ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA CV MATA AIR MAKASSAR Oleh : ARIEF PAHLEVI PRAMANA Email : [email protected] Pembimbing I : FARIDAH Email: [email protected] Pembimbing II : INDRAYANI NUR Email: [email protected] Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ABSTRACT September 2014. Thesis. Analysis of the cost of production (CV Case studies Springs Makassar (guided by Faridah, SE., M.Sc., Ak, CA as a consultant I and Indrayani Nur, S.Pd., SE., M.Si as a consultant II). This study was conducted in May and July 2015 in the city of Makassar, given the CV Wellspring Makassar one manufacturer of furniture. Both from the aspect pemasarn financial and corporate performance is quite good. Dalah purpose of this study to determine the calculation of production costs in CV Spring Makassar. The method used was the comparative method, the analysis that compares the implementation of the production cost calculations performed by CV fountain with the theory calculation of production costs. The results showed (1) that the calculation of the cost of production of wardrobes with paint material dico CV Spring Makassar is not appropriate because the calculation system applied to the CV Wellspring less scrupulous, (2) the Company did not take into account the manufacturing overhead, while the calculation of cost of production should be comprised of the cost of raw materials, direct labor and factory overhead costs. -----------------Keywords : Furniture, Production Costs. Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 44 Vol 1, No. 004 (2015) Arief Pahlevi Pramana PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin meluas dan maju sedemikian pesatnya.Terutama dalam bidang ekonomi tidak lepas dari peranan swasta.Seiring dengan meningkatnya jumlah badan usaha ini, meningkat pula persaingan yang semakin lama semakin ketat. Dalam menghadapi persaingan ini perusahaan harus merencanakan terlebih dahulu seluruh kegiatan yang harus dilakukan. Khususnya rencana biaya yang akan dikeluarkan untuk membiayai usaha yang akan dilaksanakan sehingga terdapat patokan bagi manajemen untuk keperluan dalam melaksanakan operasi perusahaan. Perusahaan yang ingin tetap mempertahankan eksistensinya secara baik, maka hal yang paling mendasar adalah kemampuan dari perusahaan untuk mengolah seluruh potensi sumber daya perusahaan yang ada secara aktif dan efisien. Hal ini tentu saja dilandasi pada tujuan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan yakni melalui pertumbuhan dan perolehan laba. Dalam usaha pencapaian tujuan tersebut, kemampuan manajemen perusahaan dituntut untuk mengelola perusahaan secara menyeluruh agar perusahaan dapat tumbuh dana berkembang. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan suatu pendekatan formal dan sistematis dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen dalam perencanaan, koordinasi dan pengendalian yaitu pembuatan anggaran serta pengoperasian jalan sebuah perusahaan. CV. Mata Air Makassar adalah salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang meubel dan furniture , sejak didirikannya mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam jumlah produksi maupun penjualannya.Sejalan dengan meningkatnya hasil produksi tersebut, pihak manajemen dianggap perlu untuk melakukan perencanaan, koordinasi serta menekan biaya produksi.Hal ini bertujuan untuk mengukur usaha pencapaian efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan. Mengingat hal tersebut betapa pentingnya pencapaian efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan bergantung pada manajemen yang dilakukan oleh perusahaan, maka diharapkan CV. Mata Air dapat menjalankan biaya produksi sesuai dengan tujuan dari perusahaan yang dibangun.Untuk itu perusahaan harus mempertimbangkan biaya produksi yang seharusnya sudah tepat sasaran. Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 45 Oleh karena itu manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya, sehingga memungkinkan manajemen menentukan pilihan yang baik, salah satu informasi penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan adalah harga pokok produksi. Dalam penentuan biaya produksi perusahaan sering mengalami keraguan terutama dalam mengklasifikasi biaya produksi.karena jenisnya banyak. Untuk itu perusahaan perlu memahami pengklasifikasian biaya, untuk biaya produksi yang dilakukan perusahaan khususnya CV Mata Air sudah tepat atau tidak. TINJAUAN PUSTAKA Biaya yang belum berakhir batas waktunya (biaya yang belum kadaluarsa) yang masih memberikan manfaat (benefit) di masa yang akan datang dikelompokkan sebagai aktiva. Beban diperbandingkan dengan penghasilan (revenue) guna menetapkan pendapatan bersih (net income) atau rugi selama waktu tertentu. Jika penghasilan lebih besar dari beban maka perusahaan memperoleh laba. Biaya dianggap sebagai assets apabila biaya tersebut belum digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa atau belum habis digunakan.Sedangkan biaya dianggap sebagai expenses jika biaya tersebut habis digunakan untuk memproduksi suatu produk atau jasa yang menghasilkan