HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN ARTIKEL Disusun Oleh: NILA SARI ANDRIANI NIM : 010215A047 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2017 LEMBAR PENGESAHAN HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN Disusun Oleh: NILA SARI ANDRIANI NIM : 010215A047 Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Skripsi Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran, Februari 2017 Pembimbing utama Ns. Mona Saparwati, S.Kp., M.Kep NIDN. 0628127901 ii HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN Nila Sari Andriani*) Ns. Mona Saparwati, S.Kp., M.Kep**) Ns. Abdul Wakhid, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Jiwa**) ABSTRAK Bullying merupakan penyalahgunaan kekuatan yang menyebabkan ketidakbahagiaan pada anak sehingga anak tidak dapat mencapai potensinya secara penuh. Salah satu dampak buruk bagi pelaku bullying adalah konflik sehingga interaksi sosial yang terbentuk cenderung disasosiatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Desain penelitian ini deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, yaitu sebanyak 117 orang dengan sampel adalah 91 siswa menggunakan teknik proportionate random sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan distribusi frekuensi dan uji Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan siswa usia 10-12 tahun sebagian besar dalam kategori tidak bullying (68,1%). Kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun sebagain besar kategori sedang (60,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau didapatkan hasil nilai korelasi sebesar -0,448 (negatif cukup kuat) dan p value sebesar 0,000 (α = 0,05). Ada hubungan yang bermakna perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Sebaiknya anak sekolah usia 10-12 tahun meningkatkan kemampuan interaksi social mereka diantaranya dengan meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. Kata Kunci Kepustakaan : Perilaku Bullying, Kemampuan Interaksi Sosial, Siswa Usia 10-12 Tahun : 42 (2006-2015) HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 1 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN ABSTRACT Bullying is an abuse of power that leads to unhappiness in children so that children can not reach their full potential. One of the adverse effects for bullies is the conflict so that the social interaction tend to be disassociative. The purpose of this study was to determine the correlation between bullying behavior and social interaction capabilities of students aged 10-12 years old in Elementary School 04 Sidomulyo Ungaran. The study design was descriptive correlation with cross sectional approach. This study population was the students aged 10-12 years old in Elementary School 04 Sidomulyo Ungaran, as many as 117 people where the samples were 91 students using proportionate random sampling technique. Data collecting tool used questionnaires. Analysis of the data used the frequency distribution and test of Kendall's Tau. The results showed that students aged 10-12 years were mostly in the category of not bullying (68.1%). Social interaction skills of students aged 10-12 years old were the majority of them in the middle category (60.4%). Statistical test results using Kendall's Tau correlation test showed a correlation value of -0.448 (fairly strong negative) and p value of 0.000 (α = 0.05). There was a significant correlation between bullying behavior and social interaction skills of students aged 10-12 years old in Elemantary School 04 Sidomulyo Ungaran. We recommend that school children aged 10-12 should improve their social interaction skills such as by increasing mutual respect and appreciating so that the learning process can run well. Keywords : Bullying Behavior, Social Interaction Capabilities, Students Aged 10-12 Years Old. Bibliographies : 42 (2006-2015) PENDAHULUAN Anak sekolah dasar dalam setiap aktivitas di sekolah, selalu menjalin interaksi baik dengan temannya, gurunya, maupun kepada manusia lain di lingkungan sekolah. Interaksi sosial anak sekolah dasar ini bermacammacam, mulai dari imitasi yaitu anak sekolah dasar meniru apa yang diperbuat oleh gurunya misalnya, guru menjabat tangan kepala sekolah ketika bertemu. Anak SD ini juga mencontoh perilaku yang dilakukan oleh guru terebut. Mereka menjabat tangan gurunya ketika datang ataupun ketika pulang, lalu identifikasi yang dilakukan oleh anak sekolah dasar. Mereka meniru aktor-aktor yang diperankan di televisi, misalnya Power Ranger, mereka bermain seperti aktor yang mereka lihat di televisi (Sejiwa, 2008). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Oktober 2016 di SDN Sidomulyo 04 di Kabupaten Semarang, diperoleh data sekolah jumlah siswa sebanyak 240 siswa dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 115 siswa dan perempuan 125 siswa. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Sidomulyo 04 di Kabupaten Semarang dengan melakukan HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 2 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN pengumpulan data terkait dengan variabel perilaku bullying dan interaksi sosial terhadap 10 orang siswa diperoleh enam siswa (60,0%) mempunyai interaksi sosial kategori buruk dimana empat orang (66,6%) mempunyai perilaku bullying yang rendah serta dua orang (33,4%) mempunyai perilaku bullying yang tinggi Peneliti juga memperoleh data empat siswa (40,0%) mempunyai interaksi sosial kategori tinggi dimana dua orang (50,0%) mempunyai perilaku bullying yang rendah serta dua orang (50,0%) mempunyai perilaku bullying yang tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai interaksi sosial mereka rendah meskipun perilaku bullying mereka kategori rendah. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah adakah hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran? Tujuan Penelitian 1. Mengetahui gambaran perilaku bullying siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran 2. Mengetahui gambaran kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran 3. Mengetahui hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa, khususnya tentang hubungan perilaku bullying dan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun. 2. Bagi Perawat Bagi perawat penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan khususnya bagi ilmu keperawatan jiwa khususnya tentang perilaku bullying dan kemampuan interaksi sosial anak usia 10-12 tahun. 3. Bagi Anak Sekolah Memberikan informasi bagi anak sekolah usia 10-12 tahun tentang dampak negatif perilaku bullying yang dapat mengganggu interaksi sosial. 4. Bagi Peneliti Menambah wawasan bagi peneliti mengenai hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun. METODE PENELITIAN Penelitian ini besifat deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel. Peneliti dalam melakukan hubungan perilaku bullying terhadap anak menggunakan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional. Pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran data variabel independen dan dependen hanya dengan satu kali pada satu saat (Nursalam, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, pada tanggal 10 Januari 2017. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, yaitu sebanyak 117 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara proportionate random sampling dengan menggunakan 91 responden Penentuan sampel untuk masing-masing tingkatan dilakukan HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 3 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN dengan cara penunjukkan dengan menggunakan teknik lotrey yaitu secara acak berdasarkan daftar nama siswa dari tiap kelas dengan memperhatikan proporsi pada masing-masing tingkatan kelas, yang diperoleh dengan cara undian. Etika Penelitian ini menggunakan prinsip antara lain 1) Informed consent 2)Anonymity, 3)Confidentiality, 4)Beneficiency, 5)Avoid from Discomfort Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif gambaran perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Setelah data terkumpul melalui kuesioner, maka data melalui beberapa tahap yaitu : 1)Editing, 2) Scoring (pemberian skor), 3) Coding (pemberian kode), 4) Tabulating, 5) Entering, 6)Transfering (Pemindahan), 7)Cleansing, data yang sudah diolah kemudian dilakukan analisis secara bertahap sesuai tujuan penelitian, meliputi : Analisis Univariat dan Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN Gambaran Perilaku Bullying Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Bullying Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Perilaku Frekuensi Persentase Bullying Ringan Tidak bullying Jumlah (f) 29 62 91 (%) 31,9 68,1 100,0 Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran sebagian besar kategori tidak bullying yaitu sebanyak 62 orang (68,1%). Gambaran Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Kemampuan Frekuensi Interaksi (f) Sosial Rendah 6 Sedang 55 Tinggi 30 Jumlah 91 Persentase (%) 6,6 60,4 33,0 100,0 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran sebagian besar kategori sedang yaitu sebanyak 55 orang (60,4%). Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Tabel 4.3 Tabulasi Silang Perilaku Bullying dengan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Usia 10-12 Tahun Kemampuan Interaksi Sosial Tinggi Perilaku Bullying Rendah Sedang Jumlah τ p-value Ringan Tidak bullying Jumlah f % f % 2 6,9 7 24,1 4 6,5 48 77,4 6 6,6 55 60,4 Berdasarkan hasil analisis hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia f 20 10 30 % f % 69,0 29 100,0 -0,448 0,000 16,1 62 100,0 33,3 91 100,0 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, diperoleh hasil responden yang mempunyai perilaku bullying HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 4 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN kategori ringan sebanyak 29 anak dimana sebagian besar mempunyai kemampuan interaksi sosial kategori tinggi yaitu sebanyak 20 orang (69,0%), lebih banyak dari pada kategori sedang yaitu sebanyak 7 orang (24,1%) dan kategori rendah yaitu sebanyak 2 orang (6,9%). Responden yang tidak mempunyai perilaku bullying sebanyak 62 anak dimana sebagian besar mempunyai kemampuan interaksi sosial kategori sedang yaitu sebanyak 48 orang (77,4%), lebih banyak dari pada kategori tinggi