TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN DI BPM SANG TIMUR KLATEN TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : AYU PRATIKA CAHYANADIA NIM. B10.066 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013 1 ii iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes, selaku Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan responden dalam penelitian. 5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. iv 6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta, 13 Juli 2013 Penulis v Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, 13 Juli 2013 Ayu Pratika Cahyanadia B10 066 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA ASAM FOLAT BAGI KEHAMILAN DI BPM SANG TIMUR KLATEN TAHUN 2013 xiv + 41 halaman + 15 lampiran + 4 tabel + 3 gambar ABSTRAK Latar Belakang : Secara garis besar jumlah angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi masih belum diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu penyebabnya kematian adalah kekurangan asam folat. Hal ini sangat penting khususnya bagi ibu hamil untuk mengetahui pentingnya asam folat bagi kehamilan. Sebuah kampanye yang diselenggarakan oleh Departemen Of Health pada bulan November 1995 merekomendasikan agar semua bidan harus menyarankan wanita hamil untuk mengkonsumsi asam folat. Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 pada tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup dan tingkat pengetahuan kurang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten pada bulan Maret - Juni 2013. Populasi dalam penelitian sebanyak 118 responden dan Sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pentingnya Asam Folat bagi Kehamilan. Analisa menggunakan analisa univariat. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 terdapat 7 responden (17,5%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (60%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (22,5%). Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 terbanyak pada kategori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%). Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Asam folat Kepustakaan : 22 literatur (tahun 2003 – 2012) vi MOTTO Ketika berada dalam keterpurukan, harapan adalah sesuatu yang kita bangun sendiri, bukan orang lain melainkan diri sendiri. . SEMANGATT Jadikan kekuranganmu sebagai kekuatan untuk merubah kekurangan itu menjadi sebuah kelebihan Hidup itu berawal dari mimpi, so jangan takut untuk bermimpi seindah dan setinggi apapun PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada : 1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 2. Buat ayahku tercinta yang ada di SURGA, ini persembahan terakhir yang belum sempat aku berikan untukmu yahh. You’re always in my heart. 3. Buat mommy ku tercinta, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa dan air matamu, tanpamu aku hanyalah butiran debu mom. I LOVE YOU FULL 4. Buat adik - adikku tersayang terima kasih semangattnya. 5. Kepada my beloved lecturess “Ibu Hutari Puji Astuti”, yang telah memberi bimbingan dengan lembutnya, senyummu selalu mengingatkanku buu. . 6. Buat “My east prince” , terima kasih sudah bersabar menungguku dan semoga impian kita bisa menjadi kenyataan, aminn sayangg :* :* ({}) vii 7. Buat kawan-kawanku bunny cubby, riia veriia, vera loppe, ocha’ lemood, efy mamii, kalian is my best friends, terima kasih untuk kebersamaan ini. . I love you so much. Semoga persahabatan ini tak berhenti sampai disini. . SUKSES SELALU KAWAN !!!!! Kalian tak terlupakan, never. . . . . . . viii ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv DAFTAR ISI ................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................ 4 F. Sistematika Penulisan ............................................................ 5 TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...................................................................... 7 1. Pengetahuan .................................................................... 7 2. Ibu Hamil ........................................................................ 12 3. Asam Folat ..................................................................... 14 B. Kerangka Teori ...................................................................... 19 C. Kerangka Konsep ................................................................. 20 x BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................ 21 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 21 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 21 D. Instrumen Penelitian .............................................................. 23 E. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................. 25 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 27 G. Variabel Penelitian ............................................................... 27 H. Definisi Operasional .............................................................. 27 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................... 28 J. Etika Penelitian ...................................................................... 