BUDAYA PERUSAHAAN, KINERJA OGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI PADA PERBANKAN NASIONAL DI BALI) Ida Bagus Raka Suardana Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) Undiknas Denpasar Email : [email protected] ABSTRACT Structural Equation Modeling (SEM) is used to analyze the variables by using AMOS 6.0 software. This research shows these following results: there is a significant influence of corporate culture toward organization performances, there is a significant influence of organization performances toward employee satisfaction, there is a significant influence of corporate culture toward customer satisfaction, and there is no direct influence of corporate culture, based on organization performances, toward employee satisfaction. Keywords: Corporate culture, organizatio performance, employee satisfaction. I. PENDAHULUAN kepuasan Budaya merupakan sistem perusahaan Kepuasan penyebaran tinggi kerja kerja indikator berkembang manajemen, perusahaan perilaku dan suatu mengarahkan salah bagi yang satu efektivitas berarti bahwa budaya perusahaan telah dikelola Tujuan penelitian Budaya perusahaan dapat menjadi adalah mengetahui instrumen mengkaji keunggulan utama, tersebut anggotanya. juga yang dengan baik. yang anggota karyawan merupakan kepercayaan dan nilai-nilai yang dalam karyawan. yaitu kompetitif bila mendukung perusahaan, dan bila untuk pengaruh perusahaan pada kinerja organisasi strategi dan kepuasan kerja karyawan. budaya II. TINJAUAN PUSTAKA mengatasi 2.1 Budaya Perusahaan dengan cepat berpengaruh organisasi, berpengaruh dan lingkungan tepat. terhadap budaya terhadap budaya budaya perusahaan dapat menjawab atau tantangan dan Selain kinerja perusahaan kepuasan Beberapa budaya definisi perusahaan dikemukakan oleh para ahli, seperti Moeljono (2003:17-18) kerja karyawan. Selanjutnya kinerja menyatakan perusahaan berpengaruh terhadap korporat bahwa atau budaya budaya 1 manajemen atau juga dikenal “the outcome of jobs which dengan kerja relate to the purpose of the merupakan nilai-nilai dominan organization such as quality, yang disebar luaskan di dalam efficiency and any other criteria perusahaan dan diacu sebagai of filosofi karyawan. Bernardin & Beatty (1984:46) juga Susanto mendefinisikan kinerja sebagai (2001:3) memberikan definisi “the budaya perusahaan sebagai produced on a specified job menjadi function, istilah budaya kerja Demikian nilai-nilai yang pedoman sumber daya manusia untuk record eksternal dan Sedangkan of outcomes activity, or behavior during a specified time period.” menghadapi permasalahan Pada dekade pertengahan tahun 1990-an usaha penyesuaian integrasi ke penggunaan tolok ukur kinerja dalam perusahaan, sementara dari Robbins tidak mendapatkan pengikut (1998:248-249) memberikan budaya karakteristik perusahaan berikut: (1) keberanian sebagai Inovasi dan mengambil risiko sisi dengan finansial makin kelemahan ukur semakin terkuaknya mendasar tersebut. tolok Kaplan Norton dan (2002:76) (Inovation and risk taking; (2) mengembangakan tolok ukur