PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPS SOSIOLOGI (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS X1 MA AN NAJAH PETUKANGAN JAKARTA SELATAN) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan OLEH AKMAL MAULANA NASRULLAH NIM : 1111015000076 PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PENERAPAN METODE INKUIRI TERTIADAP HASIL BELA.IAR PADA PELAJARAN IPS SOSIOLOGI (PENELITIAN TINDAKAII KELAS PADA SISWA KELAS Xl MA AN NAJAH JAKARTA SELATAN) Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu ?arbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai Gelar sarjana pendidikan Oleh: Akmal Maulana Nasrullah NIM: 1111015000076 Ivlurgetahui Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing :?4 l0l II Anissa Windarti, M.Sc NIP. 19820802 201101 2 00s 1 006 PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBTYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYTULLAH JAKARTA 20ts LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul "Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar pada Pelajaran IPS Sosiologi, (Penelitia-n Tinclakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAII Petukarrgan Jakarta Selatan). Disusun oleh Akmal Maulana Nasrullah dengan Nomor Induk Mahasiswa 0\IM) 11110i5000076, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqasall pada tanggal 4 Desember 2015 dihadapan dewan penguji. Karela itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial. Jakafta, 4 Desember 201 5 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) . Tanggal Tanda Tangan Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NrP. 19730424200801 I 012 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/prodi) Drs. Syadpulloh. M.Si NrP. 19670909 2A0701 1 033 Penguji i -L) / Andri Noor Andriyansyah. S.Pd. M.Si NIP. 1 9840312 201s03 1002 Pengu.li I tt--utf ryl 2aK /lg/ ln II Neng Sri Nuraeni. M.Pd NIP. NIP. 1gss ,r/- I fuY-' =*= ^- SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIA}I Yang bertandatangan dibawah ini: Nama Akmal Maulana Nasrullah NIM 111 Jurusan/Prodi Pendidikan IPS/Sosiologi Angkatan 20tt 1015000076 MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Sosiologi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Xl MA Alt NAJAH Jakarta Selatan) adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan: Nama Moc. Noviadi Nugroho, M.Pd NIP 19761118 201101 r 006 dan Nama Annisa Windarti, M.Sc NIP 19820802 201101 2 005 Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bertanggungiawab secara akademis atas apa yang saya tulis. J akarta, 3 0 Novemb er 20 I 5 1111015000076 ABSTRAK Akmal Maulana Nasrullah, “Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS Sosiologi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan)”, Program Studi Pendidikan IPS, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan menggunakan metode inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan di MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Sosiologi. Metode yang dilakukan dengan tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Ketiga tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama dan difokuskan pada pembelajaran dengan metode inkuiri. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan di MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada pelajaran IPS Sosiologi dengan menggunakan metode inkuiri di dalam kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan. Hal ini dapat dibuktikan pada analisis data menunjukan bahwa nilai Postes Siklus I yaitu dengan rata-rata 54,5 atau 54,4 %, dengan kategori tidak berhasil dan berhasil pada siklus II yaitu dengan rata-rata 87,5 atau 87,5% dengan kategori sangat berhasil. Dengan demikian, berarti nilai tersebut memenuhi nilai standar KKM yang telah ditetapkan yaitu 75, dibandingkan dengan nilai pretes yaitu 60,5 atau 60,5%. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar dengan metode inkuiri. Kata Kunci : Metode Inkuiri, Penelitian Tindakan Kelas, Hasil belajar iii ABSTRACT Akmal Maulana Nasrullah, “Application Method Inquiry concerning result Study to Lesson IPS Sociology (Classroom Action Research to Student X1 Class MA AN NAJAH PETUKANGAN SOUTH JAKARTA)”, Social Science Education Study Program, Sociology Department, Tarbiyah & Teaching Faculty, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. The objectives of this study were increased IPS result learning used inquiry method. The method used in this research is a classroom action research (CAR). CAR conducted to overcome set of problem low result learning IPS Sosiology lesson. This method is implemented in three stages: planning, exercising, and reflection. The third step is carried out repeatedly and made with the same steps and focused on learning by inquiry methoed. Based on the results obtained in the MA AN NAJAH PETUKANGAN SOUTH JAKARTA, it can be concluded thet is an increase in learning IPS Sociology to class X1 MA AN NAJAH PETUKANGAN SOUTH JAKARTA. This is evident inthe analysis of the data showed thet the postest cycle 1 is the medium of 54,5 or 54,5%, with categories and cycle 2 is succesful with an average of 87,9 or 87,9 with very succesful category. Thus, the mean value meets the standards of KKM values set to 75. Based on this; it can be said that there is an increase in result learning with the inquiry method. Keywords: Inquiry Method, Classroom Action Research, Result learning. iv KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berjudul Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan) ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini terutama kepada : 1. Bapak Prof. DR. Dede Rosyada, sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak DR. Iwan Purwanto M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Bapak Syaripullah M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Iilmu Pengetahuan Sosial 5. Bapak Moch. Noviadi Nugroho, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 6. Ibu Annisa Windarti, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II Skripsi Iniversitas Islam Negri Syarif Hidayatullah 7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, terima kasih atas ilmu yang sangat bermanfaat yang telah diberikan 8. Bapak Drs. Bukhori, M.Si, selaku Kepala Sekolah MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian guna penyusunan skripsi ini. v 9. Kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda H. Nasan dan Ibunda Hj. Amah, yang selalu mengusahakan anak-anaknya untuk sukses dan tiada hentinya mencurahkan kasih sayang dan do’a yang selalu terucap untuk keberhasilan penulis. 10. Kakak dan Adik, Lia Nadia Khoirunnisa dan M. Afga Klhoirul Faqqi yang selalu menghibur dan memberikan semangat sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan dalam dosen pembimbing skripsi, Sri Maya, Ida F.M dan Dedy F. Prasetyo, terima kasih karena telah berbagi pikiran dan membantu meringankan kesulitan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman BDS, Saddam Husein Syaifullah, Emil Dwi Febrian, Muhammad Rizky, Khoirul Fahrudin, Firdaus, Imam Wahyudi, Dedi Firman Prasetyo, Fari Agung Setiadi, Delvi Andrizal, Ibnu Ardhani, Antoni Widodo, Dendy Harmadi, Jonathan Alfrendi, Asif Nazri, Sigit Rahmadinur, Aprian Hidayat dan Muhammad Nurul Huda yang selalu memberikan kata-kata semangat dan menghibur penulis dalam suka maupun duka sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini, semoga persahabatan ini selalu menjadi baik dan semakin baik. 13. Teman-teman kelas Sosiologi Pendidikan IPS angkatan 2011 yang telah berjuang bersama dalam setiap perkuliahan yang ada dan saling bantu dalam kebersamaan, semoga kita disukseskan dan selalu diberikan yang terbaik. 14. Kepada semua pihak yang namanya belum disebutkan yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Akhirnya penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa skrips ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang vi membangun sanga penulis harapkan demi penyempurnaan pengetahuan penulis di masa yang akan datang. Jakarta, 30 November 2015 Akmal Maulana Nasrullah vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. i SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................. ii ABSTRAK ......................................................................................................... iii ABSTRACT ....................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ....................................................................................... v DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... B. Identifikasi Masalah ........................................................................... C. Pembatasan Masalah........................................................................... D. Rumusan Masalah .............................................................................. E. Tujuan Penelitian ............................................................................... F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 1 6 6 7 7 7 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Metode Inkuiri .......................................................... a. Pengertian Metode Inkuiri ............................................................ b. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial ............................................ c. Langkah-langkah Melaksanakan Metode Inkuiri ......................... d. Keunggulan dan Kelemahan Metode Inkuiri................................ B. Tinjaun Tentang Belajar dan Hasil Belajar ....................................... a. Pengertian Belajar......................................................................... b. Tujuan Belajar .............................................................................. c. Jenis-jenis Belajar ......................................................................... d. Faktor-faktor Belajar .................................................................... e. Hasil Belajar ................................................................................. f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................ C. Tinjauan Tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................... a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ......................................... b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ..................................... c. Model Penelitian Tindakan Kelas ............................................... d. Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................... e. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 8 8 10 11 13 14 14 15 16 19 20 21 23 24 25 25 26 27 viii BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian............................................................ 28 B. MetodePenelitian ................................................................................ 29 C. Subyek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ............................. 31 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ......................................... 31 E. Tahapan Intervensi Tindakan ............................................................. 31 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................................... 32 G. Data dan Sumber Data ........................................................................ 32 H. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 33 I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34 J. Teknik Keabsahan Data ...................................................................... 34 K. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37 L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan ....................... 38 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................................... 39 1. Sejarah Sekolah ............................................................................ 39 2. Profil Sekolah ............................................................................... 40 3. Tenaga Kependidikan ................................................................... 41 4. Siswa............................................................................................. 43 5. Sarana dan Prasarana .................................................................... 44 B. Hasil Uji Instrumen .......................................................................... 46 1. Uji Instrumen Siklus I .................................................................. 46 2. Uji Instrumen Siklus II ................................................................. 51 C. Analisis Tindakan Siklus I dan II ................................................... 55 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I ................................................... 55 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II.................................................. 58 D. Hasil Pembahasan ............................................................................ 62 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 67 B. Saran ................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69 ix DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan Siklus Tabel 3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Tabel 3.4 Kriteria Reliabelitas Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Tabel 3.7 Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria N Gain Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tabel 4.3 Jumlah Siswa-siswi Dari Tahun 2011-2013 Tabel 4.4 Tamatan Siswa-siswi Sekolah MA AN NAJAH Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana Sekolah Tabel 4.6 Peralatan Penunjang Pembelajaran Tabel 4.7 Rekapitulasi Soal yang Valid Tabel 4.8 Rekaptulasi reliabelitas Instrumen Tabel 4.9 Rekapitulasi Daya Pembeda Tabel 4.10 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Tabel 4.11 Rekapitulasi Soal yang Valid Tabel 4.12 Rekapitulasi Reliabilitas uji Instrumen Tabel 4.13 Rekapitulasi Daya Pembeda Tabel 4.14 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Tabel 4.15 Hasil Statistik Siklus I Tabel 4.16 Rekapitulasi N- Gain Sklus I Tabel 4.17 Hasil Statistik Siklus II Tabel 4.18 Rekapitulasi N- Gain Siklus II x DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Siklus I xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Soal Uji Validitas Siklus I Lampiran 2 Uji Validitas Exel Siklus I Lampiran 3 RPP Siklus I Lampiran 4 Instrumen Kisi-kisi Soal Siklus I Lampiran 5 Soal Siklus I Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Siklus I Lampiran 7 Perhitungan N Gain Siklus I Lampiran 8 Hasil Anates Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Siklus I Lampiran 10 Instrumen Soal Uji Validitas Siklus II Lampiran 11 Uji Validitas Exel Siklus II Lampiran 12 RPP Siklus II Lampiran 13 Kisi-kisi Instrumen Siklus II Lampiran 14 Instrumen Soal Siklus II Lampiran 15 Kunci Jawaban Soal Siklus II Lampiran 16 Hasil Anates Siklus II Lampiran 17 Perhitungan N Gain Siklus II Lampiran 18 Lembar Observasi Siklus II Lampiran 19 Dokumentasi Siklus I dan Siklus II Lampiran 20 Wawancara Lampiran 21 Obsevasi Awal Lampiran 22 Surat Izin Melakukan Penelitian (dari UIN) Lampiran 23 Surat Izin Melakukan Penelitian (dari Sekolah) Lampiran 24 Biodata Lampiran 25 Daftar Referensi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Sekolah tempat siswa memperoleh pengetahuan yang bermacam-macam mulai dari pengetahuan spiritual dan sosial. Sekolah juga tempat siswa belajar menjadi anggota masyarakat dalam lingkupan yang lebih kecil sebelum siswa turun ke masyarakat yang cakupannya lebih luas lagi. Karena itu pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan tuntutan dalam kehidupan. Sehingga, peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berilmu, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menjadi warga negara yang demokratis.2 Observasi awal yang peneliti yang dilakukan pada tanggal 26 Maret 2015 dengan guru pamong IPS yaitu Bapak Hamid S.Pd bahwa siswa kelas X1 MA AN NAJAH memiliki nilai IPS yang rendah. Hal itu dikarenakan awalnya mereka memang kelas IPA yang semester sebelumnya tidak belajar IPS Sosiologi. Hasil belajar IPS Sosiologi yang rendah juga bisa dilihat pada hasil UTS semester dua kelas X1 MA AN NAJAH yang terlampir pada lampiran 23. Walaupun ada siswa yang mendapatkan nilai tinggi 85 namun secara keseluruhan masih banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 75. 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional h. 5 2 Aziz Safa, Restorasi Pendidikan Indonesia: Menuju Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) h. 5 1 2 Pada tahun 2014 mulai dengan kurikulum baru yaitu menggunakan kurikulum 2013 tidak lagi menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Walaupun memakai kurikulum 2013 sistem pembelajarannya lebih mengedepankan siswa untuk aktif belajar namun umur guru yang sudah relatif tidak muda lagi membuat proses pembelajaran metode ceramah. Guru yang sudah relatif tidak muda lagi beranggapan bahwa sulit untuk diterapkan terlebih masalah penilaiannya yang begitu banyak aspek penilaiannya tak terkecuali guru IPS Sosiologi. Dan pada semester dua sekolah yang tidak cocok dengan kurikulum 2013 dikembalikan ke kurikulum 2006. Dalam proses pembelajaran dikelas X1 MA AN NAJAH sebenarnya sama saja menggunakan kurikulum KTSP ataupun Kurikulum 2013 guru lebih banyak menggunakan metode ceramah di dalam kelas. Terlebih lagi pada kelas X1 pada semester pada semester awal menggunakan Kurikulum 2013 pelajaran IPS belum ada dan pada semester yang kembali ke kurikulum KTSP pelajaran IPS ada kembali. Siswa-siswinya banyak yang mengeluh untuk belajar yang belum belajar yang di semester sebelumnya tidak ada pelajaran IPS dan di semester dua ada pelajaran IPS. Oleh sebab itu pembelajaran menekankan pada proses pembelajaran dan hasil belajar seperti yang ada pada metode inkuiri meskipun mereka baru belajar IPS akan dituntut untuk aktif dalam proses kegiatan belajar yang berdampak pada hasil belajar. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir sudah menjadi kebiasaan terjadi pada pendidikan di sekolah-sekolah. Sekolah lebih banyak dengan metode ceramah guru yang membuat siswa kurang berpikir, mereka hanya berusaha menghafal apa yang dikatakan guru di depan kelas. Proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan untuk menghafal informasi, otak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk 3 memahami informasi yang diinginkan itu untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari.3 Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. sejak dilahirkan hingga manusia meninggal. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi anatara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Tanda sesorang yang yang telah belajar adalah dengan adanya perubahan tingkah laku karena bertambahnya pengetahuan pada dirinya serta bertambahnya keterampilan dan sikap yang semakin dewasa. Pengertian IPS pada tingkat SMA paling tidak ada dua arti: pertama, IPS bisa berarti salah satu Jenis program study (A3).4 Kedua Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berhubungan tentang mencari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Jadi IPS mengkaji semua yang terjadi dimasyarakat yang selalu berkembang dengan kejadian-kejadian yang tidak terduga setiap harinya. Karena sosial itu selalu mengalami perubahan setiap harinya yang membuat manusia harus memahaminya kenapa itu bisa terjadi. Proses pembelajaran IPS menekankan pada pengembangan proses berpikir untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajah dan memahami kehidupan bermasyarakat secara langsung. Pendidikan IPS diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan bermasyarakat. IPS sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari untuk kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan IPS dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat. Proses pembelajaran IPS yang dilakukan secara inkuiri agar menumbuhkan kemampuan berfikir siswa, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006), cet pertama h. 1 4 H. Supriya, Konsep Dasar IPS, (Bandung : UPI PRESS, 2006) Cet. pertama 4 kehidupan sosial.5 Sehingga dalam proses pembelajaran siswa di tuntut untuk berpikir bukan hanya terdiam dan mendengarkan penjelasan guru. Ini juga memicu siswa untuk lebih paham materi pelajaran dalam proses pembelajaran berlangsung. Dan apabila siswa turut serta dalam pembelajaran memberikan dia pengalaman yang tidak terlupakan. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : (1) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena (2) merumuskan masalah yang ditemukan. (3) merumuskan hipotesis, (4) merancang dan melakukan eksperimen. (5) mengumulkan dan menganalisa data, (6) menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni : objektif, jujur, hasrat ingin tau, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab.6 Hasil belajar dapat diartikan sebagai segala perilaku yang dimiliki seorang sebagai akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. Belajar diarahkan pada pencapaian ssasaran atau tujuan belajar, baik yang berjangka panjang (tujuan institusional, kurikuler) maupun tujuan jangka pendek (tujuan pembelajaran). Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Hal ini berarti bahwa optimalnya hasil belajar siswa bergantung pula pada proses belajar siswa dan proses mengajar guru.7 Untuk itu sudah selayaknya pendidik tidak lagi berpandangan bahwa guru adalah seseorang yang dapat memberikan ilmu pengetahuan yang pasif, namun guru harus beranggapan bahwa siswa sebagai agen pembelajar yang aktif, dan guru hanya sebagai fasilitator sekaligus mediator yang kreatif. Guru yang biasanya mengajar dengan metode konvensional berupa ceramah, siswa menjadi pasif, guru melakukan pembelajaran yang tidak 5 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011), cet Kedelapan, h.126 6 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), cet 11, h. 109 7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011), cet keenam belas, h. 65 5 mengarah pada pembentukan konsep diri siswa. contohnya menyuruh mengerjakan rangkuman materi yang ada pada buku pelajaran. lalu guru tidak menyuruh siswa untuk mengamati fenomena-fenomena sosial yang terjadi dan melakukan analisis terjadinya fenomena-fenomena sosial tersebut. Kurangnya guru memberikan contoh-contoh masalah sosial membuat siswa kurang memahami pelajaran, dan proses belajar tidak seperti yang diharapkan. Mengenai masalah tersebut, peneliti mencoba melakukan penelitian untuk menerapkan satu sistem yang berorientasi pada pengalaman. Adapun sistem yang berorientasi pada pengalaman tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menerapkan metode inkuiri (belajar melalui pengalaman/proses menemukan). konsep yang mendasari dari metode ini adalah bahwa pengetahuan itu diberikan langsung dari pikiran guru kepikiran siswa secara utuh, melainkan pengetahuan tersebut dibangun oleh siswa. Melihat permasalahan di atas, peneliti berpendapat dengan menggunakan metode inkuiri yang tepat, maka akan tecapai suatu proses pembelajaran yang efektif dan hasil belajar yang baik. Strategi belajar mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu tergantung pada kondisi masing-masing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar secara faktual, baik itu kemampuan siswa, kemapuan guru dalam mensiasati pembelajaran, sifat materi, sumber belajar, maupun hal-hal yang menyangkut masalah belajar mengajar. Oleh karena itu, melalui metode inkuiri inilah siswa akan terdorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsipprinsip yang sesuai, ditambah lagi dengan dorongan yang diberikan guru, agar setiap siswa memiliki proses berpikir yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip mereka sendiri. Dengan begitu, keinginan siswa untuk mengetahui akan menambah motivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan solusi/jawaban dari masalahnya. Metode inkuiri juga mengajarkan kepada siswa untuk belajar memecahkan masalahnya sendiri secara mandiri, sehingga dalam diri mereka 6 akan akan muncul kemampuan berpikir yang kritis, karena selama proses pembelajaran berlangsung, guru terus menerus mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada sisa yang dapat membangkitkan pemikiran siswa secara alamiyah, dengan demikian pikiran siswa akan termotivasi untuk selalu berpikir. Selain itu untuk mendukung metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena PTK hanya berfokus pada satu kelas saja. Disamping itu PTK juga mampu memperbaiki proses pembelajaran yang membantu guru untuk membuat refleksi kegiatan belajar yang lebih baik. Pada tiap siklusnya guru bisa memperbaiki apa kekurangan yang harus diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tidak hanya itu dalam metode inkuiri setiap pertanyaan yang akan diberikan guru menuntut siswa akan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan dari masalah yang dihadapinya. B. Identifikasi Masalah Dilihat dari uraian yang telah penulis kemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam hal ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X1 dalam pembelajaran IPS Sosiologi. 