BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Escherichia coli Escherichia coli, yaitu bakteri anaerob fakultatif gram negatif berbentuk batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Baktei ini merupakan penghuni normal usus, selain berkembang biak di lingkungan sekitar manusia. Pertama dijumpai pada tahun 1885 (Arisman, 2009). Bakteri Escherichia coli merupakan jasad indikator dalam substrat air dan bahan makanan. Yang mampu memfermentasikan laktosa pada temperatur 37°C dengan membentuk asam dan gas di dalam waktu jam. Bakteri ini berpotensi patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare (Suriawiria, 1996). Bakteri Coliform dibedakan menjadi 2, yaitu fekal dan non-fekal. Yang termasuk kelompok bakteri Coliform fekal adalah Escherichia coli, sedangkan kelompok bakteri Coliform non-fekal adalah E. aerogenes. Untuk membedakan Escherichia coli dari E. aerogenes dapat dilakukan uji IMViC (indol, merah metil, voges-proskauer, sitrat), yaitu uji yang menunjukkan pembentukan indol dari triptofan, uji merah metil yang menunjukkan fermentasi glukosa menghasilkan asam sampai pH 4,5 sehingga medium akan berwarna merah dengan adanya merah metil, uji voges-proskauer yang menunjukkan pembentukan asetil metil karbinol dari glukosa, dan uji penggunaan sitrat sebagai sumber karbon. E. coli mempunyai sifat yang berbeda dengan E. aerogenes karena pada umumnya dapat memproduksi indol dari triptofan, membentuk asam sehingga menurunkan pH Universitas Sumatera Utara sampai 4,5, tidak memproduksi asetil metil karbinol, dan tidak dapat menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sifat-sifat E. coli lainnya yang penting adalah bakteri ini dapat memfermentasi laktosa dengan memproduksi asam dan gas, mereduksi nitrat menjadi nitrit, bersifat katalase positif, dan oksidase negatif (Fardiaz, 1992). a. Uji Indol Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat penguraian protein. Bakteri Escherichia coli mampu menggunakan triptofan sebagai sumber karbon. E.coli menghasilkan enzim triptofanase yang mengkatalisasikan penguraian gugus indol dari triptofan. Dalam media biakan, indol menumpuk sebagai produk buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul triptofan (asam piruvat dan NH4+) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara mikroorganisme. Reagens bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam air dan berwarna merah pada permukaan medium (Widyawati, 2012). b. Uji Merah Metil (Methyl Red) Uji merah metil digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam campuran. Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan berbagai produk yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media pertumbuhannya menjadi 5,0 atau lebih rendah. Penambahan indikator pH merah metil dapat menunjukkan adanya perubahan pH menjadi asam. Merah metil Universitas Sumatera Utara berwarna merah pada lingkungan dengan pH 4,4 dan berwarna kuning dalam lingkungan dengan pH 6,2 (Widyawati, 2012). c. Uji Voges-Proskauer Uji ini digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang memfermentasi karbohidrat menjadi 2,3-butanadiol sebagai produk utama, akan terjadi penumpukan bahan tersebut dalam media pertumbuhan. Pada penambahan KOH, adanya asetoin ditunjukan adanya perubahan warna menjadi merah muda. Perubahan warna ini diperjelas dengan penambahan larutan alfa-naftol (Widyawati, 2012). d. Uji Sitrat Uji Sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini dapat digunakan medium sitrat-Koser berupa medium cair atau medium sitratSimmons berupa medium padat. Simmon’s citrate agar merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, NH4+ sebagai sumber N dan Brom Thymol Blue sebagai indikator pH, sedangkan medium sitrat-Koser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu menggunakan sitrat, maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga menyebabkan peningkatan pH dan mengubah warna medium dari hijau menjadi biru. Terjadinya perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme mampu menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sedangkan pada medium sitrat-Koser kemampuan menggunakan sitrat Universitas Sumatera Utara ditunjukkan oleh kekeruhan yang menandakan adanya pertumbuhan (Widyawati, 2012). Sifat-sifat bakteri Coliform dengan Uji IMViC berdasarkan SNI 01-28971992 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Sifat-Sifat Bakteri Coliform dengan Uji IMViC Indol Merah Metil Voges Proskauer Sitrat Type + + - - Typical E.coli - + - - Atypical E.coli + + - + Typical Intermediate - + - + Atypical Intermediate - - + + Typical E. Aerogenes + - + + Atypical E. Aerogenes Yang termasuk E. coli ialah Typical E. coli (+ + - -) dan Atypical E. coli (- + - -). Universitas Sumatera Utara Daftar APM Coliform Menggunakan 5 Tabung berdasarkan SNI 01-28971992 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar APM Coliform Menggunakan 5 Tabung Kombinasi/jumlah tabung yang positif 0-0-0 0-0-1 0-1-0 0-2-0 APM/100 ml Kombinasi/jumlah tabung yang positif 4-2-0 4-2-1 4-3-0 4-3-1 4-4-0 <2 2 2 4 1-0-0 1-0-1 1-1-0 1-1-1 1-2-0 APM/100 ml 22 26 27 33 34 2 4 4 6 6 5-0-0 5-0-1 5-0-2 5-1-0 5-1-1 5-1-2 23 30 40 30 50 60 2-0-0 2-0-1 2-1-0 2-1-1 2-2-0 2-3-0 4 7 7 9 9 12 5-2-0 5-2-1 5-2-2 5-3-0 5-3-1 5-3-2 50 70 90 80 110 140 3-0-0 3-0-1 3-1-0 3-1-1 3-2-0 3-2-1 8 11 11 14 14 17 5-3-3 5-4-0 5-4-1 5-4-2 5-4-3 5-4-4 170 130 170 220 280 350 4-0-0 4-0-1 4-1-0 4-1-1 4-1-2 13 17 17 21 26 5-5-0 5-5-1 5-5-2 5-5-3 5-5-4 5-5-5 240 300 500 900 1600 1600 Universitas Sumatera Utara 2.2 Persyaratan Kualitas Air Bersih Persyaratan kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih No Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Keterangan - - Tidak berbau 1500 25 - - Tidak berasa A. Fisika 1. Bau 2. 3. Jumlah zat padat terlarut (TDS) Kekeruhan 4. Rasa Mg/L Skala NTU - 5. Suhu °C Suhu udara ± 3°C - 6. Warna Skala TCU 50 - B. Kimia 1. Air raksa mg/L 0,001 2. Arsen mg/L 0,05 - 3. Besi mg/L 1,0 - 4. Flourida mg/L 1,5 - 5. Kadmium mg/L 500 - 6. Kesadahan CaCO3 Khlorida mg/L 300 - mg/L 600 - mg/L 0,05 - 9. Kromium, valens 6 Mangan mg/L 0,5 - 10. Nitrat mg/L 10 - 11. Nitrit mg/L 1,0 - 12. pH - 6,5-9 Merupakan batas minimum dan maksimum. 7. 8. Universitas Sumatera Utara Khusus air hujan pH minimum 5,5 1. C. Kimia organik Benzene mg/L 0,01 - 2. Chloroform mg/L 0,03 - 3. Detergen mg/L 0,5 - d. Mikrobiologi Jumlah per 100 50 Bukan air Total koliform ml perpipaan (MPN) Jumlah Air perpipaan per 100 10 ml Keterangan: mg = miligram, ml = mililiter, L = liter, NTU = Nephelometrik Turbidity Units, TCU = True Colour Units, MPN (Most Probable Number)/APM. 2.3 Media dan Pereaksi 2.3.1 Media Perbenihan 1. Eosin Methylen Blue Agar (EMB Agar) Pepton 10 gram Lactose 10 gram K2HPO4 2 gram Agar 15 gram Air suling 1 gram Eosin (larutan 2% w/v) 20 ml Methylen blue (larutan 0,25% w/v) 25 ml Masukkan bahan-bahan dalam 1 liter suling, panaskan sampai larut. Sterilkan dalam autoklaf pada 121°C selama 15 menit. pH akhir 7,1 (SNI, 1992). Universitas Sumatera Utara 2. Escherichia coli (EC) Broth Trypticase atau tryptone 20 gram Lactose 5 gram Bile salt No. 3 1,5 gram Dipotassium hydrogen phosphate 4 gram Potassium dihydrogen phosphate 1,5 gram Natrium klorida 5 gram Air suling 1 gram Larutkan bahan-bahan dalam 1 liter air suling. Jika perlu panaskan agar bahan-bahan benar-benar larut. Tuangkan tiap 10 ml ke dalam tabung yang berisi tabung Durham terbalik. Sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit. pH akhir 6,9 (SNI, 1992). 3. Lactose Broth (Single Strength) Beef extract 3 gram Peptone 5 gram Lactose 5 gram Air suling 1 liter Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8. Masukkan sebanyak 10 ml ke dalam tabung kimia yang berisi tabung Durham terbalik. Sterilkan selama 15 menit pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992). 4. Lactose Broth (Double Strength) Beef extract 6 gram Peptone 10 gram Universitas Sumatera Utara Lactose 10 gram Air suling 1 liter Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8. Masukkan ke dalam tabung sebanyak 10 ml. Sterilkan selama 15 menit pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992). 5. MR-VP Medium Peptone 7 gram Glucose 5 gram NaCl 30 gram K2HPO4 5 gram Air suling 1 liter Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,9. Masukkan ke dalam tabung kimia sebanyak 10 ml. Sterilkan selama 15 menit pada 121°C (SNI, 1992). 6. Nutrient Agar (NA) Beef extract 3 gram Pepton 5 gram Agar 15 gram Air suling 1 liter Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8-7,0. Masukkan ke dalam labu, sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992). 7. Simmons Citrate Agar (SCA) Magnesium sulfat 0,2 gram Ammonium hidrogen phosphate 1 gram Potasium monohydrogen phosphate 1 gram Universitas Sumatera Utara Sodium citrate dihydrate 2 gram Sodium clorida 5 gram Bromthymol blue 0,2% 40 ml Agar 15 gram Air suling 1 liter pH dijadikan 7,5±1 Larutkan bahan-bahan dalam air suling sampai mendidih. Masukkan dalam tabung kimia sebanyak 10 ml. Sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. pH akhir 6,8-7,0. Tabung dimiringkan di atas rak hingga bagian yang tegak (butt) mempunyai ukuran 2,5 cm (SNI, 1992). 8. Tryptose Broth (TB) Tryptose 10 gram Glucose 1 gram Sodium chloride 5 gram Thiamine hydrochloride 0,005 gram Air suling 1 liter Atur pH menjadi 7,2. Masukkan dalam tabung sebanyak 5 ml. Sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992). 2.3.2 Pereaksi 1. Indol (Kovac’s reagent) P-dimethylaminobenzaldehyde 5 gram n-Amylalcohol 75 gram HCl pekat 25 gram Universitas Sumatera Utara Larutkan p-dimethylaminobenzaldehyde dalam amil alkohol. Dengan perlahan-lahan tambahkan HCl. Simpan pada 4°C (SNI, 1992). 2. Merah Metil Merah metil 0,10 gram Etil alkohol 300 ml Larutkan methyl red dalam alkohol, lalu encerkan dengan air suling sampai menjadi 500 ml (SNI, 1992). 3. VP (Voges-Proskauer) a. Larutan 5% alfa-naftol Larutkan 5 gram alfa-naftol dalam 100 ml alkohol mutlak. b. Larutan KOH 40% Larutkan 40 gram kalium hidroksida dalam 100 ml air suling. Larutan alfanaftol harus segar disiapkan setiap hari (setiap akan dipakai) (SNI, 1992). Universitas Sumatera Utara