BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT. Danareksa, terhadap Reksadana Saham Syariah dan Reksadana Saham Konvensional pada periode Januari 2007 sampai dengan periode Desember 2011, didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Perkembangan kinerja return reksadana yang paling baik ditunjukkan pada Reksadana Saham Syariah. Karena selama periode pengamatan yaitu periode 2007 hingga periode 2011, Reksadana Saham Syariah hanya menunjukkan satu tahun nilai kinerja yang bernilai negatif, yang artinya selama lima tahun periode pengamatan, hanya satu tahun saja reksadana mengalami kerugian dan selama empat tahun reksadana menunjukkan nilai positif yang berarti selama empat tahun reksadana mendapatkan keuntungan dari hasil investasi portofolio. Sedangkan pada Reksadana Saham Konvensional menunjukkan bahwa terdapat dua tahun yang menunjukkan nilai negatif pada kinerjanya, yang artinya selama lima tahun periode pengamatan, terdapat dua tahun reksadana yang mengalami kerugian dan selama tiga tahun reksadana menunjukkan nilai positif yang berarti bahwa selama tiga tahun reksadana mendapatkan keuntungan dari hasil investasi portofolio. 2. Perkembangan kinerja Reksadana Saham Konvensional dan Reksadana Saham Syariah selama lima tahun periode pengamatan dengan menggunakan metode Sharpe Index yang paling baik ditunjukkan pada Reksadana Saham Konvensional. Meskipun tidak jauh berbeda dengan kinerja Reksadana Saham Syariah, namun kinerja Reksadana Saham Konvensional masih dapat memberikan nilai Sharpe positif yang berarti bahwa kinerja return rata-rata reksadana (investasi yang mengandung risiko) memberikan nilai atau hasil investasi yang lebih besar daripada kinerja investasi bebas risiko (risk free) 142 143 sehingga reksadana memberikan hasil investasi atau keuntungan untuk tiap unit risiko yang diambil. Sedangkan Sharpe pada Reksadana Saham Syariah selama lima tahun periode pengamatan menunjukkan nilai negatif yang berarti reksadana tidak memberikan hasil investasi atau merugi. Hal ini disebabkan oleh kinerja return rata-rata reksadana (investasi yang mengandung risiko) memberikan nilai atau hasil investasi yang lebih kecil daripada kinerja investasi bebas risiko (risk free). Perkembangan kinerja Reksadana Saham Konvensional dan Reksadana Saham Syariah selama lima tahun periode pengamatan dengan menggunakan metode Treynor Index yang paling baik ditunjukkan pada Reksadana Saham Konvensional. Meskipun tidak jauh berbeda dengan kinerja Reksadana Saham Syariah, namun berdasarkan data pada tabel dan grafik menunjukkan bahwa nilai Treynor Reksadana Saham Konvensional lebih baik jika dibandingkan dengan nilai Treynor Reksadana Saham Syariah yang berfluktuasi. Pada tahun 2007, kinerja return rata-rata reksadana (investasi yang mengandung risiko) pada Reksadana Saham Konvensional dan Reksadana Saham Syariah memberikan nilai atau hasil investasi yang lebih besar daripada kinerja investasi bebas risiko (risk free) sehingga Treynor bernilai positif yang berarti reksadana memberikan hasil investasi atau keuntungan untuk tiap unit risiko yang diambil. Sedangkan Treynor Reksadana Saham Konvensional dan Reksadana Saham Syariah pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 menunjukkan nilai negatif yang berarti reksadana tidak memberikan hasil investasi atau merugi. Hal ini disebabkan oleh kinerja return rata-rata reksadana (investasi yang mengandung risiko) memberikan nilai atau hasil investasi yang lebih kecil daripada kinerja investasi bebas risiko (risk free). 3. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja (Return, Sharpe Measure Index, dan Treynor Index) Reksadana Saham Konvensional dengan kinerja 144 (Return, Sharpe Measure Index, dan Treynor Index) Reksadana Saham Syariah pada PT. Danareksa periode 2007 hingga 2011. 5.2 Saran 1. Bagi para investor, hal ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mengambil keputusan dalam menentukan reksadana saham yang akan di investasikan, syariah atau konvensional. Apabila investor mengutamakan syariat Islam dalam berinvestasi, maka Reksadana Saham Syariah merupakan pilihan investasi yang dalam pelaksanaannya menawarkan kepada investor sistem bagi hasil, bebas spekulasi, cleansing dan screening. Apabila investor mengutamakan keuntungan tanpa melihat haram atau tidak, maka Reksadana Saham Konvensional merupakan pilihan investasi yang tepat. 2. Bagi perusahaan, dapat lebih mensosialisasikan produk reksadana kepada masyarakat terutama produk dari reksadana saham syariah, agar produk dari reksadana syariah dapat berkembang dan akan lebih mudah dalam menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang pada dasarnya produk reksadana syariah ditunjukkan bagi masyarakat pemodal yang mengutamakan syariat Islam dalam berinvestasi sehingga mendorong masyarakat untuk lebih giat berinvestasi. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan periode penelitian dalam rentang waktu yang lebih panjang, karena dengan rentang periode pengamatan yang lebih panjang dan jumlah data yang cukup banyak maka diharapkan hasil yang diperoleh lebih baik.