Pengaruh Kompetensi, Budaya Kerja dan

advertisement
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
PENGARUH KOMPETENSI, BUDAYA KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA
GURU SMA NEGERI 16 PALEMBANG
Nina Fitriana*), Sopian**)
Dosen FE*), SMA N 16 Palembang*), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang
Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711-372164-360717, Fax. 0711-360725
Website : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected]
ABSTACT
This research aim is to know analysis influence teacher’s competent, work culture and career development to teacher
performance of SMA Negeri 16 Palembang. Data analysis condition test which consist of test of normality using test of
Kormogrov Smirnov, Homogenelty test by using test of Chi Square, and Linearity test pf One way Anova. Result of
research indicate that there ara positive and significance influence teacher’s competent to teacher performance. There
are positive and significance influence work culture to teacher performance. There are positive and significance influence
career development to teacher performance. There are positive and significance influence teacher’s competent, work
culture and career development to teacher performance of SMA Negeri 16 Palembang.
Keywords : Competent, Work Culture, Career Development, Performance.
PENDAHULUAN
menyatakan bahwa “Pendidik merupakan tenaga
profesional. Kedudukan guru sebagai tenaga
profesional
mempunyai
visi
terwujudnya
penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan
prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi
hak yang sama bagi setiap warga Negara dalam
memperoleh pendidikan yang bermutu”.
Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru
memegang peranan penting dalam menentukan
keberhasilan. Peranan dan fungsi guru merupakan
salah satu faktor yang sangat signifikan.
Pengembangan karier guru SMA Negeri 16
Palembang juga dan terus diusahakan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yaitu berupa
pemberian kesempatan bagi guru yang potensial
untuk mengikuti program pendidikan setara S2,
mengikuti tes seleksi calon kepala sekolah, dan
pelatihan-pelatihan
untuk
menunjang
profesionalismenya.
Kinerja merupakan tampilan kerja seseorang
yang menghasilkan dari proses kerja yang
dilakukannya. Kinerja sangat diperlukan untuk
menunjukkan kemampuan seseorang dalam
melaksanakan profesinya. Kinerja juga dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti : peningkatan kualitas
guru, penjenjangan pangkat/jabatan fungsional,
Pendidikan pada hakikatnya merupakan
sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Oleh karena itu, setiap proses
pendidikan akan berusaha mengembangkan seluasluasnya individu sebagai elemen penting untuk
mengembangkan dan mengubah masyarakat .
Proses pendidikan merupakan suatu upaya tahapan
pengembangan kemampuan dan prilaku manusia
yang melibatkan penggunaan hampir seluruh
pengalaman hidup peserta didik.
Tujuan pendidikan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia serta ketrampilan untuk hidup sendiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.
Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
370
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
peningkatan gaji, jumlah dan komposisi guru
berdasarkan beban kerja, budaya kerja yang baik,
adanya supervisi, peningkatan kompetensi guru,
motivasi,
penyelenggara
pelatihan
dan
pengembangan,
kelengkapan
sarana
dan
prasarana. Hal ini juga dapat terjadi pada SMA
Negeri 16 Palembang, di mana kinerja para guru
perlu ditingkatkan agar hasil kerja yang dicapai
betul-betul berkualitas dan berhasil sesuai tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai. Karena kompetensi
guru, budaya kerja, dan pengembangan karier guru
secara individu pada akhirnya akan berpengaruh
kepada kinerja guru.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
bermaksud melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Kompetensi, Budaya Kerja dan
Pengembangan Karier terhadap Kinerja Guru SMA
Negeri 16 Palembang”.
Berdasarkan
diuraikan di atas, maka
diidentifikasi beberapa permasalahan berkaitan
kompetensi, budaya kerja dan pengembangan
karier serta kinerja guru di SMA Negeri 16
Palembang, yaitu :
1. Kompetensi guru yang ada pada sekolah ini
belum dapat meningkatkan pengembangan
karier guru
2. Lingkungan kerja yang belum mendukung
terciptanya budaya kerja yang baik.
