BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Tabel 2.1 Penelitian Internasional No 1 Nama Teori Douglas A. Social Ferguson and Media Metode Penelitian Kualitatif Hasil Penelitian Memasuki era yang semakin modern Clark F. Greer, penggunaan Twitter Local Radio and tidak hanya digunakan Microblogging: oleh masyarakat biasa How Radio namun juga digunakan Stations in the oleh stasiun radio di U.S. are Using Amerika Twitter, media Department of mempromosikan lagu, Communication , melibatkan pendengar the College of kepada Charleston and Twitter dan juga untuk Department of Theatre Point untuk aktivitas menyajikan Communication and sebagai , Loma berita. Tujuan jurnal ini di beritadari adalah supaya menarik dan Nazarene mempertahankan University, pendengar (2011). sedang untuk yang diperjalanan mendengarkan siaran radio tersebut dan tidak mengganti frekuensi tersebut. 7 radio 2 2 Emiko Terazono, Strategi Commercial Radio Advertising Plans Campaign Kualitatif Iklan dipertahankan dan digunakan untuk mempertahankan dan Survival Strategy, Promotion meningkatkan jumlah (2006). pendengar. Jurnal ini menjelaskan bahwa strategi program yang digunakan Capital Radio adalah memasukkan beberapa iklan dan memberikan durasi yang lebih lama yang bertujuan untuk menjaga dan menambah jumlah pendengar. Contohnya seperti Piala pada musim Dunia, semua iklan mengenai Piala Dunia dapat mendorong pertumbuhan pendengar tersebut. jumlah di radio 3 Penelitian Lokal No 1 Nama Teori Angga Aditya Selection, Kualitatif Putra, Strategi Scheduling, Deskriptif Program Musik Promotion dan Hasil Penelitian - Penelitian ini menjelaskan mengenai apa saja Hip Hop 8BAR di Evaluation strategi Radio yang 104,2 MSTRI 3 Metode Penelitian program digunakan program musik hip FM Dalam hop 8BAR di radio Meningkatkan 104,2 MSTRI FM Kepuasan dalam meningkatkan Pendengar, kepuasan pendengar Universitas Bina dengan menjabarkan Nusantara, beberapa (2013). yang digunakan. Boandra Public Maulady, Relations, Kuantitatif strategi Penelitian ini menjelaskan tentang Efektivitas Social Publikasi, penggunaan Media media Twitter dapat Twitter Social Media, Dalam Kognitif. membantu social untuk Mempublikasikan mempublikasikan Program program Baru baru Maret Trans TV Trans 2012 mudah dan efisien. Tingkat Terhadap Kognitif Hasil Tv di karena penelitian Followers, yang dicapai adalah Universitas Bina adanya Nusantara, antara social media hubungan 4 Twitter (2012). dalam mempublikasikan program Trans baru Tv di dengan tingkat kognitif followers. 4 Ardiansyah Kualitatif Strategi Deskriptif Nasution, Strategi Kesesuaian Radio Prambors (Compability), Dalam Upaya Strategi Mempertahankan Pembentukan ini menjelaskan bahwa dalam membuat sebuah program siaran harus dikemas secara unik namun Pendengar Siaran Kebiasaaan berkualitas Sama (Habbit PUTUSS - Penelitian supaya di Formation), dapat menghasilkan Prambors Strategi program siaran yang Yogyakarta, Pengontrolan juga berkualitas serta dapat Nataya Universitas Islam Arus Negeri mempertahankan Sunan Pendengar of dan menambah Kalijaga (Control Yogyakarta, Audience jumlah pendengar di (2010). Flow), Strategi Radio penyimpanan Yogyakarta. Karena sumber- radio ini berada di sumber Yogyakarta, program penelitian (Consevation mengkaji bagaimana of program siaran Resources), PUTUSS Sama Strategi Daya Nataya mengangkat Penarik Massa sisi kekuatan lokal (Mass Appeal). Yogyakarta Program Prambors ini yang 5 berbeda memiliki dan keunikan tersendiri. 1.2 Landasan Konseptual 2.2.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang dikutip oleh Maria Natalia (West dan Lynn H. Turner, 2008: 41) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan media massa. Menurut Joseph A. Devito dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin M,Si., menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. ”Mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science.” (2007, 11-12). Pengertian komunikasi massa lainnya juga dijelaskan menurut Jay Black dan Frederic C. Whitney (1998) yang dikutip oleh Nurudin M.Si. (2007:12) menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonym, dan heterogen. “Mass communication is a procces whereby mass-produced message are transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers”. Riswandi (2009: 103) mengutip pengertian komunikasi massa dari Defleur dan Dennis McQuail (1985) memaparkan bahwa komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan 6 makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. A. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa, yaitu (Burhan, 2006: 71- 72): 1. Komunikator Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh publik. 2. Media Massa Media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. 3. Informasi massa Informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. 