HALAMAN PENGESAHAN Karya ilmiah ini diajukan oleh Nama

advertisement
HALAMAN PENGESAHAN
Karya ilmiah ini diajukan oleh
Nama
: Iftah Nur Rohmah
NPM
: 1006698793
Program Studi
: Ilmu Pengetahuan Budaya
Jenis Karya
: Makalah Non Seminar
Nama Mata Kuliah
: Metode Pengajaran
Judul Karya Ilmiah
: Metode Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Masjid
Istiqlal Jakarta
Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan
dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia.
Dosen Pembimbing
: Letmiros, M. Hum., M.A /NIP. 196309061990031002
Ditetapkan di
: Depok
Tanggal
: 20 Agustus 2014
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Metode Pengajaran Bahasa Arab
di Madrasah Tsanawiyah Masjid Istiqlal Jakarta
Iftah Nur Rohmah dan Letmiros, M. Hum., M.A
Program Studi Sastra Arab, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Skripsi ini mengkaji tentang metode yang digunakan dalam mengajarkan kemahiran berbahasa Arab di
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Istiqlal (MTs) Masjid Istiqlal Jakarta. Kemahiran bahasa Arab ini terdiri dari
kemahiran mendengar, kemahiran berbicara, kemahiran membaca, dan kemahiran menulis. Metode penelitian
yang digunakan pada skripsi ini sebagian besar adalah metode kualitatif, namun metode kuantitatif juga
digunakan sebagai pendukung dalam menganalisis data yang diperoleh. Metode pengajaran yang digunakan
dalam mengajarkan kemahiran berbahasa Arab di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Istiqlal adalah metode
ceramah, metode terjemah, metode gramatika, metode menghafal, metode tanya jawab, metode membaca,
metode menulis. Metode pengajaran yang paling efektif adalah metode membaca. Hasil penelitian ini merupakan
deskripsi mengenai metode pengajaran dalam empat kemahiran bahasa Arab yang digunakan oleh pengajar, serta
penjabaran tingkat pemahaman seluruh siswa kelas VIII MTs Istiqlal Jakarta terhadap empat kemahiran bahasa
Arab tersebut.
Kata Kunci: metode pengajaran, kemahiran, bahasa Arab
Arabic Teaching Method at Madrasah Tsanawiyah Mosque Istiqlal Jakarta
Abstract
This thesis research describes Arabic skills teaching method used on students in secondary of Junior High
School or Madrasah Tsanawiyah (MTs) Istiqlal Jakarta. This skills includes languange proficiency of listening,
speaking, reading, and writing skill. The research method used in this paper is qualitative. Besides, quantitative
method was used also as a support in analyze the data obtained. Arabic skills teaching method used on students
in secondary of Madrasah Tsanawiyah Istiqlal are lecture method, translation method, grammar method,
memorize method, question and answer method, reading method, and writting method. The most effective
method is reading method.The result of this research are descriptions of the method of four skills Arabic
language used in MTs Istiqlal Jakarta and the comprehension level of all students in the second grade of MTs
Istiqlal Jakarta about the four skills of the Arabic language.
Keywords: teaching method, skill, Arabic language
Pendahuluan
Bahasa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah kehidupan manusia.
Bahasa dapat memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan menyampaikan semua gagasan
dan isi pikiran. Secara linguistik, bahasa adalah sistem tanda bunyi yang disepakati untuk
dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kushartanti, dkk, 2009:3).
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang telah menyentuh berbagai ranah
kehidupan. Bahasa Arab merupakan bahasa media ajaran Islam. Bahasa Arab juga telah
berjasa dalam menjunjung tinggi sains dan teknologi, memperkaya khazanah budaya nasional
dan media perubahan politik Internasional yang semakin menampakkan peranannya.
Sehingga bahasa Arab mengalami perkembangan yang sangat pesat. Adanya suatu
pembelajaran dan pengajaran untuk menguasai bahasa Arab. Menurut Brown (2008:8) dalam
bukunya Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa mengatakan bahwa definisi
pembelajaran yaitu pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau keterampilan dengan
belajar, pengalaman, atau instruksi. Pengajaran didefinisikan sebagai petunjuk seseorang
dalam mempelajari cara melakukan sesuatu, memberi instruksi, memandu dalam
pengkajiannya, menyiapkan pengetahuan, dan menjadikan paham. Pengajaran tidak bisa
didefinisikan terpisah dari pembelajaran. Pengajaran adalah memandu dan memfasilitasi
pembelajaran.
Metode pengajaran adalah seperangkat cara yang digunakan oleh seorang guru dalam
menyampaikan ilmu kepada anak didiknya yang berlangsung dalam proses belajar dan
mengajar atau proses pembelajaran (Ulin, 2012:157). Dari ungkapan tersebut dapat diambil
sebuah kesimpulan umum, yaitu ketika seorang guru semakin menguasai metode
pembelajaran, maka semakin baik pula ia dalam menggunakan metode tersebut. Ketika
penguasaan tersebut berjalan dengan baik, maka semakin baik pula target pembelajaran yang
ingin dicapai. Metode pengajaran dalam bahasa Arab beraneka ragam, namun dalam
pembahasan ini, penulis memfokuskan penelitian pada metode-metode yang digunakan oleh
pengajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Istiqlal pada kelas VIII dalam mengajarkan empat
teknik kemahiran, yaitu : Kemahiran mendengar (‫) ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻹﺳﺘﻤﺎﻉع‬, Kemahiran berbicara
(‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻜﻼﻡم‬, Kemahiran membaca ( ‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻘﺮﺍاءﺓة‬, Kemahiran menulis ( ‫) ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻜﺘﺎﺑﺔ‬.
Objek penelitian penulis adalah Madrasah Istiqlal Jakarta yang berdiri pada tahun 1999.
Madrasah Istiqlal berada di bawah naungan Masjid Istiqlal yang terletak di jalan Taman
Wijaya Kusuma Jakarta. Madrasah Istiqlal sebagai madrasah satu atap diawali dengan
penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak Islam/Raudhatul Athfal pada tanggal 26 Juli 1999 atas
arahan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal yaitu Bapak Drs. H. Mubarok, M.Si.
Pendidikan Madrasah Istiqlal bertujuan membantu program pemerintah dalam mewujudkan
tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab. Kurikulum tingkat satuan pendidikan Madrasah
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Tsanawiyah Istiqlal dengan menitikberatkan pada pilar keunggulan yang meliputi akhlakul
karimah, sains, teknologi, bahasa dan nasionalisme dalam rangka mewujudkan visi dan misi
Madrasah Istiqlal Jakarta.