pendapatan di masa datang. Biaya sebagai assets dicantumkan dalam laporan laba rugi. Menurut Abbas Kartadinata (1995: 25 ) mengatakan bahwa : “biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang akan dilakukan atau yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Kata produksi identik dengan istilah membuat sesuatu atau menghasilkan sesuatu.dalam istilah yang lebih luas produksi dapat diartikan oleh Basu Swasta DH.dan Ibnu Sukotjo W. (1998 : 280 ) yaitu: “Produksi adalah pengubahan bahanbahan dari sumber-sumber menjadi yang diinginkan oleh konsumen hasil dapat berupa barang jasa”.Pada sistem perekonomian masyarakat tradisionl produksi dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Masalah efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi barang dan jasa bukanlah orientasi mereka. Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 46 Biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead terbagi lagi kedalam dua kategori yakni baiaya prima (prime cost) yang terdiri atas biaya bahan dan tenaga kerja, dan biaya konversi (conversion cost) yakni biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi menurut Slamet Sugiri (2001 : 17) bahwa : “Biaya produksi pada perusahaan manufaktur terdiri atas elemen-elemen biaya bahan baku,biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik”,. Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat produk selesai.Bahan baku dapat diidentifikasikan ke produk dan merupakan bagian integral dari produk tersebut. Bahan baku juga merupakan bahan utama yang dipakai di dalam produksi yang kemudian diproses menjadi produk melalui penambahan upah langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya tenaga kerja pada fungsi produksi lebih lanjut diklasifikasikan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung menangani proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai, sedangkan biaya tenaga kerja tidak langsung adalah jumlah upah yang dibayarkan ke[ada tenaga kerja yang secara tidak langsung menangani pengolahan bahan baku. Biaya overhead pabrik adalah biaya biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang. Hubungan biaya overhead terhadap produk adalah hubungan tak langsung. Oleh karena itu, biaya ini disebut juga biaya tak langsung produk. Termasuk dalam klasifikasi biaya overhead pabrik adalah elemen-elemen yaitu bahan tak langsung, upah tak langsung, penyusutan mesin dan peralatan pabrik, penyusutan gedung pabrik, bahan habis pakai untuk pabrik, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk gedung/pabrik biaya pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan pabrik dan biaya listrik untuk penerangan dan pembangkit tenaga listrik. Teori perhitungan biaya produksi menurut teori Secara umum perhitungan Biaya produksi dapat digambarkan sebagai berikut : Biaya produksi pesanan : Biaya bahan baku Rp xxx Biaya tenaga kerja Rp xxx Biaya overhead pabrik Rp xxx + Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 47 Total biaya produksi Rp xxx METODE PENELITIAN Perusahaan yang menjadi obyek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pada perusahaan meubel dan furniture yaitu pada CV Mata Air Makassar yang berlokasi di Jalan Mappaodang No. 90 Makassar. Untuk mendapatkan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka digunakan metode sebagai berikut : 1. Penelitian Lapang (Field Research), yaitu pengumpulan data melalui dua cara pada obyek penelitian yaitu : a. Metode interview adalah merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Adapun interview ini dimaksudkan untuk pengumpulan data berbentuk wawancara berupa tanya jawab secara lisan (interview) antara peneliti dengan beberapa narasumber (informan) yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan pada tujuan penelitian. Interview ini ditujukan pada pemilik perusahaan CV. Mata Air Makassar dalam hal yang berkaitan dengan judul penelitian. b. Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan terhadap gejala objek yang diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka Penulis akan melaksnanakan observasi dengan maksud agar dapat mendekati dan mengetahui permasalahan yang sebenarnya kepada objek atau sasaran. 2. Penelitian Pustaka (Library Research ), yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mencari penjelasan dan teori-teori dan literatur-literatur yang ditulis oleh para ahli akuntansi mengenai masalah yang akan dibahas ini dalam upaya melengkapi kerangka dan acuan berfikir penulis menuju pembahasan yang logis dan sistematis. Berdasar pada masalah pokok dan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat dijabarkan metode yang digunakan dalam pembahasan selanjutnya dalam kerangka konseptual adalah menggunakan metode analisis perbandingan/comparative yaitu suatu analisis yang membandingkan antara Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 48 pelaksanaan perhitungan biaya produksi yang dilakukan oleh CV Mata Air dengan teori perhitungan biaya produksi. HASIL DAN PEMBAHASAN CV Mata Air Makassar adalah suatu perusahaan yang mengelola tentang furniture meubel yang mengkhususkan