pengembangan media pembelajaran fisika kelas x pada pokok

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X PADA POKOK
BAHASAN PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE AURORA 3D
OLEH:
1. Supajrin Nadori
2. Drs. Menza Hendri, M. Pd
3. Drs. Darmaji, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
DESEMBER, 2014
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Artikel ilmiah berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Kelas X Pada Pokok
Bahasan Pengukuran Dengan Menggunakan Sofware Aurora 3D” yang disusun oleh
Supajrrin Nadori A1C30804, telah diperiksa dan disetujui.
Jambi, Desember 2014
Pembimbing I
Drs. Menza Hendri, M.Pd
NIP. 196009291984031001
Jambi, Desember 2014
Pembimbing II
Drs. Darmaji, M.Si
NIP. 19630208 199102 1 001
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 2
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X PADA POKOK
BAHASAN PENGUKURAN DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE AURORA 3D
Supajrin Nadori, Drs. Menza hendri, M.Pd, Drs. Darmaji, M.Si
ABSTRAK
Kata Kunci : Pengembangan, Media, Fisika, Aurora 3D, Pengukuran
Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan yang menjelaskan dan menguraikan tentang
bumi dan fenomenanya. Penggunaan media dalam pembelajaran fisika sangat penting,
karena media pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan materi lebih efektif,
dapat memanupulasi materi pelajaran, dan membuat pembelajaran lebih menarik.
Pengukuran merupakan salah satu materi fisika yang pembelajarannya membutuhkan
media.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaiaman bentuk produk media
pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan software Aurora 3D, dan melihat persepsi
siswa tentang hasil pengembangan media pembelajaran fisika dengan menggunakan
software Aurora 3D. Media pembelajaran ini terlebih dahulu divalidasi oleh tim ahli dalam
hal ini dosen, dimana tim ahli terdiri dari tim ahli media dan tim ahli materi. Produk hasil
pengembangan ujicobakan kepada siswa kelompok kecil, selanjutnya diterapkan dalam
kelompok besar dengan jumlah siswa sebanyak 155 orang. Tingkat persepsi dihitung
dengan menggunakan rumus persentase.
Hasil analisis dari respon siswa terhadap media pembelajaran fisika berbasis Aurora
3D adalah untuk persepsi siswa tentang kriteria tampilan program masuk dalam kategori
baik (83,33%), persipsi siswa tentang kesesuaian program dengan bahan ajar fisika masuk
dalam kategori baik (85,42%), dan persipsi siswa tentang kualitas teknis temasuk dalam
kategori baik (84,27%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa media hasil
pengembangan dapat dinyatakan sebagai media yang layak untuk digunakan dalam proses
pembelajaran.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara guru dengan
siswa, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan sumber belajar. Sebagai proses
komunikasi kegiatan pembelajaran seringkali menemui kendala yang penting disebabkan
oleh ketidakmampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, kemampuan siswa
memahami penjelasan guru, dan sumber belajar yang terbatas. Berbagai kendala dalam
komunikasi edukatif tentunya juga terjadi pada proses pembelajaran fisika.
Pengukuran adalah fenomena fisika yang dapat dipelajari oleh siswa dengan.
mengajak siswa untuk melakukan percobaan, pengukuran, dan menganalisis hasil
percobaan sesuai proses yang menunjukkan adanya konsep pengukuran. Namun demikian,
Menurut Budiman (2009), dalam prakteknya akan sangat sulit jika guru memberikan
pelajaran fisika dengan selalu mengajak siswa melakukan percobaan, pengukuran, dan
analisis. Alasan utamanya adalah sarana dan waktu pembelajaran yang terbatas. Kesulitan
inilah yang seringkali membuat sebagian besar guru mengambil jalan pintas dengan
memberikan materi yang sudah jadi. Siswa disuguhi dengan berbagai rumus fisika, dan
tidak mengajak siswa berpikir logis dan analitis untuk membangun sendiri konsep fisika
sesuai dengan fenomena-fenomena fisik yang menjadi dasar dari konsep tersebut.
Proses pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa menganggap fisika sebagai
mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek hapalan, karena siswa diharuskan
menghapal berbagai rumus fisika yang jumlahnya cukup banyak dan sangat bervariasi.
Kondisi tersebut juga telah menyebabkan siswa menganggap fisika sebagai salah satu mata
pelajaran yang sulit sehingga kurang diminati siswa. Hal tersebut diungkapkan oleh
Yogiyanto (2001) yang menyatakan bahwa, bagi sebagian besar siswa menganggap fisika
merupakan mata pelajaran yang dianggap sangat sulit, baik untuk siswa dengan
