http://www.karyailmiah.polnes.ac.id PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KALTIM POS SAMARINDA M. Kiswanto (Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda, (2) Untuk mengetahui variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Metode pengumpulan data digunakan metode sensus dengan teknik wawancara dan menyebarkan daftar pertanyaan serta dengan menggunakan pengukuran skala likert. Jumlah sampel 56 orang karyawan Kalim Pos Samarinda. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan inferensial, khususnya regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, dan komunikasi mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Kata kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, Kinerja Karyawan dan Kaltim Pos Samarinda PENDAHULUAN Sumber daya manusia adalah faktor utama dalam perkembangan dunia usaha. Tujuan dan kepentingan tersebut apabila sejalan dengan tujuan organisasi tentu saja tidak masalah, akan tetapi sering kali kepentingan individu justru bertentangan dengan kepentingan organisasi. Agar pencapaian tujuan organisasi berjalan dengan efektif dan efisien, sumber daya manusia dalam organisasi harus dapat dikelola dengan baik dan benar sehingga prestasi kerja menjadi tinggi. Ini merupakan tugas bagi pemimpin untuk dapat memanfaatkan, menilai, memilih dan menempatkan sumber daya manusianya dengan tepat. Beberapa faktor kepemimpinan yang mempengaruhi kinerja antara lain kemampuan, kepribadian, pengalaman, intelektual dan lingkungan kerja di mana faktor-faktor tersebut sangat berhubungan dengan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yaitu peningkatan kinerja baik kinerja individu (pegawai) maupun organisasi. Dengan adanya dukungan Riset / 1429 kepemimpinan yang baik dan tepat pada suatu organisasi tentunya pegawai akan berupaya untuk mengembangkan kemampuan pribadi dan meningkatkan kemampuan di masa mendatang yang dipengaruhi oleh umpan balik mengenai kinerja kepemimpinan. Peran Kaltim Post dalam aktivitas sosial kemasyarakatan dilakukan dalam berbagai kegiatan antara lain kontrol publik, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menggerakkan pembangunan. Kaltim Post Group yang terdiri dari media-media yang merupakan market leader di wilayah masing-masing, terus berusaha menyempurnakan kinerja karyawannya. Kaltim Post Group merupakan perusahaan yang memiliki perkembangan cukup baik, dengan kinerja yang maksimal perusahaan ini yakin dapat mempertahankan eksistensinya. Berbagai upaya telah dilakukan pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Saat ini para karyawan telah maksimal dalam melakukan pekerjaannya, tetapi tentu saja masih terdapat kekurangan yang tidak diketahui secara detail, hal JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 ini menjadi tugas pemimpin untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang dapat menurunkan kinerja para karyawan, karena seorang pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dalam pelaksanaan kepemimpinan Kaltim Post, pemimpin terus melakukan komunikasi terhadap sumber informasi berita yang akan dicari oleh karyawan di lapangan, kepemimpinan Kaltim Post saat ini cukup baik, kemampuan yang dimiliki pemimpin dalam memotivasi dan melakukan komunikasi menjadi andalan atau faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam mencari berita atau informasi yang lainnya. Kemampuan pemimpin dalam melaksanakan tugasnya juga cukup baik, hal ini dapat dilihat dari sifat-sifat yang ditunjukkan oleh pemimpin di dalam mengorganisir bawahannya serta dalam berkomunikasi. Komunikasipun dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan mengandalkan media telepon, internet, via sms dan sebagainya maka kebutuhan komunikasi antara sesama karyawan bahkan dengan pimpinan dapat berjalan dengan baik. Hal inilah yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka baik secara kualitas maupun kuantiitasnya. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui apakah variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda, (2) Untuk mengetahui variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. KERANGKA KONSEPTUAL Berdasarkan teori-teori tersebut yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini yang dapat ditunjukkan sebagai berikut: HIPOTESIS Kepemimpinan yang baik serta komunikasi yang lancar merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kualitas, disiplin dan kreativitas merupakan modal utama yang harus dimiliki para karyawan Kaltim Post dalam menunjukkan kinerjanya. Untuk itulah, maka dapat dikemukakan bahwa kepemimpinan tanpa dilandasi dengan komunikasi yang baik akan kurang efektif. Oleh karena itu setiap pimpinan harus berusaha agar dapat melaksanakan komunikasi yang baik. Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, serta kerangka konsep, maka yang menjadi hipotesis di dalam penelitian ini adalah: (1) Bahwa variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda, (2) Bahwa variabel komunikasi memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Dari alasan tersebut itulah perusahaan membutuhkan pigur atau sosok pemimpin yang mampu memotivasi, mengkoordinasi orang-orang atau karyawan ke dalam kelompok kerja serta mengintegrasikan mereka ke dalam situasi atau iklim kerja yang solid dan harmonis guna mencapai tujuan bersama. Demikian pula dengan komunikasi, kelancaran dan kejelasan berkomunikasi merupakan faktor penting yang mendorong timbulnya kinerja yang baik. Berdasarkan uraian di dalam latar belakang masalah, maka hal-hal yang menjadi pokok masalah di dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda? dan (2) Dari kedua variabel tersebut, manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda? Definisi Operasional JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y). Untuk mempermudah serta memperjelas dari pengertian variabel-variabel dalam penulisan skripsi ini, maka secara operasional dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Variabel kepemimpinan (X1), merupakan cara-cara yang dilakukan oleh pimpinan Kaltim Post dalam memimpin karyawannya sesuai dengan keahlian dan bakat yang dimilikinya. Indikatornya adalah: a. Kemampuan, upaya yang dilakukan oleh pimpinan Kaltim Post dalam menggerakkan dan mendorong serta memotivasi karyawan dalam bekerja sesuai target yang ingin dicapai. b. Kepribadian, merupakan sikap tegas, berani, dan agressif yang ditunjukkan Riset / 1430 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id pemimpin dalam memberikan arahan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan Kaltim Post. c. Pengalaman, merupakan kondisi di mana pimpinan Kaltim Post menunjukkan kinerja yang dimiliki, dengan memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan seperti melakukan pembicaraan terhadap hal-hal yang mendesak. d. Intelektual, merupakan kemampuan pimpinan Kaltim Post di dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan terhadap tugas yang diberikan masing-masing. e. Lingkungan kerja, kemampuan menciptakan lingkungan kerja oleh pemimpin Kaltim Post dalam mengorganisir situasi pekerjaan yang dihadapi karyawan di dalam maupun di lapangan. 2. Variabel komunikasi (X2), merupakan caracara yang dilakukan oleh pimpinan Kaltim Post kepada karyawannya untuk melakukan hubungan komunikasi baik secara tertulis maupun secara lisan. Indikatornya adalah: a. Komunikasi tertulis, merupakan komunikasi yang dapat disebarluaskan dan dalam dokumentasi yang tertulis. b. Komunikasi lisan, merupakan komunikasi antar karyawan maupun dengan pimpinan yang dilakukan dengan lebih mendetail serta dapat menimbulkan partisipasi secara langsung. 3. Kinerja karyawan (Y), hasil akhir penilaian atau hasil kerja yang dicapai dari sebuah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan seberapa baik karyawan Kaltim Post dalam memenuhi pekerjaannya. Indikatornya adalah: a. Kualitas pekerjaan, yaitu baik atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyusun informasi yang diperoleh di lapangan. b. Kuantitas pekerjaan, yaitu jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dihasilkan oleh para karyawan sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam memenuhi target yang ingin dicapai. c. Ketepatan waktu, yaitu ketepatan waktu kerja dan keefektifan menggunakan waktu sehingga pekerjaan diselesaikan dengan baik. d. Disiplin kerja, yaitu kedisplinan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1. Teknik Pengumpulan Data Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Data yang diperlukan dalam penelitian ini menggunakan cara-cara: Analisis yang digunakan adalah menggunakan model regresi linear berganda Riset / 1431 2. Penelitian Lapangan (Field Work Research), pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a) Observasi yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap obyek yang telah diteliti. b) Wawancara yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan orang-orang tertentu yang mengetahui tentang masalah yang akan dibahas. c) Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Penelitian kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah data sekunder, di mana pengumpulan data ini dilakukan dengan mempelajari serta mengumpulkan data-data dari literatur, dokumen maupun teori yang ada hubungannya dengan penelitian. Populasi dan Sampel Sebelum menentukan populasi dan sampel akan dikemukakan pengertian-pengertian mengenai populasi dan sampel terlebih dahulu. Menurut Sugiono (2003: 91) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sedangkan populasi adalah subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena populasi yang diperoleh kurang dari 100 orang, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sensus. Berikut adalah data karyawan Kaltim Post Samarinda yang dijadikan sampel: JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 (multiple linear regressions), dalam model ini variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel, bentuk persamaan yang digunakan adalah: b1x1 y b2 x2 y.... y 2 R= (Sutrisno Hadi, 2001: 160) Y = a + b1X1 + b2X2 + ∙∙∙∙∙∙∙∙∙ bnXn + e …….. (Sugiono, 2003: 259) Keterangan: Y = Variabel tidak bebas, yaitu kinerja karyawan a = Konstanta b1, b2, = Angka arah atau koefisien regresi, X1 = Variabel bebas, yaitu kepemimpinan X2 = Variabel bebas, yaitu komunikasi e = Standard Error (faktor pengganggu) Untuk mencari a, b, persamaan sebagai berikut: a= dapat digunakan Y - b1 X 1+ b2 X 2+ b3 X 3 + ∙∙∙∙∙∙∙∙∙ + bn X n x y x x y x x b= x x x x 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 (Sugiono, 2003: 261) x 1 X 2 Y Berikut adalah tabel koefisien korelasi untuk melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas: 2. Perhitungan Koefisien Parsial (R2) Perhitungan koefisien parsial digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Hal ini dinyatakan dengan rumus: R2 = 2 2 = 1 X y = Y 2 x2 = 2 SSR Total SS 2 n 2 = Di mana: n X2 x y 1 2 2 n X 1 Y 1 n X Y x y = X Y n 2 2 x1x2 X1 X 2 Sum of Squares Regression Total Sum of Squares Pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui secara serentak koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas. F hitung X 1 X 2 n (Sutrisno Hadi, 2001: 60) 1. Perhitungan koefisien korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y). Semakin besar R semakin kuat korelasinya, maka semakin tepat model regresi yang dipakai sebagai alat peramalan. Koefisien korelasi dengan simbol “R”. JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 R 2 / k 1 1 R 2 n k Dengan menggunakan df = n – k – 1 2 = : : 3. Uji F (uji serentak) X X Y SSR (Sutrisno Hadi, 2001: 163) Total SS k n R = Jumlah variabel independen = Banyak sampel = Korelasi berganda Uji F merupakan pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan k menyatakan banyak variabel bebas dan n = ukuran sampel, statistik F ini berdistribusikan F dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1). H0: b1 – b2 – 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata. H0: b1 = b2 = 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata. Riset / 1432 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id H0: Minimal satu parameter estimator # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata b 1 terhadap variabel Y. Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati F pada alpha tertentu yaitu 5% (0,05). Fhitung < F table dengan taraf keyakinan α = 0,05 maka Ho diterima. Fhitung > F table dengan taraf keyakinan α = 0,05 maka Ho ditolak. Kriteria uji F (serentak), pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil dari F tabel maka menerima H o dan menolak Ha. 4. Uji t (secara parsial) Pengujian secara parsial ini digunakan untuk menguji setiap koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas, selanjutnya dijelaskan variabel mana yang dominan berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. t hitung = b Sb Di mana: b : Parameter Estimasi Sb: Standard Error Bentuk pengujian adalah: H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang nyata. Ha : b1 # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata. Pembuktian dilakukan dengan menggunakan derajat kebebasan (Degree of Freedom) atau tingkat kepercayaan 95% dengan alpha 5%. a. Jika nilai t hitung lebih kecil (<) dari nilai t tabel pada tingkat signifikan 0,05, maka menerima Ho dan menolak Ha. b. Jika nilai t hitung lebih besar (>) dari nilai t tabel pada tingkat signifikan 0,05, maka menolak H o dan menerima H a. Berikut adalah nilai skor pertanyaan: Jawaban (a) diberi skor 5 Jawaban (b) diberi skor 4 Jawaban (c) diberi skor 3 Jawaban (d) diberi skor 2 Jawaban (e) diberi skor 