Pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan Saluran Distribusi Terhadap

advertisement
Pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan
Pembelian Shopping Goods Melalui Media Online
( Studi Kasus : Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi Tahun 2016).
Oeh :
Bambang Supriyatno
Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Ngawi
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Atribut Produk, Iklan Dan
Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian Shopping Goods Melalui Media
Online bagi Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun Akademik 2015/2016 dengan jumlah
1282 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 256 responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan probability
sampling dengan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang
digunakan terdiri dari metode angket, dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda yang perhitungannyan dibantu melalui
program SPSS Versi 17.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut diatas diperoleh R sebesar 0,741. Hal
ini berarti 74,10% keputusan pembelian dipengaruhi oleh atribut produk, Iklan dan
saluran distribusi sedangkan sisanya 25,90 % keputusan pembelian dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain diluar penelitian. Hasil dari uji-t variabel atribut produk diperoleh
nilai t hitung (4,606) lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,000 < 0,05. Variabel
Iklan menunjukkan nilai t hitung (7,808) lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p = 0,000
< 0,05, dan variable saluran distribusi menunjukkan nilai 3,445 lebih besar dari t tabel
1,960 dengan p = 0,001 < 0,05 . Sedangkan hasil uji F menunjukkan secara bersama –
sama Atribut Produk, Iklan dan Saluran distribusi berpengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian melalui online dari mahasiswa dengan nilai F hitung (102,189)
lebih besar dari F tabel (3,83) dan p= 0,000 < 0,05. Dari ketiga variable tersebut yang
paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah Iklan dengan
sumbangan efektif sebesar 42,56%.
Kata Kunci: kepercayaan diri, motivasi, dan minat berwirausaha
PENDAHULUAN
Pemasaran merupakan kegiatan
pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mendapat kan
laba. Hal ini menjadikan kondisi
persaingan dunia usaha semakin ketat,
karena pada dasarnya setiap pengusaha
ingin meningkatkan pangsa pasar dan
meraih konsumen baru.
Tujuan kegiatan pemasaran adalah
mempengaruhi konsumen untuk bersedia
membeli produk-produk perusahaan yang
ditawarkan. Hal tersebut juga terjadi pada
perusahaan yang memproduksi produk
shopping goods, yang dewasa ini semakin
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
28
banyak peminatnya. Untuk mengatasinya
maka perusahaan menjalankan strategi
pemasaran yang telah ditetapkan. Strategi
pemasaran ini, terdiri dari 4 P, yaitu
tawaran produk atau product offer
(termasuk keluasan dari lini produk,
tingkat mutu, dan pelayanan pelang gan);
harga atau price; promosi atau promotion
(keputusan periklanan, promosi penjualan,
dan armada penjualan); dan tempat atau
place (atau distribusi).
Di dalam keempat strategi tersebut
mencakup atribut produk, iklan dan
saluran distribusi dimana ketiga hal
tersebut merupakan penentu keputusan
pembelian konsumen produk shopping
goods.
Dalam rangka menarik perhatian
konsumen, setiap produsen shopping
goods berusaha menginovasi produk nya
agar memiliki ciri khas yang berbeda
dengan produk lain. Ciri khas atau
keunikan inilah yang biasa kita sebut
dengan atribut produk. Atribut produk
meliputi kualitas produk, fitur produk,
desain produk, kemasan, label dan merek.
Bila suatu produk memiliki harga
yang sesuai dengan kualitasnya, desain
yang up to date dengan warna menarik dan
ukuran yang bervariasi, ditambah label
merek tertentu dan dengan kemasan yang
menawan akan mendorong seseorang
untuk segera memutuskan membeli
produk shopping goods.
Setelah menginovasi produk yang
dihasilkan, produk dikenalkan kepada
konsumen melalui iklan. Salah satu media
iklan yang saat ini sedang naik daun
adalah media online. Media online
merupakan sarana periklanan yang sangat
tepat dilakukan saat ini, mengingat media
online merupakan sarana informasi yang
cepat, dan sudah menjadi bagian hidup
masyarakat modern dari segala lapisan
dimana dan kapan saja.
Iklan produk shopping goods
melalui media online yang ditayangkan
berulang - ulang selain dapat memberi kan
informasi
tentang
produk
yang
dibutuhkan, secara tidak langsung iklan
tersebut juga akan tertanam lama di benak
konsumen. Hal ini akan membuat
konsumen terpengaruh, kemudian segera
memutuskan pembeli an produk shopping
goods.