kemampuan tinggi maupun siswa dengan kemampuan rendah.
Yogiyanto (2001) juga mengungkapkan bahwa, kesulitan dalam pembelajaran fisika
sebenarnya dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi secara optimal. Mengingat dalam
beberapa dasawarsa terakhir ini perkembangan teknologi informasi, khususnya perangkat
komputer berkembang demikian pesat. Perkembangan tersebut memberikan peluang dan
kesempatan yang lebih besar bagi dunia pendidikan untuk memanfaatkan teknologi
komputer sebagai sarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran di kelas.
Pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan tidak dapat diragukan lagi
keberhasilannya, karena komputer merupakan salah media terbaik untuk menyampaikan
materi pelajaran. Komputer dapat digunakan untuk memanipulasi percobaan fisika yang
sulit dan membutuhkan dana serta waktu yang tidak sedikit. Berbagai program animasi dan
presentasi dapat digunakan secara menarik dan interkatif. Hanya dengan satu unit alat, guru
dapat menyajikan berbagai simulasi kejadian-kejadian fisika yang seringkali tidak mungkin
untuk diujicobakan di dalam kelas maupun di laboratorium fisika. Melalui rangkaian
percobaan yang berbentuk virtual inilah siswa diajak memahami fenomena fisika untuk
kemudian membangun konsep-konsep fisika secara matematis.
Salah satu software yang dapat digunakan untuk membangun media pembelajaran
adalah Aurora 3D. Aurora 3D memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk dapat
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 4
meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Hal tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rahmat (2009) yang berjudul Perbandingan Persespsi Siswa Kelas VI SDN Pakuan Baru
Bogor terhadap Tampilan Media Berbasis Aurora 3D dan Microsoft PowerPoint. Hasil
penelitian tersebut menyebutkan bahwa, media dengan software Aurora 3D memiliki
tampilan yang lebih menarik dibandingkan dengan media berbasis Microsoft PowerPoint.
Sebesar 78,14% siswa menyatakan media berbasis Aurora 3D memiliki tampilan sangat
baik, sedangkan untuk media Microsoft PowerPoint hanya sebesar 21,86%.
Penelitian terhadap software Aurora 3D juga dilakukan oleh Iwan (2011) dengan
judul Preferensi Guru terhadap Software Presentasi (Studi Eksperimental di SMP N 15
Jakarta Utara). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa, 69,36% lebih menyukai
software Aurora 3D dibandingkan dengan software PowerPoint dan Macromedia Flash.
Selain itu 41,26% guru menyatakan bahwa software Macromedia Flash memiliki tampilan
yang lebih interaktif dibandingkan software Aurora 3D, tetapi memiliki sistem operasi yang
lebih rumit dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Aurora 3D. Bila
dibandingkan dengan software Microsoft PowerPoint, tingkat kesulitan Aurora sedikit lebih
tinggi, tetapi memiliki tampilan yang lebih menarik.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperlukan pengembangan media
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan menggunakan
software Software Aurora 3D karena Software tersebut memiliki banyak keunggulan seperti
teks, audio, animasi, gambar, narasi, video dan lain-lain. Hal ini menjadikan materi
pembelajaran bisa lebih menarik, berkesan, interaktif dan atraktif. Dengan keadaan
semacam ini memungkinkan siswa selalu ingat tentang apa yang dipelajari dan sehingga
dapat digunakan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka pokok permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk tampilan produk media pembelajaran berbasis TIK pada pokok
bahasan pengukuran dengan menggunakan software Aurora 3D?
2. Bagaimana persepsi siswa kelas X tentang hasil pengembangan media pembelajaran
fisika dengan menggunakan software Aurora 3D?
.Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah memahami permasalahan dan pelaksanaan penelitian, maka
perlu adanya pembatasan masalah yaitu pengembangan media pembelajaran fisika kelas X
pada pokok bahasan pengukuran dengan menggunakan software Aurora 3D.
Tujuan Pengembangan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka pokok permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menghasilkan produk media pembelajaran berbasis TIK pada pokok bahasan
pengukuran dengan menggunakan software Aurora 3D.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 5
2.
Untuk mengetahui persepsi siswa kelas X tentang hasil pengembangan media
pembelajaran fisika dengan menggunakan software Aurora 3D.
Spesifikasi Produk Yang Dihasilkan
Spesifikasi produk pada pengembangan ini adalah :
1. Media pembelajaran fisika yang dibuat untuk materi pengukuran yang berisi materi
fisika, soal latihan, dan animasi.