terhadap eksterior dan interior design, yang berlokasi Jalan Mappaodang No.90 Makassar. CV Mata Air Makassar berdiri pada Desember tahun 2006, dan tahun 2007 melakukan proses operasional produksi pertama yakni pembuatan lemari dinding dapur dan sampai sekarang. Sejak berdirinya sampai sekarang Pimpinan CV Mata Air Makassar adalah bapak Anwar Abdullah, ST yang dibantu pegawai tetap dan 10 pekerja lapangan. CV Mata Air Makassar merupakan suatu usaha swasta yang bergerak di eksterior dan interior design meubel dan juga dipasarkan dan di promosikan disekitar Makassar dengan melihat hasil yang diperoleh cukup memuaskan dalam artian penjualan ini lebih meningkat dari tahun ke tahunnya. Proses pembuatan satu item produk tergantung dari berbagai pesanan yang diterima dan bervariasi antara pesanan yang satu dengan pesanan yang lain, sehingga manajemen membutuhkan informasi biaya produksi tiap-tiap pesanan. Perhitungan biaya produksi adalah suatu aspek yang sangat penting dalam perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu untuk menggunakan sistem akuntansi biaya, melalui sistem akuntansi biaya ini perusahaan akan memperoleh informasiinformasi biaya yang dibutuhkan untuk setiap produk pesanan dalam rangka menghitung biaya – biaya produksi yang diperkirakan terjadi. Perhitungan biaya produksi merupakan perhitungan biaya yang dikeluarkan suatu perusahaan untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi, pada perusahaan manufaktur terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi yang dilakukan dalam sebuah pembuatan lemari khususnya pada CV Mata Air merupakan beban biaya yang dilakukan oleh perusahaan CV Mata Air untuk mengelolah bahan baku menjadi bahan siap jual. Perhitungan biaya yang dilakukan oleh CV Mata air dan yang dilakukan oleh penulis terjadi selisih dalam hal biaya overhead pabrik dimana perusahaan CV Mata Air tidak Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 49 memasukkan biaya pemakaian listrik, biaya pemakai air, telepon dan pengantaran sedangkan dalam penuturan beberapa teori yang dikemukan oleh beberapa ahli perhitungan biaya pemakaian listrik dll itu dimasukkan dalam biaya overhead pabrik. Untuk lebih jelas lihat tabel dibawah ini. TABEL 1. REKAPITULASI JUMLAH PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI ANTARA CV MATA AIR MAKASSAR DENGAN TEORI AKUNTANSI No Biaya Produksi Perhitungan Perhitungan menurut CV menurut Teori Mata Air Keterangan 1 Biaya Bahan Baku Rp 475.000 Rp 475.000 Sama 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 800.000 Rp 800.000 Sama 3 Biaya Overhead Pabrik Rp 836.500 Rp 1.184.500 Selisih Sumber : Data telah diolah Berdasarkan tabel perhitungan biaya produksi antara perusahaan CV Mata Air Makassar dengan Teori menyatakan bahwa terjadi selisih pada perhitungan biaya Overhead pabrik sedangkan untuk biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung tidak terdapat selisih. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian, analisa, identifikasi serta pembahasan masalah yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa perhitungan besarnya biaya produksi lemari dengan bahan cat dico pada CV Mata Air Makassar belum tepat karena sistem perhitungan yang diterapkan pada CV Mata Air kurang teliti 2. Perusahaan tidak memperhitungkan biaya overhead pabrik, sedangkan perhitungan biaya produksi seharusnya terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 50 Saran Adapun saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan terkait dengan hasil ataupun kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan CV Mata Air dalam menetapkan perhitungan biaya produksi harus lebih teliti sehingga dalam hasil yang didapatkan itu akan lebih berdampak positif terhadap CV Mata Air. 2. Dalam penyusunan laporan biaya produksi sebaiknya perusahaan CV Mata Air melakukan perician yang lebih mendetail atau melakukan pengklasifikasian laporan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sehingga CV Mata Air mengetahui dimana kelebihan atau kekurangan perusahaannya. DAFTAR PUSTAKA Abullah, Assegaf Ibrahim, 1991, Diregtory of Acounting, PT. Mario Grafika, Jakarta. Ahmad Kamarudin, 2007, Akuntansi Manajemen : Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Amir M.S., 1999, Ekpor-Impor, Teori Penerapannya Edisi Keenam, Lembaga Manajemen PPM, Jakarta. Anthony N. Robert, D. Jhon Dearden, Norton M. Bedford, 1994, Sistem Pengendalian Manajemen, Terjemahan Agus Maulana, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Armanto Witjaksono, 2005, Akuntansi Biaya : Konsep-Konsep Dasar Dalam Akuntansi Biaya, Penerbit Garha Ilmu, Jakarta. Baridwan Zaki, 1992, Intermediate Accounting, BPFE, Yogyakarta, Edisi Ketujuh. Garirson Ray H., 1997, Akuntansi Manajemen : Konsep untuk Perencanaan Pengendalian dan Pengambilan Keputusan, Edisi Pertama, Penerbit ITB, Bandung. Ikatan Akuntan Indonesia, 2000, Standar Akuntansi Indonesia, Jakarta. Supriyono, R.A., 1994, Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya, Serta Pengambilan Keputusan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Vol 1, No. 009 (2015) Resi Sahubawa 51