1 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL

advertisement
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER MODEL TUTORIAL
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI
Nurhamla, Mashudi, Junaidi H. Matsum
Program Magister Pendidikan Ekonomi
Email: [email protected]
Abstrak: Dasar penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar IPS Ekonomi
pada siswa kelas VIII karena menganggap IPS Ekonomi adalah pelajaran yang sulit dan
membosankan. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah “Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar
IPS Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pontianak?”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, test dan studi dokumenter dengan
alat penelitian berupa soal angket, soal test dan dokumen pendukung. menunjukkan
adanya pengaruh antara pembelajaran berbasis komputer model tutorial terhadap
motivasi belajar IPS Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001;
tidak adanya pengaruh antara pembelajaran berbasis komputer model tutorial terhadap
hasil belajar IPS Ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,058;
dan adanya pengaruh motivasi terhadap hasil belajar IPS Ekonomi yang ditunjukkan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,008.
Kata kunci :pembelajaran berbasis komputer model tutorial, motivasi, hasil belajar.
Abstrack: The background of this research is the lack of motivation and learning
outcomes in social studies class VIII economy because they think Social Economics is a
difficult subject and tedious. The issues examined in this study is "The Effect of
Computer -Based Learning Model Tutorial To Motivation and Learning Outcomes in
Class Economy IPS SMP Negeri 3 Pontianak ?". The method used in this study is a
quantitative research method. Data collection techniques used were questionnaires, tests
and studies with a research tool in the form of a documentary about the questionnaire,
test questions and supporting documents. The analysis of the regression test results and
documentation studies show the influence of computer-based learning model of tutorials
on learning motivation Economic IPS indicated with a significance value of 0.001 ; lack
of influence between computer-based learning model of tutorials on learning outcomes
as indicated by the Economic IPS significance value of 0.058 , and the influence of
motivation on learning outcomes as indicated by the Economic IPS significance value
of 0.008.
Keyword: Computer - Based Learning Model Tutorial, motivation, Learning Outcomes
1
I
lmu ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu sosial tertua yang mempelajari
tentang upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas. Ilmu ekonomi dapat dikatakan menjadi dasar dalam
perkembangan ilmu pengetahuan lain karena ilmu ekonomi dapat mempengaruhi
sekaligus dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan lain baik bersifat sosial maupun ilmu
eksakta.
Ilmu ekonomi pada konteks pendidikan diaplikasikan dalam bentuk mata
pelajaran di jenjang pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Ilmu ekonomi pada jenjang
menengah atas dan perguruan tinggi, merupakan materi yang dipelajari secara utuh dan
mandiri. Sementara pada jenjang sekolah dasar, ilmu ekonomi terintegrasi secara
tematik dengan cabang ilmu sosial lainnya dalam bentuk pembelajaran terpadu. Oleh
karenanya, sebagai sebuah materi yang dipelajari secara terpadu, ilmu ekonomi di
tingkat sekolah menengah pertama hanya dipelajari secara mendasar yang ditautkan
dengan konteks pembahasan materi dari cabang ilmu sosial yang lain. Akibatnya,
pemahaman siswa terhadap materi ilmu ekonomi menjadi dangkal, abstrak dan tidak
berdampak terhadap kehidupan sehari-hari siswa. Kedangkalan pemahaman tersebut
berpengaruh terhadap kesadaran, kemauan dan motivasi siswa untuk mempelajari
materi ekonomi secara lebih mendalam yang kemudian juga membuat hasil belajar
ekonomi siswa cukup rendah.
Fenomena ini juga terjadi pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Pontianak.
Proses mempelajari materi ekonomi yang merupakan salah satu materi dalam
pembelajaran IPS, siswa masih merasa kurang termotivasi sehingga kesulitan untuk
memahaminya. Dampak dari kesulitan memahami materi ini, siswa tidak dapat
menjawab soal-soal latihan yang merupakan evaluasi untuk melihat ketercapaian tujuan
pembelajaran sehingga dapat dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran ekonomi di kelas
VIII belum tercapai.
