- Repository Unsada

advertisement
ANALISIS MAKNA ONOMATOPAE PADA IKLAN DI MAJALAH JEPANG
Riri Hendriati, Juariah, Kun M. Permatasari
Sastra Jepang – Fakultas Sastra
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Iklan
juga mempunyai unsur agar publik percaya dan biasanya iklan dimasukkan ke dalam ranah
bisnis atau niaga. Dalam Bahasa Jepang anomatopea sering kali digunakan dalam iklan.
Anomatopea dalam Bahasa Jepang terditi atas giongo dan gitaigo. giongo adalah kata yang
menerangkan bunyi, dan gitaigo adalah kata yang menerangkan perubahan kondisi atau
keadaan. Untuk memperkaya pemahaman bahasa Jepang pemelajar bahasa Jepang perlu
memehami giongo dan gitaigo Bahasa iklan diperlukan pengetahuan yang cukup tentang
giongo dan gitaigo yang digunakan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dianalisis onomatopae
bahasa Jepang pada iklan.
Pendekatan yang penulis lakukan untuk menganalisis penulisan makalah ini adalah analisis
deskriptif, definisi dari deskriptif yaitu, menjelaskan dan menggambarkan apa yang nyata terjadi
dalam suatu organisasi atau keadaan. Satuan analisis iklan yang akan diteliti akan difokuskan
pada salah satu unsur iklan yang dianggap paling menonjol yaitu jargon iklan. Iklan yang
dianalisi diambil dari 10 majalah wanita Jepang namun karena jumlah iklan yang sama cukup
banyak maka kami menganalisis 8 buah iklan.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jargon iklan yang menggunakan
onomatopae adalah yang termasuk ke dalam golongan gitaigo. Gitaigo adalah sebuah kata yang
menggambarkan sebuah situasi dan keadaan. Sebuah kata yang mengungkapkan secara simbolis
dan mendeskripsikan suatu keadaan dengan suara, serta mendeskripsikan situasi seperti
pertumbuhan, gerakan, perubahan kejadian alam, keadaan alam sekitar, dan benda tak
bernyawa termasuk manusia.
1
PENDAHULUAN
Sekarang ini masyarakat tidak dapat menghindarkan diri dari adanya iklan. Iklan adalah salah
satu bentuk komunikasi yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ilmu komunikasi,
iklan mempunyai pengertian sebagai penyampaian pesan dari komunikator atau penyampai
pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui suatu media dengan tujuan agar
komunikan tertarik, memilih dan membeli. Iklan merupakan promosi barang atau jasa melalui
media publik dengan tujuan agar dibeli (Hoed, 2008). Selain itu iklan juga mempunyai unsur
agar publik percaya dan biasanya iklan dimasukkan ke dalam ranah bisnis atau niaga.
Iklan dan konteksnya dalam komunikasi menurut Cook (1992:6).
Iklan mempunyai unsur-unsur sebagai berikut:
peserta komunikasi
masyarakat
fungsi
parabahasa
material
Iklan
bahasa
gambar
situasi tertentu
musik
iklan lain
wacana lain
Iklan adalah suatu wacana bersifat kompleks yang tidak hanya terdiri dari bahasa, tetapi dalam
iklan juga terdapat gambar, suara (sound effect) dan musik. Dalam iklan, baik warna, ukuran,
letak tulisan, atau gambar dan volume serta warna dan musik, semua saling berkaitan.
Berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh
Knowledge-telling model
Bereiter dan Scardamalia (1987 mengenai
yaitu; menceritakan kembali pengalamannya dan Knowledge-
transforming model yaitu menceritakan pengalamannya, tetapi tidak hanya itu melainkan juga
mengandungi unsur promosi atau ajakan, maka iklan dapat dikategorikan sebagai knowledgetransforming model. Saat Transforming-telling berproses, terjadi upaya “problem solving”. Saat
Transforming-Telling
berproses,
Knowledge-Telling
tersemat/terimplikasi
dalam
proses
“problem solving”. Penulis yang berpengalaman mencari dasar untuk mengungkapkan apa yang
harus diungkapkannya. Dalam proses ini terjadi proses bolak-balik antara”content” dan
“rhetorics”. dapat dilihat pada gambar berikut;
mental representation
of assignment
problem analysis
and goal setting
content
knowledge
content
problem
space
discourse
knowledge
rhetorical
problem
space
problem
translation
problem
translation
knowledgetelling
process
The knowledge-transforming model (Bereiter and Scardamalia, 1987)
Sebagai media komunikasi komersial, iklan merupakan wahana bagi konsumen untuk
menggugah kesadaran dan mempengaruhi perilaku calon konsumen agar bertindak sesuai dengan
pesan yang disampaikan. Iklan dirancang untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi,
mengembangkan sikap, serta mengharapkan adanya suatu tindakan dari calon konsumennya
yang menguntungkan produsen (pengiklan). Dalam perkembangannya terdapat berbagai macam
bentuk iklan di berbagai media massa, baik iklan visual, audio maupun iklan audio-visual yang
semuanya mempunyai tujuan memaksimalkan keuntungan bagi pemilik faktor produksi.