1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian data melalui kuesioner yang telah dilakukan sebelumnya, berikut ini gambaran mengenai rekapitulasi jawaban responden dalam bentuk tabel sebagai berikut: Riset / 1433 1. Variabel kepemimpinan (X1) Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: Sebanyak 8 orang atau 14,3% menjawab sangat baik terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Sebanyak 23 orang atau 41,1% menjawab baik terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Sebanyak 25 orang atau 44,6% menjawab cukup baik terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab kurang baik terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada karyawan. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab sangat baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. b) Sebanyak 22 orang atau 39,3% menjawab baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. c) Sebanyak 28 orang atau 50,0% menjawab cukup baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. d) Sebanyak 2 orang atau 3,6% menjawab kurang baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap sikap tegas, berani, dan agressif dan mengayomi yang ditunjukkan pimpinan. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab sangat baik terhadap kinerja pimpinan dalam memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan. b) Sebanyak 23 orang atau 41,1% menjawab baik terhadap kinerja pimpinan dalam memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan. c) Sebanyak 27 orang atau 48,2% menjawab cukup baik terhadap kinerja pimpinan dalam memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan. d) Sebanyak 2 orang atau 3,6% menjawab kurang baik terhadap kinerja pimpinan dalam memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kinerja pimpinan dalam memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan. d) Sebanyak 1 orang atau 1,8% menjawab kurang baik terhadap kemampuan pimpinan dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kemampuan pimpinan dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 10 orang atau 17,9% menjawab sangat baik terhadap kenyamanan bekerja yang diciptakan pimpinan pada lingkungan kerja. b) Sebanyak 21 orang atau 37,5% menjawab baik terhadap kenyamanan bekerja yang diciptakan pimpinan pada lingkungan kerja. c) Sebanyak 25 orang atau 44,6% menjawab cukup baik terhadap kenyamanan bekerja yang diciptakan pimpinan pada lingkungan kerja. d) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab kurang baik terhadap kenyamanan bekerja yang diciptakan pimpinan pada lingkungan kerja. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kenyamanan bekerja yang diciptakan pimpinan pada lingkungan kerja. 2. Variabel komunikasi (X2) Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab sangat baik terhadap kemampuan pimpinan dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan. b) Sebanyak 23 orang atau 41,1% menjawab baik terhadap kemampuan pimpinan dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan. c) Sebanyak 29 orang atau 51,8% menjawab cukup baik terhadap kemampuan pimpinan dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan. JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab sangat baik terhadap komunikasi dengan media email. b) Sebanyak 19 orang atau 33,9% menjawab baik terhadap komunikasi dengan media e-mail. Riset / 1434 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id c) Sebanyak 29 orang atau 51,8% menjawab cukup baik terhadap komunikasi dengan media e-mail. d) Sebanyak 50 orang atau 8,9% menjawab kurang baik terhadap komunikasi dengan media e-mail. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap komunikasi dengan media email. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 5 orang atau 8,9% menjawab sangat baik terhadap komunikasi dengan media telepon. b) Sebanyak 24 orang atau 42,9% menjawab baik terhadap komunikasi dengan media telepon. c) Sebanyak 24 orang atau 42,9% menjawab cukup baik terhadap komunikasi dengan media telepon. d) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab kurang baik terhadap komunikasi dengan media telepon. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap komunikasi dengan media telepon. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab sangat baik terhadap komunikasi dengan pimpinan pada saat bekerja. b) Sebanyak 22 orang atau 39,3% menjawab baik terhadap komunikasi dengan pimpinan pada saat bekerja. c) Sebanyak 26 orang atau 46,4% menjawab cukup baik terhadap komunikasi dengan pimpinan pada saat bekerja. Riset / 1435 d) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab kurang baik terhadap komunikasi dengan pimpinan pada saat bekerja. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap komunikasi dengan pimpinan pada saat bekerja. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab sangat baik terhadap komunikasi melalui rapat internal. b) Sebanyak 23 orang atau 41,1% menjawab baik terhadap komunikasi melalui rapat internal. c) Sebanyak 26 orang atau 46,4% menjawab cukup baik terhadap komunikasi melalui rapat internal. d) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab kurang baik terhadap komunikasi melalui rapat internal. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap komunikasi melalui rapat internal. 3. Kinerja karyawan (Y) Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab sangat baik terhadap pekerjaan yang dihasilkan karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang ditetapkan. b) Sebanyak 21 orang atau 37,5% menjawab baik terhadap pekerjaan yang dihasilkan karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang ditetapkan. c) Sebanyak 29 orang atau 51,8% menjawab cukup baik terhadap pekerjaan yang JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 dihasilkan karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang ditetapkan. d) Sebanyak 3 orang atau 5,4% menjawab kurang baik terhadap pekerjaan yang dihasilkan karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang ditetapkan. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap pekerjaan yang dihasilkan karyawan dengan banyaknya pekerjaan yang ditetapkan. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 1 orang atau 1,8% menjawab sangat baik terhadap kondisi pekerjaan yang mampu diselesaikan karyawan. b) Sebanyak 23 orang atau 41,1% menjawab baik terhadap kondisi pekerjaan yang mampu diselesaikan karyawan. c) Sebanyak 26 orang atau 46,4% menjawab cukup baik terhadap kondisi pekerjaan yang mampu diselesaikan karyawan. d) Sebanyak 6 orang atau 10,7% menjawab kurang baik terhadap kondisi pekerjaan yang mampu diselesaikan karyawan. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kondisi pekerjaan yang mampu diselesaikan karyawan. c) Sebanyak 30 orang atau 53,6% menjawab cukup baik terhadap karyawan yang memiliki tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan segera. d) Sebanyak 4 orang atau 7,1% menjawab kurang baik terhadap karyawan yang memiliki tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan segera. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap karyawan yang memiliki tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan segera. Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 7 orang atau 12,5% menjawab sangat baik terhadap kehadiran karyawan dalam melaksanakan tugas. b) Sebanyak 20 orang atau 35,7% menjawab baik terhadap kehadiran karyawan dalam melaksanakan tugas. c) Sebanyak 28 orang atau 50,0% menjawab cukup baik terhadap kehadiran karyawan dalam melaksanakan tugas. d) Sebanyak 1 orang atau 1,8% menjawab kurang baik terhadap kehadiran karyawan dalam melaksanakan tugas. e) Sebanyak 0 orang atau 0% menjawab tidak baik terhadap kehadiran karyawan dalam melaksanakan tugas. ANALISIS Dari hasil tabulasi data maka dapat diperoleh penjelasannya yaitu: a) Sebanyak 1 orang atau 1,8% menjawab sangat baik terhadap karyawan yang memiliki tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan segera. b) Sebanyak 21 orang atau 37,5% menjawab baik terhadap karyawan yang memiliki tips tertentu agar tugas diselesaikan dengan segera. JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 Berdasarkan hasil penelitian kuesioner pada bab IV, maka diperoleh hasil analisis data melalui program SPSS versi 12.0, dalam analisis ini variabel bebas terdiri dari dua variabel yaitu kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2), sedangkan yang menjadi variabel tidak bebas adalah kinerja karyawan (Y). Berikut ini adalah hasil uraiannya persamaan regresi. Riset / 1436 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id Tabel 5.1. Nilai persamaan regresi linier berganda. Dari tabel regresinya adalah: 5.1 diperoleh persamaan Y = 0,793 + 0,301 X1 + 0,448 X2 Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien regresi linier berganda adalah positif, artinya bahwa jika nilai-nilai variabel X1, dan X2, meningkat atau ditingkatkan, maka akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. 