sistem pabx ericsson md110 bc9

advertisement
MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK
SISTEM PABX ERICSSON MD110 BC9
PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP
Theodorus Yudho D N (L2F006088)
Jurusaan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Sentral telepon merupakan bagian yang penting dalam sistem informasi dan komunikasi. Hal ini
dibutuhkan untuk menunjang kinerja dari suatu perusahaan, industri, dan masyarakat pada umumnya. Untuk
itulah PT. Pertamina RU IV Cilacap menggunakan sentral telepon sendiri yang dapat membantu kinerja dari
perusahaannya. Sentral ini digunakan sebagai komunikasi voice atau telepon. Sentral telepon ini
menggunakan sistem PABX (Private Automatic Branch eXchange).
Sistem PABX yang digunakan PT Pertamina RU IV Cilacap adalah PABX Digital MD 110 BC9 yang
menggantikan seri sebelumnya yaitu BC6 dan BC7. Dibandingkan seri sebelumnya, BC9 memiliki
keunggulan baik dari segi hardware maupun software.Sampai saat ini PABX Digital MD 110 yang telah
terpasang 10 unit LIM yang melayani ekstension perumahan, kantor, dan operasional dan 1 unit LIM
difungsikan sebagai LIM Backup, yang tersebar di 5 (lima) lokasi, dimana kapasitas sesuai dengan
kebutuhan masing-masing.
Kata kunci :sentral telepon, PABX Digital MD110, LIM
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap,
sebagai salah satu perusahaan berstatus BUMN
(Badan Usaha Milik Negara) yang mendapat
wewenang untuk mengelola kekayaan negara
berupa minyak dan gas bumi, juga menerapkan
teknologi komunikasi yang ditujukan untuk
kegiatan operasional penyediaan jasa layanan
serta sebagai sarana pendukung lainnya seperti
sarana informasi dan komunikasi.
Berbeda dengan perusahaan-perusahaan
yang lainnya, sistem komunikasi di Pertamina
memiliki sistem operasi yang lebih kompleks
demi keamanan dan kenyamanan komunikasi
perusahaan.
Untuk itulah Pertamina RU IV Cilacap
sebagai kilang dengan kapasitas terbesar di
Direktorat Hilir Pertamina, melengkapi sistem
komunikasinya dengan membuat sentral
telepon pribadi atau PABX (Private Automatic
Branch eXchange).
Sistem PABX yang digunakan PT
Pertamina RU IV Cilacap adalah PABX Digital
MD 110 BC9 yang menggantikan seri
sebelumnya yaitu BC6 dan BC7. Dibandingkan
seri sebelumnya, BC9 memiliki keunggulan
baik dari segi hardware maupun software.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kerja
praktek adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan mempelajari sistem dan
alat komunikasi yang digunakan pada PT
Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.
2. Mempelajari sistem PABX ERICSSON
MD 110 BC 9 sebagai alat komunikasi sentral
telepon di PT Pertamina (Persero) RU IV
Cilacap.
1.3. Pembatasan Masalah
Pada penulisan makalah kerja praktek ini
hanya dibatasi mengenai sistem dari PABX
MD 110 sebagai komunikasi voice saja, dan
tidak membahas mengenai komunikasi data.
Adapapun
pembahasannya
mengenai
PABX MD 110 secara umum, sistem
komunikasi PABX, dan konfigurasi data
exchange pada PABX MD 110 BC 9 yang
digunakan di PT Pertamina (Persero) RU IV
Cilacap.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PABX MD110 BC 9
PABX MD110 merupakan singkatan dari
Modular Digital 110, sedangkan digit biner 110
menandakan bahwa produk tersebut buatan
ERICSSON. PABX MD110 ini menggunakan
bahasa program yang disebut PLEX-M
(Program
Language
EXchange
for
Microprocessor), yaitu bahasa program yang
dirancang khusus untuk sistem PABX MD
110.