Secara khusus, penulis menjadikan kelas VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai objek penelitian. Kelas yang diteliti
berjumlah 30 orang yang terbagi dari dua kelas yaitu kelas VIII A dan VIII B, masing-masing
kelas berjumlah 15 orang. Alasan penulis memilih siswa kelas VIII sebagai objek penelitian
dikarenakan mereka telah mempelajari pelajaran bahasa Arab kurang lebih selama satu tahun
sehingga mereka dapat mengetahui lebih dalam pelajaran tersebut dibandingkan dengan siswa
di kelas VII. Adapun latar belakang penulis memilih madrasah Istiqlal Jakarta sebagai lokasi
penelitian dikarenakan oleh status madrasah Istiqlal, yaitu:
1. Madrasah Istiqlal sebagai lembaga pendidikan yang berada di Masjid Istiqlal. Masjid
Istiqlal dianggap sebagai masjid terbesar di Asia Tenggara.
2. Status madrasah Istiqlal yang sebelumnya di bawah binaan Kementerian Pendidikan
Nasional RI, berubah status berada di bawah binaan Kementerian Agama RI.
3. Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai tempat beribadah saja tetapi terdapat madrasah
sebagai tempat pendidikan yang bertujuan sebagai pencetak generasi bangsa yang
berpendidikan dan berakhlak mulia.
4. Lokasi Masjid Istiqlal yang berada di tengah perkotaan Jakarta sehingga menjadi
tempat yang strategis dan cukup terjangkau.
Pendirian MTs yang masih tergolong baru yaitu sejak tahun 2007, sehingga penulis
ingin mengetahui dan ingin mengembangkan lebih jauh mengenai pengajaran yang ada di
MTs tersebut, khususnya mengenai pengajaran bahasa Arab.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian campuran
antara metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada dasarnya, penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif karena data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dari
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
lapangan, yaitu dengan terjun langsung dan mengamati sumber data ke lokasi pemerolehan
data. Data yang diperoleh merupakan hasil dari observasi dan wawancara. Namun, metode
kuantitatif juga digunakan penulis dalam menganalisis data kuesioner yang telah diperoleh.
Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam menghitung persentase efektifitas
pengajaran kemahiran bahasa Arab dengan menggunakan media kuesioner yang diisi oleh 30
siswa kelas VIII MTs Istiqlal Jakarta. Hasil dari data kuesioner tersebut dianalisis
menggunakan teknik statistik. Metode penelitian kualitatif lebih menitikberatkan pada
penelitian observasi dan wawancara yang merupakan data nonstatistik tanpa menggunakan
angka-angka. Wawancara yang dilakukan yaitu kepada Ibu Laila selaku guru bahasa Arab
kelas VIII MTs Istiqlal Jakarta. Pembahasan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Istiqlal Jakarta terletak di dalam Masjid Istiqlal yaitu satu
atap dengan Masjid Istiqlal. Madrasah Tsanawiyah Istiqlal Jakarta terletak di jalan Taman
Wijaya Kusuma Jakarta Pusat. Madrasah Tsanawiyah didirikan tahun 2007 dengan jumlah
banyaknya siswa adalah 2 siswa. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Istiqlal dipimpin oleh bapak
M. Ilyas Amanap, M.Pd. MTs Istiqlal memiliki satu orang guru yang mengajarkan pelajaran
bahasa Arab yang bernama Ibu Lailatul Badriyah, S.Pd., yang biasa dipanggil dengan sebutan
Ibu Laila. Ibu Laila adalah lulusan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Arab. Ibu Laila mengajar di MTs Istiqlal sejak tahun 2009. Buku yang
digunakan dalam mata pelajaran bahasa Arab adalah buku karya DR. D.Hidayat penerbit
Karya Toha Putra Semarang cetakan tahun 2009 dengan judul Pelajaran Bahasa Arab,
kurikulum tahun 2008.
• Metode Pengajaran dalam Kemahiran Mendengar (‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻷﺳﺘﻤﺎﻉع‬
MTs Istiqlal Jakarta dalam pencapaian kemahiran mendengar menggunakan metode
ceramah, metode terjemah, dan metode gramatika. Di dalam pelaksanaan pengajaran
kemahiran mendengar pada sekolah ini khususnya kelas VIII, para siswa hanya
mendengarkan pengucapan ataupelafalan kosakata atau kalimat bahasa Arab dari guru. Guru
juga menterjemahkan kosakata bahasa Arab atau kalimat bahasa Arab yang diucapkannya ke
dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, para siswa diminta untuk mendengar dan menyimak
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
dengan baik. Pusat perhatian dalam pengajaran kemahiran mendengar ada pada guru,
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang baik. Salah satu materi yang disampaikan
oleh guru dalam mengajarkan kemahiran mendengar yaitu mengenai‫( ﺍاﻟﻬﮭﻮﺍاﻳﯾﺔ‬al-hiwāyah)artinya
hobi. Pertama-tama guru menyebutkan kosa kata satu persatu macam-macam hobi, yaitu :
‫ﺿَﺔ‬
‫ﺍاﻟﺮﱢﻳﯾ َﺎ‬
/ar-riyā ah/ (berolahraga)
‫ﺳْﻢ‬
‫ﺍاﻟ ﺮﱠ‬
‫ﺼْﻮِﻳﯾْﺮ‬
‫ﺍاﻟ ﺘﱠ‬
ّ‫ﻲ‬
ِ‫ﻂﱡ ﺍاﻟْﻌﺮَ ﺑ‬
َ‫ﺍاﻟْﺨ‬
/ar-rasm/ (melukis)
/at-taswir/ (fotografi)
/alkhattu al’arabi/ (menulis kaligrafi)
‫ﺍاﻟْﻘِﺮَﺍاءَﺓة‬
‫ﺤَﺎﺳُﻮْﺏب‬
ْ ‫ﺍاﻟ‬
/al-qira’ah/ (membaca)
/al-hāsūb/ (bermain komputer)
‫ﺍاﻟﻄﱠﺒْﺦ‬
/at-tabh/ (memasak)
Guru juga menggunakan metode gramatika/tata bahasa dalam mengajarkan kemahiran
mendengar, contohnya :
‫ﻚ ِ؟‬
ُ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾ َﺘ‬
/mā hiwāyatuki?/ (apa hobi kamu (perempuan)?)
Kalimat di atas merupakan contoh pertanyaan untuk menanyakan hobi kepada seorang
perempuan.
‫ﻚ َ؟‬
ُ‫ﻣﻫﮬﮪھَِﺎﻮَﺍاﻳﯾ َﺘ‬
/mā hiwāyatuka?/ (apa hobi kamu (laki-laki)?)
Kalimat di atas merupakan contoh pertanyaan untuk menanyakan hobi kepada seorang lakilaki.
