15 evaluasi manajemen limbah dan penilaian kinerja rumah sakit

advertisement
EVALUASI MANAJEMEN LIMBAH DAN PENILAIAN KINERJA RUMAH
SAKIT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP MENUJU GREEN
HOSPITAL DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Nadia Elizabeth*, Bobby Polii**, Jootje. M. L. Umboh**
*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
**Fakultas Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Rumah Sakit di masa mendatang harus menjadi tempat yang sehat baik di dalam maupun di
lingkungan sekitarnya, mengurangi tingkat toksisitas pada bahan – bahan yang digunakan oleh
rumah sakit, menggunakan sesedikit mungkin sumberdaya energi dan air serta mengurangi
produksi limbah yang dihasilkan, mengsejajarkan kesehatan lingkungan dalam
mempertimbangkan prioritas sistem, dan memasukkan konsep berkelanjutan dalam pelayanan
kesehatan. Green Hospital dapat dinilai dari tiga hal utama, yaitu kualitas (quality), efisiensi
(efficiency), dan hijau (green). Untuk menunjang program Green Hospital, Kementrian
Lingkungan Hidup telah memasukkan rumah sakit ke dalam program penilaian peringkat
kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER). Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi penerapan manajemen lingkungan terutama pengelolaan limbah
berdasarkan Kepmenkes No. 1204 tahun 2004 dan kinerja rumah sakit dalam pengelolaan
lingkungan hidup berdasarkan kriteria PROPER , serta mengkaji upaya – upaya perbaikannya
untuk menunjang program RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou menuju rumah sakit ramah lingkungan
(Green Hospital). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara
mendalam dan observasi. Informan ditentukan berdasarkan purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukkan pengelolaan limbah padat medis, limbah padat non medis, dan limbah
gas masih belum berjalan sesuai Kepmenkes. Pengelolaan limbah cair sudah berjalan sesuai
Kepmenkes. Pengelolaan dokumen lingkungan, pengendalian terhadap pencemaran air,
pengendalian terhadap pencemaran udara dan pengelolaan limbah B3 masih belum sesuai
dengan persyaratan dari PROPER. Perencanaan pelaksanaan Green Hospital di RSUP Prof.
R.D. Kandou masih belum berjalan dengan baik.
Kata kunci: Manajemen Limbah, PROPER, Green Hospital
ABSTRACT
Hospital of the future must be a healthier place both within and surrounding environment,
reduce the level of toxicity of the materials used by hospitals, using the least possible
resources of energy and water and reduce production waste generated, give the same priority
in environmental health, and include the concept of sustainability in health care and
according to Siemens, Green Hospital can be judged from the three main points, quality,
efficiency, and green. To support the Green Hospital program, the Indonesian Ministry of
Environment have entered the hospital into Program Penilaian Peringkat Kinerja
Perusahaan (PROPER) in environmental management. The aim of the study was to evaluate
how the implementation of environmental management, especially waste management based
on Kepmenkes No 1204 tahun 2004 and hospital performance in environmental management
based on PROPER’s criteria, and examines efforts that support the program of improvement
Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital toward Green Hospital.This study was used a qualitative
method with indepth interview and observation techniques. The informant was determined by
purposive sampling. The results showed medical solid waste, non-medical solid waste, and
the air waste management are not going according Kepmenkes. Wastewater management is
going according Kepmenkes. Document of environment management, control of water
pollution, control of air pollution and dangerous-toxic waste management are not according
with the requirements of PROPER. Planning the implementation of the Green Hospital is still
not going well.
Keywords: Waste Management, PROPER, Green Hospital
15
rujukan untuk Indonesia Timur dan
PENDAHULUAN
Besarnya
potensi
kesehatan
pusat
dalam
lingkungan
diharapkan menjadi pelopor perubahan
pencemaran
kearah yang lebih baik bagi rumah sakit
iklim
lainnya. Berdasarkan hasil akreditasi
membuat rumah sakit perlu berbenah
versi kars 2012, RSUP Prof. Kandou
menjadi rumah sakit yang sehat dan
berhasil
ramah lingkungan (Green Hospital).
tertinggi (paripurna), sehingga
Siemens
sebuah
dikatakan bahwa dari segi kualitas
bahwa Green Hospital dapat
(Quality) dan efisiensi (Effisiency) sudah
dinilai dari 3 hal utama yaitu : kualitas
baik, namun dari indikator hijau (Green)
(Quality), efisiensi (Efficiency), dan
didapatkan bahwa dari hasil PROPER
hijau (Green). Kementrian lingkungan
tahun 2016 RSUP Prof. Dr. R.D.
hidup di Indonesia telah memasukkan
Kandou memiliki nilai PROPER merah.
