Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja`i dan Budi Wahono 197

advertisement
ANALISIS KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PROFESIONALISME
DAN PENGALAMAN MANAJERIAL
Oleh:
Juwita Andini *)
H. A Yusuf Imam Suja’i **)
Budi Wahono ***)
Email: [email protected]
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma Malang
ABSTRACT
The purposed of this research was to know the effect of professionalism and
managerialism experience about the quality of information financial report.The resercher used
random sampling methodology to take the samples, the analizing of the data used SPSS and
Amos 6 programs.
By using 110 responden samples who joined the arranging of financial report in all
factories in Malang consist of 23 factories. The findings showed that generally professionalism
(PRF) was not having an affect on information financial report (KLU), it showed from the
regression weight between professionalism (PRF) information financial report (KLU),
statistically it was not significant (P = 0,634 > 0,05). Whereas the managerialism experience
(PLM) was having an affect on the quality of information financial report (KLU), it showed from
the regression weight between the managerialism experience (PLM) and the quality of
information financial report (KLU), statistically it showed very tangible (P = 0,038 < 0,05).
Key words: Professionalism, Managerialism Experience and Information Financial Report.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Agar laporan keuangan dapat menjadi alat yang handal dan relevan dalam pembuatan
keputusan, maka laporan keuangan perlu di ungkapkan secara baik dan benar serta dapat di
pahami. Maka dalam hal ini kualitas pengungkapan laporan keuangan (Disclosure) sangat di
tentukan pihak yang menyusun laporan keuangan itu sendiri .Yakni seorang manajer keuangan
yang professional dan tentunya berpengalaman. Kualitas pengungkapan informasi terletak
pada kemampuan catatan laporan keuangan menyajikan informasi keuangan badan usaha
(perusahaan) selengkap mungkin. Karena mengingat kualitas informasi laporan terletak pada
kemampuan pengungkapan informasi yang relevan, dapat di andalkan, dapat dibandingkan,
serta dapat dipahami..
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji pengaruh profesionalisme dan
pengalaman manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Mengingat belum
adanya penelitian terhadap variabel ini, serta perlunya pengukuran terhadap seberapa besar
pengaruh profesionalisme dan pengalaman manajerial terhadap kualitas infirmasi laporan
keuangan. Maka peneliti berniat untuk mengadakan penelitian dengan judul ‘’Analisis
Kualitas Informasi Laporan Kuangan Berdasarkan Profesionalisme dan Pengalaman
Manajerial’’.
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
197
dalam penelitian ini adalah : Apakah profesionalisme dan pengalaman manajerial berpengaruh
terhadap kualitas informasi laporan keuangan?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan
pengalaman manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
KONTRIBUSI PENELITIAN
1) Untuk Kalangan Akademis, Dapat digunakan sebagai bahan masukan konsep dan
pengetahuan terkait hubungan atau keterkaitan antara profesionalisme dan pengalaman
manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan serta bisa digunakan sebagai
referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi peneliti-peneliti yang tertarik pada
masalah ini.
2) Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan perusahaan dalam
menilai kinerja manajer keuangan, selain itu dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
3) Untuk Kalangan Praktisi, Dapat dijadikan sebagai referensi baru dan wawasan mengenai
hasil analisis kualitas informasi laporan keuangan berdasarkan profesionalisme dan
pengalaman manajerial.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kualitas
informasi laporan keuangan, yaitu Xu et al. (2003); Choirunisah (2008); Indriasari dan Nahartyo
(2008); Nugraha dan Susanti (2010); Winidyaningrum dan Rahmawati (2010). Mengacu pada
penelitian terdahulu, bahwa terdapat tingkat signifikasi yang berbeda dari masing-masing
variabel atribut kualitas laporan keuangan.
Xu et al. (2003) meneliti Faktor kunci dari kualitas informasi akuntansi studi kasus di
Australia. Hasil penelitiannya menyatakan sumber daya manusia, sistem, organisasi, dan faktor
eksternal merupakan faktor kritis menentukan kualitas informasi akuntansi (laporan
keuangan). Dia menjelaskan bahwa interaksi antara orang dan sistem serta implementasi
sistem merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari sebuah informasi.
