tingkat pengetahuan siswa-siswi kelas vocal citranada musik

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA-SISWI KELAS VOCAL
CITRANADA MUSIK TERHADAP IKLAN PROGRAM
SPEKTAKULER SHOW INDONESIAN IDOL 5 DI RCTI
SKRIPSI
Di Susun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu (S1) Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan
Disusun Oleh :
Nama
: Agung Dwi Priatna
NIM
: 04301-006
Jurusan
: Periklanan (Marketing & Communication)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARKETING KOMUNIKASI DAN PERIKLANAN
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
JUDUL SKRIPSI
: TINGKAT
PENGETAHUAN
SISWA-SISWI
KELAS
VOCAL CITRANADA MUSIK TERHADAP IKLAN
PROGRAM
SPEKTAKULER
SHOW
INDONESIAN
IDOL 5 DI RCTI
NAMA
: AGUNG DWI PRIATNA
NIM
: 04301 – 006
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: MARKETING KOMUNIKASI & PERIKLANAN
Jakarta, Agustus 2008
Mengetahui,
Pembimbing
(SM. Niken, R, M.Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARKETING KOMUNIKASI DAN PERIKLANAN
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
JUDUL SKRIPSI
: TINGKAT
PENGETAHUAN
SISWA-SISWI
KELAS
VOCAL CITRANADA MUSIK TERHADAP IKLAN
PROGRAM
SPEKTAKULER
SHOW
INDONESIAN
IDOL 5 DI RCTI
NAMA
: AGUNG DWI PRIATNA
NIM
: 04301 – 006
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: MARKETING KOMUNIKASI & PERIKLANAN
Jakarta, Agustus 2008
Disetujui dan Diterima Oleh:
Pembimbing
(SM. Niken, R, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardhani, M. Si)
Kepala Bidang Studi
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M. Si)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARKETING KOMUNIKASI DAN PERIKLANAN
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
JUDUL SKRIPSI
: TINGKAT
PENGETAHUAN
SISWA-SISWI
KELAS
VOCAL CITRANADA MUSIK TERHADAP IKLAN
PROGRAM
SPEKTAKULER
SHOW
INDONESIAN
IDOL 5 DI RCTI
NAMA
: AGUNG DWI PRIATNA
NIM
: 04301 – 006
FAKULTAS
: ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
: MARKETING KOMUNIKASI & PERIKLANAN
Jakarta, Agustus 2008
Ketua Sidang
Heri Budiyanto, S.Sos., M.Si
(.................................)
Penguji Ahli
Utje Usman Slamet, MS., DMS
(..................................)
Pembimbing
SM. Niken Restaty, M.Si
(..................................)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM & ADVERTISING
Agung Dwi Priatna (04301-006)
Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik terhadap iklan
program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
(73 halaman; 33 Refrensi 1974 – 2005;Lampiran; Bibliografi)
ABSTRAKSI
Seiring dengan pesatnya perkembangan pertelevisian di Tanah Air, semakin
terbuka lebar persaingan antara stasiun-stasiun televisi untuk menarik perhatian khalayak
menonton program acara yang dimiliki oleh setiap stasiun televisi. Dalam hal ini RCTI
mengiklankan programnya, yaitu Spektakuler Indonesian Idol 5. Di latar belakangi oleh
hal tersebut, maka peneliti merumuskan masalah Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas
vocal Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian idol 5 di
RCTI. Dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan siswasiswi kelas vocal Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian
idol 5 di RCTI.
Landasan teori, penelitian ini menggunakan teori S-O-R (stimulus, Organisme,
Respon). Khalayak menerima rangsangan yang disampaikan melalui media yang
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Selanjutnya
penulis menggunakan model Gary Steiner yang meliputi enam tahapan, yaitu kesadaran
(awareness), pengetahuan (knowledge), menyukai (liking), memilih (preference),
keyakinan (conviction), dan pembelian (purchase). Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan responden.
Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif .
sedangkan metode penelitian ini adalah metode survey, dan teknik pengumpulan data
menggunakan kuisioner. Dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Populasi
penelitian ini adalah siswa siswi kelas vocal Citranada Musik, Petukangan Selatan,
Jakarta Selatan yang pernah menonton iklan program Spektakuler Show Indonesian idol
5 di RCTI dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 81 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas
vocal Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian idol 5 di
RCTI, memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Artinya tayangan iklan program Spektakuler
Show Indonesian idol 5 di RCTI mendapat perhatian yang tinggi terhadap responden.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kuisioner
Lampiran 2
Coding Sheet
Lampiran 3
Surat Keterangan CV. CitraYettindo (Citranada Musik)
Lampiran 4
Surat Keterangan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
(RCTI)
Lampiran 5
Struktur
Organisasi
Indonesia (RCTI)
PT.
Rajawali
Citra
Televisi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala nikmatnya, terutama nikmat sehat dan nikmat iman. Sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul yang penulis ambil adalah “Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas
vocal Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di
RCTI”.
Pada lembaran ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu, mendukung serta
memberikan do’anya kepada peneliti:
1. Ibu SM. Niken, R, M.Si, selaku pembimbing I, yang berperan besar dalam
memberikan pengarahan dan masukan positif sehingga skripsi ini dapat terwujud.
2. Ibu Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.
3. Ibu Dra. Tri Diah M.Si, selaku KAJUR Periklanan Fakultas Ilmu Komunikasi.
4. Ibu SM. Niken, R, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik Periklanan Fakultas
Ilmu Komunikasi, yang telah membimbing peneliti pada masa perkuliahan.
5. Bpk Heri Budiyanto S.Sos., M.Si, selaku ketua siding
6. Bpk Utje Usman Slamet MS., DMS, selaku Penguji Ahli
7. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Komunkasi Universitas Mercu Buana, yang telah
memberikan ilmunya kepada peneliti, juga staf-staf Tata Usaha Fakultas Ilmu
Komunikasi, pak Hari, mas Evan, mbak Lila, mas Mawi, mas Syamsudin yang telah
membantu peneliti untuk keperluan skripsi dan data-data lainnya.
8. Keluarga besar tercinta, Papah (M.Soleh) dan Mamah (Yetti Supartinah), yang selalu
memberikan dukungan moril dan materiil juga do’a yang tak henti-hentinya diberikan
kepada peneliti, begitu juga kepada kakak ku Eka Putra Achdriyan SE, dan adikku
Aprillia Putri yang telah membantu secara moril.
7. Nurmalita (Litha) terimakasih telah menjadi Tut Wury Handayani aku selama ini
dengan penuh kasih sayang. I Love You
8. Tim Promo On Air RCTI, mas Nanang, Mba Ratih, booklet promo on airnya sangat
membantu sekali
9. Pihak Citranada Musik bapak Muhammad Soleh, seluruh staf Citranada Musik Ahmad
Saihu, Gepenk, Rinto, Oji, Agus, Uus, juga siswa-siswi.
10. Buat teman-teman Fakultas Ilmu Komunikasi ’01, Dwi Radityo Waluyo, Abdul
Latief (Muksin), Amar Melandri Selendra, Febrinda Yonata, Eka Sukartiningsih,
Eriezka Safiola, Hana, Haris, Asep Sujana, Fajrin, Jefry, Yuday, Darmaji, Bram.
11. Band Project Thirteen Ozzy, Maky, Sony, Jagur.
12. Untuk guru audioku di United State of America, Jerry Fin. Dan teman ku di
Germany, Dragan Jordanov.
12. Semua pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata dengan rampungnya skripsi ini, semoga dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi baru bagi berbagai pihak.
Jakarta, Agustus 2008
Agung Dwi Pratna
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI
ABSTRAKSI
DAFTAR LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah………………………...………………………...1
1.2. Perumusan Masalah……………………………...………………………..8
1.3. Tujuan Penelitian……………………………………...…………………..9
1.4. Signifikansi Penelitian…………………………………...………………..9
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi……………......……………......10
2.1.1. Fungsi Komunikasi………………………………………………..15
2.1.2. Tujuan Komunikasi………………………………………………..16
2.2. Televisi Sebagai Media Periklanan ………….....…………..…………...26
2.3. Element-element Iklan TV……………………………..………………..30
BAB III
METODOLOGI
3.1. Tipe Penelitian………………… ………………………………………38
3.2. Metode Penelitian………………..……………………………………...39
3.3. Populasi & Sampel…………………………………......……………..…39
3.4. Teknik Pengumpulan Data......................................…......………..……..40
3.5. Definisi dan Operasionalisasi Konsep……………....……………….….41
3.6. Metode Analisis Data……………………………......…...……………...45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Obyek Penelitian…………………......………………………………….47
4.1.1. Citranada Musik...............................................................................47
4.1.2. RCTI................................................................................................48
4.1.3. Program Indonesian Idol..................................................................51
4.1.4. Iklan Program Acara Indonesian Idol..............................................52
4.2. Hasil Penelitian…………………......…………………………………...53
4.3. Pembahasan……..……………………………………………………….68
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan…..………………………………………………………….72
5.2. Saran..…………………………………………………...………………73
5.2.1. Akademis.........................................................................................73
5.2.2. Praktis..............................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan hal yang paling berguna dalam kehidupan manusia.
Setiap saat komunikasi menghampiri setiap langkah kita dan menjadi kebutuhan di
dalam masyarakat. Komunikasi yang dilakukan dapat berupa komunikasi langsung
yaitu dengan tatap muka atau dengan menggunakan media.
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek, Komunikasi adalah “proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada
orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku
baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.”1
Dalam kaitannya dengan komunikasi, bila berbicara dengan periklanan
tentunya tidak terlepas dari media komunikasi yang digunakan. Karena pemilihan
media komunikasi yang tepat akan memperlancar pesan-pesan yang disampaikannya
dapat diketahui dan dimengerti dengan baik. Dan hal ini tentunya juga akan
membawa keuntungan bagi pihak produsen itu sendiri.
Selain dengan periklanan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada
khalayak luas dapat juga menggunakan media. Media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan iklan dinamakan media periklanan. Media periklanan tersebut
dapat dibedakan berdasarkan penggunaan media iklannya kedalam dua kategori yaitu
media iklan above the line dan media iklan below the line.
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 1990,
hal. 9
Media komunikasi yang cukup sering digunakan oleh para produsen maupun
biro iklan yakni media komunikasi massa koran. Sebab isi pesan melalui media cetak
koran langsung dapat diketahui secara jelas sehingga lebih mudah dipahami dan lebih
mudah mengubah sikap khalayak pembacanya.
Program acara adalah salah satu objek yang harus diperhatikan jika ingin
mendapatkan audience yang sesuai dengan segment tv tersebut. Kalau kita menonton
acara-acara TV nasional pada malam hari, rata-rata acara yang disajikan seputar
sinetron, film, konser, kompetisi menyanyi
Khalayak mempunyai berbagai pilihan untuk menyukai program siaran
televisi . Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus mendapatkan
perhatian secara khusus bagi mereka yang bekecimpung dalam media ini, dalam arti
untuk terus menerus berupaya untuk meningkatkan program siarannya kalau tidak
ingin ditinggalkan oleh khalayak banyak.
Reality Show bukanlah program baru dalam pertelevisian kita, akan tetapi
konsepnya telah bergeser dari konsep dasar program tersebut. Pada awalnya reality
show mempunyai kosep yang sederhana, yaitu memotret kehidupan orang awam
(bukan selebritis), kemudian disiarkan dan ditonton oleh orang banyak. Mereka yang
kehidupannya disorot merasa senang dan yang menonton terhibur.
Saat ini reality show tidaknya memotret kehidupan orang, reality show pun
menjadi ajang kompetisi. Kompetisi pertama dalam bentuk reality show yang
mendapat sambutan luar biasa adalah Survivor. Dalam program ini sejumlah orang
dikumpulkan untuk tinggal bersama dalam sebuah pulau. Pemenangnya adalah dia
yang Bisa bertahan hidup dengan cara apapun, termasuk boleh mencurangi teman
sendiri. Pada perkembangannya kompetisi yang berlangsung sedikit bergeser menjadi
kontes pencarian bakat.
Sebuah tayangan reality show kebanyakan bersifat menghibur, sebagain
bermakna dan memberi manfaat, sedangkan sebagian lagi hanyalah memberi
kesenangan semata. Kita bisa melihat tayangan reality show yang bersifat menggugah
emosi penonton, membuat orang jadi terharu, sedih bahkan menangis, kemudian ada
reality show yang membuat orang tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal
menyaksikan perilaku atau para pemainnya
Kembali dalam kaitan dengan reality show, televisi sebagai bentuk
komunikasi massa juga secara otomatis melkukan fungsi seperti diatas. Sebuah
reality show (sesuai karakteristik sekarang) akan menjadi sarana transmisi budaya,
misalnya dari yang malu saat berdandan seronok dulunya, menjadi tidak malu karena
factor uang dan ketenaran. Bergeser pula makna kehidupan pribadi seseorang menjadi
wilayah pubilk. Ini pula yang dikemukakan oleh Taylor (1856-1915), dimana
manusia adalah makhluk rasional yang mau melakukan apa saja demi imbalan yang
pantas. Transmisi dalam reality show lebih besar mendorong dalam budaya yang
permisif, pubicitas, materialis, budaya iseng/jahil daripada fungsi menghibur atau
fungsi lainnya.
