PERENCANAAN SISTEM OPERASI ANGKUTAN MASSAL KERETA API RINGAN (KAR) DI METROPOLITAN BANDUNG TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN oleh Desy Kristiani 15098091 Eva Yulvina 15098094 PEMBIMBING Ir. Rudy Hermawan Karsaman, MSc, PhD. Ir. Harmein Rahman, MT. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2003 ABSTRAK Perencanaan Sistem Operasi Angkutan Massal Kereta Api Ringan (KAR) di Metropolitan Bandung. Desy Kristiani (15098091) dan Eva Yulvina (15098094), Program Studi Rekayasa Transportasi, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, 2003. Kereta Api Ringan diterapkan di Metropolitan Bandung untuk memecahkan masalah kemacetan dan waktu tunda yang tinggi di waktu-waktu puncak. Aplikasi KAR untuk Metropolitan Bandung adalah suatu solusi yang sudah saatnya dibangun sebab pertumbuhan permintaan perjalanan telah meningkat dengan tajam sementara penyediaan sarana dan prasarana sangat terbatas. Dengan KAR sebagai angkutan umum massal maka jumlah permintaan perjalanan dapat terangkut lebih banyak tanpa hams menghasilkan konflik ruang dengan jalan. Selain itu KAR sebagai moda angkutan umum massal memiliki karakteristik teknologi yang dapat memberi kenyamanan dan keamanan dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga waktu tempuh relatif lebih singkat. Penerapan KAR di Metropolitan Bandung hams didukung dengan perencanaan yang matang. Salah satu aspek perencanaan yang penting adalah perencanaan sistem operasi KAR tersebut. Sistem operasi ini memberikan output jadual perjalanan serta jumlah kereta yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan demand pengguna KAR. Proses pengerjaan sistem operasi ini meliputi identifikasi masalah. kajian pustaka, pengumpulan data, analisis, dan kesimpulan. Pada tahap analisis dilakukan evaluasi penempatan stasiun berdasarkan data-data yang telah diolah kemudian memperkirakan kebutuhan gerbong, jumlah rangkaian, waktu tempuh dan waktu operasi untuk mendapatkan output headway, jumlah kereta perlu, dan jadual perjalanan kereta. Perhitungan dilanjutkan dengan memprediksi sistem operasi pada tahun-tahun mendatang. Kemudian ditentukan apakah demand < supply dengan kata lain sistem operasi dapat menampung seluruh demand yang ada. Setelah seluruh analisis dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sistem operasi yang telah direncanakan dapat digunakan dari tahun 2007 hingga tahun 2037.