GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id 1 COMPENSATION AND EMPLOYEE MOTIVATION EFFECT ANALYSIS ON JOB SATISFACTION IN BANK DKI Indah Megawati (10203543) Abstract—COMPENSATION AND EMPLOYEE MOTIVATION EFFECT ANALYSIS ON JOB SATISFACTION IN BANK DKI Indah Megawati Undergraduate Program, 2011 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key Words: COMPENSATION, MOTIVATION EFFECT, BANK DKI ABSTRACT : Under conditions of business development, satisfying the needs and wants of consumers is important, but leaders also need to think about employee satisfaction because consumers will be satisfied if get good service from the employees. If employees are satisfied, its performance will be improved so that they can perform in an optimal activity for the achievement of corporate objectives. Object of research the author is Bank DKI, from field observations obtained at the Bank DKI employees as much as 1436 people, consisting of contract and permanent employees, without including outsourching or nonpermanent employees. The data used in this study is the primary data. To collect the data used questionnaire containing questions about the assessment of compensation, motivation and job satisfaction of employees at Bank DKI. In this study the authors use data analysis Chi Square. Results showed that compensation is the variable that most impact on employee job satisfaction. Penamaan File: 10203543 dan tenaga yang ada. Selain itu karyawan yang mengisi kuesioner hanya karyawan yang bekerja di Bank DKI pada Mei 2007 - Juni 2007. 1.3. Rumusan Masalah Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan, penulis merumuskan masalah dalam pertanyaan berikut : 1. Apakah kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja karyawan ? 2. Apakah motivasi mempengaruhi kepuasan kerja karyawan ? 3. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan di Bank DKI ? 1.4. Tujuan Penulisan Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan. 3. Menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan di....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 I. Chapter 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada kondisi perkembangan bisnis, memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen merupakan hal yang penting, namun pimpinan juga harus memikirkan kepuasan karyawan karena konsumen akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan yang baik dari karyawan. Jika karyawan sudah merasa puas, kinerjanya akan meningkat sehingga mereka dapat melakukan aktivitas secara optimal demi tercapainya tujuan perusahaan. Pada dasarnya banyak perusahaan yang sudah menyadari akan arti pentingnya tenaga kerja yang potensial sehingga membuat sistem seleksi karyawan yang sangat baik, dimana diharapkan dengan cara ini dapat memperoleh tenaga kerja yang memilki kemampuan yang baik. Namun apabila hal ini tidak didukung oleh sistem pengelolaan sumber daya manusia yang baik, maka umumnya tenaga kerja yang potensial ini tidak bertahan lama, dan perusahaan akan kehilangan para karyawannya yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. Mengacu pada uraian latar belakang penelitian di atas, maka penulis mengambil judul ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK DKI 1.2. Batasan Masalah Penulis hanya membatasi masalah yang berkaitan dengan kepuasan karyawan di Bank DKI berdasarkan dua variabel saja, yaitu kompensasi dan motivasi. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, BAB II TELAAH PUSTAKA Menurut Handoko (2000 : 193), ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karyawan bekerja dengan produktif atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, dan aspek ekonomis, teknis, serta keperilakuan lainnya. Pemahaman terhadap faktor yang mempengaruhi produktivitas ini sangat penting, karena fungsi personalia kemudian dapat memilih faktor peningkatan produktivitas yang sesuai dengan situasi tertentu. 2.1. Kompensasi Menurut Hadari (2000 : 30), salah satu tujuan utama seseorang bekerja adalah karena adanya kompensasi. Dengan kompensasi yang diterimanya karyawan berkeinginan dapat memenuhi kebutuhan secara minimal, misalnya kebutuhan makan, minum, pakaian, dan perumahan. Menurut handoko (2000 : 155), program kompensasi penting untuk perusahaan karena mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Bila pengupahan dan penggajian tidak diadministrasikan secara tepat, perusahaan bisa kehilangan para karyawannya yang baik dan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih, dan mengembangkan penggantinya. 