7 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Tabel 2.1 Penelitian Internasional
No
1
Nama
Teori
Douglas A.
Social
Ferguson and
Media
Metode Penelitian
Kualitatif
Hasil Penelitian
Memasuki era yang
semakin
modern
Clark F. Greer,
penggunaan
Twitter
Local Radio and
tidak hanya digunakan
Microblogging:
oleh masyarakat biasa
How Radio
namun juga digunakan
Stations in the
oleh stasiun radio di
U.S. are Using
Amerika
Twitter,
media
Department of
mempromosikan lagu,
Communication ,
melibatkan pendengar
the College of
kepada
Charleston and
Twitter dan juga untuk
Department
of
Theatre
Point
untuk
aktivitas
menyajikan
Communication
and
sebagai
,
Loma
berita.
Tujuan
jurnal
ini
di
beritadari
adalah
supaya menarik dan
Nazarene
mempertahankan
University,
pendengar
(2011).
sedang
untuk
yang
diperjalanan
mendengarkan
siaran radio tersebut
dan tidak mengganti
frekuensi
tersebut.
7
radio
2
2
Emiko Terazono, Strategi
Commercial
Radio
Advertising
Plans Campaign
Kualitatif
Iklan
dipertahankan
dan digunakan untuk
mempertahankan
dan
Survival Strategy, Promotion
meningkatkan jumlah
(2006).
pendengar. Jurnal ini
menjelaskan
bahwa
strategi program yang
digunakan
Capital
Radio
adalah
memasukkan beberapa
iklan dan memberikan
durasi yang lebih lama
yang bertujuan untuk
menjaga
dan
menambah
jumlah
pendengar. Contohnya
seperti
Piala
pada
musim
Dunia,
semua
iklan mengenai Piala
Dunia
dapat
mendorong
pertumbuhan
pendengar
tersebut.
jumlah
di
radio
3
Penelitian Lokal
No
1
Nama
Teori
Angga
Aditya Selection,
Kualitatif
Putra,
Strategi Scheduling,
Deskriptif
Program
Musik Promotion dan
Hasil Penelitian
- Penelitian
ini
menjelaskan
mengenai apa saja
Hip Hop 8BAR di Evaluation
strategi
Radio
yang
104,2
MSTRI
3
Metode Penelitian
program
digunakan
program musik hip
FM
Dalam
hop 8BAR di radio
Meningkatkan
104,2 MSTRI FM
Kepuasan
dalam meningkatkan
Pendengar,
kepuasan pendengar
Universitas Bina
dengan menjabarkan
Nusantara,
beberapa
(2013).
yang digunakan.
Boandra
Public
Maulady,
Relations,
Kuantitatif
strategi
Penelitian
ini
menjelaskan tentang
Efektivitas Social Publikasi,
penggunaan
Media
media Twitter dapat
Twitter Social Media,
Dalam
Kognitif.
membantu
social
untuk
Mempublikasikan
mempublikasikan
Program
program
Baru
baru
Maret Trans TV
Trans
2012
mudah dan efisien.
Tingkat
Terhadap
Kognitif
Hasil
Tv
di
karena
penelitian
Followers,
yang dicapai adalah
Universitas Bina
adanya
Nusantara,
antara social media
hubungan
4
Twitter
(2012).
dalam
mempublikasikan
program
Trans
baru
Tv
di
dengan
tingkat
kognitif
followers.
4
Ardiansyah
Kualitatif
Strategi
Deskriptif
Nasution, Strategi Kesesuaian
Radio
Prambors (Compability),
Dalam
Upaya Strategi
Mempertahankan
Pembentukan
ini
menjelaskan bahwa
dalam
membuat
sebuah
program
siaran harus dikemas
secara unik namun
Pendengar Siaran Kebiasaaan
berkualitas
Sama (Habbit
PUTUSS
- Penelitian
supaya
di Formation),
dapat menghasilkan
Prambors
Strategi
program siaran yang
Yogyakarta,
Pengontrolan
juga
berkualitas
serta
dapat
Nataya
Universitas Islam Arus
Negeri
mempertahankan
Sunan Pendengar
of
dan
menambah
Kalijaga
(Control
Yogyakarta,
Audience
jumlah pendengar di
(2010).
Flow), Strategi
Radio
penyimpanan
Yogyakarta. Karena
sumber-
radio ini berada di
sumber
Yogyakarta,
program
penelitian
(Consevation
mengkaji bagaimana
of
program
siaran
Resources),
PUTUSS
Sama
Strategi Daya
Nataya mengangkat
Penarik Massa
sisi kekuatan lokal
(Mass Appeal).
Yogyakarta
Program
Prambors
ini
yang
5
berbeda
memiliki
dan
keunikan
tersendiri.
1.2
Landasan Konseptual
2.2.1 Komunikasi Massa
Definisi komunikasi massa yang dikutip oleh Maria Natalia (West dan
Lynn H. Turner, 2008: 41) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan
menggunakan media massa. Menurut Joseph A. Devito dalam buku Pengantar
Komunikasi Massa oleh Nurudin M,Si., menjelaskan bahwa komunikasi massa
adalah komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,
kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.
”Mass communication is communication addressed to masses, to an
extremely large science.” (2007, 11-12).
Pengertian komunikasi massa lainnya juga dijelaskan menurut Jay Black
dan Frederic C. Whitney (1998) yang dikutip oleh Nurudin M.Si. (2007:12)
menyatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan
yang di produksi secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonym, dan heterogen.
“Mass communication is a procces whereby mass-produced message are
transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers”.
Riswandi (2009: 103) mengutip pengertian komunikasi massa dari Defleur
dan Dennis McQuail (1985) memaparkan bahwa komunikasi massa adalah suatu
proses dalam mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk
menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan
6
makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang
besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.
A.
Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa, yaitu (Burhan, 2006: 71-
72):
1.
Komunikator
Pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi
telematika modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi,
maka informasi ini dengan cepat ditangkap oleh publik.
2.
Media Massa
Media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran
informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara
massal pula.
3.
Informasi massa
Informasi yang diperuntukkan kepada masyarakat secara massal,
bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi.
4.
Gatekeeper
Disebut juga dengan penyeleksi informasi. Komunikasi massa
dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa,
mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan
disiarkan atau tidak disiarkan. Mereka
memiliki kewenangan
untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan
tersebut.
5.
Khalayak
Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh
media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa
sebuah media massa.
7
6.
Umpan balik
Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda
sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat
langsung.
B.
Fungsi Komunikasi Massa
1.
Fungsi Pengawasan
Media massa merupakan sebuah medium dimana dapat digunakan untuk
pengawasan terhadap aktivitas masyarakat pada umumnya. Pengawasan
dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventi untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
1.
Fungsi Social Learning
Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah
melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat.
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada
masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa
dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien
dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas.
2.
Fungsi Penyampaian Informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi
utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat
luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik
tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga
fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
3.
Fungsi Transformasi Budaya
8
Fungsi transformasi budaya ini menjadi sangat penting dan terkait dengan
fungsi-fungsi lainnya terutama fungsi social learning, akan tetapi fungsi
transformasi budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari
budaya
global.
Sebagaimana
perubahan-perubahan
budaya
yang
disebabkan karena perkembangan telematika menjadi perhatian utama
semua masyarakat di dunia, karena selain dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan juga dapat dipergunakan untuk fungsi-fungsi lainnya seperti
politik, perdagangan, agama, hukum, militer dan sebagainya. Jadi tidak
dapat dihindari bahwa komunikasi massa memainkan peran penting dalam
proses
ini
dimana
hampir
semua
perkembangan
telematika
mengikutsertakan proses-proses komunikasi massa terutama dalam proses
transformasi budaya.
4.
Hiburan
Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan terutama
karena komunikasi massa menggunakan media massa yang menjadikan
fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian
dari fungsi komunikasi massa.
C.
Ciri-ciri Komunikasi Massa
Nurudin (2007: 19-31) mengungkapkan ciri-ciri komunikasi massa sebagai
berikut:
1.
Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa adalah sekelompok orang yang
berkerja sama satu sama lain sehingga sempurna suatu dikatakan sebagai
lembaga.
2.
Komunikasi massa bersifat heterogen
Penonton televisi beragam pendidikan, umum, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau
kepercayaan yang tidak sama pula.
9
3.
Pesannya bersifat umum
Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak
menyangkut kepentingan orang perorangan atau pribadi (Riswandi, 2009:
106).
4.
Komunikasi berlangsung satu arah
Karena komunikasinya melalui media massa, maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif
menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun
diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. Dengan kata lain,
komunikasi massa bersifat satu arah.
5.
Komunikasi massa menimbulkan keserempakkan
Komunikator dalam media massa berupaya menyiarkan informasi secara
serentak.
6.
Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media
elektronik (mekanik atau elektronik)
7.
Media massa dikontrol oleh gatekeeper yang berfungsi sebagai orang yang
ikut menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas, agar semua
informasi lebih dipahami.
2.2.2 Media massa
A.
Definisi Media Massa
Richard West dan Lynn H. Turner dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi yang diterjemahkan
oleh Maria Natalia, memaparkan bahwa media massa adalah saluransaluran atau cara pengiriman bagi pesan-pesan massa (2008: 41). Media
massa mempengaruhi kehidupan manusia. Bagaimana pula media massa
bisa menjelaskan berbagai aktivitas manusia dalam pergaulan sosialnya
10
(Nurudin dalam buku Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi
yang dikutip oleh Rohim, 2009: 161).
B.
Jenis Media Massa
Menurut Ardianto Elvinaro dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu
Pengantar”, pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua
kategori, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Media
cetak yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah surat kabar dan
majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media
massa adalah radio siaran, televisi, film, media online (internet). (Elvinaro,
2007:103)
1.
Media massa cetak
a.
Surat kabar
Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar
abad pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya
seputar pengumuman pemerinta kota Venesia di samping beritaberita lainnya. Kemudian, berlanjut dengan sebuah penemuan
mesin cetak oleh Johann Gutenberg pada tahun 1450 di Jerman.
Sejak terbitnya surat kabar tercetak pertama, penerbitan surat kabar
tampak bekembang pesat.
b.
Majalah
Penerbitan yang dicetak
menggunakan
tinta
pada
kertas,
diterbitkan berkala, misalnya mingguan, dwimingguan, atau
bulanan. Majalah berisi bermacam-macam artikel dalam subyek
yang bervariasi, yang ditujukan kepada masyarakat umum dan
ditulis dengan gayabahasa yang mudah dimengerti oleh banyak
orang.
2.
Media massa elektronik
11
a.
Televisi
Televisi adalah media massa elektronik yang bersifat audio visual
serta
kemampuan
memainkan
gambar
sehingga
mampu
menstimulasi pendengaran dan pengelihatan. Televisi pertama kali
ditemukan
oleh
John
L.
Baird
tahun
1926
yang
mendemonstrasikannya lewat radio BBC London, Inggris. Kirakira Sejak munculnya media televise, penyiaran berita mulai
menimbulkan shock di kalangan media cetak dan radio.
b.
Radio
Penyiaran radio secara komersil baru dimulai tahun 1920-an dan
sejak awal kemunculannya radio penyiaran hanya digunakan untuk
keperluan hiburan dan promosi. Kemudian, radio ternyata dapat
juga digunakan untuk media penyampaian berita. Keampuhan
radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan
terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu.
2.2.3 Radio
A.
Pengertian Radio Siaran
Radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi. Di radio ini muncul
proses penyampaian pesan atau komunikator dengan yang menerima pesan atau
komunikan melalui media, dalam hal ini adalah radio (Bachtiar, 2006: 105).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut
adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik (Ardianto, 2012: 128)
1.
Daya Langsung
12
Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan
penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat dibandingkan
dengan media cetak surat kabar dan majalah.
2.
