Senin, 5 Juni 2017 MENJADI SAHABAT YESUS

advertisement
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan Beribadah
Votum
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara
Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom
shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Persembahan
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
2
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Telp. 081-233780070
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K.
Telp. 081-931003006
Email: [email protected] /
[email protected]
GEMBALA LOKAL DARMO
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Telp. 081-13321904
Email: [email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang Menyelamatkan
(Titus 3 : 4-7)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
D
alam surat ini Paulus berkali-kali membicarakan tentang perbuatan
baik. Para penatua harus menunjukkan kehidupan yang baik (1:59). Semua orang pun dituntut demikian sesuai dengan kategori mereka:
orang-orang tua (2:2), para perempuan tua (2:3-5), orang-orang muda
(2:6), maupun hamba (2:9-10). Tidak lupa Paulus juga menasihati Titus
untuk menjadi teladan dalam perbuatan baik (2:7-8). Semua orang
diperintahkan untuk menunjukkan ketaatan dan kebaikan kepada para
pemimpin mereka (3:1). Dalam terjemahan LAI:TB, tidak kurang dari 12
kali kata “baik” muncul dalam surat yang pendek ini (1:8, 15, 16; 2:3, 5, 7,
14; 3:1, 5, 8, 14).
Tidak sukar untuk menemukan alasan di balik nasihat yang diulangulang ini. Dari sisi kultural, jemaat tinggal di tengah-tengah orang Kreta
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ yang terkenal tidak baik
(1:12). Belum lagi mereka
juga sedang diperhadapkan dengan
orang-orang yang pengakuan iman
dan perilakunya tidak sejalan (1:16).
Apa yang mereka lakukan, baik
ajaran maupun perilakunya, sudah
meresahkan jemaat (1:10-11). Di
tengah situasi ini, menunjukkan
keteladanan Kristiani menjadi
sesuatu yang tidak dapat ditunda
lagi.
Dia telah menyelamatkan (3:5a)
Keterangan waktu (3:4, hote)
Alasan (3:5b)
Cara (3:5c-6)
Tujuan (3:7)
Untuk memudahkan, bagan di atas
dapat dipaparkan sesuai pertanyaanpertanyaan berikut ini: (1) Kapan kita
diselamatkan (3:4)?; (2) Mengapa
kita diselamatkan (3:5b)?; (3)
Bagaimana kita diselamatkan (3:5c6); (4) Untuk apa kita diselamatkan
Persoalannya, bagaimana kita (3:7).
seharusnya
menempatkan
perbuatan baik dalam kaitan dengan Kapan kita diselamatkan (ayat
keselamatan? Apakah perbuatan 5a)?
baik merupakan syarat keselamatan?
Apakah keselamatan benar-benar Salah satu keunikan doktrin
tidak berhubungan perbuatan baik? keselamatan
Kristiani
adalah
Teks kita hari ini merupakan satu aspek masa lampaunya. Kata
kalimat yang cukup panjang. Induk kerja “menyelamatkan” di ayat
kalimat terletak pada “Dia telah 5a berbentuk lampau (“Dia telah
menyelamatkan kita” (3:5a). Bagian- menyelamatkan”, esōsen). Poin ini
bagian lain hanyalah penjelasan dari dipertegas dengan penggunaan kata
beragam aspek yang menerangkan kerja lampau juga di ayat 4 (LAI:TB
keselamatan tersebut. Dalam teks “nyata” = lit. “telah muncul”,
Yunani, penjelasan-penjelasan ini epephanē). Dalam perspektif yang
ditandai dengan sebuah keterangan lebih luas, keselamatan kita bahkan
waktu (3:4) dan beberapa frasa kata sudah dimulai sejak kekekalan.
depan (3:5b-7). Perhatikanlah bagan Pengharapan keselamatan kita
berikut ini:
sudah dijanjikan oleh Allah secara
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ pasti sejak kekekalan engkau menganggap sepi kekayaan
(chrēstotēs),
(1:2 “sebelum permulaan kemurahan-Nya
kesabaran-Nya dan kelapangan
zaman”).
hati-Nya?
Tidakkah
engkau
Jadi, kapankah kita diselamatkan? tahu, bahwa maksud kemurahan
Yaitu ketika “nyata kemurahan (chrēstos) Allah ialah menuntun
Allah, Juruselamat kita, dan kasih- engkau kepada pertobatan?” Di
Nya kepada manusia” (3:4). Dalam sisi lain, kata philanthrōpia lebih
teks Yunani, kata kerja epephanē mengarah pada keramahan atau
(LAI:TB “nyata”; lit. “telah muncul”) pertolongan yang diberikan pada
berbentuk orang ke-3 tunggal, semua orang. Misalnya, penduduk
padahal subjek dari kata kerja di Pulau Malta adalah orang-orang
ini ada dua: chrēstotēs (LAI:TB yang menunjukkan philanthrōpia
“kemurahan”) dan philanthrōpia kepada Paulus dan orang-orang lain
(LAI:TB
“kasih-Nya
kepada di atas kapal (Kis 28:2).
manusia”). Tata bahasa semacam ini
mendorong kita untuk menafsirkan Kata chrēstotēs dan philanthrōpia
chrēstotēs dan philanthrōpia sebagai di Titus 3:4 jelas mengarah pada
satu kesatuan. Paulus tampaknya inkarnasi dan penebusan Yesus
tidak membedakan maknanya Kristus. Pemilik chrēstotēs dan
secara tajam.
philanthrōpia ini adalah “Allah,
Juruselamat kita”, sedangkan kata
Di samping itu, dari sisi arti kata, “Juruselamat” (sōtēr) muncul
chrēstotēs
dan
philanthrōpia berkali-kali di surat ini sebagai
memang
sama-sama
berarti rujukan pada Yesus Kristus (1:3,
“kebaikan”. Yang berbeda hanyalah 4; 2:10, 13; 3:4, 6). Sebagai contoh,
aspek yang ingin ditekankan dalam 3:6 menyatakan “yang sudah
kebaikan itu. Kata chrēstotēs lebih dilimpahkan-Nya kepada kita oleh
berhubungan dengan dan mencakup Yesus Kristus, Juruselamat kita”.
kesabaran dan kelapangan hati Penebusan Kristus menyatakan
terhadap orang yang bersalah. kasih-Nya yang besar kepada
Misalnya, Roma 2:4 “Maukah orang-orang yang sudah selayaknya
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ dihukum sejak dahulu Dengan demikian ayat 5 diawali
(chrēstotēs),
sekaligus dengan sebuah negasi: “bukan
karena perbuatan baik yang telah
kebaikan pada
kita lakukan”. Peletakan semacam
Jika ini diterima, kita menemukan ini secara tata bahasa Yunani jelas
sebuah hal yang luar biasa di ayat menyiratkan sebuah penekanan.
4: Paulus secara eksplisit menyebut
Yesus Kristus sebagai Allah. Hal ini merupakan sesuatu yang
Dia tidak sedang mengatakan: sangat menarik. Seperti sudah
Allah dan Juruselamat, yang bisa disinggung sebelumnya, surat ini
ditafsirkan kedua sebutan ini identik sarat dengan nasihat untuk berbuat
maupun berbeda (tergantung baik. Perbuatan baik merupakan
pada fungsi “dan” pada setiap bagian tak terpisahkan dari
konteks, bdk. 1:4 “Allah Bapa dan kehidupan Kristiani. Walaupun
Kristus Yesus, Juruselamat kita”; demikian, kita tidak boleh
2:13 “Allah yang Mahabesar dan menempatkan nilai pentingnya
Juruselamat kita Yesus Kristus”). secara berlebihan. Perbuatan baik
Tidak ada kata sambung “dan” yang bukanlah syarat keselamatan. Bukan
menghubungkan sebutan “Allah” alasan bagi keselamatan.
dengan “Juruselamat” di 3:4 (lihat
juga 1:3; 2:10).
Pemunculan subjek eksplisit “kita”
(hēmeis) dalam frasa “bukan
Mengapa kita diselamatkan? karena perbuatan baik yang telah
kita lakukan” berguna sebagai
(ayat 5b)
sebuah penegasan, karena secara
Dalam teks Yunani, ayat 5 tidak tata bahasa subjek seperti ini tidak
dimulai dengan frasa “pada waktu terlalu diperlukan. Jika muncul
itu Dia telah menyelamatkan kita” secara eksplisit berarti bertujuan
(kontra LAI:TB). Frase ini baru sebagai penekanan.
yang
bersifat
muncul sesudah “bukan karena Penekanan
(lihat
kata
perbuatan baik yang telah kita membandingkan
lakukan, tetapi karena rahmat-Nya”. sambung “tetapi” di ayat 5b). Ada
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ perbuatan baik kita. Ada pula kemurahan Allah. Yang menjadi
alasan keselamatan bukan yang pertama (kebaikan manusia),
melainkan yang kedua (kebaikan Allah). Hal ini selaras dengan ayat 4 yang
menjelaskan bahwa keselamatan terjadi ketika kemurahan dan kebaikan
Allah dinyatakan kepada kita.
Seandainya perbuatan baik manusia sudah memadai sebagai landasan
keselamatan, Allah tidak perlu memberikan rahmat-Nya. Fakta bahwa
kita membutuhkan rahmat Allah untuk keselamatan membuktikan kesiasiaan perbuatan baik. Tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan
dirinya dari hukuman Allah melalui perbuatan baik. Hanya rahmat-Nya
yang menjadi pangkal selamat.
Bagaimana kita diselamatkan (ayat 5c-6)?
Kata depan Yunani dia yang mengawali bagian ini menyiratkan sebuah
sarana. Kebaikan Allah bukan sekadar konsep yang abstrak. Kebaikan ini
juga bersifat praktis. Allah ingin agar kita bukan hanya mengerti, tetapi
juga mengalami kebaikan ilahi. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Melalui
karya Roh Kudus.
Roh melahirbarukan dan memperbarui kita (ayat 5c). Ide tentang
pemandian (lit. “pembasuhan”), kelahiran baru, dan pembaruan
menyiratkan keadaan lama yang kotor dan mengandung kematian. Itulah
keadaan kita sebelumnya.
Karya Roh Kudus ini tidak didasarkan pada perbuatan kita. Pelimpahan
Roh kepada kita dilakukan “oleh [dia] Yesus Kristus, Juruselamat kita”
(ayat 6b). Banyak versi dengan tepat memilih terjemahan “melalui”, bukan
“oleh”. Kata sambung dia sudah muncul di ayat 5c dengan arti “melalui”,
sehingga demi konsistensi kita seyogyanya mempertahankan terjemahan
yang sama di ayat 6b. Dengan demikian, kita menerima pelimpahan Roh
8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Kudus dari Allah (Bapa) melalui karya Yesus Kristus. Bukan
melalui iman kita, apalagi melalui perbuatan baik kita. Karya
Kristus di kayu salib bagi orang-orang pilihan adalah dasar dari pelimpahan
Roh Kudus. Allah memastikan bahwa orang-orang pilihan yang baginya
Kristus mati akan menerima manfaat penebusan itu. Hal ini dilakukan
oleh Allah melalui karya Roh Kudus.
Untuk menegaskan aspek kebaikan Allah dalam proses ini Paulus
menggunakan frasa “yang Dia curahkan atas kita dengan limpahnya”
(terjemahan hurufiah, lihat mayoritas versi Inggris). “Atas kita” (eph’
hēmas) menyiratkan sumber, yaitu dari Allah atas kita. Kita di bawah, Allah
di atas. Kata keterangan “limpahnya” (plousiō) menunjukkan kuantitas
yang besar. Bukan sekadarnya. Bukan secukupnya. Melimpah.
Untuk apa kita diselamatkan (ayat 7)?
Ayat ini dimulai dengan kata sambung hina yang menyiratkan sebuah
tujuan. Keselamatan dari Allah Tritunggal dimaksudkan supaya kita
“berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita”
(LAI:TB). Terjemahan ini bisa sedikit membingungkan. Kata “berhak”
menyiratkan usaha atau posisi kita yang menjadi landasan kehidupan
kekal, padahal di ayat yang sama Paulus menekankan “sebagai orang yang
dibenarkan oleh kasih karunia-Nya” (ayat 7a). Kehidupan kekal bukanlah
hak kita seolah-olah kita berjasa di dalamnya.
Secara hurufiah, ayat 7b berbunyi: “supaya kita menjadi ahli waris
menurut pengharapan kehidupan kekal”. Yang ditekankan adalah status
kita sebagai anak-anak Allah atau ahli waris. Status inilah yang membuat
kita “berhak” menerima warisan kehidupan kekal. Berhak bukan karena
jasa (usaha kita), melainkan status (yang diberikan Allah kepada kita).
Soli Deo Gloria.
9
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Berdoa untuk keamanan bangsa dan negara, para
pemimpin diberikan hikmat bijaksana untuk mengatasi
berbagai masalah di Indonesia dalam hal politik, ekonomi,
keamanan dan sosial.
2. Berdoa untuk persiapan VBS Sekolah Minggu
•Supaya guru-guru dan panitia bisa menyiapkan segala kebutuhan
acara dengan baik
•Berdoa untuk anak Sekolah Minggu supaya dibekali untuk
semakin mencintai Firman Tuhan dan memiliki pengalaman
yang berkesan untuk pertumbuhan rohani dan sosial mereka.
3. Berdoa untuk jemaat yang mengalami kelemahan tubuh
supaya diberikan kekuatan dan kesembuhan untuk kembali
melanjutkan kegiatan hari lepas hari.
10
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 118:
Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang keempat?
Jawaban :
Dosa yang dilarang dalam hukum yang keempat ialah, segala jenis
kelalaian terhadap tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya
dituntut; semua cara menunaikannya dengan sembrono, lalai dan
tidak berhasil guna, serta perasaan jemu terhadapnya; semua cara
melanggar kekudusan hari itu dengan menganggur dan dengan
melakukan apa yang dengan sendirinya merupakan dosa; dan oleh
segala jenis pekerjaan, perkataan, dan pikiran yang tidak perlu
berhubung dengan kegiatan dan hiburan kita yang duniawi.
a. Yeh 22:26. b. Kis 20:7, 9; Yeh 33:30-32; Amo 8:5; Mal 1:13. c. Yeh
23:38. d. Yer 17:24, 27; Yes 58:13.
11
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA
Pertumbuhan yang berarti tidak timbul dalam sekejap
T
erobosan yang potensial bagi
orangtua … perkembangan
pertumbuhan yang dirancang
Terobosan yang potensial bagi anak
… kematangan kepribadian
Kosong adalah sebuah kata yang
menggambarkan bagaimana anakanak masa kini bertumbuh. Seiring
bertambahnya usia, tubuh mereka
menjadi lebih tinggi dan lebih berisi.
Namun sisi dalamnya (mental,
emosional, dan rohani) tidak selalu
terjadi pertumbuhan.
PERTUMBUHAN
TIDAK
TERJADI OTOMATIS
Chuck
Swindoll
menggambarkannya demikian:
Ada perbedaan besar antara makin
tua di dalam Tuhan dan bertumbuh
di dalam Tuhan. Yang pertama
sifatnya otomatis, sama sekali
tidak memerlukan upaya… proses
penuaan semata-mata. Yang kedua
tidak pernah terjadi secara otomatis
atau secara mudah. Dibutuhkan
disiplin pribadi, kebulatan tekad
yang berkesinambungan, serta
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ kerinduan akan perkara- tetapi namanya layak dikenang.”
perkara rohani.
Kurangya kerinduan: Mereka sudah
ANDA HANYA MUDA SEKALI tiba pada tonggak bersejarah atau
TETAPI ANDA BISA TIDAK pada tujuan hidup mereka. Tonggak
itu bisa berupa gelar akademis,
DEWASA SELAMANYA
Abigail Van Buren melukiskan kinerja yang memuaskan, menikah,
punya anak, atau punya gaji tertentu.
kedewasaan seperti ini:
Mampu terpaku pada satu pekerjaan Tidak mempuyai rancangan untuk
sampai selesai; melaksanakan bertumbuh: Ada juga karena mereka
tugas dengan baik tanpa diawasi; tidak tahu bagaimana menyusun
sanggup memegang uang tanpa rancangan itu.
menghabiskannya; rela diperlakukan
tidak adil tanpa ingin membalas.
Kecenderungan dewasa ini ialah
ketidakmatangan – secara mental,
emosional, dan rohani. Saya yakin,
akar gejala ini adalah kurangnya
pertumbuhan.
KENAPA ORANG
BERTUMBUH
TANDA
PENUNJUK
SELAMA
PERJALANAN
PERTUMBUHAN
Secara spesifik, ada tiga faktor
utama yang telah mempengaruhi
saya bertumbuh:
GAGAL Gaya Hidup Pertumbuhan Pribadi
Seluruh proses pertumbuhan saya
Inilah empat alasan yang paling bermula di dalam keluarga saya
sendiri sejak saya kecil. Ayah saya
lazim:
Kesibukan: Kerja berlebihan dan sendiri bertumbuh dan ingin anakdikuasai pekerjaan. Kerjakan apa anaknya juga bertumbuh.
yang penting bagi kita.
Kemalasan:
Memprioritaskan Strategi Untuk Pertumbuhan Pribadi
pertumbuhan berarti bekerja. Sebuah rancangan pertumbuhan
“Tidak pernah ada seorang pun yang disusun dengan strategi
dalam sejarah yang hidupnya santai menolong seseorang mencapai
sasarannya.
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Apa Hasil Rancangan
Pertumbuhan Pribadi
Hanya segelintir orangtua
yang
mempunyai
rancangan
pertumbuhan bersasaran untuk
mereka dan anak-anak mereka.
Ini akan mengembangkan potensi
anak-anak Anda dan bermanfaat
bagi seluruh keluarga Anda.
Apakah saya ingin sekali agar
keluarga saya bertumbuh? (Ya/
Tidak)
Dapatkah saya melakukan sesuatu
untuk meningkatkan pertumbuhan
keluarga? (Ya/Tidak)
Bersediakah saya melakukan apa
saja bagi mereka untuk bertumbuh?
UNTUK (Ya/Tidak)
DASAR-DASAR
PERTUMBUHAN KELUARGA
Ikuti kedelapan prinsip ini dan
Anda akan siap untuk membimbing
keluarga Anda agar mereka berada
pada jalur yang tepat.
Kalau jawaban Anda untuk setiap
pertanyaan tadi adalah tidak, Anda
harus memecahkan masalah tersebut
sebelum Anda bisa mengembangkan
potensi pertumbuhan keluarga
Anda.
Mulai dengan Diri Sendiri
Setiap rancangan pertumbuhan
untuk keluarga Anda harus dimulai Singkirkan Segala Bentuk Alasan
Jika Anda terus menanti, Anda akan
dari Anda.
terus menanti. Hanya satu hal yang
dapat membuat Anda mulai – Anda!
Ajukan Pertanyaan Penting
Selidikilah sejauh mana komitmen
Anda dengan bertanya kepada diri
sendiri:
Yakinkah saya bahwa saya berpotensi
bertumbuh? (Ya/Tidak)
Yakinkah saya bahwa keluarga saya
memiliki potensi pertumbuhan?
(Ya/Tidak)
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Ambil Keputusan untuk Berubah
Jika kita tidak bersedia berubah, kita tidak akan mampu
bertumbuh.
Milikilah Sasaran yang Besar
Ingat, sasaran Anda adalah mempengaruhi anak-anak agar mereka
mempunyai nilai-nilai yang tetap sepanjang masa. Dan ini perlu
menempatkan segala sesuatu sesuai perspektif.
Jadikan Rumah Sebagai Lingkungan untuk Bertumbuh
Anak-anak tidak bisa dengan sendirinya menyediakan lingkungan
beriklim positif. Orangtualah yang harus menciptakannya untuk mereka.
Jadilah Murid yang Positif
“Jangan hanya belajar sesuatu dari pengalaman; belajarlah sesuatu yang
positif.”
Tidak Ada Keinginan Lagi untuk Bertumbuh
Ada harga yang harus dibayar untuk segala bentuk pertumbuhan.
BAGAIMANA
MENGEMBANGKAN
RANCANGAN
PERTUMBUHAN UNTUK ANAK-ANAK ANDA
1. Menilai Kebutuhan-kebutuhan Anak Anda
Prosesnya dimulai dengan menilai kebutuhan-kebutuhan anak Anda.
Pikirkan apa jawaban atas pertanyaan berikut untuk setiap anak:
Berapa usia anak saya? Apakah bakat anak saya? Apakah ketiga minat anak
saya yang utama? Apakah ketiga karunia rohani anak saya yang utama?
Apakah yang paling dibutuhkan anak saya? Apakah kelemahan anak saya
yang terbesar?
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ 2. Tetapkan Ke Mana Pertumbuhan Akan Difokuskan
Sesudah Anda menjawab pertanyaan di atas, perhatikan dua
hal: 1) pusatkan perhatian Anda khususnya pada pembinaan kemampuan
anak Anda. 2) Anda perlu menopang kelemahannya. Jika kekurangankekurangannya yang serius tidak diperhatikan, maka ia mudah jatuh.
3. Temukan Sumber-sumber
Ketika anak-anak masih kecil, Anda dapat memilih materi-materi yang
tidak terlalu berfokus pada satu bidang saja. Putar video-video yang baik,
bacakan dan sediakan buku-buku yang berisi cerita-cerita Alkitab.
Tatkala anak-anak makin besar, Anda perlu strategi lebih banyak. Pilihlah
materi-materi yang bermanfaat dan yang membangkitkan minat anakanak Anda saja.
4. Disain Rancangan Pertumbuhan
Kalau Anda sudah menyeleksi buku-buku untuk dibaca anak-anak, buat
bagan pertumbuhan harian: Senin – Jumat (Sabtu Minggu libur).
5. Tetapkan Waktu Pertumbuhan Setiap Hari
Kalau bagan pertumbuhan sudah dirancang, Anda tidak boleh melepaskan
anak-anak begitu saja. Awalnya, Anda harus mendisiplin mereka. Mulailah
dengan mengatur waktu dan tempat yang tenang untuk membaca setiap
hari.
Ringkasan Terobosan No. 6:
Breakthrough Parenting – John C. Maxwell
bersambung …
16
e
B o l eh k ah m en i k ah i w an i t a yan g l e b i h t u a? | #Q and A
MAGZ
Bolehkah Menikahi Wanita Yang Lebih
Tua?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
ugaan ini tidak berlebihan. Ada satu kisah Alkitab yang mendukung.
Kisah ini bahkan sudah terjadi sebelum hukum levirat secara
resmi diperintahkan melalui Musa (Kejadian 38). Yehuda memiliki
tiga anak laki-laki: Er, Onan, dan Syela. Tidak lama sesudah menikahi
Tamar, Er meninggal dunia tanpa memiliki keturunan. Sesuai peraturan
waktu itu, Onan menggantikan posisi kakaknya. Ternyata Onan hanya
mau menikmati tubuh Tamar tetapi tidak mau melanjutkan keturunan
kakaknya, sehingga ia dibunuh oleh TUHAN. Sesudah peristiwa ini
Yehuda menunda memberikan Syela kepada Tamar dengan alasan bahwa
Syela masih terlalu muda (ayat 11). Yehuda hanya menunda, bukan
melarang atau memandang pernikahan levirat sebagai praktik yang salah.
D
17
e
B o l eh k ah m en i k ah i w an i t a yan g l e b i h t u a? | #Q and A
MAGZ Dia hanya kuatir Syela akan mengalami nasib yang sama dengan
Er dan Onan. Sesudah Syela dewasa, Yehuda tidak kunjung
menepati janjinya kepada Tamar. Tamar lantas menyamar
sebagai pelacur dan memperdayai Yehuda demi mendapatkan keturunan
bagi Er, suaminya yang pertama. Menariknya, pada waktu penyamaran
ini terbongkar, Yehuda justru menyadari bahwa dirinya yang bersalah
karena tidak memberikan Syela kepada Tamar (ayat 26).
Tuhan Yesus pernah diperhadapkan pada persoalan pernikahan levirat.
Orang-orang Saduki yang tidak mempercayai kebangkitan orang mati
mencoba menjebak Dia melalui pertanyaan hipotetikal (pengandaian)
tentang tujuh saudara yang mati secara bergantian dalam sebuah pernikahan
levirat (Matius 22:23-33). Jika pengandaian ini sungguh-sungguh terjadi,
kemungkinan besar salah satu atau beberapa adik laki-laki itu berusia lebih
muda daripada isteri kakaknya. Anggap saja perbedaan usia suami dan
isteri adalah 10 tahun (bandingkan Kejadian 17:17) dan perbedaan usia
setiap saudara laki-laki adalah 2 tahun, maka anak laki-laki ke-6 dan ke-7
berusia lebih muda daripada janda tersebut. Tuhan Yesus ternyata tidak
mempersoalkan pernikahan levirat maupun perbedaan usia seperti itu.
Dia justru menegur kesalahan orang-orang Saduki yang tidak memahami
kitab suci maupun kuasa Allah (ayat 29).
Semua penjelasan di atas bukan dimaksudkan sebagai dukungan bahwa
menikahi perempuan yang lebih tua adalah lebih Alkitabiah. Sama sekali
tidak! Yang tertulis di atas adalah kasus-kasus khusus. Tidak ada alasan
untuk menerapkan itu pada semua keadaan. Pemaparan di atas hanya
bermanfaat untuk membawa sebuah pesan: jangan terlalu dogmatis untuk
hal-hal yang tidak terlalu jelas diajarkan dalam Alkitab. Jangan melampaui
apa yang tertulis.
Apabila Alkitab tidak menyediakan petunjuk eksplisit tentang suatu
perkara, kita seyogyanya menggunakan akal budi Kristiani untuk
18
e
B o l eh k ah m en i k ah i w an i t a yan g l e b i h t u a? | #Q and A
MAGZ mempertimbangkan semua faktor yang terkait. Melalui
pembaruan akal budi yang terus-menerus dan dikerjakan oleh
Roh Kudus kita dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang
baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna (Roma 12:2)……
bersambung….
19
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
Mengenal yang absolut melalui sebuah hubungan
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
ada tahun 1983 terjadi keributan besar di daerah kami. Rumah seorang
pemuda beragama Hindu Yang bertobat melalui pelayanan Youth for
Christ dibakar dalam kerusuhan tersebut. Dia dan ibunya yang beragama
Hindu tinggal di rumah kami selama enam bulan. Saudara laki-laki dan
perempuannya tinggal di rumah yang lain. Saudara pere mpuannya pada
akhirnya juga bertobat kepada Kristus, dan dia dan saudara laki-lakinya
siap dibaptis di gereja tempat saya beribadah. (Saudara laki-laki yang
kedua dibaptis be berapa tahun kemudian).
P
Sehari sebelum pelayanan baptisan, kami melakukan sebuah retret di
rumah bagi mereka yang akan dibaptis. Ibu mereka mengikuti sesi kami,
Karena dia tinggal dirum ah kami. Dia mendengar dua anaknya dengan
fasih memberi kesaksian tentang iman mereka kepada Kristus. Setelah
mereka berbicara, ibunya berkata, “Saya tidak bisa berbicara seperti anak
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ saya, karena saya tidak berpendidikan seperti mereka. Saya tidak
memahami semua hal tentang Kekristenan seperti yang mereka
ketahui. Tapi saya ingin Anda tahu bahwa Allah mereka adalah
Allahku juga, dan Dialah yang saya ikuti.” Saya memanggil pendetanya dan
mengatakan apa yang telah dikatakan oleh ibu itu, dan saya mengatakan
kepada pendeta itu bahwa saya percaya iman ibu itu iman yang sejati.
Saya bertanya apakah kita bisa membuat perkecualian dan membaptisnya
bersama dengan anak-an aknya walaupun dia belum mengikuti kelas yang
diperlukan. Pendeta itu setuju, dan ibu itu dibaptis. Sekarang, sepuluh
tahun kemudian, ibu itu terus menjadi seorang pengikut Kristus yang
setia. Ada banyak hal yang tidak diketahuinya tentang yang Absolut. Tapi
dia mengenal yang Absolut secara pribadi sebagai Juruselamat, Tuhan,
dan Sahabatnya.
Seorang wanita lanjut usia di Skotlandia sedang diuji oleh pendetanya
untuk menjadi seorang anggota penuh dari gereja tersebut. Dia berseru,
“Pak, saya tidak bisa me njawab semua pertanyaan sulit yang Anda
ajukan. Saya hanya tahu bahwa saya mau mati bagi Dia.” Dia mengenal
yang Absolut, dan pengenalan ini begitu berarti baginya sehingga dia rela
untuk mati bagi-Nya.
Paulus menggambarkan ketidaksempurnaan pengetahuan kita saat
berkata, “Sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samarsamar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (1Kor. 13:12). Karena kita
mengenal yang Absolut secara pribadi, maka kita bisa berkata bahwa kita
mengenal kebenaran yang absolut.
Pengetahuan ini bukan hanya bersifat subjektif. Kabar Baik tentang Yesus
berkaitan dengan hal-hal tertentu yang pasti, yang telah terjadi dalam
sejarah. Seperti kata Lesslie Newbigin, “Apa yang telah terjadi memang
21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ telah terjadi, dan tidak ada yang bisa mengubahnya. Walaupun
kebenaran tidak berubah, penafsiran kita bisa beragam karena
keterbatasan-keterbatasan kita sebagai manusia. Faktanya,
saya percaya bahwa Allah, yang memberi kita otak untuk berpikir dan
berkreasi, menghendaki agar kita bergumul dengan kebenaran. Newbigin
menjelaskan bahwa inilah alasan mengapa Yesus tidak pernah menulis
buku. Sebaliknya, kita memiliki empat kitab yang menceritakan Yesus
dari perspektif-perspektif yang berbeda. Newbigin berkata bahwa ini
merupakan sebuah skandal bagi orang Muslim, yang percaya kalau Quran
diberikan langsung oleh Allah kepada sang nabi dengan cara pengilhaman
pendiktean.
Bersambung………….
Sumber: Supremasi Kristus oleh Ajith Fernando
22
e
Huk um an buat u l ar, p e r e m p u an , d an l ak i - l aki |#D OYO U KNOW
MAGZ
HUKUMAN BUAT ULAR, PEREMPUAN,
DAN LAKI-LAKI
Ev. Nike Pamela, M.A
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
iapakah yang dimaksud dengan
“keturunan” (zera‘) di 3:15?
Apakah kata ini selalu menunjuk pada
keturunan langsung (dekat) atau
bisa beberapa generasi sesudahnya?
Apakah bentuk tunggal dari kata ini
bermakna individual atau kolektif?
Menimbang dari pemunculan kata
ini dalam Alkitab kita dapat metarik
kesimpulan bahwa kata zera‘ bisa
merujuk pada keturunan secara
langsung (4:25; 15:3; 19:32, 34; 21:13;
38:8-9; 1 Sam 1:11; 2:20; 2 Sam 7:21)
S
maupun antar generasi (9:9; 12:7;
13:16; 15:5, 13, 18; 16:10; 17:7-20,
12; 21:12; 22:17-18). Deretan teks ini
sekaligus menunjukkan bahwa kata
zera‘ dapat bermakna individual
atau kolektif. Kata “keturunan”
dalam teks-teks tersebut hampir
semua berbentuk tunggal, namun
makna yang dikandung kadangkala
secara eksplisit merujuk pada suatu
kumpulan umat manusia dari garis
keturunan tertentu. Jadi, bentuk
tunggal kata zera‘ tidak dapat
dipakai sebagai argument konklusif
23
e
MAGZ
Huk um an buat u l ar, p e r e m p u an , d an l ak i - l aki |#D OYO U KNOW
untuk mendukung maupun menentang makna mesianis dalam
Kejadian 3:15.
Siapakah keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala ular? Teks
Ibrani hanya memakai kata hû (“ia”) yang berjenis kelamin maskulin (lihat
semua versi Inggris), karena hû menerangkan zera‘ yang juga maskulin.
Penerjemah LXX terlihat memahami kata ini secara mesianis. Dari 100
kali lebih pemunculan kata hû dalam PL, LXX hanya menerjemahkan hû
dalam jenis kelamin maskulin autos di teks ini saja. Pilihan ini layak untuk
dicermati, karena dalam terjemahan LXX kata benda yang diterangkan
oleh autos berjenis kelamin neuter (sperma = “keturunannya). Pemahaman
mesianis ini juga dapat ditemukan dalam beberapa targum Yahudi. Tradisi
di atas tidak mewakili seluruh pemikiran Yahudi. Tradisi Yahudi lain
yang tercermin dalam tulisan psedepigrafa, targum, dan tafsiran para rabi
mengarah pada konklusi yang berbeda.
Jika kita menengok pada pandangan bapa-bapa gereja kita juga akan
menemukan kesan bahwa mereka pun tidak sepakat tentang makna
mesianis dalam teks ini. Beberapa tidak melihat nuansa mesianis apa pun
dalam teks ini. Sebagian mengakui makna mesianis tetapi tetap memberi
ruang untuk arti “keturunan” yang lebih luas (bentuk tunggal secara
kolektif). Yang lain secara eksplisit dan spesifik mengaitkan teks ini dengan
kelahiran Tuhan Yesus dari perawan Maria.
Cara terbaik untuk mengetahui hal ini adalah dengan melihat pergerakan
konsep keturunan dalam tulisan Musa. Pendekatan seperti ini akan
membawa kita pada satu kesimpulan bahwa di antara 59 kali pemunculan
kata keturunan dalam kitab Kejadian, 48 di antaranya merujuk pada
keturunan dari umat pilihan (Set – Enos – Nuh - Abraham – Ishak –
Yakub, dsb). Hal ini seharusnya tidak mengagetkan, karena sejak awal
tema tentang keturunan memang menjadi salah satu isu sentral. Tujuan
24
e
Huk um an buat u l ar, p e r e m p u an , d an l ak i - l aki |#D OYO U KNOW
MAGZ
Allah menciptakan laki-laki dan perempuan adalah supaya Ia
memberkati mereka dengan banyak keturunan sehingga mereka
dapat memenuhi dan menguasai bumi (1:28). Walaupun dosa telah
menambahi kesusahan dalam berkat ini (3:16) dan iblis terus memerangi
keturunan orang benar (4:8), Allah tetap konsisten menjaga berkat (1:28)
dan janji-Nya (3:15). Ia membangkitkan Set (4:26) dan keturunannya (5:132). Tatkala semua keturunan mulai melawan TUHAN secara hebat (6:16) Ia menghapuskan mereka semua dari muka bumi dengan air bah (6:7;
pasal 7-8), namun Ia tetap memulai garis keturunan yang baru dari Nuh
(9:1, 7), bahkan meneguhkan perjanjian lagi dengan keturunannya (9:9),
terutama dari garis keturunan Sem (9:26-27; 5:21-31). Selanjutnya janji
tentang keturunan ini terus diberikan pada para patriakh, baik Abraham
(12:1-3, 7; 13:15-16; 13:3, 5, 13, 18; 16:10; 17:7-12, 19; 21:12-13; 22:17-18;
24:7), Ishak (26:3-4), maupun Yakub (28:4, 13-14; 32:12; 35:12; 48:4). Janji
di atas pada periode selanjutnya diteruskan pada seluruh bangsa Israel.
Beberapa teks dalam tulisan Musa memberikan petunjuk eksplisit bahwa
bangsa Israel merupakan keturunan yang dimaksud di kitab Kejadian (Kel
32:11-14; Ul 11:8-12).
Bersambung……….
NK_P
25
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
MEMBERITAKAN KABAR BAIK
(Lanjutan tgl 28 Mei 2017)
ahasa yang serupa terdapat
dalam Surat Yohanes yang
pertama (mis. 4:8, 10,14). Itu
menyatakan fakta bahwa kematian
Kristus yang membawa keselamatan
bagi dunia adalah pemberian (2
Kor 9:15) dari Allah Tritunggal.
Dalam kematian dan kebangkitanNya, Allah telah menemukan suatu
cara untuk memulihkan hubungan
Allah dan manusia; manusia dan
sesama, yang telah rusak oleh dosa.
B
Ia juga menunjukkan keadilan-Nya
pada masa ini, supaya nyata bawah
Ia benar dan membenarkan orang
percaya kepada Yesus (Rm 3:26).
Di bagian lain dari Perjanjian
Baru, ada berbagai cara lain untuk
memandang kabar baik itu. Ada
penciptaan manusia baru – Kristus
adalah Adam terakhir, kepala suatu
ras yang baru, yang memerdekakan
dalam ketaatan kepada Allah
(Rom 5-6). Ada juga karunia Roh
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ Kudus yang diberikan untuk mengilhami anak-anak Allah agar
melakukan kehendak Allah secara tertib diwujudkan dengan
penuh sukacita(Rom. 8:9-17). Ada janji bahwa seluruh alam
semesta akan diperbaharui dan tidak ada lagi penderitaan, hal ini terjadi
saat kemuliaan Allah dinyatakan di seluruh bumi. Akhirnya dalam
penciptaan suatu komunitas baru, tidak ada lagi orang Yahudi dan non
Yahudi; tidak ada lagi tuan dan hamba, laki-laki dan perempuan; suami
dan istri, suku-suku bangsa, budaya dll (Rom 9-11; Ef 2:13-22; 3:3-7; KOL
3:10-11; Gal 3:28), karena semua telah menjadi umat Allah.
Saat melakukan PI, haruslah memahami tujuan yang hendak dicapai,
tetapi tidak boleh dirumuskan terlalu sempit. Perlu adanya penekanan
utama pada usaha-usaha demi memperoleh respon dari pribadi-pribadi,
terhadap tawaran pengampunan dan pemulihan hubungan dengan Allah,
yang sering disebut pertobatan. Pertobatan seseorang sangat menentukan
di mana orang tersebut berbalik dari kehidupannya yang hanya berpusat
pada diri sendiri ke kehidupan yang hanya berpusat pada Allah (Kis. 26:28;
Ef. 5:8; Kol. 1:13; Gal. 4:8). Pertobatan bukan berhenti pada satu titik itu
saja, tetapi perlu adanya tindakan yang berkelanjutan,
Respon terhadap panggilan Kristus, yaitu pertobatan merupakan suatu
pengalaman yang berjalan terus, suatu proses pertumbuhan menuju
kedewasaan Kristen … Kita akan terus ditantang bukan hanya menikmati
kasih karunia Kristus, tetapi juga menerapkannya dalam realitas kehidupan,
dalam komunitas di manapun kita berada, baik di lingkungan sekitar,
tempat kerja, sekolah dan masyarakat.
Tujuan PI dapat ditinjau dari sudut pandang Allah sebagai penciptaan
suatu kehidupan yang sepenuhnya baru dalam citra Yesus Kristus (2 Kor.
3:28) – pemulihan kemuliaan yang hilang sebagai akibat dosa ( Rom. 3:23;
Ibr. 2:10) – atau jika ditinjau dari perspektif manusia sebagai pengikut
Yesus Kristus. Dari kedua hal itu, PI bertujuan mencapai suatu tranformasi
total manusia yang dulu memiliki pribadi yang jahat, menjadi manusia
27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ memiliki pribadi seperti Kristus. Tujuan Amanat Agung yaitu
memuridkan, yang meliputi mempraktikan kasih dan kebenaran.
Ion Bria menyimpulkan tujuan-tujuan kesaksian PI sebagai berikut:
Pertobatan dari suatu kehidupan yang ditandai oleh dosa, terpisah dari
Allah, tunduk pada yang jahat dan tidak terpenuhinya potensi citra Allah,
menuju suatu kehidupan yang ditandai oleh pengampunan dosa, ketaatan
pada perintah-perintah Allah, persekutuan yang dibarui Allah dalam
Trinitas, pertumbuhan di dalam pemulihan citra ilahi dan realisasi di antara
kita dari purwarupa kasih Kristus. Singkatnya, tujuan akhir dari kesaksian
PI adalah pertobatan dan pembaptisan. Pertobatan yang berpaling secara
sadar dari dosa, maut ataupun yang jahat kepada hidup yang sejati di dalam
Kristus. Pembaptisan hanyalah tanda sebuah pertobatan dan penerimaan
suatu anggota baru ke dalam kehidupan komunitas Allah, yaitu gereja.
Bersambung……...
28
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 5 Juni 2017
MENJADI SAHABAT YESUS
(Bacaan: Yohanes 15:9-17)
Ida memiliki 4 orang teman dekat ketika masuk di sebuah sekolah, tetapi
lambat laun kempat sahabatnya mulai menjauhinya karena Ida menghadapi
masalah yang pelik. Ida mendatangi Lika dan berkata, “Hanya kamu yang
selalu ada untuk saya, semuanya menjauhi saya”.
Kira- kira demikianlah gambaran Tuhan Yesus bagi kita umat tebusanNya.
Dia adalah sahabat yang setia. Tuhan Yesus sendirilah yang menyebut
kita demikian, sahabat dan bukan hamba. Dengan kata lain, Yesus
memampukan kita mengenal hal-hal yang Dia dengar dari Bapa-Nya.
Kasih Yesus kepada murid-muridnya bukanlah kasih yang pura-pura tetapi
kasih yang tulus, kasih kepada seorang sahabat. Kasih yang dilakukan
seseorang kepada sahabatnya tidak mengharapkan balas jasa tetapi murni
menolong sahabatnya itu. Sebab, sekalipun seorang sahabat itu tidak
berbuat apa-apa, mereka akan tetap bersahabat. Seorang sahabat yang baik
tidak ragu-ragu untuk memberikan yang termahal dari dirinya, termasuk
nyawanya demi sahabatnya. Seseorang yang menyebut dirinya bersahabat
tetapi tidak rela memberikan miliknya untuk kebutuhan sahabatnya itu,
sesungguhnya belum bersahabat. Yesus berkata (ay.14), ‘Kamu adalah
sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.’
Atau, jika kamu tidak berbuat yang kuperintahkan, maka kamu bukanlah
sahabatKu.
Apakah saudara adalah sahabat Yesus? tandanya adalah jika saudara
melakukan perintah Tuhan. Jika saudara mengasihi saudaramu dan juga
melakukan perintah Allah lainnya, inilah tandanya kita telah menjadi
sahabat Yesus.
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Selasa, 6 Juni 2017
UNGKAPAN KASIH SAYANG
(Bacaan: I Samuel 18:1-5)
Ada seorang laki-laki yang setia menemani calon istrinya di rumah sakit.
Di hari-hari terakhir calon istrinya meminta untuk segera dilangsungkan
acara pernikahannya. Mereka pun akhirnya menikah di rumah sakit
tersebut. Beberapa minggu kemudian perempuan itu pun meninggal.
Pada saat laki-laki tersebut diwawancarai mengenai pernikahannya, dia
menjawab, “aku sangat mencintai istriku dan tidak pernah menyesali
pernikahan ini.”
Kasih yang tulus itu ditunjukkan dalam bentuk tindakan yang nyata dan
bukan sembunyi-sembunyi. Meskipun ada beberapa protes dari pihakpihak yang tidak menyukainya. Seperti halnya Daud dan Yonatan. Daud
adalah anak seorang penggembala dan Yonatan adalah seorang pangeran.
Status yang berbeda tidak menjadikan penghalang bagi ketulusan mereka
untuk bersahabat. Dalam perikop ini Yonatan memberikan jubah, baju
perang, pedang, panah, dan ikat pinggang begitu juga sebaliknya (Ay.4).
Hal itu dilakukannya karena mereka sangat mengasihi (Ay.3). Bukan
berarti mereka penyuka lawan jenis seperti tafsiran beberapa orang. Inilah
ungakapan kasih sayang seorang sahabat. Meskipun Yonatan tahu bahwa
Saul, ayahnya sangat membenci Daud. Karena Saul iri terhadap Daud yang
telah mengalahkan berlaksa-laksa sedangkan Saul beribu-ribu (Ay.7b).
Mari milikilah kasih yang tulus kepada semua relasi yang Tuhan telah
berikan, Kepada suami, istri, anak, orang tua, sahabat. Kasih yang tulus
tidak pernah menjadikan perbedaan yang remeh sebagai sekat.
30
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 7 Juni 2017
BERSYUKURLAH
(Bacaan: Hosea 3:1-5)
Seorang suami yang kedapatan memiliki wanita lain. Istrinya sangat
tidak menyangka bisa diperlakukan demikian oleh suaminya. Meskipun
suaminya meminta maaf ribuan kali dan menyesalinya dan berjanji
tidak akan mengulanginya lagi. Istrinya masih sulit untuk mengampuni
suaminya tersebut. Suaminya dengan penyesalan dan dengan berbagai
cara tetap berusaha mendapatkan ampun dari istrinya.
Gambaran sang istri yang hancur bisa menolong kita memahami kondisi
Hosea ketika ia mau menerima Gomer kembali. Allah menggambarkan
bangsa Israel yang sedang melakukan perzinahan atau perselingkungan
dengan ilah-ilah yang lain. Hal itu dipandang suatu kejijikan di hadapan
Allah. Allah mengirim Hosea untuk menikahi Gomer, si pelacur. sebagai
sebuah gambaran jelas tentang hubungan Allah dengan Israel. Meskipun
Gomer sudah ditebus oleh Hosea. Tetap saja Gomer melacurkan diri.
Allah berfirman kepada Hosea untuk tetap pergi dan mencintainya lagi,
sama seperti Allah kepada bangsa Israel (Ay.1). Allah menebusnya supaya
bangsa Israel kembali lagi kepadaNya (Ay.2-3).
Gomer mungkin menjijikan di mata kita, namun begitulah kondisi
kerohanian kita. Kita lebih tertarik dengan ilah-ilah lain dan meninggalkan
Tuhan. Jika hari ini kita masih mendapat anugerah Tuhan, semuanya
bukan karena kita cukup baik namun karena Allah yang berulang kali
menebus kita dari pelacuran rohani. Maka bersyukurlah!
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Kamis, 8 Juni 2017
DISIPLIN KARENA KASIH
(Bacaan: Amos 3:9-15)
Kedekatan hubungan membuat manusia cenderung untuk menutupi
kesalahan sahabatnya dan tidak mau menegur demi mempertahankan
hubungan baik. Akan tetapi, Allah tidak demikian, kedekatan hubungan
justru membuat Allah menuntut umat-Nya menjauhi dosa.
Sekalipun kasih Allah nyata bagi bangsa Israel di sepanjang sejarah
mereka, namun Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat
yang dikasihi-Nya, ketika mereka mengeraskan hati dan menolak untuk
bertobat. Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan
privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsabangsa kafir pun tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan
(ayat 9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan
Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran.
Penjarahan (ayat 11), kehancuran (ayat 12), kehinaan (ayat 14-15) akan
harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum,
seharusnyalah mereka takut dan bertobat! Sekilas bangsa lain menduga
Allah telah menolak Israel dan tidak lagi mengasihi mereka. Jelas
ini pendapat yang keliru. KasihNya kepada umatNya membuat Dia
harus mengambil disiplin yang tegas untuk membawa mereka kembali
kepadaNya.
Seringkali kita sama dengan bangsa Israel. Ada banyak teguran yang sudah
kita dengar, namun kita berulangkali mengabaikan. Karena kasihNya, Ia
tidak akan mengecualikan kita. Allah pasti akan mendisiplin kita dengan
tegas.
32
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Jumat, 9 Juni 2017
DENGARLAH FIRMANNYA
(Bacaan: Mikha 2:12-13)
“Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa
mengasihi anaknya, menghajar anaknya, menghajar dia pada waktunya”
(Amsal 13:24). Pandangan bahwa kasih dan rotan adalah dua hal yang
kontradiksi diruntuhkan oleh ayat ini. Ini adalah gambaran kasih yang
sesungguhnya dan itulah yang Allah lakukan terhadap umat kesayanganNya.
Mikha menegaskan bahwa umat Allah tidak dapat berpaling dari Tuhan
tanpa menderita konsekuensi yang serius. Penghukuman Allah bukanlah
perubahan karakter dari Allah. Penghukuman Allah adalah pendisiplinan
Allah terhadap umat-Nya untuk membawa mereka kembali pada jalan
yang benar. Cara satu-satunya untuk adanya perubahan pada umat Allah
adalah dengan rotan. Allah membenci dosa, sekalipun Ia adalah Allah yang
penuh kasih. Di tengah penghukuman-Nya, janji pemulihan dinyatakan
bagi mereka yang berbalik kepada-Nya (Mikha 2:12-13).
Dosa adalah hal serius di mata Tuhan. Namun, kepekaan dan kesadaran
akan dosa seringkali sulit bagi kita. Kita condong melakukan rasionalisasi
atau pembenaran atas tindakan kita yang salah. Itu sebabnya Tuhan
berfirman dengan sangat keras sebagai peringatan bagi Israel dan juga
kita. Dengarkanlah FirmanNya dan bertobatlah.
33
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 10 Juni 2017
PERCAYALAH KEPADA ALLAH
(Bacaan: Habakuk 2:1-5)
Apa yang anda rasakan ketika menonton siaran TV atau membaca koran
yang memberitakan tentang pemerkosaan, penodongan, pemerasan,
bahkan penganiayaan dan pembunuhan serta berbagai tindak kriminalitas
lainnya, yang sering menjadikan orang-orang yang lemah dan tak bersalah
sebagai korban? Kecewa, marah, mengumpat bahkan menghujat adalah
reaksi yang mungkin muncul secara spontan dari kebanyakan di antara
kita. Pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita adalah: Mengapa Tuhan
membiarkan semua ini terjadi, dan sampai kapan? Kira-kira seperti itulah
perasaan yang menggayut di dada nabi Habakuk.
Di dalam doanya dia berseru, “Ya TUHAN, sampai kapan aku harus
berseru meminta pertolongan? Kapan Engkau akan mendengar dan
menyelamatkan kami dari penindasan? Mengapa Kau biarkan aku melihat
begitu banyak kejahatan? Masakan Engkau tahan melihat begitu banyak
pelanggaran?”. Habakuk menyaksikan ketidakadilan, kekerasan, dan
kejahatan. Gawatnya lagi, Allah kelihatannya diam menyaksikan semua
kejahatan itu, yang menarik, Allah meminta Habakuk untuk percaya pada
janji-janji-Nya.
Apakah saat ini saudara sedang menyaksikan pemandangan yang sama?
ada banyak kejahatan yang terjadi di sekitar saudara, namun Tuhan serasa
diam. Melalui FirmanNya, Allah meminta kita untuk tetap percaya kepada
Dia. Akan datang waktunya Ia menggenapi janjiNya.
34
e
P E N G UM UM AN
AGENDA MINGGU INI
MAGZ
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 5 Juni 2017
23.00
Selasa, 6 Juni 2017
18.30
Rabu, 7 Juni 2017
Kamis, 8 Juni 2017
19.00
06.00
19.00
Sabtu, 10 Juni 2017
06.00
18.30
22.00
Minggu, 11 Juni 2017
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub
Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera
Yudha , 96,4 FM
HUT: Ibu Elizabeth Yully
STAR: ESKATOLOGI
Oleh: Edo Walla, M.Div
Latihan Musik KU 3
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Ibu Liem Fenissa Margaretha
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Mercury, 96 FM
HUT: Sdri. Caroline Ingrid Evangelina
HUT: Sdr. Yoga Abrianto
HUT: Sdri. Junita Ratnasari
HUT: Ibu Sundary Dwie Setyowati
HUT: Sdr. Ikhsan Tjandra
Kepada jemaat yang berulang tahun, segenap hamba
Tuhan, penatua, dan jemaat mengucapkan :
“Selamat bertambah usia, kiranya kasih karunia dan hikmat Tuhan
menyertai senantiasa, serta semakin mengasihi dan bertumbuh dalam
pelayanan kepada Tuhan dan sesama.”
35
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 4 Juni 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
07.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
10.00)
Kasih Yang Menyelamatkan (Titus 3:4-7)
Tema
Pengkhotbah
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ev.
Yohanes
Dodik
Ev Edo
Walla
Liturgos
Ibu Wilis
Ibu Ike
Sdr. Sumito
Pelayan
Musik
Bp. Eliazar
&
Sdri. Jessica
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Yoga
Bp.
Haryadi
TEAM
Sdr. Kevin T
Sdr. Yosi
Sdri.
Marlin
Sdr. Kevindie
Sdri. Brenda
Sdri. Karina
Sdr. Sebastian
Bp.
Andrew L
Ibu Ruth
Sdri.
Louis
Sdr. Sumito
Ev. Edo
Walla
Ibu Ruth
Sdri.
Louis
Pelayan
LCD
Penyambut
Jemaat
Sdri. Ririt
Gabung
Ibadah
Umum
Sdr. Evan
Ibu Enggar Sdr. Daniel
Sdr. Michael
W
Ibu Naomi Sdr. Clifford
Sdr. Lutfi Sdr. Vincent
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Ev. Heri
Ev. Heri
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Singer
Ibu Mei
Ibu Santi
Sdri.
Krisna
Ibu Wlis
Ev. Dodik
Ibu Carla
Sdri. Krisna
Sdri. Lia
Sdr. Dennis
Sdri. Dita
Sdri.
Sdri.
Dita
Louis
Sdri. Suci
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 11 Juni 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
07.00)
Cab.
Darmo
(Pk.
10.00)
Kasih Yang Tanpa Syarat (Roma 5:5-11)
Tema
Pengkhotbah
Ev. Yohanes
Dodik
Ev. Heri Kristanto
Liturgos
Sdri. Dewi
Bp. Andreas W
Sdri. Helen
Ibu Wilis
Sdri.
Grace
Pelayan
Musik
Sdr. Andreas
Sdr. Igo
Sdr. Calvin
Sdr. Faith
Bp. Eliazar
&
Sdr. Michael
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Haris
Sdr. Ishak
TEAM
Pelayan
LCD
Sdr. Daniel
Sdr. Kevin
T
Sdri. Kezia
A
Sdri. Vionatha
Sdri. marlin
Sdri. Naomi
Sdri. Fefe
Ibu Titik
Sdri.
Krisna
Bp. Yefta
Sdr. Robin
Bp. Hendri
T
Ibu Melly
Ibu Nunuk
Bp. Imbo
Ibu Yatmi
Bp. Andreas K
Ibu Rini
Sdr. Mito
Sdri. Eka
Penyambut
Jemaat
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Singer
Ibu Wilis
Sdri. Naomi
Ibu Titik
Sdr. Robin
Sdri.
Grace
Ibu Ike
Sdr. Mito
Bp. Andreas W
Sdri. Febby
Sdr. Daniel
Bp. Eddy S
Ibu Sisca
Ev. Heri
Ibu Evi S
Sdri. Christine
Sdri.
Marlin
Sdri.
Clara
Sdri.
Nike
Sdri.
Ester
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
Keterangan
SEKOLAH MINGGU
4 Juni 2017
11 Juni 2017
(Pk. 09.30 WIB)
Liturgis
Kak Mei
Pelayan Musik
Kak Willy
Doa Pra/Pasca
SM
Kak Mei
Tema
NUH MEMBANGUN
BAHTERA
Bahan Alkitab
Kejadian 6:1-7:16
Sion
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Vena
Nazareth
Kak Dessy
Betlehem
Kak Kezia
(Pk. 09.30 WIB)
VBS
Bahan:
Ibadah bersama di UTC
(bagi anak-anak yang tidak ikut VBS
bisa beribadah bersama orang tua)
IBADAH PEMUDA
Keterangan
Sabtu, 3 Juni 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 10 Juni 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Tema
Pengkhotbah
Litrugos
Pelayan Musik
Pelayan LCD
Penyambut Jemaat
Petugas Doa
Singer
38
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
Ibadah
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
41 orang
Umum 2
109 Orang
Umum 3
58 Orang
Sekolah Minggu
31 Orang
Remaja
24 Orang
Pemuda
Minggu, 28 Mei 2017
Keterangan
Cab. Darmo KU 1
26 Orang
SM -
Cab. Darmo KU 2
49 Orang
SM : - Orang
RM : - Orang
POS Batam
- Orang
SM : - Orang
Remaja : - Orang
POS Batu Aji
SM : - Orang
Remaja : - Orang
39
Download