Selain atribut produk dan iklan,
saluran distribusi yang memadai juga akan
menjadi pertimbangan konsumen dalam
memutuskan pembelian produk. Saluran
distribusi merupakan saluran yang dilalui
barang dari produsen ke konsumen. Bila
tidak ada saluran distribusi maka barang barang yang dibutuhkan konsumen tidak
akan ada di pasaran, sebaliknya jika
produk tersedia dengan mudah, dan dapat
dijangkau oleh pembeli dalam waktu yang
cepat, maka pembeli atau konsumen akan
segera mengambil keputusan untuk
membeli produk yang ditawarkan melalui
media online.
Jadi dapat dikatakan bahwa atribut
yang dimiliki suatu produk, dibantu
dengan iklan dan saluran distribusi yang
memadai akan mendorong konsumen
untuk segera memutuskan pembelian
produk
shopping goods yang diinginkan.
Penelitian ini berusaha mengung kap
sejauh mana pengaruh atribut produk,
iklan, dan saluran distribusi terhadap
keputusan pembelian produk shopping
goods melalui media online yang
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
29
dilakukan oleh mahasiswa STKIP PGRI
Untuk menjaga kelangsungan hidup
Ngawi
usahanya seorang pengusaha dituntut
untuk mampu mencapai tujuan ekonomis
dan sosial perusahaan. Dimana kedua
KAJIAN TEORI
tujuan itu dapat terwujud apabila
Pemasaran
Kasmir (2009:158) menyatakan pengusaha mampu membaca kebutuhan
bahwa pemasaran adalah, upaya untuk dan keinginan konsumen yang kemudian
menciptakan dan menjual produk kepada mengguna kan konsep pemasaran sebagai
berbagai pihak untuk maksud tertentu. Jadi sarana untuk memasarkan produk atau jasa
selain menciptakan atau memproduksi yang dihasilkan.
suatu produk kegiatan pemasaran juga
Dengan
melakukan
pemasaran
terus berlangsung sampai proses penjualan penjual atau produsen dapat menjual
produk hingga sampai ke tangan barang
yang
diproduksi
untuk
konsumen.
mendapatkan laba yang diinginkan,
Sementara itu William J. Stanton sedangkan pembeli, melalui usaha
dalam Danang Sunyoto (2012:18) pemasaran dapat mendapatkan barang atau
berpendapat bahwa, pemasaran adalah jasa yang dibutuhkan.
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang
untuk
merencanakan, Atribut Produk
menentukan
harga,
promosi
dan
Menurut
Daryanto
(2011:126)
mendistribusikan barang-barang yang atribut produk merupakan pengembang an
dapat memuaskan keinginan dan mencapai produk dan jasa memerlukan pendefinisian
pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
manfaat – manfaat yang ditawarkan.
Pendapat lain dikemukakan oleh
Manfaat
tersebut
kemudian
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dikomunikasikan dan disampaikan melalui
terjemahan Bob Sabran (2009:5) yang atribut - atribut produk seperti kualitas,
menyatakan bahwa, pemasaran adalah seni fitur serta gaya dan desain.
dan ilmu memilih pasar sasaran dan
Sedangkan Belch & Belch dalam
meraih,
mempertahankan,
serta Morissan (2010:76) berpendapat bahwa
menumbuhkan
pelanggan
dengan "konsumen juga akan mempertimbang kan
menciptakan,
menghantarkan,
dan aspek - aspek, seperti kualitas, merek,
mengomunikasikan nilai pelanggan yang kemasan, dan bahkan perusahaan yang
unggul.
berada di belakang suatu produk yang
Dari ketiga pengertian di atas dapat kesemuanya
membentuk
persepsi
disimpulkan bahwa pemasaran adalah seni konsumen terhadap produk bersangkutan".
dan ilmu yang dirancang untuk
Jadi dapat disimpulkan bahwa
merencanakan,
menentukan
harga, atribut produk adalah pengembangan
promosi dan mendistribusikan barang produk dan jasa yang dikomunikasikan
untuk memuaskan keinginan pelanggan dan disampaikan melalui atribut - atribut
dan mencapai pasar sasaran ,serta tujuan produk seperti kualitas, fitur, gaya dan
perusahaan.
lainnya dimana kesemuanya membentuk
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
30
persepsi konsumen terhadap produk
bersangkutan dan dijadikan sebagai
pertimbangan pengambilan keputusan
pembelian.
mempertimbangkan faktor penampilan,
desain juga bertujuan untuk memper baiki
kinerja produk, mengurangi biaya
produksi, dan menambah keunggulan
bersaing. Ketika persaingan semakin kuat,
desain menawarkan satu cara potensial
untuk
mendiferensiasikan
serta
memposisikan produk dan jasa perusahaan
(Philip Kotler dan Kevin Lane Keller
terjemahan Bob Sabran, 2009:10).