Kondisi yang menggambarkan ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran
ekonomi di kelas VIII dapat dideskripsikan sebagai berikut; pada saat memasuki pokok
bahasan ekonomi, siswa sudah terlihat tidak bersemangat karena menganggap materi
ekonomi terutama yang berkenaan dengan grafik (misalnya permintaan dan penawaran)
merupakan materi yang sukar dipahami. Saat guru mengajarkan materi ekonomi dalam
pembelajaran IPS, siswa hanya diam tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Setelah menjelaskan materi pelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang bagian dari materi yang belum dipahami, tetapi tidak ada siswa
yang bertanya. Guru kemudian bertanya apakah siswa sudah benar-benar memahami
materi tersebut, yang biasanya langsung dijawab paham oleh siswa. Guna memastikan
tingkat pemahaman siswa, guru memberikan pertanyaan lisan kepada beberapa siswa
secara acak dan ternyata tidak dapat dijawab dengan benar oleh siswa tersebut. Pada
akhir materi, guru memberikan soal latihan tertulis untuk mengevaluasi ketercapaian
indikator pelajaran, namun hanya sebagian kecil siswa yang memperoleh nilai di atas
ketuntasan sebesar 80.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis sebagai guru mata pelajaran
IPS di SMP Negeri 3 Pontianak selama beberapa tahun, terdapat beberapa penyebab
rendahnya motivasi dan hasil belajar ekonomi di kelas VIII yakni; pertama, siswa dan
2
guru belum menemukan konsep pembelajaran ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan
dan lingkungan belajar siswa. Kedua, pembelajaran yang masih berpusat pada guru
sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar. Ketiga, metode dan model
pembelajaran yang bersifat monoton yang membuat siswa bosan mengikuti
pembelajaran. Keempat, kompetensi dan tingkat intelektualitas siswa yang berbeda
sehingga saat guru menggunakan metode tertentu yang sudah dianggap baik, tapi
ternyata tidak dapat mengakomodir kebutuhan masing-masing siswa. Kelima, siswa
masih merasa enggan dan malu untuk bertanya atau menyampaikan pendapat secara
langsung kepada guru dan lebih memilih bertanya kepada temannya yang juga memiliki
tingkat pengetahuan yang hampir sama.
Guna mengatasi permasalahan dalam proses pembelajara tersebut, penulis
bermaksud mengadakan penelitian menggunakan metode pembelajaran yang
menekankan upaya menumbuhkan motivasi belajar siswa yang dapat berdampak pada
peningkatan hasil belajar. Dasar penelitian yakni pendapat yang dikemukakan oleh
Iskandar (2012:188), bahwa “Motivasi merupakan daya dorong dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Artinya,
siswa yang memiliki motivasi dalam dirinya, maka secara sadar dan sungguh-sungguh
akan belajar demi mencapai atau kebutuhannya sekarang dan masa depan. Hal ini akan
berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
Adapun metode yang penulis maksudkan sebagai upaya peningkatan motivasi dan
hasil belajar tersebut adalah melalui metode pembelajaran berbasis komputer model
tutorial. Dasar pemilihan model ini yakni pendapat yang dikemukakan oleh Rusman
(2011:301) bahwa “Tujuan pembelajaran berbasis komputer model tutorial yakni untuk
meningkatkan penguasaan pengetahuan secara mandiri oleh siswa sesuai materi yang
dimuat dalam program tersebut; agar siswa dapat melakukan pengayaan materi yang
relevan; membantu siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah dalam
pembelajaran secara mandiri dan meningkatkan kemandirian siswa dalam mempelajari
materi lain”.
Didasari pendapat tersebut, model ini dirasa cocok karena SMP Negeri 3
Pontianak sudah menerapkan tekonologi dalam proses pembelajaran. Pada
pembelajaran berbasis komputer model tutorial ini semua materi ajar dituangkan dalam
bentuk aplikasi komputer yang diharapkan dapat menarik perhatian dan minat siswa
yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi mereka dalam mempelajari materi.