Keandalan sistem harus juga di dukung oleh keandalan sumber daya manusia. Namun sistem
yang sudah berjalan harus dikontrol agar tetap dapat berjalan baik.
Choirunisah (2008) meneliti ‘’faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi
laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi instansi (studi pada KPPN Malang)’’.Hasil
penelitiannya menyatakan kemampuan sumber daya manusia dan organisasi tim berpengaruh
signifikan terhadap kualitas informasi keuangan satuan kerja.
Indriasari dan Nahartyo (2008) meneliti ‘’Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi pada Pemerintah Kota Palembang
dan Kabupaten Ogan Ilir)’’.Hasil penelitiannya menyatakan kapasitas sumber daya manusia
tidak mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah secara signifikan,
sedangkan pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi
mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara signifikan.
Indriasari dan Nahartyo (2008) juga menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia dan
198
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan pemerintah daerah.
Nugraha dan Susanti (2010) meneliti ‘’Pengaruh Sistem Pengendalian Internal
Terhadap Reliabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah’’.Hasil penelitiannya menyatakan
sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap keandalan laporan keuangan.
Widyaningrum dan Rahmawati (2010) meneliti ‘’Pengaruh Sumber Daya Manusia dan
Informasi Teknologi, Pemanfaatan Kehandalan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Pemerintah Daerah’’.Hasil penelitiannya menyatakaan sumber daya manusia berpengaruh
positif signifikan terhadap kehandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, tetapi tidak
signifikan terhadap ketepatan waktu.Pemanfaatan teknologi berpengaruh positif signifikan
terhadap keandalan pelaporan dan ketepatan waktu.
Penelitian yang dilakukan oleh Kalbers dan Fogarty (1995) meneliti Pengaruh
Profesionalisme Terhadap Beberapa Outcomes, yaitu Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen
Organisasi, dan Turnover Intentions. Disamping itu, diteliti pula pengaruh pengalaman
terhadap profesionalisme itu sendiri untuk menguji kekuatan variabel profesionalismenya
dalam menjelaskan outcomesnya.Hasilnya menyatakan bahwa pengalaman memiliki pengaruh
terhadap profesionalisme.Sedangkan , pada penelitian Hudiwinarsih (2005) menyatakan
bahwa seluruh dimensi profesionalisme memiliki pengaruh terhadap outcomes, walaupun
pengaruhnya tidak begitu besar.
DEFINISI PROFESIONAL
Istilah profesional berasal dari bahasa ; yunani yaitu prophaino yang berarti menyatakan
secara publik,dan bahasa latin sebagai disebut professio. Dimana kedua kata ini mengandung
pengertian bahwa dalam menjalankan pekerjaannya seseorang harus memenuhi persyaratan
tertentu yang dapat dinilai oleh masyarakat umum atas suatu pekerjaan tertentu (Koehn
dalam Anwar, 2001:106).
Menurut Keraf (1998:36) profesional adalah orang yang menekuni pekerjaannya
dengan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan
keterampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu.
Seorang profesional harus memilki disiplin kerja yang tinggi, yang semata-mata bukan
pengaruh dari luar (lingkungan,atasan,aturan) melainkan disiplin ini muncul dari dalam dirinya
karena menyatunya dia dengan pekerjaannya tersebut.Hanya dengan disiplin diri baik
waktu,dalam ketekunan,dalam menyelesaikan pekerjannya sampai tuntas,maupun dalam
menepati rencana-rencana kerja yang digariskan tanpa harus menjadi budak dari semua itu.Ia
bisa berhasil dalam menjalankan tugas pekerjaannya, berhasil menjadi orang yang sukses dan
berguna bagi banyak orang.
Lebih dari itu, seorang profesional dipercaya masyarakat karena mempunyai komitmen
moral atau pribadi serta tanggungjawab yang mendalam atas pekerjaannya.Seorang
profesional juga memiliki integritas pribadi yang tinggi dan mendalam. Ia bukan merupakan
orang tidak tahu malu untuk berkolusi, melakukan pemalsuan, dan seterusnya hanya demi
sesuatu yang lain diluar nilai dan tuntutan profesinya .Ia juga merupakan orang yang tahu
menjaga nama baik komitmen moralnya, tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang
diperjuangkan oleh profesinya. Maka profesional identik dengan mutu, komitmen, tanggung
jawab dan bayaran yang tinggi.