Pernyataan tersebut menjelaskan
bahwa, dalam menghadapi persaingan
dalam dunia usaha produsen dapat
menggunakan desain sebagai ciri atau
pembeda dari produk lainnya yang sejenis
untuk menarik minat konsumen.
Unsur – unsur Atribut Produk
Kualitas
Kualitas merupakan salah satu
sarana positioning utama pasar. Kualitas
mempunyai dampak langsung pada kinerja
produk, oleh karena itu kualitas
berhubungan erat dengan nilai kepuasan
pelanggan. Menurut Danang Sunyoto
(2012:84)
kualitas
produk
dapat
ditentukan oleh material, teknik atau cara
pembuatan, tingkat keahlian orang atau
perusahaan yang mengerjakan, enginering
design dan specifications, dan daya tarik.
Kemasan
Menurut Kotler dalam Danang
Sunyoto (2012 : 118) kemasan adalah
Harga
Harga merupakan atribut yang kegiatan merancang dan memproduksi
melekat erat pada keberadaan suatu wadah atau bungkus bagi sebuah produk.
produk. Karena harga inilah suatu produk Sedangkan William J. Stanton dalam
dinilai secara kuantitatif dengan sejumlah Danang
Sunyoto
(2012
:
116)
barang dan jasa yang dapat memuaskan mengemukakan tiga alasan diperlukan nya
konsumen kebutuhannya. Menurut Basu kemasan yaitu: a) memenuhi sasaran
Swastha (2007:211) harga adalah Jumlah keamanan dan kemanfaatan, b) membantu
uang (ditambah beberapa produk kalau program pemasaran perusahaan, c)
mungkin)
yang
dibutuhkan
untuk meningkatkan volume dan laba penjualan.
mendapatkan sejumlah kombinasi dari
Kemasan produk yang dipasarkan
produk dan pelayanannya. Suatu harga akan terlindungi dan aman, selain itu
haruslah konsisten dengan kualitas produk dengan kemasan menarik konsumen akan
yang dimiliki. Bila harga yang ditawarkan memberikan apresiasi positif. Bila
tidak sesuai dengan kualitas atau kemasan yang menarik sudah tertanam di
keistimewaan yang dimiliki produk maka benak konsumen, dan konsumen tertarik
konsumen enggan untuk membeli produk untuk membeli maka secara otomatis
tersebut.
volume penjualan meningkat sehingga
laba yang diperoleh perusahaan juga akan
meningkat
Desain
Desain memiliki konsep yang lebih
luas daripada gaya (style). Selain Label
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
31
Label adalah bagian dari sebuah
barang yang berupa keterangan (kata kata) tentang barang tersebut atau
penjualnya (Danang Sunyoto, 2012 : 124).
Dengan label diharapkan konsumen dapat
mengetahui informasi tentang produk atau
penjualannya. Dengan pencantuman label
pada suatu produk dapat membantu
konsumen dalam mengidentifikasi barang
atau merek yang dibutuhkan dan
membantu
wiraniaga
dalam
menggolongkan produk agar sesuai
dengan tata letak di toko mereka. Selain
itu pencantuman label dapat membantu
memberikan informasi tentang produk
yang ditawarkan seperti masa kadaluarsa,
penetapan harga per unit, pencantuman
besarnya nilai gizi dan lainnya, sehingga
hal ini akan berdampak positif dalam
membantu kegiatan promosi.
Merek
Merek (Brand) adalah suatu nama,
istilah simbol atau desain (rancangan),
atau kombinasinya yang dimaksudkan
untuk memberi tanda pengenal atau jasa
dari seorang penjual atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari
barang - barang yang dihasilkan oleh
pesaing (Basu Swastha dan Sukotjow
Ibnu, 2007 : 199).
Dengan merek identitas produk
maupun identitas perusahaan pembuat
produk dapat diketahui, sebuah merek juga
akan menunjukkan kualitas produk. Jika
merek sudah terkenal dan mapan berarti
produk tersebut telah diakui kualitasnya
oleh konsumen. Apabila identitas produk
jelas dan kualitasnya baik, serta konsumen
selalu mencari dan membeli berulang kali,
berarti
perusahaan
telah
sukses
menciptakan pelanggan. Dengan demikian
perusahaan wajib menjaga citra produk
mereka melalui merek agar pelanggan
tidak beralih ke produk lain
Iklan
Iklan (advertising) adalah bentuk
presentasi promosi dan gagasan, barang
dan jasa non pribadi yang dibayar oleh
sponsor tertentu (B.W.Larreche terje
mahan Imam Nurmawan, 2000 : 74).