Daya Tembus
Karena kontennya yang sederhana yaitu hanya audio, radio dapat dengan
mudah dijangkau oleh masyarakat di berbagai penjuru. Radio juga dapat
dinikmati tanpa pendengar harus meninggalkan aktivitasnya yang lain
sehingga membuatnya menjadi “teman” yang setia. Bentuk radio yang
semakin inovatif memungkinkan para pengendara mobil untuk tetap
menyetir sembari mendengarkan radio tanpa harus terganggu.
3.
Daya Tarik
Daya tarik ini disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang
ada padanya, yakni music, kata-kata dan efek suara (sound effect).
Hampir setiap acara radio siaran dikemas dalam bentuk hiburan.Acara
siaran kata diselingi oleh musik atau efek suara. Efek suara tersebut
menjadikan daya tarik sendiri bagi pendengar radio siaran.
B.
Karakteristik Radio Siaran
Menurut Triartanto (2010:32) Sifat radio siaran secara karakteristiknya
mencakup:
1.
Imajinatif
Karena radio siaran hanya bisa di dengar, Imajinasi pendengar bisa
beragam persepsinya. Radio menciptakan theater of mind untuk
mengajak
pendengarnya
berimajinasi
dan
bisa
terhanyut
perasaannya saat ia mendengarkan drama radio yang disiarkan.
2.
Auditori
13
Radio adalah bunyi atau suara yang hanya bisa di konsumsi oleh
telinga. Maka dari itu, apa yang di dengar oleh telinga
kemampuannya cukup terbatas. Untuk itu, pesan radio siaran harus
jelas, singkat dan sepintas lalu.
3.
Akrab
Media Radio siaran adalah intim, karena penyiar menyampaikan
pesannya secara personal/individu.Walaupun radio itu di dengar
oleh orang banyak, sapaan penyiar yang khas seolah ditujukan
kepada diri pendengar secara seorang diri, seakan-akan berada di
sekitarnya. Sehingga radio bisa menjadi ”teman” di kala seseorang
sedang sedih ataupun gembira.
4.
Gaya percakapan
Bahasa yang digunakan bukan bahasa tulisan, tetapi gaya
percakapan sehari-hari. Tak heran bahasa-bahasa percakapan yang
unik muncul dari dunia radio yang diperkenalkan penyiar menjadi
sesuatu yang trend.
5.
Radio is the now
Ditinjau dari nilai aktualitas berita, radio siaran dibandingkan
dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual. Selain
hitungan waktunya dalam detik, proses penyampaian pesannya
lebih simple. Radio siaran
juga seringkali melakukan liputan
langsung dari tempat kejadian (Ardianto, 2012: 132)
C. Kelebihan dan Kekurangan Radio
1. Kelebihan Radio (Helena Olii, 2007:8)
a) Radio mempengaruhi imajinasi pendengar.
14
Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki
dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio
dapat dikembangkan.Radio juga memiliki kemampuan untuk
mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat
diperoleh dari hasil program radio yang efektif.
b) Langsung.
Tanpa melalui proses yang panjang, radio sudah dapat menyampaikan
pesan secara langsung kepada khalayak pendengar.
c) Siaran radio tidak mengenal jarak dan rintangan (daya tembus).
Radio memiliki daya tembus yang luar biasa ke segala arah tanpa
memperhitungkan tempat, ruang, jarak, dan waktu.
d) Memiliki daya tarik yang kuat
Sebagai media penyampai pesan, radio juga memiliki fungsi
mendidik memberi informasi sekaligus menghibur. Disinilah letak
daya tarik radio itumemiliki sifat yang “hidup”, karena radio
melekat tiga unsur,yaitu: musik, kata-kata (siaran kata), efek suara
(sound effect).
e) Memiliki daya pengaruh
Radio siaran mempengaruhi khalayak pendengar karena hiburan
musiknya, suara penyiaranya dan acara-acara yang disiarkan oleh
radio.
f) Dapat diterima oleh pihak manapun, baik yang berpendidikan
tinggi manapun yang berpendidikan rendah.
2.
Kelemahan Radio
a)
Selintas
15
Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan. Pendengar tidak
bisa mengulang apa yang didengarnya, tidak bisa seperti pembaca
koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal tulisan.
b)
Global
Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail, karena angka –
angkanya pun dibulatkan. Misalnya penyiar akan menyebutkan
“setibu orang lebih “ untuk angka 1053 orang.
c)
Batasan waktu
Waktu siaran radio relatif terbatas, hanya 24 jam sehari,
berbeda dengan surat kabar yang bisa menambah jumlah halaman
dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak bisa ditambah menjadi
25 jam atau lebih.
d)
Beralur linear
Program disajikan dan dinikamti pendengar berdasarkan
urutan yang sudah ada, tidak meloncat – loncat. Berbeda dengan
surat kabar, pembaca bisa langsung ke halaman tengah, akhir, atau
langsung ke rubik yang ia sukai.
e)
Mengandung gangguan
Radio siaran sebagai media massa juga tak lepas dari
gangguan yang sifatnya teknis (channel/mechanic noise factor).
Karena kekuatan radio siaran adalah bunyi atau suara, maka unsur
ini pula yang bisa menjadi kelemahan karena adanya gangguan
sinyal, suara terdengar-menghilang atau terdapat noise.
2.2.3.1 Program radio
Setiap program siaran harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu
seiring makin banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien.
16
Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk
siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat
diterima
audien. Sebuah format siaran mengacu pada apa kebutuhan dan bagaimana
perilaku sosiologis-psikologis mereka yg menentukan format siaran apa yang
relevan.
Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak
secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu
lokasi siaran.Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek
demografis audien seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi.
Menurut Keith yang dikutip oleh Morissan
(2013 : 232) kemudian
menyusun karakteristik tiga format siaran utama yang popular di dunia sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Program Radio
Adult Contemporary (AC)
Untuk Kaum muda dan dewasa dengan
rentang umur sangat luas antara 20 – 50
tahun, berdaya beli tinggi,. Menyiarkan
musik pop masa kini, softrock, balada.
Menyiarkan berita olahraga, ekonomi,
politik,. Format ini berkembang pula
kedalam format lain seperti Middle of the
Road, Album Oriental Rock, dan Easy
Listening
Contemporary Hit Radio (CHR) atau Untuk ABG dan muda belia berumur
TOP 40 Radio
antara 12 – 20 tahun. Format yang paling
popular yang berisi lagu – lagu top 40 /
top30dan tips praktis. Sebelum menjadi
CHR awalnya disebut TOP 40 Radio.
17
CHR
merupaka
radio
yang
sering
memutarkan 30 rekaman terkini, bukan
album lama, tidak memutar ulang sebuah
lagu yang sama secara berdekatan,
perpindahan anatar lagu sangat cepat.
All News / All Talk
All Talks lebih dahulu hadir pada tahun
1960 di Los Angeles dengan konsep
siaran Talk Show interkatif mengupas isu
– isu lokal. All News hadir kemiudian
tahun 1964 dimotori Gordon McClendon
di Chicago dengan konsep berita buletin
20 menit berisi berita lokal, regional, dan
dunia. Sasaran radio ini kaum muda dan
dewasa berumur 20 – 50 tahun, berdaya
beli tinggi. Berita dan bincang ekonomi
politik menjadi primadona.
sumber : Morissan (2013 : 232)
Menurut Pringle – Starr – McCavitt yang dikutip oleh Morissan, M.A
(2013: 233), seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
a)
Format Musik: Format yang paling umum digunakan oleh hampir seluruh
stasiun radio komersial karena setiap siaran radio menjual lagu dan musik
yang disajikan.
b)
Format informasi: Format ini dibagi menjadi dua bagian yaitu, dominasi
berita (all news) dan dominasi perbincangan (all talk atau talk news).
c)
Format khusus (specialty): Format yang dikhususkan untuk audien
berdasarkan etnis dan agama.