Rumah
Program
Nilai PROPER merah berarti RSUP
Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
Prof. Dr. R.D. Kandou telah melakukan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
kegiatan upaya pengelolaan lingkungan
(PROPER)
hidup
konsep
dan
pelayanan
perubahan
(2012)
Sakit
merancang
ke
dalam
sebagai
langkah
untuk
mendapatkan
namun
tidak
peringkat
sesuai
dapat
dengan
mendukung program Green Hospital
persyaratan sebagaimana diatur dalam
(Karliner
and
Peraturan
Florence
Nightingale
Guenther,
2011).
menyatakan
–
Perundang
Undangan
(Permen LH, 2014). Sesuai dengan
bahwa kesehatan lingkungan merupakan
peraturan
kunci utama menuju Green Hospital.
mendapatkan sanksi merah dua kali
Untuk mewujudkan Green Hospital,
akan dikenakan sanksi administrasi yang
manajemen pengelolaan limbah secara
berupa
berkelanjutan mempunyai peran dasar
pemerintah, pembekuan ijin lingkungan,
yang
perlu
dan pencabutan ijin lingkungan. Oleh
juga
karenanya, peneliti ingin mengevaluasi
utama,
memperhatikan
walaupun
aspek
lainnya
yang
:
teguran
berlaku
tertulis,
paksaan
(Azmal, et. al., 2014). Tehrani (2014),
bagaimana
indikator yang paling penting dalam
limbah berdasarkan Keputusan Menteri
manajemen penanganan limbah sesuai
Kesehatan Nomor 1204 tahun 2004 dan
prinsip
kriteria PROPER berdasarkan Peraturan
Green
Management
adalah
pemisahan limbah.
penerapan
jika
manajemen
Menteri Lingkungan Hidup
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou
tahun
2014
serta
Nomor 3
perencanaan
Manado adalah Rumah Sakit Tipe A –
pelaksanaan Green Hospital di RSUP
Pendidikan yang menjadi rumah sakit
Prof. Dr. R. D. Kandou
16
MANAJEMEN
PROPER
LIMBAH
MENUJU
pendukung, efisiensi waktu dan efisiensi
DAN
Hal – hal yang harus dilakukan
biaya.
GREEN
HOSPITAL
dalam
Rumah Sakit Ramah Lingkungan
Green Hospital menurut Karliner and
(Green Hospital )
Guenther (2011) adalah : menerapkan
Penerapan
penting
Green
Hospital
sehingga
Joint
begitu
pengelolaan
prosedur
Comission
limbah
pembelian
menuju
yang
ramah
lingkungan, membentuk sebuah komite
International Accreditation merumuskan
penanganan
prinsip green pada rumah sakit bahwa
program pelatihan pengelolaan limbah
Rumah Sakit dimasa mendatang harus
secara
menjadi tempat yang sehat baik di dalam
petugas lapangan telah terlatih, telah
maupun
diberi vaksin, dan menggunakan alat
dilingkungan
mengurangi
tingkat
sekitarnya,
toksisitas
pada
limbah,
menerapkan
komprehensif.
Memastikan
pelindung diri yang benar. Menerapkan
bahan – bahan yang digunakan oleh
teknologi
rumah sakit, menggunakan sesedikit
memastikan bahwa limbah yang tidak
mungkin sumber daya energi dan air
dapat
serta mengurangi produksi limbah yang
dengan cara yang ekonomis, aman, dan
dihasilkan, mengsejajarkan kesehatan
ramah lingkungan untuk jangka panjang.
lingkungan dalam mempertimbangkan
Mendukung dan berpartisipasi dalam
prioritas
memasukkan
perkembangan dan penerapan peraturan
konsep berkelanjutan dalam pelayanan
zero waste yang secara signifikan
kesehatan (Sutoto, dkk, 2014). Konsep
mengurangi
green hospital yang dirancang oleh
dihasilkan di dalam Rumah Sakit.
sistem,
dan
tanpa
didaur
dibakar
ulang,
akan
jumlah
untuk
dibuang
limbah
yang
Siemens (2012) didasarkan pada 3 (tiga)
aspek yaitu Kualitas (Quality), Efisiensi
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
(Efficiency), dan Hijau (Green). Green
Pengelolaan Limbah rumah sakit di
menyangkut
Indonesia berdasarkan KEPMENKES)
penghematan
energi,
keberhasilan penggunaan sumberdaya,
NOMOR:1204/MENKES/SK/X/2004
dan
tentang
penanggulangan
pencemaran.
persyaratan
dan
tata
cara
Quality menyangkut identifikasi pasien
kesehatan lingkungan Rumah Sakit yang
dan keamanannya, prosedur kesehatan
meliputi :
dan kenyamanan, dan kondisi - kondisi

lingkungan yang menunjang kesehatan.
Limbah,
Efficiency
Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang,
menyangkut
optimalisasi
pelayanan klinik dan non klinik dan
Limbah Medis Padat: Minimasi
Pemilahan
Pengumpulan,
17
Pewadahan
Pengangkutan,
dan
Penyimpanan Limbah Media Padat di
ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan
Lingkungan Rumah Sakit dan ke luar
penanggung jawab usaha dan / atau
Rumah
kegiatan
Sakit,
Pengolahan
dan
Pemusnahan

dibidang
pencemaran
Limbah
Non
Pemilahan
/
atau
kerusakan
Padat:
lingkungan hidup, serta pengelolaan
Pewadahan,
limbah bahan berbahaya dan beracun
Medis
dan
dan
pengendalian
Pengumpulan,
Penyimpanan,
dan
(Anonim, 2014). Penghargaan PROPER
Pengangkutan,
Pengolahan
dan
diberikan
berdasarkan
peringkat
penilaian yang landasannya ada pada
Pemusnahan.
Memenuhi
Undang – Undang No. 32 Tahun 2009
persyaratan baku mutu efluen sesuai
mengenai perlindungan dan pengelolaan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
lingkungan hidup (Djajaningrat dkk,
Nomor Kep-58/MenLH/12/1995.
2014), Peraturan Pemerintah Republik


Limbah
Cair:
Limbah
Gas:
Mengacu
Indonesia
pada
Nomor
27
Tahun
2012
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
tentang Izin Lingkungan, dan Peraturan
Nomor Kep-13/MenLH/12/1995 tentang
Menteri
Baku
Nomor 3 Tahun 2014.
Mutu
Emisi
Sumber
Tidak
Negara
Pelaksanaan
Bergerak.
Lingkungan
PROPER
Hidup
dilakukan
Penanganan limbah yang baik
terhadap usaha dan/atau kegiatan wajib
seharusnya tidak membuat dampak bagi
Amdal (Analisis Mengenai Dampak
kesehatan manusia dan lingkungan.
Lingkungan)
Manajemen
sebuah
(Upaya Pengelolaan lingkungan hidup)
dan
– Upaya Pemantauan lingkungan hidup),
kesuksesannya sangat bergantung dari
yang : hasil produksinya untuk tujuan
kebiasaan dari staff rumah sakit.
ekspor, terdapat dalam pasar bursa,
proses
limbah
yang
adalah
kompleks
menjadi
dan/atau
perhatian
–UPL
UKL
masyarakat
baik
Program Penilaian Peringkat Kinerja
lingkup regional maupun nasional, dan/
Perusahaan
atau skala kegiatan signifikan untuk
Dalam
Pengelolaan
menimbulkan
Lingkungan Hidup (PROPER)
Kementrian
lingkungan
hidup
dampak
terhadap
lingkungan hidup (PerMen LH RI,
di
2014).
Indonesia telah memasukkan Rumah
Sakit ke dalam Program Penilaian
Evaluasi kinerja yang melebihi
Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam
ketaatan dilakukan terhadap kegiatan :
Pengelolaan
penerapan
Lingkungan
Hidup
lingkungan,
(PROPER). PROPER) adalah evaluasi
18
sistem
pencapaian
manajemen
di
bidang
efisiensi
energi,
pengurangan
dan
jawab usaha dan/atau kegiatan yang
pemanfaatan limbah bahan berbahaya
telah
dan
prinsip
lingkungan hidup melebihi ketaatan
pengurangan, penggunaan kembali dan
melalui pelaksanaan sistem manajemen
daur ulang limbah padat non bahan
lingkungan, pemanfaatan sumber daya
berbahaya dan beracun, pengurangan
secara efisien dan melakukan upaya
pencemaran udara dan emisi gas rumah
pemberdayaan masyarakat dengan baik.
kaca, pencapaian dibidang efisiensi air
Untuk kategori emas adalah penanggung
dan penurunan beban pencemaran air,
jawab usaha dan/atau kegiatan yang
perlindungan keanekaragaman hayati,
telah
dan pemberdayaan masyarakat.
keunggulan lingkungan hidup dalam
beracun,
penerapan
Peringkat ketaatan dibagi menjadi
melakukan
secara
proses
pengelolaan
konsisten
produksi
menunjukan
dan/atau
jasa,
tiga kategori yaitu biru, merah dan
melaksanakan bisnis yang beretika dan
hitam. Kategori biru untuk penanggung
bertanggung jawab kepada masyarakat.
jawab usaha dan/atau kegiatan yang
telah melakukan upaya pengelolaan
METODE PENELITIAN
lingkungan
hidup
Penelitian
persyaratan
undang-undang.
sesuai
dengan
ini
adalah
penelitian
Untuk
kualitatif, melalui wawancara mendalam
untuk
dan observasi. Penelitian dilakukan pada
penganggung jawab usaha dan/atau
bulan Agustus 2016 - November 2016 di
kegiatan
pengelolaan
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.
lingkungan hidupnya dilakukan tidak
D. Kandou Manado. Informan penelitian
sesuai dengan peraturan undang –
dipilih berdasarkan teknik purposive
undang. Sedangkan kategori hitam yaitu
sampling. Sumber data penelitian ini
untuk penanggung jawab usaha dan/atau
berasal dari:
kegiatan
1. Data
kategori
merah
yang
yang
adalah
upaya
sengaja
melakukan
primer
hasil
data
yang
perbuatan atau melakukan kelalaian
diperoleh
yang
pencemaran
mendalam terhadap para informan,
dan/atau kerusakan lingkungan hidup
juga melalui observasi oleh peneliti
serta pelanggaran terhadap undang –
di Instalasi sanitasi RSUP Prof. Dr.
undang atau tidak melaksanankan sanksi
R. D. Kandou.
mengakibatkan
dari
yaitu
wawancara
administrasi. Peringkat untuk penilaian
2. Data sekunder yaitu data yang
kinerja diatas ketaatan dibagi menjadi
diperoleh dari dokumen atau laporan
dua kategori yaitu hijau dan emas.
yang berkaitan dengan manajemen
Kategori hijau adalah untuk penanggung
limbah.
19
Data yang terkumpul dianalisis secara
pembelian dan penggunaan bahan kimia,
kualitatif, terdiri dari: tahap reduksi
telah mengecek tanggal kadaluarsa pada
data;
tahap
setiap pembelian, dan menggunakan
penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014).
bahan yang diproduksi lebih awal untuk
Data yang diperoleh disesuaikan pada
menghindari kadaluarsa. Namun, belum
ketentuan
manajemen
yang
dilakukan pendataan dan penimbangan
digunakan
sebagai
yaitu
jumlah limbah yang ada di rumah sakit
No.1204/MENKES/
dikarenakan rumah sakit masih belum
tahap
penyajian
:KEMENKES
data;
limbah
acuan,
SK/X/2004 tentang pengelolaan limbah
memiliki
dan
Peringkat
menyulitkan upaya penilaian minimasi
Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan
limbah apakah telah berjalan efektif atau
Lingkungan
belum.
Program
Penilaian
(PROPER)
berdasarkan
timbangan
sehingga
akan
Dengan mengetahui jenis dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
berat
dari limbah
yang dihasilkan
Nomor 06 Tahun 2013.
sebelum membuat sebuah keputusan
mengenai teknologi apa yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan
Pengelolaan Limbah Medis Padat
merupakan hal yang sangat penting
Persyaratan
(Azmal, et. al, 2014).
dan
pelaksanaan
pengelolaan limbah medis padat di
untuk
Global
Green
mengolahnya
and
Healthy
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum
Hospital mengemukakan bahwa dalam
sesuai Kepmenkes 1204 tahun 2004,
menuju Green Hospital di bidang
antara lain dikarenakan kantong plastik
manajemen limbah, minimisasi dan
limbah tidak ada simbolnya, belum
pemisahan limbah merupakan hal
adanya proses daur ulang, masih sering
yang
tercampurnya limbah padat medis dan
Rumah
non medis, penggunaan alat pelindung
menghindari
diri yang masih belum dilaksanakan
penggunaan kembali, daur ulang dan
sesuai ketentuan, dan RSUP belum
pemilahan limbah merupakan hal yang
memiliki
sehingga
signifikan dalam manajemen limbah
menyulitkan pendataan dan evaluasi
yang menjadi salah satu indikator
minimasi limbah. Minimasi limbah yang
dalam Green Hospital (Azar, et., al,
telah dilakukan di RSUP. Prof. Dr. R.D.
2015).
Kandou yaitu telah memesan bahan
pengelolaan limbah diperlukan adanya
sesuai kebutuhan, telah memonitor alur
prosedur
bahan
lingkungan
kimia
timbangan
dengan
adanya
SOP
20
utama.
Manajemen
limbah
yang
meliputi
adanya
limbah,
Sakit
Selain
itu
pembelian
dan
dalam
yang
proses
ramah
menghindari
pembelian material berbahaya seperti
digunakan untuk mengolah limbah
merkuri dan polivinil klorida (PVC)
tersebut
dan produk sekali pakai yang tidak
2011). Demikian pula dari penelitian
harus digunakan. Namun dari hasil
yang dilakukan oleh Tehrani tahun
wawancara dan observasi didapatkan
2014 menunjukkan bahwa indikator
belum adanya kebijakan tertulis dari
yang paling penting dalam manajemen
pihak manajemen rumah sakit untuk
penanganan limbah sesuai prinsip
mengurangi pembelian material yang
Green Management adalah pemisahan
ramah
limbah. Pelaksanaan penggunaan Alat
lingkungan,
sementara
ini
hanya himbauan saja.
(Karliner
Pelindung
Diri
and
Guenther,
(APD)
petugas
Proses pemilahan limbah padat
lapangan yang mengumpulkan limbah
medis di RSUP. Prof. R. D. Kandou,
medis padat masih belum berjalan
walaupun sudah dilakukan pemisahan
sesuai
dari
namun
dalam Kepmenkes tercantum bahwa
pelaksanaannya masih belum sesuai
petugas yang menangani limbah harus
ketentuan. Dari hasil wawancara dan
menggunakan alat pelindung diri yang
observasi didapatkan bahwa petugas
meliputi
masih
limbah
pelindung mata, pakaian panjang,
medis ada di dalam kantong limbah
pelindung kaki / sepatu boot, dan
non medis, adanya limbah benda tajam
sarung
di dalam kantong plastik medis dan
pelaksanaannya,
juga sebaliknya.Pengelolaan limbah
menangani limbah masih sering tidak
menuju Green Hospital membutuhkan
lengkap
adanya pengurangan jumlah limbah
dikarenakan faktor ketidaknyamanan.
dan pemilahan limbah yang benar
Hasil wawancara didapatkan bahwa
sebagai hal yang utama. Dengan
pendidikan dan pelatihan mengenai
pemilahan yang baik dan pengurangan
bahaya limbah medis padat telah
jumlah limbah, rumah sakit tidak
dilaksanakan, sosialisasi pentingnya
hanya
penggunaan
sumbernya,
sering
menemukan
dapat
mengurangi
biaya
dengan
ketentuan,
topi
/
helm,
tangan
dimana
masker,
khusus.
Pada
petugas
yang
menggunakan
APD
juga
APD
telah
pengolahan limbah dan efek buruk
dilaksanakan namun karena faktor
terhadap lingkungan saja, dan dengan
tidak
melakukan daur ulang limbah non
sehingga pelaksanaan di lapangan
medis, akan mengurangi material yang
masih
harus
akan
ketentuan.Petugas yang terluka akibat
yang
penggunaan APD yang tidak lengkap
diolah,
menurunkan
sehingga
jumlah
energi
21
nyaman
belum
dan
kepraktisan
berjalan
sesuai
masih sering terjadi. Pada proses
tidak
penanganan
berbahaya dan limbah medis, limbah
petugas
setelah
dicampur
tersebut
Rumah
jawab
digunakan kembali. Bahkan limbah
penuh dengan melakukan pemeriksaan
seperti botol, kertas, dan plastik yang
kesehatan,
vaksin
dapat didaur ulang dapat memberikan
pemeriksaan
laboratorium,
penanganan
bertanggung
sesuai
tetanus,
dan
dana
ulang
tambahan.
dan
Proses
luka.
pemisahan limbah merupakan hal yang
Pemberian vaksin hepatitis masih
utama dikarenakan memilih limbah
belum
setelah limbah itu tercampur merupakan
diberikan
dengan
masukan
didaur
limbah
mendapatkan luka akibat pekerjaan,
Sakit
dapat
dengan
kepada
petugas
lapangan oleh perusahaan maupun
tindakan
oleh RSUP. Prof. R. D. Kandou.
(HCWH, 2011).
Persyaratan
dan
yang
sangat
berbahaya
pelaksanaan
Untuk menuju Green Hospital,
pengelolaan limbah medis padat di
minimasi limbah merupakan hal yang
RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
utama di bidang pengelolaan limbah.
Manado belum sesuai berdasarkan
Sehingga
Kepmenkes
khusus dibidang ini. Mc Gurk., et., al.
No.1204
tahun
2004
perlu
diberikan
perhatian
dikarenakan pemeriksaan baku mutu
(2002)
emisi tidak dilakukan setiap tahun, dan
proses minimasi limbah dapat berjalan
adanya kerusakan alat insinerator.
dengan sukses perlu melakukan audit
limbah
Pengelolaan
Limbah
Non
menyampaikan bahwa agar
padat
yang
mencakup
pembentukan tim khusus yang mendata
Medis
dan menimbang setiap limbah dari
Padat
Persyaratan
pelaksanaan
sumbernya, tim tersebut harus mengikuti
pengelolaan limbah non medis padat di
pelatihan – pelatihan agar mampu
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum
membuat strategi agar proses minimasi
sesuai Kepmenkes 1204 tahun 2004,
dan daur ulang limbah non medis dapat
dikarenakan pemisahan limbah padat
dilakukan. Dengan adanya pemisahan
non medis masih sering tercampur
limbah yang benar dan minimasi limbah,
dengan limbah medis, kantong plastik
tidak hanya akan menurunkan biaya
tempat pewadahan limbah non medis
yang
padat belum ada simbolnya, proses daur
limbah dan resiko terhadap lingkungan
ulang masih belum dijalankan, dan tidak
akan terkontrol dan dicegah, namun juga
semua
sesuai
akan meningkatkan jumlah limbah yang
persyaratan. Selama limbah tersebut
dapat didaur ulang, mengurangi material
wadah
dan
memenuhi
22
dikeluarkan
dalam
mengolah
mentah,
energi
dan
proses
yang
Pengendalian
Pencemaran
Air
diperlukan untuk menggantikan produk
Berdasarkan PROPER
yang digunakan (Azar, et. al., 2015).
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum
melakukan pengendalian pencemaran air
Pengelolaan Limbah Cair
sesuai
Pengelolaan limbah cair di RSUP Prof.
dikarenakan IPAL 2 RSUP belum
Dr. R. D. Kandou dari hasil wawancara
memiliki izin pembuangan limbah dan
dan hasil observasi telah sesuai dengan
belum memeriksa seluruh parameter
persyaratan
baku mutu air limbah sesuai persyaratan
yang
ada
di
dalam
persyaratan
Kepmenkes 1204 tahun 2004.
PROPER.
Pengelolaan Limbah Gas
Pengendalian
Persyaratan
dan
pelaksanaan
PROPER,
Pencemaran
Udara
berdasarkan PROPER
pengelolaan limbah gas di RSUP Prof.
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum
Dr.
R.
D.
Kepmenkes
dikarenakan
Kandou
belum sesuai
melakukan pengendalian pencemaran
1204
tahun
udara
dikarenakan
2004,
sesuai
persyaratan
PROPER,
adanya
dikarenakan
belum
kerusakan dari insinerator yang saat
pemantauan
emisi
penelitian dilakukan telah dalam proses
bergerak dan parameter pada seluruh
perbaikan, selain itu masih banyaknya
cerobong emisi, belum taat ketentuan
ketentuan teknis yang harus diperbaiki
teknis dikarenakan cerobong emisi tidak
seperti tingginya cerobong sehingga
dilengkapi dengan lubang sampling,
dalam persyaratan dan pelaksanaan
tangga, platform dan pagar pengaman.
melakukan
sumber
tidak
masih belum sesuai ketentuan.
Green Hospital
Kelengkapan Dokumen Lingkungan
Perencanaan
berdasarkan PROPER
Hospital di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kelengkapan ijin dokumen RSUP Prof.
Kandou masih belum berjalan dengan
Dr. R. D. Kandou belum sesuai dengan
baik. Dari hasil wawancara, sebagian
persyaratan dari PROPER dikarenakan
besar informan telah mengerti konsep
RSUP belum melengkapi
dokumen
Green Hospital yang mereka dapatkan
lingkungan,
ketentuan
dari beberapa cara seperti ada yang
melaksanakan
dalam dokumen dan melaporkannya.
pelaksanaan
Green
mengikuti pelatihan khusus, ada yang
dari sosialisasi atasan. Namun ada juga
yang masih belum mengerti konsep
Green Hospital. Penerapan rumah sakit
23
ramah lingkungan merupakan bagian
melindungi kesehatan, keselamatan dan
dari sistem manajemen lingkungan yang
menciptakan kenyamanan bagi penghuni
saat
rumah
ini
banyak
dikembangkan
berbagai
institusi
termasuk
di
Rumah
sakit,
melaksanakan
prinsip
penggunaan sumber daya energi, air dan
Sakit. Keberhasilan pencapaian tujuan
material,
Green Hospital sangat terkait erat
perundangan kesehatan, perumahsakitan
dengan kemampuan manajemen untuk
dan lingkungan hidup yang berlaku, dan
menyiapkan,
berkontribusi
melaksanakan,
mengevaluasi
pengelolaan
keselamatan
dan
selalu
kinerja
kegiatan
mengendalikan
lingkungan
maupun
global.
rumah
sakit
secara
mentaati
dalam
peraturan
mencegah
dampak
dan
lingkungan
Pada pelaksanaan perencanaan,
holistik.Untuk itu, rumah sakit perlu
rumah
menyediakan
sebagai berikut : menyusun tim internal
sumber
daya
guna
mendukung keberhasilan program.
Keterbatasan
sumber
sakit
melaksanakan
langkah
(green team) yang akan melaksanakan
daya
dan
bertanggung
jawab
terhadap
seringkali menjadi kendala bagi rumah
program rumah sakit ramah lingkungan.
sakit untuk menerapkan prinsip – prinsip
Tim ini bisa memiliki struktur organisasi
ramah lingkungan. Oleh karena itu,
dan mencantumkan garis koordinasi
perlu paradigma baru bagi pengelola
lintas program dan lintas sektoral serta
rumah sakit bahwa penerapan Green
uraian tugas dan kewenangan yang jelas.
tidak harus selalu menyediakan biaya
Anggota
besar, tetapi hasil penghematan dari
multidisiplin
biaya
lingkungan,
operasional
akan
menjadi
unit
kerja
ini
sebaiknya
ilmu
(kesehatan
dokter,
keperawatan,
keuntungan bagi pengelola rumah sakit
arsitek, teknik listrik, dll) yang bisa
dimasa
mendatang,
bekerja dalam tim kerja yang solid dan
didalamnya
keuntungan
termasuk
sosial
dinamis (PERSI, 2014). Perencanaan
sebagai bentuk kepedulian pengelola
pelaksanaan Green Hospital di RSUP
rumah sakit pada upaya perbaikan mutu
Prof. Dr. R. D. Kandou masih belum
lingkungan yang semakin terdegradasi
berjalan dengan baik dikarenakan belum
untuk kepentingan kelayakan hidup
adanya
generasi mendatang. Rumah sakit perlu
rumah sakit untuk menerapkan prinsip
menyusun kebijakan tertulis tentang
Green dan belum adanya tim khusus
komitmen pengelola rumah sakit untuk
Green Hospital sehingga pelaksanaan
menerapkan prinsip – prinsip rumah
tidak terkoordinir.
sakit
hijau,
berupaya
nilai
keras
untuk
24
kebijakan
tertulis
pengelola
RSUP. Prof. R.D. Kandou sebaiknya
program
segera membentuk tim khusus yang
Hospital.
–
program
terkait
Green
menangani Green Hospital, dan melatih
semua anggota tim tersebut, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
tim tersebut yang akan menjalankan
Azar, F. E., Farzianpour, F., Foroushani,
program dan strategi dengan lebih
A. R., Badpa, M., & Azmal, M.
teratur dan terarah.
2015.
Evaluation
of
Green
Hospital Dimensions in Teaching
KESIMPULAN
and Private Hospitals Covered by
Manajemen limbah di RSUP Prof. Dr.
Tehran University of Medical
R.D. Kandou masih belum berjalan
Sciences.
sesuai dengan Kepmenkes No. 1204
Science and Management, 8(02),
tahun
259.
2004
tentang
Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan
Azmal,
M.,
Journal
R.
of
Kalhor,
Service
N.
F.
kriteria PROPER berdasarkan Peraturan
Dehcheshmeh, S. Goharinezhad,
Menteri Lingkungan Hidup Republik
Z. A. Heidari, F. Farzianpour.
Indonesia No. 3 tahun 2014 serta
2014.
pelaksanaan perencanaan menuju Green
Hospital by Sustainable Waste
Hospital
Management
berdasarkan
Siemens
dan
Going
Toward
:
Green
Segregation,
PERSI masih belum berjalan dengan
Treatment and Safe Disposal.
baik.
pihak
Health vol 6 page 2632 – 2640.
R.D.
http://dx.doi.org/10.4236/health.2
Disarankan
manajemen
Kandou
kepada
RSUP
untuk
Prof.
Dr.
membuat
Standar
014.619302.
Operasional Prosedur (SOP) minimasi
BPPT, 2013. Badan Pengkajian dan
limbah, mengadakan pengawasan lebih
Penerapan Teknologi : Konsep
ketat terkait kurangnya kedisiplinan
rumah Sakit Ramah Linkungan di
petugas kebersihan dalam penggunaan
Indonesia
Alat Pelindung Diri (APD), melengkapi
http://www.bppt.go.id . Diakses
dokumen lingkungan dan memperbaiki
pada 28 juni 2016.
kelayakan
ketentuan
persyaratan
serta
teknis
untuk
Masih
Terkendala.
sesuai
Health Care Without Harm (HCWH).
persiapan
2001. Global Green and Healthy
menuju Green Hospital, RSUP Prof. Dr.
Hospitals :
R.D. Kandou
membentuk tim khusus
Environtmental Health Agenda
Green Hospital agar dapat menjalankan
for Hospital dan Health System
around
25
A comprehensive
the
World.
http://noharm.org.lib/downloads/b
Siemens. 2012. Green+ Hospitals :
uilding/GGHHA.pdf
Sustainable
Karliner, J. and R. Guenther. 2011.
Global
Green
Hospital:
and
A
Infrastucture.
Healty
Comprehensive
and
Health
than
just
http://www.medical.siemens.com.
Diakses pada 24 Agustus 2016.
system
Sugiono.
around the world.
2014.
Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
KepMenKes 1204. 2004. Keputusan
Menteri
Bandung : Alfabeta.
Kesehatan
Sutoto, L. G. Partakusuma, M. Nasir,
1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang
dan
Persyaratan
Pengantar
Kesehatan
Lingkungan
More
Green.
Enviromental Health Agenda for
Hospital
Healthcare
Rumah
M.
Handayani.
Green
2014.
Hospital
:
Sakit.
Menuju Rumah Sakit Hijau, Asri
Kementrian Kesehatan Republik
dan Efisien. Perhimpunan Rumah
Indonesia. Jakarta.
Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).
PerMen LH RI.
Menteri
2014. Peraturan
Lingkungan
Jakarta.
Hidup
Suwasono, E., A. Suman and B.
Republik Indonesia Nomor 03
Yanuwiadi.
Tahun
2014
2013.
Creating a
tetang
Program
Green Hospital Concept through
Peringkat
Kinerja
the Management of Non-Medical
Perusahaan dalam Pengelolaan
Waste. International Journal of
Lingkungan
Advances
Penilaian
Hidup.
Deputi
Bidang Pengendalian Pencemaran
Lingkungan
Kementrian
&
Tehrani, M. D., H. Bahmanpour, M.
Zaeimdar, and L. Taghavi. 2014.
PERSI. 2011. Elemen / Kriteria Green
Program.
Engineering
Technology, 6(5), p.1988.
Lingkungan Hidup.
Hospital
in
Identifying and Prioritizing Green
Persatuan
Management Indicators in the
Rumah Sakit Seluruh Indonesia
Fields of Energy and Waste.
(PERSI).
Current World Environment, 9(3),
http://www.pdpersi.co.id. Diakses
p.797.
pada 24 Juni 2016.
PP RI. 2012. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 27
tahun
2012.
Tentang
izin
lingkungan.
26
Download