Perhatian keberhasilan perusahaan yang terhadap (attention to Berorientasi detail); kepada orientation); tim (6) (4) manusia orientation); Berorientasi (3) hasil orientation); Berorientasi (people detil kepada (outcome 2.2 effectiveness.” (5) (team Agresifitas lebih komprehensif, dinamakan Balanced Scorecard (BS). Menurut kinerja konsep perusahaan mencapai BS, untuk keberhasilan kompetitif dapat dilihat dari empat bidang yaitu (aggressiveness); (7) Stabilitas berdasarkan perspektif: (1) (stability). finansial; pelanggan; (3) Kinerja Organisasi proses bisnis internal; dan (4) Gibson et al. (1995:78) menyatakan kinerja (2) sebagai pertumbuhan dan pembelajaran. 2 bahwa 2.3 Kepuasan kerja Kepuasan kerja atau job satisfaction adalah keadaan lingkungan ekonomi, permintaan konsumen dan investor, serta kompetisi di merupakan atau Manajemen tidak menyenangkan kecepatan perubahan emosional yang menyenangkan pasar produk variabel Sumber Daya dengan mana para karyawan Manusia memandang berpengaruh terhadap kinerja pekerjaannya (MSDM) yang (Handoko, 2002:193). Menurut perusahaan. Hasil Muchinsky Delaney Huselid (2001:424), & beberapa variabel yang dapat menemukan dijadikan Manajemen indikator antaranya adalah absenteeism, dengan turnover, and job performance. Penelitian Mengacu menyimpulkan: pendapat (2002:167), (1995:105) (1998:36) As’ad dan Nimran bahwa dampak (1996) SDM progresif pada penelitian bahwa menurunnya kepuasan kerja di Handoko yang berkorelasi kinerja positif perusahaan. Rogga (2001) (1) human resource mempunyai pengaruh 69% terhadap perusahaan; budaya (2) budaya kepuasan kerja perlu dipantau perusahaan dengan dampak sebesar 90% terhadap mengaitkannya pada luaran yang dihasilkan, yaitu turn over efektivitas menurunnya meningkat, lainnya kemampuan Penelitian (2002) menyimpulkan praktek seperti manajemen terdukung secara fisik berkurangnya mempelajari signifikan dan mempengaruhi kinerja. Hamid pekerjaan baru, dan tingginya dalam tingkat kecelakaan. menggunakan Penelitian terdahulu Equation Penelitian Biantoro dan kesehatan mental, mempunyai kepuasan kerja karyawan. produktivitas kerja menurun, 2.4 terhadap Brian dan Gerhart (1996) menyimpulkan budaya dan (2002) yang penelitiannya Structural Modeling menyimpulkan pengaruh kuat (a) secara (SEM) terdapat signifikan 3 budaya perusahaan terhadap motivasi terdapat baru kerja; pengaruh budaya (b) perusahaan baru terhadap prestasi kerja. secara signifikan motivasi kerja baru terhadap karyawan; pengaruh prestasi (c) secara kerja terdapat signifikan III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS Gambar 1. Kerangka Konseptual Inovasi (X1) Pembayaran (Z1) Detail (X2) Keuangan (Y1) Pelanggan (Y2) Pekerjaan (Z2) Hasil (X3) Individu (X4) Budaya Perusahaan (X) Kinerja Organisasi (Y) KepuasanKerja Karyawan (Z) Promosi (Z3) Penyelia (Z4) Bisnis Internal (Y3) Individu (X5) Pertumbuhan (Y4) Rekan Kerja (Z5) Agresif (X6) Stabil (X7) Sumber: Diolah dari Kaplan dan Norton (2002), Rogga (2001), Paloepi (1999), Robbins (1998) dan Luthans (1997), 4 