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
199
PENGALAMAN MANAJERIAL
Pengalaman sebagai lamanya waktu dalam bekerja dibidangnya (Bowman dan Bradley,
2004) pengalaman ini dapat diperoleh dari pendidikan dan pekerjaan. Dengan melakukan
suatu pekerjaan terutama atas tugas yang berulang dan rutin maka akan memberikan
kesempatan mengerjakan laporan keuangan dengan lebih baik. Hasil penyusunan laporan
keuangan yang dilakukan oleh seorang manajer yang berpengalaman dengan yang belum atau
kurang berpengalaman akan sangat berbeda. Demikian halnya dalam hal memberikan
kesimpulan terhadap laporan keuangan yang disusun. Pengalaman ini memacu seorang
manajer dalam memotivasi dirinya untuk mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki sehingga dapat dicapai prestasi kerja yang lebih baik .
KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
Kualitas merupakan sesuatu yang memenuhi atau melebihi harapan ataupun kriteria
yang telah ditetapkan. Kriteria untuk menilai kualitas laporan keuangan menurut PP. No. 71
Tahun 2010tentang Standar Akuntansi Pemerintah Indonesia adalah dapat dipahami, relevan,
andal dan dapat diperbandingkan
Kriteria tersebut merujuk pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Murphy (dalam Payanta, 2006:83) bahwa kualitas laporan keuangan
akan meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.Para pengguna
laporan keuangan yakin dalam mengambil keputusankarena didasarkan pada informasi yang
telah dipersiapkan dengan baik, disetujui dan diaudit secara transparan, dapat
dipertanggungjawabkan dan berkualitas. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kualitas
laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan menyajikan informasi yang benar
dan jujur. Hal ini berarti bahwa kualitas laporan keuangan menunjukkan konsep kualitas
informasi dari laporan tersebut.
HIPOTESIS
Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan teori maka hipotesis dari penelitian ini
adalah :
H1 : Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan.
H2 : Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan
METODE PENELITIAN
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi pada penelitian ini adalah pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan
keuangan dalam beberapa perusahaan di kota Malang. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini
adalah sejumlah 110 orang responden yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan
dalam perusahaan yang ada di kota Malang.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:89), Definisi operasional variabel adalah
penentuan sehingga menjadikan variabel yang dapat diukur.
1) Variabel eksogen penelitian
a) Variabel profesionalisme (PRF) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
didefinisikan sebagai mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan suatu ciri
suatu profesi atau seseorang yang profesional.
200
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
b) Variabel pengalaman manajerial (PLM) pengalaman sebagai lamanya waktu dalam
bekerja dibidangnya. pengalaman ini dapat diperoleh dari pendidikan dan pekerjaan.
2) Variabel Endogen
a) Variabel kualitas informasi laporan keuangan (KLU)
Variabel kualitas informasi laporan keuangan (KLU) yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah taraf (mutu) atau terpenuhinya kriteria atau harapan yang melekat pada
informasi laporan keuangan.
MODEL PENELITIAN
MK
PD
PK
PLM
D
KLU
S
A
TJ
K
R
B
PRF
DI
I
Gambar 1 Model Penelitian
SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dalam hal ini berbentuk jawaban
kuesioner yang di ajukan kepada para responden yang melakukan penyusunan laporan
keuangan di perusahaan yang ada di kota Malang. Sedang metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Observasi lapangan (Field Research)
Observasi lapangan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
secara langsung ke lapangan yang ada pada objek penelitian yang sedang diteliti.
2) Kuesioner (angket)
Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang
dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak
kebaikan sebagai pengumpulan metode. Arikunto (2010:268).
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
201
METODE ANALISIS
Analisis Statistik Diskriptif
Langkah-langkah dalam analisis deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Menyusun tabulasi skor data hasil penelitiantentang tanggapan responden terhadap
butir-butir kuesioner. Disusun dalam bentuk skor sesuai dengan kategori yang sudah
ditentukan untuk responden sebanyak 100 orang.
2. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing indikator dari variabel konstruk .
3. Menghitung distrubusi frekuensi skor
Dari tabulasi data yang telah disusun dihitung frekuensi skor jawaban responden
untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden terhadap pertanyaan yang
diajukan.
Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistic inferensial pada penelitian ini menggunakan Model Persamaan Struktural,
dengan langkah sebagai berikut :
1.
Mengembangkan Model Teoritis SEM.
Sejalan dengan operasionalisasi variabel maka Structural Eqution Modeling Teoritis
sebagaimana Gambar 2 berikut ini :
1
e1
MK
1
e2
PD
PLM
1
1
e3
PK
D
1
U
1
1
1
1
R
1
KLU
A
v1
w1
w2
1
w3
S
1
B
1
v2
w4
TJ
1
1
v3
K
1
v4
DII
PRF
1
1
v5
I
Gambar 2 Diagram Jalur SEM Teoritis
2.
Uji Unidimensionality, Reliability dan Validity
a. Konstruk Pengalaman (PLM)
b. Konstruk Profesionalisme
c. Konstruk kualitas laporan keuangan (KLU)
202
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
3.
4.
5.
6.
Uji Normalitas
Utamanya dilakukan uji normalitas secara multivariate dengan menggunakan uji
kurtosis dengan Critical Ratio (CR) = 2,58. Data indikator secara multivariate berdistribusi
normal bilamana CRstat ≤ 2,58.
Uji Univariate Outlier
Ada tidaknya Multivariate outlier di identifikasi dengan menggunakan MahalaNobis
Distance Square (MDS) dengan Critical Ratio = X2()(n), di mana= error = 0,005 dan n =
jumlah indikator. Bilamana nomor-nomor observasi memiliki MDS-Stat≤X2()(n)
mengindikasikan bahwa nomor-nomor observasi yang bersangkutan bebas dari
multivariate outlier dan sebaliknya bilamana nomor-nomor observasi memiliki
MDSStat>X2()(n) mengindikasikan bahwa nomor-nomor observasi yang bersangkutan
mengandung multivariate outlier.
Uji Multicollinearity & Singularity
Multicolinearitas bisa di identifikasi dari Standardized Residual Covariances (SRC)
dengan Critical Ratio (CR)=2,58. Bilamana SRCstat≤2,58 mengindikasikan tidak ada
multicolinearitas antar indikator yang bersangkutan dan sebaliknya bilamana SRCstat> 2,58
mengindikasikan ada multicolinearitas antar indikator yang bersangkutan. Sedang
singularity bisa di identifikasi dari nilai Determinant of Sample Covariance Matrix (DSCM),
dengan kesimpulan tidak terjadi singularity bilamana CM > 0 .
Pengujian Model
Structural Equation Modeling (SEM) dinyatakan baik (Fit) apabila :
1) Sampel cover matrix secara statistik tidak berbeda dengan implied covariance matrix.
Alat statistik ujinya adalah chi square (CMIN) dengan critical value p = 0,05.
2) Sampel covariance matrix tidak berbeda dengan population covariance matrix.
3) Ketepatan model dalam menghasilkan sampel covariance matrix.
4) Nilai setiap standardized residual covariance matrix < 2,58
Uji Hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak maka:
Ha : βi = 0 dimana X i tidak berpengaruh pada Y
Ha : βi = 0 dimana Xi berpengaruh pada Y
Ha diterima bila probability (P) dari βi ≤ 0,05
Ha ditolak bila probability (P) dari βi > 0,05
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi
responden terhadap variabel Pengalaman , Profesionalisme dan Kualitas Laporan Keuangan.
Setiap variabel dijabarkan dalam beberapa indikator dan dari indikator masih dijabarkan
dalam butir-butir pernyataan.