18
Gambar 2.1
Pembagian Format Radio Menurut
Adult Contemporary
Peter Priangle
Album Oriented Rock
Beautiful Music
Classical
Musik
Contemporary Hit Radio
Classic rock
Format Radio
informasi
Country
Jazz
All talk
All news
Middleof Road
Nostalgia
Oldies
etnik
Urban contemporary
Khusus
agama
campuran
2.2.4 Media Baru (New Media) ditandai dengan munculnya Internet.
19
Sebutan Media baru atau New Media muncul ketika perkembangan teknologi
semakin berkembang kearah yang bersifat lebih digital diikuti dengan interaksional antar
pengguna yang lebih aktif. Media baru ditandai dengan penggabungan media atau yang
disebut dengan konvergensi media yang dapat membantu pengguna media untuk
mendapatkan informasi yang jauh lebih mudah dan menarik. Bill Gates pendiri Microsoft
tahun 1975 dalam Suprapto (2011: 117) yang dikutip oleh Tamburaka dalam buku
“Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa” tahun 2013 mengemukakan
bahwa konvergensi tidak akan terjadi sampai masyarakat memiliki segala sesuatu dalam
bentuk digital yaitu ketika konsumen dapat dengan mudah menggunakannya pada semua
bentuk peralatan yang berbeda.
Seperti banyaknya media massa seperti majalah, radio dan tv mulai merambah
dunia internet untuk memperluas penyebaran informasi. Kini internet hampir
mendominasi seluruh kegiatan manusia yang membuat manusia sangat bergantung pada
internet.Internet sendiri merupakan suatu network (jaringan) yang menghubungkan setiap
komputer yang ada di dunia dan membentuk suatu komunitas maya yang dikenal sebagai
global village / desa global (Tamburaka, 2013: 75-78).
Internet yang telah memberi ruang yang sangat luas kepada pribadi dan komunitas
sosial untuk berkomunikasi dan saling bertukar informasi melalui blog atau jejaring
sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain.Walaupun disebut sebagai media jejaring
sosial, Facebook dan Twitter, kian menerobos ruang komunikasi yang bersifat massal.
Melaui Facebook dan Twitter, penggunanya tidak hanya sekadar dapat bertukar
informasi, tetapi juga berdiskusi secara terbuka, mengkritik kebijakan publik, bergunjing,
dan sebagainya (Barus, 2010: 9-10).
Media baru menyatukan semua yang dimiliki media lama, jika surat kabar hanya
dapat dibaca dalam media kertas, radio hanya dapat didengar, televisi hanya menyatukan
audio dan visual. Melalui internet semua itu dapat disatukan baik tulisan, suara, dan
gambar hidup. Pengguna internet kini dapat membaca tulisan melalui blog, website, dapat
mendengar
radio melalui radio internet, dapat menonton siaran berita melalui live
20
streaming atau mengunduh video. Dengan kata lain, semua karakteristik khas masingmasing Old Media dapat disatukan dalam dunia New media.
2.3
Teori khusus
2.3.1 Definisi programming
Programming atau broadcast programming adalah pengorganisasian program
radio atau televisi dalam periode harian, mingguan, atau dalam periode satu bulanan.
Programming adalah scheduling. Lembaga penyiaran umumnya menggunakan strategi
yaitu secara rutin mengganti ulang penjadwalan ini untuk tetap merebut perhatian
pendengar dan pemirsanya (audience) dengan hadirnya program-program yang terbaru.
(Djamal, H dan A. Fachruddin, 2013: 127)
2.3.2 Model Programming
Eastman dan Ferguson menjelaskan
bahwa untuk membuat sebuah program
siaran, terdapat 4 tahap proses pembuatan yaitu yang pertama adalah seorang
programmer harus menentukkan program apa yang akan dibuat. Hal ini termasuk konten
di dalam program tersebut serta pemilihan topik siaran. Kedua adalah seorang
programmer harus menentukkan jam siar yang tepat untuk program tersebut yang
disesuaikan oleh kebiasaan audience pada jam tertentu. Ketiga adalah mempromosikan
program tersebut supaya menarik audience untuk mendengarkan program siaran
tersebut.Yang terakhir adalah mengevaluasi program siaran tersebut secara berkala untuk
melihat hasilnya.