2.1.1. Definisi Kompensasi Menurut Handoko (2000 : 156), kompensasi diartikan sebagai semua bentuk penghargaan atau imbalan yang diberikan oleh perusahaan untuk penggantian atas kinerja pegawai yang terdiri dari bentuk finansial seperti gaji pokok, insentif, bonus, dan tunjangan lainnya. Serta bentuk non finansial seperti pekerjaan yang menarik minat, tantangan pekerjaan, tanggung jawab, pengakuan yang memadai atas prestasi yang dica- 2 GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id pai, serta adanya peluang promosi bagi pegawai berpotensi yang diperoleh pegawai sebagai bagian dari sebuah hubungan kepegawaian. Jadi, salah satu fungsi manjemen sumber daya manusia adalah menentukan kompensasi pegawai. Menurut Irawan (2003 : 49), bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan pemanfaatan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan. Bagi perusahaan, pegawai bekerja diharapkan dapat mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan bagi pegawai, salah satu tujuan bekerja adalah untuk memperoleh imbalan (kompensasi) sebagai timbal balik dari pekerjaan yang dilakukan. 2.1.2. Komponen Kompensasi Menurut Simamora (2003 : 121), kompensasi dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu : 1. Kompensasi financial....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library III. Chapter 3 BAB V PENUTUP a. Kesimpulan Dilihat dari tingkat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, disimpulkan bahwa : 1. Variabel kompensasi lebih banyak mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank DKI. 2. Variabel motivasi hanya sedikit mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank DKI. 3. Indikator yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan pada PT Bank DKI yaitu: Untuk variabel kompensasi, terdiri dari : kesesuaian gaji terhadap kondisi kerja, kesesuaian gaji terhadap pengalaman, tunjangan hari raya, uang duka, promosi kerja, skill, jam kerja, fasilitas, lingkungan internal, lingkungan eksternal. Sedangkan untuk variabel motivasi, terdiri dari : gaji, waktu istirahat, kondisi kerja, ASKES, tunjangan pensiun, loyalitas terhadap atasan, team work, promosi kerja, apresiasi kerja, jenjang karir, tantangan kerja. b. Saran 1. PT Bank DKI hendaknya mempertahankan bahkan meningkatkan pola pemberian kompensasi kepada karyawannya, karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan, sehingga apabila pemberian kompensasi sudah dilakukan dengan baik maka kepuasan karyawan didalam bekerja juga akan semakin baik. Hal ini akan sangat membantu perusahaan didalam mempertahankan karyawan yang memiliki kinerja yang baik untuk tetap bekerja diperusahaan dan juga akan menurunkan tingkat perputaran karyawan. 2. Bank DKI hendaknya juga meningkatkan variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan selain variabel kompensasi dan motivasi seperti variabel iklim organisasi, fisik, manajerial, pengawasan, dan kesempatan untuk maju karena kepuasan kerja karyawan pada Bank DKI bukanlah semata-mata dipengaruhi oleh variabel kompensasi dan motivasi, tetapi juga oleh variabel tersebut diatas. ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library IV. Chapter 4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Bank DKI didirikan berdasarkan Akte No. 30 tanggal 11 April 1961 yang dibuat di hadapan Notaris Eliza Pondaan, SH di Jakarta, dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta Raya yang disingkat BPD Jaya. Modal Dasar pada saat didirikan sebesar Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah) yang terdiri dari 250 lembar saham. Pemegang saham pada waktu itu adalah Pemerintah Daerah DKI Jakarta sebanyak 200 lembar saham dan 50 lembar saham dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwa Bumi Putra 1912, dengan jumlah modal disetor sebesar Rp 2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah). Berdasarkan Peraturan Daerah No.6 Tahun 1978 tentang BPD DKI Jakarta ditetapkan Modal Dasar Bank DKI menjadi Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) berupa kekayaan Pemerintah Daerah yang dipisahkan, dengan jumlah Modal Disetor sebesar Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Bentuk badan hukum berubah dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah. Untuk menyesuaikan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, maka diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1993 tentang Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta dengan Modal Dasar sebesar Rp 300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar rupiah). Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam transaksi luar negeri, maka berdasarkan surat persetujuan Bank Indonesia Nomor 25/67/KEP/DIR tanggal 30 Nopember 1992, BPD DKI Jakarta ditunjuk menjadi BANK DEVISA. Krisis ekonomi dan moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997 mengakibatkan sektor riil dan perbankan mengalami kemunduran. Untuk pemulihan ekonomi dari krisis tersebut antara lain harus dilakukan restrukturisasi baik terhadap sektor riil maupun perbankan. Demikian pula Bank DKI melakukan restrukturisasi dengan mengikuti program rekapitalisasi oleh pemerintah dengan penambahan modal untuk memperoleh Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal 8 For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) V. Chapter 5 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library