Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 PENGARUH KOMPETENSI, BUDAYA KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 16 PALEMBANG Nina Fitriana*), Sopian**) Dosen FE*), SMA N 16 Palembang*), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Website : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected] ABSTACT This research aim is to know analysis influence teacher’s competent, work culture and career development to teacher performance of SMA Negeri 16 Palembang. Data analysis condition test which consist of test of normality using test of Kormogrov Smirnov, Homogenelty test by using test of Chi Square, and Linearity test pf One way Anova. Result of research indicate that there ara positive and significance influence teacher’s competent to teacher performance. There are positive and significance influence work culture to teacher performance. There are positive and significance influence career development to teacher performance. There are positive and significance influence teacher’s competent, work culture and career development to teacher performance of SMA Negeri 16 Palembang. Keywords : Competent, Work Culture, Career Development, Performance. PENDAHULUAN menyatakan bahwa “Pendidik merupakan tenaga profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu”. Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan. Peranan dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Pengembangan karier guru SMA Negeri 16 Palembang juga dan terus diusahakan untuk meningkatkan sumber daya manusia yaitu berupa pemberian kesempatan bagi guru yang potensial untuk mengikuti program pendidikan setara S2, mengikuti tes seleksi calon kepala sekolah, dan pelatihan-pelatihan untuk menunjang profesionalismenya. Kinerja merupakan tampilan kerja seseorang yang menghasilkan dari proses kerja yang dilakukannya. Kinerja sangat diperlukan untuk menunjukkan kemampuan seseorang dalam melaksanakan profesinya. Kinerja juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti : peningkatan kualitas guru, penjenjangan pangkat/jabatan fungsional, Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, setiap proses pendidikan akan berusaha mengembangkan seluasluasnya individu sebagai elemen penting untuk mengembangkan dan mengubah masyarakat . Proses pendidikan merupakan suatu upaya tahapan pengembangan kemampuan dan prilaku manusia yang melibatkan penggunaan hampir seluruh pengalaman hidup peserta didik. Tujuan pendidikan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup sendiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 370 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 peningkatan gaji, jumlah dan komposisi guru berdasarkan beban kerja, budaya kerja yang baik, adanya supervisi, peningkatan kompetensi guru, motivasi, penyelenggara pelatihan dan pengembangan, kelengkapan sarana dan prasarana. Hal ini juga dapat terjadi pada SMA Negeri 16 Palembang, di mana kinerja para guru perlu ditingkatkan agar hasil kerja yang dicapai betul-betul berkualitas dan berhasil sesuai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Karena kompetensi guru, budaya kerja, dan pengembangan karier guru secara individu pada akhirnya akan berpengaruh kepada kinerja guru. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Budaya Kerja dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang”. Berdasarkan diuraikan di atas, maka diidentifikasi beberapa permasalahan berkaitan kompetensi, budaya kerja dan pengembangan karier serta kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang, yaitu : 1. Kompetensi guru yang ada pada sekolah ini belum dapat meningkatkan pengembangan karier guru 2. Lingkungan kerja yang belum mendukung terciptanya budaya kerja yang baik. 3. Belum adanya budaya organisasi yang dapat mengembangkan/meningkatkan pengembanga karier guru SMA Negeri 16 Palembang. 4. Supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah masih kurang efektif untuk meningkatkan kinerja guna pengembangan karier guru lebih lanjut. 5. Motivasi kerja guru masih rendah, terutama dalam hal meningkatkan kemampuan. 6. Profesionalisme guru SMA Negeri 16 Palembang masih rendah, terbukti dengan adanya guru yang mengajar tidak sesuai dengan kemampuannya. 7. Masih rendahnya tingkat disiplin kerja para guru yang dapat dilihat dari kurang disiplin para guru untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 8. Masih sedikitya pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kompetensinya. 9. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang tugas-tugas guru dalam mengajar, sehingga banyak sekali terjadi keterlambatan dalam penyelesaian tugas. 