Morissan, (2010:17) menyatakan
bahwa iklan adalah setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
Pendapat lain dikemukakan oleh
Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu
(2007:223) yang menyatakan bahwa iklan
adalah komunikasi non - individu dengan
sejumlah biaya, melalui media yang
dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu - individu.
Dari ketiga pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk
komunikasi non personal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh sponsor tertentu melalui
media yang telah ditetapkan.
Periklanan tidak hanya berkaitan
dengan pemberian informasi. Periklan an
harus dibuat sedemikian rupa agar dapat
menarik minat khalayak, orisinil serta
memiliki karakteristik tertentu dan
persuasif sehingga para konsumen atau
khalayak secara sukarela terdorong untuk
melakukan suatu tindakan sesuai dengan
keinginan pengiklan.
Sedangkan iklan kelembagaan
dilakukan untuk menimbulkan rasa
simpatik terhadap penjual dan ditujukan
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
32
untuk menciptakan good will kepada
perusahaan. Jadi, pengiklanan ini lebih
menitikberatkan pada nama penjual atau
nama perusahaannya.
Media Iklan
Pemilihan jenis media yang akan
digunakan
merupakan
salah
satu
keputusan penting bagi sponsor. Setiap
media mempunyai ciri — ciri tersendiri
yang berbeda. Jenis - jenis media menurut
Basu Swastha dan Sukotjow Ibnu (2007
:244) adalah surat kabar, majalah, radio,
televisi, pos langsung.
Sejak abad ke-21 terjadi banyak
perubahan yang dinamis dalam sejarah
pemasaran termasuk sejarah periklanan.
Perubahan ini didorong oleh kemajuan
teknologi komunikasi yang memung
kinkan dilakukannya komunikasi secara
interaktif melalui media massa, dalam hal
ini adalah internet atau media online.
Dalam sejarah teknologi komunikasi tidak
ada media yang mampu menandingi
internet dalam hal pertumbuhan jumlah
penggunanya (Morissan, 2010:317).
Media online merupakan media
yang paling efektif untuk menampilkan
iklan, karena pengguna media online
sangat banyak dan biayanya relatif murah.
Selain itu iklan media online dapat
menampilkan gambar, suara, gerak dan
warna-warna
yang
menarik
dan
memungkinkan
adanya
komunikasi
langsung dua arah antara konsumen dan
penjual sehingga terjadi hubungan yang
interaktif antara konsumen dan penjual.
distribusi adalah Himpunan organisasi
yang saling bergantung yang terlibat
dalam proses untuk membuat produk atau
jasa siap untuk dikonsumsi atau digunakan
oleh konsumen atau pengguna industrial.
Sedangkan Suhardi Sigit dalam
Danang Sunyoto (2012:172) menyata kan
bahwa saluran distribusi adalah Perantaraperantara, para pembeli dan penjual yang
dilalui oleh perpindahan barang, baik fisik
maupun perpindahan milik sejak dari
produsen hingga ke tangan konsumen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
saluran distribusi adalah perantaraperantara atau himpunan organisasi yang
digunakan untuk menyalurkan barang
kepada
konsumen
atau
pengguna
industrial dalam rangka memenuhi
kebutuhannya.
Suatu barang atau jasa tidak akan
sampai ke tangan konsumen apabila tidak
ada saluran distribusi. Di dalam
mendistribusikan
barangnya,
suatu
perusahaan dapat menggunakan salah satu
atau lebih cara saluran pemasaran.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkom binasikan
pengetahuan untuk meng evaluasi dua atau
lebih perilaku alter natif, dan memilih
salah satu dian taranya (Nugroho J setiadi,
2008;415)
Morrisan (2010:84) mengemuka kan
bahwa keputusan pembelian adalah proses
dan kegiatan yang terlibat ketika orang
mencari,
memilih,
membeli,
menggunakan,
mengevaluasi
dan
membuang produk dan jasa untuk
Saluran Distribusi
Menurut B.W. Larreche terjemah an memuaskan kebutuhan dan keinginan
Imam Nurmawan (2000:32) saluran mereka.
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
33
Dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalah tahap proses keputusan
dimana
konsumen
secara
aktual
melakukan pembelian melalui proses dan
kegiatan yang terlibat ketika orang
mencari,
memilih,
membeli,
menggunakan,
mengevaluasi
dan
membuang produk dan jasa untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Menurut B.W.Larreche terjemah an
Imam Nurmawan, (2000:123) dalam
pengambilan keputusan pembelian dengan
keterlibatan tinggi konsumen mengalami 5
tahapan yaitu, pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan membeli dan perilaku sesudah
pembelian.
Proses membeli diawali saat
pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan yang diinginkan dan harus
terpenuhi dimana kebutuhan itu dipicu
oleh rangsangan internal dan eksternal.
