Pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Shopping Goods Melalui Media Online ( Studi Kasus : Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi Tahun 2016). Oeh : Bambang Supriyatno Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Shopping Goods Melalui Media Online bagi Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun Akademik 2015/2016 dengan jumlah 1282 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 256 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode angket, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda yang perhitungannyan dibantu melalui program SPSS Versi 17. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diatas diperoleh R sebesar 0,741. Hal ini berarti 74,10% keputusan pembelian dipengaruhi oleh atribut produk, Iklan dan saluran distribusi sedangkan sisanya 25,90 % keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian. Hasil dari uji-t variabel atribut produk diperoleh nilai t hitung (4,606) lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,000 < 0,05. Variabel Iklan menunjukkan nilai t hitung (7,808) lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,000 < 0,05, dan variable saluran distribusi menunjukkan nilai 3,445 lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,001 < 0,05 . Sedangkan hasil uji F menunjukkan secara bersama – sama Atribut Produk, Iklan dan Saluran distribusi berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian melalui online dari mahasiswa dengan nilai F hitung (102,189) lebih besar dari F tabel (3,83) dan p= 0,000 < 0,05. Dari ketiga variable tersebut yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah Iklan dengan sumbangan efektif sebesar 42,56%. Kata Kunci: kepercayaan diri, motivasi, dan minat berwirausaha PENDAHULUAN Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapat kan laba. Hal ini menjadikan kondisi persaingan dunia usaha semakin ketat, karena pada dasarnya setiap pengusaha ingin meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli produk-produk perusahaan yang ditawarkan. Hal tersebut juga terjadi pada perusahaan yang memproduksi produk shopping goods, yang dewasa ini semakin JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 28 banyak peminatnya. Untuk mengatasinya maka perusahaan menjalankan strategi pemasaran yang telah ditetapkan. Strategi pemasaran ini, terdiri dari 4 P, yaitu tawaran produk atau product offer (termasuk keluasan dari lini produk, tingkat mutu, dan pelayanan pelang gan); harga atau price; promosi atau promotion (keputusan periklanan, promosi penjualan, dan armada penjualan); dan tempat atau place (atau distribusi). Di dalam keempat strategi tersebut mencakup atribut produk, iklan dan saluran distribusi dimana ketiga hal tersebut merupakan penentu keputusan pembelian konsumen produk shopping goods. Dalam rangka menarik perhatian konsumen, setiap produsen shopping goods berusaha menginovasi produk nya agar memiliki ciri khas yang berbeda dengan produk lain. Ciri khas atau keunikan inilah yang biasa kita sebut dengan atribut produk. Atribut produk meliputi kualitas produk, fitur produk, desain produk, kemasan, label dan merek. Bila suatu produk memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya, desain yang up to date dengan warna menarik dan ukuran yang bervariasi, ditambah label merek tertentu dan dengan kemasan yang menawan akan mendorong seseorang untuk segera memutuskan membeli produk shopping goods. Setelah menginovasi produk yang dihasilkan, produk dikenalkan kepada konsumen melalui iklan. Salah satu media iklan yang saat ini sedang naik daun adalah media online. Media online merupakan sarana periklanan yang sangat tepat dilakukan saat ini, mengingat media online merupakan sarana informasi yang cepat, dan sudah menjadi bagian hidup masyarakat modern dari segala lapisan dimana dan kapan saja. Iklan produk shopping goods melalui media online yang ditayangkan berulang - ulang selain dapat memberi kan informasi tentang produk yang dibutuhkan, secara tidak langsung iklan tersebut juga akan tertanam lama di benak konsumen. Hal ini akan membuat konsumen terpengaruh, kemudian segera memutuskan pembeli an produk shopping goods. Selain atribut produk dan iklan, saluran distribusi yang memadai juga akan menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk. Saluran distribusi merupakan saluran yang dilalui barang dari produsen ke konsumen. Bila tidak ada saluran distribusi maka barang barang yang dibutuhkan konsumen tidak akan ada di pasaran, sebaliknya jika produk tersedia dengan mudah, dan dapat dijangkau oleh