3. Belum adanya budaya organisasi yang dapat
mengembangkan/meningkatkan pengembanga
karier guru SMA Negeri 16 Palembang.
4. Supervisi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
masih kurang efektif untuk meningkatkan
kinerja guna pengembangan karier guru lebih
lanjut.
5. Motivasi kerja guru masih rendah, terutama
dalam hal meningkatkan kemampuan.
6. Profesionalisme guru SMA Negeri 16 Palembang
masih rendah, terbukti dengan adanya guru
yang
mengajar
tidak
sesuai
dengan
kemampuannya.
7. Masih rendahnya tingkat disiplin kerja para guru
yang dapat dilihat dari kurang disiplin para guru
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
8. Masih sedikitya pelatihan bagi para guru untuk
meningkatkan kompetensinya.
9. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang
dapat menunjang tugas-tugas guru dalam
mengajar, sehingga banyak sekali terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian tugas.
10. Lingkungan sekolah sangat mendukung dalam
menyelenggarakan proses belajar mengajar,
karena SMA Negeri 16 Palembang terletak di
lokasi perkampungan yang jauh dari berbagai
polusi. Namun karena lokasinya yang jauh dari
jangkauan kendaraan umum menyebabkan
siswa datang ke sekolah banyak menggunakan
kendaraan sepeda motor.
Bertolak dari masalah di atas maka
rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh kompetensi, budaya
kerja dan pengembangan karier secara
bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA
Negeri 16 Palembang ?
2. Apakah
terdapat pengaruh
kompetensi
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16
Palembang ?
3. Apakah terdapat pengaruh budaya kerja
terhadap kinerja guru SMA Negeri 16
Palembang ?
4. Apakah terdapat pengaruh pengembangan
karier terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16
Palembang ?
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan
menganalisis :
1. Pengaruh kompetensi, budaya kerja dan
pengembangan karier secara bersama-sama
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16
Palembang ?
2. Pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru
SMA Negeri 16 Palembang ?
3. Pengaruh budaya kerja terhadap kinerja guru di
SMA Negeri 16 Palembang?
4. Pengaruh pengembangan karier terhadap
kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang ?
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat
dan
memberikan
sumbangan
pengetahuan baik secara teoritas maupun secara
praktis., yaitu :
Secara umum, hasil penelitian ini memberikan
sumbangan pengetahuan untuk memperluas
wawasan utamanya pada layanan peningkatan
kompetensi guru, budaya kerja, kinerja dan
pengembangan karier guru.
371
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
dipetimbangkan secara layak dan karena itu
diajarkan pada anggota bari sebagai cara yang
dipersepsikan. Berpikir dan dirasakan dengan benar
dalam hubungan dengan masalah budaya kerja,
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang
ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok
tertentu karena mempelajari dan menguasai
masalah adaptasi internal dan integrasi internal,
yang telah bekerja dengan cukup baik untuk
dipertimbangkan secara layak dan karena tiu
diajarkan pada anggota baru sebagai cara baru yang
dipersepsikan berpikir, dan dirasakan (Edgar Schein
dalam Wibowo, 2010, h. 15).
Webster New Collegiate Dictionary dalam Terrence
E. Deal dan Allan A Kennedy (2000. H. 4)
mendifinisikan budaya adalah “pola terintegrasi
dari perilaku termasuk pikiran, perkataan,
perbuatan, serta tergantung pada jumlah orang
untuk menyimak, dan melanjutkan pengetahuan
kepada generasi penerus”.
Pengembangan Karir
1.
Kompetensi Guru
Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah
lembaga pendidikan. Guru adalah sales dari sebuah
lembaga pendidikan yaitu sekolah. Baik atau
buruknya prilaku (cara mengajar) guru akan sangat
mempengaruhi sitra lembaga pendidikan tersebut.