PABX MD110 ini memiliki dua unit
utama, yaitu Line Interface Module (LIM) dan
Group Swith Module (GSM). LIM memiliki
control system dan switch internal, sehingga
dapat berfungsi sebagai single PABX yang
dapat berdiri sendiri maupun sebagai bagian
dari sistem yang merupakan satu kesatuan
terintegrasi. Sedangkan GSM tidak memiliki
kemampuan untuk bekerja sebagai PABX,
tetapi perangkat ini dibutuhkan untuk
mengkoneksikan (switching) hubungan antar
LIM dalam satu sistem.
receivers, conference call. Konfigurasi LIM–
line dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2. Konfigurasi LIM
Gambar 1. Interkoneksi antarLIM melalui GSM
2.2 Struktur Hardware
2.2.1 Line Interface Module (LIM)
LIM merupakan bagian dari unit PABX
yang menghubungkan perangkat pesawat
cabang, saluran trunk, operator dan fasilitas
lainnya baik analog maupun digital dalam suatu
sistem switching. LIM terdiri dari 3 perangkat
utama, yaitu :
 Line Device
 LIM switch
 Sistem Kontrol
Ketiga perangkat utama tersebut berada
dalam satu kabinet dengan empat magazine.
Perangkat tambahan LIM adalah line analog,
switch digital, line eksternal, switch ke GSM
dan perangkat I/O, serta sirkuit digital yang
berfungsi untuk memberikan tone senders, tone
Sistem switching dalam LIM bersifat
non-blocking, yang terdiri dari 1024 time slots.
Sistem switching LIM ini ditempatkan dalam
satu mainboard yang dinamakan LSU (LIM
Switch Unit) dan empat distribution board,
(Distributed Switch unit / DSU), satu untuk tiap
magazine-nya. LSU terdiri dari speech dan
control
memory,
dan
menggunakan
mikroprosesor untuk kontrol internal dan
komunikasi dengan LPU Communication
Processor (LCP).
MD110
memiliki
sistem
kontrol
terkomputerisasi, yang mengontrol switch dan
device board. Sistem kontrol MD110 ditangani
oleh satu perangkat prosesor yang disebut LPU
(LIM Processor Unit). Salah satu jenis LPU
adalah LPU5. LPU masing-masing berisi
sebuah sistem prosesor yang dibangun di
sekitar dua komersial mikroprosesor. Satu 32
bit processor berfungsi sebagai prosesor utama
LIM, sementara yang lain 16 bit processor
bekerja sebagai prosesor komunikasi, yang
tugasnya adalah untuk mengelola komunikasi
langsung dengan sirkuit kontrol saklar dan
dengan perangkat telephony.
Kapasitas setiap magazine adalah 256
time slot dan dibagi dalam 8 saluran PCM (0x,
1x, 2x, 3x, 4x, 5x, 6x, 7x) yang masing-masing
mempunyai 32 time slot. Secara garis besar
pembagian time slot tiap saluran PCM adalah
sebagai berikut :
 PCM 0x : 00 (kapasitas 32 time slot)
 PCM 1x : 10 (kapasitas 32 time slot)
 PCM 2x :
20, 22 (masing-masing
berkapasitas 16 time slot)
 PCM 3x :
30, 32 (masing-masing
berkapasitas 16 time slot)
 PCM 4x :
40, 42 (masing-masing
berkapasitas 16 time slot)
 PCM 5x :
50, 52 (masing-masing
berkapasitas 16 time slot)
 PCM 6x : 60, 62, 63 (masing-masing
berkapasitas 16, 8 dan 8 time slot)
 PCM 7x : 70, 71,72,73 (masing-masing
berkapasitas 8 time slot)
2.2.2 Group Switch Module (GSM)
Group Switch Module berfungsi untuk
mengkoneksikan transmisi voice, data dan
sinyal kontrol antara LIM satu dengan LIM
lainnya membentuk suatu sistem terintegrasi
PABX MD 110. Transmisi dilakukan dengan
menggunakan sistem PCM 30 yang memiliki
32 kanal PCM links. 32 kanal tersebut terdiri
dari 30 kanal voice (time slot 1 –15 dan 17 –
31), 1 kanal sinkronisasi (time slot 0) dan 1
kanal signalling (time slot 16).
GS merupakan non-blocking switch yang
terdiri dari satu atau sejumlah modul time
switch dengan 1024 port. Satu time switch
mempunyai kapasitas 31 PCM links. PCM link
dari LIM dihubungkan melalui terminal board
GJUG (Group Junctor Unit to Group switch).
GS dapat diperluas sampai 8 unit, yang berarti
dapat menampung 8 x 31 atau 248 PCM links.