pembeli dalam waktu yang cepat, maka pembeli atau konsumen akan segera mengambil keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan melalui media online. Jadi dapat dikatakan bahwa atribut yang dimiliki suatu produk, dibantu dengan iklan dan saluran distribusi yang memadai akan mendorong konsumen untuk segera memutuskan pembelian produk shopping goods yang diinginkan. Penelitian ini berusaha mengung kap sejauh mana pengaruh atribut produk, iklan, dan saluran distribusi terhadap keputusan pembelian produk shopping goods melalui media online yang JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 29 dilakukan oleh mahasiswa STKIP PGRI Untuk menjaga kelangsungan hidup Ngawi usahanya seorang pengusaha dituntut untuk mampu mencapai tujuan ekonomis dan sosial perusahaan. Dimana kedua KAJIAN TEORI tujuan itu dapat terwujud apabila Pemasaran Kasmir (2009:158) menyatakan pengusaha mampu membaca kebutuhan bahwa pemasaran adalah, upaya untuk dan keinginan konsumen yang kemudian menciptakan dan menjual produk kepada mengguna kan konsep pemasaran sebagai berbagai pihak untuk maksud tertentu. Jadi sarana untuk memasarkan produk atau jasa selain menciptakan atau memproduksi yang dihasilkan. suatu produk kegiatan pemasaran juga Dengan melakukan pemasaran terus berlangsung sampai proses penjualan penjual atau produsen dapat menjual produk hingga sampai ke tangan barang yang diproduksi untuk konsumen. mendapatkan laba yang diinginkan, Sementara itu William J. Stanton sedangkan pembeli, melalui usaha dalam Danang Sunyoto (2012:18) pemasaran dapat mendapatkan barang atau berpendapat bahwa, pemasaran adalah jasa yang dibutuhkan. suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, Atribut Produk menentukan harga, promosi dan Menurut Daryanto (2011:126) mendistribusikan barang-barang yang atribut produk merupakan pengembang an dapat memuaskan keinginan dan mencapai produk dan jasa memerlukan pendefinisian pasar sasaran serta tujuan perusahaan. manfaat – manfaat yang ditawarkan. Pendapat lain dikemukakan oleh Manfaat tersebut kemudian Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dikomunikasikan dan disampaikan melalui terjemahan Bob Sabran (2009:5) yang atribut - atribut produk seperti kualitas, menyatakan bahwa, pemasaran adalah seni fitur serta gaya dan desain. dan ilmu memilih pasar sasaran dan Sedangkan Belch & Belch dalam meraih, mempertahankan, serta Morissan (2010:76) berpendapat bahwa menumbuhkan pelanggan dengan "konsumen juga akan mempertimbang kan menciptakan, menghantarkan, dan aspek - aspek, seperti kualitas, merek, mengomunikasikan nilai pelanggan yang kemasan, dan bahkan perusahaan yang unggul. berada di belakang suatu produk yang Dari ketiga pengertian di atas dapat kesemuanya membentuk persepsi disimpulkan bahwa pemasaran adalah seni konsumen terhadap produk bersangkutan". dan ilmu yang dirancang untuk Jadi dapat disimpulkan bahwa merencanakan, menentukan harga, atribut produk adalah pengembangan promosi dan mendistribusikan barang produk dan jasa yang dikomunikasikan untuk memuaskan keinginan pelanggan dan disampaikan melalui atribut - atribut dan mencapai pasar sasaran ,serta tujuan produk seperti kualitas, fitur, gaya dan perusahaan. lainnya dimana kesemuanya membentuk JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 30 persepsi konsumen terhadap produk bersangkutan dan dijadikan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan pembelian. mempertimbangkan faktor penampilan, desain juga bertujuan untuk memper baiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller terjemahan Bob Sabran, 2009:10). Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa, dalam menghadapi persaingan dalam dunia usaha produsen dapat menggunakan desain sebagai ciri atau pembeda dari produk lainnya yang sejenis untuk menarik minat konsumen. Unsur – unsur Atribut Produk Kualitas Kualitas merupakan salah satu sarana positioning utama pasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai kepuasan pelanggan. Menurut Danang Sunyoto (2012:84) kualitas produk dapat ditentukan oleh material, teknik atau cara pembuatan, tingkat keahlian orang atau perusahaan yang mengerjakan, enginering design dan specifications, dan daya tarik. Kemasan Menurut Kotler dalam Danang Sunyoto (2012 : 118) kemasan adalah Harga Harga merupakan atribut yang kegiatan merancang dan memproduksi melekat erat pada keberadaan suatu wadah atau bungkus bagi sebuah produk. produk. Karena harga inilah suatu produk Sedangkan William J. Stanton dalam dinilai secara kuantitatif dengan sejumlah Danang Sunyoto (2012 : 116) barang dan jasa yang dapat memuaskan mengemukakan tiga alasan diperlukan nya konsumen kebutuhannya. Menurut Basu kemasan yaitu: a) memenuhi sasaran Swastha (2007:211) harga adalah Jumlah keamanan dan kemanfaatan, b) membantu uang (ditambah beberapa produk kalau program pemasaran perusahaan, c) mungkin) yang dibutuhkan untuk meningkatkan volume dan laba penjualan. mendapatkan sejumlah kombinasi dari Kemasan produk yang dipasarkan produk dan pelayanannya. Suatu harga akan terlindungi dan aman, selain itu haruslah konsisten dengan kualitas produk dengan kemasan menarik konsumen akan yang dimiliki. Bila harga yang ditawarkan memberikan apresiasi positif. Bila tidak sesuai dengan kualitas atau kemasan yang menarik sudah tertanam di keistimewaan yang dimiliki produk maka benak konsumen, dan konsumen tertarik konsumen enggan untuk membeli produk untuk membeli maka secara otomatis tersebut. volume penjualan meningkat sehingga laba yang diperoleh perusahaan juga akan meningkat Desain Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style). Selain Label JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 31 Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata kata) tentang barang tersebut atau penjualnya (Danang Sunyoto, 2012 : 124). Dengan label diharapkan konsumen dapat mengetahui informasi tentang produk atau penjualannya. Dengan pencantuman label pada suatu produk dapat membantu konsumen dalam mengidentifikasi barang atau merek yang dibutuhkan dan membantu wiraniaga dalam menggolongkan produk agar sesuai dengan tata letak di toko mereka. Selain itu pencantuman label dapat membantu memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan seperti masa kadaluarsa, penetapan harga per unit, pencantuman besarnya nilai gizi dan lainnya, sehingga hal ini akan berdampak positif dalam membantu kegiatan promosi. Merek Merek (Brand) adalah suatu nama, istilah simbol atau desain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang - barang yang dihasilkan oleh pesaing (Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu, 2007 : 199). Dengan merek identitas produk maupun identitas perusahaan pembuat produk dapat diketahui, sebuah merek juga akan menunjukkan kualitas produk. Jika merek sudah terkenal dan mapan berarti produk tersebut telah diakui kualitasnya oleh konsumen. Apabila identitas produk jelas dan kualitasnya baik, serta konsumen selalu mencari dan membeli berulang kali, berarti perusahaan telah sukses menciptakan pelanggan. Dengan demikian perusahaan wajib menjaga citra produk mereka melalui merek agar pelanggan tidak beralih ke produk lain Iklan Iklan (advertising) adalah bentuk presentasi promosi dan gagasan, barang dan jasa non pribadi yang dibayar oleh sponsor tertentu (B.W.Larreche terje mahan Imam Nurmawan, 2000 : 74). Morissan, (2010:17) menyatakan bahwa iklan adalah setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Pendapat lain dikemukakan oleh Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu (2007:223) yang menyatakan bahwa iklan adalah komunikasi non - individu dengan sejumlah biaya, melalui media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu - individu. Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh sponsor tertentu melalui media yang telah ditetapkan. Periklanan tidak hanya berkaitan dengan pemberian informasi. Periklan an harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinil serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan keinginan pengiklan. Sedangkan iklan kelembagaan dilakukan untuk menimbulkan rasa simpatik terhadap penjual dan ditujukan JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 32 untuk menciptakan good will kepada perusahaan. Jadi, pengiklanan ini lebih menitikberatkan pada nama penjual atau nama perusahaannya. Media Iklan Pemilihan jenis media yang akan digunakan merupakan salah satu keputusan penting bagi sponsor. Setiap media mempunyai ciri — ciri tersendiri yang berbeda. Jenis - jenis media menurut Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu (2007 :244) adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung. Sejak abad ke-21 terjadi banyak perubahan yang dinamis dalam sejarah pemasaran termasuk sejarah periklanan. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memung kinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa, dalam hal ini adalah internet atau media online. Dalam sejarah teknologi komunikasi tidak ada media yang mampu menandingi internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya (Morissan, 2010:317). Media online merupakan media yang paling efektif untuk menampilkan iklan, karena pengguna media online sangat banyak dan biayanya relatif murah. Selain itu iklan media online dapat menampilkan gambar, suara, gerak dan warna-warna yang menarik dan memungkinkan adanya komunikasi langsung dua arah antara konsumen dan penjual sehingga terjadi hubungan yang interaktif antara konsumen dan penjual. distribusi adalah Himpunan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk membuat produk atau jasa siap untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen atau pengguna industrial. Sedangkan Suhardi Sigit dalam Danang Sunyoto (2012:172) menyata kan bahwa saluran distribusi adalah Perantaraperantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang, baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ke tangan konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi adalah perantaraperantara atau himpunan organisasi yang digunakan untuk menyalurkan barang kepada konsumen atau pengguna industrial dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Suatu barang atau jasa tidak akan sampai ke tangan konsumen apabila tidak ada saluran distribusi. Di dalam mendistribusikan barangnya, suatu perusahaan dapat menggunakan salah satu atau lebih cara saluran pemasaran. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkom binasikan pengetahuan untuk meng evaluasi dua atau lebih perilaku alter natif, dan memilih salah satu dian taranya (Nugroho J setiadi, 2008;415) Morrisan (2010:84) mengemuka kan bahwa keputusan pembelian adalah proses dan kegiatan yang terlibat ketika orang mencari, memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa untuk Saluran Distribusi Menurut B.W. Larreche terjemah an memuaskan kebutuhan dan keinginan Imam Nurmawan (2000:32) saluran mereka. JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 33 Dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian melalui proses dan kegiatan yang terlibat ketika orang mencari, memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut B.W.Larreche terjemah an Imam Nurmawan, (2000:123) dalam pengambilan keputusan pembelian dengan keterlibatan tinggi konsumen mengalami 5 tahapan yaitu, pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan perilaku sesudah pembelian. Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan yang diinginkan dan harus terpenuhi dimana kebutuhan itu dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Dengan adanya kebutuhan itu pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen untuk membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan. Setelah mengakui adanya masalah pemenuhan kebutuhan dan mungkin dapat diatasi dengan membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa, langkah berikutnya yang diambil konsumen adalah mengacu pada pencarian informasi mengenai kebutuhan yang mereka butuhkan. Informasi dapat diperoleh melalui sumber informasi yang berasal dari pribadi, komersial, publik dan eksperimental (Philip Kotler dan Kevin Lane Keller terjemahan Bob Sabran, 2009:185). Evaluasi alternative merupakan tahap dimana konsumen memproses informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan, termasuk bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif yang bergantung pada konsumen pribadi, dan situasi pembelian tertentu sehingga pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara konsumen sebenarnya mengevaluasi pilihan merek. Jika konsumen tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, maka pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli. Pada satu titik dalam proses pengambilan keputusan pembelian, konsumen harus berhenti mencari dan berhenti melakukan evaluasi untuk membuat keputusan pembelian. Sebagai hasil dari kegiatan evaluasi alternatif, konsumen mulai mengarah pada niat atau keinginan untuk membeli, dengan kecenderungan untuk membeli merek tertentu. Keinginan membeli secara umum didasarkan pada upaya mencocokkan motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek yang sedang dipertimbangkan. Akan tetapi kejadian tak terduga terkadang bisa mempengaruhi niat keputusan pembelian konsumen. Sesudah pembelian terhadap suatu produk konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak kepuasan. Bila konsumen merasa puas ia akan membeli produk itu kembali, bila tidak ia akan meninggalkan produk tersebut. Konsumen akan merasa puas bila JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 34 produk yang dibeli memiliki kinerja Populasi dalam penelitian ini adalah (performance) yang maksimal. seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun 2016 dengan jumlah 1282 mahasiswa METODE PENELITIAN Definisi operasional Variabel Sampel 1. Atribut produk (X1) adalah keunikan Dalam penelitian ini jumlah sampel yang dimiliki produk yang membuat yang diambil adalah 20 % X 1282 = 256 nya berbeda dengan produk lainnya orang mahasiswa. sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Pengukurannya dengan TEKNIK PENGUMPULAN DATA indikator kualitas produk, harga Kuesioner atau angket digunakan produk, desain produk, kemasan, label untuk mengambil data mengenai atribut dan merek. produk, iklan, saluran distribusi dan 2. Iklan (X2), adalah suatu usaha dari keputusan pembelian. Penelitian ini produsen untuk memberikan menggunakan jenis angket tertutup informasi kepada konsumen agar berbentuk check list agar dalam menjawab membeli produk yang ditawarkan. pertanyaan, responden dapat dengan Pengukurannya dengan indikator isi mudah menjawab pertanyaan atau pesan, struktur pesan, format pesan, pernyataan yang telah ditentukan oleh sumber pesan, dan frekuensi pesan. peneliti, sehingga lebih terarah. 3. Saluran distribusi (X3), adalah saluran yang digunakan untuk membantu TEKNIK ANALISIS DATA memudahkan produsen dan konsumen Uji Prasyarat dalam menyalurkan dan mendapatkan Uji Validitas Adapun dalam penelitian ini uji produk yang diinginkan. Pengukurannya dengan indikator validitas yang digunakan adalah uji ketersediaan produk, upaya promosi, validitas konstrak dengan rumus korelasi pelayanan konsumen, informasi pasar product moment dari Pearson dengan angka kasar. Rumus yang digunakan untuk dan efektifitas biaya. 4. Keputusan pembelian (Y) adalah menguji validitas menurut Suharsimi suatu proses pemilihan satu produk Arikunto (2006 : 168) adalah: 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) dari beberapa alternatif pilihan. 𝑟𝑥𝑦 = √{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 2 )}{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 2 )} Pengukurannya dengan indikator pengenalan masalah, pencarian Uji Reliabilitas informasi, Evaluasi alternatif, Untuk mencari reliabilitas instrumen keputusan membeli, dan perilaku angket maka menggunakan rumus Alpha / sesudah pembelian. cronbanch Alpha. Rumus yang digunakan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 165) POPULASI DAN SAMPEL adalah: Populasi ∑ 𝜎𝑏 2 𝑘 𝑟11 = ( )(1 − ) 𝑘−1 𝜎 2𝑡 JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 35 Uji Normalitas 𝑡= 𝑟𝑡√𝑛 − 3 Uji normalitas dimaksudkan untuk √1 − 𝑟𝑝2 memperlihatkan bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Simultan ( Uji F) Uji normalitas dilakukan dengan Digunakan untuk menguji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. keberartian koefisien korelasi Atribut produk (X1), Iklan (X2), dan Saluran Uji Statistik distribusi (X3) secara bersama - sama Uji Regresi Linier Berganda terhadap keputusan pembelian (Y) dalam Uji statistik yang digunakan dalam hipotesis ke 4. Menurut Sudjana (2005: penelitian ini adalah Analisis Regresi 385) dapat digunakan rumus sebagai Linear Berganda. Yaitu metode analisa berikut : yang digunakan untuk menentukan 𝑅 2 /𝑘 𝐹= ketepatan prediksi dari pengaruh yang (1 − 𝑅 2 )(𝑛 − 𝑘 − 1) terjadi antara variabel independen yaitu atribut produk (X1), iklan (X2), dan saluran distribusi (X3) terhadap variabel TEMPAT DAN WAKTU dependen Keputusan pembelian(Y). PENELITIAN Rumus untuk regresi linear berganda 1. Tempat penelitian menurut Sudjana, (2005 : 347) adalah : Penelitian ini dilakukan di Kampus Y = a0 + a1 . X1 + a2 . X2 + a3 . X3 STKIP PGRI Ngawi J1. Raya Klitik Km. 05, Kec. Geneng, Kab. Ngawi Uji Hipotesis 2. Waktu Penelitian Uji Parsial ( Uji t ) Penelitian dilaksanakan bulan Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen (atribut produk, iklan dan saluran distribusi) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) kaitannya dengan hipotesis 1, 2 dan 3. Rumus uji t menurut Sugiyono (2009 : 260) adalah : September 2016 hingga Januari 2017. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda. Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.087 1.416 Atribut Produk .264 .057 .252 JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 t Sig. 1.474 .142 4.606 .000 36 Iklan .462 .059 Saluran_Distribusi .162 .047 a. Dependent Variable: Keputusan pembelian .441 .177 7.808 .000 3.445 .001 Model persamaan regresi dari hasil bebas yang paling berpengaruh adalah perhitungan tersebut adalah : variabel iklan dengan koefisien 0,462, Y = 2,087 + 0,264 X1 + 0,462 X2 + 0,162 X3 kemudian diikuti oleh variabel atribut Dari persamaan tersebut dapat produk dengan koefisien 0,264, sedangkan terlihat bahwa keseluruhan variabel bebas variabel yang berpengaruh paling rendah (atribut produk, iklan, dan saluran yaitu variabel saluran distribusi dengan distribusi) berpengaruh positif terhadap nilai koefisien 0,162. keputusan pembelian. Berdasarkan Nilai koefisien determinasi dapat persamaan dapat diketahui bahwa variabel diketahui sebagaimana tabel berikut : Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Adjusted R Std. Error of DurbinSquare Square the Estimate Watson a 1 .741 .549 .543 3.296 1. a. Predictors: (Constant), Saluran_Distribusi, Atribut Produk, Iklan b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,543. Hal ini berarti 54,3% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel atribut produk, iklan, dan saluran distribusi sedangkan sisanya yaitu 45,7% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji Hipotesis Uji Parsial (Uji t) Hasil Uji t dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3. Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coeficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.087 1.416 Atribut_Produk .264 .057 .252 iklan .462 .059 .441 Saluran_Distribusi .162 .047 .177 a. Dependent Vanable: Keputusan_Pembelian t Sig. 1.474 .142 4.606 .000 7.808 .000 3.445 .001 Variabel Atribut Produk Hasil uji t untuk variabel XI 4,606 dengan tingkat signifikansi 0,000. (atribut produk) diperoleh nilai t hitung = Dengan menggunakan batas signifikansi JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 37 0,05, didapat t tabel sebesar 1,960. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka, hipotesis pertama dapat diterima. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa atribut produk memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa atribut produk yang semakin baik, akan mempercepat keputusan pembelian konsumen. mempercepat konsumen. keputusan pembelian Variabel Saluran Distribusi Hasil uji t variabel X3 (Saluran distribusi) diperoleh nilai t hitung = 3,445 dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 1,960. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka hipotesis ketiga dapat diterima. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa saluran distribusi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi yang semakin memadai, dan produk yang selalu tersedia akan mempercepat keputusan pembelian konsumen. Variabel Iklan Hasil uji t variabel X2 (iklan) diperoleh nilai t hitung = 7,808 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 1,960. Ini berarti t hitung > t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka, hipotesis kedua dapat diterima. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa Uji Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui iklan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. apakah semua variabel bebas bersama – mempunyai pengaruh yang Dengan kata lain dapat disimpulkan sama bahwa iklan dengan bahasa yang mudah signifikan atau tidak terhadap variabel dipahami, dan sering ditayangkan akan terikat. Hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat melalui tabel berikut : Model 1 Regression Residual Total Tabel 4 Hasil Uji F ANOVAb Sum of Mean Squares df Square F Sp. 3330.114 3 1110.038 102.189 .000a 2737.370 252 10.883 . 8087.484 255 a. Predictors: (Constant), Saluran_Distribusi, Atribut Produk, Iklan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Uji Anova atau uji F menunjukkan F 3,878 pada probabilitas 0,000 < 0,05 maka hitung sebesar 102, 189 dengan tingkat HO ditolak, sehingga dapat disimpulkan signifikasi 0, 000 dengan F table sebesar bahwa variabel atribut produk, iklan dan JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 38 saluran distribusi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. keputusan pembelian dipengaruhi oleh saluran distribusi. Hal demikian ini terjadi karena dengan mudahya barang sampai ke tangan konsumen menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen. Pembelian secara online menjanjikan kemudahan bagi calon onsumen sehingga tanpa harus meninggalkan aktifitasnya konsumen sudah bias menerima produk yang diinginkan. Hal ini terjadi tentunya tidak lain disebabkan karena saluran distribusi penjualan online lebih simple dan lebih mudah yakni dari produsen/ pedagang langsung dikirim via jasa pengiriman tertentu. 