Apalagi saat ini program acara musik yang mencari artis-artis penyanyi yang
berbakat di berbagai televisi swasta sedang begitu marak dan cukup “digandrungi”
masyarakat kita. Persaingan antar program acara menjadi semakin ketat sehingga
pemilik stasiun televisi menjadi antusias menanggapi keinginan masyarakat dan
berusaha mengemas tayangan iklan programnya agar dapat menarik perhatian
masyarakat dan menggugah muda-mudi kita yang berbakat di bidang olah vokal
untuk mengikuti audisi menyanyi.
Dari banyaknya media yang terbit dan on air ini dapat dipastikan bahwa
persaingan antar media dalam mendapatkan pemirsa, pendengar, pembaca dan
tentunya iklan sudah tidak bisa dielakan lagi. Muncul persaingan dalam segi program
acara, jangkauan, gambar yang bagus , suara yang jernih, kecepatan dan keactualan
imformasi, hingga jam tayang, dll. Ini semua dibutuhkan untuk mendapatkan iklan
dan sumber pemasukan yang lain sebagai biaya operasional. Dan secara otomatis
sebagai keuntungan dari bisnis media ini.
“Perebutan” audience harus dilakukan oleh semua media. Ada dua hal alasan
fundamental disini. Pertama adalah guna menjaring sebanyak banyaknya pemirsa.
Dan yang kedua agar pemasang iklan melirik media tersebut .
khalayak penonton mempunyai berbagai pilihan untuk menonton program
siaran televisi. Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus
mendapatkan perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpung dalam media
ini, dalam arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya, kalau
tidak ingin ditinggalkan penontonnya. Dalam sebuah promo program dimaksudkan
untuk mempromosikan program acara, membujuk para pemirsa atau masyarakat agar
menyaksikan program yang ditayangkan dan lebih mengenal lagi stasiun televisi yang
menayangkan acara tersebut. Tujuannaya adalah untuk menaikan rating dan tentunya
dengan rating yang tinggi akan mendapatkan keuntungan financial yang lebih bagi
perusahaan terkait dan membuat perusahaan-perusahaan lain menempatkan iklaniklan mereka di stasiun televisi tersebut.
Tujuan utama dibuatnya promo program yaitu untuk mempromosikan
program yang diiklankan, juga stasiun televisi yang menayangkan program acara
tersebut. Dengan dibuatnya promo program diharapkan pemirsa mendapatkan
informasi yang lebih mengenai acara tersebut sehingga mereka dapat meluangkan
waktunnya untuk menonton, mengikuti ketika acara tersebut ditayangkan.
Pentingnya program acara dipromosikan agar khalayak tahu mengenai
program tersebut, sehingga program tersebut akan lebih dikenal oleh khalayak dan
diharapkan khalayak akan menonton, menikmati, dan mengikuti acara tersebut,
dengan demikian program televisi yang dipromosikan tersebut dapat diketahui oleh
para khalayak.
Reality show juga perlu dipromosikan dalam pencarian peserta. Salah satu
kunci dari program reality show pencarian bakat dalah pencarian peserta atau yang
disebut audisi. Agar para khalayak tahu akan diadakannya audisi, stasiun televisi itu
pun gencar melakukan promosi menggunakan media elektronik maupun cetak.
Untuk itu program acara pencarian bakat berusaha agar acaranya dapat diikuti
oleh peserta. Pihak yang mengadakan acara pencarian bakat harus lebih peka
mengetahuiapa yang dibutuhkan khalayak, dimana kebutuhannya, bagaimana
kualitasnya, bagaimana memenuhinya, dan keunggulan apa yang dimiliki program
acara pencarian bakat itu sehingga khalayak tertarik untuk mengikuti audisi pencarian
bakat tersebut.
Karena seringnya program acara pencarian bakat ditelevisi, penulis ingin
mengetahui tingkat pengetahuan khalayak terhadap iklan Spektakuler Indonesia Idol
di media elektronik khususnya televisi.
Salah satu program acara yang cukup digandrungi para remaja kita saat ini
adalah Indonesian Idol, yang ditayangkan oleh stasiun RCTI. Program Indonesian
idol berdiri di bawah naungan Frementle Indonesia yang merupakan ajang pencarian
bakat untuk kalangan umum melalui berbagai tahapan. Dimulai dengan tahap audisi,
lalu berangsur hingga finalis ajang tersebut tinggal tersisa satu orang yang akan
dinobatkan menjadi sang idola dunia hiburan di Indonesia.
Program ini terbukti pantas untuk diikuti dan disaksikan oleh segenap
masyarakat Indonesia. Namun semuanya tentu tak lepas dari persaingan.program
sejenis yang menjadi pesaing dan tayang distasiun televise lain menurut
pengelompokan, antara lain : pesaing langsung ( Kontes Dangdut Indonesia KDI )
ditayangkn oleh TPI, pesaing tidak langsung ( MAMAMIA, SUPER SOULMATE )
ditayangkan oleh Indosiar, pesaing slot yang sama yaitu Sinetron atau program lain
yang penayangannya bersamaan dengan tayangnya Indonesia Idol.
Program ini sudah berlangsung selama empat tahun dan tahun ini memasuki
masa tayang yang kelima. Dalam tiap tahun, program Indonesian Idol mendapat
animo yang cukup tinggi dari kalangan masyarakat. Faktor penyebabnya yakni karena
Iklan promosi program ini gencar diberikan oleh pihak RCTI sehingga mengundang
minat khalayak untuk berpartisipasi mengikuti tayangang tersebut.
Adanya minat dari khalayak untuk mengikuti audisi tidak terlepas juga
dikarenakan selama program acara Indonesian Idol ini tayang di televisi RCTI sudah
cukup banyak membawa para finalis-nya menjadi artis terkenal dan tampil sebagai
bintang iklan di berbagai produk komersial maupun menjadi artis sinetron.
Disamping itu pula, keberhasilan dari program acara Indonesian Idol ini juga
tidak terlepas dari iklan programnya yang terlihat begitu mengagumkan sehingga
menarik perhatian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program acaranya.
Namun, seiring semakin banyak program acara yang serupa, tidak tertutup
kemungkinan pengemasan iklan program acara Indonesian Idol yang cukup menarik
tersebut dapat saja akan ditinggalkan khalayak penontonnya dan bahkan masyarakat
menjadi enggan untuk mengikuti, karena ada program acara lain yang sejenisnya dan
dirasakan lebih sesuai bagi mereka.
Penulis
disini
menggunakan
siswa-siswi
Citranada
musik
dalam
penelitiannya, alasan menggunakan siswa-siswi Citranada musik dikarenakan jumlah
murid vokal di Citranada musik ini lebih banyak dibandingkan dengan sekolahsekolah musik lainnya disekitar Kebayoran lama dan Bintaro. Seperti Citras Music
School, dimana lebih banyak berkonsentrasi di bidang alat musik seperti gitar dan
piano dibandingkan kelas vokalnya. Kemudian ada Blewah Musik, disekolah musik
ini lebih menitik beratkan pada proses rekaman atau produksi rekaman, mulai dari
take, mixing, dan mastering. Ada juga Gilang Ramadhan music school, dilihat dari
namanya saja sudah dipastikan lebih banyak murid yang mengambil kelas drum,
dikarenakan pemiliknya adalah pemain drum berukualitas internasional, walaupun
tetap dibuka kelas vocal.
Mengapa yang diambil siswa-siswi kelas vocal. Karena Indonesian Idol
merupakan ajang pencarian bakat dibidang tarik suara, dimana para pesertanya
mengandalkan karakteristik vocal mereka masing-masing. Sehingga dengan
meggunakan kelas vocal dirasa lebih sesuai dibandingkan mengambil dari kelas
musik lainnya.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka
permasalahan-permasalahan dalam iklan program spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI terhadap tingkat pengetahuan siswa kelas vocal Citranada.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menjadi tertarik untuk meneliti penelitian
ini dengan judul “Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik
terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian idol 5 di RCTI”
1.2. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ialah “usaha untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang perlu di jawab atau dicari jalan
pemecahannya.”2
Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikap
khalayak dengan menggunakan komunikasi yang efektif, maka pesan dalam iklan
dapat diterima dengan baik oleh pemirsa televisi. Gencarnya promosi lewat iklan
membuat para pengiklan harus menarik perhatian khalayak sasaran. Perumusan
masalah yang diambil adalah sebagai berikut :
Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik terhadap
iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI”
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian
ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik
terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
1.4. Signifikansi Penelitian
a. Secara Akademis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu periklanan.
Penelitian ini adalah suatu kajian dalam bidang periklanan khususnya dalam
bidang promosi yang diharapkan dapat melengkapi literatur tentang promosi pada
media khususnya media cetak.
2
Nina Mutmainah dan M. Fauzi, Psikologi Komunikasi, Universitas terbuka, Jakarta, 1997, hal. 11.
b. Secara Praktis
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang
bermanfaat bagi stasiun televisi RCTI dan stasiun televisi lainnya dalam
merancang dan membuat suatu promosi program acara. Dan diharapkan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi untuk
menambah pengetahuan bagi pihak lain yang akan mengadakan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Periklanan Sebagai Proses Komunikasi
Iklan atau Advertising (periklanan) berasal dari bahasa latin Ad Vertere yang
berarti “mengalihkan pikiran atau mengarahkan ”. Iklan yang kita lihat dan dengar
setiap hari sebenarnya merupakan produk akhir dari serangkaian pengamatan sampai
pelaksanaan strategi dan taktik yang berupaya untuk menjangkau pembeli potensial.”3
Pada dasarnya tujuan periklanan adalah mengubah atau mempengaruhi sikapsikap khalayak, dalam hal ini tentunya adalah sikap-sikap konsumen. Sedangkan
tujuan periklanan pada umumnya mengandung misi komunikasi. “Periklanan adalah
suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan
informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang
menguntungkan bagi pengiklan.”4
Periklanan merupakan ”suatu sarana komunikasi yang dipergunakan dalam
dunia perdagangan oleh produsen terhadap konsumen agar meraih lebih banyak calon
pembeli dengan biaya lebih rendah dan dalam waktu yang lebih singkat sedangkan
pengaruhnya akan melekat lebih lama pada ingatan pemirsa.”5
Iklan juga berusaha memberikan informasi, membujuk, dan meyakinkan.
Iklan berusaha untuk memberikan pesan-pesan penjualan suatu produk yang
ditawarkan pada khalayak yang menggunakan berbagai macam media massa, baik
media lini bawah maupun media lini atas atau sering dikatakan di dunia periklanan
3
Alo Liliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa Dalam Masyarakat, Citra Aditya, Bandung,
1991, hal .36
4
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan dan Konsep Aplikasinya Di Indonesia, PT. Pustaka
Utama Grafiti, Jakarta, 1995 hal. 51.
5
Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak. Remajarosda Karya, Bandung 1986, hal 4.
dengan above the line dan below the line agar produk tersebut dikenal oleh khalayak,
seperti yang dikatakan oleh David Ogilvy “A good advertisement is one which can
sell product without drawing attention to self. It should riset the attention on the
product”.
Artinya “iklan yang baik merupakan iklan yang dapat menjual produk tanpa
memusatkan pada ikaln itu sendiri, iklan harus memusatkan perhatian pada pembaca
produknya.”6
Menurut Terence A. Shimp, iklan yang baik atau efektif harus memenuhi
beberapa pertimbangan berikut ini :
a. “Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran
Iklan bisa jadi efktif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi
komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi.
b. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen.
Iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhankebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai
oleh
konsumen
daripada si pemasar.
c. Periklanan yang efektif harus persuasif.
Persuasi biasanya terjadi ketika produk yang diiklankan dapat memberikan
keuntungan tambahan bagi konsumen.
d. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan
iklan.
Para pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya
dalam menarik perhatian konsumen.
e. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa
diberikan.
Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian
etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas.
f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang
berlebihan.“Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi”.7
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penukaran informasi diantara
individu melalui lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.8 Istilah
komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut communication berasal dari kata latin,
6
David Ogilvy, Pengakuan orang iklan, ahli bahasa Pratiwi Pusaka Tangga. Jakarta, 1987, hal 182.
Terence A. Shimp, (ahli bahasa: Dwi Kartini Yahya) Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu Jilid II, Erlangga, Jakarta, 2000, hal. 415 – 416.
8
Sasa Djuarsa Sendjaya, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta Terbuka 1999, hal 60
7
yaitu communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama makna.9
Komunikasi didefinisikan sebagai ” The process by which an individual (the
communicator) transmits a stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other
individuals (the audience)”10
Manusia adalah mahluk pribadi yang sekaligus juga sebagai mahluk sosial.
Sebagai mahluk sosial, manusia memerlukan manusia lain, baik secara individu
maupun kelompok, sehingga terjalin hubungan akrab. Dalam membina hubungan
tersebut, manusia melakukan proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi adalah
inti dari sebuah interaksi sosial. Tidak mungkin melakukan interaksi sosial tanpa
komunikasi. Sejak bangun tidur sampai menjelang tidur manusia berkomunikasi
dengan orang lain termasuk dengan angota keluarga, teman kerja, pimpinan, relasi,
dan seterusnya. Komunikasi interpersonal akan berhenti pada saat kita tidur.
