BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Memahami keberadaan sebuah paguyuban yang terbentuk dari ikatan pertemanan antar sesama pengayuh becak serta peran modal sosial dalam jaringan yang dibangun oleh paguyuban becak hotel Bhinneka baik itu jaringan internal dalam lingkup paguyuban itu sendiri maupun jaringan eksternal dengan pihak hotel maupun pihak pengusaha mitra kerjasama memberikan pengetahuan kontekstual bagaimana jaringan-jaringan ini dibangun, dijalankan dan dipertahankan. Pemanfaatan elemen-elemen modal sosial yang dimiliki yaitu kepercayaan, norma dan jaringan menjadi pondasi dasar paguyuban ini. Dengan membentuk sebuah paguyuban mereka yang memiliki tujuan yang sama, mereka berusaha mempermudah segala hambatan yang mereka miliki, dengan memiliki kesamaan rasa satu sama lain mereka akan senang hati membantu sesamanya. Karena hubungan antar individu dalam sebuah jaringan sosial itu memiliki nilai yang akan mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok itu sendiri. Trust atau kepercayaan pada paguyuban becak hotel bhinneka dapat melalui hubungan vertikal dan horizontal. Hubungan vertikal dalam hal ini adalah bahwa anggota paguyuban becak hotel Bhinneka menciptakan hubungan sosial yang baik dengan pihak hotel maupun para pengusaha yang menjalin mitra kerjasama di sektor ekonomi dalam kepariwisataan di Yogyakarta. Hal ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa percaya diantara para pengusaha dan paguyuban sehingga menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan di kedua belah pihak. Hasilnya mereka telah berhasil membangun jaringan yang dibangun tetap berlandaskan kepercayaan dan aturan yang telah disepakati bersama dan tidak ada pihak-pihak yang melanggarnya sehingga jaringan ini masih dapat bekerja meskipun telah terjadi dalam kurun waktu yang relatif lama, dengan trust, norms, dan social network yang baik akan membuka jalan untuk lebih cepat berkembang dengan kemampuan menciptakan networking yang kuat, menggerakkan identitas yang lebih luas dan reciprocity yang lebih variatif, serta akumulasi ide yang lebih memungkinkan untuk berkembang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan yang lebih diterima secara universal. Sedangkan hubungan yang kedua adalah horizontal yaitu hubungan sosial dengan sesama anggota paguyuban becak hotel Bhinneka. Hubungan yang baik diantara sesama anggota dalam paguyubannya akan membangun rasa solidaritas yang tinggi dan menimbulkan kepercayaan. Pemanfaatan modal sosial dengan sikap saling percaya, saling membantu dan tolong menolong, rasa senasib sepenanggungan serta jaringan sosial oleh paguyuban becak hotel Bhinneka yang digerakkan oleh asas timbal balik dan kegiatankegiatan yang dilakukan bersama seperti arisan, rapat bulanan, dan diadakannya “uang kesejahteraan” merupakan sebuah upaya untuk mengatasi masalah bersama atau individu ketika dihadapkan pada masalah-masalah sosial ekonomi yang dialami oleh anggota paguyuban. Hubungan yang baik diantara sesama anggota dalam paguyubannya akan membangun rasa solidaritas yang tinggi dan menimbulkan kepercayaan diantara para anggota. Kepercayaan antar anggota dengan pengurus merupakan perekat kuat untuk terjalinnya kerjasama yang lebih baik. Anggota percaya kepada pengurus karena mereka jujur, bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan bersama (bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok individu), dan menjaga kepercayaan itu ketika ditunjuk sebagai pengurus dalam anggota. Kepercayaan, norma dan jaringan sebagai modal sosial paguyuban becak wisata hotel Bhinneka merupakan unsur yang sangat penting dalam menguatkan hubungan antar sesama anggota paguyuban itu sendiri. Dengan mereka memiliki tujuan yang sama, mereka berusaha mempermudah segala hambatan yang mereka miliki, dengan memiliki kesamaan rasa satu sama lain mereka akan senang hati membantu sesamanya. Karena hubungan antar individu dalam sebuah jaringan sosial itu memiliki nilai yang akan mempengaruhi produktivitas individu dan kelompok itu sendiri.