Iklan adalah suatu istilah yang rumit, karena menggunakan kata-kata yang tidak mempunyai
makna kecuali jika diisi dengan makna. Para pengiklan memikirkan dan mempertimbangkan
kata-kata untuk menjadi pemicu, dan ternyata mereka memilih kata-kata yang memicu kesan
positif, perasaan dan pikiran, walaupun hal itu bukanlah sesuatu yang mudah. Orang-orang yang
bekerja untuk membuat suatu iklan seringkali menghabiskan waktunya tanpa tidur untuk
mencoba menemukan cara diantara lautan kata-kata dan bahasa yang berbeda agar mendapatkan
pelanggan yang potensial (Vardar, N. 1992).
Dilihat dari cara iklan itu disampaikan kepada publik, dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu, ada iklan statis dan ada iklan bergerak. Media atau sarana yang digunakan dalam iklan
adalah; media cetak, media elektonik, bahasa dan nonbahasa. Produk yang diiklankan bisa
berupa barang atau jasa. Atau ada juga iklan yang tidak menjual tetapi mengajak seperti
misalnya iklan politik atau sosial.
Penelitian ini kami fokuskan pada penggunaan onomatopae yang terdapat pada jargon iklan di
majalah Jepang. Onomatope berasal dari Bahasa Yunani yang berarti kata-kata atau sekelompok
kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. Onomatope dapat
dikaitkan dengan bidang bahasa karena onomatope merupakan tiruan bunyi yang diubah ke
dalam bentuk kata-kata. Kata-kata tersebut dapat dicari makna dan hubungan maknanya
sehingga pencarian makna kata-kata onomatope pada jargon iklan menarik untuk dijadikan objek
penelitian dalam hal ini penelitian bidang linguistik.
Berikut ini adalah contoh jargon iklan yang mengandung unsur onomatope:
2
PERUMUSAN MASALAH
Iklan mempunyai empat unsur yang menjadi pembangun dalam wacana iklan, yaitu: pengiklan,
barang atau jasa yang diiklankan, iklan dan sasaran iklan.
Satuan analisis iklan yang akan diteliti akan difokuskan pada salah satu unsur iklan yang
dianggap paling menonjol yaitu penggunaan onomatopae pada jargon iklan yang ada di majalah.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk menganalisis data, kami akan memakai teori-teori onomatope yang terdapat dalam Bahasa
Jepang. Pengertian Onomatope dalam Bahasa Jepang atau yang disebut dengan Giongo dan
Gitaigo menurut buku A Practical Guide To Japanese-English Onomatopoeia & Mimesis (1959:
v) giongo dan gitaigo dijabarkan sebagai berikut:
“Onomatopoiea are the words which imitate the sounds made by animate or inanimate
objects, such a person’s laughter, an animal’s cry, an object breaking or striking.”
Terjemahan :
“Onomatope atau disebut juga giongo adalah kata yang menirukan benda hidup ataupun
tidak hidup, seperti suara tawa manusia, suara hewan, benda yang pecah atau saling
bertabrakan dan lain-lain”
“Mimesis are words which express in descriptive and symbolic terms the state or
conditions of both animate and inanimate object, and of change, phenomena, movement,
growth ect. in nature.”
Terjemahan :
“Mimesis atau gitaigo adalah kata tiruan keadaan dari mahkluk hidup atau pun tidak hidup,
yang
menggambarkan
suatu
perubahan,
terjadinya
sebuah
fenomena,
gerakan,
pertumbuhan dan kejadian lainnya di alam.”
Hampir senada dengan penjelasan yang telah disebutkan sebelumnya, Amanuma Yasushi dalam
Giongo, Gitaigo Jiten (hal. 7-8) menjelaskan pengertian giongo dan gitaigo seperti berikut.
『出る音響を音声で表現するのは擬音語ということである。擬音語とは人間の笑
ひらて
い声、泣き声、つばを吐いたり、ものを飲んだり、平手でたたいたりする時など
に発する音、人間以外の生物の発する声や音、また、自然界に自然に発する音響
や、無生物が、いわば自然に、あるいは外力の作用を受けて発する音響を、語声
で表現した言葉である』。
Terjemahan :
“Giongo adalah kata yang digunakan untuk menggungkapkan suara yang keluar. Giongo
adalah kata yang mengungkapkan suara tawa manusia, suara tangis, suara saat meludah,
memimum sesuatu, atau pun saat menggosok-gosokan tangan, serta mengungkapkan bunyi
yang muncul dari mahkluk hidup selain manusia, yang muncul secara alami dari alam atau
pun juga bunyi dari mahkluk tidak hidup karena menerima pengaruh dari luar.”
『擬態語というのは状態 • 様子を描写した言葉である。擬態語とは、我々人間を
含む生物、無生物、自然界の事物の有様 • 現象 • 変化 • 動き• 成長などの状態 • 様
びょうしゃてき
しょうちょうてき
子を描 写 的 • 象 徴 的 に音声で表現したのである』。
Terjemahan :
“Gitaigo adalah sebuah kata yang menggambarkan sebuah situasi dan keadaan. Sebuah
kata yang mengungkapkan secara simbolis dan mendeskripsikan suatu keadaan dengan
suara, serta mendeskripsikan situasi seperti pertumbuhan, gerakan, perubahan kejadian
alam, keadaan alam sekitar, dan benda tak bernyawa termasuk manusia.”
Jadi dari penjabaran giongo dan gitaigo menurut buku A Practical Guide To Japanese-English
Omatopoeia & Mimesis dan Giongo – Gitaigo Jiten karya Amanuma Yasushi yang telah
diungkapkan diatas, bisa disimpulkan bahwa giongo adalah kata yang menerangkan bunyi, dan
gitaigo adalah kata yang menerangkan perubahan kondisi atau keadaan.
Kindaichi Haruhiko dalam Giongo, Gitaigo Jiten (1990 : 6 – 9), kemudian menjelaskan
mengenai giongo dan gitaigo serta membaginya menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai
berikut:
や
ぎ
「めうめう」の山羊の鳴き声とか「ころころ」の蛙の飲む鳴き声とか、このよう
がいかい
おと
うつ
がいかい
な外界の音を写した言葉を擬音語と呼ぶ。我々人間は外界の音をまねして面白が
るが、そういう音をまねすれば、それがすべて擬音語というわけでわない。
Terjemahan :
“Suara dari dunia yang asing bagi manusia, seperti suara mengembik kambing gunung dan
suara katak yang sedang minum bisa digambarkan menggunakan kata-kata yang disebut
‘giongo’. Akan tetapi meskipun menirukan suara seperti itu terasa sangat menarik, tidak
semua suara tiruan bunyi tersebut bisa disebut giongo.”
擬音語という言葉はもともとこう云う言葉を表すにふさわしい。「めうめう」や
ぎ せ い ご
「ころころ」は擬声語ということができる。
Terjemahan :
“Yang dimaksud dengan giongo adalah sebuah kata yang menggambarkan dengan cocok
sebuah bunyi sesuai dengan yang ditangkap oleh pengindraan. Kata “meumeu” dan
“korokoro” bisa disebut sebagai giseigo.”
Maka dari paparan mengenai giongo yang dijelaskan di atas, Kindaichi Haruhiko kemudian
membagi giongo menjadi dua yaitu; giongo dan giseigo
1) Giongo, suatu kata yang menyatakan bunyi dari benda mati atau suara alam.
Contoh :
a. 暗闇にドアがギギーッと開けてきこえる
Ditengah kegelapan, terdengar suara pintu berderit terbuka.
2) Giseigo yaitu suatu kata yang menyatakan suara dari makhluk hidup.
Contoh:
a.
ネズミはチュウチュウと鳴いて : Tikus bersuara chuuchuu atau
る
b.
ハトはクーと鳴いてる
“cit-cit” dalam bahasa Indonesia
: Merpati bersuara “kuu” atau kukku dalam bahasa Indonesia
Berikutnya, Kindaichi Haruhiko menjelaskan mengenai gitaigo sebagai berikut:
『音をたてないものを音によって像徴的に表す言葉で、これは擬態語と呼ぶ。擬
態語に、生物を表すものと、無生物の音を表すものとがあるように、擬態語にも、
生物の動作容態を表すものと、無生物の状態を表すものとがある。
擬態語で生物の状態を表すものは擬容語とでも言うべきものだ。そして、擬態語
の中に人間の心の状態を表す言葉は擬情語と呼ぶ。』
Terjemahan :
“Gitaigo adalah kata yang menyatakan sesuatu yang tidak berbunyi tetapi secara simbolis
berbunyi. Gitaigo juga digunakan untuk mejelaskan suara yang berasal dari benda hidup
dan tak hidup. Gitaigo juga digunakan untuk menggambarkan pergerakan makhluk hidup
dan juga menggambarkan perasaan manusia.
Gitaigo terdiri atas : Gitaigo yaitu kata yang menyatakan keadaan dari sesuatu yang
sebenarnya tidak berbunyi. Giyogo, suatu kata yang menyatakan keadaan (keadaan tingkah
laku) makhluk hidup, dan
gijogo. kata yang seolah-olah menyatakan keadaan
hati
(perasaan).”
1) Gitaigo yaitu suatu kata yang menyatakan keadaan dari sesuatu yang sebenarnya tidak
berbunyi.
Contoh:
a. お母さんがミルクをあげてくれてから、赤ちゃんがすやすや寝ている。
Setelah diberi susu oleh ibunya, bayi itu tertidur dengan lelap
2) Giyogo yaitu suatu kata yang menyatakan keadaan (keadaan tingkah laku) makhluk hidup.
Contoh:
a. がつがつ
: Rakus atau serakah
b. おどおど
: bingung dan salah tingkah
3) Gijogo yaitu suatu kata yang seolah-olah menyatakan keadaan hati (perasaan).
Contoh :
a. びくびく : perasaan ketakutan
b. わくわく : perasaan berdebar-debar
4
TUJUAN PENELITIAN
Dengan pengertian
onomatopae yang ada dalam bahasa Jepang diatas maka kami
memaknai onomatopae yaitu sebuah kajian bahasa yang dapat menjadi media komunikasi
komersial untuk menggugah kesadaran dan mempengaruhi perilaku calon konsumen agar
bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Penelitian ini mempunyai tujuan utama, Menganalisis onomatopae bahasa Jepang pada iklan
agar memperkaya pemahaman bahasa Jepang pemelajar bahasa Jepang.
5
MANFAAT HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa
mahasiswa dan membantu mahasiswa menguasai bahasa yang sedang dipelajari.
6
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan yang penulis lakukan untuk penelitian ini adalah metode penelitian kajian
kepustakaan dan analisis deskriptif, definisi dari deskriptif yaitu, menjelaskan dan
menggambarkan apa yang nyata terjadi dalam suatu organisasi atau keadaan. Selain itu kajian
kepustakaan juga digunakan untuk menemukan kaitan dengan teori-teori yang digunakan.
Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah dengan memilih data-data yang akan
dianalisis satuan analisis iklan yang akan diteliti akan difokuskan pada salah satu unsur iklan
yang dianggap paling menonjol yaitu jargon iklan. Melalui metode analisis deskriptif penulis
akan menjabarkan kaitan antara data dengan teori.
7
7.1
HASIL DAN PEMBAHASAN
OBJEK PENELITIAN
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah Majalah Jepang; MORE terbitan bulan
Februari tahun 2014; Majalah SPRING terbitan bulan Februari tahun 2014; Majalah FRAU
terbitan bulan Februari 2014; Majalah Seventeen bulan Maret 2013; dan Majalah MONO
terbitan bulan Aprl 2011.
7.2
1.
II. HASIL ANALISIS
Iklan Free Plus, mild moisture soap (majalah MORE, bulan Februari tahun 2014)
あら
あ
ふ り
ぷ ら す
あわせんがんりょう
かんそう
ふゆ
はだ
しっとり 洗 い上げるフリ ープラス の 泡 洗 顔 料 なら、 乾 燥 しやすい 冬 の 肌 もつっぱ
あら
あ
りにくく、しっとりなめらかな洗 い上がり。
Pada jargon iklan di atas terdapat kata しっとり(shittori), shittori termasuk dalam golongan
Gitaigo, yaitu sebuah kata yang menggambarkan sebuah situasi dan keadaan. Sebuah kata yang
mengungkapkan secara simbolis dan mendeskripsikan suatu keadaan dengan suara. Dalam iklan
ini Shittori mendeskripsikan kelembaban wajah bila menggunakan sabun Free Plus.
2. Iklan Essential – Damage care shampoo (majalah MORE, bulan Februari tahun 2014)
キシキシして髪をいじめちゃうなんて
Pada jargon iklan di atas terdapat kata キシキシ (kishikishi), kishikishi termasuk dalam
golongan Gitaigo, kishikishi secara simbolis menggambarkan rambut kusut karena rusak, yang
apabila menggunakan shampoo Essential tidak kusut lagi.
きしもと
3. Iklan
岸本セシル – dictionary (majalah MORE, bulan Februari tahun 2014)
これからどうぞよろしく。キラキラの可愛い新星
Pada jargon iklan di atas terdapat kata キラキラ(kirakira), kirakira termasuk dalam golongan
gitaigo, secara simbolis kirakira menggambarkan sesuatu yang yang bersinar. Dalam hal ini
yang bersinar adalah bintang baru yang manis. Maksudnya anak-anak muda yang bersinar
pengetahuannya karena adanya kamus ini.
4. Iklan Kyu-pi – Mayonaise (majalah MORE bulan Februari tahun 2014)
カリカリに焼く。
Pada jargon iklan di atas terdapat kata カリカリ(karikari), karikari termasuk dalam golongan
gitaigo yang secara simbolis menggambarkan mayonnaise Kyu-pi akan membuat makanan yang
dipanggang akan menjadi crispy atau renyah.
5. Iklan Minon, Amino Moist (Majalah SPRING bulan Februari tahun 2014)
ぷるぷるしっとり肌マスク
Iklan tersebut adalah iklan masker kecantikan kulit wajah. Pada jargon iklan di atas
terdapat kata ぷるぷる (purupuru), purupuru merupakan gitaigo yang menggambarkan kulit
lembab dan kencang.
6. Iklan Signs SHOT、POLA – (Majalah FRAU bulan Februari 2014)
ぐぐっと浸透し、ぴたりとフィットする濃密なクリームタイプです。
Signs Shot adalah suatu produk kecantikan yang berfungsi untuk menutupi kerutan pada
wajah. ぐぐっと(gugutto) yang muncul pada jargon iklan tersebut menggambarkan cream Signs
Shot yang padat akan menembus keriput pada kulit sehingga kulit akan kembali muda. ぐぐっと
(gugutto) termasuk ke dalam gitaigo.
7. Iklan HONEY BEE, Smart Phone Soft Bank 201K (Majalah Seventeen bulan Maret 2013)
かわいくデコって女子力アップ!シュシュをつければキュートなスマホ大変身。
シュシュ (shushu)
pada jargon iklan di atas merupakan gitaigo yang menggambarkan
gantungan handphone lucu. Honey Bee adalah handphone keluaran Soft Bank yang mana target
handphone tersebut adalah anak-anak perempuan. Apabila diberi gantungan yang lucu-lucu akan
menambah daya pikat handphone tersebut menjadi lebih girly.
8. Iklan LĔKUĔ (Majalah MONO bulan April 2011)
電子レンジで新食感。そとはパリッと。中はふっくら!
Iklan wadah ikan untuk microwave, apabila memakai wadah tersebut maka hasil masakannya
akan renyah di luar dan empuk di dalam. パ リ ッ と (paritto) termasuk gitaigo yang
menggambarkan kerenyahan.
8
KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar jargon iklan yang
menggunakan onomatopae adalah yang termasuk ke dalam golongan gitaigo. Gitaigo adalah
sebuah kata yang menggambarkan sebuah situasi dan keadaan. Sebuah kata yang
mengungkapkan secara simbolis dan mendeskripsikan suatu keadaan dengan suara, serta
mendeskripsikan situasi seperti pertumbuhan, gerakan, perubahan kejadian alam, keadaan alam
sekitar, dan benda tak bernyawa termasuk manusia.”
9
REFERENSI:
Abdurrahman & Soejono.2005. Metode Penelitian-Suatu pemikiran dan penerapan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. (2003). Psikolinguistik, Kajian Teoritik, Jakarta : Rineka Cipta.
Cook,G.(1992)2001. The Discourse of Advertising. Second Edition. London/New York:
Routledge.
Dahidi, Ahmad & Sudjianto. (2004). Pengantar Bahasa dan Linguistik, Bekasi : Kesaint Blanc.
Eriyanto.2001.Analisis Wacana-Pengantar analisis teks media. Yogyakarta: LkiS.
Kindaichi Haruhiko (1990) Giongo, Gitaigo Jiten : Hokuseido Press, Tokyo.:
Amanuma Yasushi. Giongo – Gitaigo Jiten. A Practical Guide to Japanese-English
Onomatopoiea & Mimesis. Tokyo : Hokuseido Press,Tokyo.
Renkema, Jan.2004. Introduction to Discourse Studies. Second Edition.
Amsterdam/Philadelphia: John Benjamins.
Sugiyono. 2008.Wacana Iklan Bahasa Indonesia. [email protected]. dikutip 19 Desember 2008:
Pusat Bahasa Depdiknas.
Vardar, Nükhet. 1992.Global Advertising-Rhyme or Reason?London: Paul Chapman Publishing
Download