yaitu sebanyak 10 orang (16,1%) dan kategori rendah yaitu sebanyak 4 orang (6,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau diperoleh didapatkan nilai τ sebesar -0,448 dan p-value sebesar 0,000 (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Nilai korelasi Kendall’s Tau yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar -0,448 yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial dengan tingkat kekuatan kategori cukup kuat, artinya jika perilaku bullying semakin menurun maka kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran akan meningkat. PEMBAHASAN 1. Gambaran Perilaku Bullying Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Hasil penelitian menunjukkan siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran kategori bullying ringan sebanyak 29 orang (31,9%). Responden mempunyai perilaku bullying ringan pada indikator bullying verbal dimana sebagian besar dari mereka menjawab “selalu” pada pernyataan saya berbicara dengan kata-kata kasar jika marah pada orang lain (28,6%). Responden “kadangkadang” melecehkan teman dengan menyamakan mereka dengan hal yang berbau seksual (79,1%). Responden “kadang-kadang” menampilkan wajah yang cemberut ketika keinginannya tidak dipenuhi teman (46,2%). Bullying merupakan perilaku agresif tipe proaktif yang didalamnya terdapat aspek kesengajaan untuk mendominasi, menyakiti, atau menyingkirkan, adanya ketidakseimbangan kekuatan baik secara fisik, usia, kemampuan kognitif, keterampilan, maupun status sosial, serta dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau beberapa anak terhadap anak lain (Margaretha, 2010). Jenis bullying yang juga bisa terdeteksi karena bisa terungkap indra pendengaran kita. Contoh-contoh bullying verbal antara lain membentak, meledek, mencela, memaki- maki, menghina, menjuluki, meneriaki, mempermalukan didepan umum, menyoraki, menebar gosip, memfitnah (Yayasan Sejiwa, 2008). Siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran kategori bullying ringan dimungkinkan disebabkan oleh faktor peran teman sebaya. 2. Gambaran Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Hasil penelitian menunjukkan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran kategori rendah sebanyak 6 orang (6,6%). Responden mempunyai kemampuan interaksi sosial kategori rendah pada indikator persaingan HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 5 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN dimana sebagian besar dari mereka menjawab “tidak” pada pernyataan ketika ada masalah saya menganggap diri saya mampu mengatasi sendiri (65,9%). Responden menjawab “tidak” pada pernyataan malu berdiskusi dengan orang lain ketika menghadapi masalah karena orang lain sudah memandang sebelah mata terhadap saya (61,5%). Responden menjawab “tidak” pada pernyataan percaya diri dalam mengenalkan diri saya ke orang lain (51,6%) Persaingan (competition) merupakan suatu proses sosial, di mana individu atau kelompokkelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidangbidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan (Sukanto, 2010). Kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran kategori rendah dimungkinkan karena faktor situasi Sosial. 3. Hubungan Perilaku Bullying Dengan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Usia 10-12 Tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran Hasil analisis hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, Perilaku bullying kategori ringan yang interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran mempunyai kemampuan interaksi sosial antara lain kategori rendah sebanyak 2 orang (6,9%) menggunakan faktor komunikasi keluarga, Sedang sebanyak 7 orang (24,1%) menggunakan faktor penafsiran situasi, Tinggi sebanyak 20 orang (69,0%) menggunakan faktor gambaran diri. Perilaku responden yang tidak mempunyai perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, diperoleh hasil responden mempunyai kemampuan interaksi sosial antara lain kategori rendah sebanyak 4 orang (6,4%) menggunakan faktor gambaran diri yang rendah, katerori sedang sebanyak 48 orang (77,4%) menggunakan faktor kekuasaan norma kelompok, kategori tinggi sebanyak 10 orang (16,1%) menggunakan faktor interaksi sesuai dengan kedudukan dan kondisi setiap individu. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau diperoleh didapatkan nilai τ sebesar -0,448 dan p-value sebesar 0,000 (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran. Nilai korelasi Kendall’s Tau yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar -0,448 yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial dengan tingkat kekuatan kategori cukup kuat, artinya jika perilaku bullying semakin menurun maka kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran akan meningkat. KESIMPULAN HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 6 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN 1. Siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran sebagian besar dalam kategori tidak bullying yaitu sebanyak 62 orang (68,1%). 2. Kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran sebagian besar kategori sedang yaitu sebanyak 55 orang (60,4%). 