2. Guru sulit dalam memilih metode mengajar yang tepat dan sesuai dengan tujuan, jenis, dan sifat materi yang diajarkan. 3. Kurangnya penguasaan guru dalam menggunakan berbagai metode yang bervariasi C. Pembatasan Masalah Mengacu pada masalah-masalah yang muncul di atas, maka demi terarahnya penelitian ini penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti yakni hanya pada masalah Peningkatan hasil belajar IPS Sosiologi pada 7 Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan dengan menggunakan metode inkuiri. D. Perumusan Masalah Agar tidak terjadinya perbedaan interpretasi pada pembahasan ini, maka diperlukan suatu perumusan yang konkrit, yaitu :”Apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran IPS Sosiologi pada siswa kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan?”. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS Sosiologi siswa melalui metode inkuiri. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pengetahuan dalam menggunakan metode pembelajaran yang telah baik dan praktis dalam mata pelajaran IPS Sosiologi. 2. Manfaat Praktis 1. Bagi guru: Dengan dilaksanakan penelitian ini, guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang lebih baik, lebih praktis, dan kreatif sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 2. Bagi siswa 1) Memberi suasana belajar yang menyenangkan 2) Siswa kreatif dalam pembelajaran 3. Bagi peneliti lain: Diharapkan mampu memberikan sumber penelitian serta dapat dikembangkan sebagai bahan pertimbangkan bagi peneliti lain. BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tinjauan Tentang Metode Inkuiri a. Pengertian Metode Inkuiri Metode secara harfiah berarti “cara”. Sedangkan menurut Nana Sudjana dalam bukunya mengatakan “ Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan”.1 Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk menyelidiki fenomena (gejalagejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen, dan sebagainya. Selanjutnya, yang dimaksud dengan metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku puntuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Inquiry adalah istilah dalam bahasa inggris, ini merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar didepan kelas.2 Carin dan Sund, menggunakan bahwa “inkuiri adalah the process of investigating a problem”, yaitu mengemukanan proses bahwa menemukan “inkuiri masalah”. merupakan suatu Adapun metode Piaget yang mempersiapkan peserta didik untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi ingin melakukan suatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, serta menghubungkan 1 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 22 2 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2002), cet. kedelapan h. 75 8 9 penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan penemuan peserta didik lain”.3 Metode Inkuiri ini menerangkan tentang bagaimana siswa untuk menyelidiki masalah-masalah yang terjadi sehingga menemukan suatu penemuan. Siswa akan mendapat pengetahuan baru hasil dari mereka berdiskusi tentang masalah yang diberikan guru. Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristis, yang berasal dari Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan.4 Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, dapat kita simpulkan bahwa inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang dapat memicu keinginan peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan, serta memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya dengan melibatkan seluruh kemampuan yang mereka miliki, sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban dari pengalaman serta percobaan yang telah mereka lakukan. Dalam proses belajar siswa memerlukan waktu untuk menggunakan daya otak untuk berpikir dan memperoleh konsep, prinsip, dan teknik menyelidiki masalah. Untuk meningkatkan teknik inkuiri dapat ditimbulkan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :5 a. Membimbing kegiatan laboratorium Guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa, dan sebagian besar perencanaannya dibuat oleh guru. Dimana siswa melakukan kegiatan percobaan/penyelidikan untuk menemukan konsepkonsep atau prinsip-prinsip yang ditetapkan guru. 3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), cet 11 h. 108 4 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2006) h. 196 5 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2002), cet. kedelapan h. 77 10 b. Modifikasi Inkuiri Dalam hal ini guru hanya menyediakan masalah-masalah, dan menyediakan bahan/alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah secara perseorangan maupun kelompok. c. Kebebasan Inkuiri Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang bagaimana memecahkan suatu problema dan memperoleh pengetahuan cukup tentang mata pelajaran tertentu, serta telah melakukan modofikasi inkuiri, maka siswa telah siap untuk melakukan kebebasan inkuiri. d. Inkuiri Pendekatan Peranan Siswa dilibatkan dalam proses pemecahan masalah yang caracaranya serupa dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh ilmiawan. e. Mengundang ke dalam Inkuiri Merupakan kegiatan proses belajar yang melibatkan siswa dalam tim-tim yang masing-masing terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan masalah, masing-masing anggota diberi tugas suatu peranan yang berbeda seperti penasihat teknis, merekam data, dan proses penilaian. f. Teka-teki bergambar Salah satu teknik untuk mengembangkan motivasi dan perhatian siswa di dalam diskusi kelompok kecil/besar. g. Kejelasan Nilai-nilai Pendekatan ini untuk menstimulir bakat-bakat kreatif siswa. Misalnya science dan ilmu-ilmu sastra lebih lanjut dikatakan emosi, efektif dan komponen-komponen rasional pada pikiran. b. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial Pembelajaran inkuiri sosial memang baru orang mendengarnya karena memang pembelajaran inkuiri identik dengan pelajaran IPA atau ilmu-ilmu alam seperti kimia, biologi, dan fisika. Namun pada perkembangannya ilmu-ilmu sosial juga mampu menggunkan pembelajaran inkuiri seperti ilmu sosiologi dan sejarah. 11 Menurut Bruce Joyce dalam buku Wina Sanjaya mengakatakan “inkuiri sosial merupakan strategi pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society).6 Karena kajian ilmuilmu sosial mengenai fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat serta masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil menemukan sendiri.7 Oleh sebab itu pembelajaran inkuiri sosial merupakan dari pembaruan pendidikan yang awalnya digunakan hanya untuk pembelajaran IPA namun sekarang bisa di gunakan untuk pembelajaran IPS. Adapun karakteristik pembelajaran inkuiri sosial yaitu :8 1. Aspek masalah Aspek ini sangat penting untuk terciptanya diskusi antara anggota kelompok agar saling membantu dan bekerja sama. Permasalahan ini bisa berupa berita fenomena sosial dari koran, surat kabar, atau artikel dari internet. 2. Rumusasn hipotesis Rumusan hipotesis ini merupakan dari fokus inkuiri karena penekanan fokus berpikir dari permasalahan, kenapa masalah itu bisa terjadi. 3. Penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis Disini menekankan pada fakta yang ada dari permasalahan sosial dari untuk mendukung hipotesis tersebut apakah benar ada atau tidak. c. Langkah-Langkah Melaksanakan Metode Inkuiri Menurut Roestiyah dalam bukunya proses belajar melalui inkuiri melalui (1) Otonomi siswa, (2) Kebebasan dan dukungan pada siswa, (3) Sikap keterbukaan, (4) Percaya pada diri sendiri, (5) Self-consept, (6) 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2006) h. 205 7 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013) h. 89 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2006) h. 206 12 Pengalaman inkuiri yaitu terlibat dalam masalah.9 Sedangkan menurut Syaiful Sagala dalam bukunya mengatakan “langkah-langkahnya (1) merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun; (2) mengamati atau melakukan observasi, (3) menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, (4) Mengkomunikasikan pada teman sekelas, Guru.10 Dan Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan Sistm Pembelajaran Inkuiri (SPI) dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :11 a) Orientasi Langkah Oorientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelakjaran. Guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. b) Merumuskan Masalah Langkah membawa siswa pada susatu persoalan yang mengandung teka-teki. Proses mencari jawaban dari teka-teki itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. c) Merumuskan Hipotesis Langkah ini manakala ingin membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh sebab itu potensi untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap individu harus selalu dibina. 9 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2002), cet. kedelapan h. 80 10 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013) h. 89 11 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2006) h. 201-205 13 d) Mengumpulkan Data Dalam pembelajaran Inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk mencari informasi yang dibutuhkan. e) Menguji Hipotesis Proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. f) Merumuskan Kesimpulan Kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. merumuskan kesimpulan merupakan proses akhir dalam proses pembelajaran. Hasil dari tugas kelompok yang diberikan guru diakhiri dengan merumuskan kesimpulan. d. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Dalam pembelajaran Inkuiri mempunyai keunggulan dan kelemahan berikut ini: 1. Keunggulan Strategi Pembelajan Inkuiri Metode Inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan oleh karena metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :12 a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide baik. b. Membantu menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.. 12 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar: Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), h.76-77 14 c. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. e. Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik. f. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. h. Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri. i. Siswa dapat menghindari cara-cara yang tradisional. j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi. 2. Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri Disamping memiliki keunggulan, Metode Inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya :13 a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit di implementasikan oleh setiap guru. B. Tinjauan Tentang Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Banyak orang mengatakan belajar hanya menghapal pelajaran di Sekolah dan mendengarkan guru ceramah. Menurut Witherington dalam 13 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana,2006), h.208-209 15 buku Nana syaodah mengatakan “ Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.14 Menurut Howard L. Kingskey mengatakan bahwa “learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.”15 Berdasarkan dari beberapa definisi di atas tentang belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang dengan pengalaman yang didapatkan serta bertambahnya pengetahuan (kognitif) dan pengembangan psikomotoriknya ke arah yang lebih baik. dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan membuat seseorang secara sadar untuk mengubah perilakunya berdasarkan norma dan nilai yang berlaku disekitarnya serta mampu hidup ditengah masyarakat dengan baik. b. Tujuan Belajar Belajar dilakukan secara terencana, sehingga belajar pasti memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai setelah proses belajar terjadi. Tujuan belajar ini juga menjadi bahasan tersendiri bagi para pakar pendidikan sehingga menghasilkan beragam pandangan. Menurut Prof. Pupuh Faturrahman dalam bukunya mengatakan “ Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional”.16 Oleh sebab itu, pendidikan akan berfaedah besar, apabila dapat menumbuhkembangkan kepribadian manusia, maka tujuan dari pembelajaran adalah mengembangkan strategi dan teknologi yang lebih manusiawi dalam rangka menciptakan ketahanan 14 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) Cet kelima , h. 155 15 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011), Cet ketiga h. 13 16 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refliks Aditama, 2012) Cet Pertama h. 15 16 dan keterampilan manusia guna menghadapi kehidupan yang secara terusmenerus berubah. Oleh sebab itu, pembelajaran harus mampu menjawab kebutuhan peserta didik, untuk merencanakan tujuan hidup, bagaimana membangun identitas diri, bagaimana membentuk ketangguhan diri, dan bagaimana mengupayakan relasi dan komunikasi pribadi yang efektif dengan sesama lingkungannya. Dengan demikian secara umum ada tiga tujuan pembelajaran yaitu : 1. Untuk mendapatkan pengetahuan. 2. Untuk menanamkan konsep dari pengetahuan, dan 3. Untuk membentuk sikap atau kepribadian. c. Jenis-jenis Belajar Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia juga bermacam-macam. Berikut macam-macam jenis belajar :17 1. Belajar Abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip, konsep dan generalisasi, termasuk dalam jenis ini misalnya belajar matematika, astronomi, filsafat, dan materi bidang studi agama seperti tauhid. 2. Belajar Keterampilan Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot/neuro muscular. Tujuannya untuk memperoleh 17 h. 34 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011), Cet ketiga 17 dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, dan memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama seperti ibadah shalat dan haji. 3. Belajar Sosial Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalahmasalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah yang lain yang bersifat kemasyarakatan. Selain itu, belajar juga bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional. Bidang-bidang studi yang termasuk bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama dan PPKn. 4. Belajar Berpikir Dalam belajar ini, orang dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan tanpa melalui pengamatan dan reorganisasi dalam pengamatan. Belajar berpikir pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight (tilikan akal) amat diperlukan. Dalam hal ini hampir semua bidang dapat dijadikan sarana belajar pemecahan masalah untuk keperluan ini, guru. 5. Belajar Rasional Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). 18 Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Dengan belajar rasional, siswa diharapkan memiliki kemampuan rasioanl. Problem Solving, yaitu kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat, logis dan sistematis. Bidang-bidang studi yang dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sama dengan bidang-bidang studi untuk belajar pemecahan masalah. Perbedaannya, belajar rasional tidak memberikan tekanan khusus pada penggunaan bidang studi eksakta. Artinya bidang-bidang studi non eksakta pun dapat memberi efek yang sama dengan bidang studi eksakta dalam belajar rasional. 6. Belajar Kebiasaan Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaankebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar kebiasaan selain menggunakan perintah, suri tauladan dan pengalaman khusus juga menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaankebiasaan perbuatan baru dan waktu (kontekstual). Selain itu arti tepat dan positif di atas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius maupun tradisional dan kultural. Belajar kebiasaan akan lebih tepat dalam konteks pendidikan keluarga sebagaimana yang dimaksud oleh UUSPN 2003 Bab VI Pasal 27 (1) san Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yakni TK dan RS (Raudhatul Athfal) sebagaimana yang diisyaratkan dalam Bab VI pasal 28 (1) undng-undang tersebut. Namun demikian tentu tidak tertutup kemungkinan penggunaan pelajaran agama sebagai sarana kebiasaan bagi para siswa. 19 7. Belajar Apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar mempertimbangkan (judgment) arti penting atau nilai suatu obyek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skills) yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan sebagainya. Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi antara lain bahasa dan sastra, kerajinan tangan (prakarya), kesenian, dan menggambar. Selain bidang-bidang studi ini, bidang studi agama juga memungkinkan untuk digunakan sebagai alat pengimbangan apresiasi siswa, misalnya dalam hal seni baca tulis Al-Qur’an. d. Faktor-faktor Belajar Dalam penyusuan kurikulum perlu diperhatikan beberapa faktor belajar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :18 1. Kegiatan belajar Belajar memerlukan banyak kegiatan, agar anak memperoleh pengalaman guna mengembangkan pengetahuan dan pemahaman, sikap dan nilai, serta pengembangan keterampilan. Pengajaran dianggap efektif jika anak bersifat aktif, sedangkan guru bertindak selaku pembimbing. Kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar memberikan kesempatan yang luas pada siswa untuk melakukan berbagai kegiatan belajar seperti melihat, berpikir, kegiatan motorik, pemecahan masalah, dan sebagainya. Hasil belajar akan menjadi lebih mantap jika para siswa sering diberikan ulangan dan latihan secara kontinyu, sistematis, dan terbimbing. Kurikulum perlu menyediakan alokasi waktu yang memadai 18 h. 44 dengan sistem penyampaian yang tepat, sehingga Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011), Cet ketiga 20 memungkinkan dilakukannya ulangan, latihan dan penggunaan hasil belajar. Dengan demikian efisiensi dan efektivitas kurikulum harus direncnakan sedemikian rupa sehingga mutu pendidikan meningkat. 2. Kepuasan dan Kesenangan Dorongan belajar akan bertambah besar jika belajar tersebut memberikan kepuasan kepada siswa. Karena kurikulum harus disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan para siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Kepuasan juga akan tumbuh jika siswa mengetahui kemajuan belajarnya, sedangkan kegagalan justru memunculkan rasa frustasi yang tidak diharapkan. 3. Asosiasi dan Transfer Berbagai pengalaman yang diperoleh, yaitu pengalaman lama dan baru, harus diasosiasikan dengan pengalaman dari situasi lain, sehingga memudahkan transfer hasil belajar. Berkaitan dengan transfer ini sering dibahas tiga toeri berikut : a) Teori disiplin formal. Pembentukan berbagai daya pada manusia dapat diperkuat melalui latihan akademis. b) Teori unsur-unsur yang identik. Transfer terjadi jika diantara dua situasi atau kegiatan terdapat unsur-unsur yang bersamaan. 4. Pengalaman Masa Lampau dan Pengertian Berbagai pengalaman dan pengertian yang telah dimiliki sesuai akan memudahkannya menerima pengalaman baru. Pengalaman dan pengertian masa lampau tersebut menjadi dasar serta pengalaman apersepsi. e. Hasil Belajar Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasilhasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti telah dijelaskan di muka. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. 21 Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan penilaian.19 f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti faktor internal yaitu faktor psikologis dan fisiologis. adapun proses psikologis yaitu :20 a) Intelegensi Intelegensi diartikan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, dan kemampuan pertralian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali b) Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju pada suatu obyek ataupun sekumpulan obyek. c) Minat dan bakat Minat dan bakat diartikan sebagai kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. d) Motif dan Motivasi Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan motivasi. Sedangkan Menurut Hamzah B. Uno dalam bukunya mengatakan “motivasi itu perlu dalam belajar, ada beberapa peranan penting motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain :21 1. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar 19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012) h. 3 20 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Referensi (GP Pres Group, 2013) h. 26 21 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) Cet. Ketiga h. 27- 28 22 Motivasi dapat berperran dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat halhal yang pernah dilaluinya. Contohnya seorang anak akan memecahkan permasalahan berita pembegalan dari koran yang diberikan oleh gurunya, kemudian anak itu menggunakan internet sebagai alat bantu pemecahan masalah tersebut. Si anak menggunakan internet untuk mencari solusi dari berita tersebut 2. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaat bagi anak. Sebagai contoh seorang anak belajar menghitung dalam sekolah, setelah pulang sekolah ia pergi kewarung membeli makanan, dan ia menghitung sendiri apa yang ia beli. Dengan begitu ia semakin termotivasi belajar menghitung karena merasakan sendiri manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak akan lama tahan belajar. e. Kognitif dan daya nalar Mengenai mengingat dan berpikir. seperti mengolah informasi sekitar akan di bawa kemana informasi itu apakah ke rasional atau tidak 23 Menurut ahli yang lain seperti Toni fakor yang berasal dari fisiologis meliputi :22 1). Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadar makanan ini akan mengakibatkan kurangnya kadar makanan ini akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani, yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan sebagainya. 2). Beberapa penyakit yang kronis sangat mengganggu belajar tu. Misalnya : Pilek, Influenza, sakit gigi, batuk, dan sebagainya. 3). Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indra. C. Tinjauan Tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Pengertian Tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengertian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.23 Menurut Kemmis “ Action research as a form of self-reflective inquiry undertasken by participants in a social (including education) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their understanding of these practice, and (c) the situation in which practices are carried out.24 Jadi menurut Kemmis penelitian tindakan merupakan tindakan mengevaluasi diri dengan cara mengembangkan rasionalitas dengan cara melatih memposisikan diri seperti pada posisi tersebut. 22 Sumadi Suryabrata, Psikokologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010) hal 131-134 23 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas : Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet Kedua h. 11 24 Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati, Panduan Lengkap PTK Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Sabda Media,2011), Cet Pertama h. 1 24 Pengertian lain Menurut Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama dalam bukunya mengatakan “ Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan bertujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar meningkat”.25 Berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif yang melatih rasionalitas yang benar ddan dilakukan oleh guru didalam keras dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan bertujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar meningkat”. b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) dan membedakannya dengan jenis penelitian lain dapat dilihat pada ciri-ciri sebagai berikut:26 1) Masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa bahwa ada suatu yang perlu dipernaiki dalam pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari dalam guru sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh orang luar. 2) Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain seperti responden, maka PTK mensyaratkan guru mengumpulkan data praktiknya sendiri melalui refleksi diri. 25 Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2010) Cetakan kedua h. 9 26 Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), Cet Keempat belas h. 1.5 25 3) Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi belajar mengajar 4) Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan 5) Ciclic (siklus). Konsep tindakan (action) dalam PTK di terapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atas refleksi.27 6) Partisipatory (collaborative) dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperto teman sejawat. Jadi, dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. Hal ini deperlukan untuk mendukung objektivitas dari hasil PTK. Kolaborasi dalam pelaksanaannyam, seperti antara guru dengan teman sejawat, guru dengan kepala sekolah, guru dengan dosen dan guru dengan pengawas. 7) Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara terus menerus, selama kegiatan dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (Perencanaan ulang).28 c. Model Penelitian Tindakan Kelas Pada prinsipnya diterapkan PTK atau CAR (Classroom Action Research) dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di dalam kelas. Terdapat beberapa model atau desain yang dapat diterapkan, 27 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas : sebagai pengemban prifesi guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) h. 59-60 28 Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), Cet Keempat belas h. 1.7 26 diantaranya : 1. model Kurt Lewin, 2. model Kemmis dan Mc Taggart, 3. model John Elliot, 4. model Hopkins, dan 5. model Mc Keman.29 Dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan perkembangan dari konsep dasar yang dikembangkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja, komponen action dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai alat satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi action dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga dilaksanakan. d. Hasil Penelitian Yang Relevan Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang pertama yaitu penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussaman Kedoya Utara Jakarta Barat ”, yang ditulis oleh Alfiyah metode inkuiri sebagai salah satu metode pembelajaran dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan mempunyai pengalaman. metode inkuiri menekankan pada proses belajar dan hasil belajar. Dalam pembelajaran keterlibatan siswa siswa secara langsung pada mampu memberikan pengalaman pada siswa. Dalam pembelajaran yang lebih mengedepankan siswa aktif mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam yang berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada penelitian ini mencapai ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 80%. 30 29 Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2010) Cetakan kedua h. 19 30 Alfiyah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussaman Kedoya Utara Jakarta Barat ”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2013) 27 Penelitian relevan yang kedua yaitu penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa MTs. AlIttihadiyah Ciseeng pada Materi Pokok Perubahan Materi” dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar kelompok kontrol dan proses berpikir siswa akan semakin bertambah kreatif, karena metode inkuiri menuntut siswa membentuk sendiri pengetahuan yang diperoleh dari hasil percobaannya, dan diharapkan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata.31 Relevansi ketiga yaitu penelitian Mustatiroh berjudul “Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 225 Jakarta Barat” dalam penelitian ini mustatiroh ingin meningkatkan hasil belajar bahsa indonesia dengan menggunakan metode inkuiri. Metode ini membedakan kalimat fakta dan opini secara kritis dengan pengamatan dan menyimpulkan dengan kalmat sendiri. Penelitian ini sukses mengalami ketuntasan belajar siswa mencapai 100%.32 e. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap susatu masalah sampai terbukti kebenarannya oleh data atau fakta yang dikumpulkan dari lapangan.33 Berdasarkan kajian teoritis maka hipotersis penelitian ini adalah “Penerapan Metode Inkuiri Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Sosiologi (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X1 MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan)”. 31 Ita Puspita Dewi, “Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia”,Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2009), h. 66 32 Mustatiroh berjudul “Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 225 Jakarta Barat”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2012) 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006), h. 71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Februari – 31 Juni 2015 terhadap kelas X semester 2 tahun ajaran 2014/2015 yang bertempat di MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan. Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian Waktu Penelitian NO Tahap Penelitian Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan Penelitian Penyusunan dan pengajuan proposal Pengajuan izin penelitian Penyusunan instrumen dan perangkat penelitian 2 Pelaksanaan Penelitian Proses penelitian 3 Penyelesaian 28 Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 29 Penelitian Proses analisis data Penyusunan laporan penelitian B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga belajar siswa dapat meningkat.1 Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang study IPS Sosiologi di sekolah. Dalam penelitian ini terdiri empat fase, yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, refleksi. Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Tahapannya sebagai berikut :2 1. Perencanaan (planning) Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan rencana kegiatan sebagai berikut : a. Menyusun rencana pembelajaran sebagai acuan pelaksana proses pembelajaran b. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) c. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dan guru d. Menyusunlembar wawancara siswa dan guru e. Menyusun tes akhir siklus 1 Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2010) Cetakan kedua h. 9 2 Ibid, h. 20-21 30 2. Tindakan (action) dan Pengamatan (observation) a. Tindakan (action) Tindakan dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya dengan rincian sebagai berikut : 1) Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa 2) Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dibahas dan menyuruh siswa melakukan eksperimen. 3) Peneliti menyuruh siswa mengerjakan soal LKS setelah siswa melakukan eksperimen 4) Secara acak peneliti menunjuk perwakilan kelompok tiap-tiap kelompok untuk eksperimennya didepan kelas. 5) Pada akhir siklus dilakukan tes akhir untuk mengethui perkembangan siswa dalam bentuk essai. Hasil tes pada akhir siklus ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindakan berikutnya. 3. Pengamatan (Observing) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan kolaborasi, guru sebagai obsrver untuk mengisi lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. Observasi digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.3 4. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, hasil pengamatan yang dapat dari hasil belajar, lembar observasi aktivitas guru (peneliti), dan hasil wawancara dengan guru dan siswa dianalisis dengan guru pamong sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus II. 3 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung, Alfabeta : 2008) h. 172 31 C. Subyek/Partisipan yang Terlibat dalam penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah Kelas X1 yang berjumlah 34 orang semester genap di MA AN NAJAH PETUKANGAN JAKARTA SELATAN tahun ajaran 2014-2015. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengajar. Guru bidang studi IPS Sosiologi MA AN NAJAH PETUKANGAN JAKARTA SELATAN berperan sebagai observer. E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa pada setiap siklus setelah diberikan tindakan. Jika pada siklus I terdapat kekurangan maka penelitian pada siklus II lebih diarahkan pada perbaikan dan jika pada siklus I terdapat keberhasilan maka pada siklus II lebih diarahkan pada pengembangan. Tabel 3.2 Tahapan Intervensi Tindakan Siklus I Tahap Perencanaan Kegiatan 1. Mengurus surat izin penelitian 2. Membuat rencana pembelajaran 3. Membuat LKS, Lembar Observasi guru dan siswa, dan Pedoman Wawancara 4. Membuat Instrumen penelitian 5. Melakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. 6. Menyiapkan perlengkapan penelitian Pelaksanaan 1. Melakukan kegiatan belajar mengajar dengan diawali pemberian pretes. 32 2. Penyampaian tujuan pembelajaran khusus 3. Melaksanakan langkah pembelajaran dengan metode Inkuiri Observasi 1. Observasi dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang dievaluasi adalah pada ranah kognitif. Kegiatan belajar diakhiri postes Refleksi 1. Hasil evaluasi dijadikan dasar tahap refleksi dalam rangka perbaikan, pelaksanaan tindakan selanjutnya. (siklus II dan seterusnya). F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Proses pembelajaran melalui metode inkuiri diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep Penyimpangan sosial. Indikator untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini ditetapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep Penyimpangan Sosial yang dilihat dari ketercapaian KKM 75. Indikator keberhasilan ketuntasan belajar pada konsep Penyimpangan Sosial 100%. Peningkatan hasil belajar siswa dapat tercermin dalam hasil belajar yang mencapai ketuntasan dengan nilai >75. G. Data dan Sumber Data Sumber data diperoleh dari siswa kelas X1 MA AN NAJAH PETUKANGAN JAKARTA SELATAN tahun ajaran 2014/2015. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar IPS Sosiologi pada kemampuan kognitif, lembar observasi, dan lembar wawancara. 33 H. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi, pedoman wawancara, tes hasil belajar. Berikut penjelasan masing-masing. 1. Lembar Observasi Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru dan lembar obsrvasi siswa. Lembar observasi guru digunakan untuk mengevaluasi kegiatan mengajar peneliti selama tindakan pada siklus I dan siklus II. Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses belajar IPS Sosiologi. 2. Wawancara dengan Guru dan Siswa Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dan kesan guru atau subyek terhadap kegiatan tindakan pada siklus I dan siklus II dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara juga digunakan untuk mengetahui gambaran umum proses pembelajaran dan masalah-masalah pada tindakan siklus I dan II. 3. Tes Hasil Belajar Menurut Arikunto tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.4 Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, uraian, jawaban singkat.5 Tes hasil belajar terdiri dari 20 soal pilihan gandan yang disusun berdasarkan indikator yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen berupa ciri-ciri soal yang akan diuji cobakan pada soal pretes dan postes yang akan diberikan pada siswa. 4 Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) h. 179 5 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) Cet kedua h. 278 34 5. Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis.6 Dokumentasi berupa foto-foto dalam penelitian untuk memperkuat argumen penelitian. I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.7 Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data No Instrumen Teknik Pengumpulan Data Lembar Observasi Pengisian lembar observasi untuk peneliti 1 dan siswa dilakukan oleh observer (guru pamong) 2 Pedoman Peneliti melakukan wawancara kepada guru Wawancara pamong dan siswa pada observasi awal dan setiap akhir siklus J. Teknik Keabsahan Data Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitiam ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas Validitas adalah derajat yang menunjukan sejauh mana hasil tersebut berguna (relevan) sebagai petunjuk untuk guru tertentu, serta untuk memberi informasi dan argumen tentang meningkatkan praktik pedidikan dimasyarkat profesional yang lebih luas.8 Untuk menghitung validitas 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik, (Jakarta, PT Rineka Cipta:2013) h. 201 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: IKAPI, 2013) Cet ketiga belas h. 224 8 Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2010) Cetakan kedua h. 85 35 digunakan rumus korelasi product moment.9 Rusumusnya sebagai berikut: rxy = – √ Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah frekuensi (banyaknya individu) ∑X2 = jumlah X Kuadrat ∑Y2 = jumlah Y Kuadrat (∑X)2 = jumlah skor X yang dikuadratkan (∑Y)2 = jumlah skor Y yang dikuadratkan Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rxy dibandingkan dengan rtabel dengan taraf dignifikansi (α=0,05). Jika rxy ≥ rtabel maka soal tersebut valid dan jika rxy < rtabel maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Dari 50 soal yang diujicobakan pada siklus I yaitu nomor 25 soal sampai dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.10 Untuk menghitung realibilitas soal menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.11 [{ } ] Keterangan : r11 : reliabilitas yang dicari : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 72 10 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) Cet kedua h. 186 11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Edisi Revisi, Cet 7 h. 109 36 Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Kriteria Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel Tidak reliabel >0,9 0,7 ≤ r 11 < 0,9 0,4 ≤ r 11 < 0,7 0,2 ≤ r 11 < 0,4 < 0,2 3. Uji Kesukaran Tingkat kesukaran soal dipandang dari dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.12 Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus:13 Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Nilai P Kriteria 0,00 > 0,30 Sukar 0,30 ≤ P < 0,70 Sedang 0, 70 ≤ P < 1,00 Mudah 4. Daya Pembeda Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya.14 Daya beda digunakan untuk mengetahui 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) Cet Keempat belas h. 135 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Edisi Revisi, Cet 7, h, 208 14 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009) Cet Keempat belas h. 141 37 kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa ntara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa kurang pandai.15 Keterangan : D : Koefisien daya pembeda soal. Ba : Jumlah sisa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar Bb : Jumlah sisa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Ja : Banyak siswa kelompok atas Jb : Banyaknya siswa kelompok bawah Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda16 Skor Daya Pembeda Soal (D) Negatif 0,00 ≤ D < 0,20 0,20 ≤ D < 0,40 0,40 ≤ D < 0,70 0,70 ≤ D < 1,00 Klasifikasi Semua tidak baik Jelek Cukup Baik Baik Sekali K. Teknik Analisis Data 1) N-Gain Uji n-gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X1 MA AN NAJAH setelah diberikan metode inkuiri. Cara penghitungan n-gain sebagai berikut:17 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Edisi Revisi, Cet 7, h. 213 16 Ibid., h. 218 17 Environment Analysis and Spatial Modeling Laboratory Department of Forest Resources Conservation Faculty of Forestry. IPB h.64 38 Dalam penghitungan n-gain memiliki tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berikut tiga kategorisasi perolehan skor n-gain sebagai berikut. Tabel 3.6 Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria N-Gain Rentang Indeks Gain Nilai (g) ≥ 0,7 Kategori Peningkatan Tinggi Nilai 0,7 > (g) ≥ 0,3 Sedang Nilai (g) < 0,3 Rendah 2) Teknik Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Data hasil observasi siswa akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum aktivitas siswa pada setiap tahapan pembelajaran dengan penerapan metode Inkuiri selama pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui data observasi tersebut, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :18 L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan Apabila setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan peningkatan kreativitas siswa maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran, dengan melakukan tahapan pada siklus II, dan seterusnya. 18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengejar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet 13 h. 133 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sejarah Sekolah Madrasah Aliyah Annajah berdiri pada tahun 1985. Pada awalnya sekolah ini bernama Darunnajah di bawah yayasan pimpinan keluarga Bapak H. Diedy Faried Wadjdy, SH. Alasan didirikan MA AN NAJAH pada awalnya dikarenakan inisiatif dari pemimpin yayasan dan guru-guru yang melihat banyak sekali siswa Tsanawiyah mereka yang lulus melanjutkan ke sekolah menengah atas umum yang lain di Jakarta. Lalu mereka mendirikan Madrasah Aliyah AN NAJAH agar para siswa Tsanawiyah bisa meneruskan pendidikan lanjutannya di MA AN NAJAH yang berbasis Islami. Pada awal pertama kali MA AN NAJAH berdiri, gedung sekolah ini terbilang sangat sederhana. Gedung MA Annajah hanya dibangun dari bahan material yang sederhana dan bangunan sekolahya tidak terlalu besar. Sangat berbeda dengan keadaan MA AN NAJAH yang sekarang. MA AN NAJAH berdiri di atas tanah seluas ± 3.000 dan berlantai tiga, dengan design bangunan minimalis. Madrasah ini menjadi cikal bakal berdirinya pesantren Darunnjah Ulujami Jakarta Selatan. Tetapi antara kedua sekolah tersebut dinaungi oleh yayasan yang berbeda. Dan pada tahun 2006 sekolah madrasah ini berganti nama menjadi AN NAJAH. Pergantian nama dari Darunnajah menjadi AN NAJAH dikarenakan untuk menghindari kesalahpahaman dalam penerimaan bantuan operasional dari Departemen Agama (DEPAG) antara pesantren Darunnajah dan Madrasah Darunnajah yang sekarang bernama MA AN NAJAH. Guru-guru yang mengajar di sekolah ini rata-rata sudah mempunyai jam terbang yang tinggi dalam mengajar, rata-rata dari mereka sudah 15 tahun mengajar di MA AN NAJAH dan sangat dipercaya untuk mengajar di 39 40 sekolah ini dikarenakan kinerja dan pengabdian mereka yang sangat baik terhadap MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan ini. Sebagian dari guru-guru disini mendapatkan status atau diangkat menjadi Pegawai Negeri juga ketika mereka mengajar disini. Berikut nama beberapa Kepala Sekolah yang pernah memimpin MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan, antara lain: Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah NO. NAMA MASA JABATAN / TMT 1. Drs. H. Muhaimin Lutfi Dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1988 2. Drs. H. Ashari, MM. Dari tahun 1989 sampai dengan tahun 2011 3. Drs. Bukhori Dari tahun 2011 sampai dengan sekarang KET. Diperbantukan dari DEPAG (Departemen Agama) Promosi dari Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah Promosi dari Ketua Yayasan dan Kepala sekolah 2. Profil Sekolah Sekolah MA AN NAJAH memiliki profil sebagai berikut : 1) Nama Sekolah : MA AN NAJAH 2) Alamat : Jl. Ciledug Raya RT. 001/004, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 3) Fax/Telp : (021) 7359616 4) Status Sekolah : Swasta 5) Akreditasi : A (Mulai tahun 2009) 6) Nama Yayasan/Pengelola :Yayasan Annajah 7) Nama Ketua Yayasan : H. Diedy Faried Wadjdy, SH. 8) N.S.S :1 231 711 10 10 9) N.I.S : 20109380 41 10) Nomor Akte Pendirian : WJ/MAN/1679/1994 11) Luas Lahan/Bangunan : ± 3.000 12) Status dan Bukti : Akte Notaris 13) Kepemilikian Lahan : Milik Pribadi 14) Nama Kepala Sekolah : Drs. Bukhori 15) Alamat : Kampung Rawa, KebayoranLama 16) Kurikulum : KTSP 17) Waktu Belajar : 07.30 s.d 15.00 18) Muatan Lokal : Bahasa Jepang, Tahfidz dan Tadarus AlQur’an 19) Kegiatan Ekskul : Pramuka, PMR, Futsal, Basket, Bela DiriMarawis, Paduan Suara, Paskibra, Muhadhoroh, Marching Band, Tari Saman Visi MA AN NAJAH yaitu: Cerdas, inovatif, mandiri, kreatif, berwawasan IPTEK dan IMTAQ. Misi MA AN NAJAH adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan kualitas akademik. b. Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru berorientasi pada masa depan. c. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta berakhlak mulia. d. Menumbuhkan semangat belajar. 3. Tenaga Kependidikan Yayasan MA AN NAJAH memiliki tenaga pendidik berjumlah 18 orang lulusan S1, terdiri dari 14 laki-laki dan 4 perempuan. Sedangkan tenaga pendidik yang memiliki lulusan S2 berjumlah satu orang dengan jenis kelamin laki-laki. Data sebagai berikut : Tabel 4.2 Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan Berdasarkan Jenjang Pendidikan No. 1 Uraian Tenaga Guru <D-II D-II D-III S-1 S-2 S-3 42 2 Laki – Laki 14 Perempuan 4 1 Tenaga Laboran Laki – Laki Perempuan 3 Tenaga Pustakawan Laki – Laki Perempuan 4 Tenaga Tata Usaha Laki – Laki 1 Perempuan 5 Penjaga Sekolah Laki – Laki 2 Perempuan 6 Tukang Kebun Laki – Laki Perempuan 7 Keamanan Laki – Laki 2 Perempuan Jumlah 4 19 1 43 4. Siswa a. Jumlah Siswa-siswi Siswa-siswi pada sekolah MA AN NAJAH sejak tahun 2011 sampai 2013 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 memiliki siswa sebanyak 55 orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 97 orang, dan pada tahun 2013 memiliki siswa-siswi sebanyak 105 orang. Dari jumlah tiga tahun terakhir jumlah siswa berjumlah 781 orang. Datanya sebagai berikut : Tabel 4.3 Jumlah Siswa-siswi Dari tahun 2011-2013 NO Tahun Jumlah Siswa 1 2011 55 2 2012 97 3 2013 105 Jumlah 781 b. Profil Tamatan Siswa-siswi MA AN NAJAH dari tahun 2011 sampai 2013 dalam menghadapi Ujian Nasional lulus 100%. Datanya sebagai berikut : Tabel 4.4 Tamatan Siswa-siswi Sekolah MA AN NAJAH Ujian Nasional Tamatan (%) Jumlah Siswa 2010/2011 100 2011/2012 2012/2013 Thn.Pel Ranking Sekolah Jumlah Nilai Tertinggi 55 3 73,71 100 97 4 68,42 100 105 7 48,83 44 5. Sarana dan Prasarana 1). Data Keadaan Sarana dan Prasarana Untuk menunjang proses pembelajaran MA AN NAJAH memiliki 8 ruang kelas dengan keadaan baik, 1 Ruang Lab IPA deangan keadaan baik, 1 Ruang Perpustakaan dengan keadaan baik, 1 Ruang Lab. Komputer dengan keadaan baik, Ruang Multimedia dengan keadaan baik, Lapangan Olahraga, 1 Ruang UKS dengan keadaan baik. Untuk Kepala yaysan juga memiliki ruangan khusus dengan keadaan baik, juga memiliki Ruang Kepala Sekolah dengan keadaan baik, ruang Tata Usaha dengan keadaan baik, Kamar Mandi Siswa dengan keadaan baik, Ruang Kamar Mandi Siswi dengan keadaan baik. Data sebagai berikut : Tabel 4.5 Sarana dan Prasarana Sekolah No. Sarana Prasarana Jumlah Baik 1. Ruang Kelas 8 8 2. Ruang Kepala Yayasan 1 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1 1 4. Ruang Guru dan Tata Usaha 1 1 5. Ruang Lab IPA 1 1 6. Ruang Perpustakaan 1 1 7. Ruang Lab.Komputer 1 1 8. Ruang Keterampilan 1 1 9. Ruang Multi Media 1 1 10. Masjid/Musholla 1 1 11. Lapangan Olahraga / Upacara 1 1 12. Ruang UKS 1 1 Rusak Ringan Rusak Berat 45 13. Ruang Kamar Mandi Guru Laki-laki 1 1 14 Ruang Kamar Mandi Guru Perempuan 1 1 15. Ruang Kamar Mandi Siswa Laki-laki 1 1 16. Ruang Kamar Mandi Siswa Perempuan 1 1 17. Ruang Pantry 1 1 2). Peralatan Penunjang Pembelajaran Untuk kenyamanan proses belajar mengajar sekolah MA AN NAJAH memiliki peralatan pembelajaran IPA yang baik terletak pada Lab IPA dengan keadaan baik, memiliki proyektor yang memadai dan masih keadaan baik, AC dengan kondisi baik. Namun pada lapangan olahraga kurang memadai karena disamping lapangan ada parkir motor, dan juga ruang perpustakaan yang belum memadai. Tapi Madrasah ini belum mempunyai Lab IPS untuk menunjang pelajaran IPS. Data sebagai berikut : Tabel 4.6 Peralatan Penunjang Pembelajaran No JUMLAH KONDISI Cukup Baik Jenis Kurang √ Rusak Ketera ngan √ 1 Peralatan Lab.IPA 2 Peralatan Lab.IPS 3 Peralatan TIK 4 Peralatan Olahraga Siswa √ √ 5 Buku Perpustakaan √ √ Belum ada √ √ 46 6 LCD/ Proyektor √ √ 7 Air Conditioner (AC) √ √ B. Hasil Uji Instrumen 1. Uji Instrumen Siklus I a) Uji Validitas Sebelum melakukan pembelajaran menggunakan metode inkuiri siklus I peneliti melakukan uji validitas soal kepada kelas yang sudah mempelajari bab penyimpangan sosial. Berikut data uji validitas soal pretes dan postes : Tabel 4.7 Rekapituasi Soal yang Valid NO SOAL YANG VALID INDIKATOR SOAL Pretes 1. Siswa dapat menentukan pengertian menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang Siswa dapat memahami penyimpangan positif postes 1 Siswa dapat memahami penyimpangan negative Siswa dapat memahami Penyimpangan 17 Individu 12 Siswa dapat memahami Penyimpangan 18 Kelompok 20 Siswa dapat Penyimpangan Association memahami Teori sosial Differential Siswa dapat memahami Penyimpangan sosial Labeling Teori 47 Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Jenjang Makro Siswa dapat memahami bentuk adaptasi menurut Robert K. Merton Siswa dapat memahami faktor pendorong Penyimpangan Sosial Keterangan terlampir pada lampiran Dari 20 soal yang di uji validitas terdapat 2 soal yang valid pada pretes yaitu indikator 5 satu soal, dan indikator 6 satu soal. Sedangkan pada postes yang valid 3 soal yaitu indikator 2 satu soal, indikator 4 satu soal, dan indikator 5 satu soal. b) Uji Reliabilitas Dari hasil uji instrumen 20 soal siklus I terdapat reliabilitas sebagai berikut : Tabel 4.8 Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen postes pretes ganjil genap ganjil genap 7 6 13 8 7 4 15 8 9 8 17 10 6 15 8 8 10 6 10 8 12 10 10 6 12 8 12 48 4 10 6 12 4 8 6 10 4 8 4 10 4 8 4 8 10 8 8 10 8 12 10 12 4 8 6 10 6 10 10 12 6 8 4 10 6 18 10 8 4 0,816496581 0,866025404 ganjil ganjil 1 genap 49 genap 0,109635 1 Keterangan terlampir pada lampiran 1 Dari hasil uji reliabilitas siklus I pada pretes mendapatkan nilai 0,866025404 dan postes mendapatkan nilai 0,816496581. Dari kedua nilai uji reliabilitas sama-sama mendapatkan nilai yang tergolong tinggi yaitu 0,8. c) Daya Pembeda Dari 20 soal yang di uji memiliki daya pembeda. Berikut rekapitulasi daya pembeda instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.9 Rekapitulasi daya pembeda Pretes Postes No Soal DP 1 -0,2 2 Kesimpulan DP Kesimpulan Ditolak -0,2 Ditolak 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 3 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 4 0,3 Diterima 0,3 Diterima 5 0,2 Diperbaiki 0,2 Diperbaiki 6 0,4 Diterima 0,4 Diterima 7 0 Ditolak 0 Ditolak 8 0,3 Diterima 0,3 Diterima 9 0,3 Diterima 0,3 Diterima 10 0 Ditolak 0 Ditolak 11 0,1 Diperbaiki 0,1 Diperbaiki 12 0,7 Diterima 0,7 Diterima 13 0,3 Diterima 0,3 Diterima 14 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 50 15 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 16 0 Ditolak 0 Ditolak 17 0,3 Diterima 0,3 Diterima 18 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 19 0,4 Diterima 0,4 Diterima 20 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak Keterangan lengkap terlampir pada lamporan 1 Dari tabel diatas daya pembeda pada pretes memiliki soal yang diterima 8, ditolak 8, dan diperbaiki 4 soal. Sedangkan postesnya memiliki soal yang ditolak 8 soal, diperbaiki 4 soal, dan di terima 8 soal. d) Tingkat Kesukaran Dari 20 soal yang di uji memiliki tingkat kesukaran yang berbedabeda. Berikut rekapitulasi tingkat kesukaran instrumen uji validitas siklus I: Tabel 4.10 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran NO PRETES KETERANGAN POSTES JUMLAH JUMLAH 19 1 Sangat Sukar 2 Sukar 19 3 Sedang 1 4 Mudah 5 Sangat mudah Jumlah soal 1 20 20 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji validitas siklus I pretes terdapat jumlah soal yang sukar 19 soal, soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang 1 soal. Sedangkan postes terdapat 19 soal sukar, dan 1 soal mudah. 