‫ﺿَﺔ‬
‫ﻫﮬﮪھ ِﻮ َﺍاﻳﯾَﺘِﻲﺍاﻟﺮﱢﻳﯾَ ﺎ‬
/hiwāyatī r-riyā ah/ (hobi saya olahraga)
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat untuk menyatakan hobi diri sendiri.
Ketika guru mengajarkan materi tentang hobi dengan menggunakan metode ceramah,
sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik, namun ada anak yang
duduknya di posisi belakang kurang memperhatikan guru saat menerangkan materi dengan
metode ceramah. Metode ceramah ini digunakan guru dalam memberikan pengetahuan
tentang pelafalan atau pengucapan bahasa Arab. Hal ini disebabkan karena guru tidak
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
menggunakan laboratorium dan metode audiolingual dalam mengajar. MTs Istiqlal memiliki
laboratorium bahasa, namun guru tidak menggunakan laboratorium bahasa. Hal ini
disebabkan karena masih kurang sarana media yaitu kaset berbahasa Arab dan alat pendengar
(headset) ada beberapa yang rusak, serta kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan
laboratorium bahasa. Hambatan lainnya adalah waktu yang digunakan dalam pelajaran bahasa
Arab yang sangat singkat, yaitu hanya 2x40 menit. Dalam kemahiran mendengar, guru juga menggunakan metode terjemah. Penggunaan
metode terjemah ini dilakukan setelah guru menjelaskan materi berbahasa Arab kepada siswa.
Guru menterjemahkan materi bahasa Arab yang sudah dijelaskan ke dalam bahasa Indonesia.
Ketika guru sedang menterjemahkan arti dari materi tersebut, siswa diminta mencatat arti
yang diterjemahkan oleh guru. Setelah semua selesai diterjemahkan, guru meminta siswa
untuk mengulangi kembali arti yang sudah dijelaskan oleh guru. Guru menanyakan siswa
secara acak, khususnya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dalam
menterjemahkan materi. Hal ini bertujuan agar siswa harus fokus dalam belajar bahasa Arab.
Pada dasarnya, semua pengajaran yang dilakukan oleh guru hanya terfokus pada satu tujuan.
Tujuan dari pembelajaran ini yaitu siswa dapat mengerjakan soal-soal ujian tengah semester
dan ujian akhir semester. Dengan segala keterbatasan tersebut, maka dari itu dalam kemahiran
mendengar, guru menggunakan metode ceramah, metode terjemah dan metode gramatika.
• Keefektivitasan Pengajaran Kemahiran Mendengar
Metode pengajaran untuk kemahiran mendengar yang digunakan oleh guru kepada
siswa tergolong pengajaran kurang efektif karena terlalu monoton sehingga ada beberapa
siswa yang terlihat kurang antusias untuk mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.
Hal ini terlihat ada beberapa anak yang mengantuk dan menundukkan kepalanya di meja
ketika guru sedang memberikan materi. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa metode
pengajaran dalam kemahiran mendengar cukup diserap dengan baik oleh siswa.
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa setengah siswa dari jumlah siswa mengalami
cukup kesulitan namun masih dapat memahami dan mengikuti metode pengajaran yang
diterapkan guru dalam kemahiran mendengar. Namun seperempat siswa dari jumlah siswa
dapat dengan mudah untuk memahami metode pengajaran yang diterapkan guru, serta
seperempat siswa dari jumlah siswa menghadapi kesulitan dalam memahami metode
pengajaran yang diterapkan guru dalam kemahiran mendengar. Evaluasi yang ingin
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
disampaikan adalah penggunaan metode ceramah yang terus menerus dan terlalu monoton
akan membuat siswa bosan, akibatnya siswa menjadi mengantuk dan sering menundukkan
kepalanya di atas meja. Hal-hal yang mungkin perlu ditingkatkan dalam kemahiran
mendengar ini adalah mencoba variasi lain dalam pengajaran, misalnya metode audio visual
yaitu dengan menonton film anak berbahasa Arab walaupun hanya sekali atau dua kali. Hal
ini akan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi, selain itu siswa juga menjadi
terhibur dan terhindar dari kejenuhan belajar. Pengadaan Native speaker atau penutur asing
juga diperlukan, karena hal ini dapat pengetahuan mengenai pelafalan atau pengucapan
bahasa Arab dari penutur asli dan dapat menarik perhatian siswa dalam belajar bahasa Arab.
• Metode Pengajaran dalam Kemahiran Berbicara (‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻜﻼﻡم‬
Dalam mengajarkan kemahiran berbicara, guru menggunakan metode mengahafal
(mahfuzah) dan metode tanya jawab. Siswa kelas VIII di MTs Istiqlal Jakarta lebih
ditekankan pada penghafalan kosa kata yang terdapat di buku paket mereka.
Kosa kata yang dihafalkan yaitu,
‫ﺿَﺔ‬
‫ﺍاﻟﺮﱢﻳﯾ َﺎ‬
/ar-riyā ah/ (berolahraga)
‫ﺳْﻢ‬
‫ﺍاﻟ ﺮﱠ‬
‫ﺼْﻮِﻳﯾْﺮ‬
‫ﺍاﻟ ﺘﱠ‬
ّ‫ﻲ‬
ِ‫ﻂﱡ ﺍاﻟْﻌﺮَ ﺑ‬
َ‫ﺍاﻟْﺨ‬
/ar-rasm/ (melukis)
/at-taswir/ (fotografi)
/alkhattu al’arabi/ (menulis kaligrafi)
‫ﺍاﻟْﻘِﺮَﺍاءَﺓة‬
‫ﺤَﺎﺳُﻮْﺏب‬
ْ ‫ﺍاﻟ‬
/al-qira’ah/ (membaca)
/al-hāsūb/ (bermain komputer)
‫ﺍاﻟﻄﱠﺒْﺦ‬
/at-tabh/ (memasak)
Kosa kata yang digunakan dalam melatih kemahiran berbicara sama dengan kosa kata
yang digunakan dalam melatih kemahiran mendengar. Hal ini terjadi karena sebelum siswa
dapat berbicara kosa kata tersebut, siswa harus mendengar kosa kata tersebut dari guru agar
pelafalan atau pengucapannya benar. Guru memberikan waktu sekitar 15 menit kepada siswa
untuk menghafal kosa kata. Setelah siswa hafal beberapa kosa kata mengenai ‫( ﺍاﻟﻬﮭﻮﺍاﻳﯾﺔ‬alhiwāyah) artinya hobi, maka guru akan menanyakan pertanyaan sederhana. Dalam hal ini
guru menggunakan metode tanya jawab. Pertanyaan yang ditanyakan guru kepada salah satu
siswa yang bernama Farhan, yaitu :
‫ﻚَ ﻳﯾَﺎ ﻓَﺮْﺣﺎﻥن؟‬
ُ ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾَﺘ‬
/mā hiwāyatuka yā Farhan ?/ (Apa hobi kamu ya Farhan ?)