Oleh karena itu sumber guru ini harus
dikembangkan baik melalui pendidikan da peltihan
serta kegiatan lain agar kemampuan kompetensi
dan profesionalnya lebih meningkat, karena dengan
meningkatnya
kompetensi
guru,
akan
mempengaruhi hasil belajar serta didiknya.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Depdiknas
(2003, h 52).
“Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak, serta kesempatan tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseroang
sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di
bidang pengajaran”.
Menurut Fubrin (2007,h.197), pengembangan
karier adalah aktivitas pekerjaan yang membantu
guru merencanakan karier masa depan mereka di
perusahaan/ lembaga agar perusahaan/lembaga
dan
guru
yang
bersangkutan
dapat
mengembangkan diri secara maksimal. Sedangkan
Ranupandojo
dan
Husnan
(2008,
h.75),
Pengembangan Guru( Pengembangan Karier)
adalah
usaha-usaha
untuk
meningkatkan
keterampilan maupun pengetahuan bagi guru agar
pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.
Pengembangan karier pada hakikatnya adalah
suatu upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
secara kualitatif sesuai dengan persyaratan
pekerjaan yang ditentukan dengan pertimbangan
kepentingan
individu
guru
untuk
dapat
mengembangkan potensinya seoptimal mungkin
mencapai karier setinggi-tingginya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 28 bahwa; Pendidikan harus
memeliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian
yang
relevan
sesuai
ketentuan
perudangan-undangan yang berlaku. Kompetensi
sebagai
agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah meliputi:
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
Budaya Kerja
a. Arti Budaya
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang
ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok
tertentu karena mempelajari dan menguasai
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Yang telah bekerja dengan cukup baik untuk
Kinerja
Menurut Russel dalam Sukmalana (2007, h.
279) kinerja didefinisikan sebagai berikut
“performance is defined as record of aoutcomes
produced a specifed job function or activity during
a speciefied time period”. Kinerja adalah suatu
372
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
fungsi pekerjaan secara spesifik atau selama
aktivitas tertentu pada periode tersebut.
Secara skematis kerangka
digambarkan sebagai berikut :
Kompetensi (X1)
berpikir
dapat
Faktor Lain
Budaya Kerja (X2)
Kinerja (Y
Pengembangan Karier (X3)
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar variabel bebas
dapat menjelaskan variabel terikat, maka perlu
diketahui nilai kofisien determinasi (Rsuare). Nilai
Rsquare ini bekisar antara 0 – 1, makin mendekati
angka 1 maka semakin besar variabel terikat (X)
mampu menerangkan variabel bebsar (Y).
Analisis Rsquare ini diperlukan untuk
mengetahui sejauh mana kedua variabel bebas
(X1, X2, dan X3) bisa menerangkan pengaruh
perubahan variabl terikat (Y). Sifat-sifat Rsquare
sangat dipengaruhi oleh banyaknya variabel
bebas. Semakin banyak variabel bebas semakin
bersar nilai Rsquare.
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian dilaksanakan di SMA
Negeri 16 Palembang yang beralamat di Jalan
Lebak Murni, Kelurahan Sako dan Kecamatan Sako.
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 4
(empat) bulan yang dimulai Desember 2012
sampai dengan bulan Maret 2013.
Populasi menurut Sugiyono (2012, h. 115)
adalah totalitas dari semua objek atau individu
yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan
lengkap yang akan diteliti. Sehubungan dengan
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru
SMA Negeri 16 Palembang yang berjumlah 50
orang.
Model Regresi Berganda digunakan
untuk mengukur pengaruh variabel kompetensi
guru (X1), Budaya Kerja (X2), Pengembangan Karier
(X3) secara bersama-sama terhadap Kinerja (Y).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam analisis inferensial penelitian ini,
maka akan dijabarkan penggunaan korelasi dan
determinasi. Sebelum melakukan korelasi dan
determinasi, data yang disampaikan melalui
jawaban kuesioner merupakan bentuk data
ordinal.