Dari distribusi frekuensi hasil analisis deskriptif melalui frekuensi dan persentase,
jawaban responden terhadap pernyataan yang diajukan, menunjukkan bahwa responden
dalam memberikan jawaban rata-rata cukup tinggi terhadap beberapa pernyataan yang
diajukan. Apabila dilihat dari distribusi rata-rata (mean), maka hasilnya dapat dilihat pada
tabel 1 berikut
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
203
Tabel 1 Distribusi rata-rata (Mean) butir pernyataan
Variabel
Indikator
Skill (S)
Tanggung jawab (TJ)
Profesionalisme
(PRF)
Keseriusan (K)
Disiplin (DI)
Integritas (I)
Masa kerja (MK)
Pengalaman
Manajerial (PLM)
Pendidikan (PD)
Pekerjaan (PK)
Dipahami (D)
Relevan (R)
Kualitas Laporan
Keuangan (KLU)
Andal (A)
Bisa diperbandingkan (B)
Butir
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
2
3
Mean
3,58
4,11
4,15
4,38
4,01
3,74
4,30
3,96
4,34
3,89
3,66
3,73
3,77
4,05
4,23
3,64
3,81
4,06
3,61
3,63
3,74
3,39
3,83
4,13
3,85
4,14
4,11
3,65
4,02
4,00
3,87
3,49
3,85
3,94
3,80
3,43
4,01
3,74
Rata-rata Indikator
3,95
4,04
4,2
3,76
4,02
3,84
3,66
3,78
4,03
3,89
3,74
3,72
ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL
Uji Unidimensionalitas, Reliabilitas dan Validitas
1. Uji Unidimensionalitas Konstruk Profesionalisme (PRF)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,991> 0,90.
mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Profesionalisme dengan
semua indikatornya. Secara statistik bisa dibuktikan adanya Unidimensionalitas maka
204
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
dilanjutkan uji reliabilitas dan validitas konstruk Profesionalisme dengan model
Construct reliability (CR).
2. Uji Reliabilitas Konstruk Profesionalisme (PRF)
Pengukuran konstruk Profesionalisme(PRF) tidak reliabel sebagaimana ditunjukkan
oleh nilai CR – PRF
= 0,668 < 0,70.Mengindikasikan bahwa indikator Skill (S),
Tanggung jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) adalah tidak reliabel
sebagai dimensi Profesionalisme.
3. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Profesionalisme (PRF)
Data indikator sebagai pengukur Profesionalisme adalah valid sebagaimana
ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan
pengukuran yang secara statistik sangat nyata atau sangat berbeda dengan nol (p=***0,001- 0,005< 0,05).Mengindikasikan bahwa indikator Skill (S), Tanggung jawab (TJ),
Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) adalah valid sebagai dimensi
Profesionalisme (PRF).
4. Uji Unidimensionalitas Konstruk Pengalaman Manajerial (PLM)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 1,000> 0,90
mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Pengalaman manajerial
dengan semua indikatornya. Secara statistik bisa dibuktikan adanya Unidimensionalitas
maka dilanjutkan uji reliabilitas dan validitas konstruk Pengalaman manajerial dengan
model Construct reliability (CR).
5. Uji Reliabilitas Konstruk Pengalaman manajerial (PLM)
Pengukuran konstruk Pengalaman Manajerial (PLM) reliabel sebagaimana
ditunjukkan oleh nilai CR – PLM = 0,819> 0,70. Mengindikasikan bahwa indikator Masa
Kerja (MK), Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) adalah reliabel sebagai dimensi
Pengalaman Manajerial.
6. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Pengalaman Manajerial (PLM)
Data indikator
sebagai pengukur Pengalaman Manajerial adalah valid
sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam
persamaan pengukuran yang secara statistik berbeda dengan nol atau secara statistik
sangat nyata (P = 0,001< 0,05). Mengindikasikan bahwa indikator Masa Kerja (MK),
Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) adalah valid sebagai dimensi Pengalaman
Manajerial (PLM).
7. Uji Unidimensionalitas Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,997> 0,90
mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Kualitas Laporan
Keuangan dengan semua indikatornya.
8. Uji Reliabilitas Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU)
Pengukuran konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU) reliabel sebagaimana
ditunjukkan oleh nilai CR – KLU =0,715>0,70. Mengindikasikan bahwa indikator
Dipahami (D), Relevan (R), Andal (A), dan bisa di Bandingkan (B) adalah reliabel sebagai
dimensi Kualitas Laporan Keuangan.
9. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU)
Data indikator sebagai pengukur Kualitas Laporan Keuangan adalah valid
sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
205
persamaan pengukuran yang secara statistik berbeda dengan nol atau secara statistik
sangat nyata (P = 0,003< 0,05).
Mengindikasikan bahwa indikator Dipahami (D), Relevan (R), Andal (A), dan bisa di
Bandingkan (B) adalah valid sebagai dimensi Kualitas Laporan Keuangan (KLU).