3. Ada hubungan perilaku bullying dengan kemampuan interaksi sosial siswa usia 10-12 tahun di SDN 04 Sidomulyo Ungaran, Nilai korelasi Kendall’s Tau yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar -0,448 yang menunjukkan adanya hubungan negatif cukup kuat dengan nilai p value sebesar 0,000 (α = 0,05). SARAN 1. Bagi Anak Sekolah Sebaiknya anak sekolah usia 10-12 tahun meningkatkan kemampuan interaksi social mereka diantaranya dengan meningkatkan rasa saling menghormati dan menghargai sehingga proses belajar dapat berjalan dengan baik. 2. Bagi Universitas Ngudi Waluyo Sebaiknya pihak Universitas Ngudi Waluyo menambah literarur yang berkaitan dengaan perilaku bullying dan interaksi sosial serta menjadikan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi Perawat Sebaiknya perawat meningkatkan pelayanan bagi usia 10-12 tahun khususnya yang berkaitan dengan peningkatan informasi terkait dengan perilaku bullying dan interaksi social misanya mengadakan penyuluhan secara kontinyu dan berkesinambungan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya peneliti selanjutnya meningkatkan hasil penelitian ini dengan mengendalikan faktor lain yang mempengaruhi penelitian ini yaitu menambahkan variabel independen misalnya peran keluarga ataupun peran teman sebaya. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta. Astuti (2008). Meredam Bullying : 3 Cara Efektif Menanggulangi Kekerasan pada Anak. Jakarta: PT Grasindo. Bauman (2008). The Role of Elementary School Counselors in Redusing School Bullying, The Elemantary School Journal vol.108. Desmita (2009). Psikologi Perkembangan Peserta didik. Bandung: PT. Anak Rosdakarya. Dwipayanti dan Indrawati (2012). Hubungan Antara Tindakan Bullying dengan Prestasi Belajar Anak Korban Bullying pada Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Psikologi Udayana 2014, 1(2):251260. Elliot (2006). Bullying: A practical guide to coping for scholls. London: Pearson Education. Ghozali (2006). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hurlock (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kholilah (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Anak tentang Bullying dengan Perilaku Bullying pada Siswa Kelas XI di SMA Semen Gresik. Skripsi. STIKES Yarsis. Tidak Dipublikasikan Krahe (2006). Perilaku Agresif, Buku Panduan Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 7 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN Latifah (2012). Hubungan Karakteristik Anak Usia Sekolah dengan kejadian Bullying di Sekolah Dasar X di Bogor. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Margaretha (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Anak Tentang Bullying Dengan Perilaku Bullying Pada Siswa Kelas XI Di SMA Semen Gresik. Skripsi : STIKES Yarsis.Tidak Dipublikasikan Maryati (2006). Sosiologi Jilid 1. Semarang : Erlangga. Muhtadi (2006). Strategi Implementasi Pendidikan Budi Pekerti yang Efektif di Sekolah. Diambil dari Jurnal Dinamika Pendidikan No. 01/Th.XVI/september 2016. Pratiwi (2015). Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Perilaku Bullying pada Anak Usia Sekolah Kelas 5 dan 6 di SD Sriwedari 02 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati. Skripsi PSIK STIKES NWU Notoatmodjo (2007). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam (2011). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi Tesis dan Instrumental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Pramuwardani, D (2014). Hubungan Gambaran Diri dengan Interaksi Sosial Pada Anak Putri Obesitas di SMA 1 Pecangaan Kabupaten Jepara. KTI. STIKES NWU. Priyatna (2010). Begin Bright Fondasi Sukses Anak Dibangun Sejak Dini. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Resminingsih, & Sukarni (2010). Pelayanan Konseling pada Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta : Grasindo. Santoso (2006). Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Sejiwa (2008). Bullying: Mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Soekanto (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Prestasi Pusaka. Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sukanto (2010).Sosiologi (Suatu Pengantar). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sullivan, (2010). The Anti -Bullying Handbook. Oxford University Press. Susanto (2010). Fenomena korban perilaku bullying pada anak Dalam dunia pendidikan. Skripsi : Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata: Semarang. Tidak Dipublikasikan. Vincentius (2009). Dinamika Kelompok. Jakarta: PT Bumi Aksara. Walgito (2008). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Wharton (2009). How To Stop That Bully (Menghentikan Si Tukang Teror). Yogyakarta : Kanisius. Wicaksana (2008). Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa.Yogjakarta: Kanisius. Wiyani (2012). Save Our Children From School Bullying. Jogjakarta : Ar-ruzz Media. Wong (2009). Buku Ajar Keperwatan Pediatric. Jakarta : EGC. HUBUNGAN PERILAKU BULLYING DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI 8 SOSIAL SISWA USIA 10-12 TAHUN DI SDN 04 SIDOMULYO UNGARAN