Peningkatan motivasi belajar melalui model ini diharapkan memberikan dampak
terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII.
Penggunaan TIK dalam pembelajaran terus berkembang seiring kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Beberapa aspek penting yang dijadikan pertimbangan dalam
mengembangkannya didasarkan pada nilai praktis, nilai ekonomis dan kemudahan
dalam pembelajaran. Tata nilai tersebut dianut agara suasana pembelajaran menjadi
lebih kondusif, efektif dan produktif yang mampu menumbuhkan suasana akademik
dalam belajar siswa (Sutrisno, 2012: 1-2). Fungsi penggunaan teknologi dalam
pembelajaran juga diungkapkan oleh Rusman (2011:287) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran berbasis komputer mempunyai fungsi lebih luas. Perangkat lunak dalam
komputer bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu atau sumber dalam belajar invidual”.
3
Pakar pendidikan tersebut memiliki kesamaan dalam memaknai fungsi teknologi
komputer sebagai media dalam pembelajaran yakni melalui komputer, siswa dapat
dilatih untuk belajar secara mandiri tanpa benar-benar tergantung kepada guru sebagai
pusat informasi dan pengetahuan. Rusman (2011:300), menyatakan bahwa “Tutorial
adalah pemberian arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi kepada siswa agar belajar
secara efektif dan efisien”. Motivasi merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran sebagai pendorng siswa melakukan aktifitas pembelajaran (Muhammad
Asrori, 2008:183). Motivasi belajar menurut Sardiman (2011: 75) adalah “Keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai”. Senada dengan pendapat tersebut, pengertian motivasi
belajar juga dikemukakan oleh Iskandar (2012:181), yang menyatakan bahwa,
”Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan
kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan dan pengalaman”. Hamzah B. Uno
(2012:23), juga mengunkapkan bahwa; “Hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar unuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung”.
Menurut Iskandar (2012:184), indikator yang menunjukkan siswa memiliki
motivasi belajar adalah sebagai berikut: (1) Adanya hasrat atau keinginan untuk berhasil
dalam belajar; (2) Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar; (3)
Memiliki harapan dan cita-cita masa depan; (4) Adanya pemberian penghargaan dalam
proses belajar dan (5) Adanya lingkungan yang kondusif untuk belajar denga baik.
Adapun Hamzah B. Uno (2012:23), mengungkapkan bahwa “Indikator motivasi
belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil;
(2) adanya dorongan dan kebutuhan belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa
depan; (4) adanya penghargaan dalam belajar; (5) adanya keinginan yang menarik
dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seseorang siswa dapat belajar dengan baik”.
Berdasarkan uraian tentang fungsi motivasi dalam kegiatan belajar, maka ada
beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam
kegiatan belajar di sekolah. Menurut Sardiman (201:92) bahwa “Terdapat beberapa cara
yang digunakan guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa diantaranya memberi
angka/ nilai, memberi hadiah, membuat persaingan/ kompetisi, menumbuhkan ego
involvement, memberi ulangan, membiarkan siswa mengetahui hasil belajarnya,
memberi pujian dan hukuman dan memberi tahu siswa tentang tujuan mempelajari
materi tersebut”. Pendapat yang agak berbeda tentang cara menumbuhkan motivasi
belajar siswa diungkapkan oleh Sobry Sutikno (2013:71), yakni “Terdapat beberapa
strategi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam upaya menumbuhkan dan
mengembangkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar, antara lain: menjelaskan
tujuan pembelajaran ke siswa, permainan, memberi hadiah, memberi pujian,
membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, memberi angka, humor atau
cerita lucu, membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok,
memberi ulangan, menerapkan metode yang bervariasi, memvariasikan gaya dalam
4
membelajarkan siswa, menggunakan media yang baik dan memberi hukuman”.
Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas
pembelajaran berbasis komputer model tutorial terhadap motivasi dan hasil belajar IPS
Ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pontianak
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:8), “metode kuantitatif dinamakan metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dasar pertimbangan pemilihan bentuk
penelitian ini adalah: (1) Berpotensi untuk diteliti karena permasalahan sesuai tujuan
penelitian; (2) Kemampuan peneliti yang dikaitkan dengan bidang ilmu yang diteliti; (3)
Sesuai dengan kondisi sebenarnya: (4) Untuk menghasilkan penelitian yang akurat
dibutuhkan data-data yang lengkap dan benar yang bisa peneliti dapatkan ditempat
penelitian.
Adapun bentuk penelitiannya adalah regresi sederhana karena peneliti ingin
mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial
terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.
Pengolahan data dengan terlebih dahulu mengklasifikasikan data yang didapat
sesuai variabel masing-masing. Data tersebut kemudian diubah menjadi skor dan
dijumlahkan untuk setiap variabel penelitian berdasarkan subjek yang ditelti. Data yang
telah diperoleh melalui angket, kemudian diuji validitas dan realibilitas atas tiap butir
pernyataan yang ada. Setelah tahapan ini, langkah berikutnya adalah melakukan
penskoran dan pengujian hipotesis untuk mendapatkan jawaban sebenarnya. Uji
validitas yang dilakukan adalah validitas isi yang dimaksudkan untuk mengetahui sahih
tidaknya butir pernyataan/pertanyaan yang diajukan. Suatu kuisioner dikatakan valid
(sah) jika pernyataan yang ada mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
dari angket tersebut. Validitas alat ukur didasarkan pada koefesien korelasi product
moment. Penentuan valid atau tidaknya tiap butir pernyataan dilakukan dengan melihat
nilai r pada hasil perhitungan SPSS for windows versi 17. Jika signifikansi < 0,05 maka
item dinyatakan valid. Sebaliknya, jika signifikansi > 0,05 maka butir item yang diuji
dinyatakan tidak valid, dan harus dikeluarkan dari proses analisis lebih lanjut. Uji
reliablitas digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi alat ukur dalam
penggunaannya. Alat ukur dikatakan reliabel jika secara konsisten menunjukkan hasil
pengukuran yang sama meskipun digunakan berkali-kali dalam waktu berbeda. Uji
reliabilitas ini menggunakan teknik Alpa Cronbach yakni suatu instrument dikatakan
reliabel jika memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Uji
reliabilitas instrument juga menggunakan program SPSS versi 17,0
Hasil perhitungan regresi sederhana dan berganda kemudian diinterpretasi guna
mengetahui tingkat pengaruh pembelajaran komputer berbasis tutorial terhadap variabel
motivasi dan variabel hasil belajar. Interpretasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
5
(1) jika – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat (2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho
ditolak. Artinya terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun
untuk mengetahui tingkat regresi antara pembelajaran komputer berbasis tutorial
terhadap variabel motivasi dan hasil belajar menggunakan pedoman berikut:
Tabel 1. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Sangat Rendah
0,00 – 0,199
Rendah
0,20 – 0,399
Sedang
0,40 – 0,599
Kuat
0,60 – 0,799
Sangat Kuat
0,80 – 1,000
Sumber (Sugiyono,2011:184)
Setelah mendapatkan hasil interpretasi, maka perlu dilakukan tingkat
signifikansinya untuk mengetahui bahwa perhitungan tersebut juga berlaku untuk
populasi penelitian. Rumus uji regresi sederhana yang juga menggunakan program
SPSS for windows versi 17.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengolahan data Sub Masalah 1
Pengolahan data pada sub masalah 1 menggunakan analisis regresi sederhana
untuk mencari pengaruh antara penerapan pembelajaran berbasis komputer model
tutorial dengan motivasi belajar siswa.
Tabel 2 : Output pertama hasil uji regresi variabel X terhadap Y1
Model Summary
Model
R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.390a
.152
.140
17.046
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Berbasis Komputer Model Tutorial
Sumber: Data Olahan, 2014
Output ini menjelaskan tentang variabel hasil analisis analisis korelasi sederhana
(R) atau korelasi person antara variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkkan hasil
output nilai R adalah 0.390 yang berarti tingkat hubungan atau pengaruh antara
pembelajaran berbasis computer model tutorial dengan motivasi belajar berada pada
kategori rendah karena belum mendekati 1.
Nilai R Square (R2) menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah
dalam bentuk persen, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel X terhadap
6
variabel Y. Berdasarkan output di atas, diketahui nilai R kuadrat adalah 0,152 atau
15,2%. Artinya sumbangan pengaruh antara pembelajaran berbasis komputer model
tutorial terhadap motivasi belajar siswa hanya sebesar 15,2% dan 84,8% sisanya
merupakan sumbangan faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.
Tabel 3 : Output ketiga hasil uji regresi variabel X terhadap Y1
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
96.770
14.199
.639
.180
Model
1 (Constant)
Pembelajaran Berbasis
Komputer Model Tutorial
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Sumber: Data Olahan, 2014
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
6.815 .000
.390 3.543 .001
Karena nilai t hitung > t tabel (3,543 > 1,994), maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara pelaksanaan pembelajaran
berbasis komputer model tutorial dengan motivasi belajar siswa. Hasil ini sesuai dengan
pengujian berdasarkan nilai signifikansi yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya.
Pengolahan data Sub Masalah 2
Pengolahan data pada sub masalah kedua menggunakan analisis regresi sederhana
untuk mencari pengaruh antara penerapan pembelajaran berbasis komputer model
tutorial terhadap hasil belajar siswa.
Tabel 4 : Output Pertama Uji Regresi Variabel X Terhadap Y2
Model Summary
Model
R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.225a
.050
.037
4.813
a. Predictors: (Constant), Pembelajran berbasis komputer model tutorial
Sumber: Data Olahan, 2014
Output ini menjelaskan tentang variabel hasil analisis analisis korelasi sederhana
(R) atau korelasi person antara variabel X terhadap variabel Y2. Berdasarkkan hasil
output nilai R adalah 0.225 yang berarti tingkat hubungan atau pengaruh antara
pembelajaran berbasis komputer model tutorial dengan hasil belajar berada pada
kategori rendah karena belum mendekati 1. Nilai R Square (R2) menunjukkan koefisien
determinasi. Angka ini akan diubah dalam bentuk persen, artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Berdasarkan output di atas, diketahui nilai R
kuadrat adalah 0,50 atau 5%. Artinya sumbangan pengaruh antara pembelajaran
berbasis komputer model tutorial terhadap hasil belajar siswa hanya sebesar 5% dan
7
95% sisanya merupakan sumbangan faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
ini.
Tabel 5: Output Ketiga Uji Regresi Variabel X Terhadap Y2
Model
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
93.144
4.010
-.098
.051
1 (Constant)
Pembelajran berbasis
komputer model tutorial
a. Dependent Variable: hasil belajar
Sumber: Data Olahan, 2014
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
23.230 .000
-.225 -1.929 .058
Karena nilai t hitung ≤ t tabel ( –1,929 ≤ 1,994), maka dapat disimpulkan bahwa
Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara pelaksanaan
pembelajaran berbasis komputer model tutorial dengan hasil belajar siswa. Hasil ini
sesuai dengan pengujian berdasarkan nilai signifikansi yakni nilai signifikansi sebesar
0,058 atau > 0,050 yang artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel X terhadap
variabel Y2.
Pengolahan data sub masalah 3
Adapun untuk sub masalah ketiga, analisis yang digunakan adalah regresi
sederhana untuk mencari pengaruh dan tingkat hubungan antara motivasi dan hasil
belajar siswa.
Tabel 6: Output Pertama Uji Regresi Y1 Terhadap Y2
Model Summary
Model
R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1
.310a
.096
.083
4.696
a. Predictors: (Constant), Motivasi Belajar
Sumber: Data Olahan, 2014
Output ini menjelaskan tentang variabel hasil analisis analisis korelasi sederhana
(R) antara variabel Y1 terhadap variabel Y2. Berdasarkkan hasil output nilai R adalah
0.310 yang berarti tingkat hubungan atau pengaruh antara motivasi terhadap hasil
belajar berada pada kategori rendah karena belum mendekati 1. Nilai R Square (R2)
menunjukkan koefisien determinasi. Berdasarkan output di atas, diketahui nilai R
kuadrat adalah 0,096 atau 9,6%. Artinya sumbangan pengaruh motivasi belajar terhadap
8
hasil belajar siswa hanya sebesar 9,6% dan 90,4% sisanya merupakan sumbangan faktor
lain.
Tabel 7: Output Ketiga Uji Regresi Y1 Terhadap Y2
Model
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
97.615
4.479
-.083
.030
1 (Constant)
Motivasi
Belajar
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Data Olahan, 2014
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
21.796 .000
-.310 -2.729 .008
Berdasarkan hasil output pada tabel koefisien, diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,008. Artinya, Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi yang diberikan guru dengan hasil
belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII.
Pembahasan
Pembahasan Sub Masalah 1
Pembelajaran berbasis komputer model tutorial lebih menekankan pada aktifitas
siswa untuk mempelajari materi yang telah disediakan secara mandiri secara lebih
fleksibel. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk dapat belajar dan
mendalami materi di berbagai tempat dan kesempatan. Fleksibilitas ini pula yang
memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan lebih nyaman dan menyenangkan
karena dapat disesuaikan dengan kegiatan siswa. Selain fleksibel, materi ajar dalam
model tutorial pada pembelajaran berbasis komputer juga disajikan secara interaktif dan
menarik sehingga siswa dapat belajar sambil bermain mengikuti petunjuk yang telah
tersedia dalam program tutorial yang diberikan guru. Ketertarikan siswa mempelajari
materi yang disajikan dalam program tutorial dapat meningkatkan motivasi mereka
untuk mempelajari materi secara lebih menyeluruh.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik, terdapat pengaruh yang tidak terlalu
signifikan antara penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dengan
peningkatan motivasi siswa yakni hanya sebesar 0,390. Meskipun demikian, pola
pengaruh tersebut masih bersifat positif sehingga jika penerapan model tutorial lebih
dioptimalkan, maka motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini
disebabkan aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan
berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai
komputer dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Berbagai
bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.
Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam
memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
9
Umpan balik yang diberikan komputer kepada siswa saat menyelesaikan
langkah pembelajaran model tutorial, yakni berupa pertanyaan atau soal test. Jika siswa
berhasil menjawab soal pertama, maka siswa tersebut dapat melanjutkan ke pertanyaan
berikutnya, namun jika tidak dapat menjawab, maka siswa akan diarahkan untuk
mengulangi materi. Umpan balik yang cepat ini akan membangkitkan rasa ingin tahu
siswa sehingga motivasi untuk lebih memahami materi akan semakin tinggi.
Tujuan pembelajaran berbasis komputer model tutorial yakni untuk
meningkatkan penguasaan pengetahuan secara mandiri oleh siswa sesuai materi yang
dimuat dalam program tersebut; agar siswa dapat melakukan pengayaan materi yang
relevan; membantu siswa dalam menemukan dan memecahkan masalah dalam
pembelajaran secara mandiri dan meningkatkan kemandirian siswa dalam mempelajari
materi lain. Melalui program tutorial dalam pembelajaran berbasis komputer, guru
hanya memberikan salinan program pada siswa untuk kemudian salinan tersebut
dipelajari oleh siswa secara mandiri baik di sekolah maupun di rumah.
Dalam program tersebut, guru memberikan arahan, petunjuk dan motivasi agar
siswa mampu memecahkan persoalan yang juga dimuat dalam program tersebut.
Melalui metode tutorial, siswa dilatih untuk lebih mandiri dalam menggali dan
memahami materi ajar sehingga mampu menguasai materi tersebut secara utuh.
Pembahasan sub Masalah 2
Pada sub masalah kedua, peneliti ingin mengetahui tingkat pengaruh
pembelajaran berbasis komputer terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan teori,
memang tidak secara nyata bahwa penerapan pembelajaran berbasis komputer model
tutorial dapat serta-merta meningkatkan hasil belajar siswa, karena tujuan pembelajaran
model ini lebih dimaksudkan untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap proses
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan pula hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran IPS Ekonomi.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi antara penerapan pembelajaran
berbasis komputer model tutorial terhadap hasil belajar siswa, disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh antara kedua variabel tersebut. Namun demikian, tingkat hubungan
tersebut hanya 0,225 (sangat rendah). Artinya penerapan pembelajaran berbasis
komputer masih dapat digunakan sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar
siswa jika penerapannya diperbaiki dalam beberapa hal terutama dalam pembuatan
aplikasi (software) yang berkenaan dengan proses evaluasi dan remedial.
Pembahasan sub Masalah 3
Sub masalah tiga berkaitan dengan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam
beberapa teori dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan motivasi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Seperti yang telah diketahui bersama, bahwa motivasi merupakan faktor
pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah pendorong
siswa untuk belajar dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Motivasi sebagai
pendorong kegiatan belajar dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan dari luar
diri siswa (ekstrinsik). Adapun penerapan pembelajaran berbasis komputer model
tutorial merupakan faktor intrinsik yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
10
Peningkatan motivasi belajar diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi antara motivasi dengan hasil belajar
diperoleh nilai signifikansi yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi
belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran berbasis komputer model tutorial
terhadap hasil belajar siswa. Meskipun tingkat signifikansinya tergolong rendah. Namun
demikian, hal ini masih dapat diantisipasi. Artinya, dengan meningkatkan motivasi,
maka hasil belajar juga akan meningkat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
(1) Bahwa penerapan pembelajaran berbaisis komputer model tutorial berpengaruh
terhadap motivasi siswa sebesar 15,8%. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik
terhadap angket motivasi siswa yakni nilai t hitung > t tabel (3,543 > 1,994) dan nilai
signifikansi 0.001 atau < 0,05. (2) Bahwa penerapan pembelajaran berbasis komputer
model tutorial tidak berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini didasari pada hasil
uji statistik yang menunjukkan bahwa nilai t hitung < t tabel (-1929 < 1,994) dan nilai
signifikansi 0,058 atau > 0,050. (3) Bahwa terdapat pengaruh antara motivasi dengan
hasil belajar siswa kelas VIII. Hal ini didasari hasil uji statistik yang menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,008 atau < 0,05 yang berarti teradapat pengaruh antara motivasi
belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa sebesar 9,6%.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyarankan hal-hal berikut: (1)
Hendaknya penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial disesuaikan
dengan materi ajar, kondisi siswa dan ketersediaan sarana penunjang. (2) Hendaknya
penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial dilaksanakan secara lebih
optimal dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa. (3) Hendaknya guru juga senantiasa memberikan motivasi secara
berkesinambungan kepada siswa sebagai penguat motivasi internal siswa yang
diperoleh dari penerapan pembelajaran berbasis komputer model tutorial.
DAFTAR RUJUKAN
Asrori, Muhammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacana Prima
----------------------------------. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Wacana Prima
Iskandar. 2012. Psikologi Pendidikan; Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo
11
Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif dalam Mewujudkan
Pembelajaran yang Berhasil. Lombok: Holistica
Sutrisno. 2012. Kreatif Mengembangkan Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK. Jakarta:
Referensi.
Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran; Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara
----------------------. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara
12
Download