Dengan adanya kebutuhan itu
pemasar harus mengidentifikasi keadaan
yang memicu kebutuhan tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen.
Lalu
mereka
dapat
mengembangkan strategi pemasaran yang
memicu minat konsumen untuk membeli
produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Setelah mengakui adanya masalah
pemenuhan kebutuhan dan mungkin dapat
diatasi
dengan
membeli
atau
mengkonsumsi barang atau jasa, langkah
berikutnya yang diambil konsumen adalah
mengacu pada pencarian informasi
mengenai kebutuhan yang mereka
butuhkan. Informasi dapat diperoleh
melalui sumber informasi yang berasal
dari pribadi, komersial, publik dan
eksperimental (Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller terjemahan Bob Sabran,
2009:185).
Evaluasi alternative merupakan
tahap dimana konsumen memproses
informasi untuk mengevaluasi merek
alternatif dalam sekelompok pilihan,
termasuk bagaimana cara konsumen
mengevaluasi alternatif yang bergantung
pada konsumen pribadi, dan situasi
pembelian tertentu sehingga pemasar
harus
mempelajari
pembeli
untuk
menemukan bagaimana cara konsumen
sebenarnya mengevaluasi pilihan merek.
Jika konsumen tahu proses evaluasi apa
yang berlangsung, maka pemasar dapat
mengambil langkah untuk mempengaruhi
keputusan pembeli.
Pada satu titik dalam proses
pengambilan
keputusan
pembelian,
konsumen harus berhenti mencari dan
berhenti melakukan evaluasi untuk
membuat keputusan pembelian. Sebagai
hasil dari kegiatan evaluasi alternatif,
konsumen mulai mengarah pada niat atau
keinginan untuk membeli, dengan
kecenderungan untuk membeli merek
tertentu. Keinginan membeli secara umum
didasarkan pada upaya mencocokkan
motif pembelian dengan atribut atau
karakteristik
merek
yang
sedang
dipertimbangkan. Akan tetapi kejadian tak
terduga terkadang bisa mempengaruhi niat
keputusan pembelian konsumen.
Sesudah pembelian terhadap suatu
produk konsumen akan mengalami
beberapa tingkat kepuasan atau tidak
kepuasan. Bila konsumen merasa puas ia
akan membeli produk itu kembali, bila
tidak ia akan meninggalkan produk
tersebut. Konsumen akan merasa puas bila
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
34
produk yang dibeli memiliki kinerja
Populasi dalam penelitian ini adalah
(performance) yang maksimal.
seluruh mahasiswa STKIP PGRI Ngawi
tahun 2016 dengan jumlah 1282
mahasiswa
METODE PENELITIAN
Definisi operasional Variabel
Sampel
1. Atribut produk (X1) adalah keunikan
Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang dimiliki produk yang membuat yang diambil adalah 20 % X 1282 = 256
nya berbeda dengan produk lainnya orang mahasiswa.
sehingga konsumen tertarik untuk
membeli. Pengukurannya dengan TEKNIK PENGUMPULAN DATA
indikator kualitas produk, harga
Kuesioner atau angket digunakan
produk, desain produk, kemasan, label untuk mengambil data mengenai atribut
dan merek.
produk, iklan, saluran distribusi dan
2. Iklan (X2), adalah suatu usaha dari keputusan pembelian. Penelitian ini
produsen
untuk
memberikan menggunakan jenis angket tertutup
informasi kepada konsumen agar berbentuk check list agar dalam menjawab
membeli produk yang ditawarkan. pertanyaan, responden dapat dengan
Pengukurannya dengan indikator isi mudah menjawab pertanyaan atau
pesan, struktur pesan, format pesan, pernyataan yang telah ditentukan oleh
sumber pesan, dan frekuensi pesan.
peneliti, sehingga lebih terarah.
3. Saluran distribusi (X3), adalah saluran
yang digunakan untuk membantu TEKNIK ANALISIS DATA
memudahkan produsen dan konsumen Uji Prasyarat
dalam menyalurkan dan mendapatkan Uji Validitas
Adapun dalam penelitian ini uji
produk
yang
diinginkan.
Pengukurannya dengan indikator validitas yang digunakan adalah uji
ketersediaan produk, upaya promosi, validitas konstrak dengan rumus korelasi
pelayanan konsumen, informasi pasar product moment dari Pearson dengan
angka kasar. Rumus yang digunakan untuk
dan efektifitas biaya.
4. Keputusan pembelian (Y) adalah menguji validitas menurut Suharsimi
suatu proses pemilihan satu produk Arikunto (2006 : 168) adalah:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
dari beberapa alternatif pilihan.