2 Analisis korelasi (R) dan determinasi (R ): Tabel 5.2. Analisis korelasi linier berganda Hasil analisis korelasi atau nilai keeratan hubungan (R) pada tabel 5.2 diperoleh nilai sebesar 0,743, sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,552 atau 55,2%. Analisis uji F hitung Tabel 5.3. Analisis uji serentak Analisis uji secara serentak yaitu pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y) diperoleh nilai F hitung sebesar 32,672, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai F tabel sebesar 3,1716 (dari tabel F, df: 2, 53), maka F hitung > F tabel (32,672 > 3,1716), pengujian hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Riset / 1437 Selanjutnya adalah analisis uji t hitung atau uji secara parsial (masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y), yaitu: Variabel kepemimpinan (X1) diperoleh nilai beta sebesar 0,409, dan nilai t hitung sebesar 4,451, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741 (dari tabel t, df: 2, 53), maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741), pengujian hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel komunikasi (X2) diperoleh nilai beta sebesar 0,628, dan nilai t hitung sebesar 6,827, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741 (dari tabel t, df: 2, 53), maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741), pengujian hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. PEMBAHASAN Berikut ini adalah uraian pembahasan dari hasil analisis data yang telah diuji kebenaran hipotesisnya dengan menggunakan program SPSS, dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai uji korelasi, determinasi, uji serentak (F hitung), dan uji secara parsial (uji t hitung). Hasil perhitungan diperoleh: Nilai persamaan regresinya adalah Y = 0,793 + 0,301 X1 + 0,448 X2. Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien regresi linier berganda keseluruhannya adalah positif, hal tersebut mengandung arti bahwa jika nilai-nilai variabel bebas yang berupa kepemimpinan dan komunikasi meningkat atau ditingkatkan, maka akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Nilai positif koefisien regresi masing-masing variabel yang diteliti, memberi arti jika salah satu variabel bebas ditambah sebesar satu satuan akan memberikan sumbangan terhadap kinerja karyawan, dengan asumsi variabel yang lain konstan atau tetap. Analisis korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0,743, artinya bahwa terdapat hubungan yang kuat dari variabel bebas (X) yaitu kepemimpinan dan komunikasi terhadap variabel tidak bebas (Y) yaitu kinerja karyawan, sedangkan nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,552 atau 55,2%, artinya bahwa variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan komunikasi sebesar 55,2% dan sisanya sebesar 44,8% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Berikutnya adalah penjelasan mengenai uji secara serentak, analisis uji secara serentak yaitu pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas (X) terhadap variabel tidak bebas (Y) di mana nilai F hitung sebesar 32,672, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai F tabel sebesar 3,1716, JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 maka F hitung > F tabel (32,672 > 3,1716), artinya bahwa variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Sehingga hipotesis pertama yang berbunyi bahwa variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda terbukti kebenarannya. Selanjutnya adalah penjelasan mengenai uji secara parsial, analisis uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, berikut penjelasannya: Variabel kepemimpinan (X1) diperoleh nilai beta sebesar 0,409, dan nilai t hitung sebesar 4,451, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741, maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741), artinya variabel kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Variabel komunikasi (X2) diperoleh nilai beta sebesar 0,628, dan nilai t hitung sebesar 6,827, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741, maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741), artinya variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel komunikasi, hal ini dibuktikan dengan nilai standardized coefficient beta terbesar yaitu 0,628, dan nilai t hitung terbesar yaitu 6,827, dan didukung oleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga hipotesis kedua yang berbunyi bahwa variabel komunikasi memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda terbukti kebenarannya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dari analisis dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka berikut ini dapat diambil beberapa kesimpulannya: 1. Nilai persamaan regresinya adalah Y = 0,793 + 0,301 X1 + 0,448 X2. Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa nilai koefisien regresi linier berganda adalah positif, artinya bahwa jika nilai-nilai variabel X1, dan X2, meningkat atau ditingkatkan, maka akan mendorong meningkatnya kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. 2. Analisis korelasi (R) sebesar 0,743, artinya terdapat hubungan yang kuat dari variabel bebas (X) yaitu kepemimpinan dan komunikasi terhadap variabel tidak bebas (Y) JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439 yaitu kinerja karyawan, nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,552 atau 55,2%, artinya bahwa variabel kinerja karyawan dijelaskan oleh variabel kepemimpinan dan komunikasi sebesar 55,2% dan sisanya sebesar 44,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 3. Nilai F hitung sebesar 32,672, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai F tabel sebesar 3,1716, maka F hitung > F tabel (32,672 > 3,1716), artinya bahwa variabel kepemimpinan dan komunikasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Kaltim Post Samarinda. 4. Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel komunikasi, hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0,628, dan nilai t hitung sebesar 6,827, dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, jika dibanding dengan nilai t tabel sebesar 1,6741, maka t hitung > t tabel (4,451 > 1,6741). Saran Dari hasil kesimpulan yang telah diambil sebelumnya, dapat diajukan beberapa saran yaitu: 1. Dari hasil penelitian setiap variabel memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Kaltim Post Samarinda, maka seyogyanya hal ini harus terus diperhatikan agar kinerja karyawan dapat menjadi lebih baik lagi. 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa kepemimpinan dan komunikasi memiliki hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan Kaltim Post Samarinda, hal ini perlu mendapat perhatian perusahaan khususnya bagi pimpinan agar dapat melakukan tugasnya dengan baik lagi, dalam hal ini adalah memimpin dan berkomunikasi kepada karyawan, karena semakin erat hubungannya maka akan semakin baik pula kinerja karyawannya. 3. Hasil penelitian menunjukkan secara bersama-sama kepemimpinan dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, tentunya hal ini dapat terus ditingkatkan dan dipertahankan. 4. Berdasarkan analisis pula diketahui bahwa komunikasi merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan Kaltim Post Samarinda, berarti komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kinerja karyawan, seyogyanya bagi pimpinan agar terus meningkatkan komunikasinya dan tetap Riset / 1438 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id memperhatikan secara terus menerus dengan tidak melupakan variabel lain yang juga sama penting. DAFTAR PUSTAKA Malayu S. P, Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, PT Bumi Aksara, Jakarta. Martoyo, Susilo, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta Simamora, Henry, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta. George, Terry R, Principle of Management, 2001, Seventh Edition, Home Wood Illions, Richard D Irwin Inc. Oemar, Hamalik, 2001, Manajemen Pelatihan Ketenaga-kerjaan, Cetakan Kedua, Bumi Aksara, Jakarta. Gomez, Faustino Cardoso, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat, Penerbit Andi, Yogyakarta. Amirullah, 2004 , Pengantar Yogyakarta : Graha Ilmu Manajemen, Rosyada, Dede, 2004, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta : Prenada media Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Cetakan II, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Prof.Dr.Veithzal Rivai, M.B.A, 2003 , Kepemimpinan & perilaku Organisasi, Edisi kedua, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Payaman J. Simanjuntak, 2005, Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Mangkunegara, A.A.A.P 2000 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Riduan 2005. Belajar Mudah Penelitian. Bandung : CV Alfabeta Sugiono, 2003, Metode Penelitian Administrasi, Alfabet, Bandung. Hadi, Sutrisno, 2001, Analisis Regresi, Andi Offset, Yogyakarta. Robbins, Stephen P 2006 Perilaku Organisasi Edisi 10, Jakarta PT. Salemba Empat Wungu. J.& Brotoharsojo. H. 2003. Tingkatkan Kinerja Perusahaan Anda dengan Merit System. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Riset / 1439 JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1439