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Pertanyaan guru tersebut dijawab oleh Farhan, dengan jawaban :
‫ﺼْﻮِﻳﯾْﺮ‬
‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾَﺘِ ﻲﺍاﻟ ﺘﱠ‬:
‫ﺣًﺎ‬
ْ‫ﻓَ ﺮ‬
/Farhan : hiwāyatī at-ta wīr/ (Farhan : hobi saya fotografi)
Cara seperti ini digunakan guru untuk memudahkan siswa dalam belajar bahasa Arab.
Guru menanyakan satu persatu siswa yang ada di kelas yaitu sebanyak 15 siswa pada kelas
VIII A dan 15 siswa pada kelas VIII B. Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan
yang ditanyakan oleh guru, namun ada beberapa siswa yang masih kurang paham terhadap
materi tersebut. Siswa yang belum paham akan dijelaskan kembali secara perlahan oleh guru
sampai siswa tersebut mengerti. Alasan guru menggunakan metode seperti ini karena
keterbatasan waktu. Jika siswa harus menghafal percakapan, maka butuh waktu yang lebih
lama. Materi yang belum diajarkan oleh guru masih banyak, oleh karena itu guru tidak
menggunakan metode menghafal percakapan. Kosa kata yang sudah dihafal oleh siswa
nantinya akan ditanyakan kembali oleh guru. Hal ini bertujuan agar siswa mengingat kosa
kata baru dan dapat mempraktikkan dengan berbicara kosa kata itu kembali.
• Keefektivitasan Pengajaran Kemahiran Berbicara
Metode pengajaran untuk kemahiran berbicara yang digunakan oleh guru kepada siswa
tergolong pengajaran yang kurang efektif. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan langsung di
kelas dan didukung oleh hasil kuesioner responden yang menyatakan kurang mampunya
siswa dalam hal berbicara. Tidak efektifnya kemahiran berbicara ini disebabkan karena guru
tidak mengajarkan kemahiran berbicara secara detail yang dikarenakan oleh waktu yang
sangat sedikit. Kegiatan berbicara ini sebenarnya merupakan kegiatan yang menarik dan
“ramai” dalam kelas bahasa. Akan tetapi seringkali terjadi sebaliknya. Kegiatan berbicara
menjadi tidak menarik, tidak merangsang partisipasi siswa, suasana menjadi kaku dan
akhirnya terhenti. Kunci keberhasilan kegiatan berbicara sebenarnya ada pada guru. Apabila
guru dapat secara tepat memilih topik pembicaraan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa,
dan memiliki kreativitas.
Evaluasi yang ingin disampaikan adalah penggunaan metode menghafal dengan
menambahkan percakapan sederhana yang dihafalkan, misalnya percakapan menanyakan
kabar seseorang, atau menanyakan identitas seseorang yang dilakukan sekali atau dua kali.
Banyak pengunjung asing yang berkunjung di Masjid Istiqlal, salah satunya pengunjung dari
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
negara Timur Tengah yang menggunakan bahasa Arab dalam kesehariannya. Oleh karena itu,
alangkah baiknya jika siswa MTs Istiqlal dapat mempraktikkan bahasa Arab tersebut kepada
pengunjung asing negara Arab. Walaupun terjadi hambatan dalam waktu pengajaran, praktik
ini dapat dilakukan sekali saja. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun minat siswa
terhadap bahasa Arab karena dapat langsung dipraktikkan kepada pengunjung asing tersebut.
• Metode Pengajaran dalam Kemahiran Membaca (‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻘﺮﺍاءﺓة‬
Dalam mengajarkan kemahiran membaca, guru bahasa Arab kelas VIII hanya
menggunakan metode membaca. Metode membaca adalah cara memberikan pelajaran dengan