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋 2 )}{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 2 )}
Pengukurannya dengan indikator
pengenalan
masalah,
pencarian
Uji Reliabilitas
informasi,
Evaluasi
alternatif,
Untuk mencari reliabilitas instrumen
keputusan membeli, dan perilaku
angket maka menggunakan rumus Alpha /
sesudah pembelian.
cronbanch Alpha. Rumus yang digunakan
menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 165)
POPULASI DAN SAMPEL
adalah:
Populasi
∑ 𝜎𝑏 2
𝑘
𝑟11 = (
)(1 −
)
𝑘−1
𝜎 2𝑡
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
35
Uji Normalitas
𝑡=
𝑟𝑡√𝑛 − 3
Uji normalitas dimaksudkan untuk
√1 − 𝑟𝑝2
memperlihatkan bahwa sampel diambil
dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Simultan ( Uji F)
Uji
normalitas
dilakukan
dengan
Digunakan
untuk
menguji
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
keberartian koefisien korelasi Atribut
produk (X1), Iklan (X2), dan Saluran
Uji Statistik
distribusi (X3) secara bersama - sama
Uji Regresi Linier Berganda
terhadap keputusan pembelian (Y) dalam
Uji statistik yang digunakan dalam hipotesis ke 4. Menurut Sudjana (2005:
penelitian ini adalah Analisis Regresi 385) dapat digunakan rumus sebagai
Linear Berganda. Yaitu metode analisa berikut :
yang digunakan untuk menentukan
𝑅 2 /𝑘
𝐹=
ketepatan prediksi dari pengaruh yang
(1 − 𝑅 2 )(𝑛 − 𝑘 − 1)
terjadi antara variabel independen yaitu
atribut produk (X1), iklan (X2), dan
saluran distribusi (X3) terhadap variabel TEMPAT DAN WAKTU
dependen
Keputusan
pembelian(Y). PENELITIAN
Rumus untuk regresi linear berganda
1. Tempat penelitian
menurut Sudjana, (2005 : 347) adalah :
Penelitian ini dilakukan di Kampus
Y = a0 + a1 . X1 + a2 . X2 + a3 . X3
STKIP PGRI Ngawi J1. Raya Klitik
Km. 05, Kec. Geneng, Kab. Ngawi
Uji Hipotesis
2. Waktu Penelitian
Uji Parsial ( Uji t )
Penelitian
dilaksanakan
bulan
Uji t digunakan untuk mengetahui
pengaruh
secara
parsial
variabel
independen (atribut produk, iklan dan
saluran distribusi) terhadap variabel
dependen
(keputusan
pembelian)
kaitannya dengan hipotesis 1, 2 dan 3.
Rumus uji t menurut Sugiyono (2009 :
260) adalah :
September 2016 hingga Januari 2017.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil Perhitungan statistik dalam
analisis regresi linier berganda dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda.
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2.087
1.416
Atribut Produk
.264
.057
.252
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
t
Sig.
1.474 .142
4.606 .000
36
Iklan
.462
.059
Saluran_Distribusi
.162
.047
a. Dependent Variable: Keputusan pembelian
.441
.177
7.808 .000
3.445 .001
Model persamaan regresi dari hasil bebas yang paling berpengaruh adalah
perhitungan tersebut adalah :
variabel iklan dengan koefisien 0,462,
Y = 2,087 + 0,264 X1 + 0,462 X2 + 0,162 X3
kemudian diikuti oleh variabel atribut
Dari persamaan tersebut dapat produk dengan koefisien 0,264, sedangkan
terlihat bahwa keseluruhan variabel bebas variabel yang berpengaruh paling rendah
(atribut produk, iklan, dan saluran yaitu variabel saluran distribusi dengan
distribusi) berpengaruh positif terhadap nilai koefisien 0,162.
keputusan
pembelian.
Berdasarkan
Nilai koefisien determinasi dapat
persamaan dapat diketahui bahwa variabel diketahui sebagaimana tabel berikut :
Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
R
R
Adjusted R Std. Error of DurbinSquare
Square
the Estimate Watson
a
1
.741
.549
.543
3.296
1.
a. Predictors: (Constant), Saluran_Distribusi, Atribut Produk, Iklan
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Dari hasil perhitungan dapat
diketahui bahwa koefisien determinasi
(adjusted R2) yang diperoleh sebesar
0,543. Hal ini berarti 54,3% keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh variabel
atribut produk, iklan, dan saluran
distribusi sedangkan sisanya yaitu 45,7%
keputusan pembelian dipengaruhi oleh
variabel-variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji t)
Hasil Uji t dapat dilihat pada table berikut
:
Tabel 3. Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coeficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
2.087
1.416
Atribut_Produk
.264
.057
.252
iklan
.462
.059
.441
Saluran_Distribusi
.162
.047
.177
a. Dependent Vanable: Keputusan_Pembelian
t
Sig.