2.
Program yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah Aurora 3d
Presentations yang mudah diaplikasikan diberbagai jenis windows.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat memberikan
kontribusi kepada pembelajaran fisika khususnya pada penggunaan media
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menggunakan
Software Aurora 3D pada pokok bahasan pengukuran.
2. Manfaat Praktis
Pada dataran praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru, calon
guru, dan siswa. Bagi guru fisika, peningkatan penggunaan media pembelajaran untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif dan atraktif. Bagi
siswa, proses pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika.
TINJAUAN PUSATAKA
Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah dapat diartikan sebagai 'perantara'. Menurut Heinich, et.al. dalam
Susilana (2008) menyatakan bahwa:
Media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin
merupakan bentuk jamak dari kata "medium"yang secara harfiah berarti ‘perantara’
yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a reciver).
Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak
(printed materials), komputer, dan instruktur. Contoh media tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan
(messeges) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Fungsi Media Pembelajaran
. Menurut Susilana (2008), secara umum media mempunyai kegunaan:
1.
2.
3.
4.
5.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra;
Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dengan
sumber belajar.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori, dan kinestetiknya.
Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengaiaman, dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 6
Komputer Sebagai Media Pembelajaran
Menurut Blismmer (2009), komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu
melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi
yang diberikan, menyimpan perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output
dalam bentuk informasi.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran
komputer sebagai alat, mengandung arti bahwa komputer merupakan alat bantu
dalam proses pembelajaran, sedangkan komputer sebagai tutor mengandung arti bahwa
komputer mengganti peranan guru dalam mengajar, mempresentasikan informasi, menguji
melalui pertanyaan dan memberikan umpan balik seperti dalam pembelajaran berprograma
atau melibatkan siswa dalam simulasi atau permainan.
Program Aurora 3D
Sesuai namanya software Aurora 3D gunanya adalah untuk membuat atau
menciptakan teks 3D, Button dan logo kreasi sendiri. Hal tersebut diungkapkan oleh Falah
(2009), berikut ini:
Aurora 3D, merupakan salah satu software canggih terbaik yang dapat
digunakan untuk membuat/menciptakan Text 3D, Button dan Logo kreasi sendiri
dengan sangat mudah dan cepat. Aurora 3D memang dirancang untuk memudahkan
penggunanya dalam berkreasi, software ini memiliki banyak sekali pilihan template
teks, logo dan juga efek tekstur animasi.
Indikator Penilaian Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Penilaian suatu media pembelajaran berbasis komputer didasarkan atas kinerja
program yang terdiri dari kriteria pendidikan (educational criteria), tampilan program
(cosmetics), dan kualitas teknik (technical quality). Indikator kerja ini perlu ditetapkan
untuk menghindari adanya berbagai macam persepsi tentang bagaimana nantinya program
aplikasi akan dibuat.
Materi fisika
Materi Fisika Kelas X SMAMA yang berkenaan dengan pokok bahasan pengukuran
adalah sebagai berikut:
1. Besaran dan Satuan
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta
memiliki nilai besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat
digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI)
merupakan satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang
berat dan ukuran. Berdasarkan satuannya besaran dibedakan menjadi dua, yaitu
besaran pokok dan besaran turunan. Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran
juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor.
2. Dimensi
Dimensi suatu besaran adalah cara besaran tersebut tersusun atas besaranbesaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok
yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 7
a.
3.
4.
Analisis Dimensional
Analisis dimensional adalah suatu cara untuk menentukan satuan dari
suatu besaran turunan, dengan cara memerhatikan dimensi besaran tersebut.
b. Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran
Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan
untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda.