Komunikasi merupakan kebutuhan fundamental manusia yang hidup
bermasyarakat, karena lewat proses ini seseorang bisa menyampaikan perasaan,
pikiran, pendapat, sikap, dan informasi kepada sesamanya secara timbal balik. Dalam
suatu proses komunikasi antar komunikator dan komunikan, selain masing-masing
harus mengerti bahasa yang digunakan juga harus mengerti makna dari bahasa yang
dipergunakan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang
dinyatakan dalam pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa sebagai alat penyalurnya.
Proses komunikasi yang baik dapat melahirkan komunikasi yang efektif, yang
berlangsung dua arah antara komunikator dan komunikan melalui pesan atau
lambang-lambang yang dimengerti oleh kedua belah pihak. Pesan atau lambang-
9
Effendy. Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Rosdyakarya, Bandung 2002,
Hal. 9
10
Hovland, Janis & Kelly, 1953 : 12, Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, PT.
Remaja Rosdya Karya, 2003, hal. 3
lambang harus dapat menimbulkan pengaruh atau efek yang dapat merubah opini,
pandangan, persepsi, ide, serta perubahan sikap dan tingkah laku komunikan.
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa
merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan,
keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Dengan demikian, komunikasi merupakan suatu aksi atau perpindahan suatu
informasi yang di komunikasikan melalui pesan verbal. Dalam komunikasi terjadi
suatu proses tukar menukar informasi antar individu melalui simbol-simbol umum,
tanda-tanda, perilaku khusus, atau laporan seseorang tentang suatu hal. Terkait
dengan itu, komunikasi interpersonal kerap mewarnai kehidupan manusia.
Komunikasi antar pribadi dilakukan melalui proses umum, yaitu pengiriman dan
penerimaan pesan. Pesan dalam komunikasi dapat dipahami dalam tiga unsur yaitu:
1. Makna yang berbentuk oleh setiap orang.
2. Simbol-simbol yang dipergunakan untuk penyampaian pesan.
3. Bentuk organisasi pesan.11
Ilmu komunikasi dibagi dalam beberapa bentuk komunikasi sebagai berikut,
yaitu:
1. Komunikasi antar personal atau antara individu yang satu dengan individu yang
lain.
2. Komunikasi interpersonal atau komunikasi di dalam diri manusia antara jiwanya
dan rohnya, misalnya kalau sedang merenungkan sesuatu.
11
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, Citra Aditya Bhakti, Bandung: 1994, hal. 56
3. Komunikasi transcendental atau komunikasi antar manusia dengan sang Maha
Gaib melalui sembahyang, meditasi, tapa brata, semedi, dan lain-lain sebagainya.
Komunikasi bersifat metafisis.
4. Komunikasi kelompok yaitu di antara para anggota suatu kelompok atau antar
kelompok.
5. Komunikasi massa yaitu komunikasi yang ditujukan kepada massa atau sejumlah
orang banyak. Komunikasi massa, meliputi berbagai kegiatan khusus atau yang
dapat disebut juga dengan istilah “spesialisasi”.12
Salah satu bentuk komunikasi yang disebutkan di atas adalah Komunikasi
Massa dan dalam sebuah komunikasi, tentunya ada umpan balik (feedback) yang di
terima oleh komunikator dari si komunikan, dalam komunikasi massa, umpan balik
yang pada umumnya bersifat tidak langsung atau delayed atau indirect, adalah dalam
bentuk surat kepada redaksi, surat dari pembaca yang dimuat dalam surat kabar dan
lain sebagainya.13
2.1.1. Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuantujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah tentu
memiliki fungsi dan dapat di manfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup.11
Fungsi komunikasi tersebut adalah :12
a. Menyampaikan Informasi (To Inform)
12
Sastroputro, R.A. Santoso, Propaganda: Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa, Alumni, Bandung: 1991,
hal. 70
13
Ibid, hal. 118
11
Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Garfindo Persada, Jakarta : 2004. hal 55
12
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi dan Teori, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung : 2005. hal 8
Dengan adanya komunikasi, seseorang dapat mengetahui apa yang dia
ketahui kepada orang lain.
b. Mendidik (To Educate)
Komunikasi dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
segala hal.
c. Menghibur (To Entertain)
Dengan komunikasi, kita dapat memperoleh hiburan atau menghibur
orang lain.
d. Mempengaruhi (To Influence)
Komunikasi yang dilakukan setiap orang dapat memberikan suatu
bujukan atau pengaruh terhadap orang lain.
2.1.2 .Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi itu sendiri adalah membentuk kesamaan atau pengertian
sesuai dengan tujuan komunikator, Astrid S. Susanto mengemukakan bahwa: ”Setiap
kegiatan komunikasi bertujuan mengubah sikap dan tindakan pihak komunikan
apabila komunikasi mampu mengubah sikap dan tindakan seseorang atau lebih
berhasil memperoleh persetujuan atau maksud komunikator maka dapat dikatakan
komunikasi telah berhasil.”14
Dari pengertian komunikasi diatas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna antara komunikator dan
komunikan. Maksudnya adalah apabila dalam komunikasi terjadi pengertian dalam
bahasa yang dipergunakan dan juga mengerti apa yang sedang dipercakapkan.
14
Astrid S Susanto, Komunikasi dalam Praktek, PT. Bina Cipta, Bandung 1974,hal.21
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara
efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan
oleh Harold Laswell dalam karyanya “the structure and function of communication in
society”. Laswell mengatakan bahwa “cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi
ialah dengan menjawab pertanyaan who, says what, in which channel, to whom, with
what effect”.15
Who : komunikator, dalam hal ini adalah RCTI. Say what : pesan-pesan atau
informasi program acara yang disampaikan oleh stasiun RCTI. In which channel :
dengan saluran apa atau dengan medium apa untuk penyampaian pesan atau
informasi program acara, dalam penelitian ini digunakan media televisi. To whom :
komunikan atau khalayak, sasaran penelitian adalah siswa-siswi Citranada Musik.
With what effect : dalam hal ini adalah tingkat pengetahuan pada tahap kognitif
terhadap siswa-siswi Citranada Musik.
Paradigma Lasswell di atas menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
a.
b.
c.
d.
e.
“Komunikator (communicator, source, sender),
Pesan (message)
Media (Media, Channel),
Komunikan (Communicant, Communicatee, Receiver)
Efek (effect, impact, influence)”16
Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut. “Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu”.
Untuk lebih jelasnya, penjelasan dari unsur-unsur komunikasi diatas adalah:
a. Source (sumber)
15
16
Putu Laxmana S. Pendit, Model-Model Komunikasi, Uni Primas, Jakarta, 1985, hal. 1
Onong Uchjana Effendy, Op.Cit. hal. 10
Sumber atau Source adalah yang merangsang pertanyaan mengenai
pengendalian pesan kepada pihak lain. Sumber utama dalam komunikasi
massa adalah lembaga, organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas
lembaga atau organisasi tersebut (institutionalized person).
Lembaga yang dimaksud adalah perusahaan biro iklan, surat kabar,
stasiun radio, TV, studio film, penerbit buku atau majalah. Yang dimaksud
institutionalized adalah orang, seperti redaktur surat kabar yang melalui tajuk
rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Dalam hal ini
adalah PT. RCTI.
b. Pesan ( mesage )
Merupakan bahan untuk analisis yang dimana proses penyampaiannya
menggunakan media massa yang ada, yang terdiri dari seperangkat lembaga
bermakna yang disampaikan oleh komunikator Iklan Spektakuler Indonesian
Idol 5 di Televisi.
c. Receiver ( penerima )
Unsur ini menyangkut sasaran-sasaran komunikasi massa, yakni semua
audience yang mempergunakan atau membaca melalui media massa antara
lain adalah :
1. Large
Besarnya mass audience adalah relatif dan menyebar dalam berbagai
lokasi dengan jumlah yang tak terbatas.
2. Heterogen
Komunikasi massa tidak ditujukan pada suatu audience yang ekslusif,
namun sasarannya bersifat heterogen atau beraneka ragam dari berbagai
golongan ekonomi, budaya, dan lain-lain.
3. Anonim
Dimaksudkan bahwa audience tidak saling mengenal satu sama lain secara
pribadi dengan komunikator.
Dikaitkan dengan analisis khalayak, yang mengakibatkan timbulnya pesan
komunikasi massa.
d. Decoding
Proses dimana komunikan terpengaruh dan dapat menetukan sikap terhadap
program indonesian idol yang diiklankan di RCTI.
e. Encoding
Proses pengalihan pikiran kedalam bentuk sikap, pengiklan dalam hal ini PT.
RCTI yang menyusun kata dan ilustrasi menjadi iklan yang akan
menyampaikan pesan yang membuat khalayak menjadi tertarik.
f. Response
Adalah reaksi tertentu pada komunikan setelah diterpa iklan. Terdapat
kemungkinan respons, seperti khalayak menjadi mempunyai peserta yang
dijagokan atau khalayak menjadi ingin menjadi seperti peserta yang
dijagokan, dan kemungkinan akan menjadi penonton setia dengan melihat
daya tarik dari program yang ditawarkan.
g. Effect ( efek )
Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri audience sebagai
akibat keterpaan pesan-pesan media.
Efek ini akan diketahui oleh komunikator melalui umpan balik yakni
tanggapan khalayak pada surat pembaca di majalah atau media massa lainya.
Dalam penelitian ini yang berjudul Tingkat Pengetahuan Siswa-siswi
Citranada Musik terhadap Iklan Program Spektakuler Indonesian Idol . Maka teoriteori yang penulis gunakan adalah teori S – R (Stimulus – Respons) Menurut Berger
dan Lamber yang dikutip oleh Aubrey Fisher mengemukakan bahwa :
Istilah S – R sebenarnya merupakan sebutan yang salah karena mengabaikan
variasi yang lebih baru dari teori S – R. Lebih lanjut para pengarang ini
mengemukakan bahwa Psikologi S – R seharusnya paling tidak adalah Psikologi
S – O – R, umpan balik”. Dengan perkataan lain penjelasan psikologis yang
lengkap dalam kerangka S-R memerlukan adanya penambahan keadaan internal
dari Organisme (O) dan respon perilaku (umpan balik) dari konsep S-R yang
semula.17
Adapun model dari teori S-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:
S-----O-----R
Seperti yang terlihat dari model tersebut, model ini memberikan gambaran
tentang 3 elemen penting : Stimulus (S) yaitu pesan; Organisme (O) yaitu pihak
penerima (Receiver); dan Respon, yaitu akibat atau pengaruh yang terjadi.18
Teori S – O – R ini menjelaskan pengaruh yang terjadi pada pihak penerima
(receiver) sebagai akibat dari komunikasi, menurut teori ini dampak atau pengaruh
yang terjadi pada pihak penerima pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari
stimulus tertentu, dengan demikian besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa
pengaruh tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus
Stimulus------------->Organisme----------------> Respon
Sebagaimana terlihat diatas, teori ini memberikan gambaran kepada ketiga
elemen penting yaitu: Stimulus (S), Organisme (O), dan Respons (R). Pada dasarnya
prinsip ini merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang
dapat memperkirakan suatu kaitan erat antara pesan media. Sehingga seseorang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.
17
18
B. Aubrey Fisher disunting oleh Jalaluddin Rakhmat, Teori-Teori Komunikasi, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, hal. 200.
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1994, hal. 71.
Jadi unsur-unsur model ini adalah:
1. Pesan (Stimulus, S)
2. Komunikan (Organisme, O)
3. Efek (Respons, R).19
Stimulus atau pesan disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau
ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan dan
kemudian diteruskan pada proses berikutnya di mana komunikan akan menjadi
mengerti.
Setelah komunikan mengolahnya maka pada saat itulah terjadinya Organisme
(perhatian, pengertian, dan penerimaan) maka terjadilah kesediaan untuk mengubah
sikap atau disebut juga Respons. Proses di atas menggambarkan “perubahan sikap”
dan tergantung pada proses yang terjadi pada individu.
Adapun teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : 20
Bagan 2.1.2.1 Teori Stimulus Respon
Stimulus
Organisme :
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
Respon
(Perubahan Sikap)
Gambar di atas menunjukan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses
yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
19
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Remaja Karya, Bandung, 2000, hal.
254.
20
Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan, dan Pengukurannya, Ghalia Indonesia, Jakarta 1984,
hal. 34.
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Setelah komunikan
mengerti, lalu komunikan mengolahnya dan menerima, maka terjadilah
kesediaan untuk merubah sikap.21
Proses di atas mengambarkan perubahan sikap dan bergantung pada proses
yang terjadi pada individu.
a. Stimulus yang diberikan pada organisme dapat diterima atau dapat ditolak,
maka proses selanjutnya terhenti. Ini berarti bahwa stimulus tersebut tidak
efektif dalam mempengaruhi organisme, maka tidak ada perhatian (attention)
dari organisme. Jika stimulus diterima oleh organisme berarti adanya
komunikasi, dan adanya perhatian dari organisme. Dalam hal ini, stimulus
adalah efektif dan ada reaksi.
b. Langkah berikutnya adalah jika stimulus telah mendapat perhatian dari
organisme, maka proses selanjutnya adalah mengerti terhadap stimulus
(correctly comprehanded). Kemampuan dari organisme inilah yang dapat
melanjutkan proses selanjutnya.
c. Langkah berikutnya adalah bahwa organisme dapat menerima secara baik apa
yang telah diolah sehingga dapat terjadi kesediaan untuk perubahan sikap.22
Berkaitan dengan pernyataan di atas, tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 diasumsikan sebagai stimulus, dan organismenya adalah Siswasiswi Kelas Vocal Citranada Musik. Hubungan antara stimulus – respons diwarnai
oleh hubungan sebab-akibat. Di mana penjelasan stimulus – respons akan
mengemukakan bahwa organisme menghasilkan perilaku tertentu, jika ada kondisi
stimulus tertentu.23
21
Onong Uchjana Effendy, Op.Cit, hal. 255
Mar’at, Op.Cit., hal. 23.