Berdasarkan berbagai pendapat para ahli penelitian teori, dan temuan sebelumnya hipotesis yang maka diajukan budaya perusahaan dean kinerja organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. adalah IV. METODE PENELITIAN Balanced Scorecard Kaplan dan 4.1. Populasi dan sampel Norton (2002), yang terdiri atas Dari populasi sejumlah 995 responden empat dimensi, dan 20 butir jumlah pertanyaan. kerja karyawan perbankan nasional karyawan (Z) mengacu pada yang ada di Bali yang dijadikan Luthans sampel lima dimensi, terdiri dari 20 adalah Adapun 199 orang. jumlah menggunakan sampel proportional dilakukan daftar seleksi isian terkumpul, yang terkena Penelitian (tidak memenuhi persyaratan untuk pada di Bali, selama 6 bulan dari angket outliers atas perbankan nasional yang ada yang ternyata terdiri 4.3 Lokasi dan waktu penelitian terhadap angket (1997) butir pertanyaan. random sampling dan setelah Juli-Desember 2015 . 4.4 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data diproses) berjumlah 13 angket, Data yang digunakan sehingga sisanya tinggal 186 adalah data primer dan data angket. sekunder. Data primer yaitu Menurut ketentuan normatif analisis SEM jumlah data tersebut langsung oleh peneliti melalui sudah cukup memadai. 4.2 Kepuasan Definisi yang dikumpulkan kuesioner sejumlah 64 item operasional dan pengukuran variabel Budaya pertanyaan yang dibagikan kepada karyawan yang sudah (X) mempunyai masa kerja tiga mengacu pada Robbins (1998) tahun. Data sekunder yaitu terdiri beberapa data yang sudah jadi terdiri atas dari perusahaan tujuh 28 dimensi butir pertanyaan. Kinerja organisasi (Y) mengacu pada dan diambil dari perusahaan tempat melakukan penelitian. konsep 5 4.5 Structural Equation Modeling pγ2 = (SEM) koefisien probabilitas jalur Analisis data dilakukan dengan perusahaan Structural kepuasan kerja Equation Modeling error budaya terhadap (SEM). Model ini merupakan γ1 kumpulan teknik statistik yang perusahaan terhadap kinerja memungkinkan organisasi dilakukannya pengujian terhadap serangkaian hubungan β1 yang = koefisien jalur budaya = koefisien jalur kinerja perusahaan relatif rumit dan simultan. terhadap kepuasan kerja γ2 4.5 Pengujian hipotesis = koefisien jalur budaya perusahaan Hipotesis pada penelitian ini terhadap kepuasan kerja ada yaitu: H : γ1 x β1 > γ2 : budaya perusahaan 5. 5.1 Analisis Dan Hasil Penelitian Uji validitas dan reliabilitas berpengaruh = pra dan reliabilitas melalui terhadap kinerja bertujuan untuk mengetahui organisasi kesahihan terhadap jawaban kepuasan 20 dan penelitian responden konsistensi responden kepada seluruh indikator yang kerja diberikan. Berdasarkan karyawan validitas dan reliabilitas untuk uji setiap indikator pada setiap probabilitas error dimensi variabel budaya koefisien jalur budaya perusahaan, kinerja organisasi perusahaan dan terhadap kinerja organisasi pβ1 validitas langsung Keterangan: pγ1 Uji = koefisien probabilitas jalur semua error kepuasan karyawan indikator pembentuk masing-masing dimensi kinerja dinyatakan valid dan reliabel organisasi