1. Pengaruh Kompetensi Guru (X1), Budaya
Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru
(X3), secara bersama-sama terhadap Kinerja
(Y).
Untuk melihat antara variabel tersebut
perlu dianalisis koefisien korelasi, hasil
analisis korelasi dapat dilihat pada tabel.1
dibawah ini :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana :
Y
= Kinerja (variabel terikat)
a
= konstanta regresi
b1, b2, b3 = koefisien regresi
X1
= Komptetensi Guru (variabel bebas)
X2
= Budaya Kerja (variabel bebas)
X3
= Pengembangan Karier (variabel bebas)
373
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
Tabel. 1. Variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru (X3), terhadap
Kinerja (Y).
Model
1
R
a
.742
R Square
Adjusted R Square
.500
.550
Tabel diatas menunjukkan besanya
korelasi (R) Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja
(X2) dan Pengembangan karier Guru (X3) secara
bersama-sama terhadap Kinerja (Y) adalah 0,742.
Artinya pengaruh variabel Kompetensi Guru (X 1),
Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier Guru
(X3) terhadap Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh
yang cukup erat. Untuk mengetahui berapa besar
pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
determinasi R quare) yaitu 0,550. Ini berarti 55,0%
variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang
dapat dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan
Std. Error of the Estimate
9.816
variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2)
dan Pengembangan Karier Guru (X3) secara
bersama-sama sedangkan sisanya berhubungan
dengan faktor lain yang tidak diteliti.
Pengaruh Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja
(Y)
Untuk melihat besarnya pengaruh antara
variabel tersebut pelu dianalisis koefisien korelasi.
Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada berikut
ini :
Tabel. 2. Hasil Uji Korelasi Variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja (Y)
Model
1
R
a
.724
R Square
Adjusted R Square
.525
.508
Tabel diatas menunjukkan besarnya
koefisien korelasi (R) Kompetensi Guru (X1)
terhadap Kinerja (Y) adalah 0,724. Artinya
pengaruh variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap
Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh yang cukup
erat. Untuk mengetahui beberapa besar pengaruh
tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien
determinasi (R Square) yaitu 0,525. Ini berarti
52,5% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang dapat dijelaskan atau terdapat
Std. Error of the Estimate
9.737
pengaruh dengan variabl Kompetensi Guru (X1)
sedangkan sisanya berhubungan dengan faktor
lain yang tidak diteliti.
Pengaruh Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y)
Untuk melihat besarnya pengaruh antara
variabel tersebut perlu dianalisis koefisien korelasi.
Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel.
Berikut ini :
Tabel. 3. Hasil Uji Korelasi, Variabel Kompetensi Guru (X2) terhadap Kinerja (Y)
Adjusted R Square
Model
1
R
a
.647
Std. Error of the Estimate
R Square
.419
.399
Tabel
diatas menunjukkan besarnya
korelasi (R) Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y)
adalah 0,647. Artinya pengaruh variabel Budaya
Kerja (X2) terhadap kinerja(Y) menunjukkan
pengaruh yang cukup erat. Untuk mengetahui
10.763
berapa besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari
nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu 0,419.
Ini berarti 41,9% variabel Kinerja Guru SMA Negeri
16 Palembang dapat dijelaskan atau terdapat
pengaruh dengan variabel Budaya Kerja (X 2)
374
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
sedangkan siasanya berhubungan dengan faktor
lain yang tidak diteliti.
Pengaruh Pengembangan
terhadap Kinerja (Y)
Karier
Guru
Untuk melihat besarnya penagruh antara
variabel tersebut perlu dianaliis koefisien korelasi.
Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel. 4
dibawah ini :
(X 3)
Tabel. 4. Hasil Uji Korelasi Variabel Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y)
Model
1
R
a
Model Summary
Adjusted R Square
R Square
.421
.401
.649
a. Predictors: (Constaant), KARIER
Sumber: diolah peneliti dengan program SPSS versi 17
Tabel Model Summary diatas menunjukkan
besarnya korelasi (R) Pengembangan Karier Guru
(X3) terhadap Kinerja (Y) adalah 0,649. Artinya
pengaruh vaariabel Pengembangan Karier Guru
(X3) terhadap Kinerja (Y) menunjukkan pengaruh
yang cukup erat. Untuk mengetahui beberapa
besar pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai
koefisien determinasi (R Square) yaitu 0,421. Ini
berarti 42,1% variabel Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang dapat dijelaskan atau terdapat
penagruh dengan variabel Pengembangan karier
Guru (X3) sedangkan sisanya berhubungan dengan
faktor lain yang tidak diteliti.
Std. Error of the
Estimate
10.749
Untuk mengetahui hipotesis Komptetensi
Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan
karier Guru (X3) secara bersama-sama terhadap
Kinerja (Y) dihitung dengan uji F, jika :
 H0 : b1:b2:b3 = 0, artinya tidak terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara
Kompetensi Guru, Budaya Kerja dan
Pengembangan karier terhadap Kinerja Guru
SMA Negeri 16 Palembang.
 H1 : b1:b2:b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara Kompetensi
Guru, Budaya Kerja dan Pengembangan
karier terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
 Level Signifikansi
: 95% (α = 0,05)
 Kriteria Pengujian :
H0 ditolak, jika Sig, F < 0,05
H0 diterima, jika Sig,F ≥ 0,05
Uji Hipotesis
Melakukan interprestasi hasil analisis
penelitian ini, yaitu melakukan penafsiran
terhadap pengujian hipotesis. Dalam pengujian
hipotesis statistik, analisis yang digunakan untuk
mengetahui atau menguji hipotesis yang
disampaikan di dalam penelitian ini adalah :
1. Pengaruh Kompetensi Guru, Budaya Kerja
dan Pengembangan Karier Guru secara
bersama-sama terhadap Kinerja Guru SMA
Negeri 16 Palembang
Hasil analisis antara variabel Kompetensi Guru,
Budaya Kerja dan Pengembangan karier terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang dapat
dilihat dari tabel. 5 :
Tabel. 5. Uji Regresi Berganda Variabel Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier
Guru (X3) terhadap Kinerja (Y)
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of Square
3182.360
2601.576
5783
Df
3
27
30
375
Mean Square
1060.787
96.355
F
Sig.
11.009
a
.000
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
Dari tabel Anova diatas, bahwa hasil analisis
antara Variabel Kompetensi Guru (X1) Budaya Kerja
(X2) dan Pengembangan jarier Guru (X3) terhadap
kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh
dari membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Ternyata Nilai Fhitung > Ftabel. Dengan demikian
Kompetensi Guru (X1), Budaya Kerja (X2), dan
Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap Kinerja (Y)
Model
1
(Constant)
KOMPETENSI
BUDAYA
KARIER
adalah positif (H1 diterima). Artinya terdapat
pengaruh antara Kompetensi Guru, Budaya Kerja
dan Pengembangan Karier Guru secara bersamasama terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
Selanjutnya untuk menyusun persamaan
regresi berganda dapaat dilihat dari tabel
a
Coefficients dibawah ini :
Tabel. 6
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
33.702
19.827
.949
.475
.541
.115
.363
.094
.163
.346
.125
Berdasarkan hasil analisis koefisien regresi
berganda pada tabel diatas, maka persamaan
regresi berganda analisis pegaruh kompetensi guru
(X1), Budaya Kerja (X2) dan Pengembangan Karier
Guru (X3) terhadap kinerja Guru (Y) dapat
dilukiskan sebagai berikut :
T
1.700
1.998
.317
.471
Sig.
.101
.056
.754
.641
Dari persamaan di atas menunjukkan
kompetensi guru lebih dominan pengaruhnya
terhadap kinerja guru dibandingkan dengan
budaya kerja dan pengembangan karier guru.
Sehingga jika ingin meningkatkan kinerja guru,
maka peningkatan kompetensi guru, budaya kerja
dan pengembangan karier guru perlu ditingkatkan
lagi
Y = 33,702 + 0,949 X1 + 0,115 X2 + 0,163 X3 + e
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan
konstanta regresi adalah 33,702. Artinya jika
mengabaikan variabel Kompetensi Guru, Budaya
Kerja dan Pengembangan Karier maka skor Kinerja
sebesar 33,702. Koefisien regresi variabel
Kompetensi Guru (X1) sebesar 0,949. Artinya setiap
penambahan satu satuan skor Kompetensi Guru
akan meningkatkan skor Kinerja Guru sebesar
0,949 dengan menjaga skor Kompetensi Guru
tetp/konstan. Koefisien regresi variabel Budaya
Kerja (X2) sebesar 0,115. Artinya setiap
penambahan satu satuan skor Budaya Kerja akan
meningkat skor Kerja Guru sebesar 0,115 dengan
menjaga skor Budaya Kerja tetap/konstan.
Koefisien regresi variabel Pengembangan Karier
Guru (X3) sebesar 0,163. Artinya setiap
penambahan satu satuan skor Pengembangan
Karier Guru akan meningkatkan skor Kerja Guru
sebesar0,163
dengan
menjaga
skor
Pengembangan Karier Guru tetap/konstan.
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja
Guru SMA Negeri 16 Palembang
Untuk mengetahui hipotesis Komptensi
Guru terhadap kinerja dihitung dengan uji, jika :
 H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara Kompetensi guru
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
 H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara Komptensi Guru terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang.
 Level Signifikansi
: 95% (α = 0,05)
 Kriteria Pengujian
:
H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05
H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05
Hasil analisis antara variabel Kompetensi Guru
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang
dapat dilihat dari tabel. 7 :
376
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
Model
1
(Constant)
KOMPETENSI
ISSN : 2089-6948
Tabel 7. Uji Regresi Sederhana Kompetensi Guru terhadap Kinerja
a
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
T
32.383
18.704
1.731
1.271
.225
.724 5.658

Dari tabel di atas, bahwa hasil analisis
antara Variabel Kompetensi Guru (X1) terhadap
Kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang
diperoleh dari membadingkan nilai thitung dengan
ttabel. Ternyata nilai thitung yang diperoleh sebesar
5,658 (Sig.t = 0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar
2,042 (α = 0,05) ini berarti thitung > ttabel. Dengan
demikian Kompetensi Guru (X1) terhadap Kinerja
(Y) adalah positif (H1 diterima). Artinya terhadap
pengaruh antara Kompetensi Guru terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang.



Pengaruh Budaya Kerja terhadap Kinerja Guru
SMA Negeri 16 Palembang
Untuk mengetahui hipotesis Budaya kerja
terhadap Kinerja dihitung dengan uji t, jika:
Model
1
(Constant)
BUDAYA
Sig.
.094
.000
H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara Kompetensi guru
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara Komptensi Guru
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
Level Signifikansi
: 95% (α = 0,05)
Kriteria Pengujian :
H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05
H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05
Hasil analisis antara variabel Budaya Kerja
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang
dapat dilihat dari tabel. 8 :
Tabel 8. Uji Regresi Sederhana Budaya Kerja terhadap Kinerja
a
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
T
66.403
15.713
4.226
.619
.135
.647
4.575
Dari tabel di atas, bahwa hasil analisis
antara Variabel Budaya Kerja (X2) terhadap Kinerja
(Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang diperoleh dari
membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Ternyata
nilai thitung yang diperoleh sebesar 4,575 (Sig.t =
0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar 2,042 (α = 0,05)
ini bearti thitung > ttabel. Dengan demikian Budaya
Kerja (X2) terhadap Kinerja (Y) adalah possitif (H1
diterima). Artinya terdapat pengaruh antara
Budaya Kerja terhaap kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
Sig.
.000
.000
Pengaruh Pengembangan kareir Guru terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang
Untuk
mengetahui
hipotesis
Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja
dihitung dengan uji t, jika :
 H0 : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara Pengembangan
Karier Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri
16 Palembang.
 H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara Pengembangan Karier
Guru terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16
Palembang.
 Level Signifikansi
: 95% (α = 0,05)
377
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
 Kriteria Pengujian
:
H0 ditolak, jika Sig,t < 0,05
H0 diterima, jika Sig,t ≥ 0,05
Hasil analisis antara variabel Budaya Kerja
terhadap Kinerja Guru SMA Negeri 16 Palembang
dapat dilihat dari tabel. 9 :
Tabel. 9. Uji Regresi Sederhana Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja
a
Model
1
(Constant)
KARIER
Coefficients
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B
Std. Error
Beta
70.200
14.845
.845
.184
.649
T
4.729
4.589
Sig.
.000
.000
IMPLIKASI
Dari tabel diatas, bahwa hasil analisis
Variabel Pengembangan Karier Guru (X3) terhadap
Kinerja (Y) Guru SMA Negeri 16 Palembang
diperoleh dari membandingkan nilai thitung dengan
ttabel. Ternyata nilai thitung yang di peroleh sebesar
4,589 (Sig.t = 0,00) sedangkan nilai ttabel sebesar
2,042 (α = 0.05) ini berarti thitung > ttabel. Dengan
demikian pengaruh Pengembangan Karier Guru (X3)
terhadap Kinerja Guru(Y) adalah positif (H1
diterima). Artinya terdapat pengaruh antara
Pengembangan Karier Guru terhadap Kinerja Guru
SMA Negeri 16 Palembang.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
diimplikasikan sebagai berikut :
Upaya meningkatkan Kinerja Guru SMA
Negeri 16 Palembang dapat dilakukan melalui
Kompetensi
Guru,
Budaya
Kerja,
dan
Pengembangan Karier yang merupakan proses atau
hasil kerja sama, melalui upaya internalisasi dan
sosialisasi kepada guru sehingga Kompetensi Guru,
Budaya Kerja, dan Pengenbangan Karier yang baik
dapat meningkatkan kinerja guru.
SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan kesimpulan hassil penelitian
seperti dipaparkan, maka berikut ini perlu diberikan
saran pada pihak yang terkait dengan penelitian
ini :
1. Bagi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya
menjadi lebih optimal pada pelaksanaan data
shering, membimbing siswa seminar, dan aktif
menjadi anggota delegasi Nasional ke
pertemuan Internasional.
2. Bagi Kepala Sekolah agar dapat mengajak guru
merumuskan tujuan sekolah, membangun
kultur sekolah, melibatkan guru dalam
membuat rencana kerja, mendelegasikan
tugasnya, memberikan tugas yang bervariasi,
merefleksikan jati diri, selalu berperan serta
dalam kepentingan sekolah, dan bekerja keras
dalam membangun nilai-nilai yang possitif
untuk membangun budaya lembaga.
Berdasarkan analisis data dan pengujian
hipotesis yang telah dipaparkan , maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompetensi, budaya kerja dan pengembangan
karier secara bersama-sama berpengaruh
terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16
Palembang.
2. Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja
guru di SMA Negeri 16 Palembang.
3. Budaya kerja berpengaruh terhadap kinerja
guru di SMA Negeri 16 Palembang.
4. Pengembangan karier berpengaruh terhadap
kinerja guru di SMA Negeri 16 Palembang.
378
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
3.
ISSN : 2089-6948
Bagi Pemerintah dan Dinas terkait, penelitian
ini dapat dijadikan masukan dan informasi
untuk mengambil kebijakan dan keputusan
dalam hal melakukan program peningkatan
sumber daya manusia melalui peningkatkan
kinerja guru yang lebih optimal yang
berhubungan
dengan
peningkatan
Kompetensi Guru, Budaya Kerja, dan
Pengembangan Karier Guru.
Geri and Smeltzer. 2000. Motivation Leadersh if
Organization Americans Teories Apply of
rood Organization Dinamic.
Gordon. J.R. 2006. Human Behavior at Work;
Organization Behavior by MC Graw Hill.
H.A.R
Tilaar. 2008. Manajemen Pendidikan
Nasional. Rozdakarya, Bandung
Melayu S.P. Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari. Perencanaan Sumber Daya
Manusia. Gadja Mada University Press.
Jogjakarta.
Arikunto, Suharsimin, 2002. Prosedur Penelitian
mutu Pendidikan Berbasis Sekolah;
Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Sekolah Dasar dari Sentralisasi Menuju
Desentralisasi. Jakarta PT. Bumi Aksara
Nur Ertrina, Hana. 2008. Kinerja Pegawai Upaya
Peningkatan Mutu Kerja (online) from:
http/www.stpp.Malang.ac.id/index.php/con
tent/actikle/77.berita/165 (accssesd 14 Juli
2012).
........................., 2006. Prosedur Penelitian. Suatu
Pendekatan Praktek, edisi revisi III.
Jakarta. Rineka Cipta
Pusbang Tendik Kemdiknas. 2010. Budaya Kerja
(online) from:
http/www.google.co.id/seach/hl=id&autput
=psyab&q=buku+budaya+kerja&btnG=(Accs
sesd 14 Juli 2012).
Barizi, Ahmad Muhammad Idris. 2010. Menjadi
Guru Unggul. AR. Rozz Media. Jogjakarta.
Barnawi. 2012. Be A Great Teacher. AR. Ruzz
Media. Jogjakarta
Roni, Rusman. 2010. Manajemen Pendidikan Teori
dan Praktek. Palembang.
Davis, B. And Newstroom. 2007. Frederick Hedderg
2006. Public Personel Adminisstrasion.
New York, HaperandRowPublisher.
Rozi El Eroy, Achmad. 2010. Budaya Kerja (online)
from:
http/arozieleroy.wordpress.com/2010/of/13
budaya kerja/(Accssesd 14 Juli 2012)
Deal, Terrence E. And Allan A. Kennedy. 2000.
Comporaate Cultures. Massachusetts,
Perseus Publishing.
Sugiono, 2004. Statistik Non Parametris. CV.
Alfabeta. Bandung
Dessler,
Gerry.
2007.
Human
Resource
Management. New Jersey : A. Simon &
Schuter Company.
.....................2012. Metode Penelitian Bisnis. CV.
Alfabeta. Bandung
Suparta, Mundzier. 2009. Buku Kerja Organisasi
Pemerintah (online) Inspektorat Jenderal
Kementrian
Agama
RI
from:
http/itjen.kemenag.go.id/web/berita/299buku-budaya-kerja-kemenag-bisa-jadipembangunan-karakterbangsa
html
(Accssesd 14 Juli 2012).
Engkoswara, Aan Komariah. 2011. Administrasi
Pendidikan. Alfareta Bandung.
Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen
Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya Offiset
Bandung
379
Strategi
Volume 3, No. 5, Oktober 2013
ISSN : 2089-6948
....................... 2009. Buku Pengembangan Budaya
Kerja
Thoha Miftah. 2009. Perilakuk Organisasi. Jakarta.
Raja Grafindo Persada
(online) Inspektorat Jenderal Kementrian Agama RI
from:
Undang-undang RI Tahun 2005. Tentang Guru dan
Dosen. Bandung. Citra Umbara.
http/itjen.kemenag.go.id/web/berita/299-bukubudaya-kerja-kemenag-bisa-jadipembangunan-karakterbaangsa
html
(Accssesd 14 Juli 2012)
Waliono. 2007. Pendidikan di Indonesia. Jakarta.
Bumi Aksara
Wibowo 2011. Budaya Organisasi. PT Rajagrafindo
Persada. Jakarta
380
Download