Instrumen Pengukuran
Instrumen pengukur panjang, massa, dan waktu.
a. Alat Ukur Panjang
b. Alat Ukur Massa
Ketidakpastian Pengukuran
Secara umum penyebab ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga, yaitu kesalahan
umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.
METODE PENELITIAN
Model pengembangan
Penelitian pengembangan media pembelajaran fisika pada materi pengukuran ini
menggunakan model pengembangan ADDIE dengan alur Analyze (analisis), Design
(desain), Development (pengembangan), Implementation (Implmentasi), dan Evaluation
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 8
(evaluasi). Adapun pengembangan media pembelajaran fisika pada materi pengukuran
menggunakan program Software Aurora 3D dengan langkah-langkah model penelitian
ADDIE adalah analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Prosedur Pengembangan
1. Analisis (Analyze)
Pada tahap analisis (analyze) ini, menganalisis permasalahan dan potensi yang
terdapat di SMA Negeri 8 Kota Jambi sebagai acuan latar belakang penelitian melalui
observasi ke sekolah tersebut. Observasi yang dilakukan yaitu melakukan wawancara
kepada guru mata pelajaran fisika dan penyebaran angket kepada 15 orang siswa (yang
telah belajar materi pengukuran) di kelas X SMA Negeri 8 Kota Jambi. Adapun analisis
yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Sarana dan prasarana, yaitu keadaan fasilitas penunjang TIK.
2.
Kebutuhan akan pengembangan media, berupa karakteristik siswa, materi pelajaran
fisika yang dianggap sulit dipahami dengan berbagai alasannya, dan media yang
dibutuhkan dan memungkinkan untuk diterapkan
2. Desain (Design)
Sebelum membuat media pembelajaran terlebih dahulu di buat draft media
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan informasi dan data yang telah terkumpul pada
tahap sebelumnya. Draft ini akan berguna untuk membuat flowchart atau diagram alur dari
media pembelajaran seperti pada gambar 3.2 yang digunakan sebagai dasar atau patokan
untuk membuat media tersebut. Selanjutnya dari flowchart atau diagram alur dibuat
storyboard yang akhirnya bisa menjadi dasar untuk membuat media pembelajaran.
3. Pengembangan (Development)
Tahap ini merupakan langkah yang ketiga dalam model pengembangan ADDIE.
4. Implementasi (Implementation)
Tahap selanjutnya setelah desain media pembelajaran fisika diperbaiki, peneliti
melakukan uji coba produk sebagai acuan dalam merevisi produk hingga layak digunakan.
5. Evaluation (Evaluasi)
Desain Uji Coba
Desain uji coba dilakukan dengan cara yaitu peneliti memberikan file media
pembelajaran fisika beserta petunjuk penggunaannya kepada guru mata pelajaran fisika dan
subyek uji coba untuk selanjutnya digunakan oleh subyek uji coba kemudian subyek uji
coba memberikan penilaian tentang kualitas media tersebut melalui angket persepsi yang
disebarkan. Sedangkan kritik dan saran yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut
dijadikan salah satu acuan dalam perbaikan media pembelajaran fisika.
Subyek Penelitian
Subyek uji coba pada penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 8 Kota
Jambi. Subyek dalam uji coba kelompok kecil adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota
Jambi sebanyak 20 orang siswa. Kemudian subyek dalam uji coba kelompok besar adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 8 Kota Jambi yang terdiri atas 155 orang siswa.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 9
Jenis Data
Dalam penelitian pengembangan ini, jenis data yang diambil yaitu data kualitatif
dan data kuantitatif. Pada tahap validasi produk, data yang diperoleh merupakan data
kualitatif berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran ahli dalam perbaikan media
pembelajaran serta data kuantitatif yang diperoleh dari pernyataan dalam memberikan
penilaian produk media pembelajaran fisika pada saat uji produk oleh subyek uji coba.
Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan
skala Likert diberikan kepada siswa dan ke ahli validasi (ahli media dan ahli materi). Dalam
memperoleh data hasil validasi ahli digunakan angket terbuka. Instrumen ini dimaksudkan
untuk menilai produk pengembangan (media pembelajaran fisika pada pengukuran)
menggunakan program Software Aurora 3D.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Validasi Ahli Media
Media pembelajaran fisika telah melalui tahap validasi oleh ahli media. Proses
penilaian ini dilakukan sebanyak tiga kali. Berikut ini adalah hasil proses validasi oleh
ahli media.
Tabel 1
Hasil Validasi Ahli Media
Hasil Validasi
No
Pertanyaan
1
Y
2
T
Y
3
T
Y
1
Apakah pemakaian warna yang digunakan menarik?



