pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan teknik

advertisement
PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNIK KONTRUKTIVISME DI KELAS X
SMA KARYA PEMBANGUNAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Sudarna Wijaya
10210861
STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pembelajaran Apresiasi Drama dengan Menggunakan Teknik Konstruktivisme
di Kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012”.
Dalam penelitian ini penulis hanya mengangkat dua permasalahan pokok yang dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan teknik
konstruktivisme di kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung tahun pelajaran 20112012?
2. Bagaimana hasil pembelajaran apresiasi drama dengan menggunakan teknik konstruktivisme di
kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2011-2012?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1). Untuk memperoleh deskripsi data pelaksanaan kegiatan belajar mengajar apresiasi drama dengan
menggunakan teknik konstruktivisme di kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung
tahun pelajaran 2011-2012.
2). Untuk memperoleh deskripsi data hasil kegiatan belajar mengajar apresiasi drama dengan
menggunakan teknik konstruktivisme di kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung
tahun pelajaran 2011-2012.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Artinya mengujicobakan data yang telah
penulis susun.
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar apresiasi drama dengan menggunakan teknik
konstruktivisme di kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung tahun pelajaran 20112012 berjalan dengan baik dan lancar sesuai alokasi waktu.
2. Teknik pembelajaran konstruktivisme efektif digunakan dan dapat meningkatkan pembelajaran
apresiasi drama di kelas X SMA Karya Pembangunan Kabupaten Bandung. Karena teknik
konstruktivisme efektif digunakan dan dapat meningkatkan pembelajaran apresiasi drama, maka
pada hipotesis yang berbunyi teknik konstruktivisme efektif digunakan dan dapat meningkatkan
pembelajaran apresiasi drama diterima.
Kata kunci : pembelajaran, Apresiasi, Drama, dan Kontruktivisme
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran merupakan
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
guru dan siswa dalam upaya mencapai
suatu tujuan. Tujuan dari pembelajaran
adalah perubahan perilaku, pola berpikir
dan nilai sebagai hasil belajar.
Apresiasi merupakan kemampuan untuk
membaca, menulis dan menampilkan
sesuatu peran.
Sedangkan drama yaitu cermin pantulan
kehidupan lingkungan atau diri kita
sendiri.
Drama tidak hanya merupakan
pencerminan atau pantulan lingkungan
hiadupsaja, tetapi juga menolong kita
untuk mengatasi masalahnya.
Kenyataan yang ada pembelajaran
drama merupakan materi yang
menakutkan bagi siswa. Siswa enggan
tampil ke depan dengan alas an malu,
takut, dan tidak bisa.
Berdasarkan pada kenyataan tersebut,
penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang teknik yang tepat untuk
pembelajaran drama. Adapun judul
penelitian yang penulis pilih adalah
“Pembelajaran Apresiasi Drama
dengan Menggunakan Teknik
Kontruktivisme di Kelas X SMA Karya
Pembangunan Kabupaten Bandung”.
KAJIAN TEORI DAN METODE
Teknik pembelajaran umumnya
berangkat dari dari teori-teori belajar,
artinya teknik pembelajaran didasarkan
pada teori behaviorisme,kognitivisme dan
kontruktivisme ( Mustaji, 2005: 30).
Teori belajar behaviorisme lebih
menekankan pada terbentuknya perilaku
yang Nampak sebagai hasil belajar,
sedangkan kognitivisme lebih menekankan
pembentukan perilaku internal yang sangat
mempengaruhi perilaku yang Nampak
tersebut ( Degeng, 2005 : 1).
Degeng (2005:2) mengatakan bahwa
pembelajaran dewasa ini nampak sekali
bertumpu pada paradigm keteraturan
sebagai lawan kesemrawutan. Teknik
keteraturan oleh sebagian guru hingga kini
masih dianggap teknik yaqng soheh.
Padahal dunia sudah berubah, memerlukan
pemecahan masalah belajar yang lebih
cocok.
Istilah Apresiasi berasal dari bahasa
Inggris “appreciation” yang berarti
penghargaan, penilaian, pengertian.
Bentuk ini berasal dari kata kerja “ to
appreciate “ yang berarti menghargai,
menilai,mengerti. Dalam bahasa Indonesia
berarti mengapresiasi. Dengan demikian ,
yang dimaksud apresiasi adalah
penghargaa, penilaian, dan pengertian
terhadap karya sastra yang berbentuk
drama, prosa maupun puisi.
Apresiasi sastra dapat dibagi menjadi
beberapa tingkatan, yaitu:
a. Tingkat menggemari, yang
ditandai adanya rasa tertarik dan
ingin membaca buku cipta sastra;
b. Tingkat menikmati yaitu mulai
dapat menikmati cipta sasta
karena tumbuhnya pengertian;
c. Tingkat merespon atau
membeikan reaksi, mulai adanya
keinginan untuk menyatakan
pendapat tentang cipta sastra; dan
d. Tingkat produktif, yaitu mulai ikut
menghasilkan kritik, terutama
cipta sastra.
Istilah drama berasal dari bahasa
Yunani “draw” yang berarti melakukan
atau berbuat sesuatu (PLPG,53). Drama
sebagai cermin pantulan hidup kita sendiri.
Drama tidak hanya merupakan
pencerminan atau pantulan lingkungan
hidup, tetapi juga menolong kita untuk
mengatasi m,asalahnya, untuk
mengmbangkanya dengan baik dengan
imajinasi dan pengetian mengenai hidup
itu sendiri.
Kemungkinan-kemungkinan yang positf
dalam drama adalah:
1. Drama merupakan sarana yang
efektif dan langsung melukiskan
konflik-konflik sosial,dilemma
moral dan masalah pribadi.
2. Aktor-aktor drama memaksa kita
untuk memusatkan perhatian pada
protagonist lakon serta merasakan
emosi-emosaiya.
3. Melalui tragedi, dapat belajar
bagaimana hidup penuh derita,
dapat mengajarkan suatu
ketabahan.
4. Melalui komedi, kita dapat
menikmati peluapan gelak tawa.
5. Melodrama, dapat mengusir
keengganan dan memperluas
imajinasi kita.
6. Para psikiatris telah dikenal tabu
menggunakan psikodrama sebagai
suatu sarana yang efektif.
7. Sosiodrama telah dikenal dapat
menampilkan suatu fungsi yang
sama bagi kelompok-kelompok
kecil dalam masyarakat.
Dengan demikian drama drama harus
dipandang sebagai suatu sarana
memanusiakan manusia agar terdorong
dengan tiba-tiba kearah imajinasi untuk
mengerti, menyadari dan penuh kepastian
untuk menemukan jati diri.
Degeng (2005:5) menyatakan teori
belajar kontruktivisme memandang bahwa
belajar sebagai penyusunan dari
pengalaman konkrit, aktivitas
kolaboratif,refleksi, serta interpretasi.
Suparmo (1999 dalam Mustaji,
2005:12) mengidentifikasiempat prinsip
kontruktivisme yakni:
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa,
baik secara sosial maupun
personal;
2. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan dari duru kepada
siswa, kecuali dari kreatifitas
siswa sendiri untuk menalar;
3. Siswa aktif mengkontruksi terus
menerus, sehingga terjadi
perubahan konsepyang lebih rinci,
lengkap, serta sesuai dengan
konsep ilmiah;
4. Guru membantu siswa dengan
menyediakan sarana dan situasi
agar proses kontruksi belajar
berlangsung secara efektif dan
efisien.
Slavin (1994) mengindetifikasi tiga
karakteristik teknik kontruktivisme, yaitu:
a. Top down processing
b. Menekankan pada sifat belajar
sosial
c. Generative learning.
Pengguaan teknik kontruktivisme
dalam pembelajaran akan berimplikasi
pada:
a. Isi pembelajaran
Degeng (2005:8-9) menyatakan
penyajian isi menekankan pada
penggunaanpengetahuan secara
bermakna untuk mengikuti dari
keseluruhan bagian.
b. Tujuan pembelajaran
Mustaji (2005:18) tujuan
pembelajaran dengan teknik
kontruktivisme membantu
membangun pengetahuan siswa
melalui proses internalisasi,
pembentukan kembali, dan
informasi-informasi yang
diperoleh menjadi pengetahuan
baru.
c. Strategi pembelajaran
Menurut Merril (1991), teknik
kontruktivisme mementingkan
pengembangan lingkungan belajar
yang meningkatkan pembentukan
pengertian dari perspektif ganda
dan informasi yang efektif atau
control eksternal yang teliti.
d. Sumber belajar
Sumber belajar dalam
kontruktivisme adalah data yang
berasal dari sumber-sumber
primer dan bahan-bahan yang
dapat dimanipulasi
e. Penataan lingkungan belajar
f. Hubungan guru dan siswa
g. Evaluasi belajar
Berdasarkan pada tujuan penelitian,
pada prinsipnya ada dua variable yaitu
variable bebas dan variable terikat.
Suharjono & Rufi’I (2006:23) mengatakan
penelitian eksperiman dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi atau data
tentang akibat dari adanya suatu treatment
atau pengakuan.
Dilihat dari jenis dan analisis data,
penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data
yang bebentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan (Sugiono, 1999:13)
Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian (Arikunto, 1992:102). Menurut
Sugiyono (1998:57) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek, subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteridtik tertentu yang diterapakan
oleh peneliti untuk di[pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel 40 orang dari seluruh
siswa kelas X SMA karya Pembangunan
Kabupaten Bandung yang berjumlah 120
orang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian dan analisis data tes
pembelajaran apresiasi drama pada tahap
pretest nilai tertinggi yang diperoleh
sisiwa adalah 75 dan nilai terendah adalah
60, dengan nilai rata-rata 65,5 dari 40
siswa., dengan rincian adalah 65, dengan
nilai rata-rata 65,5 dari 40 siswa., dengan
rincian: 6 siswa memperoleh nilai 75, 21
siawa memperoleh nilai 70, 7 siswa
memperoleh nilai 65, dan 6 siswa
memperoleh nilai 60.
Sedangkan pada tahap posttest diperoleh
data: nilai tertinggi adalah 95 dan nilai
terendah adalah 70, dan nilai rata-rata
adalah 86,2 dengan rincian: 1 siswa
memeperoleh nilai 95, 6 siswa
memperoleh nilai 90, 12 siswa
memperoleh nilai 85, 16 siswa
memperoleh nilai 80, 2 siswa memperoleh
nilai 75, dan 3 siswa memperoleh nilai 70.
Berdasarkan dari data tersebut penulis
dapat menyimpulkan bahwa adanya
peningkatan yang sangat sinifikan yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran yang
diujikan dalam kegiatan tes. Rata-rata nilai
posttest lebih besar daripada nilai pretest.
Maka dengan demikian hipotesa diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada
hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan teknik
kontruktivisme dalam pembelajara
apresiasi drama di SMA Karya
Pembangunan Kabupaten Bandung
memiliki pengaruh yang sangat besar
terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia.
Besarnya pengaruh tersebut adalah:
1. Teknik pembelajaran
kontruktivisme efektif digunakan
dalam pembelajaran apresiasi
drama di kelas X SMA Karya
Pembangunan Kabupaten
Bandung diterima
2. Teknik pembelajaran
kontruktivisme dapat
meningkatkan pembelajaran
apresiasi drama di kelas X SMA
Karya Pembangunan Kabupaten
Bandung diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur
Penelitian. Bandung: Rineka
Cipta.
Djamarah.SB, Zain A. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jalarta:
Rineka Cipta
Meier, Dave. 2005. The Accelerated of
Learning. Bandung:Kaifa
Mustaji, Sugiarso. 2005. Pembelajaran
Berbasis Konstruktivisme.
Surabaya: Unnesa University
Press.
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual.
Jakarta: Depdiknas.
Sudjana, N. 1989. Penelitian dan Penilaian
Pendidikan. Bandung: Sinar baru
Suparno, P. 1994. Filsafat Kontruktivisme
Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Syah,Muhibin. 2004. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. PrinsipPrinsip Dasar Sastra. Bandung:
Angkasa.
Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran.
Jakarta: PT. Gramedia.
PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONSTRUKTIVISME
DI KELAS X SMA KARYA PEMBANGUNAN KABUPATEN BANDUNG
TAHUN AJARAN 2011-2012
MAKALAH
Disusun Oleh :
Nama
: SUDARNA WIJAYA
Nim
: 10210861
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI - BANDUNG
2012
BIODATA
NAMA
: SUDARNA WIJAYA
NIM
: 10210861
JURUSAN
: PBS INDONESIA
PROGRAM STUDI : PEND. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
TEM.TGL LAHIR : BREBES 17 NOPEMBER 1970
AGAMA
: ISLAM
ALAMAT
: JL. SEKEMALA RT. 01 RW 11 KEL.
KEL. PASANGGRAHAN KEC. UJUNGBERUNG
PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
TAMATAN SDN CIPAJANG I TANUN 1984
TAMATAN SMPN CIBINGBIN TAHUN 1987
TAMATAN SGON KUNINGAN TAHUN 1990
TAMATAN D III FPOK - IKIP BANDUNG TAHUN 1995
PENGALAMAN BEKERJA
1.
2.
3.
4.
5.
MENGAJAR DI SD DHARMA BHAKTI TAHUN 1995-2005
MENGAJAR DI SMP PASUNDAN 4 TAHUN 1997-2000
MENGAJAR DI SMA PAULUS TAHUN 1999- 2002
MENGAJAR EKSKUL DI SMA 4 TAHUN 2000-2004
MENGAJAR DI SDN GRIBA 14 TAHUN 2005-SEKARANG
Download