EVALUASI MANAJEMEN LIMBAH DAN PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP MENUJU GREEN HOSPITAL DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nadia Elizabeth*, Bobby Polii**, Jootje. M. L. Umboh** *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah Sakit di masa mendatang harus menjadi tempat yang sehat baik di dalam maupun di lingkungan sekitarnya, mengurangi tingkat toksisitas pada bahan – bahan yang digunakan oleh rumah sakit, menggunakan sesedikit mungkin sumberdaya energi dan air serta mengurangi produksi limbah yang dihasilkan, mengsejajarkan kesehatan lingkungan dalam mempertimbangkan prioritas sistem, dan memasukkan konsep berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan. Green Hospital dapat dinilai dari tiga hal utama, yaitu kualitas (quality), efisiensi (efficiency), dan hijau (green). Untuk menunjang program Green Hospital, Kementrian Lingkungan Hidup telah memasukkan rumah sakit ke dalam program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup (PROPER). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen lingkungan terutama pengelolaan limbah berdasarkan Kepmenkes No. 1204 tahun 2004 dan kinerja rumah sakit dalam pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kriteria PROPER , serta mengkaji upaya – upaya perbaikannya untuk menunjang program RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou menuju rumah sakit ramah lingkungan (Green Hospital). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui teknik wawancara mendalam dan observasi. Informan ditentukan berdasarkan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan limbah padat medis, limbah padat non medis, dan limbah gas masih belum berjalan sesuai Kepmenkes. Pengelolaan limbah cair sudah berjalan sesuai Kepmenkes. Pengelolaan dokumen lingkungan, pengendalian terhadap pencemaran air, pengendalian terhadap pencemaran udara dan pengelolaan limbah B3 masih belum sesuai dengan persyaratan dari PROPER. Perencanaan pelaksanaan Green Hospital di RSUP Prof. R.D. Kandou masih belum berjalan dengan baik. Kata kunci: Manajemen Limbah, PROPER, Green Hospital ABSTRACT Hospital of the future must be a healthier place both within and surrounding environment, reduce the level of toxicity of the materials used by hospitals, using the least possible resources of energy and water and reduce production waste generated, give the same priority in environmental health, and include the concept of sustainability in health care and according to Siemens, Green Hospital can be judged from the three main points, quality, efficiency, and green. To support the Green Hospital program, the Indonesian Ministry of Environment have entered the hospital into Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) in environmental management. The aim of the study was to evaluate how the implementation of environmental management, especially waste management based on Kepmenkes No 1204 tahun 2004 and hospital performance in environmental management based on PROPER’s criteria, and examines efforts that support the program of improvement Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital toward Green Hospital.This study was used a qualitative method with indepth interview and observation techniques. The informant was determined by purposive sampling. The results showed medical solid waste, non-medical solid waste, and the air waste management are not going according Kepmenkes. Wastewater management is going according Kepmenkes. Document of environment management, control of water pollution, control of air pollution