10. Lingkungan sekolah sangat mendukung dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar, karena SMA Negeri 16 Palembang terletak di lokasi perkampungan yang jauh dari berbagai polusi. Namun karena lokasinya yang jauh dari jangkauan kendaraan umum menyebabkan siswa datang ke sekolah banyak menggunakan kendaraan sepeda motor. Bertolak dari masalah di atas maka rumusan masalahnya adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh kompetensi, budaya kerja dan pengembangan karier secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ? 2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ? 3. Apakah terdapat pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru SMA Negeri 16 Palembang ? 4. Apakah terdapat pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Pengaruh kompetensi, budaya kerja dan pengembangan karier secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ? 2. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru SMA Negeri 16 Palembang ? 3. Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang? 4. Pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ? Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan baik secara teoritas maupun secara praktis., yaitu : Secara umum, hasil penelitian ini memberikan sumbangan pengetahuan untuk memperluas wawasan utamanya pada layanan peningkatan kompetensi guru, budaya kerja, kinerja dan pengembangan karier guru. 371 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 dipetimbangkan secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota bari sebagai cara yang dipersepsikan. Berpikir dan dirasakan dengan benar dalam hubungan dengan masalah budaya kerja, Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi internal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk dipertimbangkan secara layak dan karena tiu diajarkan pada anggota baru sebagai cara baru yang dipersepsikan berpikir, dan dirasakan (Edgar Schein dalam Wibowo, 2010, h. 15). Webster New Collegiate Dictionary dalam Terrence E. Deal dan Allan A Kennedy (2000. H. 4) mendifinisikan budaya adalah “pola terintegrasi dari perilaku termasuk pikiran, perkataan, perbuatan, serta tergantung pada jumlah orang untuk menyimak, dan melanjutkan pengetahuan kepada generasi penerus”. Pengembangan Karir 1. Kompetensi Guru Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Guru adalah sales dari sebuah lembaga pendidikan yaitu sekolah. Baik atau buruknya prilaku (cara mengajar) guru akan sangat mempengaruhi sitra lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena itu sumber guru ini harus dikembangkan baik melalui pendidikan da peltihan serta kegiatan lain agar kemampuan kompetensi dan profesionalnya lebih meningkat, karena dengan meningkatnya kompetensi guru, akan mempengaruhi hasil belajar serta didiknya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Depdiknas (2003, h 52). “Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak, serta kesempatan tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseroang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pengajaran”. Menurut Fubrin (2007,h.197), pengembangan karier adalah aktivitas pekerjaan yang membantu guru merencanakan karier masa depan mereka di perusahaan/ lembaga agar perusahaan/lembaga dan guru yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimal. Sedangkan Ranupandojo dan Husnan (2008, h.75), Pengembangan Guru( Pengembangan Karier) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan bagi guru agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien. Pengembangan karier pada hakikatnya adalah suatu upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja secara kualitatif sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang ditentukan dengan pertimbangan kepentingan individu guru untuk dapat mengembangkan potensinya seoptimal mungkin mencapai karier setinggi-tingginya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 bahwa; Pendidikan harus memeliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perudangan-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Budaya Kerja a. Arti Budaya Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Yang telah bekerja dengan cukup baik untuk Kinerja Menurut Russel dalam Sukmalana (2007, h. 279) kinerja didefinisikan sebagai berikut “performance is defined as record of aoutcomes produced a specifed job function or activity during a speciefied time period”. Kinerja adalah suatu 372 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 fungsi pekerjaan secara spesifik atau selama aktivitas tertentu pada periode tersebut. Secara skematis kerangka digambarkan sebagai