2
Apakah ukuran huruf sudah sesuai dan mudah dibaca?



3
Apakah warna huruf sudah sesuai dan mudah dibaca?


4
Apakah bahasa yang digunakan sudah baik dan benar?



5
Apakah grafis yang digunakan tidak mengacaukan tampilan?



6
Tombol/Ikon yang ada terlihat dengan jelas?
7
Apakah animasi yang digunakan menarik?



8
Apakah media dapat dimulai dengan mudah?



9
Apakah media dapat berjalan dengan baik dalam kondisi
normal?
10
Apakah pengguna dapat mengoperasikan media secara mandiri?



11
Apakah media bebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan
berhentinya media?



12
Apakah terdapat fasilitas soal-soal dan jawaban Fisika materi
pengukuran?






13 Apakah terdapat fasilitas media untuk bantuan?
Keterangan: Y = Ya; T = Tidak
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi





T


Page 10
Berdasarkan hasil validasi ahli media di atas maka dapat dilihat pada tahap
validasi pertama ahli validasi media memberikan penilaian warna huruf yang
digunakan masih kurang tepat dan cenderung gelap, sehingga cukup sulit dilihat.
Selain itu, ahli media juga memberikan penilaian dan saran pada warna tombol yang
kurang jelas, dan letaknya perlu diperbaiki atau disusun ulang sehingga tidak
membingungkan. Saran dan penilain terakhir adalah pada masalah media yang berjalan
tidak normal dan tersendat-sendat, sehingga perlu pengecekan ulang pada struktur
pemrograman media. Proses validasi pertama ini, dari 13 item yang divalidasi, 3 item
dinyatakan masih harus diperbaiki, sedangkan 10 item telah dinyatakan layak.
Hasil dari proses validasi pada tahap pertama, selanjutnya dilakukan revisi pada
media sesuai dengan hasil penilaian dan saran atau masukan yang diberikan oleh ahli
media. Setelah melalui proses revisi atau perbaikan media, selanjutnya dilakukan
proses validasi kedua. Sebagaimana hasil yang tercantum dalam Tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa, item yang berkaitan dengan pemilihan warna dan ukuran huruf
yang pada tahap validasi pertama dinyatakan tidak layak, setelah melalui proses revisi
media item penilaian tersebut telah dinyatakan layak. Sedangkan untuk dua item
penilaian yang lain, yaitu tombol yang kurang terlihat jelas, dan program yang masih
berjalan tersendat-sendat masih menjadi dianggap oleh ahli media kurang layak,
sehingga harus mengalami perbaikan lagi.
Berdasarkan saran yang diberikan oleh ahli media pada proses validasi kedua,
maka fokus revisi atau perbaikan media diarahkan pada masalah tombol yang kurang
terlihat jelas, dan program yang masih berjalan tersendat-sendat. Setelah dilakukan
perbaikan media, langkah selanjutnya adalah meminta kembali ahli media untuk
memberikan penilaian. Hasil penilaian ketiga ahli media sebagaimana dapat dilihat
dalam Tabel 1, semua item media telah dinyatakan layak, sehingga media dapat
digunakan dalam proses uji coba kepada siswa.
2.
Validasi Ahli Materi
Media pembelajaran fisika yang telah dikembangkan dengan software Aurora
3D selain harus melewati penilaian kelayakan dari ahli media, media pembelajaran ini
juga harus melalui penilaian kelayakan dari ahli materi sehingga media yang
dikembangkan benar-benar sesuai dengan materi yang diajarkan dan mencakup
komponen-komponen bahan ajar yang lengkap. Sebagaimana proses penilaian oleh
ahli media, pada proses penilaian oleh ahli materi juga dilakukan sebanyak tiga kali.
Berikut ini adalah hasil proses validasi oleh ahli media.
Tabel 2.
Hasil Validasi Ahli Materi
Hasil Validasi
No
Pertanyaan
1
Y
2
T
Y
3
T
Y
1
Apakah media mempunyai topik yang jelas?



2
Apakah media sesuai dengan silabus kurikulum 2013?



3
Apakah media relevan dengan materi yang harus dipelajari


Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi

T
Page 11
siswa?
4
Apakah isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat?



5
Apakah media memiliki contoh soal?



6
Apakah media memiliki latihan soal?



7
Apakah antara animasi yang digunakan sesuai dengan materi?



8
Apakah siswa dapat belajar mandiri menggunakan media ini?



9
Apakah soal dengan latihan materi cocok?

10
Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti?
Keterangan: Y = Ya; T = Tidak





