3.3.2 Pre-treatment di laboratorium Karakterisasi sifat kimia air dilakukan secara exsitu dilaboratorium kimia Analitik Universitas Brawijaya yang mengacu pada SNI 06-6989.14-2004 untuk parameter DO dengan menggunakan botol winkler. Pembuatan reagen: 1) Larutan Mangan Sulfat Larutan 480 g MnSO4.4H2O atau 400g MnSO4.2H2O atau 364 g MnSO4.H2O dengan air suling ke dalam labu ukur 1000mL, tepatkan sampai tanda tera. 2) Larutan alkali iodida azida Larutkan 500 g NaOH atau 700 g KOH dan 135 g NaI atau 150 g KI dengan air suling, encerkan sampai 1000mL. Tambahkan larutan 10 g NaN3 dalam 40 mL air suling. 3) Larutan kanji (amilum/kanji) Larutkan 2 g amilum dan 0,2 g asam salisilat HOC6H4COOH sebagai pengawet dalam 100 mL air suling yang dipanaskan (mendidih) 4) Asam sulfat 3 M Campurkan 1 (satu) bagian volume asam sulfat pekat kedalam 5 bagian air suling. 5) Larutan Natrium thiosulfat 0,1 M Timbang 6,2 g Na2S2O3.5H2O dan larutkan dengan air suling yang telah dididihkan (bebas oksigen), sampai volume larutan mencapai 250 mL. Lakukan standarisasi dengan larutan kalium bi-iodat. 6) Larutan baku kalium bi-iodat, KIO3 0,1 M Larutan 1,07 g KIO3 dalam air suling dan encerkan sampai 50 mL. Pembuatan larutan tiosulfat dengan larutan kalium biiodat 1. Larutkan ± 2 gram KI dalam erlenmeyer dengan aquades 100 mL atau 150 mL 2. Tambahkan 1mL H2SO4 3 M atau berapa tetes asam sulfat pekat 3. Pipet 20 mL larutan kalium biiodat dan ditambahkan ke erlenmeyer yang berisi larutan KI 4. Encerkan 200 mL dan titar yodium yan dibebaskan dengan menggunakan larutan tiosulfat sampai warna kuning muda 5. Tambahkan indikator amilum/kanji lanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang 6. Hitung molaritas Na2S2O3 menggunakan rumus berikut: M Na2S2O3 = π πΎπΌπ3 × ππΎπΌπ3 π ππ2 π2 π3