berikut : Kompetensi (X1) berpikir dapat Faktor Lain Budaya Kerja (X2) Kinerja (Y Pengembangan Karier (X3) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu diketahui nilai kofisien determinasi (Rsuare). Nilai Rsquare ini bekisar antara 0 – 1, makin mendekati angka 1 maka semakin besar variabel terikat (X) mampu menerangkan variabel bebsar (Y). Analisis Rsquare ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas (X1, X2, dan X3) bisa menerangkan pengaruh perubahan variabl terikat (Y). Sifat-sifat Rsquare sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel bebas. Semakin banyak variabel bebas semakin bersar nilai Rsquare. METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 16 Palembang yang beralamat di Jalan Lebak Murni, Kelurahan Sako dan Kecamatan Sako. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 4 (empat) bulan yang dimulai Desember 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. Populasi menurut Sugiyono (2012, h. 115) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Sehubungan dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri 16 Palembang yang berjumlah 50 orang. Model Regresi Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh variabel kompetensi guru (X1), Budaya Kerja (X2), Pengembangan Karier (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam analisis inferensial penelitian ini, maka akan dijabarkan penggunaan korelasi dan determinasi. Sebelum melakukan korelasi dan determinasi, data yang disampaikan melalui jawaban kuesioner merupakan bentuk data ordinal. 1. Pengaruh Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3), secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y). Untuk melihat antara variabel tersebut perlu dianalisis koefisien korelasi, hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel.1 dibawah ini : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Kinerja (variabel terikat) a = konstanta regresi b1, b2, b3 = koefisien regresi X1 = Komptetensi Guru (variabel bebas) X2 = Budaya Kerja (variabel bebas) X3 = Pengembangan Karier (variabel bebas) 373 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 Tabel. 1. Variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3), terhadap Kinerja (Y). Model 1 R a .742 R Square Adjusted R Square .500 .550 Tabel diatas menunjukkan besanya korelasi (R) Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan karier Guru (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y) adalah 0,742. Artinya pengaruh variabel Kompetensi Guru (X 1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh yang cukup erat. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R quare) yaitu 0,550. Ini berarti 55,0% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan Std. Error of the Estimate 9.816 variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3) secara bersama-sama sedangkan sisanya berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti. Pengaruh Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) Untuk melihat besarnya pengaruh antara variabel tersebut pelu dianalisis koefisien korelasi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada berikut ini : Tabel. 2. Hasil Uji Korelasi Variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) Model 1 R a .724 R Square Adjusted R Square .525 .508 Tabel diatas menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R) Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) adalah 0,724. Artinya pengaruh variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh yang cukup erat. Untuk mengetahui beberapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0,525. Ini berarti 52,5% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dijelaskan atau terdapat Std. Error of the Estimate 9.737 pengaruh dengan variabl Kompetensi Guru (X1) sedangkan sisanya berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti. Pengaruh Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Untuk melihat besarnya pengaruh antara variabel tersebut perlu dianalisis koefisien korelasi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel. Berikut ini : Tabel. 3. Hasil Uji Korelasi, Variabel Kompetensi Guru (X2) terhadap Kinerja (Y) Adjusted R Square Model 1 R a .647 Std. Error of the Estimate R Square .419 .399 Tabel diatas menunjukkan besarnya korelasi (R) Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) adalah 0,647. Artinya pengaruh variabel Budaya Kerja (X2) terhadap kinerja(Y) menunjukkan pengaruh yang cukup erat. Untuk mengetahui 10.763 berapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0,419. Ini berarti 41,9% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel Budaya Kerja (X 2) 374 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 sedangkan siasanya berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti. Pengaruh Pengembangan terhadap Kinerja (Y) Karier Guru Untuk melihat besarnya penagruh antara variabel tersebut perlu dianaliis koefisien korelasi. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel. 4 dibawah ini : (X 3) Tabel. 4. Hasil Uji Korelasi Variabel Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) Model 1 R a Model Summary Adjusted R Square R Square .421 .401 .649 a. Predictors: (Constaant), KARIER Sumber: diolah peneliti dengan program SPSS versi 17 Tabel Model Summary diatas menunjukkan besarnya korelasi (R) Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) adalah 0,649. Artinya pengaruh vaariabel Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh yang cukup erat. Untuk mengetahui beberapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0,421. Ini berarti 42,1% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dijelaskan atau terdapat penagruh dengan variabel Pengembangan karier Guru (X3) sedangkan sisanya berhubungan dengan faktor lain yang tidak diteliti. Std. Error of the Estimate 10.749 Untuk mengetahui hipotesis Komptetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan karier Guru (X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y) dihitung dengan uji F, jika : H0 : b1:b2:b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan karier terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. H1 : b1:b2:b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan karier terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Level Signifikansi : 95% (α = 0,05) Kriteria Pengujian : H0 ditolak, jika Sig, F < 0,05 H0 diterima, jika Sig,F ≥ 0,05 Uji Hipotesis Melakukan interprestasi hasil analisis penelitian ini, yaitu melakukan penafsiran terhadap pengujian hipotesis. Dalam pengujian hipotesis statistik, analisis yang digunakan untuk mengetahui atau menguji hipotesis yang disampaikan di dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaruh Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan Karier Guru secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang Hasil analisis antara variabel Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan karier terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dilihat dari tabel. 5 : Tabel. 5. Uji Regresi Berganda Variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) Model 1 Regression Residual Total Sum of Square 3182.360 2601.576 5783 Df 3 27 30 375 Mean Square 1060.787 96.355 F Sig. 11.009 a .000 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 Dari tabel Anova diatas, bahwa hasil analisis antara Variabel Kompetensi Guru (X1) Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan jarier Guru (X3) terhadap kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh dari membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Ternyata Nilai Fhitung > Ftabel. Dengan demikian Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2), dan Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) Model 1 (Constant) KOMPETENSI BUDAYA KARIER adalah positif (H1 diterima). Artinya terdapat pengaruh antara Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan Karier Guru secara bersamasama terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Selanjutnya untuk menyusun persamaan regresi berganda dapaat dilihat dari tabel a Coefficients dibawah ini : Tabel. 6 Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 33.702 19.827 .949 .475 .541 .115 .363 .094 .163 .346 .125 Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi berganda pada tabel diatas, maka persamaan regresi berganda analisis pegaruh kompetensi guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap kinerja Guru (Y) dapat dilukiskan sebagai berikut : T 1.700 1.998 .317 .471 Sig. .101 .056 .754 .641 Dari persamaan di atas menunjukkan kompetensi guru lebih dominan pengaruhnya terhadap kinerja guru dibandingkan dengan budaya kerja dan pengembangan karier guru. Sehingga jika ingin meningkatkan kinerja guru, maka peningkatan kompetensi guru, budaya kerja dan pengembangan karier guru perlu ditingkatkan lagi Y = 33,702 + 0,949 X1 + 0,115 X2 + 0,163 X3 + e Dari persamaan di atas dapat dijelaskan konstanta regresi adalah 33,702. Artinya jika mengabaikan variabel Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan Karier maka skor Kinerja sebesar 33,702. Koefisien regresi variabel Kompetensi Guru (X1) sebesar 0,949. Artinya setiap penambahan satu satuan skor Kompetensi Guru akan meningkatkan skor Kinerja Guru sebesar 0,949 dengan menjaga skor Kompetensi Guru tetp/konstan. Koefisien regresi variabel Budaya Kerja (X2) sebesar 0,115. Artinya setiap penambahan satu satuan skor Budaya Kerja akan meningkat skor Kerja Guru sebesar 0,115 dengan menjaga skor Budaya Kerja tetap/konstan. Koefisien regresi variabel Pengembangan Karier Guru (X3) sebesar 0,163. Artinya setiap penambahan satu satuan skor Pengembangan Karier Guru akan meningkatkan skor Kerja Guru sebesar0,163 dengan menjaga skor Pengembangan Karier Guru tetap/konstan. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang Untuk mengetahui hipotesis Komptensi Guru terhadap kinerja dihitung dengan uji, jika : H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Komptensi Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Level Signifikansi : 95% (α = 0,05) Kriteria Pengujian : H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05 H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05 Hasil analisis antara variabel Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dilihat dari tabel. 7 : 376 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 Model 1 (Constant) KOMPETENSI ISSN : 2089-6948 Tabel 7. Uji Regresi Sederhana Kompetensi Guru terhadap Kinerja a Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T 32.383 18.704 1.731 1.271 .225 .724 5.658 Dari tabel di atas, bahwa hasil analisis antara Variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh dari membadingkan nilai thitung dengan ttabel. Ternyata nilai thitung yang diperoleh sebesar 5,658 (Sig.t = 0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar 2,042 (α = 0,05) ini berarti thitung > ttabel. Dengan demikian Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y) adalah positif (H1 diterima). Artinya terhadap pengaruh antara Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang Untuk mengetahui hipotesis Budaya kerja terhadap Kinerja dihitung dengan uji t, jika: Model 1 (Constant) BUDAYA Sig. .094 .000 H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Komptensi Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Level Signifikansi : 95% (α = 0,05) Kriteria Pengujian : H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05 H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05 Hasil analisis antara variabel Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dilihat dari tabel. 8 : Tabel 8. Uji Regresi Sederhana Budaya Kerja terhadap Kinerja a Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T 66.403 15.713 4.226 .619 .135 .647 4.575 Dari tabel di atas, bahwa hasil analisis antara Variabel Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh dari membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Ternyata nilai thitung yang diperoleh sebesar 4,575 (Sig.t = 0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar 2,042 (α = 0,05) ini bearti thitung > ttabel. Dengan demikian Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) adalah possitif (H1 diterima). Artinya terdapat pengaruh antara Budaya Kerja terhaap kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Sig. .000 .000 Pengaruh Pengembangan kareir Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang Untuk mengetahui hipotesis Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja dihitung dengan uji t, jika : H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Level Signifikansi : 95% (α = 0,05) 377 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 Kriteria Pengujian : H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05 H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05 Hasil analisis antara variabel Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dilihat dari tabel. 9 : Tabel. 9. Uji Regresi Sederhana Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja a Model 1 (Constant) KARIER Coefficients Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 70.200 14.845 .845 .184 .649 T 4.729 4.589 Sig. .000 .000 IMPLIKASI Dari tabel diatas, bahwa hasil analisis Variabel Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh dari membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Ternyata nilai thitung yang di peroleh sebesar 4,589 (Sig.t = 0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar 2,042 (α = 0.05) ini berarti thitung > ttabel. Dengan demikian pengaruh Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja Guru(Y) adalah positif (H1 diterima). Artinya terdapat pengaruh antara Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diimplikasikan sebagai berikut : Upaya meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat dilakukan melalui Kompetensi Guru, Budaya Kerja, dan Pengembangan Karier yang merupakan proses atau hasil kerja sama, melalui upaya internalisasi dan sosialisasi kepada guru sehingga Kompetensi Guru, Budaya Kerja, dan Pengenbangan Karier yang baik dapat meningkatkan kinerja guru. SARAN KESIMPULAN Berdasarkan kesimpulan hassil penelitian seperti dipaparkan, maka berikut ini perlu diberikan saran pada pihak yang terkait dengan penelitian ini : 1. Bagi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya menjadi lebih optimal pada pelaksanaan data shering, membimbing siswa seminar, dan aktif menjadi anggota delegasi Nasional ke pertemuan Internasional. 