31 K. Jadwal Penelitian ................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian ............................... 35 B. Hasil Penelitian ...................................................................... 36 C. Pembahasan ........................................................................... 37 D. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 39 PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 40 B. Saran ...................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................... 19 Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................. 20 Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan ............................................... 37 xii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .............................................................. 24 Tabel 3.2 Definisi Operasional ............................................................. 28 Tabel 4.1 Mean dan Standart Deviasi ................................................... 36 Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil ............................................ 36 xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan Lampiran 4. Surat Permohonan Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan dari Lahan Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin dari Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan dari Responden Lampiran 10. Kuesioner Lampiran 11. Lembar Penilaian Data Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Tabel Nilai R product Lampiran 13. Data Tabulasi Penelitian Lampiran 14. Data Perhitungan Manual Lampiran 15. Lembar Konsultasi xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam folat (vitamin B9) sangat penting bagi ibu selama kehamilan, kekurangan asam folat dapat mengakibatkan anemia. Tambahan asam folat sangat diperlukan untuk janin kembar, spina bifida mungkin bisa dicegah jika calon ibu minum 0,4 mg asam folat sehari ini disarankan untuk semua wanita hamil khususnya mereka yang pernah melahirkan bayi dengan spina bifida (penonjolan sumsum dan tulang belakang) (Glade B, 2008). Pada ibu hamil, kurangnya asam folat menyebabkan keguguran, meningkatnya resiko anemia, gangguan metabolisme DNA, akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi inti sel-sel yang sangat cepat membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina dan serviks rahim, Kekurangan asam folat menghambat pertumbuhan yang menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna (Almatsier, 2001). Sedangkan pada bayi, dapat mengalami kecacatan pada otak, sumsum tulang belakang, bibir sumbing, bayi lahir dengan berat badan rendah, Down syndrome. Bayi mengalami kelainan pembuluh darah rusaknya endokel pipa yang melapisi pembuluh darah menyebabkan lepasnya plasenta sebelum waktunya selain itu mengalami gangguan buang air besar dan buang air kecil serta tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak mengalami menstruasi (Admin, 2009). 1 2 Menurut WHO (2007) kejadian cacat bawaan fisik di Amerika Serikat (AS) 1,32 per 1.000 kelahiran salah satunya karena kekurangan asam folat. Di Indonesia sendiri menurut Bowo (2009) belum ada data-data pasti berupa prevalansi adanya penyakit kelainan sumsum tulang belakang. Jumlah angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi. Kematian bayi masih belum diidentifikasikan penyebabnya karena belum adanya data. Salah satu penyebabnya kematian adalah kekurangan asam folat. Ada beberapa bukti bahwa multivitamin dan asam folat prakontrasepsi dasar membantu mencegah terjadinya defek tube neural dan wanita yang merencanakan untuk hamil harus disarankan untuk mulai melakukan terapi tersebut. Sebuah kampanye yang diselenggarakan oleh Departemen Of Health pada bulan November 1995 merekomendasikan agar semua bidan harus menyarankan wanita untuk mengkonsumsi asam folat (Henderson, 2006). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di BPM Sang Timur Klaten data ibu hamil pada bulan Juli-September 2012 berjumlah 118 orang dan telah dilakukan wawancara pada ibu hamil 11 orang, didapatkan 8 ibu hamil tidak mengetahui tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan, 2 ibu hamil hanya mengetahui dampak dari kekurangan asam folat dan 1 ibu hamil yang sudah mengetahui tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013”. 3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka penulis membuat perumusan masalah yaitu “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat Pengetahuan Baik. b. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat Pengetahuan Cukup. c. Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten pada Tingkat Pengetahuan Kurang. 4 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai bahan masukan untuk menambah teori atau ilmu pengetahuan di bidang kesehatan khususnya tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. 