I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
selanjutnya (Hartati, 2005:1). Pendidik anak usia dini selayaknya menyadari
bahwa setiap anak itu unik, sejak lahir mereka mempunyai tingkat kecerdasan
yang berbeda-beda, mereka tumbuh dengan kecepatan yang berbeda.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 BAB II pasal 3 mejelaskan bahwa tujuan
dari pendidikan anak usia dini yang ingin dicapai adalah untuk
mengembangkan pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini
(Sujiono
2007:36).
Pendidikan
anak
usia
dini
bertujuan
untuk
mengembangkan seluruh lingkup perkembangan seperti aspek perkembangan
nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik-motorik, aspek kognitif, aspek bahasa,
dan sosial emosional agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
2
Berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 ayat 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan
Bahwa:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (sujiono 2007:30)”.
Sujiono (2007:1) anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang
merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai
rangsangan. Salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini
dalam rentang usia 5-6 tahun adalah perkembangan kognitif. Piaget (Suyanto,
2005: 53) menyatakan bahwa semua anak memiliki pola perkembangan
kognitif yang sama yaitu melalui empat tahapan: sensori-motor (usia 0-2
tahun), pra operasional (usia 2-7 tahun), operasional konkret (usia 7-11 tahun),
dan operasional formal untuk usia 11 tahun ke atas. Maka perkembangan
kognitif pada usia 5-6 tahun berada pada tahap pra oprasional. Dan untuk
mengembangkan aspek perkembangan kognitif di TK pada anak usia 5-6 tahun
dalam pembelajaran dapat melalui kegiatan mengenal lambang bilangan dan
huruf, mengurutkan lambang bilangan dan huruf, serta mencocokkan lambang
bilangan dan huruf.
Pengenalan lambang bilangan dan huruf sangat penting dikuasai oleh anak, sebab
akan menjadi dasar bagi perkembangan anak pada jenjang pendidikan
berikutnya. Bilangan adalah suatu objek matematika yang sifatnya abstrak dan
termasuk ke dalam unsur yang tidak didefinisikan. Untuk menyatakan suatu
bilangan dinotasikan dengan lambang bilangan yang disebut angka
(Sudaryanti, 2006: 4).
3
Bermain merupakan salah satu cara dalam mengembangkan kemampuan
kognitif anak terutama dalam mengenal lambang bilangan.
Menurut Gallahue (Hatati 2005:85) bermain adalah suatu aktivitas yang
langsung dan spontan yang dilakukan seorang anak bersama orang lain
atau dengan menggunakan benda-benda sekitarnya dengan senang,
sukarela dan imajinatif serta dengan menggunakan perasaannya, tangan
atau seluruh anggota tubuhnya.
Mengenal huruf adalah kegiatan yang melibatkan pendengaran dan
pengamatan yang dilakukan anak dalam melakukan kegiatan. Kemampuan
mengenal huruf dimulai ketika anak senang mengekplorasi buku dengan cara
memegang atau membolak balik buku (dediknas 2007:4).
Suatu permainan harus menentukan alat permainan yang digunakan yang
sesuai dengan permainannya yang mendidik bagi anak, maka harus
menggunakan sebuah alat permainan yang bernilai edukasi yang sering
disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). salah satu alat permainan
yang dapat digunakan dalam mengenal lambang bilangan adalah permainan
kartu angkadan huruf. Kartu angka dan huruf merupakan media dalam
permainan menyusun angka dan menyusun huruf menjadi kata. Anak diajak
bermain dengan menyusun angka dan huruf-huruf menjadi sebuah kata atau
susunan angka melalui permainan yang diberikan guru.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di TK Istiqlal Rajabasa Bandar
Lampung pada usia 5-6 tahun, kenyataannya dalam mengenal lambang bilangan
masih belum berkembang. adabeberapa anak masih melakukan kesalahan dalam
membilang atau mengurutkan angka 1-10, ketika diminta untuk menyebutkan
angka ada beberapa anak yang masih bingung tetapi ketika dilakukan bersamasama hampir semua anak bisa melakukannya. Berikut ini tabel perkembangan
kognitif mengenal lambang bilangan sebelum penelitian:
4
Kelompok
5-6 tahun
persentase
Kemampuan mengenal lambang bilangan
Aktif
Kadang-Kadang Tidak Aktif
5
6
9
25%
30%
45%
Jumlah
20 anak
100%
Berdasarkan tabel di atas hanya 25% dengan jumlah 5 dari 20 anak dalam
katagori aktif pada perkembangan koknitif dalam mengenal lambang bilangan
dan huruf yang aktif sedangkan 9 dari 20 anak dalam perkembangan kognitif
mengenal lambang bilangan dan huruf persentasenya sebesar 45% tidak aktif.
Maka dari itu penelitian ini akan menggunakan permainan kartu angka dalam
mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal lambang
bilangan. Diharapkan dengan adanya alat permainan seperti kartu angka dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam membilangan, mengurutkan dan
menyebutkan bunyi angka dan bunyi huruf yang sesuai dengan bentuknya,
dan dapat menciptakan suasanya pembelajaran yang menyenangkan bagi anak
usia dini.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang
permasalahannya maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan anak dalam mengenal angka dan huruf masih rendah
2. Kemampuan anak dalam mengurutkan angka dan mengurutkan huruf
masih rendah
3. Kurangnya alat atau media yang digunakan dalam pembelajaran terutama
dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf
5
4. Kurangnya kreatifitas guru dalam mengajar sehingga pembelajaran
menjadi monoton
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh permainan
kartu angka dan kartu huruf terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan
dan huruf pada anak usia 5-6 tahun”.
D. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah permainan kartu angka dan kartu huruf
mempengaruhi kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf pada anak
usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya pengaruh
permainan kartu angka terhadap kemampuan mengenal lambang bilangan
pada anak usia 5-6 tahun di TK Istiqlal Rajabasa Bandar Lampung.
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat terkait dengan
pemanfaatan kartu angka dan huruf terhadap kemampuan kognitif
6
mengenal lambang bilangan dan huruf pada anak usia 5-6 tahun sehingga
dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan di yayasan tersebut.
b. Manfaat Praktis

Sebagai masukan bagi guru agar lebih kreatif lagi dalam proses belajar
mengajar.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti
berikutnya.
Download