2. Bagi Kepala Sekolah agar dapat mengajak guru merumuskan tujuan sekolah, membangun kultur sekolah, melibatkan guru dalam membuat rencana kerja, mendelegasikan tugasnya, memberikan tugas yang bervariasi, merefleksikan jati diri, selalu berperan serta dalam kepentingan sekolah, dan bekerja keras dalam membangun nilai-nilai yang possitif untuk membangun budaya lembaga. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kompetensi, budaya kerja dan pengembangan karier secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang. 2. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang. 3. Budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang. 4. Pengembangan karier berpengaruh terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang. 378 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 3. ISSN : 2089-6948 Bagi Pemerintah dan Dinas terkait, penelitian ini dapat dijadikan masukan dan informasi untuk mengambil kebijakan dan keputusan dalam hal melakukan program peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatkan kinerja guru yang lebih optimal yang berhubungan dengan peningkatan Kompetensi Guru, Budaya Kerja, dan Pengembangan Karier Guru. Geri and Smeltzer. 2000. Motivation Leadersh if Organization Americans Teories Apply of rood Organization Dinamic. Gordon. J.R. 2006. Human Behavior at Work; Organization Behavior by MC Graw Hill. H.A.R Tilaar. 2008. Manajemen Pendidikan Nasional. Rozdakarya, Bandung Melayu S.P. Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta DAFTAR PUSTAKA Nawawi, Hadari. Perencanaan Sumber Daya Manusia. Gadja Mada University Press. Jogjakarta. Arikunto, Suharsimin, 2002. Prosedur Penelitian mutu Pendidikan Berbasis Sekolah; Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta PT. Bumi Aksara Nur Ertrina, Hana. 2008. Kinerja Pegawai Upaya Peningkatan Mutu Kerja (online) from: http/www.stpp.Malang.ac.id/index.php/con tent/actikle/77.berita/165 (accssesd 14 Juli 2012). ........................., 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi III. Jakarta. Rineka Cipta Pusbang Tendik Kemdiknas. 2010. Budaya Kerja (online) from: http/www.google.co.id/seach/hl=id&autput =psyab&q=buku+budaya+kerja&btnG=(Accs sesd 14 Juli 2012). Barizi, Ahmad Muhammad Idris. 2010. Menjadi Guru Unggul. AR. Rozz Media. Jogjakarta. Barnawi. 2012. Be A Great Teacher. AR. Ruzz Media. Jogjakarta Roni, Rusman. 2010. Manajemen Pendidikan Teori dan Praktek. Palembang. Davis, B. And Newstroom. 2007. Frederick Hedderg 2006. Public Personel Adminisstrasion. New York, HaperandRowPublisher. Rozi El Eroy, Achmad. 2010. Budaya Kerja (online) from: http/arozieleroy.wordpress.com/2010/of/13 budaya kerja/(Accssesd 14 Juli 2012) Deal, Terrence E. And Allan A. Kennedy. 2000. Comporaate Cultures. Massachusetts, Perseus Publishing. Sugiono, 2004. Statistik Non Parametris. CV. Alfabeta. Bandung Dessler, Gerry. 2007. Human Resource Management. New Jersey : A. Simon & Schuter Company. .....................2012. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung Suparta, Mundzier. 2009. Buku Kerja Organisasi Pemerintah (online) Inspektorat Jenderal Kementrian Agama RI from: http/itjen.kemenag.go.id/web/berita/299buku-budaya-kerja-kemenag-bisa-jadipembangunan-karakterbangsa html (Accssesd 14 Juli 2012). Engkoswara, Aan Komariah. 2011. Administrasi Pendidikan. Alfareta Bandung. Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya Offiset Bandung 379 Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 ....................... 2009. Buku Pengembangan Budaya Kerja Thoha Miftah. 2009. Perilakuk Organisasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada (online) Inspektorat Jenderal Kementrian Agama RI from: Undang-undang RI Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. Bandung. Citra Umbara. http/itjen.kemenag.go.id/web/berita/299-bukubudaya-kerja-kemenag-bisa-jadipembangunan-karakterbaangsa html (Accssesd 14 Juli 2012) Waliono. 2007. Pendidikan di Indonesia. Jakarta. Bumi Aksara Wibowo 2011. Budaya Organisasi. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta 380