4. Gatekeeper Disebut juga dengan penyeleksi informasi. Komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan. Mereka memiliki kewenangan untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan tersebut. 5. Khalayak Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. 7 6. Umpan balik Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat langsung. B. Fungsi Komunikasi Massa 1. Fungsi Pengawasan Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Fungsi Social Learning Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas. 2. Fungsi Penyampaian Informasi Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. 3. Fungsi Transformasi Budaya 8 Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global. Sebagaimana perubahan-perubahan budaya yang disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya seperti politik, perdagangan, agama, hukum, militer dan sebagainya. Jadi tidak dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan peran penting dalam proses ini dimana hampir semua perkembangan telematika mengikutsertakan proses-proses komunikasi massa terutama dalam proses transformasi budaya. 4. Hiburan Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa yang menjadikan fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. C. Ciri-ciri Komunikasi Massa Nurudin (2007: 19-31) mengungkapkan ciri-ciri komunikasi massa sebagai berikut: 1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga Komunikator dalam komunikasi massa adalah sekelompok orang yang berkerja sama satu sama lain sehingga sempurna suatu dikatakan sebagai lembaga. 2. Komunikasi massa bersifat heterogen Penonton televisi beragam pendidikan, umum, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. 9 3. Pesannya bersifat umum Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak menyangkut kepentingan orang perorangan atau pribadi (Riswandi, 2009: 106). 4. Komunikasi berlangsung satu arah Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan kata lain, komunikasi massa bersifat satu arah. 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan Komunikator dalam media massa berupaya menyiarkan informasi secara serentak. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik) 7. Media massa dikontrol oleh gatekeeper yang berfungsi sebagai orang yang ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas, agar semua informasi lebih dipahami. 2.2.2 Media massa A. Definisi Media Massa Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi yang diterjemahkan oleh Maria Natalia, memaparkan bahwa media massa adalah saluransaluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa (2008: 41). Media massa mempengaruhi kehidupan manusia. Bagaimana pula media massa bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan sosialnya 10 (Nurudin dalam buku Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi yang dikutip oleh Rohim, 2009: 161). B. Jenis Media Massa Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). (Elvinaro, 2007:103) 1. Media massa cetak a. Surat kabar Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar abad pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya seputar pengumuman pemerinta kota Venesia di samping beritaberita lainnya. Kemudian, berlanjut dengan sebuah penemuan mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada tahun 1450 di Jerman. Sejak terbitnya surat kabar tercetak pertama, penerbitan surat kabar tampak bekembang pesat. b. Majalah Penerbitan yang dicetak menggunakan tinta pada kertas, diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gayabahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. 2. Media massa elektronik 11 a. Televisi Televisi adalah media massa elektronik yang bersifat audio visual serta kemampuan memainkan gambar sehingga mampu menstimulasi pendengaran dan pengelihatan. Televisi pertama kali ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang mendemonstrasikannya lewat radio BBC London, Inggris. Kirakira Sejak munculnya media televise, penyiaran berita mulai menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio. b. Radio Penyiaran radio secara komersil baru dimulai tahun 1920-an dan sejak awal kemunculannya radio penyiaran hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan promosi. Kemudian, radio ternyata dapat juga digunakan untuk media penyampaian berita. Keampuhan radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu. 2.2.3 Radio A. Pengertian Radio Siaran Radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi. Di radio ini muncul proses penyampaian pesan atau komunikator dengan yang menerima pesan atau komunikan melalui media, dalam hal ini adalah radio (Bachtiar, 2006: 105). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik (Ardianto, 2012: 128) 1. Daya Langsung 12 Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat dibandingkan dengan media cetak surat kabar dan majalah. 