21
Gambar 2.2 Basic Programming
(Eastman and Ferguson, 2009: 24)
Selection
50%
+
Schedulling
30%
Evaluation
1. Selection
-
Audience Habits
-
Cost Compatibility
-
Talent Availibility
-
Differentiation
-
Trendiness
-
Novelty
2. Scheduling
-
Hammocking
-
Blocking
-
Compatibility
-
Ranking
-
Competition
+
Promotion
20%
=
Audience
Size
22
3. Promotion
-
Cluster
-
Location
-
Frequency
-
Construction
-
Distance
-
Familiarity
4. Evaluation
-
Tolerance level
-
Design Style
-
Technology
-
Stock value
-
Genre Trends
-
Audience Share
2.2.3. Social media
Social media sebagai sebuah teknologi web yang mempermudah siapapun sebagai
calon pengguna untuk membuat dan mendistribusikan konten mereka sendiri atau sering
disebut sebagai sebuah teknologi, platform atau media untuk berbagi konten (Aditya,
2013 : 131). Menurut Chris Brogan (2010:11) menjelaskan bahwa Social media adalah
satu set baru komunikasi dan alat kolaborasi yang memungkinkan banyak jenis interaksi
yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang biasa
“Social media is a new set of communication and collaboration tools that enable
many types of interactions that were previously not available to the common person”.
Mayfield (dalam Tabroni, 2012: 162-163) mendefinisikan media sosial sebagai
satu kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini:
1.
Partisipasi
23
Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik (feedback) dari setiap orang
yang tertarik. Kemudian, tidak ada yang dapat membatasi seseorang untuk
menjadi bagian dari media sosial.
2.
Keterbukaan
Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial berpeluang untuk ditanggapi
oleh orang lain karena pada dasarnya media sosial bersifat terbuka untuk siapa
saja. Hampir tidak ada penghalang untuk mengakses dan membuat isi.
3.
Percakapan
Perbedaan yang mendasar antara media konvensional dengan media sosial adalah
media konvensional bersifat menginformasikan (satu arah), sedangkan media
sosial lebih pada percakapan dua arah atau lebih.
4.
Komunitas
Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas masyarakat, baik terkait
dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi maupun minat yang sama. Media
sosial memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi
secara efektif.
5.
Saling Terhubung
Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu dengan yang lainnya akan
saling terhubung. Keberhasilan media sosial terletak pada link-link yang
menghubungkan media sosial dengan situs-situs, antar media sosial, juga orang
per orang.
2.2.4. Social Network
Tamburaka (2013: 78-79) menjelaskan salah satu bentuk dari keberadaan New
Media adalah munculnya social network (jejaring sosial). Aktivitas sosial dari jejaring
sosial ini tidak hanya dapat dilakukan di dalam dunia nyata tetapi juga dapat dilakukan di
dunia maya. Setiap orang dapat menggunakan jejaring sosial sebagai sarana
berkomunikasi, membuat status, berkomentar, berbagi foto dan video. Salah satu bentuk
jejaring sosial yang cukup familiar dan memiliki banyak penggunanya adalah Twitter.
24
2.2.5. Twitter
Twiter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc.,
semacam jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk
mengirim dan menerima pesan yang disebut kicauan (Tweets). Kicauan / Tweets bisa
dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar temanteman mereka saja. Pengguna dapat melihat kicauan penulis lain yang dikenal dengan
sebutan pengikut (Followers). Ide Twitter muncul dari sebuah diskusi yang
diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam
pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa
menggunakan SMS (Short Message Service) layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah
kelompok kecil. Pengguna media dapat menggunakan Twitter sebagai sarana untuk
menciptakan konten media denga memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
Penggunaan Twitter seperti menulis pesan berdasarkan topik tertentu dengan
menggunakan tanda pagar (#) / (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas
pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda “@”. Tetapi kekurangan dari Twitter
adalah pesan yang ditulis hanya dapat menampung sampai 140 karakter, sehingga yang
dapat digunakan hanya untuk berbagi informasi adalah dengan menggunakan singkatan
notasi slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS.
Gambar 2.3 Twitter 97,5 FM Motion Radio
25
2.4
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Strategi
Programming
•
•
•
•
Selection
Schedulling
Promotion
Evaluation
(Eastman dan Ferguson, 2009:24)
Program DISOSOR
Interaksi pendengar di
Twitter
Meningkatkan
jumlah pendengar
Download