51 2. Uji Instrunen Siklus II a) Uji Validitas Sebelum melakukan pembelajaran menggunakan metode inkuiri siklus II peneliti melakukan uji validitas soal kepada kelas yang sudah mempelajari bab penyimpangan sosial. Berikut data uji validitas soal : Tabel 4.11 Rekapituasi Soal yang Valid INDIKATOR SOAL NO SOAL YANG VALID Pretes postes 13 3. Siswa dapat menentukan pengertian menurut Gilin, Paul B. Horton, Lewis Coser Siswa dapat memahami penyimpangan 1 positif Siswa dapat memahami penyimpangan 12 negative Siswa dapat memahami Penyimpangan Individu Siswa dapat memahami Penyimpangan 20 Kelompok Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Differential Association Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Labeling Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Jenjang Makro Siswa dapat memahami bentuk adaptasi menurut Robert K. Merton Siswa dapat memahami faktor pendorong Penyimpangan Sosial Keterangan terlampir pada lampiran 17 20 Dari 20 soal yang di uji validitas soal terdapat 3 soal yang valid dan 3 soal dari postes. Dari pretes soal yang valid dari indikator 2 satu soal, dari indikator 3 satu soal, dan dari indikator 5 satu soal. Sedangkan dari postes terdapat 3 soal yang valid yaitu dari indikator 1 satu soal, dari indikator 3 satu soal, dan dari indikator 10 satu soal. 52 b) Reliabelitas Dari hasil uji instrumen 20 soal siklus I terdapat reliabelitas sebagai berikut : Tabel 4.12 Rekapitulasi Reliabelitas Uji Instrumen Postes Pretes ganjil genap ganjil Genap 13 8 17 18 9 12 17 18 13 8 17 18 13 10 17 18 13 10 17 16 11 12 15 18 15 12 17 14 11 10 17 16 12 19 20 12 17 20 10 17 18 10 15 20 12 15 16 10 19 10 19 12 17 8 17 8 17 53 8 19 10 15 10 17 10 12 0,115727512 12 12 -0,303642193 ganjil genap ganjil 1 genap 0,109635 1 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji reliabelitas mendapatkan nilai 0,4564 termasuk ke dalam nilai yang cukup reliabel. c) Daya Pembeda Dari 20 soal yang di uji memiliki daya pembeda. Berikut rekapitulasi daya pembeda instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.13 Rekapitulasi daya pembeda Pretes Postes No Soal DP Kesimpulan DP Kesimpulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 -0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 0,4 0 0,3 0,3 0 0,1 0,7 0,3 Ditolak Diperbaiki Diperbaiki Diterima Diperbaiki Diterima Ditolak Diterima Diterima Ditolak Diperbaiki Diterima Diterima -0,2 0,2 0,2 0,3 0,2 0,4 0 0,3 0,3 0 0,1 0,7 0,3 Ditolak Diperbaiki Diperbaiki Diterima Diperbaiki Diterima Ditolak Diterima Diterima Ditolak Diperbaiki Diterima Diterima 54 14 15 16 17 18 19 20 -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 0 Ditolak 0 Ditolak 0,3 Diterima 0,3 Diterima -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak 0,4 Diterima 0,4 Diterima -0,1 Ditolak -0,1 Ditolak Keterangan lengkap terlampir pada lamporan 1 Dari tabel diatas daya pembeda pada pretes memiliki soal yang di terima 8, di tolak 8, dan di perbaiki 4 soal. Sedangkan postesnya memiliki soal yang di tolak 8 soal, di perbaiki 4 soal, dan di terima 8 soal.. d) Tingkat Kesukaran Dari 20 soal yang di uji memiliki tingkat kesukaran yang berbedabeda. Berikut rekapitulasi tingkat kesukaran instrumen uji validitas siklus I : Tabel 4.14 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran NO KETERANGAN 1 Sangat Sukar 2 Sukar 1 3 Sedang 19 4 Mudah 4 5 Sangat mudah 16 Jumlah soal PRETES 20 POSTES 20 Keterangan terlampir pada lampiran Dari hasil uji validitas terdapat jumlah soal yang sukar 1 soal, soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang 19 soal pada pretes. Sedangkan pada postes soal yang mudah 4 soal, soal yang sangat mudah berjumlah 16 soal. 55 C. Analisis Tindakan Siklus I dan II 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 2 kali pertemuan dengan durasi 2 x 40 menit, dengan menerapkan strategi metode inkuiri dengan teknik modifikasi. Materi pembelajaran pada siklus ini adalah pengertian sumber bunyi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi untuk setiap pertemuan, dan membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-masing kelompok dan diakhiri dengan melakukan soal postes. b. Tahap Pelaksanaan 1) Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Mei 2015. Pertemuan pertama berlangsung dalam durasi 2 x 40 menit. Dengan jumlah siswa yang hadir 34 siswa. Peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran IPS dan guru kolaborator bertugas mencatat absen siswa, mengisi lembar observasi dan mengamati siswa di dalam kelas. Peneliti yang bertindak sebagai guru terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian guru memberikan soal pretes kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum penjelasan materi dimulai, ini bertujuan agar mengetahui kemampuan atau pengetahuan siswa sebelum proses pembelajaran. Setelah itu guru menjelaskan materi pelajaran tentang pengertian penyimpangan sosial dengan menerapkan metode inkuiri dengan teknik modifikasi. pertanyaan yang Kegiatan harus berikutnya mereka peneliti diskusikan memberikan dengan teman kelompoknya. Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok masing- masing kelompok terdiri dari 4 - 5 orang siswa, masingmasing kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Guru membimbing siswa untuk menyiapkan rancangan penemuan solusi permasalahan. Kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan dan 56 menganalisis data dari hasil diskusi kemudian dicatat di lembar kegiatan siswa. Guru berkeliling mengamati dan mengarahkan siswa yang sedang berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. 2) Pertemuan kedua Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan untuk mereview atau mengulang kembali materi pada pertemuan sebelumnya. Guru mempersilahkan kepada siswa untuk kembali membentuk kelompok seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru memberikan penegasan mengenai materi pertemuan pertama dan meminta para siswa bersama kelompoknya mendiskusikan hasil yang mereka dapat dari praktek kemarin. Setelah masing-masing kelompok sudah siap, guru membagikan lembar pertanyaan yang harus mereka diskusikan dengan teman kelompoknya. Setelah selesai diskusi dan pembahasan, kemudian bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi pada pertemuan ini Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dan mengevaluasi cara masing-masing kelompok bekerjasama. Dan diakhiri dengan melakukan soal post test. c. Tahap Pengamatan Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan dalam setiap pertemuan. Beberapa kejadian yang terjadi pada proses pembelajaran antara lain: 1. Masih terdengar suara ribut siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran terjadi. 2. Masih ada siswa yang belum dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya 3. Masih terlihat beberapa siswa kurang aktif bahkan tidak aktif dalam diskusi 4. Siswa masih belum berani mengeluarkan pendapat dalam kelas 5. Alokasi waktu dalam proses pembelajaran masih belum optimal 57 d. Tahap Refleksi Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan dapat di atasi dengan guru memberikan reward bagi siswa yang memberikan pendapat di dalam kelas berupa nilai, makanan, atau tepuk tangan. Selain itu guru juga harus berkeliling pada tiap-tiap kelompok agar mereka merasa terawasi dalam diskusi kelompok. Guru juga harus memberikan nilai kerjasama kelompok agar setiap kelompok lebih mampu membimbing temannya yang memiliki kemampuan kurang. e. Hasil Penelitian Siklus 1 Berdasarkan hasil evaluasi pretes dan postes pada siklus 1, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Statistik Siklus 1 NO KETERANGAN NILAI 1 Nilai Pretes Terendah 20 2 Nilai Pretes Tertinggi 50 3 Nilai Rata-rata Pretes 31, 6176 4 Nilai Postes Terendah 40 5 Nilai Postes Tertinggi 85 6 Nilai Rata-rata Postes 52, 647 Keterangan : Perhitungan lengkap terlampir Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes nilai terendah adalah 20, sedangkan nilai tertinggi pada pretes adalah 50. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat postes sebesar 40, sedangkan nilai tertinggi pada saat postes sebesar 85. Dari nilai KKM 75 pada saat pretes tidak ada yang mencapai nilai 75. Sedangkan pada saat postes juga 95% siswa masih di bawah nilai KKM 58 75, hanya 3 siswa yang tuntas sampai nilai 75. Ini berarti metode inkuiri dengan teknik modifikasi yang digunakan belum cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.. Sedangkan nilai N-Gain masuk dalam kelompok rendah (N-gain < 0.30). Tabelnya sebagai berikut : NO Tabel 4.16 Rekapitulasi N- Gain Siklus I N – Gain Kriteria N- Gain Jumlah 1 Nilai (g) ≥ 0,7 Tinggi 2 Nilai 0,7 > (g) ≥ 0,3 Sedang 10 3 Nilai (g) < 0,3 Rendah 24 Jumlah 34 Keterangan perhitungan lengkap terlampir pada lampiran Dari tabel di atas untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai N-gain sedang sejumlah 10 orang, dan yang memperoleh N-gain rendah sejumlah 24 orang. Bisa dilihat banyaknya yang memperoleh nilai Ngain rendah hampir 60%. Ini menunjukan metode inkuiri modifikasi masih belum efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Tindakan Pembelajaran Siklus II Dalam memperbaiki kekurangan proses pembelajaran pada siklus I maka dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada siklus I. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siklus II ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2015 dengan menggunakan metode inkuiri dengan teknik bebas. a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. Adapun perencanaan yang dilakukan pada siklus II berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk 59 materi ajar yang akan dibahas pada siklus II dan penyusunan tes hasil belajar. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan pertama Pada awal pembelajaran guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Selanjutnya guru memberikan soal pretes kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembahasan materi dilakukan. Setelah pretes dilaksanakan dilanjutkan dengan mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah peneliti membahas materi yang akan disampaikan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Disini siswa dengan masing-masing kelompoknya akan berusaha menggali sendiri tentang materi penyimpangan sosial yang telah dijelaskan sebelumnya oleh guru. Kemudian terlaksana proses pembelajaran dengan metode inkuiri dengan teknik bebas. Siswa kemudian bergabung dengan kelompoknya masing-masing untuk melakukan praktek mengenai materi penyimpangan sosial. Pada teknik inkuiri bebas ini peneliti hanya berfungsi sebagai pengamat karena masing-masing siswa bersama kelompoknya yang harus dapat mencari tahu dan menggali lebih banyak tentang materi penyimpangan sosial. Mereka harus bisa mencari kesimpulan dari praktek materi penyimpangan sosial yang mereka lakukan bersama kelompoknya. Mereka pun juga harus mempersiapkan diri mereka untuk dapat menjawab pertanyaan yang akan dilontarkan oleh kelompok lain pada saat presentasi. 2) Pertemuan kedua Proses Pembelajaran ini dibuka dengan berdoa’a terlebih dahulu, kemudian mengabsen kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Tidak lupa guru memberikan motivasi kepada siswa. Selanjutnya peneliti sedikit mengulas kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Peneliti melanjutkan dengan 60 sedikit membahas materi ulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan pertama. Kemudian peneliti mempersilahkan masing-masing siswa untuk bergabung bersama kelompoknya masing-masing. Setelah mereka berada pada kelompoknya masing-masing, maka peneliti mempersilahkan untuk masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka secara bergantian. Proses pembelajaran ini direspon baik oleh siswa, dapat dilihat dengan lontaran pertanyaan mereka terhadap peneliti. Pada akhir pembelajaran, mereka bersamasama menyimpulkan hasil diskusi mereka dan peneliti hanya meluruskan dan mengarahkan kesimpulan yang dibuat oleh masingmasing kelompok. Sebagai penutup, peneliti melakukan evaluasi postes untuk melihat seberapa jauh para siswa berhasil memahami materi pelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dengan teknik bebas. c. Tahap Pengamatan Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Kondisi ini dapat diamati berdasarkan hasil observasi pada saat proses pembelajaran. Beberapa peningkatan tersebut antara lain: 1. Suasana kelas lebih tertib, siswa menjadi lebih terkendali dan lebih berkonsentrasi pada saat praktek dan pada saat berlangsunganya proses diskusi dengan menerapkan metode inkuiri dengan teknik bebas. 2. Siswa sudah mulai dapat mengembangkan sendiri materi yang dilemparkan oleh peneliti kepada masing-masing kelompok siswa untuk lebih mendalami dan memahami materi dengan menerapkan metode inkuiri dengan teknik bebas. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi data pada siklus II dengan penerapan metode inkuiri dengan teknik bebas, diperoleh hasil bahwa 61 penerapan metode pembelajaran inkuiri dengan teknik bebas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator yang telah ditetapkan pada awal penelitian. Dengan demikian, indikator pada penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian ini menunjukan keberhasilan. e. Hasil Penelitian Siklus 2 Berdasarkan hasil evaluasi pretes dan postes pada siklus 2, didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Statistik Siklus 2 NO KETERANGAN NILAI 1 Nilai Pretes Terendah 35 2 Nilai Pretes Tertinggi 75 3 Nilai Rata-rata Pretes 54, 6 4 Nilai Postes Terendah 35 5 Nilai Postes Tertinggi 100 6 Nilai Rata-rata Postes 87,5 Keterangan : Perhitungan lengkap terlampir Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes adalah 35, sedangkan nilai tertinggi pada pretes adalah 75. dan rata-rata nilai pretes adalah 54,6. Hampir 90% siswa masih dibawah nilai KKM 75. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat postes sebesar 85, sedangkan nilai tertinggi pada saat postes sebesar 100. Nilai rata-rata postes yaitu 87,5. Pada postes ini siswa lulus 100% mencapai nilai KKM 75. Ini berarti metode inkuiri dengan teknik bebas yang digunakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, 2. Berikut rekapitulasi nilai N Gain siklus II sebagai berikut : 62 Tabel 4.18 Rekapitulasi N- Gain Siklus II NO N – Gain Kriteria N- Gain Jumlah 1 Nilai (g) ≥ 0,7 Tinggi 21 2 Nilai 0,7 > (g) ≥ 0,3 Sedang 9 3 Nilai (g) < 0,3 Rendah 4 Jumlah 34 Keterangan terlampir pada lampiran Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,76. Jumlah siswa yang mendapatkan Nilai N-gain tinggi 21 orang, jumlah siswa yang mendapatkan N-gain sedang sebanyak 9 orang, dan jumlah siswa yang mendapakan N-gain sedang 4 orang. D. Pembahasan Hasil Penelitian Proses pembelajaran yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas X1 MA AN NAJAH adalah menerapkan metode inkuiri dengan dua teknik yang berbeda yaitu dengan teknik modifikasi pada siklus 1 dan teknik bebas pada siklus 2. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri, proses pembelajaran IPS Sosiologi lebih didominasi oleh guru. Sehingga siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya kreativitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Metode inkuiri adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran. Dengan lebih menekankan pada proses pembelajaran pada siswa agar lebih menguasai materi pelajaran dan berhasil pada hasil belajar yang berupa tes kognitif. Penerapan Metode inkuiri terdiri dari beberapa tahap yaitu: Perencanaan (Planning), 63 Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Hasil pengamatan melalui lembar observasi dan hasil wawancara dengan guru dan siswa pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS melalui penerapan metode inkuiri. Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa. Berdasarkan pengamatan selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa menjadi lebih aktif karena diharuskan berdiskusi dengan anggota kelompoknya untuk membahas soal yang diberikan oleh peneliti. Siswa juga dapat bertukar pikiran antara anggota kelompok lain. Sehingga penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Lif Khoiru Ahmadi dkk dalam bukunya mengemukakan “dalam kegiatan akhir perlu dilakukan penilaian formatif dan salah satunya adalah penilaian acuan patokan setiap kompetensi harus diberikan feedback”.1 Penilaian banyak bentuknya baik berupa tes tertulis dan tidak tertulis. Peneliti melakukan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan tes tertulis dengan jumlah persiklus 20 soal. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes adalah 20 dan nilai tertinggi pada saat pretes adalah 50 dengan nilai rata-rata nilai pretest 46.04. Masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM 75. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat postes sebesar 40, sedangkan nilai tertinggi pada skor postes sebesar 85 dengan rata-rata nilai posttest 52,64 juga masih di bawah nilai KKM. Walaupun ada yang mendapat nilai 85 hampir 95% siswa yang masih di bawah nilai KKM yaitu 75. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar 0,29 Dari hasil tes yang diperoleh diketahui ketuntasan siswa belum maksimal. Ini berarti penerapan metode inkuiri dengan teknik modifikasi yang digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar sesuai dengan standar n-gain. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum tercapai, sehingga diperlukan penyempurnaan untuk masing-masing nilai siswa dan 1 lif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya, 2011), h. 163 64 peneliti melanjutkan ke siklus 2 mencoba memperbaiki dan menyempurnakan dari kekurangan yang terdapat di siklus I. Berdasarkan hasil observasi siklus I aktifitas siswa belum memuaskan. Hal ini terlihat dari kurangnya komunikasi dalam kelompok, sebagian besar kelompok masih mengandalkan siswa yang pintar untuk mengerjakan tugas, masih sedikitnya jumlah siswa yang bertanya maupun yang menjawab pertanyaan, serta munculnya rasa bosan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Dalam mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I, guru melakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretes adalah 35 dan nilai tertinggi pada saat pretes adalah 75 dengan nilai rata-rata pretes 54.6 yang masih di bawah nilai KKM yaitu 75. Sedangkan nilai terendah pada saat postes sebesar 75, dan skor postes sebesar 100 dengan nilai rata-rata postes 87.6 di atas nilai KKM 75. Ini menunjukkan ketuntasan siswa mencapai 100% pada siklus II. Untuk hasil belajar siklus 2 diperoleh rata-rata N– gain sebesar 0,76. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini sudah tercapai. “Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh keterampilan- keterampilan yang dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas dll”2. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, dapat dikatakan bahwa jalannya pembelajaran pada siklus 2 telah berhasil memperbaiki berbagai kelemahan yang terjadi pada siklus I. Perbaikan tersebut menimbulkan peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan. Siswa memberikan respon yang positif terhadap metode pembelajaran inkuiri dengan teknik bebas yang diterapkan pada siklus 2 karena siswa dapat berusaha untuk menggali dan mendalami 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 163 65 materi belajar yang disampaikan oleh guru. Siswa saling membantu dalam memahami materi yang diajarkan. Metode pembelajaran inkuiri dengan dua teknik yang diterapkan pada siklus 1 dan 2 yaitu teknik modifikasi dan bebas telah dapat menumbuhkan kerjasama dan tanggung jawab siswa. Berikut diberikan grafik perbandingan hasil penelitian siklus 1 terhadap siklus 2. 100 87,6 90 80 70 52,64 60 54,6 SIKLUS I 50 40 31,61 SIKLUS II 30 20 10 0 PRE TEST POST TEST Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Rata-rata Pretes dan Postes Siklus 1 dan 2 Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya mengatakan “ Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar.3 Dari paparan tersebut bisa penekanan proses belajar dan hasil belajar, dan dari data diatas bisa disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sukses karena hasil belajar menunjukan tingkat kelulusan 100% pada siklus kedua. Penelitian ini relevan pada penelitian Alfiyah menyimpulkan4 ” menerapkan metode inkuiri berhasil meningkatkan pelajaran IPA di SD dengan keberhasilan ketuntasan belajar 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006), cet pertama h. 207 4 Alfiyah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran Ipa Di Kelas Iv Madrasah Ibtifaiyah Darussaman Kedoya Utara Jakarta Barat 66 siswa mencapai 80%”. Sedangkan dalam penelitian ini juga di dukung oleh penelitian Mustatiroh menerangkan5 “ mengalami keberhasil belajar mencapai 100% ketuntasan. Dengan menggunakan metode inkuiri Mustatiroh berhasil meningkatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia sampai 100 % siswa tuntas. 5 Mustatiroh, Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta Dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas Ix Smpn 225 Jakarta Barat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode inkuiri terhadap hasil belajar IPS Sosiologi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPS Sosiologi sangat memuaskan pada siswa MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan. Pada siklus I dengan menggunakan metode inkuiri dengan teknik modifikasi hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada nilai rata-rata pretes siklus I 31,61 dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 50 belum ada yang mencapai nilai KKM 75. Sedangkan nilai rata” postes siklus I adalah 52,64 dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 85. walaupun ada yang mencapai nilai 85 melebihi nilai KKM 75 namun masih 95% siswa masih di bawah nilai KKM 75. Dan nilai rata-rata Ngain pada siklus I sebesar 0,28 (masuk dalam kelompok N-Gain rendah). Sedangkan pada penerapan metode inkuiri dengan teknik bebas pada siklus 2 mengalami peningakatan yang sangat luar biasa. Dengan nilai rata-rata pretes siklus II yaitu 54,6 dengan nilai terendah 35 dan nilai tertinggi pretes 75. Namun pada pretes siklus II masih banyak siswa yang di bawah nilai KKM 75. Sedangkan pada nilai rata-rata postes 87,6 dengan nilai terendah yaitu 75 dan nilai tertinggi postes mencapai 100. Di lihat dari hasil N-Gain yaitu sebesar 0,76 (masuk dalam kelompok N-Gain tinggi). Dengan demikian pada siklus II ketuntasan hasil belajar mencapai 100% dari nilai KKM 75. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut : a. Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan penerapan metode inkuiri sehingga pembelajaran IPS dapat berjalan secara efektif. 67 68 b. Diharapkan Guru IPS khususnya di MA AN NAJAH Petukangan Jakarta Selatan dapat menerapkan metode pembelajaran yang lebih variatif, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang akan berdampak positif dalam peningkatkan mutu hasil belajar siswa. c. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara mengajar yang tepat, agar memicu semangat dalam kegiatan proses belajar mengajar, dapat menumbuhkan minat dan motivasi dalam mengikuti pelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 69 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), Edisi Revisi, Cet 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2006) Bahri Djamarah, Syaiful, Psikologi Belajar, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2011), Cet ketiga B. Uno, Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis Di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) Cet. Ketiga Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati, Panduan Lengkap PTK Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Sabda Media,2011), Cet Pertama Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2012), Cet Keempat belas Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) lif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya, 2011), Majid, Abdul, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014) Cet kedua Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), cet Ketujuh Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010), cet Kesebelas Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Referensi (GP Pres Group, 2013) N.K, Roestiyah , Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, Pt Rineka Cipta, 2002), cet. kedelapan h. 75 Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refliks Aditama, 2012) Cet Pertama Safa, Aziz, Restorasi Pendidikan Indonesia: Menuju Masyarakat Terdidik Berbasis Budaya, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2011) Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006), cet pertama Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2013) Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011), cet keenam belas 70 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), (Bandung, Alfabeta : 2008) Suryabrata, Sumadi, Psikokologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010) Suharsimi Arikunto dan Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) Supriya, H, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), Cet. Pertama Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) Cet. Kelima Wijaya Kusuma dan Dedy Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2010) Cetakan kedua Wiriaatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas : Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet Kedua Alfiyah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Inkuiri Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Darussaman Kedoya Utara Jakarta Barat ”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2013) Ita Puspita Dewi, “Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia”,Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2009) Mustatiroh berjudul “Peningkatan Kemampuan Membedakan Fakta dan Opini Dalam Artikel Surat Kabar Dengan Metode Inkuiri Siswa Kelas IX SMPN 225 Jakarta Barat”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, 2012) Environment Analysis and Spatial Modeling Laboratory Department of Forest Resources Conservation Faculty of Forestry. IPB Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Lampiran 1 Soal Uji Instrumen Validitas Siklus I Nama : Kelas : Pelajaran : 1. Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru disebut.... a. inovasi d. Rebelion,,, b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 2. Meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial disebut... a. inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme,,, 3. Andi dan tono mencuri sepeda motor di pasar. Tindakan mereka berdua termasuk penyimpangan... a. Individu d. berat b. Kelompok e. ringan c. Campuran 4. Pembegalan termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. Berat b. Kelompok e. Ringan c. Campuran 5. Rina tidur terlalu malem sampai ia terlambat masuk sekolah. Terlambatnya rina termasuk penyimpangan.... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran 6. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. Menurut pendapat... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Robert M.Z. Lawang,,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 7. Karena putus dengan pacarnya Andy merokok dan miras. Tindakan Andy termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran 8. Ciri utama penyimpangan individu adalah... a. dilakukan sendiri b. dilakukan berdua c. dilakukan bersama teman d. dilakukan 5 orang e. dilakukan beberapa orang 9. Rahmat tidak pernah ikut tawuran. Namun ketika bermain dengan Firman menjadi ikut tawuran. Penyimpangan tersebut termasuk kedalam teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 10. Apabila Rizky pernah sekali mencuri lalu teman-temannya sudah menjulukinya sebagai pencuri termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 11. Tokoh dari teori penyimpangan labeling adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert 12. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Pengertian penyimpangan sosial menurut... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden,,, b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 13. Tokoh dari teori penyimpangan differensiasi asociation adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert 14. Inti dari teori leballing adalah... a. Julukan d. Ekonomi b. Sosialisasi tidak sempurna e. Pengaruh teman c. Salah pergaulan 15. Seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran 16. Seseorang yang menyimpang karena terpengaruh temannya termasuk kedalam penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. Differential association Perampokan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan b. negatif e. berat c. campuran Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Andi mencuri sepeda motor di parkiran rumah temannya termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. Menurut pendapat... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Robert M.Z. Lawang,,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku disebut... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok. a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Struktur sosial bukan hanya menghasilkan perilaku yang konformis saja, tetapi juga menghasilkan perilaku menyimpang. Pengertian teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Pencurian termasuk penyimpangan... a. Positif d. ringan b. Negatif e. berat c. Campuran 26. Penyimpangan sosial yang berwujud tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Pengertian dari... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran 27. Ciri utama penyimpangan individu adalah... d. dilakukan sendiri d. dilakukan 5 orang e. dilakukan berdua e. dilakukan beberapa orang f. dilakukan bersama teman 28. Pembunuhan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan b. negatif e. berat c. campuran 29. Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial 30. Seseorang yang melakukan penyimpangan sosial akibat sosialisasi tidak sempurna termasuk kedalam penimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 31. Andi mencuri sepeda motor di parkiran rumah temannya termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran 32. Penyimpangan yang dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan disebut a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran 33. Pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer (primary deviation ) misalnya pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 34. Korupsi termasuk penyimpangan... a. Positif d. ringan b. Negatif e. berat c. Campuran 35. Perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat (dengan melakukan tindak kriminal) disebut... a. inovasi,,, d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 36. Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran 37. Penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya (cultural transmission) termasuk penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 38. Perubahan kebijakan tentang kenaikan BBM membuat kericuhan pada masyarakat. Hal tersebut contoh dari teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 39. Media massa juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ada beberapa media massa yang cenderung provokatif dan menebar kebencian Faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial 40. Demonstrasi termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. ringan a. Kelompok e. berat b. Campuran 41. Perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut disebut... a. inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas,,, c. Retreatisme 42. Tawuran termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. ringan b. Kelompok e. berat c. Campuran 43. Perubahan sistem pemerintahan Prancis sistem pemerinahan abslut membuat kericuhan. Hal ini termasuk kedalam teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 44. Ani seorang anak yang baik. Namun ketika ani bermain dengan rina menjadi seorang perokok. Dari contoh tersebut termasuk penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 45. Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat disebut... a. inovasi d. Rebelion b. Ritualisme,,, e. Konformitas c. Retreatisme 46. Seorang pencuri namun masyarakat menjuluki anaknya sebagai pencuri juga termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 47. Seorang wanita menjadi sopir taksi termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran 48. Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser,, 49. Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial 50. Tokoh dari teori Jenjang makro adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert LAMPIRAN 2 TABEL VALIDITAS No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Skor 1 AGUNG YULIANTO 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 13 2 DINDA ASTRIA 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 14 196 3 ALIF YUNADI 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 21 441 4 BELQIS FIISABIL PHILIA 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 22 484 Nama Subyek Y2 169 5 NADIA NURFAZA 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 15 225 6 RABILLA TUZAHRA ADISTI 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 29 841 7 AYU APRILIA IMPIAWATI 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 30 900 8 MUHAMMAD FAHMI 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 20 400 9 LISA WIDIYANTI 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 25 625 10 BAYU ANDIKA PRATAMA 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 121 11 ALDI GUNTARA SETIAWAN 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 784 12 NISRINA ZAHRA 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 16 256 13 SYARIF HIDAYAT 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 10 100 14 FEBY NURAENI 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 13 169 15 FAUZA KHANINDO 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 17 289 16 RASYID SIDIK 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 20 400 17 NIKEN LARASWATI 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 23 529 18 SHAFIRA BUNGA PERTIWI 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 17 289 19 RISMAWATI 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 29 841 20 rama 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 40 1600 21 Rina 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 29 841 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 30 900 23 Akmal 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 34 1156 24 Budi 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 34 1156 TESYA MUFTIYAS 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 30 900 22 25 Syerly 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 Benar (∑Y) 15 14 6 15 19 10 10 6 10 5 9 13 9 15 9 15 17 8 15 9 15 9 8 9 17 10 16 5 8 7 16 7 8 7 13 16 15 14 13 11 17 11 15 9 11 15 6 13 8 12 Salah 10 11 19 10 6 15 15 19 15 20 16 12 16 10 16 10 8 17 10 16 10 16 17 16 8 15 9 15 17 18 9 18 17 18 12 9 10 11 12 14 8 14 10 16 14 10 19 12 17 13 ∑XY 238 219 66 66 334 141 119 108 148 42 148 214 112 262 129 237 298 92 759 106 257 99 103 111 263 142 30 121 73 273 82 106 70 596 295 Rxy 0.233577783 0.268610979 -0.020968599 0.081244446 -0.072225173 0.467155567 0.243733339 0.013979066 0.19295556 0.323387087 0.132671625 0.503892093 0.111941684 -0.101555558 0.640555191 -0.060933335 0.516208598 0.497010757 0.426533343 0.350336011 0.528088901 -0.033167906 0.305032353 0.04975186 0.142917256 0.477311122 0.458131706 0.572146384 0.497010757 0.514140759 0.468496677 0.613866337 0.23037408 0.4808989 -0.03385836 0.30265715 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 Ttabel KETERANGAN #REF! 223 #REF! 0.48746668 0.26861098 224 0 0.65326722 0.4842122 295 #REF! 0.4842122 0.51316724 249 142 190 283 59 0.45700001 0.66128513 0.47307605 0.44684446 0.35180649 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0,444 tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid sedang sedang sukar sedang sangat mudah sukar sukar sukar sukar sangat sukar sukar sedang sukar sedang sukar sedang sangat mudah sukar sedang sukar sedang sukar sukar sukar mudah sukar mudah sangat sukar sukar s sukar mudah sukar sukar sukar tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid sedang mudah sedang sedang sedang sedang mudah sedang sedang sukar valid valid tidak valid sedang sedang sukar 225 117 135 0.1951835 0.45434889 0.51185877 0.444 0.444 0.444 tidak valid valid sedang sukar valid sedang Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah/Madrasah : MA AN NAJAH Petukangan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : X / II Standar Kompetensi : 1. Memahami Penyimpangan sosial dan Sikap Anti Sosial Kompetensi Dasar Alokasi Waktu :1.1 Mendeskripsikan Penyimpangan sosial Menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander , Robert M.Z. Lawang, Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial, Teori Penyimpangan Sosial : 2x 40 Menit (1 x pertemuan) Pertemuan Ke- : 10 1. Indikator 1. Mendeskripsikan Pengertian Penyimpangan Sosial menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang. 2. Mendeskripsikan penyimpangan primer 3. Mendeskripsikan pembagian penyimpangan negatif 4. Menyebutkan contoh-contoh Penyimpangan Sosial 5. Mendeskripsikan teori-teori Penyimpangan Sosial 6. Memberikan contoh teori penyimpangan sosial 7. Mendeskripsikan faktor pendorong penyimpangan sosial 8. Siswa dapat mendeskripsikan dampak penyimpangan sosial 2. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat Mendeskripsikan Pengertian Penyimpangan Sosial menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang. 2. Siswa dapat Mendeskripsikan penyimpangan primer. 3. Siswa dapat membagi penyimpangan negatif 4. Siswa dapat Menyebutkan contoh-contoh Penyimpangan Sosial 5. Siswa dapat mendeskripsikan teori Penyimpangan sosial 6. Siswa dapat memberikan contoh teori penyimpangan sosial 7. Siswa dapat mendeskripsikan faktor pendorong penyimpangan sosial 8. Siswa dapat mendeskripsikan dampak penyimpangan sosial 3. Materi Pembelajaran a. Materi pokok : Penyimpangan Sosial b. Uraian Materi : Terlampir 4. Metode Pembelajaran a. Metode Pembelajaran : Inkuiri, Ceramah interaktif, Diskusi, Tanya Jawab, Tugas 5. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (± 10 menit) 1) Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit (jika ada) 2) Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan pengalaman menarik dalam hidupnya. 3) Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan pada materi pembelajaran Penyimpangan Sosial. 4) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 5) Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 6) Siswa mengerjakan soal pretest 7) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus B. Kegiatan Inti (± 65 menit) 1) Guru memulai mengidentifikasikan kebutuhan siswa 2) Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui pengertian, konsep, teori, dampak dan generalisasi Penyimpangan Sosial. 3) Guru menyeleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas yang akan diberikan 4) Guru menjelaskan tugas yang akan diberikan dan membimbing siswa agar mengetahu apa yang harus dilakukan 5) Guru mensetting kelas dan alat-alat yang diperlukan 6) Guru mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas pada siswa 7) Guru membantu siswa dengan informasi/data jika diperlukan 8) Guru membantu siswa menganalisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses 9) Guru membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuan. C. Penutup (± 10 menit) 1) Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2) Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari awal hingga akhir secara ringkas 3) Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran 4) Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi 5) Guru mengingatkan siswa pada tugas yang telah diberikan 6) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada murid 6. Media Pembelajaran a. Media Pembelajaran : Power Point, Buku cetak, LKS, papan tulis, laptop, proyektor, 7. Sumber Belajar a. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMS/MA Kelas X, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.) b. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X Semester 2 8. Penilaian. Aspek yang dinilai - Aspek afektif (sikap) Komponen yang dinilai meliputi keberanian, kejujuran, kerjasama, keaktifan, kemampuan mengkomunikasikan hasil kegiatan, dan melaporkan hasil diskusi. - Aspek Psikomotorik Komponen yang dinilai meliputi ketepatan menganalisis contoh-contoh permasalahan yang diberikan, - Aspek Kognitif Komponen yang dinilai meliputi kemampuan menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru pada saat tanya jawab. Bentuk Penilaian a. Tes tertulis : Soal-soal uji kompetensi dalam bentuk pilihan berganda dan lisan b. Untuk kerja : melakukan kegiatan diskusi. c. Produk (hasil kerja) : laporan dan tugas Mengetahui Guru Mata Pelajaran IPS (ABD. Hamid Maghfur S.Pd) NIP. 197410052007101002 Jakarta, 20 Mei 2015 Mahasiswa (Akmal Maulana) NIM. 1111015000088 Lampiran PENYIMPANGAN SOSIAL A. Pengertian Penyimpangan Sosial Penyimpangan sosial atau perilaku menyimpang, sadar atau tidak sadar pernah kita alami atau kita lakukan. Penyimpangan sosial dapat terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun. Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar atau kecil, dalam skala luas atau sempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan kehidupan dalam masyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Definisi-definisi penyimpangan sosial: a. James W. Van Der Zanden: Penyimpangan perilaku merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi. b. Robert M. Z. Lawang: Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang. B. Bentuk-bentuk penyimpangan Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. ï‚· Penyimpangan bersifat positif Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap sistem sosial karena mengandung unsurunsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita karier. ï‚· Penyimpangan bersifat negatif Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan. Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut: ï‚· Penyimpangan primer (primary deviation) Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas. ï‚· Penyimpangan sekunder (secondary deviation) Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk. C. Berdasarkan pelakunya Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: a. Penyimpangan individual (individual deviation) Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut. 1. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah pendiriannya yang kurang baik. 2. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang. 3. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya. 4. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain. 5. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela. b. Penyimpangan kelompok (group deviation) Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya. c. Penyimpangan campuran (combined deviation) Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng). D. Teori Perilaku Menyimpang Dalam ilmu sosiologi, dikenal menyimpang yakni; berberapa teori a. Teori Pergaulan Berbeda (Differential Association) mengenai perilaku Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut teori ini, penyimpangan bersumber dari pergaulan antara individu yang tidk pernah melakukan penyimpangan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. b. Teori Lebelling Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert. Menurut teori ini, seseorang menjadi menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepaa si pelaku yang melakukan penyimpangan. Maksudnya ialah, pemberian cap atau julukan yang biasanya negative kepada pelaku yang melakukan penyimpangan primer akan cenderung melakukan kembali penyimpangan tersebut dan berkembang menjadi penyimpangan sekunder. c. Teori Fungsi Teori ni dikemukakan oleh Emile Durkheim. Menurut teori ini, keseragaman dalam kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap individu berbeda satu sama dengan lainnya. d. Teori Tipologi Adaptasi Teori ini dikembangkan oleh Robert K. Merton. Beliau menggunakan teori ini untuk menjelaskan struktur – struktur social yang ada di masyarakat. Menurutnya, struktur social bukan hanya mnghasilkan perilaku yang komformis saja tetapi ada pula yang menghasilkan perilaku menyimpang. Dalam hal ini, Merton mengembangkan tipolog cara – cara terhadap adaptasi dalam table berikut: a) Inovasi, yaitu perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat (dengan melakukan tindak kriminal). b) Ritualisme, yaitu perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat. c) Pengunduran/pengasingan diri (retreatisme), yaitu meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial. d) Pemberontakan (rebellion), yaitu penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru. e) Konformitas, yaitu perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut. E. Faktor-faktor Penyimpangan Sosial a) Menurut James W. Van Der Zanden Faktor-faktor penyimpangan sosial adalah sebagai berikut: a. Longgar/tidaknya nilai dan norma. Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik buruk atau benar salah menurut pengertian umum, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial suatu masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang satu berbeda dengan norma dan nilai sosial masyarakat yang lain. Misalnya: kumpul kebo di Indonesia dianggap penyimpangan, di masyarakat barat merupakan hal yang biasa dan wajar. b. Sosialisasi yang tidak sempurna. Di masyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Contoh: di masyarakat seorang pemimpin idealnya bertindak sebagai panutan atau pedoman, menjadi teladan namun kadangkala terjadi pemimpin justru memberi contoh yang salah, seperti melakukan KKN. Karena masyarakat mentolerir tindakan tersebut maka terjadilah tindak perilaku menyimpang. c. Sosialisasi sub kebudayaan yang menyimpang. Perilaku menyimpang terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang, yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contoh: Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh, masalah etika dan estetika kurang diperhatikan, karena umumnya mereka sibuk dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup yang pokok (makan), sering cekcok, mengeluarkan kata-kata kotor, buang sampah sembarangan dan sebagainya. Hal itu oleh masyarakat umum dianggap perilaku menyimpang. b) Menurut Casare Lombroso Perilaku menyimpang disebabkan oleh faktor-faktor: 1). Biologis Misalnya orang yang lahir sebagai pencopet atau pembangkang. Ia membuat penjelasan mengenai “si penjahat yang sejak lahir”. Berdasarkan ciri-ciri tertentu orang bisa diidentifikasi menjadi penjahat atau tidak. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: bentuk muka, kedua alis yang menyambung menjadi satu dan sebagainya. 2). Psikologis Menjelaskan sebab terjadinya penyimpangan ada kaitannya dengan kepribadian retak atau kepribadian yang memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan. Dapat juga karena pengalaman traumatis yang dialami seseorang. 3). Sosiologis Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang ada kaitannya dengan sosialisasi yang kurang tepat. Individu tidak dapat menyerap norma-norma kultural budayanya atau individu yang menyimpang harus belajar bagaimana melakukan penyimpangan. E. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya. a. Dampak Penyimpangan sosial Bagi Pelaku Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu akan memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut. 1. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan mental terhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat atau dijauhi dari pergaulan. 2. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan. 3. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa. 4. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri. b. Dampak Penyimpangan sosial Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyarakat Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang lain atau kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini. 1. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam masyarakat. 2. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat. 3. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku. 4. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku individu dalam kehidupan masyarakat. F. Dampak positif yang ditimbulkan akibat perilaku penyimpangan sosial Menurut pandangan umum, perilaku menyimpang dianggap merugikan masyarakat baik terhadap pelaku maupun terhadap orang lain pada umumnya adalah bersifat negatif. Akan tetapi, menurut Emile Durkheim, perilaku menyimpang juga memiliki kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat. Beberapa kontribusi penting dari perilaku menyimpang yang bersifat positif bagi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini. 1. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Bahwa setiap perbuatan baik merupakan lawan dari perbuatan yang tidak baik. Dapat dikatakan bahwa tidak akan ada kebaikan tanpa ada ketidakbaikan. Oleh karena itu perilaku penyimpangan diperlukan untuk semakin menguatkan moral masyarakat. 2. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral. Dengan dikatakan seseorang berperilaku menyimpang, berarti masyarakat mengetahui kejelasan mengenai apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. 3. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan kesatuan masyarakat. 4. Setiap ada perilaku penyimpangan masyarakat pada umumnya secara bersama-sama akan menindak para pelaku penyimpangan. Hal tersebut menegaskan bahwa ikatan moral akan mempersatukan masyarakat. 5. Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial. Para pelaku penyimpangan senantiasa menekan batas moral masyarakat, berusaha memberikan alternatif baru terhadap kondisi masyarakat dan mendorong berlangsungnya perubahan. G. Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam Keluarga Sekolah dan Masyarakat Berbagai perilaku penyimpangan sosial dalam masyarakat selalu ada. Untuk menekan agar perilaku menyimpang ini tidak menjalar sebagaimana wabah, ada upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan, baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebagaimana banyak orang berkata bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati. 1. Di Lingkungan Keluarga Di sini perlu dukungan dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Anggota keluarga hendaknya mampu mengembangkan sikap kepedulian, kompak, serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga. Orang tua memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya. Orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan tuntunan. Orang tua hendaknya dapat melakukan beberapa hal sbb. a. b. c. d. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah. Mengembangkan hubungan yang akrab dengan anak. Selalu menghargai pendapat anak, memberikan solusi jika anak mendapat kesulitan. e. Memberikan teguran jika anak bersalah dan memberikan pujian jika anak berbuat baik. f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat usia dan pendidikannya. 2. Di Lingkungan Sekolah Pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam mengarahkan anak agar tidak melakukan berbagai penyimpangan sosial. Berbagai hal yang dapat dilakukan guru/pendidik: a. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan setiap anak didiknya. b. Menanamkan nilai-nilai agama, disiplin, budi pekerti, moral. c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya. d. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri. e. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu membantu mecari solusi 3. Di Lingkungan Masyarakat Pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Lingkungan pergaulan yang sehat dan nyaman dapat dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yang baik. Hal-hal yang dapat dikembangkan dalam masyarakat sebagai upaya pencegahan perilaku penyimpangan social a. Mengembangkan kerukunan antar warga masyarakat. Seperti rasa kepedulian, gotong royong, dan kekompakan. b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti ronda malam,gotongroyong kebersihan lingkungan dll. c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat positif, seperti perkumpulan PKK, Karang Taruna, Pengajian, Kegiatan Kemanusiaan. Lampiran 4 KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR SIKLUS I SK KD Memahami Pengertian, Tujuan, BentukBentuk penyimpangan sosial dan anti sosial Mengidentifikasikan1. Pengertian, Tujuan, Bentuk-Bentuk penyimpangan sosial, dan teoriteori penyimpangan sosial INDIKATOR SOAL Siswa dapat menentukan pengertian menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang Siswa dapat memahami penyimpangan positif Siswa dapat memahami penyimpangan negatif Siswa dapat memahami Penyimpangan Individu Siswa dapat memahami Penyimpangan Kelompok Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Differential Association Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Labeling Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Jenjang Makro Siswa dapat memahami bentuk adaptasi menurut Robert K. Merton Siswa dapat memahami faktor pendorong Penyimpangan Sosial Lampiran 5 Soal Pretes siklus I Nama : Kelas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Pelajaran : Penyimpangan sosial yang berwujud tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Pengertian dari... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial Seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial Media massa juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ada beberapa media massa yang cenderung provokatif dan menebar kebencian Faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial Demonstrasi termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. ringan e. berat b. Kelompok c. Campuran Ciri utama penyimpangan individu adalah... a. dilakukan sendiri d. dilakukan 5 orang e. dilakukan beberapa orang b. dilakukan berdua c. dilakukan bersama teman Perubahan sistem pemerintahan Prancis sistem pemerinahan abslut membuat kericuhan. Hal ini termasuk kedalam teori penyimpangan... a. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Ani seorang anak yang baik. Namun ketika ani bermain dengan rina menjadi seorang perokok. Dari contoh tersebut termasuk penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan Negatif d. Penyimpangan Ringan b. Penyimpangan Campuran e. Penyimpangan Berat c. Penyimpangan Positif Perampokan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan b. negatif e. berat c. campuran Pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer (primary deviation ) misalnya pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Termasuk teori penyimpangan... a. Konflik d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Labelling c. Differential association Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Pengertian penyimpangan sosial menurut... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Tawuran termasuk kedalam penyimpangan... a. Kelompok d. ringan b. Individu e. berat c. Campuran 17. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. Menurut pendapat... a. Bruce J. Cohen d. Robert M.Z. Lawang e. Paul B. Horton b. James Vanden Zenden c. Lewis Coser 18. Pembunuhan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan b. negatif e. berat c. campuran 19. Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 20. Seorang pencuri namun masyarakat menjuluki anaknya di cap akan sebagai pencuri juga termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Soal Postes siklus I Nama : Kelas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Pelajaran : Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Demonstrasi termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. ringan b. Kelompok e. berat c. Campuran Perampokan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan b. negatif e. berat c. campuran Media massa juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ada beberapa media massa yang cenderung provokatif dan menebar kebencian Faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial Penyimpangan sosial yang berwujud tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Pengertian dari... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Ciri utama penyimpangan individu adalah... a. dilakukan sendiri d. dilakukan 5 orang b. dilakukan berdua e. dilakukan beberapa orang c. dilakukan bersama teman Pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer (primary deviation ) misalnya pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. Menurut pendapat... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Robert M.Z. Lawang,,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Pembunuhan termasuk penyimpangan... a. positif d. ringan e. berat b. negatif c. campuran Seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme,,, e. Konformitas c. Retreatisme Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial Tawuran termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. ringan b. Kelompok e. berat c. Campuran Perubahan sistem pemerintahan Prancis sistem pemerinahan abslut membuat kericuhan. Hal ini termasuk kedalam teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Ani seorang anak yang baik. Namun ketika ani bermain dengan rina menjadi seorang perokok. Dari contoh tersebut termasuk penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 18. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Pengertian penyimpangan sosial menurut... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden,,, b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 19. Perilaku mengikuti tujuan dan cara yang ditentukan oleh masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas,,, c. Retreatisme 20. Seorang pencuri namun masyarakat menjuluki anaknya di cap akan sebagai pencuri juga termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Lampiran 6 KUNCI JAWABAN PRETEST SIKLUS I 1. A 11. C 2. B 12. B 3. B 13. E 4. C 14. B 5. E 15. D 6. B 16. A 7. A 17. D 8. D 18. B 9. C 19. C 10. E 20. A KUNCI JAWABAN POSTEST SIKLUS I 1. D 11. D 2. A 12. E 3. E 13. C 4. B 14. A 5. C 15. B 6. A 16. E 7. B 17. C 8. D 18. A 9. C 19. B 10. A 20. D Lampiran 7 Perhitungan N- Gain Siklus I 1. 0,25 13. 2. 0,25 14. 3. 4. 0,25 15. 0,25 16 25. 0,36 26. 0,25 27. 0,25 28. 5. 17. 6. 18. 7. 19. 8. 20. 0,25 32. 9. 21. 0,375 33. 10. 22. 0,3 34. . 11. 12. 0, 36 29. 0,28 23. 24. 0,25 30. 0,46 31. 0,25 0,6 0,25 Lampiran 9 Lembar Observasi Terhadap Peneliti Siklus I No INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI Kegiatan Awal 1. Guru mengucap salam, menanyakan kabar siswa 2. Guru mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak dipelajari 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan 4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 5. Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 6. Guru memberikan soal pretest Kegiatan Inti 1. Guru memulai mengidentifikasikan kebutuhan siswa 2. Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui pengertian, konsep, teori, dan dampak dan generalisasi Penyimpangan Sosial 3. Guru menyeleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas yang akan diberikan 4. Guru membagi siswa menjadi menjadi 6 kelompok 5. Setiap kelompok berjumlah 5-6 orang 6. Guru memberikan koran tentang penyimpangan sosial kepada setiap kelompok 7. Guru membimbing kegiatan diskusi sampai mengerti penyimpangan sosial, bentuk penyimpangan serta solusi dari koran tersebut 8. Setiap kelompok menganalisis berita tentang faktorfaktor penyimpangan yang terjadi dikoran 9. Setiap kelompok membuat laporan dan menyampaikan didepan kelas Penutup 1. Guru mengajak siswa ikut menyim[ulkan materi yang telah diajarkan 2. Menyampaikan umpan balik serta kembali pembehasan dari awal hingga akhir secara ringkas 3. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar Skor 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 termotivasi 4. Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan 5. Guru memberikan Soal Post test 6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran menucapkan salam kepada murid dengan 01234 01234 01234 Catatan :Nilai 0= Sangat Kurang Baik, Nilai 1= Kurang Baik, Nilai2 = Cukup, Nilai 3= Baik, Nilai 4 = Sangat Baik Guru Pamong (ABD. Hamid Maghfur M.Pd) NIP. 197410052007101002 Hasil Observasi Terhadap Siswa Siklus I No INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI Skor Kegiatan Awal 1. Siswa menjawab salam, menjawab pertanyaan kabar guru 01234 2. Siswa menyimak materi yang hendak dipelajari 01234 3. Siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru 01234 4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan 01234 guru 5. Siswa memperhatikan apa yang diinformasikan guru 01234 6. Siswa menjawab soal pretest 01234 Kegiatan Inti 1. Siswa memulai mengidentifikasikan kebutuhannya 01234 2. Siswa menjawab apa yang guru tanyakan 01234 3. Siswa mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru 01234 4. Siswa membuat kelompok menjadi menjadi 6 kelompok 01234 5. Siswa berkelompok menjadi 5-6 orang 01234 6. Setiap kelompok diberikan koran tentang penyimpangan 01234 sosial oleh guru 7. Siswa dibimbing kegiatan diskusi sampai mengerti 01234 penyimpangan sosial, bentuk penyimpangan serta solusi dari koran tersebut 8. Setiap kelompok menganalisis berita tentang faktor01234 faktor penyimpangan yang terjadi dikoran 9. Setiap kelompok membuat laporan dan menyampaikan 01234 didepan kelas Penutup 1. Siswa ikut menyimpulkan materi yang telah diajarkan 01234 2. Siswa menjawab umpan balik yang diberikan guru 01234 3. Siswa bertepuk tangan untuk apresiasi dirinya agar 01234 termotivasi 4. Siswa memperhatikan tugas yang telah diberikan 01234 5. Siswa mengerjakan soal post test 01234 6. Siswa menjawab salam guru 01234 Catatan :Nilai 0= Sangat Kurang Baik, Nilai 1= Kurang Baik, Nilai2 = Cukup, Nilai 3= Baik, Nilai 4 = Sangat Baik NILAI PRETES SIKLUS I.txt SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 34 Jumlah butir = 20 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Kode/Nama M. Syauqi ... Rama Ramadino Wilda Khof... Clarissa A... Fairuz Hum... Fajar Wica... Fahry Rahm... Hilda Safira Dicko Atha... Mutiara Ag... Nadhiefa R... Ahmad Soba... Aldi Febri... Almeira Pu... Aulia Rach... Fakhrur Ro... Lia Listiana M. Dicka R... Nona Riza ... Rafli Tegu... Rizky Naji... Sabilia Is... Abdan Syak... Iqbal Zainul M. Al Fiqi M. Fauzan ... M. Luthfi ... M. Rembang... M. Rizky S... Nadine Aulia Nafi Nufafi Rois Abdullah Yuni Rahma... Agustina C... Benar 10 10 10 9 9 9 8 8 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 Salah 10 10 10 11 11 11 12 12 13 13 13 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 14 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 17 Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Skr Asli 10 10 10 9 9 9 8 8 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 Skr Bobot 10 10 10 9 9 9 8 8 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 6,09 Simpang Baku= 2,05 KorelasiXY= -0,27 Reliabilitas Tes= -0,72 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 Kode/Nama Subyek M. Syauqi Sut... Rama Ramadino Wilda Khofikoini Clarissa Adisty Fairuz Humair... Fajar Wicaksono Fahry Rahmansyah Hilda Safira Skor Ganjil Skor Genap 8 1 3 7 4 6 4 5 5 4 4 5 3 5 4 4 Page 1 Skor Total 9 10 10 9 9 9 8 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Dicko Athala ... Mutiara Agustina Nadhiefa Rahm... Ahmad Sobari ... Aldi Febriansyah Almeira Putri... Aulia Rachman... Fakhrur Rozi ... Lia Listiana M. Dicka Rach... Nona Riza Nad... Rafli Teguh I... Rizky Najib M... Sabilia Ismi ... Abdan Syakur ... Iqbal Zainul M. Al Fiqi M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi Nadine Aulia Nafi Nufafi Rois Abdullah Yuni Rahmawati Agustina Chan... NILAI PRETES SIKLUS I.txt 5 2 0 7 4 3 2 4 5 1 3 3 2 4 2 4 5 1 3 3 4 2 2 4 2 4 4 2 1 3 2 2 0 4 2 2 1 3 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 Kel Unggul & Asor ================= Kelompok Unggul Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini Hilda Safira Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Agustina Chan... Fairuz Humair... Lia Listiana M. Fauzan Adenry Nadine Aulia Jml Jwb Benar Skor 15 13 13 13 12 12 12 12 12 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini Hilda Safira Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Agustina Chan... Fairuz Humair... Lia Listiana M. Fauzan Adenry Nadine Aulia Jml Jwb Benar 12 1 1 1 1 1 1 1 7 13 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 7 2 1 1 1 3 14 1 1 1 1 1 1 6 15 1 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 6 16 1 1 1 1 1 1 6 4 1 1 1 3 17 1 1 1 1 1 1 6 5 1 1 1 1 1 1 6 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 6 1 1 1 1 1 5 19 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 1 1 1 3 9 1 1 1 1 1 1 6 10 1 1 1 1 1 5 11 1 1 1 1 1 5 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kelompok Asor Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 Page 2 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 M. Syauqi Sut... Nadhiefa Rahm... M. Dicka Rach... M. Luthfi Al ... Abdan Syakur ... Ahmad Sobari ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi Mutiara Agustina Jml Jwb Benar NILAI PRETES SIKLUS I.txt 10 1 1 1 10 1 1 1 9 1 1 1 9 1 1 1 8 1 1 8 1 1 8 1 1 8 1 1 1 8 1 1 7 3 6 2 5 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek M. Syauqi Sut... Nadhiefa Rahm... M. Dicka Rach... M. Luthfi Al ... Abdan Syakur ... Ahmad Sobari ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi Mutiara Agustina Jml Jwb Benar 12 1 1 2 13 1 1 1 1 1 1 6 14 1 1 1 3 15 1 1 1 1 1 5 16 1 1 2 17 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 4 18 1 1 1 3 19 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 20 1 1 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 34 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kel. Atas 5 2 4 5 5 4 4 3 3 5 4 6 2 4 3 5 6 6 3 1 Kel. Bawah 3 1 2 2 3 3 0 3 1 2 3 3 1 2 1 3 1 0 1 0 Beda 2 1 2 3 2 1 4 0 2 3 1 3 1 2 2 2 5 6 2 1 Indeks DP (%) 22,22 11,11 22,22 33,33 22,22 11,11 44,44 0,00 22,22 33,33 11,11 33,33 11,11 22,22 22,22 22,22 55,56 66,67 22,22 11,11 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran Page 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NILAI PRETES SIKLUS I.txt 47,06 Sedang 17,65 Sukar 26,47 Sukar 44,12 Sedang 44,12 Sedang 38,24 Sedang 38,24 Sedang 35,29 Sedang 35,29 Sedang 35,29 Sedang 41,18 Sedang 41,18 Sedang 20,59 Sukar 26,47 Sukar 17,65 Sukar 35,29 Sedang 26,47 Sukar 20,59 Sukar 14,71 Sangat Sukar 2,94 Sangat Sukar 16 6 9 15 15 13 13 12 12 12 14 14 7 9 6 12 9 7 5 1 KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Korelasi 0,046 0,133 0,271 0,225 0,196 -0,004 0,265 0,151 0,151 0,242 0,082 0,289 0,158 0,271 0,285 0,242 0,502 0,626 0,311 0,337 Signifikansi Signifikan Sangat Signifikan - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50 P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273 P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354 Bila koefisien = 0,000 df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150 P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159 P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 berarti tidak dapat dihitung. Page 4 NILAI PRETES SIKLUS I.txt KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI PRETES SIKLUS I BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 a 16** 8++ 109-13--13--13** 10-12--11-10-9-16--13--14-12** 1012-121** b 26** 24++ 213** 7+ 3+ 3+ 23+ 14** 4+ 9** 25++ 37** 7++ 7++ c 27++ 4+ 15** 21-3+ 3+ 12** 3+ 14** 4++ 236++ 25++ 8++ 5** 7++ d 11--7++ 9** 3+ 24++ 3+ 12** 26++ 3+ 4++ 5+ 6++ 6** 5++ 9** 0-9++ 9++ e 3+ 6++ 9+ 3+ 15** 3+ 86++ 5++ 12** 4++ 3+ 7** 36++ 10-7++ 7++ 1-10++ Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk Page 5 * 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NILAI POSTEST SIKLUS I.txt SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 34 Jumlah butir = 20 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Kode/Nama Abdan Syak... Agustina C... Ahmad Soba... Aldi Febri... Almeira Pu... Aulia Rach... Clarissa A... Dicko Atha... Fahry Rahm... Fairuz Hum... Fajar Wica... Fakhrur Ro... Hilda Safira Iqbal Zainul Lia Listiana M. Al Fiqi M. Dicka R... M. Fauzan ... M. Luthfi ... M. Rembang... M. Rizky S... M. Syauqi ... Mutiara Ag... Nadhiefa R... Nadine Aulia Nafi Nufafi Nona Riza ... Rafli Tegu... Rama Ramadino Rizky Naji... Rois Abdullah Sabilia Is... Wilda Khof... Yuni Rahma... Benar 8 10 10 9 10 10 12 10 10 12 13 10 12 8 10 8 10 8 8 8 10 15 12 12 12 8 10 10 12 15 9 10 17 7 Salah 12 10 10 11 10 10 8 10 10 8 7 10 8 12 10 12 10 12 12 12 9 5 8 8 8 12 10 10 8 5 11 10 3 13 Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Skr Asli 8 10 10 9 10 10 12 10 10 12 13 10 12 8 10 8 10 8 8 8 10 15 12 12 12 8 10 10 12 15 9 10 17 7 Skr Bobot 8 10 10 9 10 10 12 10 10 12 13 10 12 8 10 8 10 8 8 8 10 15 12 12 12 8 10 10 12 15 9 10 17 7 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 10,44 Simpang Baku= 2,26 KorelasiXY= -0,24 Reliabilitas Tes= -0,64 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Abdan Syakur ... Agustina Chan... Ahmad Sobari ... Aldi Febriansyah Almeira Putri... Aulia Rachman... Clarissa Adisty Dicko Athala ... Fahry Rahmansyah Skor Ganjil Skor Genap 2 6 7 3 3 6 6 3 6 4 4 6 5 6 5 5 5 5 Page 1 Skor Total 8 10 9 9 10 10 11 10 10 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Fairuz Humair... Fajar Wicaksono Fakhrur Rozi ... Hilda Safira Iqbal Zainul Lia Listiana M. Al Fiqi M. Dicka Rach... M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi M. Syauqi Sut... Mutiara Agustina Nadhiefa Rahm... Nadine Aulia Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Rafli Teguh I... Rama Ramadino Rizky Najib M... Rois Abdullah Sabilia Ismi ... Wilda Khofikoini Yuni Rahmawati NILAI POSTEST SIKLUS I.txt 5 6 7 5 5 4 5 6 4 4 5 4 6 1 2 7 4 3 2 6 5 3 2 7 7 7 4 7 7 4 3 8 3 4 4 6 5 5 5 6 8 6 5 3 3 7 8 8 3 4 11 12 9 11 8 9 7 9 7 8 8 9 14 11 11 11 7 10 10 11 14 8 10 16 7 Kel Unggul & Asor ================= Kelompok Unggul Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini M. Syauqi Sut... Rizky Najib M... Fajar Wicaksono Clarissa Adisty Fairuz Humair... Hilda Safira Mutiara Agustina Nadhiefa Rahm... Jml Jwb Benar Skor 17 15 15 13 12 12 12 12 12 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini M. Syauqi Sut... Rizky Najib M... Fajar Wicaksono Clarissa Adisty Fairuz Humair... Hilda Safira Mutiara Agustina Nadhiefa Rahm... Jml Jwb Benar 12 1 1 1 1 1 1 1 1 8 13 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 6 14 1 1 1 1 1 1 6 15 1 1 1 1 1 1 6 3 1 1 1 1 1 1 1 7 16 1 1 1 1 1 1 6 4 1 1 1 1 1 1 1 7 17 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 6 18 1 1 1 1 1 1 6 6 1 1 1 1 1 1 6 19 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 1 2 8 1 1 1 1 1 1 1 7 9 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 1 1 1 1 4 11 1 1 1 3 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kelompok Asor Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No.Urut 1 Kode/Nama Subyek Rois Abdullah Skor 9 1 - 2 3 1 1 Page 2 4 - 5 1 6 1 7 - 8 - 9 - 10 1 11 - 2 3 4 5 6 7 8 9 Abdan Syakur ... Iqbal Zainul M. Al Fiqi M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... M. Rembang S. R. Nafi Nufafi Yuni Rahmawati Jml Jwb Benar NILAI POSTEST SIKLUS I.txt 8 1 1 1 8 1 1 1 8 1 1 8 1 1 1 8 1 1 1 8 1 1 1 8 1 1 7 1 1 5 3 4 5 3 5 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Rois Abdullah Abdan Syakur ... Iqbal Zainul M. Al Fiqi M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... M. Rembang S. R. Nafi Nufafi Yuni Rahmawati Jml Jwb Benar 12 1 1 13 1 1 1 1 4 14 1 1 1 3 15 1 1 2 16 1 1 1 1 1 5 17 1 1 18 1 1 1 1 4 19 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 5 1 1 1 1 4 20 1 1 1 1 4 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 34 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kel. Atas 7 6 7 7 6 6 2 7 8 4 3 8 4 6 6 6 5 6 7 9 Kel. Bawah 5 3 4 5 3 5 4 3 2 5 4 1 4 3 2 5 1 4 5 4 Beda 2 3 3 2 3 1 -2 4 6 -1 -1 7 0 3 4 1 4 2 2 5 Indeks DP (%) 22,22 33,33 33,33 22,22 33,33 11,11 -22,22 44,44 66,67 -11,11 -11,11 77,78 0,00 33,33 44,44 11,11 44,44 22,22 22,22 55,56 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No Butir 1 Jml Betul 23 Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 67,65 Sedang Page 3 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NILAI POSTEST SIKLUS I.txt 55,88 Sedang 52,94 Sedang 55,88 Sedang 61,76 Sedang 61,76 Sedang 38,24 Sedang 55,88 Sedang 52,94 Sedang 58,82 Sedang 38,24 Sedang 44,12 Sedang 52,94 Sedang 41,18 Sedang 47,06 Sedang 44,12 Sedang 41,18 Sedang 52,94 Sedang 61,76 Sedang 58,82 Sedang 19 18 19 21 21 13 19 18 20 13 15 18 14 16 15 14 18 21 20 KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Korelasi 0,165 0,362 0,319 0,256 0,183 0,074 -0,074 0,229 0,452 0,058 0,034 0,489 0,187 0,183 0,290 0,197 0,237 0,213 0,156 0,488 Signifikansi Signifikan Signifikan Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50 P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273 P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354 Bila koefisien = 0,000 df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150 P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159 P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 berarti tidak dapat dihitung. Page 4 NILAI POSTEST SIKLUS I.txt KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS I\NILAI POSTEST SIKLUS I.