BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman, pakaian dan sebagainya. Motivasi utamanya adalah untuk memperoleh kepuasan (satisfaction). Ketika tingkat pendapatan telah naik dan melebihi kebutuhan hidup, maka sebagian pendapatan setelah di konsumsi tersebut akan di simpan sebagai tabungan (saving). Penyimpanan sebagian pendapatan di bank secara periodik dilakukan agar memiliki cadangan dana yang dapat digunakan apabila ada kebutuhan yang mendadak. Motivasi utama dilakukan kegiatan menabung untuk mencegah hal-hal yang tidak terduga (precautionary). Alternatif pengalokasian pendapatan lainnya dapat berupa investasi (investing) yang dilakukan untuk memperoleh pengembalian keuntungan (return) pada jangka waktu tertentu, melebihi modal investasi yang dikeluarkan saat ini. Dengan pengembalian keuntungan (return) investasi, setiap orang berharap bahwa kemakmurannya (wealth) akan meningkat di masa yang akan datang. Pengalokasian pendapatan untuk kebutuhan hidup saat ini atau kebutuhan di masa yang akan datang tergantung pada masing-masing orang sesuai dengan perilaku dan gaya hidup. Tingkat pendapatan setiap orang akan berbeda, hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat pendidikan, keterampilan dan pengalaman. 1 Akibat perbedaan tingkat pendapatan tersebut akan mempengaruhi taraf kebutuhan hidup dan pengalokasian tabungan untuk investasi. Bahwa pendapatan tidak selalu berhubungan lurus dengan konsumsi dan tabungan, tetapi juga tergantung pada tingkat literasi keuangan dan preferensi risiko investasi. Jika pendapatan berubah maka akan mengakibatkan perubahan pola konsumsi dan tabungan. Seseorang yang mampu mengalokasikan sebagian pendapatannya maka ia telah mengurangi sebagian konsumsi dan dihadapkan kepada preferensi risiko investasi untuk menentukan keputusan investasi. Preferensi risiko investasi merupakan pilihan risiko keuangan yang didasarkan pada respon dari informasi yang diperoleh terhadap risiko investasinya. Investasi merupakan risiko spekulasi (speculative risk) yang kemungkinan dapat memperoleh keuntungan atau menimbulkan kerugian. Risiko spekulasi merupakan pilihan yang sadar dan dalam keadaan yang terkontrol. Oleh karena itu risiko spekulasi menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dan ketidakpastian suatu investasi mengakibatkan setiap investor memiliki perilaku dan pilihan yang berbeda-beda dalam menentukan keputusan investasi. Terdapat tiga jenis perilaku investor terhadap pilihan risiko investasi, yaitu: perilaku yang berani terhadap risiko (agresif); perilaku yang lebih memilih jenis investasi yang tidak berisiko (moderat) dan perilaku yang tidak nyaman dengan risiko (konservatif). Di dalam investasi di kenal hukum “high risk high return, low risk low return” yang secara umum diartikan bahwa semakin besar keuntungan yang diinginkan semakin besar pula risiko yang akan ditanggung oleh 2 investor, dan sebaliknya semakin kecil keuntungan yang diperoleh maka semakin kecil pula risiko yang akan ditanggung oleh investor. Ada berbagai pilihan untuk jenis produk investasi berdasarkan pada pilihan risiko investasi. Untuk investasi risiko rendah contohnya adalah tabungan, deposito dan properti. Untuk investasi risiko sedang contohnya adalah reksadana, Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sukuk dan logam mulia. Untuk investasi risiko tinggi contohnya adalah pasar modal, pasar uang dan futures trading. Mengapa orang perlu investasi? Pertama, untuk memperoleh pengembalian keuntungan (return). Jika seseorang telah mengeluarkan modal awal, maka ia berharap akan memperoleh kembali modal awal yang telah dikeluarkan ditambah dengan keuntungan tergantung dari pilihan jenis produk investasi. Kedua, untuk melindungi kekayaan dari dampak negatif inflasi. Jika terjadi inflasi yang tinggi maka ada kecenderungan harga barang dan jasa akan naik sehingga dapat menurunkan daya beli uang. Ketiga, untuk memperbesar kemampuan konsumsi. Dengan investasi saat ini, setiap orang berharap memperoleh pengembalian investasi yang positif. Hasil investasi dapat menambah kekayaan dan kemampuan seseorang untuk konsumsi di masa yang akan datang menjadi semakin besar. Keempat, sebagai persiapan masa pensiun. Ketika seseorang telah memasuki masa pensiun, produktivitas juga akan mengalami penurunan. Jika mengandalkan gaji pensiun seringkali tidak dapat mencukupi semua kebutuhan hidup. Langkah yang perlu diperhatikan dalam proses investasi yaitu: pengetahuan tentang pengembalian dan risiko investasi, mengetahui sikap seseorang yang 3 melakukan investasi (investor) terhadap risiko, pengetahuan dari setiap tipe surat berharga dan memilih beberapa surat berharga yang dapat memberikan suatu pengembalian serta resiko yang dapat diterima berdasarkan kebutuhan investor. Saat ini lembaga jasa keuangan seperti dari perbankan, asuransi, perusahaan pembiayaan (leasing), dana pensiun, pasar modal dan pegadaian telah banyak mengeluarkan berbagai produk keuangan serta jasa keuangan lain. Dengan adanya hal tersebut diharapkan setiap orang dapat berpartisipasi dan mampu memilih jenis produk investasi sesuai kebutuhan. Pengelolaan dan pemahaman tentang literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan, seperti: kesalahan dalam penggunaan kredit dan tidak adanya perencanaan keuangan untuk masa yang akan datang. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan merupakan rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan (competence), dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan adanya pendidikan literasi keuangan secara berkala, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan seseorang yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang jasa keuangan (less literate atau not literate) menjadi orang yang memiliki pengetahuan, keyakinan, manfaat, dan keterampilan dalam menggunakan produk serta jasa keuangan (well literate). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi risiko investasi, diantaranya adalah demografi dan literasi keuangan. Berdasarkan penelitian yang 4 dilakukan oleh Grable dan Lytton (1998); Watson dan McNaughton (2007); Faff, Mulino dan Chai (2008) menyatakan bahwa demografi berpengaruh terhadap preferensi risiko investasi. Faktor demografi meliputi: jenis kelamin (gender), usia, tingkat pendapatan, pekerjaan dan tingkat pendidikan. Penelitian yang dilakukan oleh Gillam dan Chatterjee (2011); Grable dan Joo (2004); Sung dan Hanna (1996) menyatakan bahwa dengan tingkat literasi keuangan yang baik maka seseorang akan memilih risiko keuangan yang tinggi dalam keputusan investasi, serta berdasarkan penelitian Christiansen et al. (2006) menyatakan bahwa investor dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi menginvestasikan sebagian besar dananya pada obligasi dan saham. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, menarik untuk diuji mengenai faktor demografi dan literasi keuangan terhadap preferensi risiko investasi pada mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada Kampus Jakarta dengan melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Demografi dan Literasi Keuangan Terhadap Preferensi Risiko Investasi.” 1. 2. Perumusan Masalah Permasalahan pada penelitian ini mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa sebagai investor dalam mengambil keputusan investasi berdasarkan preferensi risiko investasi. Harapan setiap investor melakukan investasi adalah untuk memperoleh return di masa yang akan datang. Namun seiring dengan beragam jenis produk investasi saat ini, setiap investor harus bijak dan berhati-hati dalam memilih jenis produk investasi, jangan sampai tergiur oleh 5 investasi dengan return yang tinggi namun justru merugikan investor tersebut karena tidak sesuai dengan kebutuhan, perilaku dan pengetahuan keuangannya. Untuk itu perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh faktor demografi dan literasi keuangan terhadap preferensi risiko investasi. 1.3. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut. a. Apakah faktor demografi berpengaruh terhadap preferensi risiko investasi? b. Apakah literasi keuangan berpengaruh terhadap preferensi risiko investasi? 1.4. Batasan Penelitian Untuk menghidari pengembangan pembahasan dalam penelitian ini, maka faktor demografi dibatasi pada jenis kelamin (gender), usia, tingkat pendapatan, dan pekerjaan. Objek yang dijadikan sebagai penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM UGM) Kampus Jakarta yang masih aktif melakukan kegiatan perkuliahan dan pernah mengikuti mata kuliah Financial Management. 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka peneliti menetapkan tujuan penelitian sebagai berikut. 6 a. Untuk menguji pengaruh faktor demografi terhadap preferensi risiko investasi. b. Untuk menguji pengaruh literasi keuangan terhadap preferensi risiko investasi. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis dan praktis, sebagai berikut. a. Manfaat akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori khususnya terkait dengan faktor yang mempengaruhi keputusan investasi serta sebagai bahan kajian bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalami penelitian yang berkaitan dengan topik pembahasan ini. b. Manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi dan memberi pertimbangan secara lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi keputusan investasi. 1.7. Sistematika Penulisan Penulis menyusun tulisan ini dibagi dalam 5 bab yang terdiri atas : Bab I Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, batasan penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini memberikan penjelasan tentang landasan teori yang digunakan dan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. 7 Bab III Metoda Penelitian Bab ini memberikan penjelasan tentang populasi dan sampel, identifikasi variabel, definisi variabel, jenis dan sumber data, metoda pengumpulan data dan metoda analisis. Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab ini memberikan penjelasan secara rinci tentang analisis data serta pembahasan hasil yang diperoleh secara teoritik, kuantitatif dan statistik. Bab V Kesimpulan, Implikasi Kebijakan, Keterbatasan Penelitian dan Saran Bab ini memberikan kesimpulan, implikasi kebijakan, keterbatasan penelitian dan saran yang dapat dijadikan sebagai rujukan dan apabila dilanjutkan kembali oleh peneliti berikutnya agar dapat lebih meningkatkan hasil penelitian yang ada saat ini. 8