1.474
.142
4.606
.000
7.808
.000
3.445
.001
Variabel Atribut Produk
Hasil uji t untuk variabel XI 4,606 dengan tingkat signifikansi 0,000.
(atribut produk) diperoleh nilai t hitung = Dengan menggunakan batas signifikansi
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
37
0,05, didapat t tabel sebesar 1,960. Ini
berarti t hitung > t tabel, yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
maka, hipotesis pertama dapat diterima.
Arah koefisien regresi positif berarti
bahwa atribut produk memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa atribut produk yang
semakin
baik,
akan
mempercepat
keputusan pembelian konsumen.
mempercepat
konsumen.
keputusan
pembelian
Variabel Saluran Distribusi
Hasil uji t variabel X3 (Saluran
distribusi) diperoleh nilai t hitung = 3,445
dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05,
didapat t tabel sebesar 1,960. Ini berarti t
hitung > t tabel, yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian maka
hipotesis ketiga dapat diterima. Arah
koefisien regresi positif berarti bahwa
saluran distribusi memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap keputusan
pembelian. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa saluran distribusi yang
semakin memadai, dan produk yang selalu
tersedia akan mempercepat keputusan
pembelian konsumen.
Variabel Iklan
Hasil uji t variabel X2 (iklan)
diperoleh nilai t hitung = 7,808 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Dengan
menggunakan batas signifikansi 0,05,
didapat t tabel sebesar 1,960. Ini berarti t
hitung > t tabel, yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima. Dengan demikian maka,
hipotesis kedua dapat diterima. Arah
koefisien regresi positif berarti bahwa Uji Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui
iklan memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. apakah semua variabel bebas bersama –
mempunyai
pengaruh
yang
Dengan kata lain dapat disimpulkan sama
bahwa iklan dengan bahasa yang mudah signifikan atau tidak terhadap variabel
dipahami, dan sering ditayangkan akan terikat.
Hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat melalui tabel berikut :
Model
1
Regression
Residual
Total
Tabel 4 Hasil Uji F
ANOVAb
Sum of
Mean
Squares
df
Square
F
Sp.
3330.114
3 1110.038 102.189 .000a
2737.370 252
10.883
.
8087.484 255
a. Predictors: (Constant), Saluran_Distribusi, Atribut Produk, Iklan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Uji Anova atau uji F menunjukkan F 3,878 pada probabilitas 0,000 < 0,05 maka
hitung sebesar 102, 189 dengan tingkat HO ditolak, sehingga dapat disimpulkan
signifikasi 0, 000 dengan F table sebesar bahwa variabel atribut produk, iklan dan
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
38
saluran
distribusi
secara
simultan
berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
keputusan pembelian dipengaruhi
oleh saluran distribusi. Hal demikian
ini terjadi karena dengan mudahya
barang sampai ke tangan konsumen
menjadi daya tarik tersendiri bagi
calon konsumen. Pembelian secara
online menjanjikan kemudahan bagi
calon onsumen sehingga tanpa harus
meninggalkan aktifitasnya konsumen
sudah bias menerima produk yang
diinginkan. Hal ini terjadi tentunya
tidak lain disebabkan karena saluran
distribusi penjualan online lebih
simple dan lebih mudah yakni dari
produsen/ pedagang langsung dikirim
via jasa pengiriman tertentu.
4. Pengaruh Atribut produk, Iklan dan
Saluran
Distribusi
terhadap
Keputusan pembelian melalui online
Harga, kemasan, merke, Iklan
dan saluran distribusi menjadi daya
tarik
bagi
konsumen
dalam
pengambilan keputusan barang –
barang shopping bagi mahasiswa
STKIP PGRI Ngawi. Hal ini nampak
dari hasil uji F yang menunjukkan
nilai F sebesar 102, 189 lebih besar
dari F table sebesar 3,878. Ini berarti
keputusan pembelian shopping goods
bagi mahasiswa secara online sangat
dipengaruhi oleh ketiga variable
tersebut. Mahasiswa STKIP PGRI
Ngawi tertarik pada suatu barang
karena faktor kualitas, merk, kemasan
yang diketahui melalui iklan serta
adanya
kemudahan
dalam
mendapatkan barang karena saluran
distribusinya yang sangat simple.