cara membaca, baik membaca dengan bersuara maupun membaca dalam hati. Bahan yang
digunakan untuk dibaca adalah teks bacaan yang ada di dalam buku paket bahasa Arab yang
digunakan. Ketika memulai pelajaran, guru meminta siswa untuk membuka buku pada
halaman yang terdapat teks bacaan, setelah itu guru membaca teks tersebut yang bertujuan
untuk memberi contoh cara pelafalan bahasa Arab kepada para siswa.Dalam mengajarkan
kemahiran membaca, guru menggunakan slide proyektor yang sudah guru buat teks bacaan
sesuai dalam buku paket. Teks yang dibacakan oleh guru, yaitu :
‫ﻘﻟﺍاﺮِءﺍاََﺓة‬
‫ﻀَ ﺎءﺃأَﻭوْﻗَﺎﺕتِﺍاﻟﻔَﺮَﺍاﻍغ‬
َ‫ﻗ‬
.‫ﻞ ُ ﺍاﻟﻘِﺮَﺍاءَﺓة ﻭوَ ﺍاﻟﺮﱠﺳْﻢ‬
ْ ‫ﻣِﺜ‬،٬‫ﺕتﻛَﺜِﻴﯿْﺮَﺓة‬
‫ﻪﮫُﻫﮬﮪھ ِﻮَﺍاﻳﯾَﺎ‬.َ‫ﻒ ﻟ‬
ُ‫ﻲ ﻳﯾُﻮْﺳ‬
ِ‫ﺻَﺪِﻳﯾْ ﻘ‬
‫ﻫﮬﮪھَﺬَﺍا‬
ِ‫ﻼَ ﻣ‬
ّ‫ﻲ‬
ْ‫ﻹِﺳ‬
‫ﺦ ﺍا‬
ْ‫ﺃأَﻥنْﻳﯾَﻘْﺮ َﺃأ َﺍاﻟ ﺘﱠﺎﺭر ِﻳﯾ‬
‫ﻼﱠﺕتﻭوَ ﻳﯾُﻔَﻀﱢ‬
ُ‫ﻞ‬
َ‫ﺐَ ﻭو َﺍا ﻟْﻤَﺠ‬
ُ‫ﻍغِ ﺍاﻟﻜُ ﺘ‬
‫ﺕتِﺍاﻟﻔﺮَ ﺍا‬
‫ﻲ ﺃأَﻭوْﻗَ ﺎ‬
ِ‫ﻒﻓ‬
ُ‫ﻳﯾَ ﻘْﺮَﺃأﻳﯾُﻮْﺳ‬
ِ‫ﺱسَﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾ ﺔَ ﺍاﻟﺮَﺳْﻢ‬
ِ ‫ﻥنْﻳﯾُﻤَﺎﺭر‬
َ ‫ﻒ‬
ُ‫ﺳ ﺃأ‬
ْ ‫ﺐّ ﻳﯾُﻮ‬
ِ‫ﻄْﻠَﺔِﻳﯾُﺤ‬
ُ ‫ﻭوَﻓِ ﻲ ﺃأَﻳﯾﱠﺎﻡم ِﺍاﻟْﻌ‬
‫ﻋَﺔ‬
‫ﻥنﻟْﻤُ ﺘﻨَ ﻮﱢ‬
‫ﻷَﻟْﻮ ﺍاَﺍا‬
‫ﺴْﺘَ ﻌْﻤِﻞَﺍا‬
َ‫ ﻳﯾ‬،٬َ‫ﺕتﻭو‬
‫ﺱسﻭوﺍاﻟْﺤﻴﯿَﻮَﺍاﻧ َﺎ‬
‫ﻄﱠﺒِﻴﯿْ ﻌَﺔﻭوﺍاﻟﻨ ﱠﺎ‬
‫ﻓَ ﺘَﺮْﺳُﻢ ﺍاﻟ‬
‫ﻭوَﻫﮬﮪھﺬِﺍاﺻَﺪِﻳﯾْﻘِﻲﻓَﺮِﻳﯾْﺪ‬
‫ﻄﱠﺎﺋِﺮَﺓة‬
‫ﺴﱠ ﻠﱠﺔ ﺃأَﻭوﺍاﻟْﻜ ُﺮَﺓةﺍا ﻟ‬
‫ﻄﱠﺎﻭوِ ﻟَﺔﺃأَﻭوْﻛُﺮَﺓةِ ﺍاﻟ‬
‫ﺻْ ﺪِﻗَ ﺎﺋِﻪﮫﻓِﻲﺗِﻨْﺲِﺍاﻟ‬
َ‫ﻍغﻣَﻊ ﺃأ‬
‫ﺃأ َﻭوْﻗَﺎﺕتِﺍاﻟْﻔَﺮَﺍا‬
ِ ‫ﺐﻓَﺮِﻳﯾْﺪﻓ‬
‫ﻲ‬
َ ‫ﻳﯾ َﻠْﻌ‬
‫ﺳْﻤُﻪﮫ ﻓَُﻮْﺯزِﻱي‬
ِ ،٬‫ﺟَﺮ ﺍا‬
‫ﻖ ﺁآ‬
ْ‫ﺻَﺪِ ﻳﯾ‬
‫ﻭوَﻫﮬﮪھﺬَﺍا‬
.‫ﻄﱠﺒِﻴﯿْﻌَﺔ‬
‫ﺱسﻭوَﺍا ﻟ‬
‫ﺼَﻮ ﱢﺭر َ ﺑِﻬﮭَﺎﺍاﻟ ﻨﱠﺎ‬
ُ‫ﺼْﻮِﻳﯾْﺮِﻭوَﻳﯾ‬
‫ﻞ َﺁآﻟَﺔ َﺍاﻟ ﺘﱠ‬
ِ‫ﺴ ْﺘَﻌ ْﻤ‬
َ‫ﻥنْﻳﯾ‬
َ‫ﺐ ّﻓَﻮْﺯزِﻱي ﺃأ‬
ُ ‫ﻳﯾ‬
ِ‫ﺤ‬
‫ﻲَْﺮْﻳﯾَﻢ‬
‫ﺘِ ﻣ‬
ُ‫ﻭوَﻫﮬﮪھَﺬﻩهِ ﺃأ‬
ْ‫ﺧ‬
‫ﻏِ ﻬﮭَﺎ ﺍاﻟﺘﱠﺪْﺑِﻴﯿْﺮَ ﺍاﻟْ ﻤَﻨْﺰِﻟِﻲ‬
‫ﺕتِﻓَﺮ َﺍا‬
‫ﻲﺃأَﻭوْﻗ َﺎ‬
ِ ‫ﺱسَﺮْﻳﯾَﻢﻓ‬
ِ‫ﺗُﻤَﺎﺭر ﻣ‬
‫ﻰﺍاﻟﻌَﺮَﺑِﻴﯿﱠﺔ‬
َ ‫ﺳ ِﻴﯿْﻘ‬
ْ ‫ﻰ ﺍاﻟْﻤُﻮ‬
َ‫ﻉع َﺇإِ ﻟ‬
‫ﺴﱢ ﻤَﺎ‬
‫ﺱسَ ﺍاﻟ‬
ِ ‫ﻥن ْﺗُﻤَﺎﺭر‬
َ ‫ﺐّﺃأ‬
ُ‫ﻲ َﺗ‬
ِ‫ﺤ‬
ِ‫ ﻫﮬﮪھ‬،٬‫ﻲﻣَﻴﯿ ْﻤُﻮْﻧَﺔ‬
ِ ‫ﺻ َﺪِﻳﯾ ْﻘَﺘ‬
ِ‫ﻭوﻫﮬﮪھَ ﺬﻩه‬
‫ﻲﺇإِﻟْﻴﯿَﺎﺱس‬
ِ‫ﺧ‬
َ‫ﻭوَﻫﮬﮪھ َﺬ َﺍاﺃأ‬
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
.‫ﺳَﺔ‬
َ‫ﻄِﻴﯿﱠﺔ ﺑِﺎﻟ ْﻤَﺪ ْﺭر‬
‫ﺤَﺎﺋ‬
ْ‫ﺠَ ﻠﱠﺔ ﺍاﻟ‬
‫ﻰ ﺍاﻟْﻤ‬
َ‫ﻧْﺪُﻭوْ ﻧِﻴﯿْﺴِﻴﯿﺛُﱠﺔ ﻢﱠﻳﯾُﻘَﺪﱢﻣ ُﻬﮭَﺎﺇإ ِﻟ‬
ْ‫ﺷْﻌَﺎﺭرَ ﺍا‬
ِ‫ﻹ‬
َ ‫ﻷ‬
‫ﺾَﺍا‬
ْ ‫ﺱس ﺑَﻌ‬
‫ﻳﯾَ ﻜْﺘُﺐﺇإِ ﻟْﻴﯿَﺎ‬
/al-qirā?ah/
/hāża
adīqī yūsuf/
/lahu hiwāyātu ka īrah, mi lu al-qirā?ah warrasm/
/yaqra? yūsuffī ?auqāti al-farāgil kutuba walmajallāt wa yufa
ilu ?an yaqra?a at-tārīkh
al?islāmīyy/
/wa fī ?ayyāmil ‘u lati yuḥibbuyūsuf ?an yumārisa hiwāyātar rasmi/
abī’ah wa annās wa al-hayawānāt, wa yasta’mila ?lwān al-mutanawwi’ah/
/fayarsumu
/wa hāża
adīqī farīd/
/yal’ab farīd fī ?auqāti al-farāgil ma’a?a diqā?ihi fī tinsi a ?au al-kuratu a /wa hāża
āwilah ?au kurati as-sallah
ā?irah/
adīqīākhar, ismuhu fauzī/
/yuhibbu fauzī ?an yasta’mila ālata at-ta wīri wayu awwira bihā an-nās wa a -
abī’ah/
/wahāżihi ?ukhtī maryam/
/tumāris maryam fī?auqāti al-farāgihā at-tadbīra al-manzilī/
/wahāżihi adīqatī maimūnah, hiya tuhibbu ?an tumārisa as-samā’a ?ilā al-mūsīqā al‘arabiyyah/
/wahāża ?akhī ?ilyās/
/yaktub ?ilyās ba’ a al-?asy’āra al-?indūnīsiyyah
umma yuqaddimuhā ?ilā al-majallah
al-ha?i iyyah bilmadrasah/
Membaca
Mengisi waktu luang
Ini adalah teman saya, Yusuf. Dia mempunyai banyak hobi, seperti membaca dan
menggambar.
Yusuf membaca ketika waktu luang, dia membaca buku-buku, majalah-majalah dan lebih
sering untuk membaca sejarah Islam. Pada hari libur, Yusuf suka melatih hobinya yaitu
menggambar. Dia melukis alam, manusia dan hewan dengan menggunakan warna yang
bervariasi.
Ini adalah teman saya, Farid.
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Farid bermain diwaktu luang dengan teman-temannya yaitu teman dalam bermain tenis meja,
basket atau voli.
Ini adalah teman saya yang lain, Fauzi.
Fauzi suka menggunakan kameranya untuk memfoto orang-orang dan alam sekitar.
Ini adalah saudara perempuan saya, Maryam.
Maryam mengisi waktu luangnya dengan melakukan pekerjaan rumah.
Ini adalah teman saya, Maimunah.
Dia suka mendengarkan musik Arab.
Ini saudara laki-laki saya, Ilyas.
Ilyas menulis beberapa puisi Indonesia dan kemudian mengirimkannya ke dinding majalah
sekolah.
Ketika guru sudah selesai membaca teks tersebut, guru meminta siswa untuk membaca
teks yang sudah guru bacakan terlebih dahulu. Teks bacaan berbahasa Arab dibagi dua bagian
oleh guru, biasanya guru membagi dua latihan tersebut kepada para murid berdasarkan jenis
kelamin, misalnya setengah teks bacaan untuk dibaca murid perempuan dan setengah teks
bacaan selanjutnya untuk dibaca murid laki-laki. Dengan demikian, dalam mengajarkan
kemahiran membaca yaitu dengan mengulangi kembali apa yang sudah dibaca oleh guru.
Siswa lebih bisa dalam kemahiran membaca dari pada kemahiran berbicara. Hal ini
disebabkan karena siswa lebih sering membaca dari pada berbicara.
• Keefektivitasan Pengajaran Kemahiran Membaca
Metode pengajaran untuk kemahiran membaca yang digunakan oleh guru kepada siswa
tergolong pengajaran yang efektif. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan langsung di kelas
dan didukung oleh hasil kuesioner responden yang menyatakan mampunya siswa dalam hal
membaca. Hal ini disebabkan oleh pengajaran guru yang terfokus oleh membaca. Dalam
ujian, kemahiran membaca juga sangat penting karena soal-soal ujian adalah soal yang
mengharuskan siswa membaca agar dapat menjawab soal-soal yang ada.
Membaca merupakan materi terpenting diantara materi-materi pelajaran, karena dalam
ujian tengah semester dan ujian akhir semester lebih banyak pemahaman dalam membaca.
Oleh karena itu membaca merupakan sarana yang utama untuk mencapai tujuan pembelajaran
bahasa. Melalui metode ini diharapkan siswa dapat mengucapkan lafadz kata dan kalimat
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
dalam bahasa Arab yang fasih, lancar, dan benar sesuai tanda baca.Evaluasi yang ingin
penulis sampaikan adalah penggunaan teks cerita yang tidak ada tanda vokal untuk melatih
siswa membaca teks tanpa tanda vokal. • Metode Pengajaran dalam Kemahiran Menulis (‫)ﻣﻬﮭﺎﺭرﺓة ﺍاﻟﻜﺘﺎﺑﺔ‬
Metode yang digunakan untuk mengajarkan kemahiran menulis adalah metode menulis,
yaitu siswa hanya diminta untuk menuliskan kembali materi yang diberikan guru yang ada
dipapan tulis atau dislide proyektor. Salah satu materi yang diajarkan dan diminta oleh guru
untuk menulis kembali di dalam buku tulis masing-masing siswa, yaitu :
Kata Kerja yang Menggunakan Kata ْ‫ﻥن‬
َ‫ﺃأ‬
Dalam kalimat bahasa Arab, dua fi’il (kata kerja) dapat bertemu dalam satu kalimat
dengan menambahkan kata ْ‫ﻥن‬
َ‫ ﺃأ‬.
Misal : Saya ingin membaca Al-Qur’an
‫ﺃأُﺭرِﻳﯾْﺪُ ﺃأَﻗْﺮَ ﺃأَﺍاﻟﻘُﺮْﺁآﻥن‬
‫ﻥنْ ﺃأَﻗْﺮَ ﺃأَﺍاﻟﻘُﺮْﺁآﻥن‬
َ ‫ﺃأُﺭرِﻳﯾْ ﺪُﺃأ‬
‫ﺃأُﺭرِﻳﯾْﺪُﻗِﺮﺍاءَﺓةَﺍاﻟ ﺮُﻘْﺁآﻥن‬
(salah)
(benar)
(benar)
Jadi, dalam kalimat bahasa Arab boleh memakai dua kata kerja dengan penambahan kata ْ‫ﻥن‬
َ‫ﺃأ‬
atau dengan masdarnya.
Ketika guru selesai menjelaskan meteri tersebut di kelas VIII A, siswa diminta guru
untuk menulis kembali materi tersebut. Dalam materi tersebut hanya ada tiga kalimat bahasa
Arab yang harus ditulis oleh siswa. Ketika diminta untuk mencatat, sebagian besar dari
jumlah siswa langsung mencatat namun dengan perlahan. Beberapa siswa lain ada yang masih
susah untuk diperintah menulis. Ada satu anak yang tidak menulis dikarenakan buku tulisnya
tertinggal di rumah. Ketika diajarkan materi tersebut di kelas VIII B, sebagian besar siswa
cukup sulit untuk diperintah oleh guru dalam hal menulis, namun siswa tetap menulis
walaupun dengan perlahan.
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Ada cara lain yang guru pakai untuk menimbulkan minat menulis bahasa Arab terhadap
siswa, yaitu dengan memberikan tugas kelompok untuk membuat suatu percakapan bahasa
Arab mengenai hobi. Satu kelompok terdiri dari lima orang dan tugasnya adalah membuat
lima pertanyaan dan lima jawaban. Contoh percakapan bahasa Arab yang siswa kerjakan
(siswa hanya mengerjakan tulisan bahasa Arabnya saja) :
‫ﻳﯾَ ﻓَﺎ ﺮْﺣﺎﻥن ؟‬
ُ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮﺍاﻳﯾَ ﺘ‬
َ‫ﻚ‬
: ‫ﻋَﺰِﻳﯾْﺰ‬
/’aziz : mā hiwāyatuka yā farhan ?/ Aziz : Apa hobi kamu ya Farhan ? ‫ﺼْﻮِﻳﯾْﺮ‬
‫ﻲ ﺘﱠ‬
‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾَﺘِ ﺍاﻟ‬:
‫ﻓَ ﺮْﺣﺎﻥن‬
/farhan : hiwāyatī at-ta
wīr/
Farhan : hobi saya fotografi
‫ﻚَِﺎ ﻧَﺪْﻳﯾَﺎ ؟‬
‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮ ﺍاﻳﯾَﺘُﻳﯾ‬
: ‫ﻓَ ﺮْﺣﺎﻥن‬
/farhan : mā hiwāyatuki yānadya ?/
Farhan : Apa hobi kamu ya Nadya ?
‫ﻄﱠﺒْﺦ‬
‫ﻲ ﺍاﻟ‬
ِ ‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾَﺘ‬:‫ﻧَﺪْ ﻳﯾَﺎ‬
/nadya : hiwāyatī at-tabkh/
Hobi saya memasak
‫ﻚَ ﻳﯾَﺎ ﻋَﺰِﻳﯾْﺰ ؟‬
ُ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮﺍاﻳﯾَ ﺘ‬
:‫ﻧَﺪْﻳﯾَﺎ‬
/’nadya : mā hiwāyatuka yā ‘azīz?/ Nadya : Apa hobi kamu, Aziz? ‫ﺍاﻟﻘِﺮَﺍاءَﺓة‬
ِ ‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾَﺘ‬:
‫ﻲ‬
‫ﻋَﺰِﻳﯾْﺰ‬
/‘azīz: hiwāyatī al-qirā?ah/
Aziz : Hobi saya membaca
‫ﻳﯾَﺎﺳَﻠْ ﻤﺎﻥن؟‬
ُ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮﺍاﻳﯾَ ﺘ‬
َ‫ﻚ‬
: ‫ﻋَﺰِﻳﯾْﺰ‬
/‘azīz:mā hiwāyatuka yā salman ?/ Aziz : Apa hobi kamu, Salman ?
‫ﺿَﺔ‬
‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍا ﻳﯾَﺘِﻲﺍاﻟﺮﱢ ﻳﯾَﺎ‬: ‫ﻥن‬
‫ﺳَﻠْﻤﺎ‬
/salman : hiwāyatī ar-riyā
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
ah/
Salman : Hobi saya olahraga
‫ﻳﯾ ﺎَﺭرﺣﻴﯿﻢ؟‬
ُ‫ﻣَﺎﻫﮬﮪھِﻮﺍاﻳﯾَ ﺘ‬
َ‫ﻚ‬
:‫ﻥن‬
‫ﺳَﻠ ْﻤﺎ‬
/salman :mā hiwāyatuka yārahīm ?/
Salman : Apa hobi kamu, Rohim ?
‫ﺣَﺔ‬
‫ﺴﱢﺒ َﺎ‬
‫ﻲ ﺍاﻟ‬
ِ‫ﻫﮬﮪھِﻮَﺍاﻳﯾ َﺘ‬: ‫ﺭرﺣﻴﯿﻢ‬
/rohīm : hiwāyatīas-sibāhah/
Rohim : Hobi saya berenang
Guru juga menggunakan gambar sebagai sarana untuk mengajarkan bahasa Arab
dalam kemahiran menulis. Guru memperlihatkan gambar dan kosa kata dari gambar tersebut
yang ada dalam buku paket siswa. Setelah itu, dalam lembar halaman buku paket setelahnya
ada gambar yang tidak ada kosa kata dari gambar tersebut. Siswa diberikan latihan oleh guru
berupa menulis kosa kata sesuai dengan gambar yang ada. Contohnya :
Gambar dengan kosa kata
Gambar tanpa kosa kata • Keefektivitasan Pengajaran Kemahiran Menulis
Metode pengajaran untuk kemahiran menulis yang digunakan oleh guru kepada siswa
tergolong pengajaran yang cukup efektif. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan langsung di
kelas dan didukung oleh hasil kuesioner responden yang menyatakan mampunya siswa dalam
hal menulis. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa sebagian siswa cukup sulit memahami
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
pengajaran yang diterapkan guru dalam kemahiran menulis. Seperempat siswa dapat dengan
mudah memahami pengajaran yang diterapkan guru dalam kemahiran menulis. Sebagian kecil
siswa yang masih merasa kesulitan dalam memahami pengajaran yang diterapkan guru dalam
kemahiran menulis.Hal ini terlihat juga ketika guru meminta siswa untuk menulis dan respon
siswa terlihat dari mereka menulis dengan lambat. Ketidak pahaman siswa dalam menulis
juga disebabkan karena siswa tidak tertarik dalam kemahiran menulis. Beberapa siswa yang
kurang memahami untuk menulis menjadi tugas guru untuk memberikan metode lain dalam
menulis, misalnya dengan adanya permainan menulis khat terbaik, atau melukis kaligrafi. Hal
ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dan menimbulkan minat siswa dalam menulis.
Evaluasi yang ingin penulis sampaikan adalah hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam
kemahiran menulis ini adalah perhatian dan motivasi guru pada siswa yang kurang berminat
dan kurang lancar dalam menulis teks Arab. Siswa yang kurang berminat dalam menulis
dapat menjadi hambatan dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu melakukan bimbingan
serta dorongan moril kepada siswa tersebut agar siswa itu mampu meningkatkan semangat
belajarnya dan termotivasi untuk mengerjakan tugas menulis yang diberikan oleh guru.
Kesimpulan
Metode pengajaran bahasa Arab yang digunakan pada kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
(MTs) Istiqlal Jakarta dalam kemahiran mendengar adalah metode ceramah, metode
terjemahan, metode gramatika. Metode pengajaran bahasa Arab yang digunakan pada kelas
VIII MTs Istiqlal Jakarta dalam kemahiran berbicara adalah metode menghafal dan metode
tanya jawab. Metode pengajaran bahasa Arab yang digunakan pada kelas VIII MTs Istiqlal
Jakarta dalam kemahiran membaca adalah metode membaca. Metode pengajaran bahasa Arab
yang digunakan pada kelas VIII MTs Istiqlal Jakarta dalam kemahiran menulis adalah metode
menulis huruf Arab dalam kosa kata dan kalimat. Metode pengajaran yang paling efektif
digunakan oleh guru dalam mengajar bahasa Arab adalah metode membaca.
MTs Istiqlal Jakarta hanya memiliki satu orang guru bahasa Arab, dan tidak ada penutur
asli atau native speaker. Minat siswa dalam belajar bahasa Arab masih kurang, hal ini
dibuktikan hasil pengamatan langsung dalam kelas dan dengan hasil wawancara dengan Bu
Laila sebagai guru bahasa Arab di MTs Istiqlal Jakarta. Faktor yang menyebabkan kurangnya
minat siswa karena pelajaran bahasa Arab lebih sulit dan jarang didengar. Faktor lain adalah
waktu pertemuan yang sangat singkat yaitu hanya 2x40 menit dalam seminggu. Hal ini
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
membuat guru agak sulit untuk membuat variasi metode pengajaran karena butuh waktu yang
lama untuk mengajarkan dengan metode pengajaran yang lain. Menurut hasil kuesioner, tidak
semua siswa yang kurang berminat dengan bahasa Arab, sebagian siswa lainnya merasa minat
belajar bahasa Arab dengan alasan ingin mendalami ilmu agama, seperti memahami Al Quran dan memahami hadits. Ada pula alasan siswa yang mengatakan bahasa Arab penting yaitu
karena mereka ingin haji dan umroh ke Arab dengan menggunakan bahasa Arab.
Dalam membawakan materi pelajaran, guru terlihat santai, namun agak monoton karena
menyampaikan materi dengan metode yang sama, sehingga siswa terkadang bosan dan jenuh.
Dalam pengajaran bahasa Arab, guru tidak menargetkan pada setiap kemahiran berbahasa,
karena dalam kurikulum pun tidak menuntut untuk pengadaan ujian seperti ujian berbicara,
mendengar, menulis dan membaca. Soal ujian yang ada hanya berupa tes tertulis dimana
siswa harus menjawab soal bahasa Arab yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama. Hal ini
yang menyebabkan guru tidak terlalu menuntut siswa untuk bisa lebih lancar dalam berbicara,
guru hanya memfokuskan siswa kepada kemahiran mendengar, menulis dan membaca.
Kemahiran yang paling penting adalah kemahiran membaca dan menulis, karena kemahiran
ini yang terpakai saat ujian tengah semester dan akhir semester.
Saran
Saran dan masukan yang penulis ingin sampaikan terkait metode dan efektivitas
pengajaran di kelas VIII MTs Istiqlal Jakarta adalah guru dapat mencoba metode baru seperti
outing class atau belajar di luar kelas dengan memberikan tugas secara berkelompok mencari
kosa kata baru yang ada di sekitar masjid Istiqlal. Lingkungan masjid Istiqlal sebenarnya
mendukung untuk meningkatkan minat siswa dalam pengajaran bahasa Arab, karena di
masjid Istiqlal sering dikunjungi oleh pengunjung asing dari negara Arab. Penambahan guru
bahasa Arab dan Native Speaker untuk melatih pelafalan bahasa Arab pada siswa.
Fasilitas yang ada di MTs Istiqlal cukup memadai walaupun laboratorium bahasa tidak
digunakan, tetapi ada proyektor di dalam kelas sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk
memberikan materi audio visual yaitu dengan menonton film anak berbahasa Arab.Metode
psikologi yang digunakan oleh guru harus terus digunakan karena sangat diperlukan untuk
menangani kondisi anak dalam belajar bahasa Arab. Selain itu, guru juga harus jeli melihat
kondisi siswa yang agak lamban dalam memahami materi yang disampaikan agar siswa
tersebut tidak tertinggal jauh oleh siswa yang lain. Metode yang digunakan guru hendaknya
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
efektif dan tidak monoton. Variasi metode pengajaran yang ada bisa menjadi solusi alternatif
bila metode formal yang diterapkan kurang efektif dan cenderung membosankan.
Daftar Referensi
Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Jakarta: Kedutaan
Besar Amerika Serikat.
Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Engkoswara. 1988. Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta: Bina Aksara.
Hamid, Abdul et al. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN MalangPress.
Hermawan, Acep. 2013. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hidayat, D. 2009. Pelajaran Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII. Semarang: PT.
Karya Toha Putra.
Kushartanti, dkk. 2009. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta :
Gramedia Pustaka utama.
Nuha, Ulin. 2012. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: DIVA
Press.
Sumardi, Muljanto. 1974. Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan dari Segi Metodologi.
Jakarta: Bulan Bintang.
Wahab, Muhbib Abdul. 2008. Epistemologi dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
Wasito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Yusuf, Tayar. 1995. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab. Jakarta: Raja Grafindo
Pustaka.
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
Referensi buku berbahasa Arab
.‫ﻋﻄﻴﯿّﺔ‬
‫ﺤﻤﺪ‬
‫ ﻣ‬،٬ ‫ﺷﻲ‬
‫ﺍاﻷﺑﺮ‬
١۱٩۹٥٨۸ ‫ ﺳﻨﺔ‬. ‫ ﻣﻜﺘﺒﺔ ﺍاﻷﻧﺠﻠﻮﺍا ﺍاﻟﻤﺼﺮﻳﯾﺔ‬: ‫ ﺍاﻟﻘﺎﻫﮬﮪھﺮﺓة‬.
: ‫ ﺍاﻟﺮﻳﯾﺎﺽض‬.
.‫ﺤﻤّﺪﻣﺰﻣﻞ‬
‫ﻣ‬،٬‫ﺸﻴﯿﺮ‬
‫ﺍا ﻟﺒ‬
. ‫ﺍاﻟﻤﻤﻠﻜﺔ ﺍاﻟﻌﺮﺑﻴﯿﺔ ﺍاﻟﺴﻌﻮﺩدﻳﯾﺔ‬
١۱٩۹٩۹٥ ‫ ﺳﻨﺔ‬ Referensi Situs :
http://www.madrasahistiqlal.sch.id/Profil Madrasah Istiqlal Jakarta. Diunduh pada Senin, 5
Mei 2014 pukul 19.10 WIB.
http://simbi.kemenag.go.id/simas/index.php/profil/masjid/19/?tipologi_id=1
(situs
Kementerian Agama RI, diunduh pada hari Rabu, 7 Mei 2014 pukul 14.10 WIB)
Metode pengajaran bahasa arab ..., Iftah Nur Rohmah, FIB UI, 2014
resmi
Download