terhadap kepuasan sehingga tidak ada yang gugur, kerja dan dapat dikatakan bahwa 6 seluruh indikator dapat tersebut digunakan untuk diindikasi bahwa ada tanggapan responden pada menyebarkan kuesioner pada indikator tersebut yang tidak penelitian berikutnya. normal. Dari 196 responden yang diperiksa terdapat responden 13 terkena outlier, tersisa 186 sehingga Sedangkan uji multikolinier untuk mengetahui hubungan pada ada tidaknya antara konstruk suatu variabel. Pada akan diuji responden. Dengan demikian bagian hanya multikolinier tiga variabel yaitu 186 responden yang akan digunakan untuk analisis : berikutnya. kinerja dengan Hal asumsi responden ini SEM sekitar Sementara uji sesuai yaitu ini budaya perusahaan perusahaan kepuasan kerja (Y) (Z). (X), dan Apabila 100-200. korelasi antar konstruk lebih normalitas kecil dari 0,85 tidak terkena digunakan untuk mengetahui multikolinier apakah 2003:765). Uji ini tidak perlu data berdistribusi yang normal diteliti atau membahas (Garson, goodness of fit tidak. Pemeriksaan dilakukan index karena bukan uji model. dengan melihat nilai Z-score Analisis pertama dilakukan uji pada setiap indikator, Z-score multikolinier dikatakan normal apabila -2,58 perusahaan yang terdiri dari ≤ Z-score ≤ 2,58, jika berada di tujuh dimensi, hasilnya dapat luar interval dilihat pada Gambar 2. tersebut dapat budaya 7 Gambar 2. Uji Multikolinier Budaya Perusahaan ex1.1 ex1.2 .60 ex1.3 .65 .72 X1.1 X1.2 .78 .54 X1.3 .85 Ex2.1 ex1.4 .48 X1.4 Ex2.3 .56 X2.1 X2.2 .69 .83 Inovasi (X1) Ex2.2 .54 .75 Ex3.1 .52 X2.3 Ex3.2 .63 X2.4 Ex3.3 X1.2 .80 X1.3 .79 .35 X1.4 .70 Hasil (X3) .72 Ex3.4 .49 .57 X1.1 .73 Detail (X2) .74 Ex2.4 .59 .45 .47 Ex7.4 X4.1 .30 Ex7.3 X4.2 .41 Ex7.2 X4.3 .40 Ex7.5 .44 .58 .80 .62 .64 .83 .49 Stabilitas (X7) .50 .52 .42 .46 X4.1 .78 .49 .43 .58 .42 .55 .40 .52 .72 .75 .56 X4.4 .65 .75 .68 Agresivitas (X6) .79 .63 .65 .76 .57 .82 .42 .85 .84 Tim (X5) .71 .60 .85 .63 .73 X6.4 X6.3 X6.2 X6.1 X5.4 X5.3 X5.2 X5.1 Ex6.4 Ex6.3 Ex6.2 Ex6.1 Ex5.4 Ex5.3 Ex5.2 Ex5.1 independen dan Sumber: Data primer (diolah) Karena seluruh korelasi satu antar variabel lebih kecil dari konstruk 0,85, maka dapat dikatakan yang lainnya betul-betul unik. bahwa dimensi Analisis kedua dilakukan uji budaya multikolinier antar pembentuk perusahaan tidak multikolinieritas. dengan antar konstruk kinerja terdapat perusahaan yang terdiri dari Jadi empat dimensi. Hasilnya dapat indikator pembentuk ketujuh ex4.4 X4.3 .52 X4.4 ex4.3 X4.2 .72 Individu (X4) .50 ex4.1 .52 dilihat pada Gambar 3. konstruk tersebut betul-betul 8 ex4.5 Gambar 3. Uji Multikolinier Kinerja Organisasi ey1.1 ey1.2 .35 ey1.3 .49 .45 y1.1 y1.2 y1.3 .67 .59 Ey2.1 ey1.4 Ey2.2 .27 .18 y1.2 .52 .70 .31 y1.3 y1.4 .44 .55 Pelanggan (y2) .43 Keuangan (y1) .62 Ey2.4 .19 .39 y1.1 y1.4 Ey2.3 .53 .47 .48 .50 .57 Pertumbuhan (y4) .68 .79 .46 .60 .36 Bisnis Internal (y3) .45 .77 .62 .52 .27 .60 .72 .70 .62 .48 .52 .39 Y4.4 Y4.3 Y4.2 Y4.1 Y3.4 Y3.3 Y3.2 Y3.1 ey4.4 ey4.3 ey4.2 ey4.1 ey3.4 ey3.3 ey3.2 ey3.1 Sumber: Data primer (diolah) Karena