Berdasarkan hasil validasi ahli materi dalam tabel di atas maka dapat dilihat
pada tahap validasi pertama ahli validasi materi masih menganggap empat item
penilaian yang harus diperbaiki, yaitu media masih kurang memiliki topik yang jelas,
media kurang mewakili materi dalam kurikulum 2013, soal latihan yang kurang cocok
dan kurang banyak, dan bahasa yang digunakan terlalu panjang dan kurang informatif
sehingga sulit dimengerti. Proses validasi pertama ini, dari 10 item yang divalidasi, 4
item dinyatakan masih harus diperbaiki, sedangkan 6 item telah dinyatakan layak.
Hasil dari proses validasi pada tahap pertama, selanjutnya dilakukan revisi pada
media sesuai dengan hasil penilaian dan saran atau masukan yang diberikan oleh ahli
materi. Setelah melalui proses revisi atau perbaikan media, selanjutnya dilakukan
proses validasi kedua. Sebagaimana hasil yang tercantum dalam Tabel 2 di atas, maka
dapat diketahui bahwa, item yang berkaitan dengan contoh soal latihan masih
mendapatkan penilaian tidak atau kurang layak. Ahli materi memberikan saran
sebaiknya contoh soal diperbanyak dan dapat mewakili setiap sub bahasan materi yang
dimuat dalam media.
Berdasarkan saran yang diberikan oleh ahli materi pada proses validasi kedua,
maka fokus revisi atau perbaikan media diarahkan pada masalah penambahan contohcontoh soal latihan. Setelah dilakukan perbaikan media, langkah selanjutnya adalah
meminta kembali ahli materi untuk memberikan penilaian. Hasil penilaian ketiga ahli
materi sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel 4.1, semua item media telah dinyatakan
layak, sehingga media dapat digunakan dalam proses uji coba kepada siswa.
3.
Hasil Pengukuran Persepsi Siswa
Program dianggap berhasil jika input, proses dan output aplikasi berjalan
dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan program maka diperlukan suatu proses pengujian untuk menganalisis data
berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dibuat. Maksud dari analisis data yaitu untuk
mengetahui kelayakan media sebagai media pembelajaran fisika pokok bahasan
Pengukuran untuk SMA kelas X. Pengujian angket media dilakukan dengan dua cara
yaitu angket kepada siswa. Adapun hasil pengujian angket sebagai berikut
Tabel 3. Hasil Angket Siswa
No Pertanyaan
Skor
Keterangan
1.
90,71
Sangat Baik
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 12
2.
86,32
Baik
3.
88,00
Baik
4.
88,00
Baik
5.
87,61
Baik
6.
90,71
Sangat Baik
1.
88,90
Baik
2.
87,74
Baik
3.
92,77
Sangat Baik
4.
90,84
Sangat Baik
5.
89,29
Sangat Baik
6.
90,71
Sangat Baik
1.
89,16
Sangat baik
2.
88,52
Sangat Baik
3.
87,10
Baik
4.
89,68
Sangat Baik
5.
86,58
Baik
6.
89,55
Sangat Baik
Dari hasil pengujian menunjukan semua indikator mendapatkan nilai sangat
tinggi, dengan nilai persentase variabel tampilan program sebesar 83,33 tergolong
dalam katagori Baik. Dari hasil pengujian menunjukan semua indikator mendapatkan
nilai sangat tinggi, dengan nilai persentase variabel kesesuaian program bahan ajar
dengan kurikulum yang ada sebesar 85,42 % tergolong dalam katagori Baik.