2. Daya Tembus Karena kontennya yang sederhana yaitu hanya audio, radio dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat di berbagai penjuru. Radio juga dapat dinikmati tanpa pendengar harus meninggalkan aktivitasnya yang lain sehingga membuatnya menjadi “teman” yang setia. Bentuk radio yang semakin inovatif memungkinkan para pengendara mobil untuk tetap menyetir sembari mendengarkan radio tanpa harus terganggu. 3. Daya Tarik Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni music, kata-kata dan efek suara (sound effect). Hampir setiap acara radio siaran dikemas dalam bentuk hiburan.Acara siaran kata diselingi oleh musik atau efek suara. Efek suara tersebut menjadikan daya tarik sendiri bagi pendengar radio siaran. B. Karakteristik Radio Siaran Menurut Triartanto (2010:32) Sifat radio siaran secara karakteristiknya mencakup: 1. Imajinatif Karena radio siaran hanya bisa di dengar, Imajinasi pendengar bisa beragam persepsinya. Radio menciptakan theater of mind untuk mengajak pendengarnya berimajinasi dan bisa terhanyut perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan. 2. Auditori 13 Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa di konsumsi oleh telinga. Maka dari itu, apa yang di dengar oleh telinga kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus jelas, singkat dan sepintas lalu. 3. Akrab Media Radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan pesannya secara personal/individu.Walaupun radio itu di dengar oleh orang banyak, sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan kepada diri pendengar secara seorang diri, seakan-akan berada di sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi ”teman” di kala seseorang sedang sedih ataupun gembira. 4. Gaya percakapan Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan penyiar menjadi sesuatu yang trend. 5. Radio is the now Ditinjau dari nilai aktualitas berita, radio siaran dibandingkan dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual. Selain hitungan waktunya dalam detik, proses penyampaian pesannya lebih simple. Radio siaran juga seringkali melakukan liputan langsung dari tempat kejadian (Ardianto, 2012: 132) C. Kelebihan dan Kekurangan Radio 1. Kelebihan Radio (Helena Olii, 2007:8) a) Radio mempengaruhi imajinasi pendengar. 14 Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio dapat dikembangkan.Radio juga memiliki kemampuan untuk mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat diperoleh dari hasil program radio yang efektif. b) Langsung. Tanpa melalui proses yang panjang, radio sudah dapat menyampaikan pesan secara langsung kepada khalayak pendengar. c) Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan (daya tembus). Radio memiliki daya tembus yang luar biasa ke segala arah tanpa memperhitungkan tempat, ruang, jarak, dan waktu. d) Memiliki daya tarik yang kuat Sebagai media penyampai pesan, radio juga memiliki fungsi mendidik memberi informasi sekaligus menghibur. Disinilah letak daya tarik radio itumemiliki sifat yang “hidup”, karena radio melekat tiga unsur,yaitu: musik, kata-kata (siaran kata), efek suara (sound effect). e) Memiliki daya pengaruh Radio siaran mempengaruhi khalayak pendengar karena hiburan musiknya, suara penyiaranya dan acara-acara yang disiarkan oleh radio. f) Dapat diterima oleh pihak manapun, baik yang berpendidikan tinggi manapun yang berpendidikan rendah. 2. Kelemahan Radio a) Selintas 15 Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa seperti pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan. b) Global Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail, karena angka – angkanya pun dibulatkan. Misalnya penyiar akan menyebutkan “setibu orang lebih “ untuk angka 1053 orang. c) Batasan waktu Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari, berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih. d) Beralur linear Program disajikan dan dinikamti pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada, tidak meloncat – loncat. Berbeda dengan surat kabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir, atau langsung ke rubik yang ia sukai. e) Mengandung gangguan Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari gangguan yang sifatnya teknis (channel/mechanic noise factor). Karena kekuatan radio siaran adalah bunyi atau suara, maka unsur ini pula yang bisa menjadi kelemahan karena adanya gangguan sinyal, suara terdengar-menghilang atau terdapat noise. 2.2.3.1 Program radio Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. 16 Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima audien. Sebuah format siaran mengacu pada apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis mereka yg menentukan format siaran apa yang relevan. Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran.Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi. Menurut Keith yang dikutip oleh Morissan (2013 : 232) kemudian menyusun karakteristik tiga format siaran utama yang popular di dunia sebagai berikut : Tabel 2.2 Program Radio Adult Contemporary (AC) Untuk Kaum muda dan dewasa dengan rentang umur sangat luas antara 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi,. Menyiarkan musik pop masa kini, softrock, balada. Menyiarkan berita olahraga, ekonomi, politik,. Format ini berkembang pula kedalam format lain seperti Middle of the Road, Album Oriental Rock, dan Easy Listening Contemporary Hit Radio (CHR) atau Untuk ABG dan muda belia berumur TOP 40 Radio antara 12 – 20 tahun. Format yang paling popular yang berisi lagu – lagu top 40 / top30dan tips praktis. Sebelum menjadi CHR awalnya disebut TOP 40 Radio. 17 CHR merupaka radio yang sering memutarkan 30 rekaman terkini, bukan album lama, tidak memutar ulang sebuah lagu yang sama secara berdekatan, perpindahan anatar lagu sangat cepat. All News / All Talk All Talks lebih dahulu hadir pada tahun 1960 di Los Angeles dengan konsep siaran Talk Show interkatif mengupas isu – isu lokal. All News hadir kemiudian tahun 1964 dimotori Gordon McClendon di Chicago dengan konsep berita buletin 20 menit berisi berita lokal, regional, dan dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan dewasa berumur 20 – 50 tahun, berdaya beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi politik menjadi primadona. sumber : Morissan (2013 : 232) Menurut Pringle – Starr – McCavitt yang dikutip oleh Morissan, M.A (2013: 233), seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu: a) Format Musik: Format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh stasiun radio komersial karena setiap siaran radio menjual lagu dan musik yang disajikan. b) Format informasi: Format ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, dominasi berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news). c) Format khusus (specialty): Format yang dikhususkan untuk audien berdasarkan etnis dan agama. 18 Gambar 2.1 Pembagian Format Radio Menurut Adult Contemporary Peter Priangle Album Oriented Rock Beautiful Music Classical Musik Contemporary Hit Radio Classic rock Format Radio informasi Country Jazz All talk All news Middleof Road Nostalgia Oldies etnik Urban contemporary Khusus agama campuran 2.2.4 Media Baru (New Media) ditandai dengan munculnya Internet. 19 Sebutan Media baru atau New Media muncul ketika perkembangan teknologi semakin berkembang kearah yang bersifat lebih digital diikuti dengan interaksional antar pengguna yang lebih aktif. Media baru ditandai dengan penggabungan media atau yang disebut dengan konvergensi media yang dapat membantu pengguna media untuk mendapatkan informasi yang jauh lebih mudah dan menarik. Bill Gates pendiri Microsoft tahun 1975 dalam Suprapto (2011: 117) yang dikutip oleh Tamburaka dalam buku “Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa” tahun 2013 mengemukakan bahwa konvergensi tidak akan terjadi sampai masyarakat memiliki segala sesuatu dalam bentuk digital yaitu ketika konsumen dapat dengan mudah menggunakannya pada semua bentuk peralatan yang berbeda. Seperti banyaknya media massa seperti majalah, radio dan tv mulai merambah dunia internet untuk memperluas penyebaran informasi. Kini internet hampir mendominasi seluruh kegiatan manusia yang membuat manusia sangat bergantung pada internet.Internet sendiri merupakan suatu network (jaringan) yang menghubungkan setiap komputer yang ada di dunia dan membentuk suatu komunitas maya yang dikenal sebagai global village / desa global (Tamburaka, 2013: 75-78). Internet yang telah memberi ruang yang sangat luas kepada pribadi dan komunitas sosial untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi melalui blog atau jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.Walaupun disebut sebagai media jejaring sosial, Facebook dan Twitter, kian menerobos ruang komunikasi yang bersifat massal. Melaui Facebook dan Twitter, penggunanya tidak hanya sekadar dapat bertukar informasi, tetapi juga berdiskusi secara terbuka, mengkritik kebijakan publik, bergunjing, dan sebagainya (Barus, 2010: 9-10). Media baru menyatukan semua yang dimiliki media lama, jika surat kabar hanya dapat dibaca dalam media kertas, radio hanya dapat didengar, televisi hanya menyatukan audio dan visual. Melalui internet semua itu dapat disatukan baik tulisan, suara, dan gambar hidup. Pengguna internet kini dapat membaca tulisan melalui blog, website, dapat mendengar radio melalui radio internet, dapat menonton siaran berita melalui live 20 streaming atau mengunduh video. Dengan kata lain, semua karakteristik khas masingmasing Old Media dapat disatukan dalam dunia New media. 