Ini berarti PABX dapat diperluas untuk
maksimum 124 LIM, jika masing-masing LIM
terhubung ke GS dengan dua jalur PCM.
GJUG memiliki mikroprosesor yang
dapat mengatur hubungan dengan prosesor
LIM, dan switching ini berada pada time slot
16. Prosesor-prosesor yang ada pada GJUG
memberikan kontrol terhadap informasi yang
melalui GS.
Pembentukan hubungan komunikasi
antar LIM dimulai pengiriman informasi dari
LIM tentang time slot berapa saja yang sudah
diseleksi pada masing-masing link PCM.
Selanjutnya prosesor GJUG diminta untuk
membentuk hubungan melalui time switch
module yang sesuai.
Gambar 3. Konektivitas hubungan antar LIM
Koneksi antarLIM melalui GSM dapat
dibangun melalui berbagai media transmisi,
seperti kabel koaksial, pair kabel, fiber optics,
dan microwave. Tentunya penggunaan media
transmisi yang berbeda-beda harus melalui
sebuah perancangan yang sesuai dengan
kebutuhan sistem yang ada, baik itu kecepatan
transmisi, jarak antarLIM, dan biaya yang
dibutuhkan.
Pemakaian kabel untuk PCM 30 dari
LIM ke GS tergantung pada jaraknya, antara
lain :
 Jarak < 40 meter memakai kabel koaksial
berdiameter kecil atau menggunakan kabel
UTP.
 Jarak < 400 meter memakai kabel koaksial
berdiameter besar atau menggunakan kabel
UTP.
 Jarak > 400 meter memakai kabel
multipairs PCM, sedangkan untuk jarak jauh
memakai transmisi radio digital atau fiber
optik.
2.3
Struktur Software
Perangkat lunak sistem PABX MD 110
terbagi menjadi unit pusat dan internal.
Karakteristik
dari
sistem
LIM
yang
memungkinkan tiap LIM dapat berfungsi
sebagai individu yang dapat terlepas dari LIM
yang lain membuatnya harus memiliki sistem
software untuk mengatur proses internal pada
LIM itu sendiri. Software ini merupakan
perangkat lunak internal. Perangkat lunak
sentral/ pusat digunakan untuk hubungan
antarLIM dan fungsi-fungsi sistem yang umum.
Sebagian besar program ditulis dalam
Plex-M, yang merupakan bahasa tingkat tinggi
yang dikembangkan untuk aplikasi real time
dan untuk mendukung prinsip-prinsip untuk
divisi dan unit sinyal. Ada juga beberapa
program yang ditulis dalam C + + dan beberapa
di C.
SISTEM KOMUNIKASI PABX
MD110 PT. PERTAMINA RU IV
CILACAP
III.
Sentral telepon merupakan bagian yang
penting dalam sistem informasi dan
komunikasi. Hal ini dibutuhkan untuk
menunjang kinerja dari suatu perusahaan,
industri, dan masyarakat pada umumnya. Untuk
itulah PT. Pertamina RU IV Cilacap
menggunakan sentral telepon sendiri yang
dapat membantu kinerja dari perusahaannya.
Sentral ini digunakan sebagai komunikasi voice
atau telepon. Sentral telepon ini menggunakan
sistem PABX (Private Automatic Branch
eXchange).
Sesuai dengan namanya PABX (Private
Automatic Branch eXchange), jenis sentral
telepon ini hanya digunakan untuk perusahaan
atau perkantoran bukan untuk sentral telepon
publik karena kapasitas Satuan Sambungan
(SS) nya kecil atau terbatas.
PABX yang dipakai di PT. Pertamina RU
IV Cilacap adalah jenis PABX merk Ericsson
tipe MD 110. Sampai saat ini PABX Digital
MD 110 yang telah terpasang 10 unit LIM yang
melayani ekstension perumahan, kantor, dan
operasional dan 1 unit LIM difungsikan sebagai
LIM Backup, yang tersebar di 5 (lima) lokasi,
dimana kapasitas sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
Kesepuluh unit LIM tersebut merupakan
satu kesatuan yang terintegrasi dan terkontrol
oleh satu buah master LIM di kantor
Telekomunikasi dan Jaringan PT. Pertamina
RU IV Cilacap. Untuk menghubungkan
komunikasi antar LIM menggunakan PCM
Link.
Adapun lokasi sentral telepon, kapasitas
dan pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel
1. Alokasi PABX MD 110 di
PT.Pertamina RU IV Cilacap
No
1
Lokasi
LIM
Telkom
Lomanis
LIM
1
LIM
2
LIM
3
LIM
8
LIM
10
Extension
Terpasang
220
117
292
407
92
2
Kilang
3
Gn.Simpi
ng
4
RSPC
5
Area 70
LIM
4
LIM
5
LIM
6
LIM
7
LIM
9
460
1
435
283
80
Gambar 4. Konfigurasi komunikasi PABX MD110
di Pertamina RU IV
3.1
Sistem Komunikasi Internal
Sistem komunikasi telepon PABX pada
PT. Pertamina memungkinkan pengguna dapat
melakukan hubungan internal dan eksternal
(Public Exchange). Fasilitas kemungkinan
hubungan internal dan eksternal diatur oleh
software yang memberikan akses kepada tiap
ekstensi untuk dapat melakukan hubungan
internal dan eksternal.
Hubungan internal pada sistem PABX
MD 110 dapat berlangsung pada satu LIM atau
antarLIM. Proses kontrol dan pembentukan
hubungan dilakukan oleh LPU (LIM Processor
Unit) dan proses switching dilakukan oleh LSU
dan DSU.
Gambar 5. Hubungan internal PABX MD 110
Proses pembentukan hubungan dan pensinyalan
hubungan internal pelanggan yang berada pada
LIM yang sama ( Pelanggan A berkomunkiasi
dengan pelanggan B ) adalah sebagai berikut:
1. Pelanggan A mengangkat handset, terkirim
sinyal pendudukan ke sentral dalam hal ini
adalah LIM 1.
2. Sinyal tersebut diproses oleh LPU,
mengidentifikasi pelanggan A, memeriksa
databasenya. Setelah terverifikasi, LPU
mengirim sinyal kontrol ke TMU untuk
memberikan dial tone ke pelanggan A,
kemudian menyambungkannya.
3. Pelanggan A menerima dial tone (nada
pilih)
4. Pelanggan A mendial digit nomor telp B.
5. Nada pilih diputus setelah sentral
menerima digit pertama
6. Sentral (LPU) menganalisis digit-digit no
telepon B, menentukan jalur (path) ke nomor
tujuan, memilih jalur dan menyambungkannya
sehingga A dan B terhubung. Pelanggan B
berada pada LIM yang sama dengan pelanggan
A, sehingga proses penyambungan atau switch
dapat berlangsung pada LIM tersebut melalui
LSU. LPU menganalisis pelanggan B berada
pada magazine berapa, kemudian LPU
memberikan kontrol pada LSU untuk
menyambungkannya, selanjutnya LSU akan
memberikan kontrol switch pada DSU untuk
menyambungkan pelanggan A dan B sesuai
dengan jalur PCM dan time slotnya.
7. Bila jaringan sentral sibuk atau pelanggan
B sedang off hook maka pelanggan A
menerima nada sibuk (busy tone).
8. Pada saat yang sama sentral juga
menghubungkan path ke sumber arus panggil
(REU/Ringing Current Equipment Unit) ke
pelanggan B, dan sumber nada panggil
(Ringing Tone) ke pelanggan A.
9. Pelanggan B menjawab panggilan
10. Sentral memutus arus panggil dan nada
panggil
11. Terjadilah percakapan antara pelanggan A
dan B
12. Selama berlangsungnya percakapan, sentral
mengawasi/memonitor saluran A dan B untuk
proses pembubaran
13. Pelanggan A mengakhiri percakapan
dengan meletakkan hand-set diikuti pelanggan
B
14. Sentral
memutuskan/
membebaskan
seluruh path yang dipakai pembicaraan,
sehingga saluran bebas kembali.
3.2
Sistem Komunikasi Eksternal (Public)
Sistem komunikasi pada PABX MD 110
yang digunakan PT.Pertamina RU IV
memungkinkan untuk menggunakan fasilitas
komunikasi external atau public exchange.
Untuk melakukan komunikasi dengan public
exchange, pihak PT. Pertamina RU IV bekerja
sama dengan PT.Telkom untuk menyediakan
akses incoming dan outgoing dari dan ke public
exchange melalui saluran (line) dari PT.
Telkom. Saluran ini menentukan trafik
pelanggan yang dapat melakukan komunikasi
ke public exchange maupun menerima
panggilan dari public exchange.
Untuk dapat berkomunikasi keluar atau
external, PABX MD 110 memiliki saluran
trunk, Saluran Trunk yang dimiliki PABX MD
110 PT. Pertamina RU IV Cilacap diletakkan
pada LIM 1, 2, 3, dan 8.
Incoming
Pada sistem sentral PABX MD 110,
komunikasi panggilan masuk dari PT.Telkom
dengan fasilitas DID (Direct In Dialing)
menggunakan trunk khusus yang berkapasitas
30 kanal. Sehingga pengguna yang akan masuk
ke ekstensi PABX dapat langsung terhubung ke
ekstensi yang dituju, tidak seperti kalau kita
menggunakan hunting yang melalui operator
terlebih dahulu. Cara menggunakan DID adalah
dengan menambahkan dua digit yaitu 50 di
depan nomor ekstensi yang akan dituju. Dalam
hal ini nomor yang dapat dihubungi dari
PT.Telkom dibatasi hanya berjumlah 2000
nomor ekstensi saja dengan nomor extensi
8xxx dan 9xxx.
Gambar 6. Konfigurasi Incoming dengan DID
Incoming dengan Group Hunting
PABX MD 110 milik PT.Pertamina RU
IV Cilacap menyediakan akses group hunting
untuk dapat menerima panggilan masuk dari
PT.Telkom. Nomor group hunting PT.
Pertamina RU IV Cilacap adalah 531633
menyediakan akses 12 line, dan 535333 dengan
akses 8 line yang berarti hanya ada 20
pengguna saja yang dapat melakukan
komunikasi pada saat yang bersamaan. Apabila
penelpon ingin melakukan komunikasi dengan
pesawat internal PABX, maka penelpon
mendial nomor group hunting kemudian diikuti
dengan nomor ekstensi tujuan. Jika penelpon
tidak mengetahui nomor ekstensi tujuan, maka
penelpon dapat menunggu sejenak, kemudian
panggilan akan diroute ke operator dan
operator akan menghubungkan penelpon
dengan tujuan yang dimaksud.
Gambar 7. Konfigurasi Incoming dengan Group
Hunting
Outgoing
Pada sistem PABX MD 110 tiap pesawat
telepon ekstensi memiliki fasilitas dan fitur
tersendiri yakni seperti hanya dapat
berkomunikasi dalam internal PABX saja, atau
dapat
melakukan
panggilan
keluar.
Pembentukan fasilitas ini berdasarkan program
yang diinstal untuk masing perangkat telepon
nomor ekstensi pada komputer maintenance.
Untuk dapat melakukan hubungan
keluar/ outgoing, pihak Pertamina RU IV
menyediakan 25 saluran untuk dapat terhubung
langsung ke PT.Telkom dengan menekan akses
digit “0”. Akses hubungan keluar ini dikenakan
biaya dan tagihan yang diproses melalui sistem
billing dan tagihan tersebut masuk ke slip gaji
pegaawai yang bersangkutan. Akses ini
biasanya
diperuntukkan
bagi
pegawai
Pertamina yang tinggal di lingkungan
perumahan.
Karena tidak semua perangkat telepon
ekstensi dilengkapi dengan fasilitas hubungan
keluar maka Pertamina menyediakan akses
hubungan keluar melalui operator. Line yang
tersedia untuk akses keluar via operator adalah
8 line, sehingga pengguna yang dapat
mengaksesnya terbatas.
Gambar 8. Konfigurasi Outgoing
3.3
Konfigurasi Data Exchange
Konfigurasi data exchange atau data
sentral adalah mengkonfigurasi data sentral
telepon yang berkaitan dengan aplikasi PABX
di lapangan, meliputi komunikasi internal
maupun eksternal ke public exchange (Telkom)
atau PABX lain.
Konfigurasi data exchange PABX MD
110 meliputi sistem penomoran (number
analysis), penentuan kategori extension, traffic
connection class telephone, traffic connection
class conference, inisialisasi telepon extension
dan pembuatan sistem trunk atau routing.
Konfigurasi data ini disesuaikan dengan sistem
komunikasi yang diinginkan Pertamina RU IV
sebagai user.