seluruh korelasi multikolinieritas.. Analisis antar variabel lebih kecil dari ketiga 0,80, maka dapat dikatakan multikolinier bahwa dimensi yang terdiri dari lima dimensi. pembentuk kinerja organisasi Hasilnya dapat dilihat pada tidak Gambar 4. antar terdapat dilakukan kepuasan uji kerja 9 Gambar 4. Uji Multikolinier Kepuasan Kerja y1.1 y1.2 y1.3 0,65 5 0,59 8 0,76 9 Y2.1 y1.4 y1.4 0,43 2 Kinerja 0,794Perusahaan (Y) 0,79 8 y1.1 0,73 1 y1.2 0,60 9 0,55 5 0,61 1 Keuangan (Y1) 0,02 5 Pertumbuhan (Y4) Y2.2 Y2.3 0,52 9 Y2.4 0,56 9 Keuangan (y2) 0,89 7 0,83 2 Bisnis Internal (Y3) 0,57 3 y1.3 y1.4 Sumber: Data primer (diolah) Karena seluruh korelasi analisis faktor antar variabel lebih kecil dari pada 0,85, maka dapat dikatakan Analisis ini bertujuan untuk bahwa mengetahui unidimensionalitas antar pembentuk dimensi kepuasan tidak kerja terdapat multikolinieritas. Jadi setiap konfirmatori setiap konstruknya. indikator konstruk. pembentuk Responden yang digunakan untuk analisis ini indikator pembentuk keempat sebanyak 186 responden konstruk tersebut betul-betul setelah 13 responden independen dinyatakan konstruk dan dengan antar satu konstruk yang lainnya betul-betul unik. terkena outlier dengan uji multivariate outlier (jarak Mahalanobis). a. CFA budaya perusahaan (X) h.2 Analisis faktor konfirmatori Analisis faktor (Confirmatory Factor Analysis = konfirmatori (CFA) dilakukan CFA) untuk Setelah asumsi, berikutnya dilakukan maka uji langkah dilakukan uji menguji unidimensionalitas tujuh dimensi pembentuk konstruk budaya perusahaan. Nilai 10 reliabilitas konstruk adalah konstruk 0,9844. nilai karyawan. reliabilitas konstruk sebesar mengukur 0,9844 > 0,7 maka dapat dikatakan Karena bahwa dimensi tersebut sudah reliabel. kepuasan Untuk kedua uji tersebut diperoleh hasil standar loading dan measurement b. CFA kinerja organisasi (Y) kerja error CFA kepuasan kerja (Z) 0,9386. Analisis faktor Karena konfirmatori (CFA) konstruk sebesar 0,9386 > dilakukan untuk menguji 0,7 maka dapat dikatakan unidimensionalitas bahwa dimensi empat pembentuk konstruk kinerja perusahaan. Untuk mengukur kedua diperoleh hasil loading dan error uji CFA reliabilitas seluruh kepuasan dimensi kerja sudah reliabel. h.3 Structural Equation Modeling dan pengujian hipotesis standar measurement nilai Setelah melakukan CFA setiap dimensi dan setiap kinerja variabel maka tahap terakhir Karena dilakukan analisis SEM secara konstruk keseluruhan. Hasilnya setelah sebesar 0,9387 > 0,7 maka modifikasi indeks 35 kali dapat dapat perusahaan nilai (Y). reliabilitas dimensi dikatakan bahwa dilihat pada Gambar 5 berikut tersebut sudah : reliabel. c. CFA Kepuasan Kerja (Z) Analisis konfirmatori faktor (CFA) untuk menguji unidimensionalitas empat dimensi pembentuk 11 Gambar 5 : Uji Multikolinier Budaya Perusahaan ex1. 1 .6 0 X1.1 Ex7. 4 Ex7. 3 Ex7. 2 Ex7. 5 .4 X4.1 7 .3 X4.2 0 .4 X4.3 1 .4 X4.4 0 ex1. 2 ex1.3 .6 .7 5 2 X1.2 X1.3 .7 .8 .8 5Inovasi3 .7 8 (X1) 4 ex1. 4 Ex2. 1 .5 4 X1.4 .4 8 X2.1 .4 5 .6 2.6 4.8 3 .4 3 Stabilitas (X7) .7 5 .6 8 X6.4 Ex6. 