2.3 Teori khusus 2.3.1 Definisi programming Programming atau broadcast programming adalah pengorganisasian program radio atau televisi dalam periode harian, mingguan, atau dalam periode satu bulanan. Programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran umumnya menggunakan strategi yaitu secara rutin mengganti ulang penjadwalan ini untuk tetap merebut perhatian pendengar dan pemirsanya (audience) dengan hadirnya program-program yang terbaru. (Djamal, H dan A. Fachruddin, 2013: 127) 2.3.2 Model Programming Eastman dan Ferguson menjelaskan bahwa untuk membuat sebuah program siaran, terdapat 4 tahap proses pembuatan yaitu yang pertama adalah seorang programmer harus menentukkan program apa yang akan dibuat. Hal ini termasuk konten di dalam program tersebut serta pemilihan topik siaran. Kedua adalah seorang programmer harus menentukkan jam siar yang tepat untuk program tersebut yang disesuaikan oleh kebiasaan audience pada jam tertentu. Ketiga adalah mempromosikan program tersebut supaya menarik audience untuk mendengarkan program siaran tersebut.Yang terakhir adalah mengevaluasi program siaran tersebut secara berkala untuk melihat hasilnya. 21 Gambar 2.2 Basic Programming (Eastman and Ferguson, 2009: 24) Selection 50% + Schedulling 30% Evaluation 1. Selection - Audience Habits - Cost Compatibility - Talent Availibility - Differentiation - Trendiness - Novelty 2. Scheduling - Hammocking - Blocking - Compatibility - Ranking - Competition + Promotion 20% = Audience Size 22 3. Promotion - Cluster - Location - Frequency - Construction - Distance - Familiarity 4. Evaluation - Tolerance level - Design Style - Technology - Stock value - Genre Trends - Audience Share 2.2.3. Social media Social media sebagai sebuah teknologi web yang mempermudah siapapun sebagai calon pengguna untuk membuat dan mendistribusikan konten mereka sendiri atau sering disebut sebagai sebuah teknologi, platform atau media untuk berbagi konten (Aditya, 2013 : 131). Menurut Chris Brogan (2010:11) menjelaskan bahwa Social media adalah satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa “Social media is a new set of communication and collaboration tools that enable many types of interactions that were previously not available to the common person”. Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial sebagai satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini: 1. Partisipasi 23 Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk menjadi bagian dari media sosial. 2. Keterbukaan Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi. 3. Percakapan Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial adalah media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan media sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih. 4. Komunitas Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. 5. Saling Terhubung Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada link-link yang menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga orang per orang. 2.2.4. Social Network Tamburaka (2013: 78-79) menjelaskan salah satu bentuk dari keberadaan New Media adalah munculnya social network (jejaring sosial). Aktivitas sosial dari jejaring sosial ini tidak hanya dapat dilakukan di dalam dunia nyata tetapi juga dapat dilakukan di dunia maya. Setiap orang dapat menggunakan jejaring sosial sebagai sarana berkomunikasi, membuat status, berkomentar, berbagi foto dan video. Salah satu bentuk jejaring sosial yang cukup familiar dan memiliki banyak penggunanya adalah Twitter. 24 2.2.5. Twitter Twiter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., semacam jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan menerima pesan yang disebut kicauan (Tweets). Kicauan / Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar temanteman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (Followers). Ide Twitter muncul dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS (Short Message Service) layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Pengguna media dapat menggunakan Twitter sebagai sarana untuk menciptakan konten media denga memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Penggunaan Twitter seperti menulis pesan berdasarkan topik tertentu dengan menggunakan tanda pagar (#) / (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda “@”. Tetapi kekurangan dari Twitter adalah pesan yang ditulis hanya dapat menampung sampai 140 karakter, sehingga yang dapat digunakan hanya untuk berbagi informasi adalah dengan menggunakan singkatan notasi slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS. Gambar 2.3 Twitter 97,5 FM Motion Radio 25 2.4 Kerangka Pemikiran Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Strategi Programming • • • • Selection Schedulling Promotion Evaluation (Eastman dan Ferguson, 2009:24) Program DISOSOR Interaksi pendengar di Twitter Meningkatkan jumlah pendengar