3.3.1 Number Analysis
Number analysis adalah metode untuk
menentukan sistem penomoran PABX, baik
untuk penomoran internal maupun penomoran
untuk hubungan ke keluar PABX lain atau ke
public exchange (Telkom) dan semua
penomoran yang bersifat fitur-fitur PABX yang
akan digunakan.
Untuk menyusun nomor ini digunakan
instruksi NANSI – Number Analysis Number
Series Initiate.
NANSI:NUMTYP=EX,NUMSE=100&&120;
NUMTYP
NUMSE
=
=
Numbertype
Numberseries
Number Analysis PABX MD 110 BC9, terdiri
dari :
a. Extension (EX)
b. Trunk atau External Destination (ED)
c. Operator Individu (OI)
d. Operator Common Individu Number Series
(OC)
e. Operator Common DID Number Series
(OD)
f. Direct Inward system Access (DI)
g. Abbreviated Dialling (AC)
h. Data Extension (DE)
i. Data Group (DG)
Karena pembahasan Kerja Praktek ini
dibatasi pada komunikasi voice saja, maka data
extension dan data group tidak dijabarkan lebih
lanjut.
3.3.2 Klasifikasi Extension Category
Tujuan dari penyusunan Extension
Category adalah untuk menyiapkan klasifikasi
fasilitas (class of service) sistem penomoran
ekstensi. Fasilitas yang dimaksud disini adalah
jenis komunikasi (incoming atau outgoing)
yang dapat dilakukan. Dalam sistem ini dapat
ditentukan 64 (0 – 63) kategori. Sebagai
contoh, kategori 1 memungkinkan user
melakukan komunikasi melalui PT.Telkom
seperti hubungan Lokal, SLJJ dan SLI,
sedangkan kategori 2 hanya diperbolehkan
untuk berkomunikasi Intern PABX MD 110
saja.
3.3.3 Traffic Connection Class Telephone
Untuk menentukan fasilitas hubungan
antar kategori telepon, nomor berapa saja yang
dapat dihubungi atau dapat menghubungi dan
nomor berapa saja yang diblock untuk jenis
panggilan tertentu.
3.3.4 Inisialisasi Telepon Ekstensi
Inisialisasi ekstensi ini bertujuan untuk
menyesuaikan antara software dan hardware
PABX sehingga sistem komunikasi dapat
berjalan. Penginisialisasian ekstensi harus
disesuaikan dengan jenis hardware yang
digunakan. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam proses inisialisasi ekstensi individu ini
adalah :
 Jenis telepon yang akan digunakan.
 Posisi modul/card ELU (LIM, magazine,
posisi board dan posisi individu yang kosong).
 Jenis modul/card ELU yang terpasang
(ELU-A atau ELU-D).
 Kategori berapa yang akan diberikan (jenis
fasilitas).
3.3.5 Sistem trunk
Sistem trunk merupakan fasilitas untuk
menghubungkan PABX ke PABX/PBX
lainnya.
Untuk
melakukan
hubungan
komunikasi tersebut, dipakai kode digit/access
code tertentu.
Berdasarkan fungsinya, ada tiga macam
trunk, yaitu :
 Fungsi hubungan hanya untuk keluar
(outgoing call)
 Fungsi hubungan hanya untuk masuk
(incoming call)
 Fungsi hubungan untuk masuk dan keluar
3.4 Fasilitas Ekstensi PABX Digital
MD110
Fasilitas Ekstensi adalah fasilitas yang
dimiliki oleh PABX untuk memudahkan
operasional pesawat telepon cabang. Fasilitas
tersebut merupakan fitur-fitur PABX yang
sangat menguntungkan para pelanggan telepon.
Untuk keterangan fasilitas-fasilitas ekstensi
adalah sebagai berikut
B
C
A
Gambar 9. Koneksi ekstensi PABX
Call Back
Call back adalah suatu fasilitas telepon
untuk mempermudah panggilan ulang, dengan
cara
menekan
tombol
angka
“6”.
Keuntungan dari fitur
ini
adalah
telepon pemanggil cukup memanggil sekali
saja, tanpa diulang-ulang.
Call Pick up
Call pick up adalah mengambil panggilan
telepon lain, dengan cara dial nomor telepon
yang sedang dipanggil kemudian tekan tombol
angka “8”.