Sedangkan untuk skor rata-rata hasil angket dari siswa adalah sebesar 85,42 %. Dari
hasil pengujian menunjukan semua indikator mendapatkan nilai sangat tinggi, dengan
nilai persentase variabel form Tampilan dan menu utama yaitu sebesar 85 % tergolong
dalam katagori Baik. Berdasarkan hasil analisis angket dari siswa mengenai program
media pembelajaran yang dikembangkan menghasilkan persentase sebesar 84,27 %
tergolong dalam katagori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa dari segi
tampilan dan teknis media pembelajaran yang dikembangkan layak untuk dijadikan
media pembelajaran fisika pada pokok bahasan pengukuran tentang gerak untuk SMA
kelas X.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa program
ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran fisika pokok bahasan Pengukuran untuk
SMA kelas X. Penggunaan program relatif mudah dan sederhana, hanya memasukan
input (program) lalu tinggal meng-klik menggunakan mouse sehingga Output akan
ditampilkan pada layar. Program ini telah memenuhi syarat kelayakan dengan kriteria,
tampilan program sebesar 83,33 % atau termasuk dalam kategori baik (B), kesesuaian
program bahan ajar fisika pokok bahasan Pengukuran SMA kelas X sebesar 85,42%
atau termasuk dalam kategori baik (B), dan kualitas teknisnya sebesar 85 % temasuk
dalam kategori baik (B). Maka dari hasil pengujian tersebut, program yang
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 13
dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran fisika pokok bahasan
Pengukuran untuk SMA kelas X.
Evaluasi, komentar dan saran-saran dari siswa dan para siswa kemudian
dianalisis oleh pengembang media pembelajaran. Setelah dilakukan analisis dari saran
dan komentar maka langkah selanjutnya adalah revisi terhadap produk yang telah
dikembangkan. Secara umum media yang dikembangkan sudah baik namun masih ada
yang perlu ditambah dan dikurangi hal ini dilakukan untuk kesempurnaan produk yang
dihasilkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebgai
berikut:
1. Produk yang dihasilkan adalah media pembelajaran fisika pada pokok bahasan
Pengukuran. Media ini terdiri dari Halaman Judul, Menu utama yang berisi Menu
Besaran dan Satuan, Menu Dimensi, Menu Instrumen Pengukuran, Menu
Ketidakpastian Pengukuran, Menu Vektor, dan Menu Soal Latihan
2. Persepsi siswa tentang program pembelajaran fisika berbasis Aurora 3D pada materi
pokok bahasan pengukuran untuk SMA kelas X., untuk persepsi siswa tentang kriteria
tampilan program masuk dalam kategori baik (83,33%), persipsi siswa tentang
kesesuaian program dengan bahan ajar fisika masuk dalam kategori baik (85,42%),
dan persipsi siswa tentang kualitas teknis temasuk dalam kategori baik (84,27%).
Dengan demikian program yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media
pembelajaran dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Fisika pokok bahasan
Pengukuran untuk siswa SMA kelas X .
Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan aplikasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Aplikasi paket belajar fisika ini hanya mengajarkan materi pokok bahasan Pengukuran
sehingga diharapkan untuk pengembangan selanjutnya dapat dibuat aplikasi
pembelajaran yang lain untuk mata pelajaran dan materi pokok tertentu.
2. Aplikasi paket belajar ini masih terdapat kekurangan dalam tampilan demo animasi
yang masih secara manual, sehingga diharapkan untuk pengembangan selanjutnya
dapat dibuat aplikasi paket belajar yang lebih memperkaya animasi secara analisis
sehingga lebih dapat lebih mudah dipahami oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Aditrya. 2003. Pengajaran Fisika : Pendekatan Teoritis dan Praktis. Jakarta: Depdiknas.
Aji, G.S.. 2002. Media Pembelajaran Matematika. Jakarta:Depdiknas.
Alisyah. 2011. Tutorial Aurora 3D. Jakarta : UNIMAL Press.
Blismmer. 2009. Aurora 3D Tutorial. Kuala Lumpur: Khasanah
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 14
Budiman. 2009. Media Pembelajaran Fisika. Jakarta : Depdiknas.
Cahyono. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: UNIMAL Press.
Djaali. 2000. Metode Penelitian: Statistik, Jakarta : Rineka Cipta.
Falah. 2009. Membuat Animasi dengan Aurora 3D Maker. Jakarta : UNIMAL Press.
Hamacher. 2005. Computing. Jakarta: UNIMAL PRESS
Iwan. 2011. Pembelajaran Fisika, Jakarta: Depdiknas RI.
Jagiyanto. 2005. Komputer dan Pengajaran. Yogyakarta; Andi Offset.
Jesayas. 2009. Pembelajaran Berbasis Komputer. Jakarta : UNIMAL Press
Karyono. 2003. Psikologi Anak: Tinjauan Teoretis dan Praktis. Jakarta : Alam.
Mujiono. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Kanisius
Rahmat. 2009. Membuat Animasi dengan 3D
Rivai, M. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Riyanto. 2005. Mengajar dengan Komputer. Jakarta: Depdiknas
Rochim. 2010. Komputer Sebagai Media Pembelajaran. Jakarta: UNIMAL Press
Sadiman A.R.. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta:Grafindo. Cetakan VIII.
Sanaky. H.AH.. 2009. Media Pembelajaran Pendampingan. Jakarta : UNIMAL Press.
Sanders. 2009. Media Pembelajaran Interaktif. Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, W.. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Slameto. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudijono, A.. 2006. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, N.. 2001. Media Belajar. Jakarta: Grafindo
Sudjana, N.. dan Ahmad Rivai. 2002. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Suriasumantri. 2002. Fisika. Jakarta : Depdiknas
Suryabrata. 2005. Teori Belajar Mengajar. Bandung: Mulia
Susilana. 2008. Metode dan Media Pembelajaran. Jakarta : UNIMAL Press
Walgito. 2010. Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Winarsih, A., dkk. 2011. Cerdas Belajar Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Yogiyanto. 2001. Analisis Minat Siswa SMA di Yogyakarta terhadap Mata Pelajaran
Fisika. Jurnal Pendidikan Volume XII/2/2001. Yogyakarta: UNY.
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 15
Supajrin Nadori : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Page 16
Download