ISBN : 978-602-72574-5-0

advertisement
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
POSTER
SUMBERDAYA IKAN HIAS (Puntius tetrazona) DI DANAU RANAU PROVINSI OKU
SELATAN SUMATERA-SELATAN1
Makri2
ABSRAK
Ikan hias perairan umum daratan merupakan salah satu komoditas ekspor yang telah
lama diperdagangan. Penurunan hasil tangkapan dari alam ini disebabkan lebih tangkap dan
penurunan kualitas habitat lingkungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hias
yang diteliti yaitu ikan Aji (Puntius tetrazona). Usaha budidaya perikanan di Danau Ranau
banyak tertuju pada jenis-jenis ikan konsumsi, sedangkan usaha budidaya ikan hias khususnya
ikan hias perairan umum belum banyak dilakukan karena keterbatasan informasi sumberdaya
ikan itu sendiri dan teknologi budidayanya. Surve inventarisasi di Danau Ranau dimulai dari
Muara Selabung OKU Selatan sampai ke Lombok Lampung selatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui jenis ikan hias (Puntius tetrazona) yang terdapat di perairan Danau Ranau.
Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan yaitu jaring insang (Gill net) dengan ukuran mata
jarring ¼ inchi panjang 30 meter dan lebar 1 meter. Ikan sampel yang terkumpul berjumlah 130
ekor Hasil tangkapan ikan hias ini berkisar panjang rata-rata 3,16 – 3,71 cm dengan berat ratarata 2,63 – 3,0 gr. Hasil tangkapan ikan Aji 0,5 – 2 kg/unit/hari dengan penghasilan berkisar Rp.
20,000,- – Rp. 30,000,-/nelayan/hari. Dari angka tersebut disimpulkan bahwa pendapatan
nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring (Gill net) khusus untuk menangkap ikan Aji
(Puntius tetrazona) di Danau masih relatif rendah karena keterbatasan informasi mengenai ikan
hias.
Kata kunci : Spesies ikan hias, Air tawar, Danau Ranau OKU Selatan
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara yang mempunyai potensi besar sebagai
penghasil ikan hias. Perairan tawar, payau, danau, dan laut Indonesia banyak dihuni
oleh ikan hias dan ikan lainnya. Ikan sumatera (Puntius tetrazona) mempunyai bentuk
dan warna yang sangat menarik. Kebiasaan hidup bergerombol dan cara memelihara
yang mudah menyebabkan ikan sumatera ini diminati penggemar ikan hias. Ikan ini
berada diperingkat ke sepuluh dari dua puluh besar dari spesies ikan hias yang diinpor
oleh Amirika Serikat dan Eropa (Anonimous, 2004b).
Kontribusi sektor perikanan terhadap nilai ekspor Sumatera Selatan mencapai
5 % dari total nilai ekspor atau dengan nilai US $ 48.901.011. Produksi total ikan
Sumatera Selatan pada tahun 2000 mencapai 124.331 ton ikan, hasil tangkapan ikan
berasal dari (41 %), dari perairan umuma (36 %), dan dari kegiatan budidaya (23 %).
Usaha budidaya didominasi untuk ikan konsumsi.
Usaha budidaya perikanan di Danau Ranau banyak tertuju pada jenis-jenis ikan
konsumsi, sedangkan usaha budidaya ikan hias khususnya ikan hias perairan umum
belum banyak dilakukan karena keterbatasan informasi sumberdaya ikan itu sendiri
dan teknologi budidayanya. Ikan hias perairan umum daratan merupakan salah satu
komoditas ekspor yang telah lama diperdagangkan. Kontribusi sektor bukan
penangkapan ikan terhadap total pendapatan bergantung pada peluang mata
pencaharian yang tersedia di lingkungan tempat tinggal masyarakat, sedangkan
kontribusi sektor penangkapan ikan dipengaruhi oleh jumlah hasil tangkapan ikan
(Wickham 2003).
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis ikan hias Puntius
tetrazona yang tertangkap dengan alat tangkap jaring (Gill net) di Danau Ranau dan.
Informasi yang diperoleh dapat dijadikan bahan masukan yang berguna dalam rangka
1
Poster dipresentasikan pada Seminar Nasional Perikanan Indonesia Sekolah Tinggi Perikanan,
Jakarta, 19-20 November 2015
2 Peneliti pada Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum. E-mail : [email protected]
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
dan pemanfaatan potensi ikan hias dan mempunyai kontribusi terhadap penghasilan
nelayan setempat.
BAHAN DAN METODE
Studi bersifat surve inventarisasi yang dilakukan pada 6 stasiun mulai dari
Muara Selabung OKU Selatan sampai Lombok Lampung Selatan (Gambar 1).
Parameter kualitas air yang diamati (Tabel 1) adalah dengan menggunakan rujukan
APHA (1980).
Tabel 1. Parameter Kualitas Air
No. Parameter
Satuan
Alat ukur
1
Suhu
0
Termometer
2
3
4
5
Kecerahan
pH
Oksigen terlarut
Amoniak
Cm
Unit
Mg/l
Mg/l
Secchi dish
Universal indikator
DO meter (long cable)
Phanete meter
C
Jenis dan distribusi ikan dikumpulkan melalui wawancara dengan nelayan yang telah
berpengalaman lebih dari 10 tahun dan hasil tangkapan nelayan dengan
menggunakan alat tangkap jaring (Gill net) Panjang jaring 30 meter lebar 1 meter
dengan ukuran mata jaring ¼ inchi, jarring dipasang kira-kira pukul 16.00 – 17.00 wib
dan diangkat pukul 6.00 – 7.00 wib.
Gambar 1. Lokasi penelitian Danau Ranau Provinsi Sumatera- Selatan 2014
Identifikasi
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
Sampel yang telah dikumpulkan di lapangan sebanyak 130 ekor kemudian diawetkan
dengan formalin 10 % kemudian di identifikasi dengan memperhatikan bentuk luar
(morfologi) dengan bantuan loup, mikroskop serta buku acuan Sakurai et al. (1992),
dan Kottelat et al (1993). Kemudian diukur panjang (cm), menggunakan mistar stanlis
dan ditimbang berat (gram) menggunakan timbangan digital dengan tingkat ketelitian
0,1 gram.
HASIL DAN PEMBAHAN
Klasifikasi :
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
:
:
:
:
:
:
Chordata
Actinopterygii
Cipriniformes
Cyprinidae
Puntius
Puntius tetrazona
Distribusi sumberdaya ikan hias puntius tetrazona tersebut tersebar di lokasi
Danau Ranau mulai dari Muara selabung OKU Selatan sampai Lombok lampung
selatan. Ikan hias ini di temukan hampir setiap musim dan jumlahnya masih tergolong
cukup banyak. Bentuk morfologi ikan hias ini yaitu warna dan bentuk tubuh yang unik
dan indah terdapat pita-pita hitan berbentuk pertikal dipunggungnya mangkin dewasa
mangkin jelas kelihatan. Sastrapaja dkk., 1981 mengatakan bahwa warna dasar ikan
ini adalah kuning agak kemrahan, pada warna tubuh dihiasi empat garis vertikel yang
berwarna hitam kehijaun. Bagian sekitar mulut, sirip ekor, dan sirip perut kemerahan,
sedangkan sirip dubur dan ekor berwarna hitam. Ikan hias yang ditemukan termasuk
berukuran, kecil dengan panjang total rata-rata 3,16–3,71 cm dengan berat rata-rata
2,63–3,0 gr. Ikan puntius tetrazona ini termasuk dalam Ordo Cipriniformes, Family
Cyprinidae. Hasil tangkapan ikan hias 0,5 – 2 kg/unit/hari dengan penghasilan berkisar
Rp. 20,000,- – Rp. 30,000,-/nelayan/hari. Dari angka tersebut disimpulkan bahwa
pendapatan nelayan yang mengoperasikan alat tangkap jaring (Gillnet) khusus untuk
menangkap ikan hias (Puntius tetrazona) di Danau Ranau masih relatif rendah karena
keterbatasan informasi mengenai ikan hias. Ikan Puntius tetrazona disebut ikan
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
sumatera secara alami menyebar di semenanjung Malaysia termasuk di wilayah
Thailand, sumatera dan Kalimantan (Anonimous, 2004b). ikan puntius tetrazona hidup
bergerombol di perairan tawar seperti sungai, danau dan rawa yang memiliki arus yang
agak deras. (Verhoef-verhallen, 2000). Perairan Danau Ranau yang terdapat banyak
tumbuhan air seperti hidrillah sehingga Ikan Puntius tetrazona ini dapat hidup dan
berkembang biak dengan baik, habitat yang demikian cendrung merupakan tempat
yang disenangi beberapa jenis ikan seperti black fish dan white fish yang menjadi
tempat pengasuhan ikan atau tempat mencari makan, tempat menempelkan telur bagi
ikan yang mau memijah. Ikan-ikan ini yang digolongkan hasil tangkapan sambilan
sebagai tambahan bukan target. Ketersediaan jenis ikan hias Puntius tetrazona masih
sangat tergantung di alam sehingga untuk jumlah banyak berkesinambungan perlu
penangkaran (Yusuf, 2004). Hasil tangkapan ikan hias yang terdapat di danau Ranau
diharapkan dapat memperkaya keragaman ikan hias air tawar yang ada di Indonesia.
Kualitas air
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap beberapa peubah kualitas air (Tabel
2) terlihat bahwa nilai peubah kualitas air di Danau Ranau masih kategori bagus.
Berdasarkan data ikan Puntius tetrazona yang ditemukan di Danau Ranau masih
dalam jumlah yang banyak sehingga Danau Ranau tingkat kesuburan perairan masih
tinggi. Suhu perairan di Danau Ranau hampir tidak ada perbedaan yang nyata disetiap
stasiun. Suhu memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai proses kimia
dan aktifitas biologi perairan. Adriman (1995) banyak aktifitas hewan air dikontrol oleh
suhu, misalnya: migrasi plankton , pemijahan, pemangsaan, kecepatan berenang baik
ikan, perkembangan embrio dan kecepatan metabolisme. Berdasarkan hasil penelitian
yang pernah dilakukan Tamaru et al, (1997) bahwa ikan Puntius tetrazona dapat hidup
optimal pada perairan yang total kandungan amoniak tidak mencapai 1 mg/l dan
kandungan oksigen terlarut paling sedikit 2 mg/l. Sedangkan pada tabel 2 kandungan
kadar amoniak yang begitu rendah dan kandungan oksigen terlarut begitu tinggi
sehingga ikan Puntius tetrazona dapat hidup optimal di perairan Danau Ranau.
Manfaat :
Ikan Puntius tetrazona merupakan salah satu ikan akuarium yang memiliki nilai
komersial yang cukup tinggi. Menurut catan inpor ikan hias Amirika serikat pada tahun
1992, ikan ini menduduki pringkat ke – 10 dengan jumlah individu yang diinpor pada
tahun itu senbanyak 2,6 juta ekor Chapman (1994).
Tabel 2. Kualitas Air Danau Ranau Provinsi Sumatera- Selatan 2014
Muara
Dermaga Tanjung Way
No. Parameter
Selabung PU
Teluk
Mezin
1
2
3
4
5
Suhu /Temperature (oC)
26,29
Kecerahan / Transparency
22
(m)
pH (Unit)
7,70
Oksigen (mg/l)
5,86
Amoniak (mg/l)
0,0252
Air
Panas
Lombok
26,67
26,25
27,04
26,76
27,26
27,0
24,8
23,4
23,0
19
8,20
5,62
0,0359
7,98
6,22
0,0278
8
6,22
0,0466
7,97
7,99
5,73
6,16
0,0305 0,0412
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ikan hias Puntius tetrazona yang
terdapat di lokasi Danau Ranau belum banyak dikenal oleh masyarakat pedagang,
hias Puntius tetrazona ditangkap nelayan untuk dikonsumsi.
SARAN
Perlu penangkaran untuk mengembangkan usaha budi daya ikan hias dan
perlakuan yang mempertajam sisi kelebihan suatu jenis ikan ornament, warna yang
telah dimiliki, bentuk dasar yang unik dan indah. Sebagai kandidat ikan hias perlu
dipromosikan melalui seminar, pameran, media cetak, elektronik pada tingkat nasional
atau internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous,
2004b.
Publication.
http
://library.kcc.
Hawaii.edu/external/ctsapublication/tiger.html. Tanggal kunjung 30 Januari 2004.
APHA. 1980. Standard Method for the Examination water and Wastewater. 15 th
Edition. American Public Health Association, Washington, D.C., 1134 pp.
Adriman, 1995. Kualitas Perairan Pesisir Kota Dumai Di Tinjau Dari Karakteristik
Fisika-Kimia Dan Struktur Komunitas Hewan Bentos Makro. Tesis. Program Pasca
Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Champman, F. A., S. Fitz-Coy, E. Thunburg, J. T. Rodrick, C. M. Adams, and M. Andre
1994 “An Analysis of the United States of Amirica International trade in
Ornamental Fish”. CTSA project Final Report, University of Florida, Departement
og Fisheries and Aquatic Scences ; 1 – 55 hal.
Kottelat, M,. A. J. Whitten, S. N. Kartikasari, dan S.Wiroatmodjo, 1993. Freshwate
fishes of western Indonesia and Sulawesi. Priplus Edition (HK) Ltd, Jakarta. 293p
Sakurai, A., Y. Sakamoto, dan F. Mori 1992. Aquarium fish in the word (English
translation). Chronicle Books, San Fransisco, California. 298p.
Sastrapradja, S., A. Budiman., M.Djajasasmita dan C. S. Kaswadji. 1981. Ikan hias.
Lembaga Biologi Nasional (LIPI). Bogor.
Tamaru, C. S,. B. Cole, R. Bailey, and C. Bronw. 1997. A Manual for commercial
production of the tiger barb, capoeta tetrazona, temprorary paired tank spawner.
Senter for Tropical and Subtropical Aquaculture Publication : 129. Hawaii 50p
Verhoef-Verhallen, E. J. J. 2000. The complete encyclopedia of tropical fish. Grange
Books LPC, United Kingdom. 255p
Wickham T. 2003. Community-Based Participation in Wetland Conservation :
Activities and Challenges of The Danau Sentarum Wildlife Reserve
Conservation project, Danau Sentarum Wildlife Reserve, West Kalimantan,
Indonesia.http://wetlands.org/pubs+acy-/pub+AF8-online/KL+AF8wkshp3/case5.pdf. (17 Februari 2003)
Yusuf B. dan Tim Lentera. 2004. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Untuk Ekspor.
Agromedia Pustaka. Jakarta. 105 pp.
ISBN : 978-602-72574-5-0
Aplikasi Teknologi Sebagai Solusi Di Bidang Perikanan Secara Berkelanjutan
Seminar Nasional Perikanan Indonesia 19-20 November 2015, STP JAKARTA
Download