Keuntungan dari fitur ini adalah orang yang
mengambil alih tidak perlu pergi ke tempat
telepon yang dipanggil, tapi cukup di tempat
dengan menggunakan fasilitas teleponnya
sendiri.
Call Transfer
Call transter adalah memindahkan
pembicaraan atau komunikasi telepon dari satu
telepon ke telepon lain.
Prinsip kerjanya, bila telepon A sedang
komunikasi dengan B, kemudian telepon A
ingin bicara dengan telepon C, maka telepon B
bisa memindahkan pembicaraannya ke telepon
C
Follow-me
Follow
me
digunakan
untuk
memindahkan suatu panggilan telepon ke
telepon lain.
Prinsip kerjanya, bila telepon B
di-follow me ke telepon C, maka ketika telepon
A memanggil telepon B, yang berdering
(mendapat sinyal bel)
adalah telepon C.
Selama telepon B diprogram follow me ke
telepon C, maka setiap ada panggilan ke
telepon B selalu jatuh ke telepon C dan telepon
B hanya bisa memanggil saja.
Keuntungan dari fitur ini adalah si
pelanggan telepon bisa memidah-mindahkan
sinyal belnya ke telepon yang diinginkan,
sesuai dengan kemana ia akan pergi (telepon
seolah-olah selalu mengikutinya dan informasi
selalu siap diterima).
Conference Call
Conference Call adalah komunikasi lebih
dari dua pesawat telepon
(maksimum
delapan pesawat telepon).
Prinsip kerjanya, bila telepon A sedang
komunikasi dengan telepon B, kemudian
telepon A ingin bicara juga dengan telepon C
secara bersamaan , maka telepon A atau
telepon B bisa melakukan panggilan untuk
teleconference dengan telepon C atau sekaligus
dengan lainnya.
Call Diversion
Call Diversion merupakan fasilitas
penggandaan telepon destinasi. Apabila telepon
yang dipanggil tidak mengangkat setelah tiga
kali berdering, maka sinyal bel akan bergantian
pindah ke telepon lainnya, sedangkan telepon
yang dipanggil tetap berdering (seolah-olah
paralel). Siapa yang mengangkat terlebih
dahulu, maka telepon itulah yang akan
berkomunikasi, sedang lainnya akan idle
kembali.
Intrusion
Intrussion merupakan fasilitas dimana
pesawat cabang memberikan suatu sinyal
interupsi kepada pesawat telepon yang sedang
komunikasi bahwa ada telepon yang akan
masuk.
Emergency Call
Emergency Call adalah fasilitas ekstensi
dimana suatu pesawat cabang yang sedang
berkomunikasi dapat langsung dihubungi
(conference),
tanpa
harus
mengakhiri
komunikasi yang sedang berlangsung.
Abbreviated Dialling
Abbreviated
Dialling
adalah
mempersingkat digit untuk memanggil suatu
telepon dengan kode tertentu. Misal telepon
yang dituju mempunyai 8 (delapan) digit,
dengan menggunakan fasilitas ini dapat
dipanggil cukup dengan 3 atau 4 digit saja,
sesuai dengan program yang dibuat.
Authority Code
Authority code adalah suatu fasilitas
untuk melakukan komunikasi dengan destinasi
tertentu dan hanya bisa dilakukan dengan
melalui kode tertentu.
3.5 Sistem Billing
Sistem billing merupakan suatu layanan
dari sistem komunikasi PABX yang
memungkinkan pengguna telepon dapat
melakukan komunikasi keluar baik lokal,
interlokal (SLJJ), maupun internasional (SLI).
Sistem ini membuat pengguna akan dikenai
biaya atau tagihan. Besarnya biaya atau beban
yang ditanggung oleh pengguna yang
melakukan komunikasi adalah sesuai dengan
pulsa yang telah dikeluarkan dan menurut
dengan biaya pada PT.TELKOM.
Adapun sistem billing ini akan mencatat
data tanggal, jam, durasi, pulsa, no.telp tujuan
dan no.telp pengirim. Sistem billing ini akan
mulai aktif atau berjalan saat penerima telah
mengangkat
telepon
dan
melakukan
komunikasi dengan pengirim.