and dangerous-toxic waste management are not according with the requirements of PROPER. Planning the implementation of the Green Hospital is still not going well. Keywords: Waste Management, PROPER, Green Hospital 15 rujukan untuk Indonesia Timur dan PENDAHULUAN Besarnya potensi kesehatan pusat dalam lingkungan diharapkan menjadi pelopor perubahan pencemaran kearah yang lebih baik bagi rumah sakit iklim lainnya. Berdasarkan hasil akreditasi membuat rumah sakit perlu berbenah versi kars 2012, RSUP Prof. Kandou menjadi rumah sakit yang sehat dan berhasil ramah lingkungan (Green Hospital). tertinggi (paripurna), sehingga Siemens sebuah dikatakan bahwa dari segi kualitas bahwa Green Hospital dapat (Quality) dan efisiensi (Effisiency) sudah dinilai dari 3 hal utama yaitu : kualitas baik, namun dari indikator hijau (Green) (Quality), efisiensi (Efficiency), dan didapatkan bahwa dari hasil PROPER hijau (Green). Kementrian lingkungan tahun 2016 RSUP Prof. Dr. R.D. hidup di Indonesia telah memasukkan Kandou memiliki nilai PROPER merah. Rumah Program Nilai PROPER merah berarti RSUP Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Prof. Dr. R.D. Kandou telah melakukan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup kegiatan upaya pengelolaan lingkungan (PROPER) hidup konsep dan pelayanan perubahan (2012) Sakit merancang ke dalam sebagai langkah untuk mendapatkan namun tidak peringkat sesuai dapat dengan mendukung program Green Hospital persyaratan sebagaimana diatur dalam (Karliner and Peraturan Florence Nightingale Guenther, 2011). menyatakan – Perundang Undangan (Permen LH, 2014). Sesuai dengan bahwa kesehatan lingkungan merupakan peraturan kunci utama menuju Green Hospital. mendapatkan sanksi merah dua kali Untuk mewujudkan Green Hospital, akan dikenakan sanksi administrasi yang manajemen pengelolaan limbah secara berupa berkelanjutan mempunyai peran dasar pemerintah, pembekuan ijin lingkungan, yang perlu dan pencabutan ijin lingkungan. Oleh juga karenanya, peneliti ingin mengevaluasi utama, memperhatikan walaupun aspek lainnya yang : teguran berlaku tertulis, paksaan (Azmal, et. al., 2014). Tehrani (2014), bagaimana indikator yang paling penting dalam limbah berdasarkan Keputusan Menteri manajemen penanganan limbah sesuai Kesehatan Nomor 1204 tahun 2004 dan prinsip kriteria PROPER berdasarkan Peraturan Green Management adalah pemisahan limbah. penerapan jika manajemen Menteri Lingkungan Hidup RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou tahun 2014 serta Nomor 3 perencanaan Manado adalah Rumah Sakit Tipe A – pelaksanaan Green Hospital di RSUP Pendidikan yang menjadi rumah sakit Prof. Dr. R. D. Kandou 16 MANAJEMEN PROPER LIMBAH MENUJU pendukung, efisiensi waktu dan efisiensi DAN Hal – hal yang harus dilakukan biaya. GREEN HOSPITAL dalam Rumah Sakit Ramah Lingkungan Green Hospital menurut Karliner and (Green Hospital ) Guenther (2011) adalah : menerapkan Penerapan penting Green Hospital sehingga Joint begitu pengelolaan prosedur Comission limbah pembelian menuju yang ramah lingkungan, membentuk sebuah komite International Accreditation merumuskan penanganan prinsip green pada rumah sakit bahwa program pelatihan pengelolaan limbah Rumah Sakit dimasa mendatang harus secara menjadi tempat yang sehat baik di dalam petugas lapangan telah terlatih, telah maupun diberi vaksin, dan menggunakan alat dilingkungan mengurangi tingkat sekitarnya, toksisitas pada limbah, menerapkan komprehensif. Memastikan pelindung diri yang benar. Menerapkan bahan – bahan yang digunakan oleh teknologi rumah sakit, menggunakan sesedikit memastikan bahwa limbah yang tidak mungkin sumber daya energi dan air dapat serta mengurangi produksi limbah yang dengan cara yang ekonomis, aman, dan dihasilkan, mengsejajarkan kesehatan ramah lingkungan untuk jangka panjang. lingkungan dalam mempertimbangkan Mendukung dan berpartisipasi dalam prioritas memasukkan perkembangan dan penerapan peraturan konsep berkelanjutan dalam pelayanan zero waste yang secara signifikan kesehatan (Sutoto, dkk, 2014). Konsep mengurangi green hospital yang dirancang oleh dihasilkan di dalam Rumah Sakit. sistem, dan tanpa didaur dibakar ulang, akan jumlah untuk dibuang limbah yang Siemens (2012) didasarkan pada 3 (tiga) aspek yaitu Kualitas (Quality), Efisiensi Pengelolaan Limbah Rumah Sakit (Efficiency), dan Hijau (Green). Green Pengelolaan Limbah rumah sakit di menyangkut Indonesia berdasarkan KEPMENKES) penghematan energi, keberhasilan penggunaan sumberdaya, NOMOR:1204/MENKES/SK/X/2004 dan tentang penanggulangan pencemaran. persyaratan dan tata cara Quality menyangkut identifikasi pasien kesehatan lingkungan Rumah Sakit yang dan keamanannya, prosedur kesehatan meliputi : dan kenyamanan, dan kondisi - kondisi lingkungan yang menunjang kesehatan. Limbah, Efficiency Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang, menyangkut optimalisasi pelayanan klinik dan non klinik dan Limbah Medis Padat: Minimasi Pemilahan Pengumpulan, 17 Pewadahan Pengangkutan, dan Penyimpanan Limbah Media Padat di ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan Lingkungan Rumah Sakit dan ke luar penanggung jawab usaha dan / atau Rumah kegiatan Sakit, Pengolahan dan Pemusnahan dibidang pencemaran Limbah Non Pemilahan / atau kerusakan Padat: lingkungan hidup, serta pengelolaan Pewadahan, limbah bahan berbahaya dan beracun Medis dan dan pengendalian Pengumpulan, Penyimpanan, dan (Anonim, 2014). Penghargaan PROPER Pengangkutan, Pengolahan dan diberikan berdasarkan peringkat penilaian yang landasannya ada pada Pemusnahan. Memenuhi Undang – Undang No. 32 Tahun 2009 persyaratan baku mutu efluen sesuai mengenai perlindungan dan pengelolaan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup lingkungan hidup (Djajaningrat dkk, Nomor Kep-58/MenLH/12/1995. 2014), Peraturan Pemerintah Republik Limbah Cair: Limbah Gas: Mengacu Indonesia pada Nomor 27 Tahun 2012 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang Izin Lingkungan, dan Peraturan Nomor Kep-13/MenLH/12/1995 tentang Menteri Baku Nomor 3 Tahun 2014. Mutu Emisi Sumber Tidak Negara Pelaksanaan Bergerak. Lingkungan PROPER Hidup dilakukan Penanganan limbah yang baik terhadap usaha dan/atau kegiatan wajib seharusnya tidak membuat dampak bagi Amdal (Analisis Mengenai Dampak kesehatan manusia dan lingkungan. Lingkungan) Manajemen sebuah (Upaya Pengelolaan lingkungan hidup) dan – Upaya Pemantauan lingkungan hidup), kesuksesannya sangat bergantung dari yang : hasil produksinya untuk tujuan kebiasaan dari staff rumah sakit. ekspor, terdapat dalam pasar bursa, proses limbah yang adalah kompleks menjadi dan/atau perhatian –UPL UKL masyarakat baik Program Penilaian Peringkat Kinerja lingkup regional maupun nasional, dan/ Perusahaan atau skala kegiatan signifikan untuk Dalam Pengelolaan menimbulkan Lingkungan Hidup (PROPER) Kementrian lingkungan hidup dampak terhadap lingkungan hidup (PerMen LH RI, di 2014). Indonesia telah memasukkan Rumah Sakit ke dalam Program Penilaian Evaluasi kinerja yang melebihi Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam ketaatan dilakukan terhadap kegiatan : Pengelolaan penerapan Lingkungan Hidup lingkungan, (PROPER). PROPER) adalah evaluasi 18 sistem pencapaian manajemen di bidang efisiensi energi, pengurangan dan jawab usaha dan/atau kegiatan yang pemanfaatan limbah bahan berbahaya telah dan prinsip lingkungan hidup melebihi ketaatan pengurangan, penggunaan kembali dan melalui pelaksanaan sistem manajemen daur ulang limbah padat non bahan lingkungan, pemanfaatan sumber daya berbahaya dan beracun, pengurangan secara efisien dan melakukan upaya pencemaran udara dan emisi gas rumah pemberdayaan masyarakat dengan baik. kaca, pencapaian dibidang efisiensi air Untuk kategori emas adalah penanggung dan penurunan beban pencemaran air, jawab usaha dan/atau kegiatan yang perlindungan keanekaragaman hayati, telah dan pemberdayaan masyarakat. keunggulan lingkungan hidup dalam beracun, penerapan Peringkat ketaatan dibagi menjadi melakukan secara proses pengelolaan konsisten produksi menunjukan dan/atau jasa, tiga kategori yaitu biru, merah dan melaksanakan bisnis yang beretika dan hitam. Kategori biru untuk penanggung bertanggung jawab kepada masyarakat. jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan METODE PENELITIAN lingkungan hidup Penelitian persyaratan undang-undang. sesuai dengan ini adalah penelitian Untuk kualitatif, melalui wawancara mendalam untuk dan observasi. Penelitian dilakukan pada penganggung jawab usaha dan/atau bulan Agustus 2016 - November 2016 di kegiatan pengelolaan Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. lingkungan hidupnya dilakukan tidak D. Kandou Manado. Informan penelitian sesuai dengan peraturan undang – dipilih berdasarkan teknik purposive undang. Sedangkan kategori hitam yaitu sampling. Sumber data penelitian ini untuk penanggung jawab usaha dan/atau berasal dari: kegiatan 1. Data kategori merah yang yang adalah upaya sengaja melakukan primer hasil data yang perbuatan atau melakukan kelalaian diperoleh yang pencemaran mendalam terhadap para informan, dan/atau kerusakan lingkungan hidup juga melalui observasi oleh peneliti serta pelanggaran terhadap undang – di Instalasi sanitasi RSUP Prof. Dr. undang atau tidak melaksanankan sanksi R. D. Kandou. mengakibatkan dari yaitu wawancara administrasi. Peringkat untuk penilaian 2. Data sekunder yaitu data yang kinerja diatas ketaatan dibagi menjadi diperoleh dari dokumen atau laporan dua kategori yaitu hijau dan emas. yang berkaitan dengan manajemen Kategori hijau adalah untuk penanggung limbah. 19 Data yang terkumpul dianalisis secara pembelian dan penggunaan bahan kimia, kualitatif, terdiri dari: tahap reduksi telah mengecek tanggal kadaluarsa pada data; tahap setiap pembelian, dan menggunakan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014). bahan yang diproduksi lebih awal untuk Data yang diperoleh disesuaikan pada menghindari kadaluarsa. Namun, belum ketentuan manajemen yang dilakukan pendataan dan penimbangan digunakan sebagai yaitu jumlah limbah yang ada di rumah sakit No.1204/MENKES/ dikarenakan rumah sakit masih belum tahap penyajian :KEMENKES data; limbah acuan, SK/X/2004 tentang pengelolaan limbah memiliki dan Peringkat menyulitkan upaya penilaian minimasi Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan limbah apakah telah berjalan efektif atau Lingkungan belum. Program Penilaian (PROPER) berdasarkan timbangan sehingga akan Dengan mengetahui jenis dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup berat dari limbah yang dihasilkan Nomor 06 Tahun 2013. sebelum membuat sebuah keputusan mengenai teknologi apa yang akan HASIL DAN PEMBAHASAN digunakan Pengelolaan Limbah Medis Padat merupakan hal yang sangat penting Persyaratan (Azmal, et. al, 2014). dan pelaksanaan pengelolaan limbah medis padat di untuk Global Green mengolahnya and Healthy RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum Hospital mengemukakan bahwa dalam sesuai Kepmenkes 1204 tahun 2004, menuju Green Hospital di bidang antara lain dikarenakan kantong plastik manajemen limbah, minimisasi dan limbah tidak ada simbolnya, belum pemisahan limbah merupakan hal adanya proses daur ulang, masih sering yang tercampurnya limbah padat medis dan Rumah non medis, penggunaan alat pelindung menghindari diri yang masih belum dilaksanakan penggunaan kembali, daur ulang dan sesuai ketentuan, dan RSUP belum pemilahan limbah merupakan hal yang memiliki sehingga signifikan dalam manajemen limbah menyulitkan pendataan dan evaluasi yang menjadi salah satu indikator minimasi limbah. Minimasi limbah yang dalam Green Hospital (Azar, et., al, telah dilakukan di RSUP. Prof. Dr. R.D. 2015). Kandou yaitu telah memesan bahan pengelolaan limbah diperlukan adanya sesuai kebutuhan, telah memonitor alur prosedur bahan lingkungan kimia timbangan dengan adanya SOP 20 utama. Manajemen limbah yang meliputi adanya limbah, Sakit Selain itu pembelian dan dalam yang proses ramah menghindari pembelian material berbahaya seperti digunakan untuk mengolah limbah merkuri dan polivinil klorida (PVC) tersebut dan produk sekali pakai yang tidak 2011). Demikian pula dari penelitian harus digunakan. Namun dari hasil yang dilakukan oleh Tehrani tahun wawancara dan observasi didapatkan 2014 menunjukkan bahwa indikator belum adanya kebijakan tertulis dari yang paling penting dalam manajemen pihak manajemen rumah sakit untuk penanganan limbah sesuai prinsip mengurangi pembelian material yang Green Management adalah pemisahan ramah limbah. Pelaksanaan penggunaan Alat lingkungan, sementara ini hanya himbauan saja. (Karliner Pelindung Diri and Guenther, (APD) petugas Proses pemilahan limbah padat lapangan yang mengumpulkan limbah medis di RSUP. Prof. R. D. Kandou, medis padat masih belum berjalan walaupun sudah dilakukan pemisahan sesuai dari namun dalam Kepmenkes tercantum bahwa pelaksanaannya masih belum sesuai petugas yang menangani limbah harus ketentuan. Dari hasil wawancara dan menggunakan alat pelindung diri yang observasi didapatkan bahwa petugas meliputi masih limbah pelindung mata, pakaian panjang, medis ada di dalam kantong limbah pelindung kaki / sepatu boot, dan non medis, adanya limbah benda tajam sarung di dalam kantong plastik medis dan pelaksanaannya, juga sebaliknya.Pengelolaan limbah menangani limbah masih sering tidak menuju Green Hospital membutuhkan lengkap adanya pengurangan jumlah limbah dikarenakan faktor ketidaknyamanan. dan pemilahan limbah yang benar Hasil wawancara didapatkan bahwa sebagai hal yang utama. Dengan pendidikan dan pelatihan mengenai pemilahan yang baik dan pengurangan bahaya limbah medis padat telah jumlah limbah, rumah sakit tidak dilaksanakan, sosialisasi pentingnya hanya penggunaan sumbernya, sering menemukan dapat mengurangi biaya dengan ketentuan, topi / helm, tangan dimana masker, khusus. Pada petugas yang menggunakan APD juga APD telah pengolahan limbah dan efek buruk dilaksanakan namun karena faktor terhadap lingkungan saja, dan dengan tidak melakukan daur ulang limbah non sehingga pelaksanaan di lapangan medis, akan mengurangi material yang masih harus akan ketentuan.Petugas yang terluka akibat yang penggunaan APD yang tidak lengkap diolah, menurunkan sehingga jumlah energi 21 nyaman belum dan kepraktisan berjalan sesuai masih sering terjadi. Pada proses tidak penanganan berbahaya dan limbah medis, limbah petugas setelah dicampur tersebut Rumah jawab digunakan kembali. Bahkan limbah penuh dengan melakukan pemeriksaan seperti botol, kertas, dan plastik yang kesehatan, vaksin dapat didaur ulang dapat memberikan pemeriksaan laboratorium, penanganan bertanggung sesuai tetanus, dan dana ulang tambahan. dan Proses luka. pemisahan limbah merupakan hal yang Pemberian vaksin hepatitis masih utama dikarenakan memilih limbah belum setelah limbah itu tercampur merupakan diberikan dengan masukan didaur limbah mendapatkan luka akibat pekerjaan, Sakit dapat dengan kepada petugas lapangan oleh perusahaan maupun tindakan oleh RSUP. Prof. R. D. Kandou. (HCWH, 2011). Persyaratan dan yang sangat berbahaya pelaksanaan Untuk menuju Green Hospital, pengelolaan limbah medis padat di minimasi limbah merupakan hal yang RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou utama di bidang pengelolaan limbah. Manado belum sesuai berdasarkan Sehingga Kepmenkes khusus dibidang ini. Mc Gurk., et., al. No.1204 tahun 2004 perlu diberikan perhatian dikarenakan pemeriksaan baku mutu (2002) emisi tidak dilakukan setiap tahun, dan proses minimasi limbah dapat berjalan adanya kerusakan alat insinerator. dengan sukses perlu melakukan audit limbah Pengelolaan Limbah Non menyampaikan bahwa agar padat yang mencakup pembentukan tim khusus yang mendata Medis dan menimbang setiap limbah dari Padat Persyaratan pelaksanaan sumbernya, tim tersebut harus mengikuti pengelolaan limbah non medis padat di pelatihan – pelatihan agar mampu RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum membuat strategi agar proses minimasi sesuai Kepmenkes 1204 tahun 2004, dan daur ulang limbah non medis dapat dikarenakan pemisahan limbah padat dilakukan. Dengan adanya pemisahan non medis masih sering tercampur limbah yang benar dan minimasi limbah, dengan limbah medis, kantong plastik tidak hanya akan menurunkan biaya tempat pewadahan limbah non medis yang padat belum ada simbolnya, proses daur limbah dan resiko terhadap lingkungan ulang masih belum dijalankan, dan tidak akan terkontrol dan dicegah, namun juga semua sesuai akan meningkatkan jumlah limbah yang persyaratan. Selama limbah tersebut dapat didaur ulang, mengurangi material wadah dan memenuhi 22 dikeluarkan dalam mengolah mentah, energi dan proses yang Pengendalian Pencemaran Air diperlukan untuk menggantikan produk Berdasarkan PROPER yang digunakan (Azar, et. al., 2015). RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum melakukan pengendalian pencemaran air Pengelolaan Limbah Cair sesuai Pengelolaan limbah cair di RSUP Prof. dikarenakan IPAL 2 RSUP belum Dr. R. D. Kandou dari hasil wawancara memiliki izin pembuangan limbah dan dan hasil observasi telah sesuai dengan belum memeriksa seluruh parameter persyaratan baku mutu air limbah sesuai persyaratan yang ada di dalam persyaratan Kepmenkes 1204 tahun 2004. PROPER. Pengelolaan Limbah Gas Pengendalian Persyaratan dan pelaksanaan PROPER, Pencemaran Udara berdasarkan PROPER pengelolaan limbah gas di RSUP Prof. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou belum Dr. R. D. Kepmenkes dikarenakan Kandou belum sesuai melakukan pengendalian pencemaran 1204 tahun udara dikarenakan 2004, sesuai persyaratan PROPER, adanya dikarenakan belum kerusakan dari insinerator yang saat pemantauan emisi penelitian dilakukan telah dalam proses bergerak dan parameter pada seluruh perbaikan, selain itu masih banyaknya cerobong emisi, belum taat ketentuan ketentuan teknis yang harus diperbaiki teknis dikarenakan cerobong emisi tidak seperti tingginya cerobong sehingga dilengkapi dengan lubang sampling, dalam persyaratan dan pelaksanaan tangga, platform dan pagar pengaman. melakukan sumber tidak masih belum sesuai ketentuan. Green Hospital Kelengkapan Dokumen Lingkungan Perencanaan berdasarkan PROPER Hospital di RSUP Prof. Dr. R. D. Kelengkapan ijin dokumen RSUP Prof. Kandou masih belum berjalan dengan Dr. R. D. Kandou belum sesuai dengan baik. Dari hasil wawancara, sebagian persyaratan dari PROPER dikarenakan besar informan telah mengerti konsep RSUP belum melengkapi dokumen Green Hospital yang mereka dapatkan lingkungan, ketentuan dari beberapa cara seperti ada yang melaksanakan dalam dokumen dan melaporkannya. pelaksanaan Green mengikuti pelatihan khusus, ada yang dari sosialisasi atasan. Namun ada juga yang masih belum mengerti konsep Green Hospital. Penerapan rumah sakit 23 ramah lingkungan merupakan bagian melindungi kesehatan, keselamatan dan dari sistem manajemen lingkungan yang menciptakan kenyamanan bagi penghuni saat rumah ini banyak dikembangkan berbagai institusi termasuk di Rumah sakit, melaksanakan prinsip penggunaan sumber daya energi, air dan Sakit. Keberhasilan pencapaian tujuan material, Green Hospital sangat terkait erat perundangan kesehatan, perumahsakitan dengan kemampuan manajemen untuk dan lingkungan hidup yang berlaku, dan menyiapkan, berkontribusi melaksanakan, mengevaluasi pengelolaan keselamatan dan selalu kinerja kegiatan mengendalikan lingkungan maupun global. rumah sakit secara mentaati dalam peraturan mencegah dampak dan lingkungan Pada pelaksanaan perencanaan, holistik.Untuk itu, rumah sakit perlu rumah menyediakan sebagai berikut : menyusun tim internal sumber daya guna mendukung keberhasilan program. Keterbatasan sumber sakit melaksanakan langkah (green team) yang akan melaksanakan daya dan bertanggung jawab terhadap seringkali menjadi kendala bagi rumah program rumah sakit ramah lingkungan. sakit untuk menerapkan prinsip – prinsip Tim ini bisa memiliki struktur organisasi ramah lingkungan. Oleh karena itu, dan mencantumkan garis koordinasi perlu paradigma baru bagi pengelola lintas program dan lintas sektoral serta rumah sakit bahwa penerapan Green uraian tugas dan kewenangan yang jelas. tidak harus selalu menyediakan biaya Anggota besar, tetapi hasil penghematan dari multidisiplin biaya lingkungan, operasional akan menjadi unit kerja ini sebaiknya ilmu (kesehatan dokter, keperawatan, keuntungan bagi pengelola rumah sakit arsitek, teknik listrik, dll) yang bisa dimasa mendatang, bekerja dalam tim kerja yang solid dan didalamnya keuntungan termasuk sosial dinamis (PERSI, 2014). Perencanaan sebagai bentuk kepedulian pengelola pelaksanaan Green Hospital di RSUP rumah sakit pada upaya perbaikan mutu Prof. Dr. R. D. Kandou masih belum lingkungan yang semakin terdegradasi berjalan dengan baik dikarenakan belum untuk kepentingan kelayakan hidup adanya generasi mendatang. Rumah sakit perlu rumah sakit untuk menerapkan prinsip menyusun kebijakan tertulis tentang Green dan belum adanya tim khusus komitmen pengelola rumah sakit untuk Green Hospital sehingga pelaksanaan menerapkan prinsip – prinsip rumah tidak terkoordinir. sakit hijau, berupaya nilai keras untuk 24 kebijakan tertulis pengelola RSUP. Prof. R.D. Kandou sebaiknya program segera membentuk tim khusus yang Hospital. – program terkait Green menangani Green Hospital, dan melatih semua anggota tim tersebut, sehingga DAFTAR PUSTAKA tim tersebut yang akan menjalankan Azar, F. E., Farzianpour, F., Foroushani, program dan strategi dengan lebih A. R., Badpa, M., & Azmal, M. teratur dan terarah. 2015. Evaluation of Green Hospital Dimensions in Teaching KESIMPULAN and Private Hospitals Covered by Manajemen limbah di RSUP Prof. Dr. Tehran University of Medical R.D. Kandou masih belum berjalan Sciences. sesuai dengan Kepmenkes No. 1204 Science and Management, 8(02), tahun 259. 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Azmal, M., Journal R. of Kalhor, Service N. F. kriteria PROPER berdasarkan Peraturan Dehcheshmeh, S. Goharinezhad, Menteri Lingkungan Hidup Republik Z. A. Heidari, F. Farzianpour. Indonesia No. 3 tahun 2014 serta 2014. pelaksanaan perencanaan menuju Green Hospital by Sustainable Waste Hospital Management berdasarkan Siemens dan Going Toward : Green Segregation, PERSI masih belum berjalan dengan Treatment and Safe Disposal. baik. pihak Health vol 6 page 2632 – 2640. R.D. http://dx.doi.org/10.4236/health.2 Disarankan manajemen Kandou kepada RSUP untuk Prof. Dr. membuat Standar 014.619302. Operasional Prosedur (SOP) minimasi BPPT, 2013. Badan Pengkajian dan limbah, mengadakan pengawasan lebih Penerapan Teknologi : Konsep ketat terkait kurangnya kedisiplinan rumah Sakit Ramah Linkungan di petugas kebersihan dalam penggunaan Indonesia Alat Pelindung Diri (APD), melengkapi http://www.bppt.go.id . Diakses dokumen lingkungan dan memperbaiki pada 28 juni 2016. kelayakan ketentuan persyaratan serta teknis untuk Masih Terkendala. sesuai Health Care Without Harm (HCWH). persiapan 2001. Global Green and Healthy menuju Green Hospital, RSUP Prof. Dr. Hospitals : R.D. Kandou membentuk tim khusus Environtmental Health Agenda Green Hospital agar dapat menjalankan for Hospital dan Health System around 25 A comprehensive the World. http://noharm.org.lib/downloads/b Siemens. 2012. Green+ Hospitals : uilding/GGHHA.pdf Sustainable Karliner, J. and R. Guenther. 2011. Global Green Hospital: and A Infrastucture. Healty Comprehensive and Health than just http://www.medical.siemens.com. Diakses pada 24 Agustus 2016. system Sugiono. around the world. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. KepMenKes 1204. 2004. Keputusan Menteri Bandung : Alfabeta. Kesehatan Sutoto, L. G. Partakusuma, M. Nasir, 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang dan Persyaratan Pengantar Kesehatan Lingkungan More Green. Enviromental Health Agenda for Hospital Healthcare Rumah M. Handayani. Green 2014. Hospital : Sakit. Menuju Rumah Sakit Hijau, Asri Kementrian Kesehatan Republik dan Efisien. Perhimpunan Rumah Indonesia. Jakarta. Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). PerMen LH RI. Menteri 2014. Peraturan Lingkungan Jakarta. Hidup Suwasono, E., A. Suman and B. Republik Indonesia Nomor 03 Yanuwiadi. Tahun 2014 2013. Creating a tetang Program Green Hospital Concept through Peringkat Kinerja the Management of Non-Medical Perusahaan dalam Pengelolaan Waste. International Journal of Lingkungan Advances Penilaian Hidup. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementrian & Tehrani, M. D., H. Bahmanpour, M. Zaeimdar, and L. Taghavi. 2014. PERSI. 2011. Elemen / Kriteria Green Program. Engineering Technology, 6(5), p.1988. Lingkungan Hidup. Hospital in Identifying and Prioritizing Green Persatuan Management Indicators in the Rumah Sakit Seluruh Indonesia Fields of Energy and Waste. (PERSI). Current World Environment, 9(3), http://www.pdpersi.co.id. Diakses p.797. pada 24 Juni 2016. PP RI. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 2012. Tentang izin lingkungan. 26