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 a 3++ 19** 10--3++ 6-21** 10-8--8-20** 97+ 8-14** 4++ 11--10-18** 3++ 2+ b 0-2+ 0-19** 10-13** 0-22+ 21-3+ 6++ 16** 1-3+ 1-21** 1- c 4+ 66+ 7-21** 595+ 18** 4++ 4++ 10--18** 5++ 8-5++ 14** 76-5+ d 23** 4++ 0-3++ 54++ 219** 4++ 3++ 13** 1-4++ 24++ 25++ 7120** e 4+ 3++ 18** 2+ 14++ 0-2+ 25+ 6++ 15** 0-7+ 215** 21-3++ 6- Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk Page 5 * 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Lampiran 10 SOAL VALIDITAS SIKLUS II Nama : Kelas : 1. Tokoh dari teori penyimpangan labeling adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert 2. Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 3. Pembegalan termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. Ringan b. Kelompok e. Berat c. Campuran 4. Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya, namun masih tetap berpegang pada cara-cara yang telah digariskan masyarakat disebut... a. inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 5. Korupsi termasuk penyimpangan... a. Positif d. Berat b. Negatif e. Ringan c. Campuran 6. Seorang wanita menjadi sopir taksi termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 7. Penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh transmission) termasuk penyimpangan teori... melalui proses alih budaya (cultural a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 8. Pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer (primary deviation ) misalnya pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Termasuk teori penyimpangan... 9. a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Seseorang yang melakukan penyimpangan sosial akibat sosialisasi tidak sempurna termasuk kedalam penimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 10. Andi dan tono mencuri sepeda motor di pasar. Tindakan mereka berdua termasuk penyimpangan... a. Individu d. Berat b. Kelompok e. Ringan c. Campuran 11. Setelah perceraian kedua orang tuanya, Doni menjadi seorang pemabuk dan sering membolos daris ekolah. Contoh tersebu tmerupakan perilaku menyimpang yang dilator belakangi oleh faktor . . . a. Lemahnya sanksi bagi pelanggar b. Proses sosialisasi yang tidak sempurna c. Adanya subkebudayaan yang menyimpang d. Masuknya unsure budaya asing e. Kurangnya pengawasan sekolah 12. Apabila seorang wanita bermain sepak bola termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran 13. Penyimpangan sosial yang tergolong dalam perwujudan gaya hidup adalah . . . a. Mabuk-mabukan b. Kumpul kebo dan pelacuran c. ArogansidanHedonisme d. Perjudian e. Homoseksual dan transvetisme 14. Berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang dibedakan menjadi dua, yaitu . . . a. Primer dan sekunder b. Induvidual dan kelompok c. Positif dan negatif d. Terorganisasi dan korporat e. Primer dan negatif 15. Penyimpangan yang dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan disebut a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran 16. Setelah lulus SMA, Aldi mengisi kegiatan sehari-harinya dengan berjudi bersama temantemannya. Sifat dari Aldi tersebut merupakan bentuk penyimpangan . . . a. Primer b. Sekunder c. Induvidu d. Kelompok e. Gaya hidup 17. Perilaku menyimpang adalah tindakan pelanggaran yang dilakukan induvidu atau kelompok terhadap . . . a. Kaidah d. Sistem b. Nilai e. perilaku c. Struktur 18. Anak laki-laki yang menggunakan anting dan berambut gondrong. Lalu wanita yang menggunakan pakaian pria meruapak contoh dari penyimpangan . . . a. Penyimpangan seksual b. Penyimpangan gaya hidup d. Hak asasi manusia e. Induvidu c. Tindakan kriminal 19. Manakah yang termasuk kedalam penyimpangan gaya hidup . . . a. Hidup sederhana d. Penggunaan narkotika b. Hedonisme e. Berjudi c. Mabuk-mabukan 20. Dampak negative dengan adanya perkelahian antar pelajar adalah . . . a. Mendapatcitra buruk dari masyarakat b. Terganggunya nilai dan norma sosial c. Terganggunya sarana dan prasarana umum d. Terganggunya kegiatan belajar dan kecemasan orang tua dan masyarakatluas e. Terganggunya stabilitas ekonomi negara 21. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok. Pengertian penyimpangan menurut... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 22. Pernyataan berikut ini yang bukan merupakan perilaku menyimpang adalah . . . a. Andi berkelahi dengan anto b. Rio menggunakan narkoba karena depresi c. Seorang wanita menjadi pelacur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya d. Dhea belajar dengang ia tuntuk meningkatkan prestasinya di sekolah e. Rani melakukan hubungan seksual pranikahdenganpacarnya 23. Tokoh dari teori Jenjang makro adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert 24. Karena banyak kegiatan korupsi yang dilakukan oleh pejabat desa, warga desa karang anyar justru ikut-ikutan melakukan kegiatan korupsi karena meniru perilaku buruk dari pejabat di desanya tersebut. Perilak umenyimpang yang dilakukan warga desa tersebut disebabkan oleh . . . a. Subkebudayaan yang menyimpang d.Proses belajar yang menyimpang b. Sosialisasi yang tidaksempurna e. Generalized others c. Ikatansosial yang berlainan 25. Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut pengertian a. Bruce J. Cohen,, d. James Vander Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 26. Perampokan termasuk penyimpangan... a. Positif d. Berat b. Negatif e. Ringan c. Campuran 27. Karena putus dengan pacarnya Andy merokok dan miras. Tindakan Andy termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran 28. Rahmat tidak pernah ikut tawuran. Namun ketika bermain dengan Firman menjadi ikut tawuran. Penyimpangan tersebut termasuk kedalam teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 29. Pembunuhan termasuk penyimpangan... a. Positif d. Berat b. Negatif e. Ringan c. Campuran 30. Perilaku mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat tetapi memakai cara yang dilarang oleh masyarakat (dengan melakukan tindak kriminal) disebut... a. inovasi,,, d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 31. Demonstrasi termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. Ringan b. Kelompok e. Berat c. Campuran 32. Andi mencuri sepeda motor di parkiran rumah temannya termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran 33. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden,,, b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 34. Rina tidur terlalu malem sampai ia terlambat masuk sekolah. Terlambatnya rina termasuk penyimpangan.... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran 35. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu. Menurut pendapat... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Robert M.Z. Lawang e. Paul B. Horton c. Lewis coser 36. Apabila Rizky pernah sekali mencuri lalu teman-temannya sudah menjulukinya sebagai pencuri termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 37. Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 38. Perubahan kebijakan tentang kenaikan BBM membuat kericuhan pada masyarakat. Hal tersebut contoh dari teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 39. Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru disebut.... a. inovasi d. Rebelion,,, b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 40. Ani seorang anak yang baik. Namun ketika ani bermain dengan rina menjadi seorang perokok. Dari contoh tersebut termasuk penyimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 41. Menurut Lemerd, seorang perilakupenyimpangan primer yang diberikan label atau cap sebagai penyimpang, maka orang tersebut terdorong untuk bertindak menyimpang. Dalam hal ini, cap atau label berfungsi sebagai . . . a. Alat pembenaran b. Media penyimpangan d. Alasan untuk menyimpang e. Alat pengendalian diri c. Dorongan untuk menyimpang 42. Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. a. Bruce J. Cohen d. James Vender Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser,, 43. Perubahan sistem pemerintahan Prancis sistem pemerinahan abslut membuat kericuhan. Hal ini termasuk kedalam teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association 44. Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial 45. Tokoh dari teori penyimpangan differensiasi asociation adalah... a. Emil Durkheim d. Edwin Sutherland b. Karl max e. Robert K. Merton c. Edwin M. Lamert 46. Meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial disebut... a. inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme,,, 47. Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut pengertian d. Bruce J. Cohen,, d. James Vander Zenden e. Gillin e. Paul B. Horton f. Lewis Coser 48. Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial 49. Media massa juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Ada beberapa media massa yang cenderung provokatif dan menebar kebencian Faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial 50. Karenatinggal di lingkungan yang kumuh, Fadil jadi terbiasa berbicara dengan kata-kata yang kasar dan membuang sampah sembarangan. Perilaku menyimpang yang dilakukanoleh Fadil tersebut disebabkan oleh . . . a. Subkebudayaan yang menyimpang d.Prosesbelajar yang menyimpang b. Sosialisasi yang tidaksempurna e. Generalized others c. Ikatan sosial yang berlainan No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Nama Subyek AGUNG YULIANTO DINDA ASTRIA ALIF YUNADI BELQIS FIISABIL PHILIA NADIA NURFAZA RABILLA TUZAHRA ADISTI AYU APRILIA IMPIAWATI Raka Dhani Budhi Anissa Fahmi 21 22 23 24 25 MUHAMMAD FAHMI LISA WIDIYANTI BAYU ANDIKA PRATAMA ALDI GUNTARA SETIAWAN NISRINA ZAHRA SYARIF HIDAYAT FEBY NURAENI FAUZA KHANINDO RASYID SIDIK NIKEN LARASWATI SHAFIRA BUNGA PERTIWI RISMAWATI TESYA MUFTIYAS Benar (∑Y) Salah ∑XY Rxy Ttabel KETERANGAN 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 6 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 8 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 9 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 10 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 11 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 12 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 13 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 14 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 15 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 16 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 17 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 19 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 20 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 21 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 24 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 25 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 26 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 27 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 19 21 21 19 19 7 6 19 15 10 9 13 9 16 9 15 18 5 17 8 15 4 7 9 13 9 15 6 4 4 6 6 18 19 6 10 15 16 12 16 9 16 10 7 20 8 17 10 21 18 16 12 16 10 389 386 389 389 371 125 91 346 250 132 154 266 161 287 143 267 349 64 888 113 287 47 109 128 236 168 237 -0.491342848 0.476080276 0.517358913 0.111024586 0.051968955 0.586447263 0.089764559 0.512602875 0.463351547 0.504538352 -0.027323469 0.452334224 0.193366088 -0.056748743 0.529654936 -0.010296701 0.424668708 0.088275823 0.499592897 0.149229047 0.504538352 0.198137456 0.03595079 0.046239717 0.442237478 0.48761883 0.494241651 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 0.444 tidak valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid tidak valid valid valid s mudah s. Mudah s. Mudah sedang mudah sukar sukar mudah sedang sukar sukar sedang sukar mudah sukar sedang mudah s. Sukar mudah sukar sedang s. Sukar sukar sukar sedang sukar sedang Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIKLUS II Nama Sekolah/Madrasah : MA AN NAJAH Petukangan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : X / II Standar Kompetensi : 1. Memahami Penyimpangan sosial dan Sikap Anti Sosial Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : 1.1 Mendeskripsikan Penyimpangan sosial Menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander , Robert M.Z. Lawang, Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial, Teori Penyimpangan Sosial : 2x 40 Menit (1 x pertemuan) Pertemuan Ke- : 12 1. Indikator 1. Mendeskripsikan Pengertian Penyimpangan Sosial menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang. 2. Membedakan bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial. 3. Menyebutkan contoh-contoh Penyimpangan Sosial 4. Mendeskripsikan teori-teori Penyimpangan Sosial 2. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat Mendeskripsikan Pengertian Penyimpangan Sosial menurut Bruce J. Cohen, James Vander Zander, Robert M.Z. Lawang. 2. Siswa dapat Mendeskripsikan penyimpangan primer. 3. Siswa dapat membagi penyimpangan negatif 4. Siswa dapat Menyebutkan contoh-contoh Penyimpangan Sosial 5. Siswa dapat mendeskripsikan teori Penyimpangan sosial 3. Materi Pembelajaran a. Materi pokok : Penyimpangan Sosial b. Uraian Materi : Terlampir 4. Metode Pembelajaran a. Metode Pembelajaran Tugas : Inkuiri, Ceramah interaktif, Diskusi, Tanya jawab, 5. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal (± 10 menit) 1) Mengucap salam, menanyakan kabar siswa, berdoa serta mendoakan siswa/orang tua siswa yang sakit (jika ada) 2) Menggugah minat belajar siswa dengan cara guru menceritakan pengalaman menarik dalam hidupnya. 3) Mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak di pelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan pada materi pembelajaran Penyimpangan Sosial. 4) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 5) Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 6) Siswa mengerjakan soal pretest 7) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus B. Kegiatan Inti (± 65 menit) 1) Guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, terkait dengan Penyimpangan Sosial dan Sikap Anti Sosial 2) Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui pengertian Penyimpangan Sosial. 3) Guru memberikan pengantar tentang pengertian Penyimpangan Sosial menurut tokoh, Penyimpangan Positif dan Negatif. 4) Guru meminta siswa untuk memberikan contoh penyimpangan dalam kehidupan sehari-hari. 5) Guru membimbing kegiatan diskusi sampai siswa mampu mengeri pengertian penyimpangan sosial dan bentuk penyimpangan positif dan negatif. 6) Siswa diarahkan untuk membuat 5 kelompok 7) Kelompok 1 sampai 5 diberikan berita tentang penyimpangan sosial 8) Setiap kelompok menganalisis berita tersebut 9) Setiap kelompok membuat laporan dan menyampaikannya didepan kelas. C. Penutup (± 10 menit) 1) Guru mengajak siswa untuk ikut menyimpulkan materi yang telah dipelajari 2) Menyampaikan umpan balik serta mengulas kembali pembahasan dari awal hingga akhir secara ringkas 3) Melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran 4) Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar termotivasi 5) Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya. 6) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada murid 6. Media Pembelajaran a. Media Pembelajaran : Power Point, Buku cetak, LKS, papan tulis, laptop, proyektor, 7. Sumber Belajar a. Buku paket (Muh, Nurdin, Mari Belajar IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk MA/SMA Kelas X, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.) b. LKS Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X Semester 2 8. Penilaian. Aspek yang dinilai - Aspek afektif (sikap) Komponen yang dinilai meliputi keberanian, kejujuran, kerjasama, keaktifan, kemampuan mengkomunikasikan hasil kegiatan, dan melaporkan hasil diskusi. - Aspek Psikomotorik Komponen yang dinilai meliputi ketepatan menganalisis contoh-contoh permasalahan yang diberikan, - Aspek Kognitif Komponen yang dinilai meliputi kemampuan menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru pada saat tanya jawab. Bentuk Penilaian a. Tes tertulis : Soal-soal uji kompetensi dalam bentuk pilihan berganda dan lisan b. Untuk kerja : melakukan kegiatan diskusi. c. Produk (hasil kerja) : laporan dan tugas Mengetahui Jakarta, 22 Mei 2015 Guru Mata Pelajaran IPS Praktikan (ABD. Hamid Maghfur S.Pd) (Akmal Maulana) NIP. 197410052007101002 NIM. 1111015000088 Lampiran 13 KISI-KISI INSTRUMEN VALIDITAS SIKLUS II SK KD INDIKATOR SOAL Memahami Pengertian, Tujuan, BentukBentuk penyimpangan sosial dan anti sosial Mengidentifikasikan1. Pengertian, Tujuan, Bentuk-Bentuk penyimpangan sosial, dan teori-teori penyimpangan sosial Siswa dapat menentukan Pilihan pengertian menurut Gilin, Ganda Paul B. Horton, Lewis Coser Siswa dapat memahami penyimpangan positif Siswa dapat memahami penyimpangan negatif Siswa dapat memahami Penyimpangan Individu Siswa dapat memahami Penyimpangan Kelompok Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Differential Association Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Labeling Siswa dapat memahami Teori Penyimpangan sosial Jenjang Makro Siswa dapat memahami bentuk adaptasi menurut Robert K. Merton Siswa dapat memahami faktor pendorong Penyimpangan Sosial BENTUK SOAL NO SOAL YANG VALID 21, 42 Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda 2, 6, 12 Pilihan Ganda 8, 36 Pilihan ganda 38, 43 Pilihan Ganda 39, 46 Pilihan Ganda 44, 49, 50 3, 26, 29 15, 27, 32 10, 31, 37 28, 45 Lampiran 14 Soal Pretes Siklus II 6. Nama : Kelas : Mata Pelajaran : 1. Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 2. Seorang wanita menjadi sopir taksi termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 3. Andi dan tono mencuri sepeda motor di pasar. Tindakan mereka berdua termasuk penyimpangan... a. Individu d. Berat b. Kelompok e. Ringan c. Campuran 4. Apabila seorang wanita bermain sepak bola termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran 5. Penyimpangan yang dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan disebut a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 7. Perampokan termasuk penyimpangan... a. Positif d. Berat b. Negatif e. Ringan c. Campuran 8. Karena putus dengan pacarnya Andy merokok dan miras. Tindakan Andy termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. c. Peenyimpangan campuran Rahmat tidak pernah ikut tawuran. Namun ketika bermain dengan Firman menjadi ikut tawuran. Penyimpangan tersebut termasuk kedalam teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Tawuran termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. Ringan b. Kelompok e. Berat c. Campuran Andi mencuri sepeda motor di parkiran rumah temannya termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Apabila Rizky pernah sekali mencuri lalu teman-temannya sudah menjulukinya sebagai pencuri termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru disebut.... a. Inovasi d. Rebelion,,, b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. d. James Vender Zenden a. Bruce J. Cohen b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Perubahan kebijakan tentang kenaikan BBM membuat kericuhan pada masyarakat. Hal tersebut contoh dari teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial 18. Meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 19. Seseorang yang melakukan penyimpangan sosial akibat sosialisasi tidak sempurna termasuk kedalam penimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential a ssociation 20. Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial Soal Postes Siklus II Nama : Kelas : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Mata Pelajaran : Seseorang yang melakukan penyimpangan sosial akibat sosialisasi tidak sempurna termasuk kedalam penimpangan teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Seorang wanita menjadi sopir taksi termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran Keluarga yang tidak mampu membahagiakan anaknya juga dapat membuat anak tersebut mengalami penyimpangan sosial termasuk faktor... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Media massa c. Kesenjangan sosial Penyimpangan yang dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain dan berupa pelanggaran terhadap norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan disebut a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok... a. Bruce J. Cohen d. James Vander Zenden b. Gillin,, e. Paul B. Horton c. Lewis Coser Perampokan termasuk penyimpangan... a. Positif d. Berat e. Ringan b. Negatif c. Campuran Meninggalkan baik tujuan konvensional maupun cara pencapaian yang konvensional sebagaimana dilakukan oleh para pelaku penyimpangan sosial disebut... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme Karena putus dengan pacarnya Andy merokok dan miras. Tindakan Andy termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan ringan 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan berat c. Peenyimpangan campuran Rahmat tidak pernah ikut tawuran. Namun ketika bermain dengan Firman menjadi ikut tawuran. Penyimpangan tersebut termasuk kedalam teori... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Perubahan kebijakan tentang kenaikan BBM membuat kericuhan pada masyarakat. Hal tersebut contoh dari teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Tawuran termasuk kedalam penyimpangan... a. Individu d. Ringan b. Kelompok e. Berat c. Campuran Andi mencuri sepeda motor di parkiran rumah temannya termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat e. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan kelompok c. Peenyimpangan campuran Apabila Rizky pernah sekali mencuri lalu teman-temannya sudah menjulukinya sebagai pencuri termasuk teori penyimpangan... a. labelling d. Jenjang Makro b. Fungsi e. Konflik c. Differential association Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku... a. Penyimpangan individu d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan kelompok e. Penyimpangan ringan c. Peenyimpangan campuran Apabila seorang wanita bermain sepak bola termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan ringan b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan berat c. Penyimpangan campuran Andi dan tono mencuri sepeda motor di pasar. Tindakan mereka berdua termasuk penyimpangan... a. Individu d. Berat b. Kelompok e. Ringan c. Campuran Penarikan diri dari tujuan dan cara-cara konvensional yang disertai upaya untuk melembagakan tujuan dan cara baru disebut.... a. Inovasi d. Rebelion b. Ritualisme e. Konformitas c. Retreatisme 18. Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. a. Bruce J. Cohen d. James Vender Zenden b. Gillin e. Paul B. Horton c. Lewis Coser 19. Munculnya wanita karier yang sejalan dengan emansipasi wanita termasuk penyimpangan... a. Penyimpangan negatif d. Penyimpangan berat b. Penyimpangan positif e. Penyimpangan ringan c. Penyimpangan campuran 20. Perbedaan status terutama antara orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan sehingga terjadi saling ejek faktor penyimpangan... a. Lingkungan Pergaulan d. Intellegensi b. Keluarga e. Sosialisasi tidak sempurna c. Kesenjangan sosial Lampiran 15 KUNCI JAWABAN PRETEST SIKLUS II 1. A 11. D 2. D 12. B 3. C 13. C 4. D 14. A 5. B 15. E 6. E 16. E 7. A 17. B 8. B 18. A 9. C 19. B 10. B 20. C KUNCI JAWABAN POSTEST SIKLUS II 1. E 11. E 2. A 12. B 3. C 13. D 4. B 14. A 5. D 15. C 6. A 16. C 7. B 17. E 8. E 18. B 9. C 19. D 10. D 20. C NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.txt SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 34 Jumlah butir = 20 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Keterangan: data terurut berdasarkan skor (tinggi ke rendah) Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Kode/Nama Wilda Khof... Hilda Safira Nafi Nufafi Nona Riza ... Agustina C... Fairuz Hum... Lia Listiana M. Fauzan ... Nadine Aulia Rafli Tegu... Rama Ramadino Rizky Naji... Sabilia Is... Yuni Rahma... Fajar Wica... Iqbal Zainul Rois Abdullah Aldi Febri... Almeira Pu... Aulia Rach... Clarissa A... Dicko Atha... Fahry Rahm... Fakhrur Ro... M. Al Fiqi M. Syauqi ... Nadhiefa R... M. Dicka R... M. Luthfi ... Abdan Syak... Ahmad Soba... M. Rembang... M. Rizky S... Mutiara Ag... Benar 15 13 13 13 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 11 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 8 8 8 8 Salah 5 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 12 12 12 12 12 Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Skr Asli 15 13 13 13 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 11 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 8 8 8 8 Skr Bobot 15 13 13 13 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 11 11 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 8 8 8 8 8 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 10,74 Simpang Baku= 1,73 KorelasiXY= -0,70 Reliabilitas Tes= -4,60 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 Kode/Nama Subyek Abdan Syakur ... Agustina Chan... Ahmad Sobari ... Aldi Febriansyah Almeira Putri... Aulia Rachman... Clarissa Adisty Dicko Athala ... Skor Ganjil Skor Genap 2 6 7 4 3 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 6 Page 1 Skor Total 8 11 8 9 9 10 9 9 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.txt Fahry Rahmansyah 4 5 Fairuz Humair... 1 10 Fajar Wicaksono 7 3 Fakhrur Rozi ... 4 5 Hilda Safira 8 4 Iqbal Zainul 4 6 Lia Listiana 3 8 M. Al Fiqi 2 8 M. Dicka Rach... 2 7 M. Fauzan Adenry 5 6 M. Luthfi Al ... 5 4 M. Rembang S. R. 5 3 M. Rizky Setyadi 4 4 M. Syauqi Sut... 0 10 Mutiara Agustina 2 6 Nadhiefa Rahm... 1 8 Nadine Aulia 4 7 Nafi Nufafi 7 5 Nona Riza Nad... 5 7 Rafli Teguh I... 6 5 Rama Ramadino 5 6 Rizky Najib M... 7 4 Rois Abdullah 6 5 Sabilia Ismi ... 4 7 Wilda Khofikoini 6 8 Yuni Rahmawati 5 6 9 11 10 9 12 10 11 10 9 11 9 8 8 10 8 9 11 12 12 11 11 11 11 11 14 11 Kel Unggul & Asor ================= Kelompok Unggul Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini Hilda Safira Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Agustina Chan... Fairuz Humair... Lia Listiana M. Fauzan Adenry Nadine Aulia Jml Jwb Benar Skor 15 13 13 13 12 12 12 12 12 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kode/Nama Subyek Wilda Khofikoini Hilda Safira Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Agustina Chan... Fairuz Humair... Lia Listiana M. Fauzan Adenry Nadine Aulia Jml Jwb Benar 12 1 1 1 1 1 1 1 7 13 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 7 2 1 1 1 3 14 1 1 1 1 1 1 6 15 1 1 1 1 4 3 1 1 1 1 1 1 6 16 1 1 1 1 1 1 6 4 1 1 1 3 17 1 1 1 1 1 1 6 5 1 1 1 1 1 1 6 18 1 1 1 1 1 1 1 1 8 6 1 1 1 1 1 5 19 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 1 1 1 3 9 1 1 1 1 1 1 6 10 1 1 1 1 1 5 11 1 1 1 1 1 5 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Kelompok Asor Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 Page 2 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.txt M. Syauqi Sut... 10 1 1 1 Nadhiefa Rahm... 10 1 1 1 M. Dicka Rach... 9 1 1 1 M. Luthfi Al ... 9 1 1 1 1 Abdan Syakur ... 8 1 1 1 Ahmad Sobari ... 8 1 1 1 M. Rembang S. R. 8 1 1 M. Rizky Setyadi 8 1 1 1 Mutiara Agustina 8 1 1 1 Jml Jwb Benar 7 3 6 2 5 4 Kode/Nama Subyek M. Syauqi Sut... Nadhiefa Rahm... M. Dicka Rach... M. Luthfi Al ... Abdan Syakur ... Ahmad Sobari ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi Mutiara Agustina Jml Jwb Benar 12 1 1 2 13 1 1 1 1 1 1 6 14 1 1 1 3 15 1 1 1 1 1 5 16 1 1 2 17 1 1 1 1 1 5 18 1 1 1 3 19 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 6 1 1 20 1 1 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 34 Klp atas/bawah(n)= 9 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kel. Atas 7 3 6 3 6 5 8 3 6 5 5 7 4 6 4 6 6 8 7 9 Kel. Bawah 7 3 6 2 5 4 4 4 6 1 7 2 6 3 5 2 5 3 2 1 Beda 0 0 0 1 1 1 4 -1 0 4 -2 5 -2 3 -1 4 1 5 5 8 Indeks DP (%) 0,00 0,00 0,00 11,11 11,11 11,11 44,44 -11,11 0,00 44,44 -22,22 55,56 -22,22 33,33 -11,11 44,44 11,11 55,56 55,56 88,89 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran Page 3 1 1 1 1 1 1 1 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.txt 67,65 Sedang 41,18 Sedang 67,65 Sedang 29,41 Sukar 61,76 Sedang 58,82 Sedang 52,94 Sedang 44,12 Sedang 67,65 Sedang 38,24 Sedang 58,82 Sedang 50,00 Sedang 50,00 Sedang 52,94 Sedang 47,06 Sedang 50,00 Sedang 52,94 Sedang 58,82 Sedang 55,88 Sedang 67,65 Sedang 23 14 23 10 21 20 18 15 23 13 20 17 17 18 16 17 18 20 19 23 KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Korelasi -0,071 0,095 0,151 -0,013 0,198 0,186 0,303 -0,071 0,151 0,264 -0,095 0,432 -0,155 0,372 -0,234 0,363 0,165 0,326 0,418 0,705 Signifikansi Signifikan Sangat Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50 P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273 P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354 Bila koefisien = 0,000 df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150 P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159 P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 berarti tidak dapat dihitung. Page 4 NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.txt KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 34 Butir Soal= 20 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI PRETEST SIKLUS II BENER.ANA No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 a 23** 3+ 4+ 16--3++ 8--18** 5++ 6--4++ 4++ 4++ 12--18** 12--8-1-20** 3++ 4+ b 13+ 11-21** 11-15** 2+ 13** 0-17** 1-3+ 3+ 718** 619** 1- c 13+ 23** 39--4++ 5++ 9-23** 12--7-11--17** 5++ 1-212--3++ 5+ 23** d 7--14** 4+ 10** 0-10-3+ 1220** 0-1-1-20-0-12+ 3++ e 2+ 11--2+ 4+ 120** 10--22+ 3+ 3++ 23+ 716** 17** 3+ 4++ 5+ 3++ Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk Page 5 * 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NILAI POSTEST SIKLUS II BENER.txt DATA MENTAH =========== Jumlah Subyek= 34 Jumlah Butir Soal= 20 Jumlah Pilihan Jawaban= 5 Nama berkas: D:\PROPOSAL\SKRIPSI\NILAI PRETEST DAN POSTEST SIKLUS II\NILAI POSTEST SIKLUS II BENER.ANA No.Urut KUNCI-> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 Kode/Nama Subyek KUNCI -> Abdan Syakur ... Agustina Chan... Ahmad Sobari ... Aldi Febriansyah Almeira Putri... Aulia Rachman... Clarissa Adisty Dicko Athala ... Fahry Rahmansyah Fairuz Humair... Fajar Wicaksono Fakhrur Rozi ... Hilda Safira Iqbal Zainul Lia Listiana M. Al Fiqi M. Dicka Rach... M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... M. Rembang S. R. M. Rizky Setyadi M. Syauqi Sut... Mutiara Agustina Nadhiefa Rahm... Nadine Aulia Nafi Nufafi Nona Riza Nad... Rafli Teguh I... Rama Ramadino Rizky Najib M... Rois Abdullah Sabilia Ismi ... Wilda Khofikoini Yuni Rahmawati 1 E E E E A E E E E E E E E E E E E E E E E D E E E E E E E E E E E E E 2 A A A A A A A E A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A No.Urut KUNCI-> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Kode/Nama Subyek KUNCI -> Abdan Syakur ... Agustina Chan... Ahmad Sobari ... Aldi Febriansyah Almeira Putri... Aulia Rachman... Clarissa Adisty Dicko Athala ... Fahry Rahmansyah Fairuz Humair... Fajar Wicaksono Fakhrur Rozi ... Hilda Safira Iqbal Zainul Lia Listiana M. Al Fiqi M. Dicka Rach... M. Fauzan Adenry M. Luthfi Al ... 13 D D D D D D D D A D D D D E D C C A D D 14 A A A A A A A A A E D A E A A A A A A A 3 C C C C C C C C E C C C C C C D C C C C C C C C C C C C C C C C C C C 4 B B B B B B B C B B B B C B B B B B B A B B B B B B B B B B B B C B B 5 D E D D D D D D D D D D D D A D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 6 A A A A A A E A A A A A A A A A C A A A C A A A A A A D A A A A A A C 7 B B B B B B B B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B E B B B B B B 8 E E E E E E E E E A E E A E E A E E E E E C E E E E E E E C E E E E E 15 16 17 C C E C C A D C E C C E C C E E C E C D E C C E C C E C C E C C E C C D C C E C C E C C E C C E A C E A C A C C E C C A Page 1 18 B B C B B B B B B B B C B B C B B B B B 19 D D D E D D D D D D D A D D D D D D A D 20 C C C C C C C C E C C C C C C C D C C A 9 C C C C D C C C C C C C C C C C C D C C C C D C C C C C C C C B C C A 10 D A D A D A D D D D D D D D D D D D C E E A D D D D D D D D D D D D D 11 E E E E A E A E E E E E E E E E A E E E E E E E E E E E E E E E E E E 12 B B B E B B B B B B B B B B C B B B B B B B B B C B B B B B C B B B A 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NILAI POSTEST SIKLUS M. Rembang S. R. E A C C M. Rizky Setyadi D A C C M. Syauqi Sut... D A C C Mutiara Agustina D D C C Nadhiefa Rahm... D A C D Nadine Aulia D A C C Nafi Nufafi D A C C Nona Riza Nad... D A E C Rafli Teguh I... D A C E Rama Ramadino D C C C Rizky Najib M... D A C C Rois Abdullah B A C C Sabilia Ismi ... C A C C Wilda Khofikoini D A C C Yuni Rahmawati D A C C Page 2 II BENER.txt A B D A E B C C E B D C E B D C E B D A E B D C E B D C E B D C E B D C E B D E E B D C E D E C E A D C E B D C D B D C Lampiran 17 Perhitungan N- Gain Siklus II 1. 0,75 12. 2. 0,875 23. 0,75 0,857 24. 0.7 25. 1 26. 1 27. 0,714 28. 0,75 0,375 3. 4. 0,7 15. 0.7 0,45 0,7 17. 0,75 18. 0,58 29. 0,5 19. 0,58 30. 0,75 20. 31. 0,44 0,7 21. 32. 0,66 0,7 22. 33. 1 34. 0,55 Lampiran 18 Lembar Observasi Terhadap Peneliti Siklus II No INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI Kegiatan Awal 1. Guru mengucap salam, menanyakan kabar siswa 2. Guru mendeskripsikan secara singkat materi yang hendak dipelajari 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan media yang akan digunakan 4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 5. Guru menginformasikan hal-hal yang akan dipelajari dan hasil belajar siswa yang diharapkan 6. Guru memberikan soal pretest Kegiatan Inti 1. Guru memulai mengidentifikasikan kebutuhan siswa 2. Guru melibatkan peserta didik untuk mengetahui pengertian, konsep, teori, dan dampak dan generalisasi Penyimpangan Sosial 3. Guru menyeleksi materi pembelajaran dan problema atau tugas-tugas yang akan diberikan 4. Guru membagi siswa menjadi menjadi 6 kelompok 5. Setiap kelompok berjumlah 5-6 orang 6. Guru memberikan koran tentang penyimpangan sosial kepada setiap kelompok 7. Guru membimbing kegiatan diskusi sampai mengerti penyimpangan sosial, bentuk penyimpangan serta solusi dari koran tersebut 8. Setiap kelompok menganalisis berita tentang faktorfaktor penyimpangan yang terjadi dikoran 9. Setiap kelompok membuat laporan dan menyampaikan didepan kelas Penutup 1. Guru mengajak siswa ikut menyim[ulkan materi yang telah diajarkan 2. Menyampaikan umpan balik serta kembali pembehasan dari awal hingga akhir secara ringkas 3. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa agar Skor 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 01234 termotivasi 4. Guru mengingatkan tugas yang telah diberikan 5. Guru memberikan Soal Post test 6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran menucapkan salam kepada murid dengan 01234 01234 01234 Catatan :Nilai 0= Sangat Kurang Baik, Nilai 1= Kurang Baik, Nilai2 = Cukup, Nilai 3= Baik, Nilai 4 = Sangat Baik Guru Pamong (ABD. Hamid Maghfur S.Pd) NIP. 197410052007101002 Hasil Observasi Terhadap Siswa Siklus II No INDIKATOR/ASPEK YANG DINILAI Skor Kegiatan Awal 1. Siswa menjawab salam, menjawab pertanyaan kabar guru 01234 2. Siswa menyimak materi yang hendak dipelajari 01234 3. Siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru 01234 4. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan 01234 guru 5. Siswa memperhatikan apa yang diinformasikan guru 01234 6. Siswa menjawab soal pretest 01234 Kegiatan Inti 1. Siswa memulai mengidentifikasikan kebutuhannya 01234 2. Siswa menjawab apa yang guru tanyakan 01234 3. Siswa mendengarkan tugas yang diberikan oleh guru 01234 4. Siswa membuat kelompok menjadi menjadi 6 kelompok 01234 5. Siswa berkelompok menjadi 5-6 orang 01234 6. Setiap kelompok diberikan koran tentang penyimpangan 01234 sosial oleh guru 7. Siswa dibimbing kegiatan diskusi sampai mengerti 01234 penyimpangan sosial, bentuk penyimpangan serta solusi dari koran tersebut 8. Setiap kelompok menganalisis berita tentang faktor01234 faktor penyimpangan yang terjadi dikoran 9. Setiap kelompok membuat laporan dan menyampaikan 01234 didepan kelas Penutup 1. Siswa ikut menyimpulkan materi yang telah diajarkan 01234 2. Siswa menjawab umpan balik yang diberikan guru 01234 3. Siswa bertepuk tangan untuk apresiasi dirinya agar 01234 termotivasi 4. Siswa memperhatikan tugas yang telah diberikan 01234 5. Siswa mengerjakan soal post test 01234 6. Siswa menjawab salam guru 01234 Catatan :Nilai 0= Sangat Kurang Baik, Nilai 1= Kurang Baik, Nilai2 = Cukup, Nilai 3= Baik, Nilai 4 = Sangat Baik Lampiran 19 Dokumentasi Siklus I Gbr. 1 Siswa sedang melakukan pretes siklus I Gbr. 2 Peneliti membimbing kelompok diskusi Gbr. 3 Peneliti membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi Gbr. 2 Siswa sedang melaskukan diskusi kelompok Gbr. 3 Siswa mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas Gbr. 4 Siswa melakukan postessiklus I DOKUMENTASI SIKLUS II Gbr. 5 siswa melakukan pretes Siklus II Gbr. 6 Siswa melakukan diskusi kelompok pada Siklus II Gbr. 7 Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Gbr. 8 Siswa melakukan postes pada siklus II q KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK : Terbit : No. Revisi; : 01 Hal u1 No. FORM (FR) J, ,r fl. *rarda,\b *5 C4elat ,5{t2 ra€hn€sb Dokumen Tgl" FITK-FR-AKD^0&2 I Maret 2010 SURAT PERTUIOHQNAN IZIN PEIIIzuTI.,AN Nomor : Un.01/F. 1 /KM"01 .31ob$U20t S Lamp. :: Pemrohonan lzin Penelitian Jakarta, 20 April 201S Hal Kepada Yth. Kepala Sekolah MA An,Najah Jakarta Selatan di Tempat Assalamu'a/a ikum wr.wb. Dengan hormct kamisampaikan bahwa Nama NIM Jurusan : Pendidikan lP$ (sosiologi) Semester : : AkmalMaulana :1111015000076 Vlll (delapan) Judul$kripsi : Penerapan metode inkuiri terhadap hasil belajar pada pelajaran lP$ ($tudi KaEus MA An-Najah) adalah henar mahasiswali Fakuttas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang meRyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riseti ,li instansi/sekolahlmadrasah yang Saudara pimpin. untuk itu kami mohon $audara dapat mengizinkan mahasiswa melaksanakan penelitian dimaksud. tersehut Atas perhatian dan kerja sama $audara, kami ucapkan terima kasih. Wassalanu'alaikum wr.wb - Tembusan: 1" Dekan FITK Pemhantu Oekan Bidang Aledemik S. Mahasiswa yang bersangkutan 2. are. .-rnr{* +- - Iv{ADRASAH ALIYAH "AtrII{AJAH" Jalan Ciledug Raya Petukangsn Selabn Pesanggralun Jalgrta Selatan, TelePon: (02111359616, Fax : (021) 7359S16 trA" SIATUS : TERAKREDITASI ANNAJAH Vt ebsite : www.annajah-;ikt-com IURAT xnTEBdS{Qlr$ No. { I ?/YPDIIW I)/JB/Vft0 15 Yang be*anda tangan dibawah ini Kepada lvladrasah Aliyah An Najah Petukangan Jakarta Selatan dengan ini mener,angkan bahwa: Akmal Maulana Nasrullnh Nama Lengkap : I\[IM r tll10I5{XXI0?6 Frodi : Pendidikrn IPS Jurusrn r IPS Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jskarta Adalah benar nama tersebut telah diberikan ijin melakukan penelitian {riset) pada Madrasah Ati-*-ah A$ Najah Petukangan Jakafia Selatan. Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakart& i Juni ?015 Kepala N{edrasah Aliyah An Najah ,,, lt u I LEMBAR UJI REFERENSI Nama I*If* Jurusan I 2 a 3 4 : Akmal Maulana H' : IIII$15S0S076 : Pendidikan IPS Sosiologi BAB I Uxdaag-undang Rep*blik trdonmb F{amor 20 Y*!r" 1**: femog Si*e$l Padidiku Nasioual . h-5 gziz Safa" Restora'si Pendidikax Indo*esia: t*{enuj u M*s y *r*k*t TeruIidik B er*s"-cis Budaya, {Jasiaktrta: Ar-Ruzz Mediq 20t t} h 5 Wixs Sarrjaya S * ete gi ? e *rk e lai a r* n Be?wriefrfisi*4#elefir Prtlses P€t didike&. $akarla: . Kencana Media Group.2006), Cet Psrtamab.l }l- Supriya KonsepDa.t<rrJF-S, {Bardung: UPI Press- 2006) Cet. Pertama h. 3 5 6 s. Mutyasa" Euri*ulum Ting$at ,krtztax ?didifu, S&hudt Fadunn PrsHis, (Bao&m6 PT. Remaja Rosda Karya, 2011), eet Kedelapan, h. 126 E. Untyasa Mexiadi Gura Prafesiox*t, {*and:lag: PT Remaja Rosda Kary+ ?011.}, Cst Slefoe*ns-ft. f If trxil Enam Belas h. 22 ", Raestiy*h N.K, "glrcfe.gl Bet*./*r M*ngaiar, $akaru: PT Rineka CipA ?S02)- Cet Delapan h?5 3 A Amrtnam" &,{*widi Gww Pwrde"rielg*1" M}, 4d)- ffi\ Enam Belas h. 65 I M1 I F,ef*ixr ?ule*gxi*r. BAB II Fm St*jrc Fwrilaias f{c,riJ #elxiar &{rrrgaSar" {B**S"n$ PT Bectrj* Rffi& Krya 2*l t}, C€* ,I -ACr -t-"-'- lfi$ F{ffiia Budjana, I*en$si*n 4€+ /F 4 M\ //vl / (Bandung: PT Remaja Rosda Karya" 2011). Cet Sebelas-h.108 $firn $anjay 4 Str*tegi F em h e lai ur*n fie,trlri**te*i Stafid* r F rcsc& ?*ttdidikax, fi ak*rta: Ks*cara hdedia Glorry, 2SCI6L Cet Perhmq Roestiyah N.K,,*raleg i Be lai ar fu[engai ar, {Jakarta: PT Rineka Cipt4 20{}2}, Cet Delapan h- 4 M\ fr+l !.lE: JflffffT 5 tt * 7 8 I Wixa S*nj*ya Str*te gi ?em h*lai* rwx ffexsriextn"*i ftm&r Fnrs*r* Fendi*likm" (Jakrha: Kencana Media Group, 2$fi6), Cet Pertama h. ZS5 5yi;fU Sagula Konstp dcn Makn* Pemhel*i*r*n {"*ttfifr &,{tmb *tla tx etn etshk*x Prztbl *nt otika kfuSs r d*x !*{ exg*3* r, iBandurg: Alfabeta 20 I 3 } B_ 6v 14ri*a Sm:iryra, .9rr*ie53 Ferm*efrybrm Be r o r ie n tas i St snda r P r a s es P e ?rdidil{B a. {Jakarta: K*n*a*a Medi* Graup, 2S06), Cet Pertarna h. ?06 &*estiyah H-K- -Sfrafegi &el*iar &{engaiar, {}#EE PTRix&eCi& 3ffi?}, fttret*Pau h" ffi ts Syaiful Sagala, Konsep danMak?r* Pemhelaiaran {tstxk lt{embsrstx rx*me**}skatz Frtslslem*tik* &ellrrj ar C*n &$*x.gtsi * r, (Banduug: AlfaMa ?0 1 3)< tr ** *. G' t1 W;ra S*njrya, "Yfrafegi P emb* Iaj*mn B e rtt r ie nfi s i Standar P r os e s P e xdid iktn, {Jakarta: Kencana Media Group, 20S6], Cet Psrtaffa h" t? l3 2Sl-2S5 E€&ti}"ahHli-.Er*{e8r.SeXrybrrtrder5"'qrar, $Ell*rtu FT Ri*eka Ciph, zffi?), CdDetAan h?6-77 lYina Saajaya, Sf r'*legi P emh * I aj *ran Bera rientas i Standsr P roses Fendid ik*n, {Jakarta: Km*asa Mdia Graup, ?006I Cnt Patama lr' ffi?*& t4 {4} 1{ 1J $6 e*rma Slmoddffr Sulmadinatc, 1,.:n*rfu't'*r F"tf*trfogf Prose.r Petdidikan, {Band*ng: PT Rexraja R*sd*karva" ?*09) Cet Kelirna h- 155 Sy*** Batlri Djam*ralr, Psiko[*gi #*laixr, fHs*: FT Hffi*n Cipta ?$lf )" Ce* Kstiga h- 34' effis* FetEs?*kslrcn dx* Aa S*rg.em, {i*.ry9 ffij N+ #,) M ---d-/ #f) ,-r M> r -l - Frofesional, (Bandr:ng: PT Refliks Aditama, 201?) CetPertamah. 15 Syaiful Bahri Djammah Psikiogi B*laiur. PT Ri*eka CiBe- ?*11;" Cet K#igah. 34 B{m ffian*, F<mil*i*r $*sil Bel*iwr &{eng*iur, (Bandung: PT Remaja Rasda Ksrya 2011), Cet Enam Bslas h. 3 Yudhi &lruradi, M$dia Pembelaiaran" (Jakarta: ?s13) h" 26 *ef,=re{rgi GF Pr*s fun fu'{tttivasi Te*ri E{fro" E{aeffih Pendutikant idang f) i B rl s is Fengtkur*nny* : An*f {Jakarta: PT Bumi Aksara, ?008} C*t Ketiga h' &$ndi Srnqyabrata, ?sik*l*gi ?sndidikflr, fr*ngan fimdeFdrffn fi*n+ {E*ndrmg: FT Remja ?*r*;k. I3I=!34 Roclriati Wiriafinadj 4 Metode Pexc litirrn '{*rrtdkn$ ffeJas; {l*txk fu{*ning*alk*x Kine t}re,ru d*x l)irrsr;x. {Bandung: PT Remaja :#6i, Cs Ked.:a h" I I r7 a ?sxfun il reef"tre*f 4mtwahvnw.liaratlKeias, L*ngkap P TK P ene I itian Thdsk*x {Yory*karta: Sabda Mediq :SI I }" Cet Perfama h- t t Wljay* finsrxr:* da:r kdy Fw*efitisn Tisct*rr*sn iYela"r; 2010) Cet. Kedua h. 9 Dwit*ganra, ?u{*rgetraJ (JakarttfT Indeks, Igak Wardhani & Kuswaya Wihardit- mongen*l pmeJilimr ti.*d*ko* kelss, {Tangerang Selatmr : t"iqiversitae T€*EIk4 2g lZ1. Cet- Ktc*pat belas Krmandar, Langk*lt Mudsh ?enelitian tin&kon {elas ; Se}cgaf P*ngemhang Pro{bsi g*rr,{Jakarta: PT Raja Grafindo Persada}008} h_5?4* kaafVrCnmi & I{nswrya t#'ibardiq w*ng*mxl pe** f iti*n tindrrftxn kef*s. {Ymgcrarg Selrtan : Uriversitas Terbuka, 2Al2], Cet" Keempat belas h_1.5 Hy DwiAgau4 E*{mg*nsl Wj'-aya K*suma daa Fem#r;#*s Fi:rdr*m SeJss" #at?rtaff ?*!Slk Hdccelt- * In#s, ?9 .1t| ar t -', fufiyat1 -t/pcry., ffiet irxgltrttkiln hel*iar IPA si,nsa rnela{ai pexerdry&n mlet*de ixkuiri pada etata p*laittr*x IPA di k*las IV htlatlrasah i*lidx$,uk {brssxsxl*n Ket*:yts {{ts*s "{*lq*rt * fu ftat ;',Sleripsi Univmitas Islam Negpri Sy'arif it:asil r Hidayatullah, (-Iakarta:Perpustakaan fakultas tarbiyah dan ilmu kegnr*aa. ZO*&E!!-,'Ita Pnspita Dervi, '*Pexgarah Met(xls ltl,ktiiri Y*#t*alsrp H *s il &*iai ar & i:ria "', Skripsi l-j*isr*r$itas Islar: Negpri Syarif Hidaysm{lab, (.1-aitarta: Frrptrstakaen fakultas ilnru txrbiyah dan kesuruan-2009). h.66 Murtatiroh, "' F€*ingkat** K*mampuun fi,{xe*s*zlakrlvr Faktrl ek$n {}pirti Dalmx Artikel Sa*tr$-€erJr*rslk65**r&de'txeJef**Sxrrisfs"rry*;fu /F f*es SkriFi {.raivessifes .f*ke$t* W Hidayaitllah" Syarif $akarta: Islam Negeri Ferp*stakaan llm* Tarbiyah dan Kegurua:r" 2Sl?) Erl f-FsV."d"prVf?5 32 ffi* ""' -F Arikstc, ?r*seduv Pwfiisiw Suslu P extlekatan P rqkt ik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2f!061h.71 I 2 BA& ttl @"ya fusama daa Dedy *lvitaganx .-Menge*al ?e*s*{ itien Tindakax Kefns, ilalcartaff Iudeks, ?St0) Cet. Kedua h. 9 WGya Kusr,tttla-dan Dedy Dwitagama, &f e*gena I f'enerrrr'drrl Ti*dnka* ffeJs.* $akarta:PT Indtks" ?*1*) Cet. Ke&ra b. ?L-?l Sragryu)fi*" frderr*#c Feneliti*n Pendidik€*n lfendekatan Kuant itat if, {aaf itatif tfun .R&Dl Jbanduns:ALFABETA:0$8] h. I 72 4 lskfffl 5 ?**h*lq!* Ecs&tstrE-?*ft*1h-t?g a#nl .+'*ji*, Fewt**i*S?**t Tewxik Terry#x, 6 ffilni ssid & Dadang Sulreuda="Yfr#fsgi r*!z &ahasr., {kndung; PT Eemqia (Bandung: PT Remaja Rosdakary*'20[4) cet II h.?78 Arftunto, Frosedar Fsnilioiam Su*ttt F#*srfsr* Fr**ti*, $*kar* FT Ri*rks CiS" ?rH6! h l0l' #\ N\ 4tr) I -/f Sugiyono, Met*de P{ne I itiafi Pendidikan {Pexct*katm Kx**t it at iJ. Kx*litati{ dxn R&$J "&a*dIuTHALFABETA.?S08) h,?24 qfi*e3* H$sea:e da& DedY *wia**ffi4 &fmgrml Pwlitias Tind*kan Kelaq fiakilhJFT Indeks, 2S10) Cet. Kedua h. 85 Suha:simi Arikunto, Dttxsv- D{tE*r Et'*ht*si Pendidka*,{Jaka*a: Bt*ni Aksara" ?SG?} h"?: {'emfueloj*r*l* E*}r*"sq {Bamung, PT Rmaja Rasdakarva.?$frg} h. I 8S Sxharsimi Arikunto. Dnrar-.I}l"r"er E"r'*Jxosi ?endit{ksn,{Jakarta: Bumi Aksarn" ?0S7} h,Lq Hm* S#jsl*, Penit*ian Hasil kt4iarl'r{*rg4iar. {***:mC; Ft Eemaja Rsnda Kilrya" ?fil1}" C€r €*amBe?a*k. I35 Suharsirni Arikuntc, frasar-il*ssr E'ras/u*.si ?ffi?ih.?$s ? **d*fktx, {Jakarta: Bsmi ?tIass Sudjaxa Felrilaian Ha*il Belajar Men gajar' {Se-#=efr: FI Re*r*ja Rssds KrSn*, ?&11}, C€{ EBEEsI*$h" I4I Sutr-ariimiArikrurto,il*sar-flss*rI-r''cJ*asi P*atlidk**,#*karta: Bumi Aksara ?S{}7} 1L:13 Seharsimi Ark$ato, **Ear- {}*sar Etreiaas i : Brrmi Afuser'4 ?ffi?:h-?tB Nea S$diau' Pffiilai*E }Iesil ehiseleltg4iar, {Bandung: PT Remaja Rosda Kary*, 2011}. Cet Enam Belas h. 133 tif trh*iit? Ahffiadi" dkk" "tiir:rregf P*x$ttl*irrm Ser#rresrfssi,g?SP fi akarta:PT Premsi 0l I ) 11.163 Nina Syaadih Sukmaditrat a, L*rd*s*rz P s ik*logt P rose x P evrdi d ik$x, (Bandung: Renraja 3 *"iiEf*a S*ryiaya" Strategi Pembelajuam Berarisnhsi Standar Prsses Fendidikan, (lakarfa: Kencana 20*6), Cet Pertarn* h. ?S? Alfi3ah, "Ei*:r* *{fp*y* *xl*lxi mex*tEilr:a,tkrix hasil h*la.iar IPA pex€r#pdrn w*.*xls mkl*ifi pada ma$a4w:fasezrwz tFA tti *rtasr l{&,6admsait BcFat", Slripsi Univarsitas Islam Negeri Syarif Hidayatull ah, {Jakarta:Perpustakaar fakultas &{offibe&ks& F*fu* cfu ilpisti.klaw ,Lniket Sarat Kabar Ileng*n Meotde lnkuiri -cliv'a r{e/.d}s IN SMPN 225 ,lakarta Bar*t "" Skripsi Universitas istam Negeri Symif Hidayatullah fakarfta: ruptsgkam IImu Tarbiy*h dar Keguruas, ?01?) h_ffi Meny*hrjui gI Don@fuhimbi&g I Dss& ku&i*rbieg Novia{i {ugMo, M.Pd NIP.I??6118 2SI I0l l $06 Anissa Windarti, M.8c MP.l98?$802 2Sl101 2 OSs