4 Agresivit .6 as .7 .6(X6) .7 5 9 3 6 .5 7 X6.3 X6.2 Ex6. 3 Ex6. 2 .4 6 Ex2. 3 .5 .5 4 6 X2.2 X2.3 .6 .7 .7 5Detail 3 .7 9 (X2) 2 .4 4 .5 8 .8 0 Ex2. 2 .5 2 Ex3. 1 .5 2 X2.4 .6 3 X1.1 Ex3. 2 Ex3. 3 .4 .5 9 7 X1.2 X1.3 .8 .7 .7 9Hasil 0 .5 0 (X3) 9 .4 2 .5 5 .4 2 Ex2. 4 .4 9 .5 2 .4 9 .7 8 .5 0 .5 .4 0 0 Individu (X4) .7 2.7 2.7 5 Ex3. 4 .3 5 X1.4 .5 X4.1 8 .5 X4.2 2 .5 X4.3 2 .5 X4.4 6 .6 5 .4 2 X6.1 .8 2 .8 5 X5.4 Ex6. 1 Ex5. 4 T.m .6 (X5) .8 .7 .8 0 4 1 5 .7 3 X5.3 X5.2 Ex5. 3 Ex5. 2 .6 3 X5.1 Ex5. 1 Gambar 6 : SEM setelah Modifikasi Indeks 18 kali Inovasi (X1) Pembayaran (Z1) Detail (X2) Pelanggan Keuangan (Y1) (Y2) Hasil (X3) Budaya Perusahaan (X) Individu (X4) 0,756 Kinerja Perusahaan 0,960 (Y) Bisnis Internal Individu (X5) Kepuasa n Kerja Karyawa n (Z) (Y3) Stabil (X7) Agresif (X6) Pekerjaan (Z2) 0,748 0,962 Promosi (Z3) Penyelia (Z4) Pertumbuhan Y4) ( Rekan Kerja (Z5) 12 ex4. 1 ex4. 3 ex4. 4 ex4. 5 Pengujian hipotesis menunjukkan 0,05 dan nilai loading 0,960. Artinya pengaruh tidak langsung budaya hipotesis yang menyatakan kinerja perusahaan kinerja organisasi berpengaruh signifikan organisasi terhadap kepuasan kerja dan positif terhadap kepuasan kerja karyawan dapat dihitung dengan dapat hasil kali koefisien jalur budaya mendukung penelitian Strauss dan perusahaan ke kinerja organisasi Syales (dalam Handoko, 2002) dan sebesar 0,756 dengan koefisien jalur Paloepi kinerja bahwa kinerja organisasi yang baik melalui organisasi ke kepuasan diterima. (1999) Penelitian yang ini menyatakan kerja sebesar 0,960 sebesar 0,726. akan Hasil kerja. Kinerja organisasi yang baik kali koefisien jalur tidak meningkatkan langsung 0,726 lebih kecil dari pada menimbulkan koefisien karyawan, jalur langsung 0,748 kepuasan kepuasan bahwa kerja kontribusinya berarti hipotesis keempat ditolak. dalam 6. PEMBAHASAN perusahan merupakan kebanggaan Hasil pengolahan data pencapaian tujuan tersendiri bagi mereka. memberikan nilai probabilitas eror Hasil analisis pengaruh budaya 3,5291 10-14 lebih kecil dari taraf perusahaan signifikan 0,05 dan nilai loading kerja memberikan nilai probabilitas 0,756. yang error 2,6821 10-14 lebih kecil dari perusahaan taraf signifikansi 0,05 dan nilai Artinya menyatakan hipotesis budaya terhadap berpengaruh signifikan dan positif loading terhadap kinerja organisasi dapat yang diterima. Penelitian ini mendukung perusahaan berpengaruh signifikan penelitian Kotter dan Heskett (1992) dan positif terhadap kepuasan kerja yang menyatakan bahwa budaya dapat perusahaan dampak mendukung penelitian Rogga (2001) besar yang menyatakan bahwa budaya yang mempunyai kuat dan makin 0,748. kepuasan diterima. perusahaan organisasi. kepuasan kinerja organisasi pengaruh terhadap perusahaan kepuasan kerja memberikan nilai nilai-nilai probabilitas menimbulkan error 3,3913 10-28 lebih kecil dari taraf signifikansi hipotesis menyatakan dampaknya terhadap prestasi kerja Sementara Artinya budaya Hasil akan meningkatkan kerja. yang ini Budaya bibentuk inovasi, kepuasan oleh dapat kerja karyawan. Sementara hasil analisis 13 pengaruh budaya perusahaan melalui kinerja organisasi terhadap kepuasan kerja menunjukkan nilainilai koefisien jalur berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. 