32 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan gambaran secara umum tentang lokasi penelitian. Adapun bagian-bagian yang akan diuraikan adalah letak geografis yang meliputi letak dan luas wilayah serta keadaan dan iklim dan demokrafi sebagai sumber daya manusia yang meliputi jumlah penduduk, sumber mata pencarian, agama, pendidikan, kesehatan dan pembangunan fisik yang melibatkan kesehatan masyarakat. 3.1. Kondisi Geografis 3.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kecamatan Bissappu adalah salah satu Kecamatan dari 8 Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Bantaeng. Secara fisik Kecamatan Bissappu yang berbatasan dengan Kecamatan Sinoa / Uluere di Sebelah Utara, Kecamatan Bantaeng di Sebelah Timur, Kabupaten Jeneponto di Sebelah Barat dan Laut Flores di sebelah selatan. Luas wilayah Kecamatan Bissappu adalah 16,46 Km2 yang meliputi Tanah Persawahan, Perkebunan, Rawa-Rawa dan Pekarangan termasuk bangunan. Dilihat dari segi wilayah menurut data yang penilis peroleh, maka luas areal dilihat dari segi 33 pemanfaatannya secara berurutan adalah areal Persawahan, Perkebunan, Tambak dan terakhir luas areal pekarangan termasuk bangunannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 3.1. Tabel 3.1 Luas Wilayah Dan Penggunaannya di Kecamatan Bissappu Tahun 2011 Jenis Pengembangan Tana Luas (Ha) Persentase Areal Persawahan 2.247,00 39,27 Areal Perkebunan 2.958,30 51,70 Areal Tambak 183,00 3,20 Areal Pekarangan 3333,45 5,83 5721,75 100 Jumlah Sumber : Data BPS Kabupaten Bantaeng 2011 3.1.2. Keadaan alam dan iklim Keadaan alam Kecamatan Bisappu berada pada ketinggian 5000 meter diatas permukaan laut, sehingga merupakan daerah atau wilayah yang cocok untuk lahan pertanian dan pemanfaatan sumber daya laut. Dikecamatan bissappu ini lahan pertanian yang sangat dominan adalah persawahan dan perkebunan , sehingga penduduk yang berdomisili atau bertepat tinggal diwilayah tersebut bergerak atau berusaha disektor pertanian dan perikanan, selebihnya bergerak 34 dibidanan perdagangan dan pegawai negeri.,sehingga berpotensi dalam menunjang atau memicu laju pembangunan di Kecamatan Bissappu. Keadaan iklim wilayah kecamatan Bissappu yakni mempunyai iklim tropis.Musim hujan berlangsung pada bulan Oktober/November sampai Maret/April dan musim kemarau terjadi pada bulan Mei / Juni sampai Agustus / September. Biasanya pada bulan Desember sampai Februari curah hujan cukup tinggi. 3.2. Kondisi Demografi 3.2.1. Jumlah penduduk Jumlah penduduk kecamatan Bissappu dalam pendataan pada tahun 2011 adalah sebanyak 25.788 jiwa, menurut jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 12.969 dan jenis kelamin perempuan sebanyak 12.819 jiwa. Kepadatan penduduk berkisar LL per km,yang tersebar dalam 7 kelurahan yaitu kelurahan Bt.Manai,kelurahan. Bt. sunggu, kelurahan. Bt. lebang, kelurahan. Bt. langkasa, kelurahan Bt. jaya, kelurahan Bt. Atu, kelurahan Bt. Rita. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Kecamatan Bissappu, dengan 7 Kelurahan sebagai acuan atau sampel dalam penelitian ini. Maka dapat kita lihat pada tabel 3.2. 