MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SURAT RESMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS VIII MTs. COKROAMINOTO KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 HJ. Heni Munjah NPM. 1021.0505 Program Studi PBS Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Masalah yang mendapat sorotan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran menulis surat resmi dengan menggunakan metode discovery pada siswa kelas VIII di MTs. Cokroaminoto Karangpawitan Kabupaten Garut. Pembelajaran surat resmi bagi siswa kelas VIII merupakan materi pembelajaran yang tak asing lagi. Tetapi kenyataan yang ada mengatakan bahwa pembelajaran surat resmi kurang begitu menarik bagi siswa, sehingga untuk mempelajari bahkan mendalaminya sangat sulit. Apalagi bila dihadapkan pada praktek pembuatan surat resmi, kemampuan siswa sangat berkurang, padahal pembuatan surat resmi sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang kemudian menjadi tantangan bagi penulis sebagai seorang guru, penulis harus mampu memilih metode yang tepat, sesuai, juga menarik bagi siswa, agar permasalahan yang muncul di lapangan tentang kurang diminatinya pembelajaran surat resmi dapat segera teratasi. Metode discovery adalah salah satu metode yang dipilih oleh penulis dan dianggap tepat serta efektif diterapkan dalam pembelajaran menulls surat resmi. Metode discovery disebut juga penemuan merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung dan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar. Berdasarkan hasil pengolahan data menentukan : 1. Hasil 38 siswa yang dijadikan sampel penelitian pembelajaran menulis surat resmi dengan menggunakan metode discovery sebanyak 32 orang memperoleh nilai di atas SKBM (6,20), yaitu dengan rentang nilai yang didapat antara 6, 35 - 9,50. Dengan demikian 32 orang dinyatakan “Tuntas”. 2. Secara klasikal, ketuntasan yang diperoleh adalah sebagai berikut: 33 x100% 86,84% 38 Berdasarkan hasil tersebut, maka secara klasikal juga dianggap “Baik”, karena ketentuan ketuntasan klasikal bila lebih dari 85% siswa memperoleh nilai di atas SKBM yang ditentukan (6,20). Berdasarkan data-data tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penggunaan metode discovery dan pembelajaran surat resmi sangat tepat dan efektif. Kata Kunci : Menulis Surat / Discovery PENDAHULUAN Bahasa Indonesia yang kita gunakan sehari-hari terus berkembang. Penyesuaian yang lebih sempurna terhadap fungsi sebagai alat komunikasi, sebagai pengembang ilmu pengetahuan, dan sebagai pendukung kebudayaan, mutlak diperlukan sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan bahasa Indonesia ini, tentu berpengaruh terhadap pendidikan pada umumnya dan pengajaran bahasa Indonesia pada khususnya. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, dari mulai tingkat dasar sampai tingkat atas, memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa. Keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis hanya dapat diwujudkan melalui sistem pengajaran yang tepat. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan: “Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa” (Depdikbud, 1985: 1). Proses belajar mengajar bahasa Indonesia telah berlangsung lama. Akan tetapi, apakah keterampilan berbahasa yang diharapkan telah sesuai? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perhatikan pendapat sebagai berikut: “... keadaan bahasa dan pengajaran bahasa Indonesia ini masih banyak kekurangan yang perlu segera di atasi” (Hidayat dkk. 1988:57). Kalau kita perhatikan pertanyaan tersebut, yang masih menjadi kendala dalam pengajaran bahasa Indonesia itu di antaranya: 1. Keadaan buku pelajaran yang kurang memadai. 2. Metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan situasi pembelajaran. 3. Pada umumnya para guru belum memperoleh pengetahuan yang cukup dan kurang terlatih, karena kurangnya informasi dan kegiatan pelatihan. Penjelasan di atas sudah dapat menjawab masalah yang dikemukakan tadi, bahwa pengajaran bahasa Indonesia belum seperti apa yang diharapkan sebagai alat pendidikan nasional. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut antara lain: siswa, guru, tujuan, kurikulum, dan metode. OIeh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip berbagai metode dan teknik mengajar, baik metode yang tradisional maupun modern. Tepat tidaknya suatu metode dan teknik mengajar memang tidak dapat dipastikan sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini, kita tidak dapat mengatakan metodenya yang buruk, akan tetapi yang ada hanyalah guru yang baik dan guru yang tidak baik. Guru yang baik adalah guru yang menguasai dan mampu menggunakan suatu metode atau teknik yang sesuai dengan situasi dan materi pembelajaran. Dalam karya tulis, penulis akan membuat penelitian mengenai metode yang efektif dalam mengajarkan keterampilan menulis surat resmi, berupa surat undangan dengan menggunakan metode discovery, yang dianggap metode yang modern dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dengan metode ini, guru diharapkan mampu membawa siswa ke dalam suasana belajar siswa yang aktif dan kreatif, karena pada hakekatnya metode discovery ini menitikberatkan pada keaktifan siswa, penulis akan mencoba mengadakan penelitian tentang penerapan metode discovery dalam pembelajaran menulis surat resmi. Yang akan menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VIII di MTs. Cokroaminoto Karangpawitan Kabupaten Garut, dengan harapan siswa-siswa tersebut dapat memahami tentang penyusunan surat resmi, dalam hal ini surat undangan secara baik dan benar, dan yang utama agar siswa-siswa tersebut dapat mempraktekan kemampuan menulis surat resmi dalam kehidupan sehari-hari. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Surat Bahasa merupakan sarana komunikasi antar anggota masyarakat yang ditandai oleh alatalat ucap manusia. Buah pikiran dan perasaan manusia dapat disampaikan melalui bentuk bahasa, yaitu lisan dan tulisan. Bentuk bahasa lisan terjadi bila berkomunikasi secara langsung atau bertemu muka dengan pihak lawan bicara. Sedangkan komunikasi dalam bentuk tertulis dipakai bila komunikasi tidak secara langsung melainkan dengan perantaraan surat. Dengan demikian, bahasa surat sebagai sarana komunikasi secara tertulis di dalam masyarakat relatif singkat. Oleh karena itu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan surat? Bagaimana cara membuat surat yang baik? Banyak orang, baik ahli maupun peminat surat, maka penulis akan mengemukakan berbagai definisi surat yang diungkapkan oleh para ahli dengan latar belakang dan tujuan yang berbeda. Menurut Soedjito dan Solchan TW., “Surat adalah suatu alat komunikasi tulis yang disampaikan seseorang baik atas nama pribadi, maupun organisasi”. Bahasa komunikasi ini dapat berupa suatu pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, permintaan, laporan dan buah pikiran atau isi hati. Menurut Sabarudin Ahmad, dalam bukunya Pedoman Surat Menyurat (1977: 8), menyatakan bahwa surat ialah sehelai atau lebih dimana dituliskan sesuatu pernyataan, berita atau pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang atau kepada instansi. Kalau kita perhatikan beliau lebih menekankan bahwa surat merupakan suatu pernyataan yang ditulis pada sehelai kertas. Brata Wijaya (1988: 5) menyatakan bahwa “Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain”. Sudaryono dalam bukunya Surut Menyurat dalam Bahasa Indonesia mengatakan bahwa “Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis yang dilakukan dengan menggunakan sehelai kertas atau lebih yang memiliki bagian-bagian tertentu”. Kalau kita perhatikan definisi di atas, Sudaryono menekankan bahwa surat sebagai sarana komunikasi. Kalau kita bandingkan lagi dengan pendapat Yus Rusyana, “Surat adalah jenis karangan yang digunakan untuk mengutarakan sesuatu pada pihak lain dengan maksud, agar pihak lain itu melakukan sesuatu” (1986: 134). Menurut pendapat ini bahwa terjadi dialog tertulis antara pengirim dengan si terkirim sebagai orang kedua. Berdasarkan hasil pemanduan pendapatpendapat di atas, dapatlah menulis tarik kesimpulan bahwa surat adalah jenis karangan paparan yang ditulis dalam sehelai kertas atau lebih yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak yang lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, permintaan, laporan, pernyataan, pemikiran, sanggahan dan sebagainya. Pada hakekatnya, surat adalah suatu karangan untuk merumuskan secara tertulis tentang pernyataan, pertanyaan, pemikiran, pertimbangan, permintaan atau hal-hal lain yang akan disampaikan kepada pihak yang dituju. Berarti, komposisi karangan pada umumnya berlaku juga pada surat. Komposisi karangan itu akan diuraikan lebih jelas dalam bagian-bagian berikut. 3. Harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan; 4. Susunan kelas diatur sedemikian rapi sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar; 5. Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data; dan Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dan cepat, dengan data dan informasi yang diperlukan peserta didik. Adapun tujuan dari penggunaan metode penelitian tindakan (action research) adalah “menyumbangkan keterampilan baru cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia lain yang aktual” (Suyatna, 1996: 27). Pengertian Metode Discovery Untuk lebih jelasnya, kita harus memahami dulu apa yang dimaksud dengan “Metode Discovery” “Metode discovery adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimen oleh siswa sebelum membuat generalisasi, dan sebelum siswa menyadari suatu konsep” (Hamalik, 1987: 1 86). Sejalan dengan pengertian di atas, Sudirman dan kawan-kawan mengemukakan bahwa, “Metode penemuan ialah cara penyajian pelajaran yang melibatkan siswa dalam prosesproses mental dalam rangka penemuan” (Sudirman, 1990:168). Dr. E. Mulyasa, M.Pd., dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pernbelajaran Kreatif dan Menyenangkan” menjelaskan bahwa, “Penemuan (discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung dan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar”. (Mulyasa, 2005: 110). Teknik Penelitian Amir Suyatna dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa” menyatakan bahwa: “Teknik penelitian merupakan salah satu usaha bagaimana cara (prosedur) yang harus ditempuh dengan menggunakan metode tertentu, agar sasaran yang diinginkan dalam suatu penelitian dapat tercapai”. (Suyatna, 1996: 28). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Studi Pustaka/Telaah Pustaka Teknik studi pustaka digunakan untuk memberikan pengertian awal berupa informasi materi kepada siswa mengenai segala hal yang penting tentang surat resmi. b. Penugasan Teknik penugasan digunakan untuk melibatkan siswa secara langsung dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan surat resmi. c. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengamati langsung proses belajar mengajar membuat surat resmi yang baik dengan discovery di kelas. d. Tes Teknik ini digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya pengajaran dilakukan penulis di kelas. Metode Penelitian Purwadarminta berpendapat bahwa, “Metode ialah cara yang telah diatur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud” (Purwadarminta, 1976: 649). Berdasarkan pendapat tersebut, maka metode yang akan dipilih oleh peneliti dalam penelitian yang berkaitan dengan penggunaan metode discovery dalam pembelajaran menulis surat resmi adalah “metode penelitian tindakan (action research)”. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Adanya masalah yang akan dipecahkan 2. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas; HASIL DAN PEMBAHASAN Data merupakan sesuatu yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran. Data akan terkumpul bila didukung oleh sumber data yang menunjang pada pelaksanaan dan pencapaian tujuan penelitian. Sebagai objek yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini, terlebih dahulu harus menentukan objek yang akan diteliti. Adapun objek yang akan diteliti adalah sebagian siswa MTs. Cokroaminoto Karangpawitan Kabupaten Garut, yaitu kelas VIII. 4.1 Analisis Data Data yang sudah terkumpul dari hasil pekerjaan siswa perlu dikaji, diolah dn dianalisis sebagai hasil akhir penelitian. Pengkajian, pengolahan, dan penganalisaan data yang terkumpul melalui beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Urutan prosedur ini membantu penulis untuk menyusun langkahlangkah yang sistematis dari awal pendataan, pengumpulan, pengolahan, sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan sebagai berikut 1) Mengumpulkan hasil kerja siswa kelas VIII-A berupa surat undangan resmi, yang pembelajarannya menggunakan metode discovery. 2) Memberi nomor urut pada surat undangan resmi hasil pekerjaan siswa, 3) Mengambil sampel pekerjaan siswa secara acak 4) Menganalisis ketepatan penggunaan ejaan dan sistematika penulisan surat undangan resmi dari sampel tersebut. 5) Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan dan sistematika penulisan surat undangan resmi dari sampel tersebut. 6) Mentabulasikan kesalahan penggunaan ejaan dan ketepatan sistematika penulisan 7) Mempresentasikan kesalahan penggunaan ejaan dan ketetapan sistematika penulisan 8) Menyimpulkan hasil analisis data dari pembelajaran surat undangan resmi dengan menggunakan metode discovery. Menganalisis dan Memperbaiki Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Ketetapan Sistematika Penulisan Surat Undangan Resmi Dalam menganalisis data dari pekerjaan siswa membuat undangan resmi, penulis menemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, baik dalam penggunaan ejaan maupun dalam sistematika penulisan surat undangan resmi. Di bawah ini penulis merinci kesalahan tersebut yang meliputi: cara penulisn huruf kapital, penggunaan tanda baca, dan sistematika penulisan. Hasil Pengolahan Data Standar Penilaian No 1 Aspek yang Dinilai Ejaan : a. Penulisan huruf kapital Kemungkinan - tidak ada kesalahan - kesalahan 1 – 3 - kesalahan 4 – 5 - kesalahan > 5 Rentang Skor 2,60 – 3,00 1,60 – 2,50 0,60 – 1,50 0 – 0,50 2,60 – 3,00 No 2 Aspek yang Dinilai b. Ketetapan penggunaan tanda baca Penulisan Surat/Sistematika Kemungkinan - tidak ada kesalahan - kesalahan 1 - 3 - kesalahan 4 - 5 - kesalahan > 5 - tidak ada kesalahan - kesalahan 1 - 3 - kesalahan 4 - 5 - kesalahan > 5 Skor Maksimum Rentang Skor 1,60 – 2,50 0,60 - 1,50 0 – 0,50 4,00 2,10 – 2,00 1,10 – 2,00 0 – 1,0 0 – 100,00 Banyaknya Kesalahan pada Penggunaan Ejaan dan Sistematika Surat Undangan Resmi yang dibuat Siswa dengan Menggunakan Metode Discovery No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Ai Fitri Sawaliah Ai Saripah Ajeng Nurasiah Andri Hansah Anggi Wand Jamil Budi Biban M. Hobir Cucu Dimyati M. Ridwan Egi Rosmana Eka Suandi Eli Nopianti Eli Nurjanah Endan Wahyudin Fera Suparman Gina Septian Imam Abdullah Imas Rujianti Indra Rukmana Kurnia Leni Marlina Liansari Maria Ulfah Mayasari Peri Efendi Ratnasari Reni Sumirah Risti Utami Roni Pratama Saepul Irham Sapitri Sarah Taufik Faturohman Tiwi Pertiwi Uni Jauni Wulansari Yosep Yuslan Jumlah Kesalahan pada Aspek CPHK CPTB Sistematika 3 2 2 3 1 2 2 3 1 3 2 2 5 1 1 1 2 1 0 1 1 3 1 1 0 2 0 0 1 0 0 2 1 5 5 3 2 2 2 2 3 2 2 5 0 2 1 1 0 1 0 5 3 1 3 1 2 0 1 1 3 2 1 0 1 0 1 2 1 3 1 1 1 6 2 2 0 1 3 0 1 2 3 2 0 2 1 2 4 1 2 0 1 4 0 2 1 2 2 0 1 1 5 2 2 5 3 1 1 2 2 0 2 1 76 83 48 Keterangan : 1. CPHK : Cara Penulisan Huruf Kapital 2. CPTB : Cara Penulisan Tanda Baca Prosentase Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Sistematika Surat Undangan Resmidengan Menggunakan Metode Discovery Jml 7 6 6 7 7 4 2 5 2 1 3 13 6 7 7 4 1 9 6 2 6 1 4 5 9 3 4 7 3 4 3 6 5 2 9 9 5 3 207 No 1 2 3 Aspek Yang Dinilai F % Penggunaan huruf kapital Penggunaan tanda baca Katepatan sistematika 73 83 48 36,71 40,10 23,19 Jumlah 207 100,00 1. Ketentuan Individu N o 1 Kompetensi Dasar Menulis surat Resmi Indikator Essensial Mam 60 pu men ulis bebe rapa surat resm i deng an siste mati ka Rata-rata = 248 : 4 = 62,0 SKBM = 6,20 Kompleksitas Sapras Intake Jml 60 63 65 248 Berdasarkan nilai SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal) yang ada untuk kompleksitas dasar menulis surat resmi, yaitu 6,20 Maka siswa yang sudah belajar untuk kompleksitas dasar tersebut ada 32 orang (dengan rentang nilai 6,35 – 9,50). 2. Ketentuan Klasikal Ketentuan bahwa sebuah proses pembelajaran dianggap tuntas secara klasikal yaitu bila ketuntasan individualnya mencapai 85%. Jadi dengan pencapai ketuntasan sebesar 86,84% dari semua siswa yang dilibatkan dalam penelitian, maka model pembelajaran dengan menggunakan metode discovery dianggap berhasil karena telah mencapai ketentuan ketuntasan klasikal. SIMPULAN Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dalam Bab I, Bab II, Bab III, dan Bab IV tentang proses dan pengolahan data serta hasil penilaian tentang model pembelajaran menulis surat resmi yang menggunakan metode discovery pada siswa kelas VIII A di MTs. Cokroaminoto Karangpawitan, dalam upaya memilih metode pembelajaran yang efektif, maka penulis menarik simpulan bahwa penggunaan metode discovery untuk pembelajaran minimal secara individu dan klasikal. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil pekerjaan siswa dalam pembelajaran menulis surat resmi, adalah sebagai berikut : 1. Metode Discovery efektif digunakan dalam pembelajaran menulis surat resmi pada siswa kelas VIII MTs. Cokroaminoto Karangpawitan Kabupaten Garut, hal ini terbukti dari capaian nilai siswa antara rentan nilai 6.35 – 9,50, lebih dari Batas Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang sudah ditentukan untuk kompetensi dasar menulis surat resmi adalah 6,20. 2. Ketercapaian ketuntasan : a. Ketuntasan individu mencapai 86,84% yaitu sejumlah 32 siswa dari jumlah keseluruhan yaitu 38 orang mendapat nilai di atas 6,20. b. Ketuntasan klasikal yang sudh ditentukan di atas 85% sudah dicapai, jadi hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery cocok/sesuai digunakan dalam pembelajaran menulis surat undangan resmi. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Sabbarudin. 1977. Pedoman Surat Menyurat Resmi. Medan: Sinar Agung. Arikunto, Sukarsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hidayat, Kosadi dan Jim Rahmini. 1995. Perencanaan Pengaluran Buhasa Indonesia. Bandung Bina Cipta. Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Ende-Flores: Nusa Indah. Samsudin, A.R. 1994. Dari Bacaan Simakan Menuju Menulis Efektif Bandung: Bumi Siliwangi. Solehan TW, Soedjito. 1991. Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sumiatin, Etin. 2004. Memahami Bahasa dan Sastra Indonesia SMP N untuk Kelas VIII Sem. I dan 2. Bandung: Armico. Tarigan, Djago. 1995. Penerapan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, SMP, dan SMA. Bandung. Wujasa, Thomas. 1988. Surat Menyurat Resmi Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo.