MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI PENJUMLAHAN

advertisement
Dinamika
Vol. 3, No. 2, Oktober 2012
ISSN 0854-2172
MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN
BULAT MELALUI ALAT PERAGA MANIK - MANIK
Sunarto
SD Negeri Kedungjati 01 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal
Abstrak
Rumusan masalah dalam penelitian ini pertama apakah penggunaan peraga manik-manik dengan
metode bermain dapat meningkatkan keterampilan operasi penjumlahan bilangan bulat. Kedua
apakah penggunaan peraga manik-manik dapat membangkitkan minat belajar siswa. Penelitian
dilaksanakan di SD Negeri Kedungjati 01 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Penelitian
dilaksanakan mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai 21 Agustus 2010, yang dilaksanakan dalam 2
siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester I dengan jumlah 34 siswa. Jumlah
siswa putra 16 dan putrinya 18 pada tahun pelajaran 2010-2011. Hasil penelitian yang diperoleh
dari siswa bahwa : peraga manik-manik dapat meningkatkan keterampilan operasi penjumlahan
bilangan bulat yang semula tuntas 5,88 % (2 siswa) menjadi 70,58 % (24 siswa), sehingga telah
memenuhi indikator kinerja pada siklus 2 dan nilai rata-rata siswa meningkat dari 53,40 menjadi
70,88 serta kinerja guru meningkat.
© 2012 Dinamika
Kata Kunci: Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat; Alat Peraga Manik - Manik
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan manusia tentu kita tidak terlepas dari berbagai permasalahan. Namun,
manusia senantiasa berusaha untuk memecahkan segala permasalahan yang dihadapinya.
Demikian halnya dengan guru dan siswa dalam proses pembelajaran selalu ada saja permasalahan
yang muncul. Dalam kaitannya dengan berbagai permasalahan, tidak semua masalah dapat teratasi
dengan cepat, namun kita butuh ketelatenan dari stake holder terkait. Menurut Sitawijaya(1998 ;1)
menyelasaikan masalah matematika adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan
seseorang terutama bagi mereka yang ingin berperan dalam pengembangan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Manik-manik adalah alat peraga untuk pembelakaran proses perhitungan bilangan bulat
dengan pendekatan menggunakan konsep himpunan. Sesuai konsep pada himpunan, kita dapat
“ menggabungkan “ atau “memisahkan” dua himpunan yang dalam hal ini anggotanya berbentuk
manik - manik. Bentuknya dapat berbentuk bangun segitiga siku-siku yang apabila sisi miringnya
dihimpitkan atau digabungkan akan membentuk persegi. Bentuk alat ini juga dapat di modi kasi
kedalam bentuk bentuk lain asal sesuai dengan prinsip kerjanya. Alat ini biasanya terdiri atas dua
warna.
Dengan menggunakan alat peraga manik-manik dalam operasi penjumlahan ini penulis
berharap, siswa lebih memahami konsep penjumlahan bilangan bulat, sehingga hasil ulangan
siswa yang semula rata – rata 53 dapat mencapai rata-rata 65 dan setidaknya ketuntasan mencapai
70 %.
Rumusan masalah dalam penelitian ini pertama apakah penggunaan peraga manik-manik
dengan metode bermain dapat meningkatkan keterampilan operasi penjumlahan bilangan bulat.
Kedua apakah penggunaan peraga manik-manik dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Pembelajaran matematika dalam operasi hitung, baik pada bilangan asli, bilangan cacah,
maupun bilangan bulat merupakan kemampuan prasyarat untuk menguasai materi lain, baik
pada unit berhitung maupun unit lainnya. Ini berarti manakala siswa tidak dapat menguasai
penjumlahan secara baik, maka ia akan mengalami kesulitan untuk mempelajari materi lain yang
menggunakan kemampuan penjumlahan.
Proses pembelajaran akan menarik bila dalam proses belajar mengajar menggunakan alat
peraga. Meskipun penggunaan alat peraga menimbulkan berbagai pendapat dan pandangan,
tetapi perbedaan tersebut akan menambah perbendaharaan pengetahuan bagi kita. Penggunaan
alat peraga sangat berperan dalam penyampaian materi pelajaran bagi pendidik.
Alat peraga manik-manik berupa bangun segitiga siku-siku terbuat dari gabus dekorasi
(gabus landa),atau bahan lain yang apabila sisi miringnya dihimpitkan atau digabungkan akan
membentuk bangun persegi. Bentuk alat ini juga dapat dimodi kasi ke dalam bentuk-bentuk
lain asal prinsip kerjanya sama. Manik-manik ini terdiri atas dua warna. Satu warna untuk
menandakan atau mewakili bilangan positif (misal biru), sedang warna yang lain mewakili
bilangan negatif (missal putih).
Prinsip kerja pada alat peraga manik-manik adalah dengan konsep himpunan, “
operasi gabung” atau “ proses penggabungan “ dapat diartikan sebagai penjumlahan, dan “
proses pemisahan” atau “ pengambilan” dapat diartikan pengurangan. Dalam hal ini penulis
memanfaatkan dalam penjumlahan bilangan bulat. Ini berarti kalau kita menggabungkan
sejumlah manik-manik ke dalam kelompok manik- manik lain, maka sama halnya dengan
melakukan “ penjumlahan.
Penggunaan alat peraga yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran,
maka pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat menggunakan peraga manik-manik.
Karena manik-manik merupakan peraga untuk pembelakaran proses perhitungan bilangan bulat
dengan pendekatan menggunakan konsep himpunan.. Agar lebih menarik, bentuknya dapat
berbentuk bangun segitiga siku-siku yang apabila sisi miringnya dihimpitkan atau digabungkan
akan membentuk persegi. Bentuk alat ini juga dapat dimodi kasi ke dalam bentuk bentuk lain
asal sesuai dengan prinsip kerjanya. Alat ini biasanya terdiri atas dua warna. Satu warna untuk
menandakan atau mewakili bilangan positif (misal biru), sedang warna yang lain menandakan
atau mewakili bilangan negatif (misal hitam).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kedungjati 01 Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal.
Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai 21 Agustus 2010, yang dilaksanakan
dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester I dengan jumlah 34 siswa.
Jumlah siswa putra 16 dan putrinya 18 pada tahun pelajaran 2010-2011.
Teknik pengumpulan data dilaksanakan dalam bentuk tes dan non tes. Adapun teknik tes
dilaksanakan dalam bentuk butir soal, sedangkan teknik nontes dilaksanakan dengan mengadakan
observasi. Yang diobservasi guru oleh observer (teman sejawat) dalam pembelajaran siklus 1 dan
2. Observar juga melaksanakan observasi terhadap siswa pada saat pembelajaran siklus 1 dan 2.
Tehnik tes dengan alatnya berbentuk butir soal jawaban singkat. Tehnik nontes alat yang penulis
gunakan berbentuk lembar observasi.
Analisis data kuantitatif nilai hasil belajar siswa dianalisis secara deskriptif. Analisis
statistik deskriptif yang peneliti gunakan dengan cara sebagai berikut hasil belajar siswa diukur
dengan tes secara tertulis. Soal berbentuk isian sebanyak 10 butir soal. Skor niali setiap item
10. Skor yang diperoleh siswa minimal 0, dan skor maksimal adalah 100. Untuk mencari ratarata diperoleh dari jumlah nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa. Dan siswa dianggap
tuntas belajar apabila mendapat nilai minimal 65. Nilai siswa dan prosentase ketuntasan belajar
siswa disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan penjelasan. Data yang diperoleh melalui
observasi, hasil belajar, dan hasil tes dianalisa dan dikaji keberhasilannya serta kekurangannya
234
Dinamika
Vol. 3. No. 1. (2012)
untuk menentukan re eksi dan tindak lanjut perbaikan pada siklus selanjutnya. Analisis data
kualitatif semua data kualitatif dikelompokkan dan diseleksi kebenarannya dengan triangulasi.
Data-data yang dipakai adalah data yang benar-benar valid. Data kualitatif dianalisis dan
ditafsirkan secara kolaboratif untuk mengambil keputusan.
Penelitian direncanakan berlangsung dalam 2 siklus, dan dalam setiap siklus terdiri dari
: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan re eksi. Tahapan tersebut disusun dalam suatu
siklus dan setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Tahapan
pertama perencanaan merancang rencana pengajaran, mempersiapkan alat peraga manikmanik, menentukan observer sebagai kolaborasi, membentuk kelompok belajar siswa, tiap
kelompok beranggotakan 5-6 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan, merancang lembar
kerja siswa (LKS). Tahapan kedua pelaksanaan guru membuka pelajaran, guru mengadakan
absensi terhadap kehadiran siswa, guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan peraga
manik-manik, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya bila ada kesulitan,
guru membagi lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara kelompok, dengan bimbingan guru
siswa mengerjakan LKS di papan tulis sebagai hasil rangkuman, guru mengadakan tindak lanjut
dengan memberi tugas rumah.
Tahapan ketiga pengamatan yaitu pihak guru yang diamati adalah cara menyampaikan
materi, cara pengelolaan kelas, cara menggunakan alat peraga, cara memberi bimbingan terhadap
siswa, cara pengaturan waktu, perhatian guru terhadap siswa secara klasikal, penampilan guru di
depan kelas. Pihak Siswa yang diamati adalah minat belajar, keaktifan individu dalam berdiskusi,
reaksi siswa terhadap guru dalam menyampaikan pembelajaran. Sarana yang digunakan antara
lain buku pelajaran yang menunjang, penataan tempat duduk siswa, alat peraga yang diperlukan.
Keemapat re eksi dari kegiatan pembelajaran adalah mengevaluasi kelebihan dan kekurangan
pada siklus I, mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru lain guna perbaikan siklusberikutnya
Tindakan pada siklus 2 pada dasarnya sama dengan tindakan pada siklus 1. Perbedaannya
adalah soal-soal latihan pada siklus1 tidak sama dengan soal-soal pada siklus 2. Hal ini hanya
untuk memperjelas tentang materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Sedangkan kekurangan/
kelemahan pada siklus 1 ditemukan saat re eksi, dan diusahakan pada siklus 2 lebih baik ditandai
dengan meningkatnya hasil tes siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil tes siswa secara tertulis siklus 1
Aspek
Rata-rata nilai
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Ketuntasan
Prasiklus
53,4
70
30
5,88%
Siklus 1
56,1
80
40
26,47%
Kenaikan
2,7
10
10
20,59%
Rendahnya ketuntasan klasikal menunjukkan bahwa daya serap siswa terhadap materi
penjumlahan bilangan bulat sangat rendah. Hal tersebut disebabkan oleh partisipasi siswa dalam
diskusi kelompok rendah, siswa malu bertanya bila ada kesulitan, belum memanfaatkan alat
peraga secara maksimal.
Siklus 2
Hasil tes pembelajaran pada siklus 2 ada peningkatan, dan ketuntasan secara klasikalpun
tercapai sesuai dengan indikator kinerja yaitu 70 %. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
MELALUI ALAT PERAGA MANIK - MANIK
Sunarto
235
Tabel 2. Hasil tes dan pengamatan terhadap siswa oleh observer siklus 2
Jumlah Siswa
S1
S2
A s p e k
Memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh
21
29
–sungguh
Aktif bertanya saat pembelajaran
8
14
Aktif berdiskusi secara ral(bertanya, mengeluarkan
19
29
pendapat)
Mampu dan antusias dalam menggunakan alat
16
18
peraga
Berani dan aktif menjawab pertanyaan guru
12
23
Berani mengerjakan tugas guru di papan tulis
11
21
Aktif mengerjakan tugas rumah
25
32
Nilai hasil tes lebih dari 65
9
24
Rata-rata
15,12 23,75
Prosentase
S1
S2
Kenaikan
(%)
61,76
85,29
23,53
23,53
41,17
17,64
55,88
85,29
29,41
47,05
52,94
5,89
35,29
32,35
73,53
26,47
44,48
67,64
61,76
94,11
70,58
69,85
32,35
29,41
20,58
67,94
31,14
Perubahan yang terjadi peda siklus 2 siswa mulai memperhatikan dalam pembelajaran
85,29% (29 siswa) sedangkan pada siklus 1 hanya 61,76% (21 siswa ) sehingga adapeningkatan
23,53%. Untuk keaktifan siswa selama pembelajaran naik 17,64% (6 siswa), yang aktif berdiskusi
kenaikannya mencapai 29,41% ( 10 siswa), mampu dan antusias terhadap pembelajaran 5,88% (2
siswa). Untuk keberanian siswa bertanya dan menjawab pertanyaan juga tampak ada peningkatan,
yang semula (siklus 1) ada 12 siswa menjadi 23 siswa, maka kenaikannya mencapai 32,35% ( 11
siswa).
Keberanian siswa ketika diberi pertanyaan untuk mengerjakan di papan tulis ada
peningkatan, ini diperlihatkan benyaknya siswa yang tunjuk jari untuk mengerjakannya yaitu
29,41% (10 siswa), sedangkan data yang mengerjakan tugas rumah meningkat 20,58% (7 siswa).
Tabel 3. Hasil perbandingan tes secara tertulis pada siklus 1 dan 2
Aspek
Rata-rata nilai
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Ketuntasan
Siklus 1
56,17
80
40
26,47%
Siklus 2
70,88
100
50
70,58%
Kenaikan
14,71
20
10
44,11%
Tindakan siklus 2 telah menunjukkan hasil yang memuaskan, yaitu telah menghasilkan
peningkatan nilai dan ketuntasan belajar. Prosentase peningkatan hasil belajar dapat digambarkan
dalam tabel 5.
Tabel 4. Hasil perbandingan tes secara tertulis pada prasiklus, siklus 1 dan 2
Aspek
Rata-rata nilai
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Ketuntasan
236
Dinamika
Vol. 3. No. 1. (2012)
Pra Siklus
53,4
70
30
5,88%
Siklus 1
56,17
80
40
26,47%
Siklus 2
70,88
100
50
70,58%
Gambar 2. Gra k Hasil Perbandingan Tes Pada Pra Siklus, Siklus 1, Dan Siklus 2
Gra k hasil belajar dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 diatas dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan peraga manik-manik dapat meningkatkan keterampilan operasi
penjumlahan bilangan bulat.
PENUTUP
Simpulan pada penelitian ini pertama peraga manik-manik dapat meningkatkan operasi
penjumlahan bilangan bulat. Pembelajaran yang berlangsung selama 2 siklus dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dari prosentase ketuntasan 2,64 % (9 siswa) pada siklus 1 menjadi 70,58% ( 24
siswa) pada siklus 2. Kedua dengan peraga manik-manik hasil tes siswa pada pra siklus rata-rata
mencapai 53,40 naik menjadi 56,17 pada siklus 1 dan pada siklus 2 naik lagi rata-ratanya menjadi
70,88. Ketiga kinerja guru meningkat, dan guru telah mampu menggunakan peraga manikmanik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran operasi penjumlahan bilangan bulat.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati,Mudjiono.1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.: DirjenDikti Depdikbud.
Karim A M, Rahman, Muhsetyo & Sutawidjaya.1997. Pendidikan Matematika 1. Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi.
Mulyadi & Suwandi Sarwidji. 2008. Kompetensi Profesional. Makalah disajikan dalam Fasilitasi Teaching
Clinic Pasca Serti kasi Guru dalam Jabatan Provinsi Jawa Tengah. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Suharsimi Arikunto, Suhardjono & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Sunarto. 2011. Meningkatkan Keterampilan Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat Melalui Alat Peraga
Manik - Manik Pada Siswa Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011. Tegal (Laporan
Penelitian)
Wibowo Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas.
MENINGKATKAN KETERAMPILAN OPERASI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
MELALUI ALAT PERAGA MANIK - MANIK
Sunarto
237
Download