ANALISIS KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN MANAJERIAL Oleh: Juwita Andini *) H. A Yusuf Imam Suja’i **) Budi Wahono ***) Email: [email protected] Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma Malang ABSTRACT The purposed of this research was to know the effect of professionalism and managerialism experience about the quality of information financial report.The resercher used random sampling methodology to take the samples, the analizing of the data used SPSS and Amos 6 programs. By using 110 responden samples who joined the arranging of financial report in all factories in Malang consist of 23 factories. The findings showed that generally professionalism (PRF) was not having an affect on information financial report (KLU), it showed from the regression weight between professionalism (PRF) information financial report (KLU), statistically it was not significant (P = 0,634 > 0,05). Whereas the managerialism experience (PLM) was having an affect on the quality of information financial report (KLU), it showed from the regression weight between the managerialism experience (PLM) and the quality of information financial report (KLU), statistically it showed very tangible (P = 0,038 < 0,05). Key words: Professionalism, Managerialism Experience and Information Financial Report. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Agar laporan keuangan dapat menjadi alat yang handal dan relevan dalam pembuatan keputusan, maka laporan keuangan perlu di ungkapkan secara baik dan benar serta dapat di pahami. Maka dalam hal ini kualitas pengungkapan laporan keuangan (Disclosure) sangat di tentukan pihak yang menyusun laporan keuangan itu sendiri .Yakni seorang manajer keuangan yang professional dan tentunya berpengalaman. Kualitas pengungkapan informasi terletak pada kemampuan catatan laporan keuangan menyajikan informasi keuangan badan usaha (perusahaan) selengkap mungkin. Karena mengingat kualitas informasi laporan terletak pada kemampuan pengungkapan informasi yang relevan, dapat di andalkan, dapat dibandingkan, serta dapat dipahami.. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengkaji pengaruh profesionalisme dan pengalaman manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan. Mengingat belum adanya penelitian terhadap variabel ini, serta perlunya pengukuran terhadap seberapa besar pengaruh profesionalisme dan pengalaman manajerial terhadap kualitas infirmasi laporan keuangan. Maka peneliti berniat untuk mengadakan penelitian dengan judul ‘’Analisis Kualitas Informasi Laporan Kuangan Berdasarkan Profesionalisme dan Pengalaman Manajerial’’. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka perumusan masalah Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 197 dalam penelitian ini adalah : Apakah profesionalisme dan pengalaman manajerial berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan? TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan pengalaman manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan. KONTRIBUSI PENELITIAN 1) Untuk Kalangan Akademis, Dapat digunakan sebagai bahan masukan konsep dan pengetahuan terkait hubungan atau keterkaitan antara profesionalisme dan pengalaman manajerial terhadap kualitas informasi laporan keuangan serta bisa digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya bagi peneliti-peneliti yang tertarik pada masalah ini. 2) Bagi Perusahaan, Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan perusahaan dalam menilai kinerja manajer keuangan, selain itu dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan. 3) Untuk Kalangan Praktisi, Dapat dijadikan sebagai referensi baru dan wawasan mengenai hasil analisis kualitas informasi laporan keuangan berdasarkan profesionalisme dan pengalaman manajerial. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kualitas informasi laporan keuangan, yaitu Xu et al. (2003); Choirunisah (2008); Indriasari dan Nahartyo (2008); Nugraha dan Susanti (2010); Winidyaningrum dan Rahmawati (2010). Mengacu pada penelitian terdahulu, bahwa terdapat tingkat signifikasi yang berbeda dari masing-masing variabel atribut kualitas laporan keuangan. Xu et al. (2003) meneliti Faktor kunci dari kualitas informasi akuntansi studi kasus di Australia. Hasil penelitiannya menyatakan sumber daya manusia, sistem, organisasi, dan faktor eksternal merupakan faktor kritis menentukan kualitas informasi akuntansi (laporan keuangan). Dia menjelaskan bahwa interaksi antara orang dan sistem serta implementasi sistem merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas dari sebuah informasi. Keandalan sistem harus juga di dukung oleh keandalan sumber daya manusia. Namun sistem yang sudah berjalan harus dikontrol agar tetap dapat berjalan baik. Choirunisah (2008) meneliti ‘’faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi instansi (studi pada KPPN Malang)’’.Hasil penelitiannya menyatakan kemampuan sumber daya manusia dan organisasi tim berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi keuangan satuan kerja. Indriasari dan Nahartyo (2008) meneliti ‘’Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir)’’.Hasil penelitiannya menyatakan kapasitas sumber daya manusia tidak mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah secara signifikan, sedangkan pemanfaatan teknologi informasi dan pengendalian intern akuntansi mempengaruhi nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah secara signifikan. Indriasari dan Nahartyo (2008) juga menyatakan bahwa kapasitas sumber daya manusia dan 198 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pemerintah daerah. Nugraha dan Susanti (2010) meneliti ‘’Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Reliabilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah’’.Hasil penelitiannya menyatakan sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap keandalan laporan keuangan. Widyaningrum dan Rahmawati (2010) meneliti ‘’Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Informasi Teknologi, Pemanfaatan Kehandalan dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah’’.Hasil penelitiannya menyatakaan sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kehandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah, tetapi tidak signifikan terhadap ketepatan waktu.Pemanfaatan teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap keandalan pelaporan dan ketepatan waktu. Penelitian yang dilakukan oleh Kalbers dan Fogarty (1995) meneliti Pengaruh Profesionalisme Terhadap Beberapa Outcomes, yaitu Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intentions. Disamping itu, diteliti pula pengaruh pengalaman terhadap profesionalisme itu sendiri untuk menguji kekuatan variabel profesionalismenya dalam menjelaskan outcomesnya.Hasilnya menyatakan bahwa pengalaman memiliki pengaruh terhadap profesionalisme.Sedangkan , pada penelitian Hudiwinarsih (2005) menyatakan bahwa seluruh dimensi profesionalisme memiliki pengaruh terhadap outcomes, walaupun pengaruhnya tidak begitu besar. DEFINISI PROFESIONAL Istilah profesional berasal dari bahasa ; yunani yaitu prophaino yang berarti menyatakan secara publik,dan bahasa latin sebagai disebut professio. Dimana kedua kata ini mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan pekerjaannya seseorang harus memenuhi persyaratan tertentu yang dapat dinilai oleh masyarakat umum atas suatu pekerjaan tertentu (Koehn dalam Anwar, 2001:106). Menurut Keraf (1998:36) profesional adalah orang yang menekuni pekerjaannya dengan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya itu. Seorang profesional harus memilki disiplin kerja yang tinggi, yang semata-mata bukan pengaruh dari luar (lingkungan,atasan,aturan) melainkan disiplin ini muncul dari dalam dirinya karena menyatunya dia dengan pekerjaannya tersebut.Hanya dengan disiplin diri baik waktu,dalam ketekunan,dalam menyelesaikan pekerjannya sampai tuntas,maupun dalam menepati rencana-rencana kerja yang digariskan tanpa harus menjadi budak dari semua itu.Ia bisa berhasil dalam menjalankan tugas pekerjaannya, berhasil menjadi orang yang sukses dan berguna bagi banyak orang. Lebih dari itu, seorang profesional dipercaya masyarakat karena mempunyai komitmen moral atau pribadi serta tanggungjawab yang mendalam atas pekerjaannya.Seorang profesional juga memiliki integritas pribadi yang tinggi dan mendalam. Ia bukan merupakan orang tidak tahu malu untuk berkolusi, melakukan pemalsuan, dan seterusnya hanya demi sesuatu yang lain diluar nilai dan tuntutan profesinya .Ia juga merupakan orang yang tahu menjaga nama baik komitmen moralnya, tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya. Maka profesional identik dengan mutu, komitmen, tanggung jawab dan bayaran yang tinggi. Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 199 PENGALAMAN MANAJERIAL Pengalaman sebagai lamanya waktu dalam bekerja dibidangnya (Bowman dan Bradley, 2004) pengalaman ini dapat diperoleh dari pendidikan dan pekerjaan. Dengan melakukan suatu pekerjaan terutama atas tugas yang berulang dan rutin maka akan memberikan kesempatan mengerjakan laporan keuangan dengan lebih baik. Hasil penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh seorang manajer yang berpengalaman dengan yang belum atau kurang berpengalaman akan sangat berbeda. Demikian halnya dalam hal memberikan kesimpulan terhadap laporan keuangan yang disusun. Pengalaman ini memacu seorang manajer dalam memotivasi dirinya untuk mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat dicapai prestasi kerja yang lebih baik . KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN Kualitas merupakan sesuatu yang memenuhi atau melebihi harapan ataupun kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria untuk menilai kualitas laporan keuangan menurut PP. No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi Pemerintah Indonesia adalah dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan Kriteria tersebut merujuk pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Murphy (dalam Payanta, 2006:83) bahwa kualitas laporan keuangan akan meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.Para pengguna laporan keuangan yakin dalam mengambil keputusankarena didasarkan pada informasi yang telah dipersiapkan dengan baik, disetujui dan diaudit secara transparan, dapat dipertanggungjawabkan dan berkualitas. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan menyajikan informasi yang benar dan jujur. Hal ini berarti bahwa kualitas laporan keuangan menunjukkan konsep kualitas informasi dari laporan tersebut. HIPOTESIS Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan teori maka hipotesis dari penelitian ini adalah : H1 : Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. H2 : Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi pada penelitian ini adalah pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan dalam beberapa perusahaan di kota Malang. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 110 orang responden yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan dalam perusahaan yang ada di kota Malang. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:89), Definisi operasional variabel adalah penentuan sehingga menjadikan variabel yang dapat diukur. 1) Variabel eksogen penelitian a) Variabel profesionalisme (PRF) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah didefinisikan sebagai mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan suatu ciri suatu profesi atau seseorang yang profesional. 200 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono b) Variabel pengalaman manajerial (PLM) pengalaman sebagai lamanya waktu dalam bekerja dibidangnya. pengalaman ini dapat diperoleh dari pendidikan dan pekerjaan. 2) Variabel Endogen a) Variabel kualitas informasi laporan keuangan (KLU) Variabel kualitas informasi laporan keuangan (KLU) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah taraf (mutu) atau terpenuhinya kriteria atau harapan yang melekat pada informasi laporan keuangan. MODEL PENELITIAN MK PD PK PLM D KLU S A TJ K R B PRF DI I Gambar 1 Model Penelitian SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden dalam hal ini berbentuk jawaban kuesioner yang di ajukan kepada para responden yang melakukan penyusunan laporan keuangan di perusahaan yang ada di kota Malang. Sedang metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Observasi lapangan (Field Research) Observasi lapangan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara secara langsung ke lapangan yang ada pada objek penelitian yang sedang diteliti. 2) Kuesioner (angket) Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai pengumpulan metode. Arikunto (2010:268). Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 201 METODE ANALISIS Analisis Statistik Diskriptif Langkah-langkah dalam analisis deskriptif adalah sebagai berikut: 1. Menyusun tabulasi skor data hasil penelitiantentang tanggapan responden terhadap butir-butir kuesioner. Disusun dalam bentuk skor sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan untuk responden sebanyak 100 orang. 2. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing indikator dari variabel konstruk . 3. Menghitung distrubusi frekuensi skor Dari tabulasi data yang telah disusun dihitung frekuensi skor jawaban responden untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistic inferensial pada penelitian ini menggunakan Model Persamaan Struktural, dengan langkah sebagai berikut : 1. Mengembangkan Model Teoritis SEM. Sejalan dengan operasionalisasi variabel maka Structural Eqution Modeling Teoritis sebagaimana Gambar 2 berikut ini : 1 e1 MK 1 e2 PD PLM 1 1 e3 PK D 1 U 1 1 1 1 R 1 KLU A v1 w1 w2 1 w3 S 1 B 1 v2 w4 TJ 1 1 v3 K 1 v4 DII PRF 1 1 v5 I Gambar 2 Diagram Jalur SEM Teoritis 2. Uji Unidimensionality, Reliability dan Validity a. Konstruk Pengalaman (PLM) b. Konstruk Profesionalisme c. Konstruk kualitas laporan keuangan (KLU) 202 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 3. 4. 5. 6. Uji Normalitas Utamanya dilakukan uji normalitas secara multivariate dengan menggunakan uji kurtosis dengan Critical Ratio (CR) = 2,58. Data indikator secara multivariate berdistribusi normal bilamana CRstat ≤ 2,58. Uji Univariate Outlier Ada tidaknya Multivariate outlier di identifikasi dengan menggunakan MahalaNobis Distance Square (MDS) dengan Critical Ratio = X2()(n), di mana= error = 0,005 dan n = jumlah indikator. Bilamana nomor-nomor observasi memiliki MDS-Stat≤X2()(n) mengindikasikan bahwa nomor-nomor observasi yang bersangkutan bebas dari multivariate outlier dan sebaliknya bilamana nomor-nomor observasi memiliki MDSStat>X2()(n) mengindikasikan bahwa nomor-nomor observasi yang bersangkutan mengandung multivariate outlier. Uji Multicollinearity & Singularity Multicolinearitas bisa di identifikasi dari Standardized Residual Covariances (SRC) dengan Critical Ratio (CR)=2,58. Bilamana SRCstat≤2,58 mengindikasikan tidak ada multicolinearitas antar indikator yang bersangkutan dan sebaliknya bilamana SRCstat> 2,58 mengindikasikan ada multicolinearitas antar indikator yang bersangkutan. Sedang singularity bisa di identifikasi dari nilai Determinant of Sample Covariance Matrix (DSCM), dengan kesimpulan tidak terjadi singularity bilamana CM > 0 . Pengujian Model Structural Equation Modeling (SEM) dinyatakan baik (Fit) apabila : 1) Sampel cover matrix secara statistik tidak berbeda dengan implied covariance matrix. Alat statistik ujinya adalah chi square (CMIN) dengan critical value p = 0,05. 2) Sampel covariance matrix tidak berbeda dengan population covariance matrix. 3) Ketepatan model dalam menghasilkan sampel covariance matrix. 4) Nilai setiap standardized residual covariance matrix < 2,58 Uji Hipotesis Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak maka: Ha : βi = 0 dimana X i tidak berpengaruh pada Y Ha : βi = 0 dimana Xi berpengaruh pada Y Ha diterima bila probability (P) dari βi ≤ 0,05 Ha ditolak bila probability (P) dari βi > 0,05 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi responden terhadap variabel Pengalaman , Profesionalisme dan Kualitas Laporan Keuangan. Setiap variabel dijabarkan dalam beberapa indikator dan dari indikator masih dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Dari distribusi frekuensi hasil analisis deskriptif melalui frekuensi dan persentase, jawaban responden terhadap pernyataan yang diajukan, menunjukkan bahwa responden dalam memberikan jawaban rata-rata cukup tinggi terhadap beberapa pernyataan yang diajukan. Apabila dilihat dari distribusi rata-rata (mean), maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 203 Tabel 1 Distribusi rata-rata (Mean) butir pernyataan Variabel Indikator Skill (S) Tanggung jawab (TJ) Profesionalisme (PRF) Keseriusan (K) Disiplin (DI) Integritas (I) Masa kerja (MK) Pengalaman Manajerial (PLM) Pendidikan (PD) Pekerjaan (PK) Dipahami (D) Relevan (R) Kualitas Laporan Keuangan (KLU) Andal (A) Bisa diperbandingkan (B) Butir 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 Mean 3,58 4,11 4,15 4,38 4,01 3,74 4,30 3,96 4,34 3,89 3,66 3,73 3,77 4,05 4,23 3,64 3,81 4,06 3,61 3,63 3,74 3,39 3,83 4,13 3,85 4,14 4,11 3,65 4,02 4,00 3,87 3,49 3,85 3,94 3,80 3,43 4,01 3,74 Rata-rata Indikator 3,95 4,04 4,2 3,76 4,02 3,84 3,66 3,78 4,03 3,89 3,74 3,72 ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL Uji Unidimensionalitas, Reliabilitas dan Validitas 1. Uji Unidimensionalitas Konstruk Profesionalisme (PRF) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,991> 0,90. mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Profesionalisme dengan semua indikatornya. Secara statistik bisa dibuktikan adanya Unidimensionalitas maka 204 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono dilanjutkan uji reliabilitas dan validitas konstruk Profesionalisme dengan model Construct reliability (CR). 2. Uji Reliabilitas Konstruk Profesionalisme (PRF) Pengukuran konstruk Profesionalisme(PRF) tidak reliabel sebagaimana ditunjukkan oleh nilai CR – PRF = 0,668 < 0,70.Mengindikasikan bahwa indikator Skill (S), Tanggung jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) adalah tidak reliabel sebagai dimensi Profesionalisme. 3. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Profesionalisme (PRF) Data indikator sebagai pengukur Profesionalisme adalah valid sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata atau sangat berbeda dengan nol (p=***0,001- 0,005< 0,05).Mengindikasikan bahwa indikator Skill (S), Tanggung jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) adalah valid sebagai dimensi Profesionalisme (PRF). 4. Uji Unidimensionalitas Konstruk Pengalaman Manajerial (PLM) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 1,000> 0,90 mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Pengalaman manajerial dengan semua indikatornya. Secara statistik bisa dibuktikan adanya Unidimensionalitas maka dilanjutkan uji reliabilitas dan validitas konstruk Pengalaman manajerial dengan model Construct reliability (CR). 5. Uji Reliabilitas Konstruk Pengalaman manajerial (PLM) Pengukuran konstruk Pengalaman Manajerial (PLM) reliabel sebagaimana ditunjukkan oleh nilai CR – PLM = 0,819> 0,70. Mengindikasikan bahwa indikator Masa Kerja (MK), Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) adalah reliabel sebagai dimensi Pengalaman Manajerial. 6. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Pengalaman Manajerial (PLM) Data indikator sebagai pengukur Pengalaman Manajerial adalah valid sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik berbeda dengan nol atau secara statistik sangat nyata (P = 0,001< 0,05). Mengindikasikan bahwa indikator Masa Kerja (MK), Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) adalah valid sebagai dimensi Pengalaman Manajerial (PLM). 7. Uji Unidimensionalitas Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,997> 0,90 mengindikasikan adanya Unidimensionalitas antara konstruk Kualitas Laporan Keuangan dengan semua indikatornya. 8. Uji Reliabilitas Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU) Pengukuran konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU) reliabel sebagaimana ditunjukkan oleh nilai CR – KLU =0,715>0,70. Mengindikasikan bahwa indikator Dipahami (D), Relevan (R), Andal (A), dan bisa di Bandingkan (B) adalah reliabel sebagai dimensi Kualitas Laporan Keuangan. 9. Uji Validity Indikator Dari Konstruk Kualitas Laporan Keuangan (KLU) Data indikator sebagai pengukur Kualitas Laporan Keuangan adalah valid sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 205 persamaan pengukuran yang secara statistik berbeda dengan nol atau secara statistik sangat nyata (P = 0,003< 0,05). Mengindikasikan bahwa indikator Dipahami (D), Relevan (R), Andal (A), dan bisa di Bandingkan (B) adalah valid sebagai dimensi Kualitas Laporan Keuangan (KLU). UJI HIPOTESIS 1. Hipotesis pertama Hipotesis pertama menyatakan bahwa : Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan keuangan. Hipotesis – 1 yang menyatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan tidak diterima (tidak terbukti). ditunjukkan oleh regression weight dari hubungan regresi antara Profesionalisme (PRF) dengan Kualitas Laporan Keuangan (KLU). Yaitu : = 0,205 yang secara statistik tidak signifikan (P = 0,634 >0,05). 2. Hipotesis kedua Hipotesis kedua menyatakan bahwa : Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Hipotesis – 2 yang menyatakan bahwa Pengalaman Manajerial berepengaruh terhadap Kualitas informasi Laporan Keuangan diterima (terbukti). Hal ini ditunjukkan oleh regression weight dari hubungan regresi antara Pengalaman Manajerial (PLM) dengan Kualitas Laporan Keuangan (KLU) yaitu : = 0,789 yang secara statistik sangat nyata (P = 0,038 < 0,05). PEMBAHASAN 1. Profesionalisme (PRF) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Matrik adalah 0,991 > 0,90 mengindikasikan adanya unidimensionalitas antara konstruk Profesionalisme dengan semua indikatornya. Uji Reliabilitas konstruk Profesionalisme ditunjukkan oleh nilai CR = 0,668 < 0,70 mengindikasikan Konstruk Profesionalisme tidak reliabel tetapi valid sebagaimana ditunjukkan oleh signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata (P = *** < 0,05). Indikator Skill (S) berpengaruh terhadap variabel Profesionalisme (PRF) meskipun secara statistik memberikan kontribusi paling kecil dibanding dengan indikator disiplin (DI). 2. Pengalaman Manajerial (PLM) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 1,000> 0,90 mengindikasikan adanya unidimensionalitas antara konstruk Pengalaman Manajerial dengan semua indikatornya. Uji reliabilitas dan Validitas konstruk Pengalaman Manajerial ditunjukkan oleh nilai CR = 0,819 > 0,70 Mengindikasikan konstruk Pengalaman manajerial reliabel dan valid sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata (P = 0,001< 0,05). 3. Kualitas Laporan Keuangan (KLU) Hasil pengujian menunjukkan bahwa GFI – Statistik adalah 0,997> 0,90. Derajat kesesuaian indikator sebagai pengukur Kualitas Laporan Keuangan adalah baik. Uji reliabilitas dan Validitas konstruk Kualitas Laporan Keuangan ditunjukkan oleh nilai CR = 0,715 > 0,186. Mengindikasikan konstruk Kualitas Laporan Keuangan reliabel dan valid 206 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi regression weight setiap indikator dalam persamaan pengukuran yang secara statistik sangat nyata(P = 0,003< 0,05) 4. Pengaruh Langsung Pengaruh langsung terstandar (Standardized Direct Effect) berbagai variabel dependen bisa dilihat pada nilai Standardized regression Weight. Bilamana nilai parameter terendah diberi nilai 1 maka besarnya pengaruh relatif sebagaimana tabel 4.2 berikut. Tabel 2 Standardized Regression Weights (Group number 1- Default model) Estimate KLU <--PRF ,304 KLU <--PLM ,532 I <--PRF ,489 DI <--PRF ,268 K <--PRF ,354 TJ <--PRF ,793 S <--PRF ,230 PK <--PLM ,255 PD <--PLM ,556 MK <--PLM ,825 D <--KLU ,218 R <--KLU ,669 A <--KLU ,374 B <--KLU ,330 Sumber: Data Primer Diolah a) Dari kelima indikator Profesionalisme yaitu: Skill (S), Tanggung jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) yang paling tinggi kontribusinya adalah : Tanggung jawab (TJ) = 0,793. Selanjutnya diikuti berturut-turut oleh Integritas (I) = 0,489, Keseriusan (K) = 0,354, Disiplin (DI) = 0,268, dan kontribusi paling rendah adalah Skill (S) = 0,230. Dilihat dari data hasil penelitian Tanggung jawab (TJ) merupakan indikator yang sangat penting dalam menilai suatu keprofesionalan seseorang. Tanggung jawab adalah perasaan menjadi pimpinan bagi diri sendiri, tidak selalu harus mengecek ulang semua keputusan yang diambil, Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. b) Dari ke empat indikator Pengalaman Manajerial yaitu: Masa Kerja (MK), Pendidikan (PK), Dan