3. Bagi BPM Sang Timur Klaten Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan agar dapat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Aprilia (2009) dengan judul penelitian “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang” dengan sample 30 ibu hamil. Pada penelitian tersebut metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, uji analisis yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu hamil sejumlah 54% dalam kategori baik, 21% dalam kategori cukup, 25% dalam kategori kurang. 5 Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada judul penelitian, waktu penelitian, lokasi penelitian, jumlah responden dan kategori hasil penelitian sedangkan persamaannya terletak pada teknik pengambilan sampel, metode penelitian serta analisis data. F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini disusun menjadi 5 BAB. Adapun penyusunannya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan diteliti meliputi pengetahuan, kehamilan, gizi, asam folat, kerangka teori, kerangka konsep penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variable penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data, analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian 6 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya) dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek sebagian besar pengetahuan seorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata) (Notoadmojo, 2010). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoadmojo (2010), pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan. 7 8 2) Memahami (Comprehension) Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang obyek yang diketahui tersebut. 3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebuat pada situasi lain. 4) Analisa (Analisys) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang terdapat pada suatu masalah atau obyek yang telah diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan terhadap obyek tersebut. 5) Sintesis (Sintesys) Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari suatu komponen-komponen yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu komponen untuk meyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi. 9 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan komponen seseorang untuk melakukan justivikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. c. Pengukuran Pengetahuan Menurut Riwidikdo (2009), menentukan tingkat pengetahuan berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuisioner dan nilainya berdasarkan ranking secara objektif dengan urutan sebagai berikut : 1) Pengetahuan baik, bila nilai (x) > mean + 1 SD. 2) Pengetahuan cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD. 3) Pengetahuan kurang, bila nilai (x) <mean – 1 SD. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Sari (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan secara umum adalah: 1) Umur Semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. 2) Intelegensi Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental 10 dalam situasi baru. Intelegesi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegesi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berpikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan intelegesi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahunan. 3) Lingkungan Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang. 4) Sosial budaya Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. 5) Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu 11 sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. 6) Pengalaman Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. e. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoadmojo (2010), untuk memenuhi rasa ingin tahunya, manusia menggunakan berbagai cara untuk memperoleh kebenaran yang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu : 1) Cara Tradisional a) Cara Coba Salah (trial and error) Cara ini merupakan cara yang paling tradisioanal, yaitu upaya pemecahan masalah dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara tidak berhasil maka dicoba cara yang lain. 12 b) Cara kekuasaan atau Otoritas Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama maupun ahli pengetahuan. c) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu. d) Melalui jalan pikiran Cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dan dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. 2) Cara Modern Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. 2. Ibu Hamil a. Pengertian Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2007). 13 Masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu (Wiknjosastro, 2007). b. Masa Kehamilan Menurut Anggraini (2010), masa kehamilan umumnya akan dilalui selama 40 minggu terbagi dalam 3 trimester kehamilan 1) Kehamilan trimester I : dimulai usia 0 sampai 12 minggu 2) Kehamilan trimester II : dimulai usia 13 sampai 27 minggu 3) Kehamilan trimerter III : dimulai usia 28 sampai 40 minggu c. Tanda dan gejala kehamilan Menurut Wiknjosastro (2007), terdapat beberapa tanda kehamilan yaitu : a) Tanda tak pasti kehamilan (1) Amenorea / tidak mendapat haid (2) Mual muntah (nausea and vomiting) (3) Mengidam, sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan akan menghilang dengan makin tuanya umur kehamilan (4) Tidak tahan bau-bauan (5) Hilang nafsu makan (anoreksia) (6) Lelah (fatigue) (7) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri b) Tanda kemungkinan hamil (1) Perut membesar (2) Uterus membesar 14 (3) Tanda Hegar (konsistensi uterus lebih lunak) (4) Tanda Chadwick (warna vulva dan vagina lebih merah/agak kebiru-biruan) (5) Tanda Piscaseck (uterus membesar kesalah satu jurusan) (6) Suhu basal (7) PP test positif (+) c) Tanda pasti/positif hamil (1) Terdapat gerakan janin (pada primigravida dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan pada mulitigravida dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu) (2) Palpasi atau perabaan teraba bagian-bagian janin (20 minggu) (3) Adanya ballotement (lentingan dari bagian janin) (4) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) dengan memakai alat Doppler dan stetoskop laennec pada kehamilan mulai dari 18-20 minggu (5) Dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, tuanya kehamilan dan pertumbuhan janin dengan ultrasonografi 3. Asam Folat a. Definisi Asam Folat Asam Folat berasal dari bahasa Inggris yaitu folic acid, folate atau folacin yang artinya adalah vitamin yang larut dalam air. Folat berasal dari bahasa latin folium yang artinya daun. Asam folat 15 digolongkan sebagai vitamin B. Asam folat merupakan salah satu dari beberapa jenis vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh (Almatzier, 2004). b. Manfaat Asam Folat 1) Mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube BirthDefect / NTDs) Dianjurkan para ibu untuk mengkonsumsi asam folat atau multivitamin yang mengandung asam folat selama beberapa bulan pertama kehamilan. Saat hamil level folat dalam darahnya akan menurun, seiring kenaikan sintesa RBC pada kehamilan dan janin membutuhkan folat tersebut di kehamilan. Janin bayi sangat membutuhkan asam folat untuk perkembangan otak, tulang dan urat syaraf tulang belakang setiap hari disertai dengan konsumsi makanan yang kaya folat (WHO,2010) 2) Menguatkan sistem kekebalan tubuh Asam folat bekerja dengan menambah produksi sel-sel darah putih, pertahanan utama tubuh. Kekurangan asam folat akan memicu pengerutan kelenjar thymus dan bongkol getah bening sehingga mengurangi produksi sel darah putih dan untuk menjaga sistem imun (WHO, 2010) 3) Sebagai kesehatan mental Asam folat merupakan kunci penyeimbang zat kimia otak dan pengatur keakuratan fungsi neurotransmitter. Selain itu, asam folat juga mempunyai efek yang sangat kuat terhadap otak (WHO, 2010). 16 4) Untuk memproduksi sel darah merah Asam folat tergolong vitamin B yang berfungsi membantu pembentukan sel-sel darah merah dan meningkatkan kadar Hb yang dapat mencegah anemia. Sedangkan pada kondisi kehamilan, asam folat bertambah penting karena perannya dalam pembentukan selsel DNA dan RNA sebagai cikal bakal pertumbuhan (Almatzier, 2004). c. Kebutuhan Asam Folat Dari hasil survey mengatakan bahwa kebanyakan wanita mengkonsumsi asam folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu 0,2 mg perhari dengan peningkatan 33%. RDA folat untuk ibu hamil yaitu 400µg/hari dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya. Ibu hamil harus meningkatkan asupan folat hingga 0,40,5µg perhari (Kristiyanasari, 2010). Suplementasi asam folat sebaiknya diberikan sekitar 28 hari pertama kehamilan karena otak dan sumsum tulang belakang dibentuk pada minggu pertama kehamilan. Besarnya suplementasi asam folat sebanyak 280µg pada kehamilan trimester I, 660µg pada trimester II, dan 470µg pada trimester III setiap harinya (Arisman, 2010). d. Defisiensi Asam Folat 1) Anemia Megaloblastik Defisiensi asam folat memberi gambaran klinik anemia megaloblastik di dalam sumsum tulang dan di dalam darah perifer. 17 Anemia megaloblastik pada ibu hamil biasanya timbul pada trimester akhir pada kehamilannya. Di daerah tropik defisiensi asam folat banyak terdapat pada wanita yang sedang hamil dan anak yang berumur di bawah 3 tahun (Sediaoetama, 2004). 2) Gangguan sistem syaraf utama Defisiensi asam folat mempengaruhi perkembangan janin dan pembentukan tulang-tulang kepala, termasuk wajah (menyebabkan bibir sumbing), sistem hormon (pada anak perempuan, di saat dewasa kelak tidak bisa mengalami menstruasi) dan perkembangan pusat kecerdasan (gangguan belajar). Selain itu, juga berakibat pada sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan tegak) tidak ada kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil serta adanya gangguan pada jantung (Cahanar, 2006). e. Sumber Asam Folat Menurut Arisman (2010), jenis makanan yang banyak mengandung asam folat antara lain ragi (1000 µg/100 gr), hati (250 µg/ 100 gr), brokoli, sayur berdaun hijau : bayam, asparagus dan kacangkacangan, misalnya kacang kering, kacang kedelai (100 µg/100 gr). Sumber lain adalah ikan, daging jeruk dan telur. Jeruk ukuran sedang atau secangkir air jeruk mengandung 70 µg, setengah cangkir brokoli masak mengandung 50 µg, telur 25 µgdan setengah cangkir kacang tanah mengandung 70 µgasam folat. Sedangkan menurut Wenner dkk 18 (2010), asam folat sering tersedia dalam bentuk tablet 5 µg dan juga tablet 400 µg. Menurut Sediaoetama (2004), bahan makanan yang membantu penyerapan asam folat adalah vitamin C yang ada di dalam jeruk, pisan dan buah kiwi. Asam folat mudah rusak dalam pemanasan sehingga dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah atau sayur yang setengah matang saat dimasak. Diperkirakan bahwa hanya 50% asam folat yang dapat diabsorbsi.Mengkonsumsi minuman beralkohol, teh hiaju yang berlebihan dan konsumsi pil KB akan menghambat penyerapan asam folat (Suhardjo, 2009). 19 B. KERANGKA TEORI Pengetahuan Ibu Hamil Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur 2. Intelegensi 3. Lingkungan 4. Sosial Budaya 5. Pendidikan 6. Pengalaman Asam Folat 1. 2. 3. 4. 5. Pengertian asam folat Manfaat asam folat Kebutuhan asam folat Defisiensi asam folat Sumber asam folat Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber modifikasi Notoatmodjo (2010), Almatzier (2004), Sediaoetama (2004) 20 C. KERANGKA KONSEP Baik Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asam folat Cukup Kurang Gambar 2.2 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode driskiptif kuantitatif. Penelitian Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran / deskriptif suatu keadaan secara objektif kemudian melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi adalah tempat pengambilan penelitian. Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2005). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 21 Maret – 20 Mei 2013 di BPM Sang Timur Klaten. C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang 21 22 memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten berjumlah 118 orang pada bulan Juli - September 2012 sehingga rata-rata populasi per bulan sebanyak 40 ibu hamil. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten. Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka diambil 10-15% atau 20-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Karena pada penelitian ini jumlah populasi (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel yaitu sejumlah 40 ibu hamil. Sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a) Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah batasan ciri atau karakter umum pada suatu objek penelitian (Saryono, 2010). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu : 1) Ibu hamil dengan umur kehamilan trimester I, II, dan III yang memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten 2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis 3) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden 23 b) Kriteria Eksklusi Menurut Saryono (2010), kriteria eksklusi merupakan sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi, harus dikeluarkan dari penelitian karena berbagai sebab yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu : 1) Ibu hamil yang sedang sakit 2) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis 3) Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental sampling. Menurut Saryono (2010), Accidental sampling yaitu mengumpulkan data dan subyek yang ditemuinya, saat itu dan dalam jumlah secukupnya. c) Insrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuisioner tertutup adalah kuesioner dibuat sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal memilih atau menjawab pernyataan yang sudah ada atau disediakan jawabannya (Saryono, 2010). Jenis pengukuran data menggunakan skala Guttman yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten 24 dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pernyataan ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Dalam kuisioner ini ada pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif (favorable) jika jawaban benar mendapat nilai 1, jika jawaban salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan negatif (unfavorable) jika jawaban benar mendapat nilai 0 dan jika jawaban salah mendapat nilai 1. Pengisian kuisioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥) pada jawaban yang dianggap benar atau salah (Hidayat, 2007). Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini : Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Indikator Pengetahuan tentang asam folat Pengertian asam folat Manfaat asam folat Kebutuhan asam folat Defisiensi asam folat Sumber asam folat No PERNYATAAN Favorable Unfavorable 2,3 1 6,9,10 4,5,7,8,11 13*,14*,17, 12*,15,16* 18,19 21,22,23,25 20,24 28,29 dan 26,27 30 Jumlah 3 8 8 6 5 Total 30 *pernyataan yang tidak valid Agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel, maka kuisioner diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas ditempat yang berbeda, namun karakteristiknya sama (Riwidikdo, 2009). Uji validitas dan reliabilitas telah dilakukan di BPM Dewi Isbat, Amd.Keb Klaten kepada 30 ibu hamil dengan 30 pernyataan, 26 pernyataan valid dan 4 pernyataan tidak valid. Dimana > (0,361). Setelah 25 diperoleh jika hasilnya dibandingkan dengan harga . Soal dikatakan valid > 0,361. Butir soal yang tidak valid yaitu nomor 12, 13, 14 dan 16 dihilangkan karena isinya sudah terwakili dengan butir soal sebelumnya. 1) Uji Validitas Sebelum instrumen atau alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuisioner unruk mencari kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2009). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi dan instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi antara masingmasing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus product moment. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : r= keterangan : r : Koefisien korelasi x : pertanyaan y : skor total xy : skor pertanyaan N : jumlah sampel Item pertanyaan dinyatakan valid jika > (Riwidikdo, 2009). 26 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2009). Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006). Rumus untuk mengukur reliabel atau tidaknya instrumen penelitian menggunakan pendekatan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya sebagai berikut : = keterangan : : Reliabilitas internal seluruh instrumen k : Mean kuadrat antara subjek : Jumlah mean kuadrat kesalahan : varian total Uji reliabilitas menggunakan program SPSS 16,0. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronchbach minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009). 27 A. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2007). Data primer dari penelitian ini yaitu hasil kuesioner tentang pengetahuan ibu hamil mengenai pentingnya asam folat bagi kehamilan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak berasal langsung dari responden (Hidayat, 2007). Data sekunder didapatkan dari data kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPM Sang Timur Klaten. B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai suatu ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitan ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten. C. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara cermat terhadap suatu objek/fenomena menggunakan paramater yang jelas (Hidayat, 2007). 28 Tabel 3.2 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kuesioner Tingkat Kemampuan ibu pengetahuan hamil menjawab ibu hamil kuesoner tentang tentang pentingnya asam pentingnya folat bagi asam folat kehamilan bagi kehamilan D. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Kategori Skala Ordinal Baik (x) > mean + 1SD Cukup mean – 1SD < x < mean + 1SD Kurang (x) < mean – 1SD Riwidikdo (2010) 1. Pengolahan Data Menurut Sulistyaningsih (2011), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan peneliti adalah mengolah data, sehingga dapat dianalisis dan diambil kesimpulannya. Langkah-langkah mengolah dan menganalisis data dapat digambarkan sebagai berikut : a. Editing atau mengedit data Kegiatan memeriksa data, kelengkapan, kebenaran pengisian data, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan dan konsistensi data berdasarkan tujuan penelitian. b. Coding atau mengkode data Kegiatan ini pemberian kode pada data yang berskala nominal dan ordinal. Kodenya berbentuk angka atau nomor, bukan simbol karena hanya angka yang dapat diolah secara stastik dengan bantuan program komputer. Kode termasuk indikasi posisi kolum (field) data 29 mencatatnya akan terisi. Data berskala interval dan ratio tidak perlu dikoding karena sudah bentuk angka. c. Entry Data entry adalah memasukkan data yang telah dikoding ke dalam program komputer, perlu ketelitian dan kecermatan peneliti dalam memasukan data tersebut karena apa bila salah melakukan entry, maka berpengaruh pada kebenaran data dan selanjutnya akan berpengaruh pada analisis serta pengambilan kesimpulan hasil penelitian. Sebaiknya entry data tidak dilakukan oleh satu orang, tetapi dibantu oleh orang lain untuk membantu mengecek kebenaran data yang dientry. d. Cleaning Data cleaning adalah proses pembersihan data sebelum diolah secara stastistik, mencakup pemeriksaan konsistensi dan perawatan respon yang hilang serta consistency checks yaitu mengidentifikasi data yang keluar dari range, tidak konsistensi secara logis, atau punya nilai extreme. Data tersebut lebih baik tidak digunakan karena akan merusak data yang ada. Setelah data cleaning, penelitian biasanya melakukan data tabulating sebelum analisis data. Data tabulating adalah memasukan data ke dalam tabel berdasarkan tujuan penelitian agar memudahkan data tabulating, maka perlu dibuat dummy tabel yaitu tabel kosong yang akan digunakan untuk mengkajikan hasil penelitian. 30 2. Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Untuk variabel pengetahuan ibu tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dikelompokkan, kemudian diberi skor. Untuk jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0. Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari nilai rata-rata diperoleh dengan rumus: n ¦ xi X= i:1 n Keterangan: xi : nilai dari data n : jumlah data X : Nilai rata-rata Untuk membuat tiga kategori yaitu baik cukup kurang maka menggunakan parameter: a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD 31 Sedangkan untuk mencari SD (Simpangan Deviasi) menggunakan : SD = Keterangan: xi : nilai dari data n : jumlah data SD : Simpangan Deviasi Menurut Sugiyono (2010), untuk menghitung prosentase setelah didapat distribusi frekwensi dapat menggunakan rumus : P = x100 % Keterangan : P : Prosentase v : Jumlah responden dalam kategori n : Jumlah seluruh responden E. Etika Penelitian Penelitian ini menggunakan objek manusia yang memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia (Hidayat, 2007). Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanankan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami antara lain : 32 1. Prinsip Manfaat Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil risiko dan memaksimalkan manfaat. Penelitian terhadap manusia diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia secara individu atau masyarakat secara keseluruhan. Prinsip ini meliputi hak untuk mendapatkan perlindungan dari kejahatan dan kegelisahan dan hak untuk mendapatkan perlindungan dari eksploitasi. 2. Prinsip menghormati martabat manusia, prinsip ini meliputi : a. Hak untuk menentukan pilihan yaitu hak untuk memutuskan dengan sukarela apakah ikut ambil bagian dalam suatu penelitian tanpa risiko yang merugikan. Hak ini meliputi hak untuk mendapat pertanyaan, mengungkapkan keberatan dan menarik diri. b. Hak mendapatkan data yang lengkap Menghormati martabat manusia meliputi hak-hak masyarakat untuk memberi informasi, keputusan sukarela tentang keikutsertaan penelitian yang memerlukan ungkapan data lengkap. 3. Prinsip Keadilan Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan menghargai hak-hak memberikan perawatan secara adil, dan hak untuk menjaga privasi manusia. Menurut Hidayat (2007), masalah etika yang harus diperhatikan dalam penelitian ini antara lain : 33 a. Mengaplikasikan informed consent. Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Peneliti menjelaskan tujuan dan kemungkinan dampak yang akan terjadi dari penelitian yang akan dilakukan kepada responden. Jika responden bersedia, maka responden menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak klien. Informasi yang harus ada dalam informed consent adalah : partisipasi klien, tujuan dilakukan tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain b. Tidak mencantumkan nama (Anonymity). Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan responden penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yag akan disajikan. c. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (confidentiality), baik informasi maupan masalahmasalah lainnya. Hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. 34 F. Jadwal Penelitian Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian terlampir. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPM Sang Timur Klaten yang beralamat di Perum Klaten Kencana Blok N No.2. Batas utara BPM Sang Timur Klaten adalah kecamatan Kalikotes, batas selatan BPM Sang Timur Klaten adalah kelurahan Ketandan, batas timur BPM Sang Timur Klaten adalah kelurahan Belangwetan, sedangkan batas barat BPM Sang Timur Klaten adalah kelurahan Karanganom. Pimpinan BPM Sang Timur Klaten yaitu Ibu Yuda Yulia K, SST., M.Kes dengan dibantu 1 Dokter dan 6 bidan. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan BPM Sang Timur Klaten antara lain pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). BPM Sang Timur Klaten melayani selama 24 jam. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 1 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar mandi untuk pasien. BPM Sang Timur Klaten menerapkan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in) dan buka 24 jam. Selain itu BPM Sang Timur juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi), dan khitanan. 35 36 B. Hasil Penelitian Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten”. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 40 ibu hamil. Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 didapatkan mean 17,125 dan standar deviasi 3,9430. Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 Mean 17,125 Standar Deviasi 3,9430 Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Sumber: Data Primer, Februari 2013 7 24 9 Prosentase (%) 17,5 60 22,5 40 100 Jumlah Berdasarkan pada tabel 4.2 di atas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten, responden dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 responden (17,5%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (60%) dan tingkat pengetahuan 37 kurang sebanyak 9 responden (22,5%). Jadi kebanyakan responden dengan tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%). Tingkat pengetahuan respoden dapat digambarkan pada diagram di bawah ini, yaitu : Gambar 4.1 Diagram Tingkat Pengetahuan C. Pembahasan Hasil penelitian yang diperoleh dari 40 responden dengan teknik accidental sampling mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 termasuk kategori cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%), pada kategori kurang sebanyak 9 responden (22,5%) dan paling sedikit pada kategori baik yaitu sebanyak 7 responden (17,5%). Kategori tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan di BPM Sang Timur Klaten tahun 2013 menunjukkan 38 terbanyak pada kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 24 responden (60%) dipengaruhi oleh faktor pendidikan, umur dan pengalaman. Menurut Notoatmodjo (2007), semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal tersebut. Pendidikan yang lebih tinggi berarti mempunyai wawasan dan pengalaman yang lebih luas, lebih mudah memahami informasi yang diterima. Umur dapat dikaitkan dengan pengalaman, semakin tua umur maka semakin banyak pengalaman yang didapat dan semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan 26 pernyataan meliputi definisi asam folat, manfaat asam folat, kebutuhan asam folat, defisiensi asam folat, serta sumber asam folat. Menurut WHO (2010), manfaat asam folat antara lain mencegah cacat syaraf lahir (Neural Tube BirthDefect / NTDs), menguatkan sistem kekebalan tubuh, sebagai kesehatan mental dan untuk memproduksi sel darah merah. Sedangkan menurut Sediaoetama (2009), defisiensi asam folat menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan system syaraf pusat. Kebanyakan responden hanya mampu menjawab 51-75% dari seluruh item kuesioner yang dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kurangnya informasi maupun kurangnya pengalaman. Responden kurang aktif dalam mencari sumber informasi yang bisa didapatkan dari media internet, media cetak ataupun media elektronik serta kurang aktif dalam mengikuti berbagai penyuluhan. Kurangnya pengalaman juga 39 mempengaruhi hasil pengetahuan responden karena mayoritas responden adalah ibu yang baru hamil pertama (primigravida) dan mayoritas pendidikan terakhirnya adalah SMA. D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai kelemahan, yaitu : 1. Kendala Pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada jawaban tentang pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. 2. Kelemahan Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” atau “salah” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asam Folat Bagi Kehamilan di BPM Sang Timur Klaten Tahun 2013” dengan 40 responden. Tingkat pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan pada kategori pengetahuan baik sebanyak 7 responden (17,5%). 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan pada kategori pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (60%). 3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (22,5%). B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu: 1. Bagi Responden Diharapkan kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil untuk mengikuti berbagai penyuluhan serta mencari sumber informasi yang dapat diperoleh dari internet atau media lain khususnya tentang pentingnya 40 41 konsumsi asam folat selama kehamilan untuk mencegah kecacatan pada bayi yang dilahirkan. 2. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian, khususnya pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. 3. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang pentingnya asam folat bagi kehamilan. 4. Bagi BPM Sang Timur Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk dapat memberikan informasi dan pengetahuan dengan cara memberikan penyuluhan pada masyarakat terutama bagi ibu hamil khususnya tentang pentingnya konsumsi asam folat bagi kehamilan. 5. Peneliti selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peniliti selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya dikemudian hari khususnya tentang petingnya asam folat bagi kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Almatzier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anggraini. 2010. Menu Sehat Alami Untuk Bayi dan Balita. Jakarta : Demedia Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Aprilia, D. 2009. “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Asam Folat Dalam Kehamilan di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi. Yogyakarta : Stikes Surya Global. Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC. Auliana, 2003. Gizi dan Pengolahan Pangan Edisi II. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa Yogyakarta. Cahanar, Ed. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Buku Kompas. Devi, N. 2010. Gizi and Food. Jakarta : Buku Kompas. Glade, B. 2004. Kehamilan di Atas Usia 30. Jakarta : EGC. Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC. Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika. Manuaba, dkk. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pudjiati, S. 2003. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Sari, P. 2008. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Pengetahuan Tentang Nutrisi Kehamilan di UPTD RSUD Kota Surakarta, DIII Kebidanan Stikes Aisyiyah. Sediaoetama, A. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta : Dian Rakyat. Supariasa, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC. Wenner, et al. 2010. Where There Is No Doktor. Yogyakarta : CV Andi Offset. Wiknjosastro, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. World Health Organization. 2010. Kurang Gizi pada Ibu Hamil. Available online : http://www.kesehatan.online.com.Html. Diakses tanggal 16 November 2012. Yulaikah, L. 2008. Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC.