tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN
DI BPM SANG TIMUR KLATEN
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
AYU PRATIKA CAHYANADIA
NIM. B10.066
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
1
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam
Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten”. Karya Tulis Imiah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu
syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes, selaku Pimpinan BPM Sang Timur Klaten
yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan responden dalam
penelitian.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, 13 Juli 2013
Penulis
v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, 13 Juli 2013
Ayu Pratika Cahyanadia
B10 066
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN
DI BPM SANG TIMUR KLATEN
TAHUN 2013
xiv + 41 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 3 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Secara garis besar jumlah angka kematian bayi di Indonesia
masih relatif tinggi. Kematian bayi masih belum diidentifikasikan penyebabnya
karena belum adanya data. Salah satu penyebabnya kematian adalah kekurangan
asam folat. Hal ini sangat penting khususnya bagi ibu hamil untuk mengetahui
pentingnya asam folat bagi kehamilan. Sebuah kampanye yang diselenggarakan
oleh Departemen Of Health pada bulan November 1995 merekomendasikan agar
semua bidan harus menyarankan wanita hamil untuk mengkonsumsi asam folat.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam
folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 pada tingkat
pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup dan tingkat pengetahuan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada bulan Maret - Juni 2013.
Populasi dalam penelitian sebanyak 118 responden dan Sampel dalam penelitian
ini adalah 40 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen
penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel
tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Asam Folat bagi
Kehamilan. Analisa menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun
2013 terdapat 7 responden (17,5%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (60%) dan tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 9 responden (22,5%).
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM
Sang Timur Klaten tahun 2013 terbanyak pada kategori cukup yaitu sebanyak 24
responden (60%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Asam folat
Kepustakaan : 22 literatur (tahun 2003 – 2012)
vi
MOTTO
Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita
bangun sendiri, bukan orang lain melainkan diri sendiri. . SEMANGATT
Jadikan kekuranganmu sebagai kekuatan untuk merubah kekurangan itu
menjadi sebuah kelebihan
Hidup itu berawal dari mimpi, so jangan takut untuk bermimpi seindah dan
setinggi apapun
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, kemudahan serta
kelancaran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Buat ayahku tercinta yang ada di SURGA, ini persembahan terakhir yang
belum sempat aku berikan untukmu yahh. You’re always in my heart.
3. Buat mommy ku tercinta, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa dan air
matamu, tanpamu aku hanyalah butiran debu mom. I LOVE YOU FULL
4. Buat adik - adikku tersayang terima kasih semangattnya.
5. Kepada my beloved lecturess “Ibu Hutari Puji Astuti”, yang telah memberi
bimbingan dengan lembutnya, senyummu selalu mengingatkanku buu. . 6. Buat “My east prince” , terima kasih sudah bersabar menungguku dan
semoga impian kita bisa menjadi kenyataan, aminn sayangg :* :* ({})
vii
7. Buat kawan-kawanku bunny cubby, riia veriia, vera loppe, ocha’ lemood,
efy mamii, kalian is my best friends, terima kasih untuk kebersamaan ini. .
I love you so much. Semoga persahabatan ini tak berhenti sampai disini. .
SUKSES SELALU KAWAN !!!!! Kalian tak terlupakan, never. . . . . . .
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
DAFTAR ISI .................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ................................................................
4
F. Sistematika Penulisan ............................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ......................................................................
7
1. Pengetahuan ....................................................................
7
2. Ibu Hamil ........................................................................
12
3. Asam Folat .....................................................................
14
B. Kerangka Teori ......................................................................
19
C. Kerangka Konsep .................................................................
20
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................
21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
21
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............
21
D. Instrumen Penelitian ..............................................................
23
E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................
25
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
27
G. Variabel Penelitian ...............................................................
27
H. Definisi Operasional ..............................................................
27
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ...................................
28
J. Etika Penelitian ......................................................................
31
K. Jadwal Penelitian ...................................................................
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V
A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ...............................
35
B. Hasil Penelitian ......................................................................
36
C. Pembahasan ...........................................................................
37
D. Keterbatasan Penelitian .........................................................
39
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................
40
B. Saran ......................................................................................
40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 19
Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................. 20
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan ............................................... 37
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pernyataan .............................................................. 24
Tabel 3.2
Definisi Operasional ............................................................. 28
Tabel 4.1
Mean dan Standart Deviasi ................................................... 36
Tabel 4.2
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil ............................................ 36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Balasan dari Lahan
Lampiran 6.
Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat Balasan Ijin dari Lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan dari Responden
Lampiran 10. Kuesioner
Lampiran 11. Lembar Penilaian Data Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 12. Tabel Nilai R product
Lampiran 13. Data Tabulasi Penelitian
Lampiran 14. Data Perhitungan Manual
Lampiran 15. Lembar Konsultasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam folat (vitamin B9) sangat penting bagi ibu selama kehamilan,
kekurangan asam folat dapat mengakibatkan anemia. Tambahan asam folat
sangat diperlukan untuk janin kembar, spina bifida mungkin bisa dicegah jika
calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari ini disarankan untuk semua wanita
hamil khususnya mereka yang pernah melahirkan bayi dengan spina bifida
(penonjolan sumsum dan tulang belakang) (Glade B, 2008).
Pada ibu hamil, kurangnya asam folat menyebabkan keguguran,
meningkatnya resiko anemia, gangguan metabolisme DNA, akibatnya terjadi
perubahan dalam morfologi inti sel-sel yang sangat cepat membelah, seperti
sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina
dan serviks rahim, Kekurangan asam folat menghambat pertumbuhan yang
menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan
lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna (Almatsier, 2001).
Sedangkan pada bayi, dapat mengalami kecacatan pada otak, sumsum
tulang belakang, bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, Down
syndrome. Bayi mengalami kelainan pembuluh darah rusaknya endokel pipa
yang melapisi pembuluh darah menyebabkan lepasnya plasenta sebelum
waktunya selain itu mengalami gangguan buang air besar dan buang air kecil
serta tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat
dewasa tidak mengalami menstruasi (Admin, 2009).
1
2
Menurut WHO (2007) kejadian cacat bawaan fisik di Amerika Serikat
(AS) 1,32 per 1.000 kelahiran salah satunya karena kekurangan asam folat. Di
Indonesia sendiri menurut Bowo (2009) belum ada data-data pasti berupa
prevalansi adanya penyakit kelainan sumsum tulang belakang. Jumlah angka
kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi masih belum
diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu
penyebabnya kematian adalah kekurangan asam folat.
Ada beberapa bukti bahwa multivitamin dan asam folat prakontrasepsi
dasar membantu mencegah terjadinya defek tube neural dan wanita yang
merencanakan untuk hamil harus disarankan untuk mulai melakukan terapi
tersebut. Sebuah kampanye yang diselenggarakan oleh Departemen Of Health
pada bulan November 1995 merekomendasikan agar semua bidan harus
menyarankan wanita untuk mengkonsumsi asam folat (Henderson, 2006).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di BPM Sang Timur
Klaten data ibu hamil pada bulan Juli-September 2012 berjumlah 118 orang
dan telah dilakukan wawancara pada ibu hamil 11 orang, didapatkan 8 ibu
hamil tidak mengetahui tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan, 2 ibu
hamil hanya mengetahui dampak dari kekurangan asam folat dan 1 ibu hamil
yang sudah mengetahui tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam
Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013”.
3
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka penulis
membuat perumusan masalah yaitu “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur
Klaten tahun 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya
Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya
Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat
Pengetahuan Baik.
b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya
Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat
Pengetahuan Cukup.
c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya
Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat
Pengetahuan Kurang.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan
pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang pentingnya asam
folat bagi kehamilan.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan khususnya tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan.
3. Bagi BPM Sang Timur Klaten
Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat
memberikan informasi kepada ibu hamil tentang pentingnya asam folat
bagi kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Aprilia (2009) dengan judul
penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang” dengan sample 30 ibu hamil. Pada penelitian tersebut metode yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif, uji analisis yang digunakan adalah
univariat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil
sejumlah 54% dalam kategori baik, 21% dalam kategori cukup, 25% dalam
kategori kurang.
5
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul
penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan
kategori hasil penelitian sedangkan persamaannya terletak pada teknik
pengambilan sampel, metode penelitian serta analisis data.
F. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun menjadi 5 BAB. Adapun penyusunannya
sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
keaslian
penelitian dan sistematika penulisan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti meliputi pengetahuan, kehamilan, gizi, asam folat,
kerangka teori, kerangka konsep penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel teknik
pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data,
variable
penelitian,
definisi
operasional,
metode
pengolahan data, analisis data, etika penelitian dan jadwal
penelitian
6
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga dan sebagainya) dengan sendirinya, pada
waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
obyek sebagian besar pengetahuan seorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Notoadmojo,
2010).
b. Tingkat pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam
domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu untuk mengetahui
atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan.
7
8
2) Memahami (Comprehension)
Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek
tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi
orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar
tentang obyek yang diketahui tersebut.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami
obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebuat pada situasi lain.
4) Analisa (Analisys)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan
dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang terdapat pada suatu masalah atau obyek yang telah
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai
pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat
diagram (bagan) terhadap pengetahuan terhadap obyek tersebut.
5) Sintesis (Sintesys)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
suatu komponen-komponen yang dimiliki. Dengan kata lain,
sintesis adalah suatu komponen untuk meyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi.
9
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk
melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
c. Pengukuran Pengetahuan
Menurut Riwidikdo (2009), menentukan tingkat pengetahuan
berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuisioner dan nilainya
berdasarkan ranking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :
1) Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD.
2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD.
3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) <mean – 1 SD.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Sari (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan secara umum adalah:
1) Umur
Semakin
tua
umur
seseorang
maka
proses-proses
perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur
tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak
secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
2) Intelegensi
Intelegensi diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk
belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental
10
dalam situasi baru. Intelegesi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegesi bagi seseorang
merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai
informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegesi
dari
seseorang
akan
berpengaruh
pula
terhadap
tingkat
pengetahunan.
3) Lingkungan
Lingkungan
merupakan
salah
satu
faktor
yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan
pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat
mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk
tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang
akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara
berpikir seseorang.
4) Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan
seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam
hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang
mengalami
suatu
proses
belajar
dan
memperoleh
suatu
pengetahuan.
5) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran
untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu
11
sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada
umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik
pula pengetahuannya.
6) Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut
dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan
atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun
dapat
digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan.
e. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2010), untuk memenuhi rasa ingin
tahunya, manusia menggunakan berbagai cara untuk memperoleh
kebenaran yang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Cara Tradisional
a) Cara Coba Salah (trial and error)
Cara ini merupakan cara yang paling tradisioanal, yaitu upaya
pemecahan masalah dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu
cara tidak berhasil maka dicoba cara yang lain.
12
b) Cara kekuasaan atau Otoritas
Pengetahuan
diperoleh
berdasarkan
pada
otoritas
atau
kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama maupun ahli pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman
pribadi
dapat
digunakan
sebagai
upaya
memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
d) Melalui jalan pikiran
Cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui
pertanyaan-pertanyaan
yang
dikemukakan
dan
dicari
hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
2) Cara Modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi
penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.
2. Ibu Hamil
a. Pengertian
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2007).
13
Masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu)
dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Wiknjosastro, 2007).
b. Masa Kehamilan
Menurut Anggraini (2010), masa kehamilan umumnya akan dilalui
selama 40 minggu terbagi dalam 3 trimester kehamilan
1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu
2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 13 sampai 27 minggu
3) Kehamilan trimerter III : dimulai usia 28 sampai 40 minggu
c. Tanda dan gejala kehamilan
Menurut
Wiknjosastro (2007), terdapat beberapa tanda kehamilan
yaitu :
a) Tanda tak pasti kehamilan
(1) Amenorea / tidak mendapat haid
(2) Mual muntah (nausea and vomiting)
(3) Mengidam, sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan
akan menghilang dengan makin tuanya umur kehamilan
(4) Tidak tahan bau-bauan
(5) Hilang nafsu makan (anoreksia)
(6) Lelah (fatigue)
(7) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
b) Tanda kemungkinan hamil
(1) Perut membesar
(2) Uterus membesar
14
(3) Tanda Hegar (konsistensi uterus lebih lunak)
(4) Tanda Chadwick (warna vulva dan vagina lebih merah/agak
kebiru-biruan)
(5) Tanda Piscaseck (uterus membesar kesalah satu jurusan)
(6) Suhu basal
(7) PP test positif (+)
c) Tanda pasti/positif hamil
(1) Terdapat gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan
ibu pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan pada
mulitigravida dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu)
(2) Palpasi atau perabaan teraba bagian-bagian janin (20
minggu)
(3) Adanya ballotement (lentingan dari bagian janin)
(4) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) dengan memakai alat
Doppler dan stetoskop laennec pada kehamilan mulai dari
18-20 minggu
(5) Dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, tuanya
kehamilan dan pertumbuhan janin dengan ultrasonografi
3. Asam Folat
a. Definisi Asam Folat
Asam Folat berasal dari bahasa Inggris yaitu folic acid, folate
atau folacin yang artinya adalah vitamin yang larut dalam air. Folat
berasal dari bahasa latin folium yang artinya daun. Asam folat
15
digolongkan sebagai vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari
beberapa jenis vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh
(Almatzier, 2004).
b. Manfaat Asam Folat
1) Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube BirthDefect / NTDs)
Dianjurkan para ibu untuk mengkonsumsi asam folat atau
multivitamin yang mengandung asam folat selama beberapa bulan
pertama kehamilan. Saat hamil level folat dalam darahnya akan
menurun, seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin
membutuhkan folat tersebut di kehamilan. Janin bayi sangat
membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak, tulang dan urat
syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi
makanan yang kaya folat (WHO,2010)
2) Menguatkan sistem kekebalan tubuh
Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah
putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan
memicu pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening
sehingga mengurangi produksi sel darah putih dan untuk menjaga
sistem imun (WHO, 2010)
3) Sebagai kesehatan mental
Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak
dan pengatur keakuratan fungsi neurotransmitter. Selain itu,
asam folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak
(WHO, 2010).
16
4) Untuk memproduksi sel darah merah
Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu
pembentukan sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb yang
dapat mencegah anemia. Sedangkan pada kondisi kehamilan, asam
folat bertambah penting karena perannya dalam pembentukan selsel DNA dan RNA sebagai cikal bakal pertumbuhan (Almatzier,
2004).
c. Kebutuhan Asam Folat
Dari hasil survey mengatakan bahwa kebanyakan wanita
mengkonsumsi asam folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2 mg
perhari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk ibu hamil yaitu
400µg/hari
dimana
terjadi
peningkatan
sebanyak
10%
dari
sebelumnya. Ibu hamil harus meningkatkan asupan folat hingga 0,40,5µg perhari (Kristiyanasari, 2010).
Suplementasi asam folat sebaiknya diberikan sekitar 28 hari
pertama kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk
pada minggu pertama kehamilan. Besarnya suplementasi asam folat
sebanyak 280µg pada kehamilan trimester I, 660µg pada trimester II,
dan 470µg pada trimester III setiap harinya (Arisman, 2010).
d. Defisiensi Asam Folat
1) Anemia Megaloblastik
Defisiensi asam folat memberi gambaran klinik anemia
megaloblastik di dalam sumsum tulang dan di dalam darah perifer.
17
Anemia megaloblastik pada ibu hamil biasanya timbul pada
trimester akhir pada kehamilannya. Di daerah tropik defisiensi asam
folat banyak terdapat pada wanita yang sedang hamil dan anak yang
berumur di bawah 3 tahun (Sediaoetama, 2004).
2) Gangguan sistem syaraf utama
Defisiensi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan
pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan
bibir sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat
dewasa kelak tidak bisa mengalami menstruasi) dan perkembangan
pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada
sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak
ada kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta
adanya gangguan pada jantung (Cahanar, 2006).
e. Sumber Asam Folat
Menurut Arisman (2010), jenis makanan yang banyak
mengandung asam folat antara lain ragi (1000 µg/100 gr), hati (250 µg/
100 gr), brokoli, sayur berdaun hijau : bayam, asparagus dan kacangkacangan, misalnya kacang kering, kacang kedelai (100 µg/100 gr).
Sumber lain adalah ikan, daging jeruk dan telur. Jeruk ukuran sedang
atau secangkir air jeruk mengandung 70 µg, setengah cangkir brokoli
masak mengandung 50 µg, telur 25 µgdan setengah cangkir kacang
tanah mengandung 70 µgasam folat. Sedangkan menurut Wenner dkk
18
(2010), asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5 µg dan juga
tablet 400 µg.
Menurut Sediaoetama (2004), bahan makanan yang membantu
penyerapan asam folat adalah vitamin C yang ada di dalam jeruk, pisan
dan buah kiwi. Asam folat mudah rusak dalam pemanasan sehingga
dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah atau sayur yang
setengah matang saat dimasak. Diperkirakan bahwa hanya 50% asam
folat yang dapat diabsorbsi.Mengkonsumsi minuman beralkohol, teh
hiaju yang berlebihan dan konsumsi pil KB akan menghambat
penyerapan asam folat (Suhardjo, 2009).
19
B. KERANGKA TEORI
Pengetahuan Ibu Hamil
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Umur
2. Intelegensi
3. Lingkungan
4. Sosial Budaya
5. Pendidikan
6. Pengalaman
Asam Folat
1.
2.
3.
4.
5.
Pengertian asam folat
Manfaat asam folat
Kebutuhan asam folat
Defisiensi asam folat
Sumber asam folat
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber modifikasi Notoatmodjo (2010), Almatzier (2004), Sediaoetama (2004)
20
C. KERANGKA KONSEP
Baik
Tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang asam folat
Cukup
Kurang
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode driskiptif kuantitatif. Penelitian
Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran / deskriptif suatu keadaan secara objektif kemudian
melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan tentang
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat bagi
Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi adalah tempat pengambilan penelitian. Waktu penelitian
adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian
(Notoadmodjo, 2005). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Maret
– 20 Mei 2013 di BPM Sang Timur Klaten.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
21
22
memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten berjumlah 118
orang pada bulan Juli - September 2012 sehingga rata-rata populasi per
bulan sebanyak 40 ibu hamil.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Sampel yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
BPM Sang Timur Klaten.
Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar,
maka diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti.
Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel.
Karena pada penelitian ini jumlah populasi (<100) maka semua anggota
populasi menjadi sampel yaitu sejumlah 40 ibu hamil.
Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada suatu objek
penelitian (Saryono, 2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :
1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II, dan III yang
memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten
2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis
3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden
23
b) Kriteria Eksklusi
Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan sebagian subjek
yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena
berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu :
1) Ibu hamil yang sedang sakit
2) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis
3) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah Accidental sampling. Menurut Saryono
(2010), Accidental sampling yaitu mengumpulkan data dan subyek yang
ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya.
c)
Insrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner tertutup
yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
Kuisioner tertutup adalah kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga
responden hanya tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang sudah ada
atau disediakan jawabannya (Saryono, 2010). Jenis pengukuran data
menggunakan skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten
24
dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan ya
dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Dalam
kuisioner ini ada pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif
(favorable) jika jawaban benar mendapat nilai 1, jika jawaban salah mendapat
nilai 0. Untuk pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar mendapat
nilai 0 dan jika jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut
dengan memberi tanda centang (¥) pada jawaban yang dianggap benar atau
salah (Hidayat, 2007).
Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan
kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel
Indikator
Pengetahuan
tentang asam
folat
Pengertian asam folat
Manfaat asam folat
Kebutuhan asam folat
Defisiensi asam folat
Sumber asam folat
No PERNYATAAN
Favorable
Unfavorable
2,3
1
6,9,10
4,5,7,8,11
13*,14*,17, 12*,15,16*
18,19
21,22,23,25 20,24
28,29 dan 26,27
30
Jumlah
3
8
8
6
5
Total
30
*pernyataan yang tidak valid
Agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka kuisioner
diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas ditempat yang
berbeda, namun karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2009).
Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan di BPM Dewi Isbat,
Amd.Keb Klaten kepada 30 ibu hamil dengan 30 pernyataan, 26 pernyataan
valid dan 4 pernyataan tidak valid. Dimana
>
(0,361). Setelah
25
diperoleh
jika
hasilnya dibandingkan dengan harga
. Soal dikatakan valid
> 0,361.
Butir soal yang tidak valid yaitu nomor 12, 13, 14 dan 16 dihilangkan karena
isinya sudah terwakili dengan butir soal sebelumnya.
1) Uji Validitas
Sebelum
instrumen
atau
alat
ukur
digunakan
untuk
mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuisioner
unruk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2009). Uji validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen (Arikunto, 2006).
Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan instrumen yang
kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus product moment.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
r=
keterangan :
r
: Koefisien korelasi
x
: pertanyaan
y
: skor total
xy
: skor pertanyaan
N
: jumlah sampel
Item pertanyaan dinyatakan valid jika
>
(Riwidikdo, 2009).
26
2) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat
ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila
digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2009). Reabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya
(Arikunto, 2006).
Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian
menggunakan pendekatan rumus
Alpha Cronbach. Adapun rumusnya
sebagai berikut :
=
keterangan :
: Reliabilitas internal seluruh instrumen
k : Mean kuadrat antara subjek
: Jumlah mean kuadrat kesalahan
: varian total
Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16,0. Instrumen dikatakan
reliabel jika nilai Alpha Cronchbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).
27
A. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan
oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007). Data primer dari
penelitian ini yaitu hasil kuesioner tentang pengetahuan ibu hamil
mengenai pentingnya asam folat bagi kehamilan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak berasal langsung dari
responden (Hidayat, 2007). Data sekunder didapatkan dari data
kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Sang
Timur Klaten.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai suatu ciri,
sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitan ini
menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten.
C. Definisi Operasional
Definisi
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek/fenomena menggunakan
paramater yang jelas (Hidayat, 2007).
28
Tabel 3.2
Definisi Operasional
No
Variabel
Definisi
Operasional
Alat Ukur
Kuesioner
Tingkat
Kemampuan ibu
pengetahuan hamil menjawab
ibu hamil
kuesoner tentang
tentang
pentingnya asam
pentingnya
folat bagi
asam folat
kehamilan
bagi
kehamilan
D. Metode Pengolahan dan Analisa Data
1.
Kategori
Skala
Ordinal
Baik
(x) > mean + 1SD
Cukup
mean – 1SD < x <
mean + 1SD
Kurang
(x) < mean – 1SD
Riwidikdo (2010)
1. Pengolahan Data
Menurut Sulistyaningsih (2011), setelah data terkumpul, maka
langkah yang dilakukan peneliti adalah mengolah data, sehingga dapat
dianalisis dan diambil kesimpulannya. Langkah-langkah mengolah dan
menganalisis data dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Editing atau mengedit data
Kegiatan memeriksa data, kelengkapan, kebenaran pengisian
data, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan dan konsistensi data
berdasarkan tujuan penelitian.
b. Coding atau mengkode data
Kegiatan ini pemberian kode pada data yang berskala nominal
dan ordinal. Kodenya berbentuk angka atau nomor, bukan simbol
karena hanya angka yang dapat diolah secara stastik dengan bantuan
program komputer. Kode termasuk indikasi posisi kolum (field) data
29
mencatatnya akan terisi. Data berskala interval dan ratio tidak perlu
dikoding karena sudah bentuk angka.
c. Entry
Data entry adalah memasukkan data yang telah dikoding ke
dalam program komputer, perlu ketelitian dan kecermatan peneliti
dalam memasukan data tersebut karena apa bila salah melakukan
entry, maka berpengaruh pada kebenaran data dan selanjutnya akan
berpengaruh pada analisis serta pengambilan kesimpulan hasil
penelitian. Sebaiknya entry data tidak dilakukan oleh satu orang, tetapi
dibantu oleh orang lain untuk membantu mengecek kebenaran data
yang dientry.
d. Cleaning
Data cleaning adalah proses pembersihan data sebelum diolah
secara stastistik, mencakup pemeriksaan konsistensi dan perawatan
respon yang hilang serta consistency checks yaitu mengidentifikasi
data yang keluar dari range, tidak konsistensi secara logis, atau punya
nilai extreme. Data tersebut lebih baik tidak digunakan karena akan
merusak data yang ada. Setelah data cleaning, penelitian biasanya
melakukan data tabulating sebelum analisis data. Data tabulating
adalah memasukan data ke dalam tabel berdasarkan tujuan penelitian
agar memudahkan data tabulating, maka perlu dibuat dummy tabel
yaitu tabel kosong yang akan digunakan untuk mengkajikan hasil
penelitian.
30
2. Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel
dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan
prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel
pengetahuan ibu tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan
dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan,
kemudian diberi skor. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1,
sedangkan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0.
Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh
dengan rumus:
n
¦ xi
X=
i:1
n
Keterangan:
xi
: nilai dari data
n
: jumlah data
X
: Nilai rata-rata
Untuk membuat tiga kategori yaitu baik cukup kurang maka
menggunakan parameter:
a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD
c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
31
Sedangkan untuk mencari SD (Simpangan Deviasi) menggunakan :
SD =
Keterangan:
xi
: nilai dari data
n
: jumlah data
SD
: Simpangan Deviasi
Menurut Sugiyono (2010), untuk menghitung prosentase setelah didapat
distribusi frekwensi dapat menggunakan rumus :
P = x100 %
Keterangan :
P
: Prosentase
v
: Jumlah responden dalam kategori
n
: Jumlah seluruh responden
E. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan objek manusia yang memiliki kebebasan
dalam menentukan dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia
(Hidayat, 2007). Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga penelitian yang akan dilaksanankan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia. Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus
dipahami antara lain :
32
1. Prinsip Manfaat
Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil risiko dan
memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk kepentingan manusia secara individu atau
masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini meliputi hak untuk
mendapatkan perlindungan dari kejahatan dan kegelisahan dan hak untuk
mendapatkan perlindungan dari eksploitasi.
2. Prinsip menghormati martabat manusia, prinsip ini meliputi :
a. Hak untuk menentukan pilihan yaitu hak untuk memutuskan dengan
sukarela apakah ikut ambil bagian dalam suatu penelitian tanpa risiko
yang merugikan. Hak ini meliputi hak untuk mendapat pertanyaan,
mengungkapkan keberatan dan menarik diri.
b. Hak mendapatkan data yang lengkap
Menghormati martabat manusia meliputi hak-hak masyarakat untuk
memberi informasi,
keputusan sukarela tentang keikutsertaan
penelitian yang memerlukan ungkapan data lengkap.
3. Prinsip Keadilan
Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia
dengan menghargai hak-hak memberikan perawatan secara adil, dan hak
untuk menjaga privasi manusia.
Menurut Hidayat (2007), masalah etika yang harus diperhatikan dalam
penelitian ini antara lain :
33
a. Mengaplikasikan informed consent. Merupakan bentuk persetujuan
antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian
dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Peneliti menjelaskan tujuan dan kemungkinan dampak
yang akan terjadi dari penelitian yang akan dilakukan kepada
responden. Jika responden bersedia, maka responden menandatangani
lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti
harus menghormati hak klien. Informasi yang harus ada dalam
informed consent adalah : partisipasi klien, tujuan dilakukan tindakan,
jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,
potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi
yang mudah dihubungi, dan lain-lain
b. Tidak mencantumkan nama (Anonymity). Merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan responden penelitian dengan
cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yag akan disajikan.
c. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti (confidentiality), baik informasi maupan masalahmasalah lainnya. Hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada
hasil riset.
34
F. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta
waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten yang beralamat di
Perum Klaten Kencana Blok N No.2. Batas utara BPM Sang Timur Klaten
adalah kecamatan Kalikotes, batas selatan BPM Sang Timur Klaten adalah
kelurahan Ketandan, batas timur BPM Sang Timur Klaten adalah kelurahan
Belangwetan, sedangkan batas barat BPM Sang Timur Klaten adalah kelurahan
Karanganom.
Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yaitu Ibu Yuda Yulia K, SST.,
M.Kes dengan dibantu 1 Dokter dan 6 bidan. Secara umum jenis pelayanan
yang diberikan BPM Sang Timur Klaten antara lain pelayanan kesehatan yang
diberikan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak). BPM Sang Timur Klaten melayani selama 24 jam.
Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah
cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2
tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar
mandi untuk pasien. BPM Sang Timur Klaten menerapkan ibu dan bayi dirawat
dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24 jam. Selain itu BPM
Sang Timur juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi), dan
khitanan.
35
36
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten”.
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 40 ibu hamil.
Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten
tahun 2013 didapatkan mean 17,125 dan standar deviasi 3,9430.
Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi
Variabel
Tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya asam folat
bagi kehamilan di BPM Sang
Timur Klaten tahun 2013
Mean
17,125
Standar Deviasi
3,9430
Sumber: Data Primer, 2013
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi
kehamilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat
Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten
No
1
2
3
Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Sumber: Data Primer, Februari 2013
7
24
9
Prosentase
(%)
17,5
60
22,5
40
100
Jumlah
Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten, responden
dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (17,5%), tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (60%) dan tingkat pengetahuan
37
kurang sebanyak 9 responden (22,5%). Jadi kebanyakan responden dengan
tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%).
Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di bawah
ini, yaitu :
Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan
C. Pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh dari 40 responden dengan teknik
accidental sampling mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun
2013 termasuk kategori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%), pada
kategori kurang sebanyak 9 responden (22,5%) dan paling sedikit pada
kategori baik yaitu sebanyak 7 responden (17,5%).
Kategori tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam
folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 menunjukkan
38
terbanyak pada kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 responden
(60%) dipengaruhi oleh faktor pendidikan, umur dan pengalaman. Menurut
Notoatmodjo (2007), semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah
menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal tersebut.
Pendidikan yang lebih tinggi berarti mempunyai wawasan dan pengalaman
yang lebih luas, lebih mudah memahami informasi yang diterima. Umur
dapat dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka semakin
banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi yang
diperoleh.
Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan 26
pernyataan meliputi definisi asam folat, manfaat asam folat, kebutuhan
asam folat, defisiensi asam folat, serta sumber asam folat. Menurut WHO
(2010), manfaat asam folat antara lain mencegah cacat syaraf lahir (Neural
Tube BirthDefect / NTDs), menguatkan sistem kekebalan tubuh, sebagai
kesehatan mental dan untuk memproduksi sel darah merah. Sedangkan
menurut Sediaoetama (2009), defisiensi asam folat menyebabkan anemia
megaloblastik dan gangguan system syaraf pusat.
Kebanyakan responden hanya mampu menjawab 51-75% dari
seluruh item kuesioner yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
kurangnya informasi maupun kurangnya pengalaman. Responden kurang
aktif dalam mencari sumber informasi yang bisa didapatkan dari media
internet, media cetak ataupun media elektronik serta kurang aktif dalam
mengikuti
berbagai
penyuluhan.
Kurangnya
pengalaman
juga
39
mempengaruhi hasil pengetahuan responden karena mayoritas responden
adalah ibu yang baru hamil pertama (primigravida) dan
mayoritas
pendidikan terakhirnya adalah SMA.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu :
1.
Kendala
Pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa
khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam
kuesioner, sehingga berpengaruh pada jawaban tentang pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan.
2.
Kelemahan
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil
penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil
jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang
digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab
“benar” atau “salah” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur
pengetahuan secara mendalam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten
Tahun 2013” dengan 40 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi
kehamilan pada kategori pengetahuan baik sebanyak 7 responden (17,5%).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi
kehamilan pada kategori pengetahuan cukup sebanyak 24 responden
(60%).
3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi
kehamilan pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 responden
(22,5%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:
1. Bagi Responden
Diharapkan kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil untuk mengikuti
berbagai penyuluhan serta mencari sumber informasi yang dapat
diperoleh dari internet atau media lain khususnya tentang pentingnya
40
41
konsumsi asam folat selama kehamilan untuk mencegah kecacatan pada
bayi yang dilahirkan.
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah
wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian,
khususnya pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam
folat bagi kehamilan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan.
4. Bagi BPM Sang Timur
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan informasi
dan pengetahuan dengan cara memberikan penyuluhan pada masyarakat
terutama bagi ibu hamil khususnya tentang pentingnya konsumsi asam
folat bagi kehamilan.
5. Peneliti selanjutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi peniliti selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian
selanjutnya dikemudian hari khususnya tentang petingnya asam folat bagi
kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Almatzier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Anggraini. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Bayi dan Balita. Jakarta : Demedia
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Aprilia, D. 2009. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam
Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang”. Skripsi. Yogyakarta : Stikes Surya Global.
Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.
Auliana, 2003. Gizi dan Pengolahan Pangan Edisi II. Yogyakarta : Adicita Karya
Nusa Yogyakarta.
Cahanar, Ed. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Buku Kompas.
Devi, N. 2010. Gizi and Food. Jakarta : Buku Kompas.
Glade, B. 2004. Kehamilan di Atas Usia 30. Jakarta : EGC.
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta :
Salemba Medika.
Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika.
Manuaba, dkk. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pudjiati, S. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sari, P. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan
Pengetahuan Tentang Nutrisi Kehamilan di UPTD RSUD Kota Surakarta,
DIII Kebidanan Stikes Aisyiyah.
Sediaoetama, A. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta :
Dian Rakyat.
Supariasa, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Wenner, et al. 2010. Where There Is No Doktor. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Wiknjosastro, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
World Health Organization. 2010. Kurang Gizi pada Ibu Hamil. Available online :
http://www.kesehatan.online.com.Html. Diakses tanggal 16 November 2012.
Yulaikah, L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.
Download