Pekerjaan (PK) yang paling tinggi kontribusinya adalah Masa Kerja (MK) = 0,825, selanjutnya diikuti Pendidikan (PK) = 0,556, dan kontribusi yang paling rendah yaitu pekerjaan (PK) = 0,255. Dilihat dari data hasil penelitian Masa kerja merupakan indikator yang sangat penting dalam mengukur pengalaman seseorang dalam menyusun laporan keuangan. c) Pengaruh langsung Pengalaman Manajerial (PLM) terhadap Kualitas Laporan Keuangan (KLU) dalam persamaan struktural merupakan pengaruh paling tinggi, yaitu terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan. Fakta ini memberikan informasi kepada pihak Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 207 perusahaan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan informasi laporan keuangan untuk memudahkan dalam menilai kinerja manajer keuangan maupun kualitas dari informasi laporan keuangan. 5. Besar Pengaruh a) Pengaruh langsung tidak terstandart (unstandardized Direct Effect) variabel yang dianalisis dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 3 Direct Effects (Group number 1 - Default model) PLM PRF KLU KLU ,853 ,235 ,000 B ,000 ,000 1,046 A ,000 ,000 1,477 R ,000 ,000 1,912 D ,000 ,000 1,000 MK 6,458 ,000 ,000 PD 3,931 ,000 ,000 PK 1,000 ,000 ,000 S ,000 ,496 ,000 TJ ,000 2,017 ,000 K ,000 1,673 ,000 DI ,000 ,667 ,000 I ,000 1,000 ,000 Sumber: Hasil Data Primer Diolah 1. Besarnya pengaruh langsung variabel Pengalaman (PLM) pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU) adalah 0,853 2. Besarnya pengaruh langsung Profesionalisme (PRF) pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU) adalah 0,235 b) Pengaruh langsung terstandart (Standardized Direct Effect) Berdasarkan Standardized Direct Effects : 1. Variabel yang pengaruhnya dominan pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU) adalah Pengalaman (PLM) yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Standardized Direct Effect yaitu sebesar 0,497 2. Pengaruh Profesionalisme (PRF) pada Kualitas Laporan Keuangan (KLU) sebesar 0,359/0,497 atau 0,722 kali dari pengaruh Pengalaman pada Kualitas Laporan Keuangan. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil penelitian yang dibahas dalam Bab IV maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Hasil analisis Profesionalisme, semua regression weight (faktor loading) secara statistik sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa : Skill (S), Tanggung Jawab (TJ), Keseriusan (K), Disiplin (DI), dan Integritas (I) merupakan dimensi Profesionalisme yang signifikan. Kemudian untuk menguji Reliabilitas dan Validitas maka melalui model Construct Reliability, menunjukkan bahwa hasil analisis Profesionalisme (PRF) = 0,668 <0,70. 208 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 2) Hasil analisis Pengalaman Manajerial menghasilkan regression weight (faktor loading) secara statistik sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa : Masa Kerja (MK), Pendidikan (PD), dan Pekerjaan (PK) sebagai indikator dari Pengalaman Manajerial yang signifikan. Kemudian untuk menguji Reliabilitas dan Validitas konstruk Pengalaman Manajerial dengan model Construct Reliability (CR) menunjukkan bahwa hasil analisis Pengalaman Manajerial (PLM) = 0,819 > 0,70 . 3) Hasil analisis Kualitas Laporan Keuangan menghasilkan regression weight (faktor loading) secara statistik sangat nyata dengan bukti (signifikansi < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa : Dapat dipahami (D), Relevan (R), Andal (A),dan Bisa diperbandingkan (B) sebagai indikator dari Kualitas Laporan Keuangan yang signifikan. Kemudian untuk menguji Reliabilitas dan Validitas menggunakan uji Reliabilitas dan Validitas konstruk Kualitas Laporan Keuangan dengan model Construct Reliability (CR) menunjukkan bahwa hasil analisis Kualitas Laporan Keuangan (KLU) 0,715 > 0,186. 4) Hasil pengukuran pada tabel 4.29 memberikan kesimpulan bahwa hampir semua regression weight secara statistik sangat nyata (signifikan < 0,05). Hipotesa 1 menyatakan bahwa Profesionalisme berpengaruh terhadap Kualitas Informasi laporan Keuangan tidak diterima (tidak terbukti). Hal ini ditunjukkan oleh Regeression Weight dari hubungan regresi antara Profesionalisme (PRF) dengan Kualitas Laporan Keuangan (KLU) secara statistik tidak signifikan (P = 0,634 > 0,05). Hipotesa 2 menyatakan bahwa Pengalaman Manajerial berpengaruh terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan diterima (terbukti) hal ini ditunjukkan oleh regression weight dari hubungan regresi antara Pengalaman Manajerial (PLM) dengan Kualitas Laporan Keuangan (KLU) yang secara statistik sangat nyata (P = 0,038 < 0,05). SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka saran-saran yang diharapkan dapat dipertimbangakan adalah sebagai berikut: 1. Dengan mengetahui hasil analisis tersebut maka penerapan pengukuran penilaian dalam Profesionalisme yang perlu dilakukan sebagai pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan adalah dengan memperhatikan indikator-indikator yang paling tinggi kontribusinya yaitu: Tanggung jawab, Integritas, Keseriusan, dan Disiplin. 2. Masa Kerja merupakan indikator pada variabel Pengalaman Manajerial yang paling tinggi memberikan kontribusinya sedangkan Pekerjaan merupakan indikator yang paling rendah . berdasar fakata penelitian maka disarankan apabla dalam menilai suatu pengalaman bisa lebih dilihat dari sisi Masa kerjanya terlebuh dahulu. 3. Pengaruh langsung Pengalaman manajerial terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan mempunyai pengaruh paling tinggi dibanding dengan variabel Profesionalisme . Berdasar fakta penelitian maka disarankan didalam melakukan penilaian atas kinerja dan kualitas informasi bisa dilihat dari segi faktor Pengalaman Manajerialnya. 4. Untuk penelitian selanjutnya disarankan dicari variabel-variabel yang dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi. 5. Terjadinya Multicollinearity dan singularity, adanya indikasi model yang belum baik dan distribusi data yang tidak normal merupakan kekurangan dalam penelitian ini dan diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menghasilkan analisis data yang lebih baik. Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono 209 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimin. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta Azizah, Nur.2010. Langkah-Langkah Analisis SEM. Statisticszones Blog.com Djunaedi, Achmad. 2000. Metode Penelitian. Online Fanani, Zaenal. 2009. Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu Dan Konsekuensi Ekonomi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia Vol.6 NO. 1, Juni. Fridati, Winda. 2005. Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan Di Jogjakarta. Gujarati, N Damonar. 2006. Dasar- Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga (http:www.metpen.co.id/Djunaedi/eksplanasi, di akses 5 juni 2011) Indriantoro, Nur dkk. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta. Latan, Hangky dkk.2012. SEM Structural Equation Modeling. Yogyakarta: BPFE Sasmito, Catur. 2012. Pengaruh Marketing Mix dan Motivasi Kerja Terhadap Pengambilan Keputusan Peternak dalam Memilih Kemitraan Ayam Pedaging di Kabupaten Banyuwangi.Perpustakaan Pusat. UNISMA Santoso, Singgih. 2012. Analisis SEM Menggunakan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survai. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES. Suja’i, Imam Yusuf. 2012. Aplikasi Program Amos Untuk Analisis Pemodelan Struktural. Edisi Kedua. BPFE: UNISMA Sukmaningrum, Tantriana. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. FE Universitas Diponegoro Semarang. Sulistiawan, Dhedy. 2007. Analisis Kualitas Pengungkapan Laporan Keuangan Berdasarkan Kinerja Keuangan: Sektor Manufaktur BEJ. Jurnal Keuangan Dan Perbankan No. 1, Januari (81-89). Supriyati. 2006. Pengaruh Pengalaman Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh Profesionalisme Terhadap Hasil Kerja (outcomes). Ventura Vol.9 No.3 Desember. *) Juwita Andini adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) H. A Yusuf Imam Suja’i adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Budi Wahono adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma 210 Juwita Andini, H. A Yusuf Imam Suja’i dan Budi Wahono