23
Aubrey Fisher, Op.Cit, hal. 197 – 198.
22
Adapun efek yang akan terjadi pada setiap individu meliputi :
1. perubahan kognitif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari seluruh
kognisi yang dimiliki seseorang objek sikap tertentu fakta, pengetahuan dan
keyakinan tentang objek.
2. perubahan afektif, yaitu komponen perubahan yang terdiri dari seluruh
perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian.
3. perubahan konatif (perilaku), yaitu komponen perubahan yang terdiri dari
kesiapan seseorang untuk beraksi atau kecenderungan untuk bertindak
terhadap objek.24
Pengetahuan adalah kesadaran dan pemahaman dari fakta, kebenaran atau
informasi memperoleh dalam wujud pengalaman atau pelajaran (suatu posteriori),
atau melalui/sampai introspeksi (berdasar purbasangka).25
Maksud hubungan antara pengetahuan dengan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI tersebut adalah dimana seseorang berdasarkan
pengalamannya secara sengaja atau tidak sengaja mengetahui iklan tersebut.
Menurut Gary Steiner ada beberapa tingkatan dalam proses komunikasi
sebelum orang menerima suatu hirarki.26
24
David O. Sear Jonathan L. Freedman, L. Anne Pepau (terjemahan) Psikologi Sosial, Erlangga,
Jakarta 1999, hal 138
25
Wikipedia, the free encyclopedia.
26
Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising
Effectiveness, Journal of Marketing, 1961, hal 59-62.
Tabel 2.1. Teori Hirarki efek
Tahap Penerimaan
Tingkah Laku
Awareness
Kognitif
Knowledge
Berdasarkan
Tujuan Pesan
Menyediakan
pemikiran
dan informasi dan fakta.
penilaian yang rasional.
Pengerahan
Liking
Afektif
Preference
Menekankan
perubahan
pada
emosi, persuasif (membujuk
pengetahuan dan khayalak
sikap
secara
untuk
menggunakan
produk/jasa)
Action,
Conviction
Konatif dan Motivasi
Purchase
Mengubah dan memberikan untuk
rangsangan.
memotivasi
melakukan
tindakan penggunaan
produk/jasa.
Tahapan penerimaan konsumen dalam hubungannya dengan hierarki efek
dalam hubungannya dengan pesan iklan :
1. Awareness (kesadaran)
Pada tahap ini konsumen mulai sadar atau tahu bahwa produk atau jasa
tersebut ada.
2. Knowledge (pengetahuan)
Pada tahap ini mereka mengetahui apa yang ditawarkan oleh produk atau jasa
tersebut.
3. Liking (menyukai)
Pada tahap ini mereka mempunyai sikap positif terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan, yaitu sikap menyukai produk atau jasa tersebut.
4. Preference (memilih)
Setelah melalui berbagai tahap, sampailah pada satu pilihan terhadap produk
atau jasa yang disukai.
5. Conviction (keyakinan)
Pada tahap ini mereka mempunyai keyakinan terhadap produk atau jasa yang
dipilih itulah yang digunakan.
6. Purchase (pembelian)
Mereka
telah
sampai
pada
kesimpulan
untuk
melakukan
tindakan
menggunakan suatu produk atau jasa.
Tingkatan-tingkatan pengetahuan tersebut digolongkan ke dalam tiga dimensi
dasar, yaitu :
1. Awareness dan Knowledge masuk ke tahap kognitif,ini berkaitan dengan iklan
yang menyediakan informasi dan fakta. Tahap kognitif berdasarkan atas
pemikiran dan penilaian yang rasional atas apa yang dianjurkan oleh
komunikator.
2. Liking dan Preference masuk tahap afektif, ini berkaitan dengan adanya iklan
yang dapat mengubah sikap dan perasaan. Tahap afektif, yaitu penilaian
berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil penilaian terakhir tentang
isi dari pesan iklan tersebut.
3. Conviction dan Purchase masuk tahap konatif, ini berkaitan dengan adanya iklan
yang dapat mengubah dan memberikan rangsangan. Tahap konatif dan motivasi
di sini, yaitu memberikan penilaian berdasarkan arti khusus dari isi pesan
sebagaimana disajikan komunikator, dimana pada akhirnya melakukan tindakan
pembelian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan pihak komunikator.27
27
Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, PT. Bina Cipta Jakarta, 1977, hal
Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mempelajari tingkat pengetahuan
sampai pada tahap kognitif. Yaitu untuk mengetahui pengetahuan khalayak terhadap
iklan tersebut. Proses kognisi erat kaitannya dengan pengetahuan mengenai diri
sendiri, lingkungannya atau keberadaan sekitarnya untuk merubah, merinci,
menyimpan, dan mengungkapkan terhadap objek yang dilihatnya. Khalayak yang
terekspos oleh pesan iklan dan memberikan pengetahuan kognisi dalam dirinya maka
akan dapat mempengaruhi proses hasil perubahan sikap.28
2.2. Televisi Sebagai Media Periklanan
Para praktisi periklanan menjelaskan bahwa media adalah sarana komunikasi
untuk menyampaikan iklan kepada khalayak, seperti surat kabar, majalah, televisi,
radio, papan iklan dan lain-lain.29
Menurut Jaswinder Kaur, media Advisor Starcom Indonesia, definisi media
dalam periklanan dapat di lihat menurut dua peran, yaitu:30
a. Media sebagai ilmu pengetahuan (Science)
Media dijabarkan sebagai “Best use or allocation of client’s advertising
budget to ensure bioth effectiveness”, yaitu sebagai penggunaan atau alokasi
terhadap anggaran periklanan klien secara efisien dan efektif. Disini biro iklan
menganalisa dan membeli media-media terbaik untuk menyampaikan pesan
produk kepada konsumen.
208.
David A. Aaker and John G, Advertising Management, New Jersey, Prentice Hall Inc, 1987,
hal 256
29
Heri Saputra, Gunardi suharso, Akti Subakti, Tata krama dan Tata Cara Periklanan yang Disempurnakan
(komunikasi periklanan Indonesia) 1996, hal 89
30
Jaswir der Kaur, Fast Track, A Basic Course in Advertising, persatuan perusahaan periklanan, hal 23
28
b. Media sebagai seni (Art)
Yaitu mengerti, mencari, mengembangkan dan memanfaatkan sarana
komunikasi terbaik untuk menyampaikan dan menetapkan atribut-atribut
produk.
Ini berarti media ditampakkan sebagai salah satu bagian terpenting dari
strategi pemasaran, terutama dalam membatasi konsumen (people), jangkauan
geografis, distribusi (palce), positioning, harga (price), dan promosi (promotion).
Peranan media sebagi ilmu pengetahuan menghasilkan efisiensi, yakni
perolehan nilai (value) yang maksimum dari anggaran yang di berikan, sedangkan
peranan media sebagai seni menghasilkan efektivitas, karena media masuk ke dalam
pikiran konsumen untuk mengubah sikap dan menghasilkan tindakan.
Menurut Rhenald Kasali, media periklanan terbagi 2 media, yaitu:31
1. Media lini atas, terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (surat
kabar, majalah, dan tabloit), elektronik (radio, televisi dan bioskop), media luar
ruang, terdiri dari 2 (dua) yaitu staying door (billboard)dan mooving door
(transportasio ad).
2. Media lini bawah, terdiri dari seluruh media selain di atas, seperti direct mail,
pameran, point ad display, kalender, souvenir dan lain-lain.
Salah satu media masa yang sangat populer di masyarakat ialah televisi.
Menurut Farbey dalam How to produce succesful Advertising. Televisi adalah media
yang paling banyak di sukai pengiklan nasional, karena akibat yang di timbulkannya
31
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasi (Jakarta PT. Temprint, 1992), hal 9
yaitu, mudah dilihat, kemampuan mendemostrasikan dan kemampuan menceritakan
sesuatu.32
Menurut George E. Belch dan Michael A. Belch “TV combines both sight and
sound”. Dan menurutnya juga “A specific creative strategy may require certain
media, because TV provides both sigth and sound, it may be more effective in
generating emotion than more media”.33
Menurutnya TV menghubungkan antara pemandangan (gambar) dan suara,
“Strategi kreatif yang spesifik memerlukan media yang pasti, TV menyediakan dua
pandangan (gambar) dan suara, kemungkinan melebihi efektivitas yang dapat
membangkitkan emosi media lain”, media ini yang paling tepat dalam menyebarkan
suatu informasi dan dapat mencangkup khalayak secara luas.
Media televisi merupakan salah satu media periklanan lini atas, yaitu
termasuk media elektronik. Media televisi adalah media yang paling cepat dalam
menyebarkan suatu informasi. Menayangkan iklan pada televisi dapat dikatakan
sangat efektif dan efisien karena dapat menjangkau khalayak secara luas dengan biaya
yang murah.
Menurut Prof. Dr. Astrid S Susanto “Media televisi yang berkemampuan
audio visual, akan memerlukan waktu yang lebih sedikit lagi mengingat kemampuan
penyampaian pesan bagaimana di terima oleh khalayak melalui gambar dengan suara
yang berbeda-beda.34 Media televisi merupakan salah satu media periklanan lini atas
yang termasuk ke dalam golongan elektronik.
Selain itu, dalam pengertiannya promosi iklan program dan media penyiaran
adalah kegiatan untuk mempertahankan audien dan menarik audien baru serta
32
AD Ferbei, How to Produce Succesful Advertising, PT. Gramedia Utama, Jakarta, 1997, Hal. 52
George E. Belch, Michael A. Belch, Op. Cit. Hal 318, 338
34
Astrid Susanto-Sunario, Globalisasi Komunikasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta 1993. Hal 153
33
mengundang pemasang iklan35. Kegiatan promosi diarahkan pada dua pihak, yaitu
audien dan pemasang iklan. Dua pihak ini memiliki kontribusi sangat penting untuk
menjamin kelanjutan operasi media penyiaran. Tanpa adanya audien, program yang
sangat bagus sekalipun tidak akan mampu menarik pemasang iklan dalam jumlah
yang berarti.
Iklan program pada televisi memiliki beberapa kaidah, antara lain :
a. Image atau identitas, iklan program dapat membentuk station image kepada
khalayak.
b. Informasi, iklan program berisikan
pesan mengenai program acara yang di
iklankan.
c. Himbauan, iklan program bertujuan untuk menghimbau dan mengajak khalayak
untuk menyaksikan atau mengenal program.
d. Hiburan, iklan program dikemas secara menarik, sehingga dapat menjadi hiburan
tersendiri bagi khalayak yang melihat.36
2.3. Elemet-Element Iklan TV
Dalam membuat iklan diperlukan element-element yang mendukung
periklanan dalam media televisi. Element-element tersebut adalah sebagai berikut:37
a. Musik atau jingle
Musik iklan biasanya menyampaikan pesan penjualan. Jadi jingle harus
mendukung iklan tersebut, pesan pada jungle iklan sifatnya menjual produk
tersebut.
35
Morissan M. A., Op-Cit, hal. 253
RCTI, On Air Promotion Handbook, Jakarta, 2005 , hal. 5
37
Rhenald Kasali, op.cit. hal 92
36
b. Storyboards
Visual untuk iklan televisi merupakan rangkaian gambar ilustrasi yang dibuat
dalam bentuk persegi panjang yang menampilkan alur cerita iklan yang
diusulkan.
Storyboard memiliki 3 elemen yaitu, gambar-gambar yang menampilkan
adegan atau gerak film terebut. Deskriptif tertulis yang menerangkan tentang
apa akan nampak (visual) dan menjelaskan apa yang akan diddengarkan oleh
khalayak (audio).
c. Copywriter script
Script adalah susunan suatu kaalimat yang membentuk headline atau pesan
pada sebuah iklan. Naskah iklan di televisi ditulis dalam kerangka waktu yang
terbatas. Ukurannya (spot) adalah detik, dan biasanya spot di televisi adalah
15 detik, 30 detik dan 60 detik.
d. Endoser
Endoser berasal dari kata endose yang berarti mendukung. Sedangkan endoser
artinya orang yang mendukung.38 Pada iklan, endoser berarti penggunaan
tokoh yang dapat digunakan sebagai pameran iklan.
e. Signature slogan atau stripline
Slogan adalah baris kalimat penutup (the pay off line). Hal ini dapat
digunakan sebagai alat untuk menciptakan citra produk dan perusahaan.
Slogan dapat ditampilkan dalam bentuk audio (voice) saja, tulisan (visual) saja
atau audio-visual (tulisan dan suara).39
f. Logo
38
Jhon M, Echols dan Hassan Shadily, Kemus Inggris Indonesia (PT. Gramedia, 1984). Hal 213
Burhan Bugin, Imaji Media Massa (konstuksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam
Masyarakat Kapitalistik) (Penerbit: Yogyakarta, 2001). Hal 163
39
Logo adalah simbol atau identifikasi suatu produk atau perusahaan. Logo
digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali produk
tersebut dengan mudah.
Tujuan utama dibuatnya iklan program televisi yaitu untuk mempromosikan
program yang diiklankan, juga stasiun televisi yang menayangkan program acara
tersebut. Dengan dibuatnya promo program diharapkan pemirsa mendapatkan
informasi yang lebih mengenai acara tersebut sehingga mereka dapat meluangkan
waktunnya untuk menonton, mengikuti ketika acara tersebut ditayangkan.
Promo is a “must” artinya komponen on air maupun off air yang bertujuan
menarik orang untuk menyaksikan tayangan dan membentuk image sebuah stasiun
TV, itu sebabnya iklan program televisi memiliki peranan yang sangat penting. Iklan
program televisi memiliki kaidah, antara lain:
a. Image atau identitas
b.
Informasi
c. Himbauan
d. Hiburan
e. Servise
Treatment iklan program televisi berdasarkan kategori program:
a. Spesial
Iklan untuk program televisi
1. Program campaign, campaign bulanan, hari besar nasional, ulang
tahun.
2. Program dengan biaya besar atau unggulan
3. Program re-run (ulangan)
4. Program blocking
5. Program untuk yang mengalami perubahan jam dan waktu tayang
b. Reguler episodik
Iklan tayangan televisi yang memiliki waktu tayang rutin dan perlu selalu
di update, karena selling point yang berbeda setiap episode
c. Baru
Iklan televisi untuk program acara baru, yang baru ditayangkan terbaru,
host baru, title baru, konsep baru.
Pembagian treatment iklan program televisi berdasarkan kategori diatas
mempengaruhi:
a. Strategi komunikasi
Strategi komunikasi dibutuhkan untuk memastikan informasi yang
ingin disampaikan dapat diterima dengan baik dan memiliki kekuatan
persuasif agar penonton tertarik pada program yang diiklankan. Dasar
penentuan strategi komunikasi biasanya dipengaruhi oleh target
audience. Hal ini dimaksudkan agar target audience mengerti maksud
pesan yang disampaikan.
b. Kreatif iklan
Selain berdasarka kategori program, kreatif iklan juga dipengaruhi
oleh sifat sebuah program, berdasarkan sifatnya promo terdiri dari:
1. Sinema atau media
2. Gosip atau infotainment
3. Musik
4. Acara misteri
5. Sinetron
6. Sport
7. News
8. Variety show
9. Kuis
10. Keagamaan rohani
11. Talk show
12. Reality show
c. Paket bentuk atau item Iklan program televisi
1. Station ID
Identitas televisi yang biasanya ditayangkan diantara program.
Untuk saat ini RCTI memiliki 3 versi dalam bentu VT yang
berdurasi 30 detik.
2. Station image
Bedanya dengan Station ID, dalam bentuk materinya adalah grafis
berdurasi 15 detik
3. Logo
Lambang perusahaan yang muncul disemua item yang menyangkut
perusahaan.
4. Banner
Copy write iklan yang sifatnya sesaonal, biasanya mengacu pada
bulanan atau hari-hari besar. Diaplikasikan pada iklan program
yang berkaitan dengan campaign bulanan maupun hari besar
tersebut.
5. Iklan program teaser
Iklan program yang belum menginformasikan dengan lengkap.
Sifatnya membuat orang jadi penasaran untuk mengkuti kelanjutan
iklan program.
6. Launching
Iklan
yang
sifatnya
melaunch
sebuah
program
dan
menginformasikan dengan jelas.
7. Iklan reguler / generik
Iklan yang dapat digunakan sepanjang waktu program masih
ditayangkan. Paket iklan inilah yang digunakan oleh program
spektakuler Indonesian Idol 5.
8. Iklan episodik
Iklan yang dibuat berkala sesuai dengan episode program
9. Iklan 30”, 45”, 60”, 90”, dan 120”.
Iklan yang dibedakan berdasarkan durasinya.
10. Bumper 5”
Promo singkat yang biasanya berisikan title dan waktu
penayangannya saja.
11. Super impose
Logo maupun banner yang kecil ukurannya di RCTI diletakan di
ujung layar televisi
12. Omnibus
Gabungan iklan beberapa program yang memiliki kesamaan,
misalnya jam tayang, genre programnya.
13. Iklan TVC
Iklan program yang ditempel dengan TVC sponsor
14. Promo contonutity announcer
Iklan pemberitahuan acara selanjutnya oleh talent dengan
menggunakan real set maupun virtual set.
15. Filler
Iklan yang panjang durasinya berisikan informasi, campaign.
Biasanya digunakan untuk menambal saat program under durasi.
16. Showreel
Kumpulan program-progran unggulan RCTI. Dibuat sesuai
kebutuhan yang reguler, showreel juga dibuat khusus sesuai
dengan kepentingan. Misalnya, klien sales, anak-anak.
17. Company profile
Penjelasan comperhensive mengenai RCTI
18. Greetings
Ucapan selamat untuk hari-hari besar, bisa dalam bentuk animasi
maupun shooting dengan kreatifnya.
19. Testimonial
Iklan yang berisikan testimoni dari beberapa orang atau
masyarakat umum.
20. Info
Berbentuk animasi yang berisikan informasi sebuah event. Di
koordinasikan oleh off air namun eksekusinya dikerjakan oleh on
air.40
40
Booklet Promo On air RCTI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini bersifat deskriptif yang hanya mengumpulkan informasi
secara rinci dan berusaha memaparkan saja, tanpa melakukan pengujian terhadap
suatu hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian
deskriptif hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu permasalahan atau
keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya bersifat mengungkapkan fakta yakni
hasil penelitian tersebut menekankan pada gambaran secara objektif mengenai
keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.38
Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang
berlaku
3. Membuat perbandingan atau evaluasi
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang
sama dan belajar dari penglaman mereka untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang.39
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian survey. Menurut M. Nasir dalam bukunya Metode Penelitian, survey
38
39
Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada Univercity 1985. Hal 131
Rakhmat Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2000. Hal 25
adalah: ”Metode yang pertama kali menggunakan sifat kuantitatif. Metode survey
sendiri adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala
yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi
sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok deskripsi ataupun daerah.”41
Survey adalah “penelitian yang sifatnya, baik praktis maupun teoritis, untuk
mengumpulkan data dengan teknik kuesioner, menerangkan dan menjelaskan data
mengenai fenomena sosial, yang meliputi aspek-aspek: ciri-ciri demografis anggota
masyarakat, lingkungan sosialnya, aktifitasnya, sikapnya, dan lain-lain.”42
Dengan penekanan menggunakan pengumpulan data representatif, tidak hanya
dari pernyataan tentang suatu masalah, tetapi juga dapat menerangkan sebagian dari
kelompok tertentu. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari suatu populasi saja
dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.
3.3 Populasi dan Sampel
Sugiyono dalam bukunya Statistik dan Penelitian berpendapat bahwa
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan.”43
Populasi merupakan objek penelitian, dalam hal ini populasi penelitian adalah
siswa siswi kelas vocal Citranada musik yang berjumlah 81 orang.
41
Moh. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1998, hal. 6
Onong Uchjana Effendy, MA., Kamus Komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989, hal. 350
43
Sugiyono, Statistik dan penelitian, Alvabeta, Bandung, 2003, hal. 55
42
Tabel 3.3.1 Jumlah Siswa Vocal Citranada 2008
Data siswa Vocal Citranada
Jumlah Keseluruhan siswa
10-28 Tahun
81
81
Sumber : Data dari Bpk. Muhammad Soleh, Kepala Citranada
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data Primer
Teknik yang dilakukan dalam memperoleh data primer adalah dengan
penyebaran kuisioner dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada
sampel yang telah dipilih. kuisioner tersebut berisikan serangkaian
pertanyaan yang disusun dari variabel penelitian yang relevan dengan
masalah yang dibahas. Pertanyaan yang diajukan saling menguatkan satu
sama lain, sehingga jawaban pertanyaan yang dihasilkan dapat
menggambarkan keadaan sebenarnya dari kasus yang menjadi obyek
penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai iklan program dan
respon siswa siswi kelas vocal Citranada Musik
b. Data Sekunder
Yaitu meneliti dan mencari data atau bahan-bahan yang diperlukan untuk
memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan
diteliti. Teknik diperlukan untuk kelengkapan serta perbandingan teoritis
untuk menjaga validitas penelitian. Penulis mencari informasi melalui
buku-buku yang ada hubungannya dengan periklanan. Bahan-bahan lain
untuk memperoleh teori-teori maupun data-data yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti
3.5 Definisi dan Operasionalisasi Konsep
Pengetahuan adalah dimana seseorang ataupun khalayak banyak bisa
mengetahui apa yang ditawarkan oleh produk atau jasa tersebut. Siswa-siswi kelas
vocal adalah para penerima ilmu yang diberikan oleh pengajar dalam suatu
lingkungan tertentu, dimana terjadi proses pembelajaran dari beberapa tingkat, mulai
dari amatir sampai kelas profesional dalam bidang seni tarik suara.
Citranada musik sebagai lembaga sarana pendidikan khususnya dibidang seni
musik, dimana terdapat kelas vocal, gitar, piano, bass, keyboard, drum. Iklan menurut
Frank Jefkins, iklan merupakan “suatu alat yang efektif untuk memasarkan suatu
produk. Dalam hal ini produsen secara aktif membawa dan memperkenalkan
produknya kepada para calon konsumen melalui informasi mengenai produk
tersebut.”44. Iklan dalam penelitian ini adalah pesan-pesan yang disampaikan tentang
Iklan Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI kepada seluruh khalayak yang
dalam hal ini adalah siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik
Program Spektakuler show Indonesian Idol merupakan paket program
unggulan RCTI yang merupakan ajang pencarian bakat penyanyi melewati kompetisi
yang dirangkai dalam beberapa tahapan. Program ini mengadaptasi dari program
serupa yang ditayangkan di Amerika yaitu American Idol.
Operasionalisasi konsep adalah proses menjabarkan konsep yang abstrak
menjadi suatu besaran operasional yang terukur. Besaran-besaran ini disebut variabel,
yaitu besaran yang sifatnya berubah-ubah dan bervariasi, dan untuk dapat mengukur
besaran variabel tersebut diperlukan suatu indikator. Apa dan bagaimana cara untuk
44
Frank Jefkins, (Terjemahan Haris Munandar), Periklanan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal. 3.
melakukan pengukuran terhadap indikator yang bersangkutan, dirumuskan dalam
bentuk butir-butir pertanyaan yang akan disajikan dalam kuisioner.
Pengetahuan siswa siswi terhadap iklan program acara spektakuler show
Indonesian Idol 5 di stasiun RCTI merupakan suatu proses bagaimana khalayak
mengetahui terhadap unsur-unsur yang terdapat dalam iklan program Indonesian Idol.
Setelah suatu informasi diseleksi dan diorganisasikan, khalayak kemudian
memberikan mengetahui
informasi yang terdapat dalam iklan tersebut dengan
berbagai cara. Dengan mempunyai pengetahuan dan mengetahui merupakan suatu
proses bagaimana khalayak memberikan tanggapan dan penilaian terhadap unsurunsur iklan yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini, perhatian (attention) pada khalayak terhadap program
acara Indonesian Idol di RCTI, yang ditandai dengan timbuknya kesadaran
(awareness) pada khalayak akan keberadaan iklan acara tersebut. Proses ini secara
alamiah berlanjut kepada tahapan dimana kesadaran (awareness) ini mengakibatkan
timbulnya pengetahuan (knowledge) pada khalayak tentang iklan acara beserta pesanpesan yang diusungnya
Secara operasional pengetahuan siswa siswi terhadap iklan acara tersebut
diukur melalui :
a. Kesadaran (awareness)
1
Perhatian siswa-siswi terhadap iklan tersebut.
2
Frekuensi siswa-siswi melihat iklan tersebut
3. Intensitas siswa-siswi menonton iklan tersebut
4. Berapa lama siswa-siswi melihat iklan tersebut
b. Pengetahuan (knowledge)
1. Pengetahuan terhadap endoser iklan tersebut
2. Tingkat pengetahuan terhadap visualisasi iklan tersebut.
3. Tingkat pengetahuan terhadap musik/slogan iklan.
4. Tingkat pengetahuan terhadap alur cerita iklan tersebut.
5. Tingkat pengetahuan terhadap isi pesan iklan tersebut.
Tabel 3.5 Operasional Konsep
Konsep
Variabel
Kesadaran
(Awareness)
Indikator
Pernahkah melihat Iklan
Frekuensi
Memperhatikan iklan
Ya
Kurang
Tidak
Intensitas
Melihat iklan dalam dua
bulan terakhir
Ya
Kurang
Tidak
Durasi
Apakah menonton iklan
sampai selesai
Ya
Kurang
Tidak
Endoser
Tingkat pengetahuan
terhadap endoser Iklan
Ya
Kurang
Tidak
Setting
Tingkat pengetahuan
Ya
Kurang
Tidak
Pengetahuan
Pengetahuan
(knowledge)
Skala
Pengukuran
Ya
Kurang
Tidak
Dimensi
Perhatian
terhadap tampilan visual
Musik/slogan Tingkat pengetahuan
terhadap musik/slogan Iklan
Alur cerita
Tingkat pengetahuan
terhadap alur cerita Iklan
Ya
Kurang
Tidak
Ya
Kurang
Tidak
Isi pesan
Tingkat pengetahuan
terhadap isi pesan Iklan
Ya
Kurang
Tidak
3.6. Metode Analisis Data
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, analisa data adalah ”proses
penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di
interpretasikan”.45
Dari data yang terkumpul dilakukan editing terhadap kuisioner yang masuk,
untuk semua pertanyaan akan dilakukan koding data lalu menghitung semua
frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori, sehingga diperoleh tabel
yang berisi dengan penyebaran data. Sementara itu berdasarkan hasil survei
pengetahuan siswa siswi terhadap tayangan iklan program Spektakuler Indonesia
Idol 5 di RCTI terdiri dari 7 item pertanyan.
Untuk itu setiap item pertanyaan akan diberi nilai. Setiap kategori pengukuran
respon khalayak akan diberi nilai sebagai berikut :
1.
Ya
= skor 3
2.
Kurang tahu
= skor 2
3.
Tidak
= skor 1
Range pengetahuan siswa-siswi terhadap tayangan iklan program Spektakuler
Indonesia Idol 5 di RCTI adalah sebagai berikut :
21 - 7 = 14 = 4,6 dbulatkan menjadi 5
3
3
45
Tinggi
: 21 – 16
Sedang
: 15 –10
Rendah
: 14 – 9
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Op. Cit. , hal. 263
Dengan demikian akan diketahui score tingkat pengetetahuan siswa-siswi
terhadap setiap pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan program Spektakuler
Indonesia Idol 5 di RCTI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Obyek Penelitian
4.1.1. Citranada Musik
Citranada Musik merupakan lembaga pendidikan seni yang mempunyai
mempunyai misi mengembangkan kemampuan sosial dan akademik melalui
keakraban dengan musik, serta membuka jalur umum bagi masyarakat untuk
mengenal dan mengembangkan bakat bermusik.
Citranada Musik Studio telah mengembangkan misi dan visinya melalui
kemantapan dalam pelayanan sehingga nama Citranada Musik telah dikenal oleh
masyarakat luas dan saat ini.
Awal berdiri pada tanggal 28 Mei 1997 dan hanya memiliki 1 buah studio
untuk latihan band, karena semakin banyaknya peminat untuk menyalurkan bakat
musik, pada tahun 2000 Citranada membangun satu buah lagi studio untuk
latihan.
Karena dengan semakin berkembangnya industri musik di Indonesia pada
tahun 2002 Citranada musik membuat sarana dan prasarana untuk recording
sehingga jaringannya semakin meluas.
Pada tahun 2003 Citranada Musik membuka kelas seni musik, mulai dari
vocal, gitar, bass, piano, keyboard, biola dan drum. Dan peminatnya cukup
menuai hasil.
Berikut daftar band dan penyanyi yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat luas berkat Citranada Musik:
1. Protonema
2. Blue Savana
3. Simply Fresh (Ceriwis band dari Trans TV)
4. D’massiv
5. Micky AFI 2002
6. Element
4.1.2. RCTI
RCTI merupakan stasiun televisi komersial swasta yang pertama kali berdiri
di Indonesia. RCTI didirikan atas dasar kerjasama PT. Brimantara Citra dan PT.
Rajawali Wira Bhakti Utama (yang kemudian menjadi Rajawali Corporation).
Sampai saat ini RCTI memiliki SDM berkualitas dan kerap menjadi pilihan para
pemasang iklan untuk beriklan, karena RCTI merupakan media yang memiliki
cakupan luas. RCTI ditopang dengan rangkaian kerja tim profesional, kreatif, solid,
dinamis dan berwawasan luas.
Perjalanan singkat berdirinya RCTI:
a) 22 Februari 1988 : Pembuatan surat perjanjiangan kerjasama dengan No.
12/SP/DIR/TV/1988, yang ditandatangani oleh Direktur Utama RCTI dan
TVRI.
b) 23 Juni 1988 : Peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Bp. Wiyogo
Atmodarminto, berlokasi di Jl. Raya Pejuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
c) 14 November : RCTI melakukan siaran percobaan selama 4 jam sehari di
wilayah Jakarta dengan menggunakan sistem decoder.
d) 24 Agustus 1989 : Stasiun RCTI diresmikan dan mulai beroperasi secara
komersial, kemudian ditetapkan menjadi hari jadi RCTI dengan slogan
“menampilkan pentas dunia di rumah Anda”
e) 1 Agustus 1990 : Berdasarkan Keputusan Menteri Penerangan RI No.
III/Kep.Men/1990, maka dilakukan pelepasan decoder. Hal ini menyebabkan
pemasukan bersih untuk RCTI sepenuhnya diperoleh dari kegiatan beriklan.
Dampak positifnya yaitu siaran RCTI bukan lagi hanya bersifat terbatas,
melainkan menjadi Stasiun Penyiaran Televisi Swasta Umum (SPTSU).
f) 24 Agustus 1990 : RCTI mulai melakukan jam siaran selama 18 – 24 jam
sehari.
g) 1 Juli 1991 : RCTI melakukan siaran dengan menggunakan satelit Palapa
B2P. Semenjak itu, siaran dapat dinikmati dengan berbagai variasi nuansa
western, khususnya bagi tayangan yang bersifat menghibur.
h) 1 Januari 1992 : RCTI melakukan program kerjasama dengan SCTV
mencakup kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
i) 24 Agustus 1993 : RCTI melakukan siaran secara nasional. Mulai saat itu
masyarakat dapat benar-benar menyaksikan tayangan dalam negeri serta
western. Pada akhir tahun 1997, RCTI semakin berkembang pesat sehingga
memiliki 47 buah transmisi di seluruh Indonesia.
j) 24 Agustus 2000 : RCTI melakukan penegasan ketajaman logo yang
mencirikan penampilan dan semangat baru.
Program acara adalah salah satu objek yang harus diperhatikan jika ingin
mendapatkan audience yang sesuai dengan segment tv tersebut. Kalau kita menonton
acara-acara TV nasional pada malam hari, rata-rata acara yang disajikan seputar
sinetron, film, konser, kompetisi menyanyi
Khalayak mempunyai berbagai pilihan untuk menyukai program siaran
televisi . Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus mendapatkan
perhatian secara khusus bagi mereka yang bekecimpung dalam media ini, dalam arti
untuk terus menerus berupaya untuk meningkatkan program siarannya kalau tidak
ingin ditinggalkan oleh khalayak banyak.
Reality Show bukanlah program baru dalam pertelevisian kita, akan tetapi
konsepnya telah bergeser dari konsep dasar program tersebut. Pada awalnya reality
show mempunyai konsep yang sederhana, yaitu memotret kehidupan orang awam
(bukan selebritis), kemudian disiarkan dan ditonton oleh orang banyak. Mereka yang
kehidupannya disorot merasa senang dan yang menonton terhibur.
Saat ini reality show tidaknya memotret kehidupan orang, reality show pun
menjadi ajang kompetisi. Kompetisi pertama dalam bentuk reality show yang
mendapat sambutan luar biasa adalah Survivor. Dalam program ini sejumlah orang
dikumpulkan untuk tinggal bersama dalam sebuah pulau. Pemenangnya adalah dia
yang Bisa bertahan hidup dengan cara apapun, termasuk boleh mencurangi teman
sendiri. Pada perkembangannya kompetisi yang berlangsung sedikit bergeser menjadi
kontes pencarian bakat.
Sebuah tayangan reality show kebanyakan bersifat menghibur, sebagain
bermakna dan memberi manfaat, sedangkan sebagian lagi hanyalah memberi
kesenangan semata. Kita bisa melihat tayangan reality show yang bersifat menggugah
emosi penonton, membuat orang jadi terharu, sedih bahkan menangis, kemudian ada
reality show yang membuat orang tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal
menyaksikan perilaku atau para pemainnya
4.1.3. Program Indonesian Idol
Indonesian Idol merupakan paket program unggulan RCTI yang merupakan
ajang pencarian bakat penyanyi melewati kompetisi yang dirangkai dalam beberapa
tahapan. Program ini mengadaptasi dari program serupa yang ditayangkan di
Amerika yaitu American Idol.
Dalam program ini sang pemenang akan dinobatkan menjadi idola Indonesia
dengan berbagai hadiah yang menarik. Acara ini juga menampilkan bintang tamu
papan atas yang memiliki keunikan dan spesifikasi tertentu. Ditambah dengan
kehadiran empat juri penilai yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda
sehingga menimbulkan komentar yang berbeda dan dapat memancing emosi peserta
maupun audience.
Program Indonesian idol berdiri di bawah naungan Frementle Indonesia yang
merupakan ajang pencarian bakat untuk kalangan umum melalui berbagai tahapan.
Dimulai dengan tahap audisi, lalu berangsur hingga finalis ajang tersebut tinggal
tersisa satu orang yang akan dinobatkan menjadi sang idola dunia hiburan di
Indonesia.
Program ini sudah berlangsung selama empat tahun dan tahun ini memasuki
masa tayang yang kelima. Dalam tiap tahun, program Indonesian Idol mendapat
animo yang cukup tinggi dari kalangan masyarakat. Faktor penyebabnya yakni karena
Iklan promosi program ini gencar diberikan oleh pihak RCTI sehingga mengundang
minat khalayak untuk berpartisipasi mengikuti tayangang tersebut.
Adanya minat dari khalayak untuk mengikuti audisi tidak terlepas juga
dikarenakan selama program acara Indonesian Idol ini tayang di televisi RCTI sudah
cukup banyak membawa para finalis-nya menjadi artis terkenal dan tampil sebagai
bintang iklan di berbagai produk komersial maupun menjadi artis sinetron.
4.1.4. Iklan Program Acara Indonesian Idol
Keberhasilan dari program acara Indonesian Idol ini juga tidak terlepas dari
iklan programnya yang terlihat begitu mengagumkan sehingga menarik perhatian
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program acaranya. Namun, seiring semakin
banyak program acara yang serupa, tidak tertutup kemungkinan pengemasan iklan
program acara Indonesian Idol yang cukup menarik tersebut dapat saja akan
ditinggalkan khalayak penontonnya dan bahkan masyarakat menjadi enggan untuk
mengikuti, karena ada program acara lain yang sejenisnya dan dirasakan lebih sesuai
bagi mereka.
4.2. Hasil Penelitian
Data yang dikumpulkan di lapangan adalah berupa jawaban-jawaban
responden atas pertanyaan yang diberikan melalui kuisioner. Pertanyaan- pertanyaan
dalam kuisioner tersebut dirancang dengan jawaban pilihan atau jawaban alternatif,
yaitu a), b), c), atau d) dan kemudian jawaban – jawaban responden yang diperoleh
dari kuisioner tersebut, dikelompokkan serta dijumlahkan.
Data-data tersebut kemudian dipaparkan atau dideskripsikan dalam format
”Tabel Distribusi Frekuensi Relatif, yaitu prosentase terhadap jumlah responden atau
total responden yang telah diambil, yaitu : n = 81 orang.”46
Perhitungan dilakukan dengan cara, angka yang menunjukkan ”frekuensi” ,
yaitu angka pada kolom ” f ” dibagi dengan total responden ” n ” lalu dikalikan
dengan 100%, hasilnya adalah angka yang menyatakan ”prosentase relatif terhadap
total responden” dan kemudian angka tersebut dicantumkan pada kolom ” % ”.
f
x 100
n
46
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung, 2004, hal. 32
I. Identitas Responden
Tabel 4.2.1. Jenis Kelamin
No.
Jenis Kelamin
F
%
1.
Laki – laki
55
67,9
2.
Perempuan
26
32,1
81
100
TOTAL
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 1
Hasil dari pembagian kuisioner, responden terkesan antusias serta bersedia
memberikan jawaban kuisioner, Data yang diperoleh seperti tertera pada Tabel 4.2.1.
mengenai jenis kelamin responden, yaitu responden laki – laki sebanyak 69,9 % atau
55 orang dan responden perempuan sebanyak 32,1 % atau 26 orang. Dapat diketahui
bahwa responden yang mengetahui Iklan Spektakuler Indonesian Idol 5 mayoritas
adalah laki-laki.
Tabel 4.2.2. Usia Responden
No.
Usia Responden
f
%
1.
10 - 15 tahun
35
43,2
2.
16 - 20 tahun
37
29,9
3.
21 > tahun
9
7,2
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 2
Hasil yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa responden yang
memiliki rentang usia 10 – 15 tahun lebih banyak daripada rentang usia lainnya.
Meskipun hanya dengan selisih tipis.
Tabel 4.2.2. Usia Responden, menyebutkan responden pada rentang usia 1015 tahun sebanyak = 43,2 % atau orang. Responden dengan usia 16 – 20 tahun
sebanyak = 29,9 % atau 37 orang. Responden berusia 21 > tahun sebanyak = 7,2 %
atau 9 orang.
II. Tingkat Kesadaran ( awareness ) terhadap tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI
Tabel 4.2.3. Perhatian Terhadap Iklan
Apakah anda melihat tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
a.
Ya
81
100
b.
Kurang
0
0
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 3
Berdasarkan Tabel 4.2.5, mengenai pernahkah responden melihat tayangan
iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI. Mayoritas responden
menyatakan pernah sebesar 100%. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu dan tidak
pernah tidak ada satupun responden yang menjawab.
Hasil penelitian memperlihatkan mayoritas responden menyatakan pernah
melihat sebesar 100% atau 81 orang. Hal ini berarti responden benar-benar
memperhatikan keberadaan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI.
Tabel 4.2.4. Perhatian Terhadap Iklan
Apakah anda memperhatikan tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI?
f
%
a.
Ya
65
80,2
b.
Kurang
16
19,7
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 4
Dari tabel 4.2.4 dapat diketahui dengan jelas data hasil penelitian ini,
bahwa paling banyak responden menjawab bahwa tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI menarik perhatian, yaitu sebesar 80,2 %.
Sedangkan yang memilih jawaban kadang-kadang sebanyak 19,7%, terakhir yang
menjawab tidak adalah 0 %.
Dengan demikian, data hasil penelitian dari tabel di atas dapat diketahui
dengan jelas bahwa hampir seluruh responden, yaitu 80,2 % menjawab tayangan
iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI menarik perhatian. Hal ini
berarti hampir seluruh resonden berpendapat bahwa tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI sukses menarik perhatian khalayaknya.
Tabel 4.2.5. Perhatian Terhadap Iklan
Apakah tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI menarik perhatian
f
%
anda?
a.
Ya
58
71,6
b.
Kurang
23
28,3
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 5
Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.6, dapat diketahui
dengan jelas bahwa responden yang memperhatikan tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI paling banyak, yaitu 71,6 %, selanjutnya yang
menjawab kadang-kadang sebesar 28,3 %, kemudian yang menjawab responden yang
menjawab tidak adalah 0 % atau tidak ada yang menjawab.
Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas,
menunjukkan bahwa ternyata yang paling banyak terjawab adalah responden
memperhatikan tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI, yaitu
sebanyak 71,6 %. Hal ini berarti responden dalam penelitian ini merupakan khalayak
yang memperhatikan tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
secara sunguh-sungguh.
Tabel 4.2.6. Frekuensi Menonton Iklan Dalam 2 Bulan Terakhir
Apakah anda sering melihat tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
dalam 2 bulan terakhir
a.
Ya
43
53,1
b.
Kurang
38
46,9
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 6
Berdasarkan tabel 4.2.6. Menonton iklan dalam 2 bulan terakhir sebanyak
53,1 % atau 43 orang responden menjawab bahwa mereka sering menonton
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI dalam 2 bulan terakhir, dan sebanyak 46,9 %
atau 38 orang menjawab kadang – kadang mereka menonton Spektakuler Indonesian
Idol 5 di RCTI dalam 2 bulan terakhir ini. Hanya sebanyak 0 % saja atau 0 orang
yang menjawab tidak pernah melihat tayangan iklan tersebut.
Berdasarkan data dari tabel 4.2.9. terlihat dengan jelas bahwa sebanyak 53,1
% responden memiliki tingkat frekuensi menonton tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI dalam 2 bulan terakhir sangat besar. Hal ini
berarti bahwa tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI dalam
mendapat sorotan dari responden dalam 2 bulan terakhir.
Tabel 4.2.7. Intensitas menonton iklan
Apakah anda melihat tayangan iklan program
tersebut sampai selesai
f
%
a.
Ya
45
55,5
b.
Kadang - kadang
34
41,9
c.
Tidak
2
2,4
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 7
Mengacu data yang terkumpul pada tabel 4.2.7, responden yang menjawab ya
sebesar 55,5 % atau 45 orang mengenai tingkat intensitas responden melihat tayangan
iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI sampai selesai, kemudian yang
menjawab kadang-kadang sebesar 41,9 % atau 34 orang, lalu yang menjawab tidak
pernah sebesar 2.4 % atau 2 orang.
Berdasarkan dengan data diatas, maka responden yang mendominasi
menjawab ya terhadap menonton tayangan iklan program Spektakuler Indonesian
Idol 5 di RCTI sampai selesai adalah sebesar 55,5 %. Hal ini berarti tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI mendapat perhatian, sehingga
responden merasa tertarik untuk melihat iklan tersebut sampai selesai.
Tabel 4.2.8. Kesadaran Terhadap Unsur Iklan
Apakah yang menjadi perhatian pertama saat
anda memperhatikan tayangan iklan program
f
%
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
a.
Visualisasi
41
50,6
b.
Backsound musik
8
9,8
c.
Alur cerita
32
39,5
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 8
Terlihat jelas dari data hasil penelitian dalam tabel 4.2.8. mengenai perhatian
pertama responden terhadap unsur iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI. Responden yang menjawab alur cerita sebanyak 39,5 %, kemudian yang
menjawab backsound musik sebanyak 9,8 %, selanjutnya yang menjawab visualisasi
sebanyak 50,6 %.
Dengan demikian, hasil akhir data penelitian pada tabel 4.2.8. di atas,
menunjukkan bahwa paling banyak responden lebih memberikan perhatiannya
kepada visualisasi iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI tersebut.
Hal ini berarti visualisasi iklan lebih mendapat perhatian dibandingkan dengan unsur
iklan lainnya.
III. Pengetahuan terhadap tayangan iklan program Indonesian Idol 5 di RCTI
Tabel 4.2.9. Pengetahuan terhadap setting iklan
Apakah anda mengetahui setting pada tayangan
iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
f
%
RCTI
a.
Ya
70
86,4
b.
Kurang
11
13,6
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 9
Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui setting pada
tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI, responden yang
menjawab tahu yaitu sebesar 86,4 % atau sebanyak 70 orang dari tabel 4.2.9
selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 13,6 % atau sebanyak 2 orang, lalu
yang menjawab tidak tahu sebesar 0 %.
Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling banyak
menjawab mengenai responden mengetahui setting tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI ialah sebesar 86,4 %. Hal ini berarti hampir
seluruh total responden, yaitu 81 orang, sebanyak 70 responden memiliki tingkat
pengetahuan terhadap setting iklan.
Tabel 4.2.10. Pengetahuan Terhadap Setting Iklan
Dimanakah setting iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
a.
Gelanggang Olahraga
5
6,1
b.
Balai Pertemuan
70
86,4
c.
Studio RCTI
6
7,4
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 10
Berdasarkan data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.10, dapat
diketahui dengan jelas bahwa responden yang menjawab dengan benar mengenai
setting iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI, yaitu balai pertemuan
adalah 86,4 %, selanjutnya yang menjawab studio RCTI sebesar 7,4 %, kemudian
yang menjawab responden yang menjawab gelanggang olahraga adalah 6,1 %.
Dengan demikian hasil akhir penelitian dari data dalam tabel di atas,
menunjukkan bahwa responden benar-benar mengetahui setting iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI, yaitu balai pertemuan. Hal ini menunjukkan
bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai setting iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI.
Tabel 4.2.11. Pengetahuan terhadap setting iklan
Apakah anda mengetahui endoser (model) yang
ditampilkan pada tayangan iklan program
f
%
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
a.
Ya
75
92,5
b.
Kurang
6
7,4
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 11
Terlihat jelas data penelitian mengenai responden mengetahui endoser
(model) pada tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI,
responden yang menjawab tahu yaitu sebesar 92.5 % atau sebanyak 75 orang dari
tabel 4.2.11, selanjutnya yang menjawab kurang tahu sebesar 7,4 % atau sebanyak 6
orang, lalu yang menjawab tidak tahu sebesar 0 %.
Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang paling banyak
menjawab mengenai responden mengetahui endoser (model) tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI ialah sebesar 92,5 %. Hal ini berarti hampir
seluruh total responden, yaitu 81 orang, sebanyak 75 responden memiliki tingkat
pengetahuan terhadap endoser (model) iklan.
Tabel 4.2.12. Pengetahuan terhadap setting iklan
Apakah backsound musik pada tayangan iklan
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
mendukung iklan tersebut
a.
Ya
75
92,5
b.
Kurang
6
7,4
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 12
Terlihat jelas data penelitian mengenai responden yang mendukung
Backsound musik pada tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI, responden yang menjawab ya yaitu sebesar 92.5 % atau sebanyak 75 orang
dari tabel 4.2.12, selanjutnya yang menjawab ragu-ragu sebesar 7,4 % atau sebanyak
6 orang, lalu yang menjawab tidak sebesar 0 %.
Sementara itu berdasarkan data diatas, bahwa responden yang mendukung
Backsound musik pada tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI ialah sebesar 92,5 %. Hal ini berarti hampir seluruh total responden, yaitu 81
orang, sebanyak 75 responden memiliki tingkat pengetahuan terhadap Backsound
musik.
Tabel 4.2.13. Pengetahuan terhadap voice over atau pengisi suara
Apakah adanya voice over atau pengisi suara
pada tayangan iklan program Spektakuler
f
%
Indonesian Idol 5 mendukung iklan tersebut ?
a.
Ya
42
51,8
b.
Kurang
25
30,8
c.
Tidak
14
17,2
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 13
Mengacu hasil perolehan data penelitian pada tabel 4.2.13. Mengenai apakah
pengisi suara atau voice over pada iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5
mendukung iklan tersebut, yang terlihat jelas dalam tabel menunjukkan bahwa
ternyata responden yang menjawab ya paling banyak, sebesar 51.8 % atau 42 orang,
lalu responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 30,8 % atau 25 orang, dan yang
menjawab tidak sebanyak 17.2 % atau 14 orang.
Hal ini berarti pengisi suara atau yang disebut juga voice over pada iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5
menjawab sebanyak 51,8 %.
mendukung menurut responden yang
Tabel 4.2.14. Pengetahuan terhadap grafis
Apakah tampilan warna dan disain tayangan
iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5
f
%
di RCTI mendukung iklan tersebut?
a.
Ya
42
51,8
b.
Ragu-ragu
25
30,8
c.
Tidak
14
17,2
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 14
Mengacu hasil perolehan data penelitian pada tabel 4.2.14. mengenai apakah
warna dan disain pada iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 mendukung iklan
tersebut, yang terlihat jelas dalam tabel menunjukkan bahwa ternyata responden yang
menjawab ya paling banyak, sebesar 51.8 % atau 42 orang, lalu responden yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 30,8 % atau 25 orang, dan yang menjawab tidak
sebanyak 17.2 % atau 14 orang.
Hal ini berarti warna dan disain pada iklan program Spektakuler Indonesian
Idol 5 mendukung menurut responden yang menjawab sebanyak 51,8 %.
Tabel 4.2.15. Pengetahuan terhadap isi pesan iklan
Menurut Anda apakah isi pesan tayangan iklan
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI mudah
f
%
diingat
a.
Ya
74
91,3
b.
Kurang
7
8,6
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 15
Sesuai perolehan hasil data penelitian yang terkumpul dalam tabel 4.2.15,
dapat diketahui dengan jelas jawaban responden yang paling banyak mengenai isi
pesan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI mudah diingat, yakni
ternyata responden yang menjawab ya sebesar 91,3%. Kemudian responden yang
menjawab ragu-ragu sebanyak 8,6 %, dan yang menjawab tidak adalah 0 %.
Hal ini berarti responden cukup mudah mengingat isi pesan iklan yang
disampaikan oleh RCTI tersebut, karena kata-kata yang mudah dibaca dan jelas.
Tabel 4.2.16. Pengetahuan terhadap pesan iklan
Apakah isi pesan yang disampaikan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
a.
Saksikan Spektakuler Show Indonesian Idol
f
%
74
91,3
4
4,9
3
3,7
81
100
Setiap Jum’at Jam 20.00 WIB hanya di RCTI
b.
Saksikan Indonesian Idol Setiap Kamis Jam 17.00
WIB hanya di RCTI
c.
Saksikan Indonesian Idol Stiap hari Jam 18.00
TOTAL
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 16
Tabel 4.2.16. menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai
Responden mengetahui isi pesan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI, yang hasil jawaban paling banyaknya dapat diketahui dengan jelas dengan
perincian sebagai berikut: responden yang menjawab Saksikan Spektakuler Show
Indonesian Idol Setiap Jum’at Jam 20.00 WIB hanya di RCTI sebesar 91,3 %,
kemudian yang menjawab Saksikan Indonesian Idol Setiap Kamis Jam 17.00 WIB
hanya di RCTI sebesar 4,9 %, lalu yang menjawab Saksikan Indonesian Idol Stiap
hari Jam 18.00 sebesar 3,7 %.
Dengan demikian, dari hasil perincian data penelitian di atas, dapat diketahui
dengan jelas, yakni ternyata responden paling banyak menjawab Saksikan
Spektakuler Show Indonesian Idol Setiap Jum’at Jam 20.00 WIB hanya di RCTI
sebesar 39,5 %. Hal ini berarti responden mengetahui isi pesan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 yang ditayangkan.
Tabel 4.2.17. Pengetahuan terhadap slogan iklan
Apakah anda mengetahui slogan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
a.
Ya
68
83,9
b.
Kurang
13
16,1
c.
Tidak
0
0
TOTAL
81
100
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 17
Tabel 4.2.17. menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai
Responden mengetahui slogan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI,
yang hasil jawaban paling banyaknya dapat diketahui dengan jelas dengan perincian
sebagai berikut: responden yang menjawab ya sebesar 83,9 %, kemudian yang
menjawab kurang sebesar 16,1 %, lalu yang menjawab tidak sebesar 0 %.
Dengan demikian, dari hasil perincian data penelitian di atas, dapat diketahui
dengan jelas, yakni ternyata responden paling banyak menjawab ya sebesar 83,9 %.
Hal ini berarti responden mengetahui slogan iklan program Spektakuler Indonesian
Idol 5 yang ditayangkan.
Tabel 4.2.18. Pengetahuan terhadap slogan iklan
Apakan slogan tayangan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
f
%
a.
a. Idola Sesungguhnya
68
83,9
b.
b. Idola Semua Idola
10
12,3
c.
c. Saatnya Jadi Idola
3
3,7
81
100
TOTAL
Sumber : Kuisioner, pertanyaan no. 18
Tabel 4.2.18. menunjukkan perolehan hasil data penelitian mengenai
Responden mengetahui slogan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI,
yang hasil jawaban paling banyaknya dapat diketahui dengan jelas dengan perincian
sebagai berikut: responden yang menjawab Idola Sesungguhnya sebesar 83,9 %,
kemudian yang menjawab Idola Semua Idola sebesar 12,3 %, lalu yang menjawab
saatnya jadi idola sebesar 3,7 %.
Dengan demikian, dari hasil perincian data penelitian di atas, dapat diketahui
dengan jelas, yakni ternyata responden paling banyak menjawab Idola Sesungguhnya
sebesar 83,9 %. Hal ini berarti responden mengetahui slogan iklan program
Spektakuler Indonesian Idol 5 yang ditayangkan.
4.3. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26 juli sampai dengan 27
juli 2008 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, peneliti memberikan kuisioner
kepada 81 siswa siswi kelas vocal Citranada Musik yang pernah melihat,
menyaksikan, dan menonton iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI
untuk diisi. Objek penelitian yang dibahas adalah tingkat Pengetahuan siswa-siswi
kelas vocal Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian
Idol 5 di RCTI.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran (awareness) dan
pengetahuan (knowledge) terhadap unsur-unsur iklan program iklan program
Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
Proses iklan yang menerpa khalayak diharapkan dapat memberikan efek
berupa reaksi atau respon khalayak atas isi pesan-pesan yang diterimanya. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan khalayak terhadap tahapan
kognitif, yaitu meliputi tingkat kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge)
terhadap unsur-unsur iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
Pada tahapan kognitif, tingkat kesadaran (awareness) disebabkan oleh adanya
perhatian individu terhadap suatu objek, yaitu tahap kesadaran responden yang sudah
ada karena semua responden pernah melihat atau iklan program Spektakuler Show
Indonesian Idol 5 di RCTI.
Pada tingkat kesadaran (awareness) disebabkan oleh adanya perhatian
individu terhadap suatu objek, yaitu tahap kesadaran responden yang sudah ada
karena semua responden pernah melihat atau menyaksikan iklan program Spektakuler
Show Indonesian Idol 5 di RCTI. Pada tingkat kesadaran yang meliputi perhatian
responden terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI
sebanyak 80,2 % responden memperhatikan. Dan responden sebanyak 71,6 %
menjawab bahwa iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI
menarik perhatian. Sebanyak 53,1 % responden menjawab bahwa mereka menonton
iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI dalam 2 bulan terakhir.
Dan durasi responden menonton iklan sampai selesai, 55,5 % responden menonton
sampai selesai
Pada tahap selanjutnya, yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan
(knowledge) responden terhadap unsur-unsur iklan. Tingkat pengetahuan responden
terhadap setting iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI
sebanyak 86,4 % responden mengetahui dengan pasti setting iklan tersebut.
Di lihat dari pengetahuan responden terhadap endoser atau model iklan
program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI, responden menjawab 92,5 %
mengetahui endoser yang ditampilkan pada tayangan iklan tersebut
Mengenai tingkat pengetahuan terhadap unsur iklan lainnya, yaitu pengisi
suara, sebanyak 51,8 % responden menjawab bahwa pengisi suara mendukung iklan
program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
Tingkat pengetahuan responden terhadap isi pesan memperlihatkan bahwa
sebanyak 91,3 % responden menjawab, isi pesan iklan program Spektakuler Show
Indonesian Idol 5 di RCTI mudah untuk diingat. Hal ini dikarenakan isi pesan yang
mudah dilihat dan diingat oleh responden.
Sedangkan tingkat pengetahuan terhadap slogan iklan program Spektakuler
Show Indonesian Idol 5 di RCTI, responden menjawab sebanyak 83,9% mengetahui
slogan iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
Akumulasi Analisis Data
f
%
a.
Tinggi
79
97,5
b.
Sedang
2
2,5
c.
Rendah
0
0
TOTAL
81
100
Menurut data yang diperoleh dari hasil penelitian, pada tingkat pengetahuan
(knowldege) terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI. Hal
ini dengan jelas terlihat dari data-data diatas, responden memiliki tingkat pengetahuan
terhadap iklan yang tinggi sebesar 97,5 %.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Sebagaimana telah dikemukan sebelumnya permasalahan yang ingin diketahui
dalam penelitian ini adalah mengenai Tingkat Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal
Citranada Musik terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di
RCTI.
Berdasarkan data yang terhimpun dan analisis data-data pada tabel . maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut:
Tingkat Pengetahuan siswa-siswi dalam hal ini terhadap iklan program
Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
1. Tingkat pengetahuan kognitif khalayak berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden mengetahui dengan baik setiap unsur-unsur iklan, hal ini terlihat
dengan jumlah rata-rata tingkat pengetahuan responden tinggi.
2. Dari hasil penelitian yang didapat, dapat disimpulkan, Tingkat Pengetahuan
siswa-siswi dalam hal ini terhadap iklan program Spektakuler Show Indonesian
Idol 5 di RCTI secara keseluruhan dalam kategori tinggi, terlihat dari sebanyak
97,5 % responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap tayangan
iklan program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI.
3. Dari hasil penelitian yang didapat, maka dapat disimpulkan, tingkat pengetahuan
siswa-siswi secara keseluruhan dalam kategori tinggi
5.2. Saran
Berdasarkan keseluruhan data dan permasalahan serta analisis yang telah
dipaparkan sebelumnya, penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
5.2.1. Akademis
Secara filosofis, penelitian ilmiah (skripsi) merupakan refleksi dari semua
pemahaman dan pengertian mahasiswa terhadap konsep dan teori yang di dapat di
bangku kuliah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam memperoleh data untuk
penelitian ini, mahasiswa seringkali menemukan kesulitan. Maka dari itu, peneliti
mengharapkan dalam penelitian ini mudah- mudahan dapat digunakan sebagai
sumbangan pemikiran bagi yang berminat mendalami ilmu komunikasi khususnya
mengenai kegiatan yang berhubungan dengan Marcomm dan Advertising.
5.2.2. Praktis
Iklan digunakan untuk menginformasikan suatu pesan, keberhasilan atau
kesuksesan suatu iklan televisi itu tidak terlepas dari adanya pengetahuan yang baik
dari khalayak terhadap tayangan iklan tersebut. Dari hasil penelitian, iklan program
Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI cukup mendapat perhatian yang baik
dari khalayak. Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan RCTI dapat
mempertahankan apa yang telah dihasilkan dari iklan program Spektakuler Show
Indonesian Idol. Dan semoga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
lain.
Nama
: ………….....
No. Resp :
Kuesioner
Pengetahuan siswa-siswi kelas vocal Citranada Musik terhadap iklan
program Spektakuler Show Indonesian Idol 5 di RCTI
Pengantar
Dalam rangka menyelesaikan Program Studi S1 di Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas MercuBuana, penulis memohon kesediaan saudara-i untuk mengisi kuisioner
dengan sejujur-jujurnya. Hal ini demi keobjektivitasan hasil penelitian.
Atas bantuan dan kesediannya, penulis ucapkan terima kasih.
Nama
NIM
Fakultas
: Agung Dwi Priatna
: 04301-006
: Periklanan
Petunjuk pengisian :
1.
Jawablah pertanyaan dengan memilih jawaban yang menurut anda paling sesuai.
2.
Harap setiap pertanyaan dijawab dengan memberi tanda silang ( x ).
3.
Jika ada pertanyaan yang perlu diberikan alas an, berikanlah dengan singkat, jelas, dan padat.
4.
Apapbila ada pertanyaan yang kurang jelas, jangan segan untuk bertanya pada peneliti.
I. Indentitas Responden
2. Jenis Kelamin
a. Laki – laki
b. Perempuan
3. Umur
a. 10 - 15 tahun
b. 16 - 20 tahun
c. 21 > tahun
II. Tingkat Kesadaran ( awareness ) terhadap tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI
4. Apakah anda melihat tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI ?
a. ya
b. Kurang
c. Tidak ( stop disini jika anda menjawab “ tidak ” )
5. Apakah anda memperhatikan tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol
5 di RCTI?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
6. Apakah tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI menarik
perhatian anda?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
7. Apakah anda sering melihat tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol
5 di RCTI dalam 2 bulan terakhir?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
8. Jika anda melihatnya, apakah anda melihat iklan tersebut sampai selesai?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
9. Apakah yang menjadi perhatian pertama saat memperhatikan tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI?
a. Visualisasi
b. Backsound musik
c. Alur Cerita
III. Pengetahuan terhadap tayangan iklan program Indonesian Idol 5 di RCTI
10. Apakah anda mengetahui setting pada tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
11. Dimanakah setting tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5?
a. Gelanggang Olahraga
b. Balai Pertemuan
c. Studio RCTI
12. Apakah anda mengetahui endoser (model) yang ditampilkan pada tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
13. Apakah backsound musik pada tayangan iklan Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI mendukung iklan tersebut ?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
14. Apakah mengetahui adanya voice over atau pengisi suara pada tayangan iklan
program Spektakuler Indonesian Idol 5 mendukung iklan tersebut ?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
15. Apakah tampilan warna dan desain pada tayangan iklan program Spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI mendukung iklan tersebut?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
16. Menurut Anda apakah isi pesan tayangan iklan Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI mudah diingat?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
17. Apakah pesan yang disampaikan pada iklan tersebut?
a. Saksikan Spektakuler Show Indonesian Idol Setiap Jum’at Jam 20.00 WIB
hanya di RCTI.
b. Saksikan Indonesian Idol Setiap Kamis Jam 17.00 WIB hanya di RCTI
c. Saksikan Indonesian Idol Stiap hari Jam 18.00
18. Apakah slogan pada tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di
RCTI mendukung iklan tersebut ?
a. Ya
b. Kurang
c. Tidak
19. Apakan slogan tayangan iklan program Spektakuler Indonesian Idol 5 di RCTI?
a. Idola Sesungguhnya
b. Idola Semua Idola
c. Saatnya Jadi Idola
Saya Ucapkan Terimakasih Atas Perhatiannya
Coding Sheet
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
9
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
11
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Pert
12
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
2
any
13
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
1
3
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
aan
14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
15
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
3
1
3
2
2
3
3
3
2
1
3
3
1
2
3
3
2
3
3
3
2
3
1
2
3
1
2
3
3
3
1
3
3
2
1
18
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Jumlah
Keterangan
21
20
21
18
21
18
20
18
21
21
17
21
13
21
17
21
20
18
20
21
20
17
16
21
21
18
17
21
21
18
17
21
21
17
21
19
17
21
18
17
21
21
21
17
21
21
19
18
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Keterangan
:
2
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
2
Jumlah Responden
81
Jumlah Pertanyaan inti
7
Jawaban "a" score
Jawaban "b" score
Jawaban "c" score
2
3
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
2
3
1
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
2
1
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
1
1
3
2
3
3
2
1
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
17
21
16
20
18
19
21
18
18
21
18
21
17
19
19
19
17
17
21
18
21
15
18
19
21
18
18
21
18
21
17
19
19
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
=
=
=3
=2
=1
Range tingkat pengetahuan siswa siswi terhadap tayangan iklan program spektakuler
Indonesian Idol 5 di RCTI adalah sebagai berikut:
21 - 7 = 14 = 4,6 dibulatkan menjadi 5
3
3
Tinggi
Sedang
Rendah
: 16 - 21
: 10 - 15
: 9 - 14
BIODATA
•
•
Nama Alamat : : Agung Dwi Priatna Jln. Damai No.20 Rt.007 Rw.02 Petukangan Selatan Jakarta Selatan 12270 •
•
•
•
•
•
Telephon Tempat Tanggal Lahir Gender Status Tinggi/Berat Hobi : : : : : : (021) 735‐2488 / 08561491122/ 91883616 Jakarta / 24 september 1982 male Single 175 cm / 72 kg Basket, X‐sport, baca koran, musik PENDIDIKAN •
•
•
•
•
2001 – Sekarang 2005 – 2006 2003 ‐ 2004 1997 – 2000 1994 – 1997 : : : : : Universitas MercuBuana Periklanan D1 21 Interstudy Broadcast Television D1 Interstudy Graphic Design SMA 63 Jakarta SMP153 Jakarta PEKERJAAN •
•
•
•
2000 – 2004 2004 – 2005 2005 – 2007 2007 – sekarang : : : : Audio Enginer Citranada Musik Graphic Design Digifit.co Production Assistant Global TV Audio Broadcast Television RCTI 
Download