4. Pengaruh Atribut produk, Iklan dan Saluran Distribusi terhadap Keputusan pembelian melalui online Harga, kemasan, merke, Iklan dan saluran distribusi menjadi daya tarik bagi konsumen dalam pengambilan keputusan barang – barang shopping bagi mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Hal ini nampak dari hasil uji F yang menunjukkan nilai F sebesar 102, 189 lebih besar dari F table sebesar 3,878. Ini berarti keputusan pembelian shopping goods bagi mahasiswa secara online sangat dipengaruhi oleh ketiga variable tersebut. Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tertarik pada suatu barang karena faktor kualitas, merk, kemasan yang diketahui melalui iklan serta adanya kemudahan dalam mendapatkan barang karena saluran distribusinya yang sangat simple. Pembahasan 1. Pengaruh Atribut produk terhadap Keputusan pembelian melalui online Dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai atribut produk sebesar 4,606 dengan tingkat signifikansi 0,000 dengan t tabel sebesar 1,960 yang berarti ada pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian shopping goods. Hal ini berarti bahwa sebagian mahasiswa STKIP PGRI Ngawi belanja barang shopping melalui online memang disebabkan oleh atribut yang dimiliki oleh produk seperti kemasan yang menarik, kualitas, merk dan atribut – atribut yang lain. 2. Pengaruh Iklan terhadap Keputusan pembelian melalui online. Iklan suatu produk sering menjadi daya tarik bagi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian suatu barang. Hal ini nampak dari hasil uji t yang menunjukkan nilai t sebesar 7,808 yang lebih besar dari t tabel 1,960. Dalam mengambil keputusan pembelian, mahasiswa STKIP PGRI Ngawi sering terpengaruh oleh daya tarik iklan tanpa berfikir akan manfaat dan kebutuhan dari produk tersebut. 3. Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Keputusan pembelian melalui online Hasil uji t variable saluran distribusi sebesar 3,445 lebih besar KESIMPULAN dari t table 1,960, yang berate JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 39 1. Variabel Atribut produk menunjukkan 1. bahwa nilai t hitung sebesar 4,606 lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Atribut produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk shopping goods dari mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. 2. Variabel Iklan menunjukkan nilai t 2. Iklan suatu produk tidak selalu hitung 7,808 lebih besar dari t tabel menunjukkan kualitas produk yang 1,960 dengan p = 0,000 < 0,05. sama dengan keadaan yang Dengan demikian dapat ditarik sebenarnya. Untuk itu Mahasiswa kesimpulan bahwa variabel Iklan harus berhati – hati dan selektif. berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk shopping goods dari mahasiswa DAFTAR PUSTAKA STKIP PGRI Ngawi. Daryanto. 2011. Sari Kuliah : Manajemen Pemasaran. Bandung : Satunusa. Variabel Saluran distribusi 3. 4. Mengingat kondisi ekonomi mahasiswa yang rata berada pada kondisi ekonomi klas menengah maka ada baiknya dalam mengambil keputusan pembelian suatu barang mahasiswa mempertimbangkan manfaat barang tersebut, tidak hanya sekedar membeli hanya karena tertarik oleh iklan. menunjukkan nilai t hitung 3,445 Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta : lebih besar dari t tabel 1,960 dengan Rajawali Pers. p = 0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Kotler,Philip & Kevin Lane. 2009. variabel Saluran distribusi Manajemen Pemasaran Jilid 1 & 2. Terjemahan Bob Sabran. Jakarta : berpengaruh secara signifikan Erlangga. terhadap keputusan pembelian produk shopping goods dari mahasiswa Larreche, B.W. 1996. Manajemen STKIP PGRI Ngawi. Pemasaran Jilid kedua (Edisi 1 & 2). Terjemahan oleh Imam Secara bersama Atribut produk, Iklan Nurmawan. 2000. Jakarta : Erlangga dan Saluran distribusi berpengaruh . positif signifikan terhadap keputusan Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi pembelian produk shopping goods Pemasaran Terpadu. Jakarta : Kencana. dari mahasiswa STKIP PGRI Ngawi, Nampak dari hasil uji F yang menunjukkan angka 102.189 lebih Setiadi, J. Nugroho. 2008. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi besar dari F tabel sebesar 3,878 dan p untuk strategi dan Penelitian = 0,000 < 0,05. Pemasaran. Jakarta : Kencana. SARAN Sudjana. 2005. Metoda Bandung : PT. Tarsito. JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 Statistika. 40 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabetta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Praktek. Edisi Revisi. Yogyakarta : Reneka Cipta. Sunyoto, Danang. 2012. Dasar — Dasar Manajemen Pemasaran : Konsep, Strategi dan Kasus. Yogyakarta : CAPS. Swasta, Basu dan Sukotjow Ibnu. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta : Liberty JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 41