UJI HIPOTESIS
1. Hipotesis pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa : Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas
Informasi Laporan keuangan.
Hipotesis – 1 yang menyatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan tidak diterima (tidak terbukti).
ditunjukkan oleh regression weight dari hubungan regresi antara Profesionalisme (PRF)
dengan Kualitas Laporan Keuangan (KLU).
Yaitu :
= 0,205 yang secara statistik tidak signifikan (P = 0,634 >0,05).
2. Hipotesis kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa : Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan
Hipotesis – 2 yang menyatakan bahwa Pengalaman Manajerial berepengaruh terhadap
Kualitas informasi Laporan Keuangan diterima (terbukti). Hal ini ditunjukkan oleh
regression weight dari hubungan regresi antara Pengalaman Manajerial (PLM) dengan
Kualitas Laporan Keuangan (KLU) yaitu :
= 0,789 yang secara statistik sangat
nyata (P = 0,038 < 0,05).
PEMBAHASAN
1. Profesionalisme (PRF)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Matrik adalah 0,991 > 0,90
mengindikasikan adanya unidimensionalitas antara konstruk Profesionalisme dengan
semua indikatornya. Uji Reliabilitas konstruk Profesionalisme ditunjukkan oleh nilai CR =
0,668 < 0,70 mengindikasikan Konstruk Profesionalisme tidak reliabel tetapi valid
sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam
persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata (P = *** < 0,05). Indikator Skill
(S) berpengaruh terhadap variabel Profesionalisme (PRF) meskipun secara statistik
memberikan kontribusi paling kecil dibanding dengan indikator disiplin (DI).
2. Pengalaman Manajerial (PLM)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 1,000> 0,90
mengindikasikan adanya unidimensionalitas antara konstruk Pengalaman Manajerial
dengan semua indikatornya. Uji reliabilitas dan Validitas konstruk Pengalaman Manajerial
ditunjukkan oleh nilai CR = 0,819 > 0,70 Mengindikasikan konstruk Pengalaman manajerial
reliabel dan valid sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi regression weight setiap
indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata (P = 0,001<
0,05).
3. Kualitas Laporan Keuangan (KLU)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,997> 0,90. Derajat
kesesuaian indikator sebagai pengukur Kualitas Laporan Keuangan adalah baik. Uji
reliabilitas dan Validitas konstruk Kualitas Laporan Keuangan ditunjukkan oleh nilai CR =
0,715 > 0,186. Mengindikasikan konstruk Kualitas Laporan Keuangan reliabel dan valid
206
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi regression weight setiap indikator dalam
persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata(P = 0,003< 0,05)
4. Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung terstandar (Standardized Direct Effect) berbagai variabel
dependen bisa dilihat pada nilai Standardized regression Weight. Bilamana nilai parameter
terendah diberi nilai 1 maka besarnya pengaruh relatif sebagaimana tabel 4.2 berikut.
Tabel 2 Standardized Regression Weights (Group number 1- Default model)
Estimate
KLU
<--PRF
,304
KLU
<--PLM
,532
I
<--PRF
,489
DI
<--PRF
,268
K
<--PRF
,354
TJ
<--PRF
,793
S
<--PRF
,230
PK
<--PLM
,255
PD
<--PLM
,556
MK
<--PLM
,825
D
<--KLU
,218
R
<--KLU
,669
A
<--KLU
,374
B
<--KLU
,330
Sumber: Data Primer Diolah
a) Dari kelima indikator Profesionalisme yaitu: Skill (S), Tanggung jawab (TJ), Keseriusan (K),
Disiplin (DI), dan Integritas (I) yang paling tinggi kontribusinya adalah : Tanggung jawab (TJ)
= 0,793. Selanjutnya diikuti berturut-turut oleh Integritas (I) = 0,489, Keseriusan (K) =
0,354, Disiplin (DI) = 0,268, dan kontribusi paling rendah adalah Skill (S) = 0,230.
Dilihat dari data hasil penelitian Tanggung jawab (TJ) merupakan indikator yang
sangat penting dalam menilai suatu keprofesionalan seseorang. Tanggung jawab adalah
perasaan menjadi pimpinan bagi diri sendiri, tidak selalu harus mengecek ulang semua
keputusan yang diambil, Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk
melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan
yang diterima dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan
pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Dari ke empat indikator Pengalaman Manajerial yaitu: Masa Kerja (MK), Pendidikan (PK),
Dan Pekerjaan (PK) yang paling tinggi kontribusinya adalah Masa Kerja (MK) = 0,825,
selanjutnya diikuti Pendidikan (PK) = 0,556, dan kontribusi yang paling rendah yaitu
pekerjaan (PK) = 0,255.
Dilihat dari data hasil penelitian Masa kerja merupakan indikator yang sangat
penting dalam mengukur pengalaman seseorang dalam menyusun laporan keuangan.
c) Pengaruh langsung Pengalaman Manajerial (PLM) terhadap Kualitas Laporan Keuangan
(KLU) dalam persamaan struktural merupakan pengaruh paling tinggi, yaitu terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Fakta ini memberikan informasi kepada pihak
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
207
perusahaan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan informasi laporan keuangan
untuk memudahkan dalam menilai kinerja manajer keuangan maupun kualitas dari
informasi laporan keuangan.
5. Besar Pengaruh
a) Pengaruh langsung tidak terstandart (unstandardized Direct Effect)
variabel yang dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 3 Direct Effects (Group number 1 - Default model)
PLM
PRF
KLU
KLU
,853
,235
,000
B
,000
,000
1,046
A
,000
,000
1,477
R
,000
,000
1,912
D
,000
,000
1,000
MK
6,458
,000
,000
PD
3,931
,000
,000
PK
1,000
,000
,000
S
,000
,496
,000
TJ
,000
2,017
,000
K
,000
1,673
,000
DI
,000
,667
,000
I
,000
1,000
,000
Sumber: Hasil Data Primer Diolah
1. Besarnya pengaruh langsung variabel Pengalaman (PLM) pada Kualitas Laporan
Keuangan (KLU) adalah 0,853
2. Besarnya pengaruh langsung Profesionalisme (PRF) pada Kualitas Laporan
Keuangan (KLU) adalah 0,235
b) Pengaruh langsung terstandart (Standardized Direct Effect)
Berdasarkan Standardized Direct Effects :
1. Variabel yang pengaruhnya dominan pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU)
adalah Pengalaman (PLM) yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Standardized
Direct Effect yaitu sebesar 0,497
2. Pengaruh Profesionalisme (PRF) pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU) sebesar
0,359/0,497 atau 0,722 kali dari pengaruh Pengalaman pada Kualitas Laporan
Keuangan.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang dibahas dalam Bab IV maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1) Hasil analisis Profesionalisme, semua regression weight (faktor loading) secara statistik
sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa : Skill (S),
Tanggung Jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) merupakan dimensi
Profesionalisme yang signifikan. Kemudian untuk menguji Reliabilitas dan Validitas maka
melalui model Construct Reliability, menunjukkan bahwa hasil analisis Profesionalisme
(PRF) = 0,668 <0,70.
208
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
2) Hasil analisis Pengalaman Manajerial menghasilkan regression weight (faktor loading)
secara statistik sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa : Masa Kerja (MK), Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) sebagai indikator dari
Pengalaman Manajerial yang signifikan. Kemudian untuk menguji Reliabilitas dan Validitas
konstruk Pengalaman Manajerial dengan model Construct Reliability (CR) menunjukkan
bahwa hasil analisis Pengalaman Manajerial (PLM) = 0,819 > 0,70 .
3) Hasil analisis Kualitas Laporan Keuangan menghasilkan regression weight (faktor loading)
secara statistik sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
: Dapat dipahami (D), Relevan (R), Andal (A),dan Bisa diperbandingkan (B) sebagai
indikator dari Kualitas Laporan Keuangan yang signifikan. Kemudian untuk menguji
Reliabilitas dan Validitas menggunakan uji Reliabilitas dan Validitas konstruk Kualitas
Laporan Keuangan dengan model Construct Reliability (CR) menunjukkan bahwa hasil
analisis Kualitas Laporan Keuangan (KLU) 0,715 > 0,186.
4) Hasil pengukuran pada tabel 4.29 memberikan kesimpulan bahwa hampir semua
regression weight secara statistik sangat nyata (signifikan < 0,05).
Hipotesa 1 menyatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas
Informasi laporan Keuangan tidak diterima (tidak terbukti). Hal ini ditunjukkan oleh
Regeression Weight dari hubungan regresi antara Profesionalisme (PRF) dengan Kualitas
Laporan Keuangan (KLU) secara statistik tidak signifikan (P = 0,634 > 0,05).
Hipotesa 2 menyatakan bahwa Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap
Kualitas Informasi Laporan Keuangan diterima (terbukti) hal ini ditunjukkan oleh
regression weight dari hubungan regresi antara Pengalaman Manajerial (PLM) dengan
Kualitas Laporan Keuangan (KLU) yang secara statistik sangat nyata (P = 0,038 < 0,05).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka saran-saran yang diharapkan
dapat dipertimbangakan adalah sebagai berikut:
1. Dengan mengetahui hasil analisis tersebut maka penerapan pengukuran penilaian dalam
Profesionalisme yang perlu dilakukan sebagai pertimbangan dalam pengambilan suatu
keputusan adalah dengan memperhatikan indikator-indikator yang paling tinggi
kontribusinya yaitu: Tanggung jawab, Integritas, Keseriusan, dan Disiplin.
2. Masa Kerja merupakan indikator pada variabel Pengalaman Manajerial yang paling tinggi
memberikan kontribusinya sedangkan Pekerjaan merupakan indikator yang paling rendah
. berdasar fakata penelitian maka disarankan apabla dalam menilai suatu pengalaman
bisa lebih dilihat dari sisi Masa kerjanya terlebuh dahulu.
3. Pengaruh langsung Pengalaman manajerial terhadap Kualitas Informasi Laporan
Keuangan mempunyai pengaruh paling tinggi dibanding dengan variabel Profesionalisme .
Berdasar fakta penelitian maka disarankan didalam melakukan penilaian atas kinerja dan
kualitas informasi bisa dilihat dari segi faktor Pengalaman Manajerialnya.
4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dicari variabel-variabel yang dapat menjelaskan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi.
5. Terjadinya Multicollinearity dan singularity, adanya indikasi model yang belum baik dan
distribusi data yang tidak normal merupakan kekurangan dalam penelitian ini dan
diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menghasilkan analisis data yang lebih baik.
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
209
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi VI.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Azizah, Nur.2010. Langkah-Langkah Analisis SEM. Statisticszones Blog.com
Djunaedi, Achmad. 2000. Metode Penelitian. Online
Fanani, Zaenal. 2009. Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu Dan
Konsekuensi Ekonomi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Vol.6 NO. 1, Juni.
Fridati, Winda. 2005. Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan
Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan Di
Jogjakarta.
Gujarati, N Damonar. 2006. Dasar- Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
(http:www.metpen.co.id/Djunaedi/eksplanasi, di akses 5 juni 2011)
Indriantoro, Nur dkk. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.
Latan, Hangky dkk.2012. SEM Structural Equation Modeling. Yogyakarta: BPFE
Sasmito, Catur. 2012. Pengaruh Marketing Mix dan Motivasi Kerja Terhadap Pengambilan
Keputusan Peternak dalam Memilih Kemitraan Ayam Pedaging di Kabupaten
Banyuwangi.Perpustakaan Pusat. UNISMA
Santoso, Singgih. 2012. Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo
Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.
Suja’i, Imam Yusuf. 2012. Aplikasi Program Amos Untuk Analisis Pemodelan Struktural. Edisi
Kedua. BPFE: UNISMA
Sukmaningrum, Tantriana. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. FE Universitas Diponegoro Semarang.
Sulistiawan, Dhedy. 2007. Analisis Kualitas Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan
Kinerja Keuangan: Sektor Manufaktur BEJ. Jurnal Keuangan Dan Perbankan No. 1,
Januari (81-89).
Supriyati. 2006. Pengaruh Pengalaman Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Profesionalisme
Serta Pengaruh Profesionalisme Terhadap Hasil Kerja (outcomes). Ventura Vol.9 No.3
Desember.
*) Juwita Andini adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma
**) H. A Yusuf Imam Suja’i adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
***) Budi Wahono adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
210
Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono
Download