Pembahasan
1. Pengaruh Atribut produk terhadap
Keputusan pembelian melalui online
Dari hasil perhitungan uji t
diperoleh nilai atribut produk sebesar
4,606 dengan tingkat signifikansi
0,000 dengan t tabel sebesar 1,960
yang berarti ada pengaruh atribut
produk terhadap keputusan pembelian
shopping goods. Hal ini berarti bahwa
sebagian mahasiswa STKIP PGRI
Ngawi belanja barang shopping
melalui online memang disebabkan
oleh atribut yang dimiliki oleh produk
seperti kemasan yang menarik,
kualitas, merk dan atribut – atribut
yang lain.
2. Pengaruh Iklan terhadap Keputusan
pembelian melalui online.
Iklan suatu produk sering
menjadi daya tarik bagi konsumen
dalam
pengambilan
keputusan
pembelian suatu barang. Hal ini
nampak dari hasil uji t yang
menunjukkan nilai t sebesar 7,808
yang lebih besar dari t tabel 1,960.
Dalam
mengambil
keputusan
pembelian, mahasiswa STKIP PGRI
Ngawi sering terpengaruh oleh daya
tarik iklan tanpa berfikir akan manfaat
dan kebutuhan dari produk tersebut.
3. Pengaruh Saluran Distribusi terhadap
Keputusan pembelian
melalui online
Hasil uji t variable saluran
distribusi sebesar 3,445 lebih besar KESIMPULAN
dari t table 1,960, yang berate
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
39
1.
Variabel Atribut produk menunjukkan 1.
bahwa nilai t hitung sebesar 4,606
lebih besar dari t tabel 1,960 dengan p
= 0,000 < 0,05. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa
variabel Atribut produk berpengaruh
secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk shopping goods
dari mahasiswa STKIP PGRI Ngawi.
2.
Variabel Iklan menunjukkan nilai t 2. Iklan suatu produk tidak selalu
hitung 7,808 lebih besar dari t tabel
menunjukkan kualitas produk yang
1,960 dengan p = 0,000 < 0,05.
sama
dengan
keadaan
yang
Dengan demikian dapat ditarik
sebenarnya. Untuk itu Mahasiswa
kesimpulan bahwa variabel Iklan
harus berhati – hati dan selektif.
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap keputusan pembelian produk
shopping goods dari mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
STKIP PGRI Ngawi.
Daryanto. 2011. Sari Kuliah : Manajemen
Pemasaran. Bandung : Satunusa.
Variabel
Saluran
distribusi
3.
4.
Mengingat
kondisi
ekonomi
mahasiswa yang rata berada pada
kondisi ekonomi klas menengah maka
ada baiknya dalam mengambil
keputusan pembelian suatu barang
mahasiswa
mempertimbangkan
manfaat barang tersebut, tidak hanya
sekedar membeli hanya karena
tertarik oleh iklan.
menunjukkan nilai t hitung 3,445
Kasmir. 2009. Kewirausahaan. Jakarta :
lebih besar dari t tabel 1,960 dengan
Rajawali Pers.
p = 0,001 < 0,05. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa Kotler,Philip & Kevin Lane. 2009.
variabel
Saluran
distribusi
Manajemen Pemasaran Jilid 1 & 2.
Terjemahan Bob Sabran. Jakarta :
berpengaruh
secara
signifikan
Erlangga.
terhadap keputusan pembelian produk
shopping goods dari mahasiswa
Larreche, B.W. 1996. Manajemen
STKIP PGRI Ngawi.
Pemasaran Jilid kedua (Edisi 1 &
2).
Terjemahan
oleh
Imam
Secara bersama Atribut produk, Iklan
Nurmawan. 2000. Jakarta : Erlangga
dan Saluran distribusi berpengaruh .
positif signifikan terhadap keputusan Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi
pembelian produk shopping goods
Pemasaran Terpadu. Jakarta :
Kencana.
dari mahasiswa STKIP PGRI Ngawi,
Nampak dari hasil uji F yang
menunjukkan angka 102.189 lebih Setiadi, J. Nugroho. 2008. Perilaku
Konsumen : Konsep dan Implikasi
besar dari F tabel sebesar 3,878 dan p
untuk strategi dan Penelitian
= 0,000 < 0,05.
Pemasaran. Jakarta : Kencana.
SARAN
Sudjana. 2005.
Metoda
Bandung : PT. Tarsito.
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Statistika.
40
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.
Bandung : Alfabetta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Tindakan Praktek. Edisi
Revisi. Yogyakarta : Reneka Cipta.
Sunyoto, Danang. 2012. Dasar — Dasar
Manajemen Pemasaran : Konsep,
Strategi dan Kasus. Yogyakarta :
CAPS.
Swasta, Basu dan Sukotjow Ibnu. 2007.
Pengantar
Bisnis
Modern.
Yogyakarta : Liberty
JIPE Vol. II No. 1 Edisi Maret 20017/p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550
41
Download