35 Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Bissappu (Tujuh Kelurahan) Tahun 2011 Jumlah Penduduk No. Jumlah Kelurahan Pria Perempuan Persentase ( Jiwa ) % 1. Bt. Manai 1.859 1.866 3.725 14,44 2. Bt. Sungguh 3.276 3.112 6.388 24,77 3. Bt. Lebang 1.543 1.528 3.071 11,91 4. Bt. Langkasa 1.209 1.221 2.430 9,42 5. Bt. Jaya 1.394 1.357 2.751 10,67 6. Bt. Atu 1.687 1.672 3.359 13,03 7. Bt. Rita 2.001 2.063 4.064 15,76 Jumlah 12.969 12.819 Sumber : Data BPS Kabupaten Bantaeng 25.788 100,00 Dari keseluruhan jumlah penduduk yang tertera pada tabel 3.2. menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibanding jumlah laki-laki yakni jumlah perempuan sebanyak 12.819 dan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 12.969 jiwa. Pada tabel 3.2 menunjukkan bahwa pada tiap-tiap kelurahan menunjukkan dominasi penduduk berjenis kelamin perempuan dan penduduk laki-laki Nampak besar di Kelurahan Bt. Sungguh, hal ini menunjukkan bahwa pada kelurahan tersebut jumlah penduduk perempuan lebih banyak 36 jumlahnya dibanding penduduk laki-laki.Sedangkan selisih jumlah penduduk terkecil Nampak dikelurahan Bt.atu, hal ini memberikan indikasi bahwa jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di Kelurahan ini hampir setara. 3.2.2. Kondisi Perekonomian Sumber Mata Pencarian Tabel 3.3 Klasifikasi Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Bissappu No Mata Pencaharian Jumlah 1 Pegawai Negeri Sipil 775 2 Pedagang 1570 3 Petani 5478 4 Usaha Rumah Tangga 525 5 Nelayan 325 6 Penjahit 17 7 Supir Angkutan 142 8 Buruh 210 9 Lain-lain 710 Sumber: Data BPS Kabupaten Bantaeng, 2011 Seperti telah dikemukakan bahwa mata pencaharian penduduk Keamatan Bissappu pada umumnya bergerak pada sektor pertanian, khususnya petani sawah, kebun, beternak, nelayan, dan selebihnya bergerak pada sektor perdagangan, sektor jasa,dan sipil. 37 Kecamatan Bissappu dengan potensi ekonomi yang dimiliki cukup memadai, hal ini disebabkan karena didukung factor alam, letaknya srategis dimana merupakan jalur angkutan umum yang menghubungkan Kabupaten Bantaeng dengan Kota Makassardan didukung oleh sarana transportasi yang sangat memadai. Hal inilah yang menyebabkan hasil dengan harga yang cukup memadai. Pegawai negeri sipil (PNS) adalah mata pencaharian yang paling diminatioleh Kecamatan Bissappu, hal ini terlihat dari besarnya animo masyarakat pada setiap pendaftaran calon pegawai negeri sipil dan tingginya jumlah penduduk yang berprofisi sebagai negeri sipil (PNS). 3.2.3. Agama Agama yang ada dikecamatan Bissappu pada umumnya memeluk agama islam yakni 25,667 jiwa atau 25 dan sebagian beragama Kristen katolik dan Kristen Protestan sebesar 77 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3.Tabel 3.4 38 Penduduk Dirinci Menurut Agama (Tiga Kelurahan) di Kecamatan Bissappu Tahun 2011 No. Agama Kelurahan Islam K. Katolik K. Protestan 1. Bt. Manai 3.725 - - 2. Bt. Sungguh 6.323 5 42 3. Bt. Lebang 3.049 9 13 4. Bt. Langkasa 2.430 - - 5. Bt. Jaya 2.751 - - 6. Bt. Atu 3.325 11 22 7. Bt. Rita 4.064 - - 25.667 25 77 Jumlah Sumber : Data BPS Kabupaten Bantaeng, Tahun 2011 Sarana Peribadatan di Kecamatan Bissappu terdapat Tiga Puluh Lima Buah dan Musallah Tiga Puluh Tujuh Buah, yang keseluruhannya merupakan sarana ibadah untuk memeluk Agama islam, di Kecamatan Bissappu tidak terdapat gereja masyarakat di Kecamatan Bissappu didominasi oleh pemeluk agama islam. 39 3.2.4. Pendidikan Perkembangan pendidikan di Kecamatan Bissappu pada dasarnya sudah mengalami kemajuan, hal ini terbukti karena prasarana dan sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Bissappu terdapat 31 buah Taman Kanak-kanak (TK), 6 buah Sekolah Dasar,(SD) 13 buah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), 5 buah,Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) 2 Buah, serta atau 3 buah Sekolah Madrasah Tsanawiyah dan 2 Aliyah. 