KULIAH PENGANTAR BLOK 4.2 KEGAWATDARURATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016 TIM BLOK KEGAWATDARURATAN • • • • • • 1. dr. Ana Fauziyati, M.Sc., Sp.PD 2. dr. Abdul Basith 3. dr. Ade Indah Wahdini 4. dr. Evy Sulistyoningrum, M.Kes. 5. dr. Taufiq Nugroho, Sp.B 6. dr. Muhammad Yusuf Hisyam, Sp.An. PENDAHULUAN • Kegawatdaruratan situasi yang mana terjadi risiko kematian atau ancaman kesehatan/organ butuh intervensi cepat dan tepat • Gawat mengancam jiwa • Darurat perlu intervensi segera • Blok ini: – mempelajari kasus kegawatdaruratan – membuat prioritas – menguasai manajemen klinis sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan – perspektif islam terhadap kegawatdaruratan PENDAHULUAN (cont) Proses pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 6 minggu Bentuk kegiatan: Kuliah pakar Diskusi tutorial Keterampilan Medik Program Pengenalan Klinik Belajar mandiri Hubungan dengan Blok Lain • HUBUNGAN DENGAN BLOK LAIN – – – – – – – – – – – – Blok Neuromuskuloskeletal Blok Uropoetik Blok Gastrointestinal Blok Imunopatologi Blok Infeksi Blok Gangguan Vaskuler Blok Trauma Blok Kehamilan dan Masalah reproduksi Blok Masalah pada Anak Blok Masalah pada Remaja Blok Masalah Dewasa I dan II Blok Masalah pada Usia Lanjut LINGKUP CABANG ILMU TERKAIT • Ilmu Bedah: meliputi pokok bahasan tentang initial assessment, traumatologi dan beberapa keadaan akut yang memerlukan tindakan medis segera. • Ilmu Kesehatan Anak: meliputi pokok bahasan kegawatdaruratan pediatrik dan resusitasi. • Ilmu Penyakit Dalam: meliputi pokok bahasan kegawatdaruratan pada sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan, toksikologi, toksinonologi dan tetanus • Ilmu Kesehatan Jiwa: meliputi kegawatdaruratan psikiatri baik organik maupun nonorganik, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) • Anestesi dan Perawatan Intensif: meliputi pokok bahasan tentang resusitasi, anaestesia dan analgesia, manajemen kasus kegawatdaruratan di rumah sakit • Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin: pokok bahasan tentang Sindrom Steven Johnson dan Toxic Epidermolisis Nekrotkcan. • Ilmu Penyakit Saraf: meliputi pokok bahasan tentang delirium, nyeri kepala emergensi, Guillian Barre Syndrom, • Aspek Medikolegal: meliputi korban asfiksia; gantung diri, tenggelam, pencekikan, pembekapan, penjeratan dan traumatik asfiksia, bioetik, informed concern, dilema etik, perkosaan, infantisid, visum hidup • Farmakologi: obat-obat emergensi, toksikologi dan toksinonologi Kompetensi dan learning outcome 1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar 3. Penerapan ilmu biomedis, klinis, perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga 4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individiu, keluarga dan masyarakat 5. Kompetensi pengelolaan informasi kesehatan 6. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktek. BENTUK KEGIATAN 1. 2. 3. 4. Diskusi Tutorial Kuliah Keterampilan Medik Program Pengenalan Klinik PENILAIAN 1. Proses Tutorial: 35% 2. Ujian Blok: 55% (materi kuliah dan diskusi 80%, materi MEQ 20%) 3. PPK: 10% SKENARIO 1 (3x pertemuan) Seorang perempuan berusia 60 tahun jatuh tidak sadarkan diri saat berada di poliklinik sebuah rumah sakit. Pasien sebelumnya mengeluh nyeri dada yang berlangsung selama sekitar 25 menit. Dokter melakukan survei primer cepat dan tidak didapatkan denyut nadi. Tim dokter kemudian melakukan resusitasi jantung paru dan tindakan defibrilasi sesuai dengan algoritma American Heart Association (AHA) 2010 Diikuti dengan menonton video yang telah disiapkan Tujuan Belajar • Menjelaskan etiologi dan manajemen kegawatdaruratan pada kasus nyeri dada • Menjelaskan etiologi dan manajemen kegawatdaruratan pada kasus dengan cardiac arrest • Menjelaskan BHD dan Algoritma Cardiac Arrest sesuai guideline AHA 2010 SKENARIO 2 (3x Pertemuan) Luka Bakar Seorang perempuan 50 tahun dibawa ke UGD Rumah Sakit Pendidikan FK UII karena menjadi korban ledakan tabung gas di rumahnya. Kondisi umum pasien lemah, tidak sadar, tampak lemah dan sesak nafas. Tekanan darah tidak terukur, nadi kecil lemah teraba 140 kali per menit, kecepatan nafas 32 kali/menit, suhu 38oC, akral dingin, capillary refill >4 detik. Didapatkan luka bakar derajat II-III 70% meliputi wajah, dada, perut, lengan dan sebagian kaki. Dokter jaga melakukan pertolongan awal pada pasien ini Tujuan Belajar • Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosis dan manajemen kegawatdaruratan pada syok – syok hipovolemik – syok kardiogenik – syok distributif • syok neurogenik • syok anafilaktik • syok septik – syok obstruktif • Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan luka bakar • Mahasiswa memahami penatalaksanaan cairan dan elektrolit pada kasus emergensi SKENARIO 3 (3x Pertemuan) KETIKA NAFAS TERHENTI Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke IGD RS karena sesak nafas. Setelah melakukan survei primer, dokter jaga kemudian dengan sigap langsung memberikan oksigen. Pada heteroanamnesis Ibunya mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya mengalami batuk pilek tanpa demam, sudah pernah dibawa ke klinik di dekat rumahnya dan mendapatkan pengobatan, namun tak ada perbaikan. Sejak 6 jam yang lalu pasien tampak sesak dan nafas berbunyi ngik-ngik. Pasien mempunyai riwayat alergi. Pada pemeriksaan didapatkan vesikular meningkat, wheezing dan krepitasi di kedua lapang paru. Dokter kemudian memutuskan memberikan terapi awal inhalasi, setelah selesai pemberian terapi awal ternyata sesak belum mereda. Dokter tersebut melakukan observasi ketat terhadap pernapasan pasien karena khawatir pasien mengalami gagal napas. Tujuan Belajar • Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengenali diagnosis banding serta manajemen kegawatdaruratan pada kasus sesak napas pada anak dan dewasa – Obstruksi saluran nafas – Status asmatikus – Gagal nafas akibat penyakit: • Pneumonia • SARS • Avian Influenza dan Swine Flu SKENARIO 4 (3x pertemuan) TIDAK SADAR Seorang laki–laki usia 60 tahun dibawa ke UGD RSUD karena ditemukan tidak sadar di rumahnya 30 menit yang lalu. Anak pasien mengatakan bahwa pasien ditemukan tidak sadar di dalam kamar mandi setelah sekitar 1 jam berada di dalam kamar mandi rumahnya. Sebelumnya diketahui pasien mengalami demam tinggi selama 2 hari, dan mengeluh nyeri kepala. Anak pasien mengatakan sebelum kejadian tersebut, pasien dapat berjalan dan beraktifitas dengan normal. Anak pasien menyangkal adanya kejang, kelemahan anggota badan dan muntah-muntah sebelum kejadian tersebut. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan riwayat dirawat di Rumah Sakit selama 7 hari karena cedera kepala sedang paska kecelakaan lalu lintas 5 tahun yang lalu. Tujuan Belajar • Menjelaskan etiologi dan mekanisme penurunan kesadaran (vaskular, infeksi, trauma, alkohol, metabolik, neoplasma) • Mengindentifikasi tanda dan gejala penurunan kesadaran • Menjelaskan penanganan kegawatdaruratan pada kasus penurunan kesadaran • Membedakan diagnosis banding penurunan kesadaran • Merencanakan pemeriksaan fisik dan penunjang yang sesuai pada kasus penurunan kesadaran • Menentukan indikasi rujuk pada pasien dengan penurunan kesadaran SKENARIO 5 (2x Pertemuan) MENILAI TEPAT, BERTINDAK CEPAT Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa ke rumah sakit karena nyeri dada kanan dan sesak napas setelah mengalami kecelakaan lalulintas. Satu jam yang lalu, pasien naik sepeda motor dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba ia kehilangan kendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan. Korban jatuh terlempar dari kendaraan, dada dan beberapa bagian tubuhnya mengalami benturan. Kemudian pasien megeluh dada sebelah kanan sangat nyeri dan sulit untuk bernafas. Keluhan semakin lama semakin memberat. Seseorang yang melihat peristiwa tersebut segera menelepon polisi dan rumah sakit untuk meminta bantuan. Sesaat kemudian, masyarakat berdatangan di tempat kejadian, mereka hanya menonton dan tidak bisa berbuat banyak, karena tidak tahu bagaimana cara memberikan pertolongan yang benar. Mereka hanya menunggu sampai ambulans datang dan membawa korban ke rumah sakit Tujuan Belajar • Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diagnosis dan manajemen kegawatdaruratan pada trauma thorak yang meliputi: – – – – – Hemothorak Tamponade cordis Pneumothorak Flail chest Fraktur kosta Rencana Jadwal Pelaksanaan • • • • Kuliah 22 pertemuan Tutorial 14 pertemuan Keterampilan Medik 8 pertemuan Ujian Tulis Blok – 20 November 2015 Topik Keterampilan Medik 1. IPM 1 : RKP 2. IPM 2 : Pemasangan ET, Interpretasi AGD, Terapi oksigen dan Inhalasi/Nebulizer, Hemlich Manuver 3. IPM 3 : MLBM (Hecting) 4. Kuliah Keterampilan Medik Klasikal: Pemasangan iv line, vena seksi, CVC, akses infus intraoseus 5. Review IPM 1 dan 2 6. MEQ 1 Terapi cairan dan Elektrolit 7. MEQ 2 Penatalaksanaan Syok PPK • Tempat : UGD RS • Waktu : 2 kali hari Sabtu minggu ke II dan III • Teknis Pelaksanaan: Satu kelompok dibagi menjadi 3 kel kecil 3 shift (kecuali RS luar kota) • Kegiatan: Observasi Alur Penatalaksanaan Kegawatdaruratan di UGD RS • Mempelajari 1 kasus kegawatdaruratan RS lokasi PPK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. RSUD Muntilan RSUD Wonosari RSUD Prambanan RSI PDHI Kalasan RS Bhayangkara RS Nur Hidayah RS Grhasia