Sistem billing menyediakan akses bagi
pekerja Pertamina RU IV untuk mengetahui
rincian tagihan telepon melalui IVR dan web
billing.
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
PABX MD 110 PT.Pertamina RU IV
terdiri atas 10 unit LIM yang tersebar di 6
(lokasi) dengan total jumlah extensi terpasang
adalah 2387 extensi.
2.
PABX MD 110 menyediakan perangkat
komunikasi line telepon analog dan line telepon
digital dan memungkinkan juga untuk dapat
berkomunikasi dengan radio trunking melalui
sentral controller.
3.
Sistem PABX di PT Pertamina RU IV
telah dilengkapi dengan sistem billing sehingga
pengguna yang akan melakukan komunikasi
keluar baik lokal, SLJJ, maupun internasional
akan dikenai biaya.
4.
Keunggulan PABX MD 110 BC 9
dibandingkan dengan seri BC6 dan BC7 yang
pernah digunakan oleh Pertamina terletak pada
segi hardware dan software dimana pada seri
BC9 perangkat LIM tersedia dalam 1024 time
slot, prosesor LPU5 yang telah terintegrasi
dengan memori, dan fasilitas yang lebih
komplit seperti mendukung untuk conference
call, call diversion dan intrusion.
5.
Kelemahan dari sistem PABX PT
Pertamina RU IV Cilacap adalah hanya
digunakan untuk komunikasi voice saja, belum
mendukung untuk fasilitas komunikasi data.
4.2 Saran
1.
Untuk menunjang kebutuhan teknologi
yang semakin berkembang, hendaknya PT.
Pertamina RU IV Cilacap mengupgrade
peralatan komunikasi PABX yang ada dengan
sistem yang baru yakni sistem yang berbasis IP
dari BC9 menuju ke BC13 dengan teknologi
MXONE yang memungkinkan fleksibilitas,
penghematan biaya, kualitas dan kemampuan
PABX dengan fitur-fitur yang lebih menunjang
dalam komunikasinya.
2.
Hendaknya Pertamina RU IV Cilacap
mengganti perangkat telepon analog dengan
telepon digital agar fasilitas-fasilitas dari
PABX MD 110 BC9 bisa lebih dioptimalkan
seperti fasilitas ADN dan MDN yang hanya
bisa digunakan untuk perangkat telepon digital
saja sedangkan perangkat telepon analog tidak
mendukung fasilitas tersebut.
3.
Karena telah menggunakan fiber optic
sebagai media transmisinya, sebaiknya sistem
PABX Pertamina RU IV Cilacap juga
dilengkapi dengan fasilitas untuk dapat
melakukan
komunikasi
data,
sehingga
penggunaan fiber optic lebih teroptimalkan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Sukiswo, Ir. 2002. Buku Ajar Jaringan
Telekomunikasi. Semarang: Jurusan Teknik
Elektro
Fakultas
Teknik
Universitas
Diponegoro.
[2]. Ericsson Business Network.ASB 501 04
Operation & Maintenance. Sweden : Ericsson
Business Network
[3]. http://www.ittelkom.ac.id.
Private
Automatic Branch eXchange (PABX).
[4]. http://www.ittelkom.ac.id.
Sistem
Pensinyalan Pada Saluran Telepon.
[5]. http://10.54.16.200.
PABX
(Sentral
Telepon)
[6]. http://10.54.16.200.Web Billing.
[7]. http://10.54.16.200. PCM Link.
[8]. http://10.54.16.200.Flow Process Data
Billing Telepon
[9]. http://10.54.16.200.Telepon
Beban
Pribadi
[10]. http://10.54.16.200.IVR/ Telepon Billing
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang mempunyai
nama lengkap Theodorus
Yudho Dwi Nugroho ini
lahir di kota Tegal pada
tanggal 23 April 1988.
Dari TK hingga tamat
SMA penulis menempuh
studinya di sekolah Pius
Tegal. Anak kedua dari
dua bersaudara ini sedang menyelesaikan studi
strata 1 di Teknik Elektro Universitas
Diponegoro
mengambil
Konsentrasi
Elektronika dan Telekomunikasi dan telah
melaksanakan kerja prakteknya di PT
PERTAMINA REFINERY UNIT IV Cilacap.
Semarang,
Januari 2010
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Yuli Christiyono, S.T., M.T.
195 807 111 997 021 001
Download