3.2.5. Kesehatan Dalam rangka pembangunan nasional yang sedang digalakkan dewasa ini, khususnya pengembangan dan peningkatan kesehatan maka yerus diupayakan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kesehatan. Peningkatan kesehatan masyarakat berarti mendukung terwujudnya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat pada umumnya. Karena itu perlu didukung fasilitas kesehatan yang cukup dan memadai. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mutlak dibutuhkan kesadaran, sarana dan prasarana seperti Puskesmas, Posyandu, dokter, mantri, bidang dan lain sebagainya. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Bissappu terdapat 2 buah puskesmas Pembantu dan 27 buah pos pelayanan terpadu (Posyandu). 40 3.3 Pembangunan Fisik yang Melibatkan Partisipasi Masyarakat Suksesnya tidaknya pembangunan bukan hanya terletak pada pundak pemerintah semata melainkan harus pula di dukung keterlibatan masyarakat. Tampaknya hal ini disadari oleh pemerintah dan masyarakat di Kecamatan Bissappu. Sama halnya dengan daerah-Bissappu daerah lain yang ada di Indonesia, Kecamatan Bissappu dengan giat-giatnya membenahi diri dengan melaksanakan pembangunan. Berbagai sarana dan prasarana dibangun semua untuk keselamatan masyarakat. Pembangunan fisik yang dilaksanakan di Kecamatan Bissappu itu melibatkan masyarakat dengan berbagai macam bentuk partisipasi yang didukung oleh dana yang berasal dari pemerintah. Tabel 3.5 Pembangunan Fisik Atas Biaya Bantuan Pemerintah Dan Swadaya Masyarakat Kecamatan Bissappu Biaya ( Rp ) Nama Proyek Pembukaan jalan Jumlah Pemerintah Swadaya Masy. Rp. 2.000.000,- Rp. 1.500.000,- Rp. 3.500.000,- Rp. 1.000.000,- Rp. 3.250.000,- Rp. 4.250.000,- Baru (3 Km) Pembuatan Jalan Setapak (1 Km) 41 Pembangunan Rp. 3.000.000,- Rp. 35.750.000,- Rp. 38.750.000,- Masjid Renovasi Lap. Rp. 700.000,- - Rp. 700.000,- Sepak Bola Jumlah Rp. 6.700.000,- Rp. 40.500.000,- Rp. 47.200.000,- Sumber : Data BPS Kabupaten Bantaeng, 2011 Tabel 3.5 tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2011 di Kecamatan Bissappu telah berhasil diselesaikan 4 buah proyek dengan menelan biaya sekitar Rp. 47.200.000,-. Biaya itu diperoleh dari Bantuan pemerintah sebesar Rp. 6.700.000,- dan swadaya masyarakat Rp. 40.500.000,Melihat rincian dana yang dipakai dalam pembangunan fisik di Kecamatan Bissappu 2011 terlihat jelas bahwa dana yang berasaldari Swadaya Masyarakat lebih banyak dibandingan dengan biaya yang berasal dari pemerintah. Hal ini memang patut disadari bahwa dana Bantuan pemerintah hanya merupakan perangsang saja. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa dana yang berasal dari pemerintah di Kecamatan Bissappu. 42 Tabel 3.6 Swadaya Masyarakat Untuk Pembangunan Masjid (7 kelurahan) Di Kecamatan Bissappu Bulan Swadaya Masyarakat Januari Rp. 2.150.000,- Februari Rp. 3.455.000,- Maret Rp. 3.500.000,- April Rp. 2.750.000,- Mei Rp. 3.055.000,- Juni Rp. 2.650.000,- Juli Rp. 3.750.000,- Agustus Rp. 4.250.000,- September Rp. 3.850.000,- Oktober Rp. 5.650.000,- November Rp. 6.950.000,- Desember Rp. 3.850.000,Jumlah Rp. 53.750.000,- Sumber : Data BPS Kabupaten Bantaeng Tahun 2011 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa sumbangan masyarakat untuk pembangunan Mesjid selama tahun 2011 mencapai Rp.53.750.000,-, hal ini membuktikan bahwa betapa besar kepedulian masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya. Melihat rincian tersebut bahwa sumbangan masyarakat dalam tiap bulannya tidak sama, hal ini dipengaruhi karena tergantung pendapatan dari masyarakat.