7.2 Saran pengaruh Setelah mempelajari langsung budaya perusahaan ke seluruh proses penelitian yang kepuasan kerja (0,748) yang lebih menyangkut besar dibandingkan dengan melalui permasalahan yang diuji maka kinerja (0,726), sehingga budaya dapat perusahaan sebagai berikut: melalui perusahaan tidak kinerja berpengaruh 1. seluruh disampaikan Membudayakan nilai yang terhadap kepuasan kerja. Hal ini dianut oleh menunjukkan kepada setiap bahwa perusahaan yang budaya kuat dapat dapat mempengaruhi langsung kepuasan cara kerja yang karyawan tanpa melalui saran perusahaan karyawan dilakukan dengan menyampaikan dikehendaki nilai dalam kinerja perusahaan. bahasa yang dianut oleh 7. SIMPULAN DAN SARAN kebanyakan karyawan 7.1 Simpulan 3. Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan Penghargaan loyalitas karyawan dengan mengikutsertakan maka hasil penelitian ini dapat karyawan disimpulkan memenuhi bahwa perusahaan budaya berpengaruh terhadap harian persyaratan kualifikasi lamaran apabila signifikan dan positif terhadap ada kinerja organisasi, dan kinerja karyawan tetap. organisasi yang kesempatan menjadi berpengaruh signifikan dan positif terhadap DAFTAR PUSTAKA kepuasan karyawan, Becker, Brian And Gerhart, Barry, perusahaan 2002. The Impact Of Human serta kerja budaya berpengaruh signifikan dan kepuasan Resource Management positif terhadap Organization kerja karyawan, namun Progress And budaya perusahaan melalui Academy of kinerja organisasi tidak On Performance : Prospect, Management Journal, Vol. 39 (4). 14 Biantoro, Udan. 2002. Pengaruh Keunggulan Korporasi, Elex Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia Budaya Terhadap Perusahaan Media Komputindo, Jakarta Paloepi, dan Tyas Rahadjeng, Manajemen 1999, Sumber Daya Kinerja Perusahaan. Disertasi Manusia, Jakarta : PT Elex Universitas Media Komputindo Kelompok Airlangga, Surabaya. Gramedia, Cetakan Kedua. Delaney, J.i. and Huselid, Mark, Robbins, Stephern 2004. The impack of HRM Organization practices Concepts, on perception of P. 1998. Behavior, Controversies, organizational performance, Application. Seventh Edition, Academy Management Jakarta : Englewood Cliffs of Journal, Vol 39 (4), Boston. dan PT. Prenhallindo. Gibson et al, 1994. Perusahaan, Rogga, Kirk L. 2001. Human Jilid 1 dan 2, alih bahasa Resources Agus Organizational Climate and Dharma. Jakarta : Erlangga. Practices, Employee Handoko, T. Hani, 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Academy Satisfaction, Of Management Review, July, 619 – 644. Kedua, Yogyakarta : BPFE UGM. Kaplan, RS, and D.P. Norton. 2002. The Balanced Measure Scorecard that drive performance. Business – Harvard Review (January- February): 71-79. Luthans, Fred, 2001. Organizational Behavior , Third Edition, New York : The McGraw-Hill Companies Inc. Moeljono, Djokosantoso, Budaya Korporat 2003. dan 15