BAB I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Dempet Demak adalah salah satu
lembaga pendidikan tingkat menengah pertama berciri khas Agama Islam
yang diselenggarakan oleh Departemen Agama. Lembaga pendidikan ini telah
menerapkan kurikulum edisi 2008, yang menempatkan mata pelajaran fiqih
sebagai mata pelajaran yang strategis, karena mata pelajaran fiqih yang dapat
membantu peserta didik untuk memahami ajaran agama Islam yang ada dalam
al-Qur’an dan Hadits
Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk
diaplikasikan dalam kehidupan agar
menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna). Pembelajaran fiqih di
Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang
diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur
dalam fiqih muamalah.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.1
Pembelajaran Fiqih sebagai salah satu yang di ajarkan di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Huda Dempet Demak dalam pembelajaran yang tujuannya
agar peserta didik dapat memahami hukum Islam tentunya membutuhkan
1
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah,
hlm. 65
1
2
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik agar
tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Pelaksanaan pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda
Dempet Demak terutama kelas VIII bukan suatu hal yang sangat mudah untuk
menyelenggarakan sebuah rutinitas pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran fiqih
pada peserta didik, karena kegiatan pembelajaran ini bagi mereka adalah
mengurangi waktu untuk lebih leluasa bisa aktif. Pada diri peserta didik harus
banyak diberi ruang untuk mengekspresikan diri dan kemampuannya. Apalagi
kalau dilihat kembali pada saat jam pelajaran sekolah, sebetulnya peserta didik
sudah terlalu jenuh untuk mengikuti jadwal sekolah yang begitu banyaknya.
Mempelajari fiqih, bukan sekedar teori yang berarti tentang ilmu yang
jelas pembelajaran yang bersifat amaliah, harus mengandung unsur teori dan
praktek. Belajar fiqih untuk diamalkan, bila berisi suruhan atau perintah, harus
dapat dilaksanakan, bila berisi larangan, harus dapat ditinggalkan atau dijauhi.
Oleh karena itu, fiqih bukan saja untuk diketahui, akan tetapi diamalkan dan
sekaligus menjadi pedoman atau pegangan hidup. Untuk itu, tentu saja materi
yang
praktis
diamalkan
sehari-hari
didahulukan
dalam
pelaksanaan
pembelajarannya.2
Untuk itu proses pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih
mengarahkan pada proses keaktifan peserta didik agar memahami apa yang
sedang dipelajari, di MTs Nurul Huda Dempet terutama Kelas VIII selama ini
proses pembelajran fiqih lebih mengarah pada proses pembelajran yang
bersifat pasif dengan guru banyak ceramah dan diakiri dengan tanya jawab,
sehingga hasil yang diperoleh adalah kemampuan siswa dalam menghafal
tanpa mereka mengalami sendiri materi yang mereka dapatkan
Salah satu cara yang bisa dikembangkan dalam pembelajaran fiqih di
MTs Nurul Huda Dempet Demak adalah Active Learning yang merupakan
kesatuan
sumber
kumpulan
strategi-strategi
pembelajaran
yang
komprehensif. Active Learning meliputi berbagai cara untuk membuat
2
Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2001), Cet. 2, hlm. 85
3
peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun
kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berfikir tentang
materi pelajaran. Active Learning merupakan langkah cepat menyenangkan,
mendukung dan secara pribadi menarik hati, sehingga peserta didik tidak
hanya terpaku di tempat duduk, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving
about and thinking aloud).3
Siswa tidak hanya aktif mendengar dan melihat permainan. Siswa
terlibat sejak awal proses belajar-mengajar sehingga siswa benar benar
menjadi subjek bukan objek. Siswa mempunyai atau memiliki waktu
sepenuhnya untuk belajar, berfikir dan berbicara.4
Ada banyak bentuk yang dapat diterapkan dalam Active Learning
salah satunya adalah Tipe Card sort (Menyortir kartu) dan simulasi yang
arahnya
untuk
mengaktifkan
setiap
(cooperative learning) dalam belajar
individu
sekaligus
kelompok
5
Dengan demikian pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila
seorang guru dapat membimbing anak-anak untuk memasuki situasi yang
memberikan pengalaman-pengalaman dan kegiatan yang menarik yang dapat
menimbulkan kegiatan belajar peserta didik.
Dari uraian di atas maka penulis bermaksud untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe
Card Sort dikombinasikan dengan simulasi dalam Materi Haji dan Umroh
untuk Meningkatkan Prestasi dan Keaktifan Belajar Siswa (Studi Tindakan
Kelas VIII MTs Nurul Huda Dempet)”.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul skripsi ini,
maka perlu diperjelas mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi yaitu :
3
Mel Silberman, Active Learning :101 Strategi Pembelajaran Aktif, Penerjemah Raisul
Muttaqien (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm. 9
4
Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996),
hlm. 131-132
5
Ibid., hlm. 88-89
4
1. Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Card sort kombinasi
dengan simulasi
Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan,
pemanfaatan; perihal mempraktekkan.6
Model pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sumber dari
prosedur yang akan digunakan untuk memajukan pembelajaran dalam hal
ini bidang studi pendidikan agama Islam.7
Active Learning adalah suatu cara belajar dimana peserta didik
mengambil bagian dalam aneka ragam kegiatan dengan keterlibatan
mental yang optimal untuk melaksanakan kegiatan belajar tersebut.8
Sedang Card sort adalah tipe pembelajaran yang menggunakan alat
peraga dua kartu, terdiri induk kartu dan kartu rincian untuk didiskusikan. 9
Jadi model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort
dikombinasikan dengan simulasi adalah bentuk pembelajaran aktif dengan
menggunakan media kartu dan pelatihan atau praktek untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran.
2. Simulasi dalam pembelajaran Haji dan Umroh
Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja
(dari fakta simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah) dan
simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja.10 dalam hal ini
materi haji dan umroh
Haji menurut bahasa berarti keinginan keras menuju ke suatu tempat
yang sangat diagungkan. Sedangkan menurut syari’at, haji berarti berangkat
6
Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,: (Jakarta: Balai
Pustaka, 2003), hlm. 1180.
7
Muhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Mistaka Galiza,
2003), Cet.II, hlm.23.
8
Chabib Thoha, op.cit, hlm 64.
9
Isma’il SM, M. Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM,
(Semarang: LSIS,RaSAILMedia Group, 2008), hlm. 88
10
J.J Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1995), hlm. 27
5
ke tempat yang suci untuk melakukan thawaf, sa’i, wuquf di padang Arafah
dan seluruh amalan menarik lainnya.11
Umrah
berarti
ziarah,
artinya
ziarah
ke
ka’bah,
thawaf
disekelilingnya, sa’i antara Shafa dan Marwa serta memotong rambut.12
Jadi simulasi pembelajaran haji dan umroh memperagakan kegiatan
haji dan umroh dalam proses pembelajaran yang dilakukan
Haji dan umroh yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi
Haji dan Umroh yang merupakan materi pokok mata pelajaran fiqih di kelas
VIII yang diajarkan dengan model pembelajaran Active Learning tipe Card
Sort dikombinasikan dengan simulasi yang dilakukan di kelas VIII MTs
Nurul Huda Dempet.
3. Meningkatkan Prestasi Belajar peserta didik
Meningkat Berasal dari asal kata “tingkat” yang berarti menaikkan
(derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat. Mendapat awalan “me” dan
akhiran “an”, yang mengandung arti usaha untuk menuju yang lebih
baik.13
Prestasi belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya14
Jadi maksud dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran
active learning
tipe card sort
dikombinasikan dengan simulasi dalam
pembelajaran materi haji dan umroh di Kelas VIII sebagai upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Dempet
dengan tindakan kelas sebagai bentuk penelitiannya.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari uraian tersebut, maka ada beberapa masalah yang perlu
peneliti kemukakan, antara lain :
11
Syaikh Liamil Muhammad Uwaidad, Fiqih Wanita, (Jakarta: Pustaka Al Kautsar,
2006), hlm. 311.
12
Ibid., hlm.
13
Ibid., hlm. 1280-1281
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1991), hlm. 22
6
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran active learning tipe card sort
dikombinasikan dengan simulasi dalam pembelajaran materi haji dan
umroh di kelas VIII MTs Nurul Huda Dempet Demak?
2. Bagaimana relevansi penerapan model pembelajaran active learning tipe
card sort dikombinasikan dengan simulasi dalam pembejaran materi haji
dan umroh dengan upaya peningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII
MTs Nurul Huda Dempet Demak?
D. Tujuan Penelitian
Ada beberapa hal yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran active learning tipe
card sort dikombinasikan dengan simulasi dalam pembejaran materi haji
dan umroh di kelas VIII MTs Nurul Huda Dempet Demak.
2. Untuk mengetahui relevansi relevansi penerapan model pembelajaran
active learning tipe card sort dikombinasikan dengan simulasi dalam
pembejaran materi haji dan umroh dengan upaya peningkatkan prestasi
belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Dempet Demak.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1. Bahan masukan yang objektif dalam meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar di MTs Nurul Huda Dempet Demak pada pembelajaran fiqih.
2. Pedoman dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan dalam
proses belajar mengajar di madrasah.
3. Peningkatan kualitas pembelajaran terutama pada pembelajaran fiqih
sehingga memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh guru dan siswa
khususnya.
F. Kajian Pustaka
Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa
penelitian yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini.
Adapun karya-karya skripsi tersebut adalah:
7
1. Skripsi Khoirul Inayah NIM: 3102179 (2007) yang berjudul “Efektivitas
model ATI (aptitude treatment interaction) pada pembelajaran Al-Qur’an”
didalamnya berisi Dalam pembelajaran ATI Al-Quran untuk mengetahui
aptidute diperoleh melalui pengukuran cara membaca, menulis dan hafalan
Al-Quran peserta didik dengan tahapan treatment awal, pengelompokan
siswa kelas VIII A dan VIII C, memberikan perlakuan (treatment).
Efektivitas pembelajaran ATI dinilai dari terjadinya peningkatan atau tidak
antara tes pertama dengan tes sesudah di lakukan treatment, Di SLTP H
Isriati Baiturrahman Semarang pembelajaran ATI Al-Qur’an sangat
Efektif berdasarkan data nilai sesudah dilakukan treatment terjadi
kenaikan dari pada tes awal.15
2. Kajian yang juga
mempunyai kesamaan dengan penelitian skripsi ini
adalah Yuni Ifayati NIM 3102232 berjudul Implementasi Model
Cooperative Learning Dalam Pembelajaran PAI Di SMP Semesta
Semarang di dalamnya berisi implementasi Cooperative Learning dalam
pembelajaran PAI di SMP Semesta Semarang. Kesimpulannya, bahwa
Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang menekankan
aktivitas kooperatif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil
untuk mencapai tujuan yang sama dengan
menggunakan berbagai
macam aktifitas belajar guna meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif
yang mana harus memenuhi unsur saling ketergantungan positif, (Positive
Interdependence),
tanggungjawab
perseorangan
(Individual
Accountability), tatap muka (Face to face Interaction), ketrampilan sosial
(Social Skill) dan proses kelompok (Group Processing). 16
3. Model active learning juga pernah dilakukan oleh Khomisatun NIM
3102318 Berjudul Implementasi Active Learning pada pembelajaran PAI
15
Khoirul Inayah (3102179), Efektivitas model ATI (aptitude treatment interaction) pada
pembelajaran Al-Qur’an , Skripsi. Semarang: Program strata I jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Walisongo 2007
16
Yuni Ifayati (3102232) berjudul Implementasi Model Cooperative Learning Dalam
Pembelajaran PAI Di SMP Semesta Semarang, Skripsi. Semarang: Program strata I jurusan
Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo 2006
8
Di SMP Negeri 02 Kebumen” oleh di dalamnya berisi active learning
merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan
sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu
Active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar
tetap tertuju pada proses pembelajaran, dan menciptakan suasana yang
tidak menjenuhkan dan membosankan.17
Beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian
yang sedang peneliti lakukan yaitu tentang efektivitas sebuah metode atau
model pembelajaran, akan tetapi penelitian ini mengarah pada penelitian
tindakan kelas dengan model pembelajaran active learning tipe card sort
dikombinasikan dengan simulasi yang tentunya berbeda dengan penelitian
di atas, Beberapa penelitian di atas hanya menjadi pembanding peneliti.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar urut-urutan sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
Bagian isi terdiri atas:
Bab pertama adalah Pendahuluan, yang merupakan gambaran secara
umum dari skripsi ini, yaitu mencakup: latar belakang masalah, penegasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian telaah
pustaka, sistematika penulisan skripsi.
Bab kedua adalah landasan teori yang terdiri dari tiga sub bab, yaitu
sub bab pertama tentang Active Learning dari: Pengertian Active Learning,
Prinsip-Prinsip Active Learning, Dasar Pentingnya Active Learning Sikap Dan
Peran Guru Dalam Active Learning, Komponen Active Learning, dan card
17
Khomisatun (3102318 ), Implementasi Active Learning pada Pembelajaran PAI di
SMP Negeri 02 Kebumen, Skripsi. Semarang: Program strata I jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Walisongo 2007
9
sort dan simulasi sebagai salah satu tipe dalam Active Learning Sub bab kedua
tentang pembelajaran Fiqih yang meliputi pengertian pembelajaran fiqih,
tujuan pembelajaran fiqih, materi fiqih, standar kompetensi, kompetensi dasar
Fiqih kelas VIII dan . Terakhir sub bab ketiga tentang proses pembelajaran
Fiqih melalui model Active Learning tipe card sort dan simulasi.
Bab ketiga adalah Metode penelitian, terdiri dari sub bab yaitu: 1)
setting atau lokasi penelitian, 2) subyek penelitian, 3) data dan cara
pengumpulan data data 4) prosedur peneltian dan 5) Indikator Keberhasilan.
Bab keempat adalah data hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri
dari hasil penelitian tindakan kelas siklus I , hasil penelitian tindakan kelas
siklus II, hasil penelitian tindakan kelas siklus III, dan pembahasan.
Bab kelima adalah Penutup, yang terdiri dari: kesimpulan, saran dan
penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini meliputi: daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat pendidikan peneliti.
Download