POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara) *Elisabeth Manga**Marsia Sumule G. ***Asrul Jaya Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari. [email protected] ABSTRAK Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian dilasanakan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Teori yang digunakan adalah Teori Aristoteles dalam Onong Uchjana Efendy. Dalam penelitian ini jumlah informan sebanyak 6 orang dimana 4 orang mewakili pustakawan dan 2 pemustaka. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptiptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi dalam meningkatkan pelayanan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki peran dalam pencapaian sistem pelayanan untuk meningkatkan mutu pelayanan. Adapun pola komunikasi yang digunakan oleh pustakawan dalam meningkatkan pelayanan yaitu pola komunikasi satu arah, dua arah, dan multi arah. Dari ketiga pola komunikasi yang digunakan pustakawan dalam pelayanan, pola komunikasi satu arah dan dua arah yang sangat dominan digunakan dan sangat mendukung peningkatan dalam mutu pelayanan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pustakawan khususnya pustakawan yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya pada penelitian pola komunikasi pustakawan dalam meningkatkan pelayanan. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Pustakawan, Pelayanan 1 PENDAHULUAN Kualitas layanan perpustakaan sangat dipengaruhi oleh kualitas pustakawan sebagai pelaksana. Kualitas pustakawan ditentukan oleh latar belakang pendidikan (keahlian), kepribadian dan kemampuan berkomunikasi. Keterampilan komunikasi sangat penting bagi pustakawan karena pustakawan merupakan suatu profesi yang sebagian besar aktivitasnya berhadapan langsung dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan demikian pengetahuan akan komunikasi yang baik dan efektif sangat penting bagi para pustakawan, agar mereka dapat menjadi pustakawan professional yang dapat memberikan layanan prima (excellent service) pada para pencari informasi sehingga dapat menciptakan kenyamanan bagi pemustaka sehingga akan memberi dampak bagi peningkatan minat baca masyarakat. Dalam meningkatkan pelayanan, pustakawan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara juga dituntut untuk mampu menciptakan komunikasi yang menyenangkan utamanya dalam melakukan sosialisasi sehingga kemampuan berkomunikasi harus dilatih oleh setiap pustakawan agar proses penyampaian pesan berhasil dan memberi kesan positif karena pemustaka juga mengharapkan seorang pustakawan yang mampu menanamkan kepercayaan kepada pemustaka, peduli dengan kebutuhan pemustaka, selalu ramah, selalu siap merespon pertanyaan pemustaka, memahami kebutuhan pemustaka, dan menciptakan suasana nyaman bagi pemustaka sehingga minat baca pemustaka meningkat. Pola komunikasi yang berjalan baik dalam perpustakaan akan memberikan dampak positif dalam peningkatan minat baca masyarakar karena Pola komunikasi 2 sangat diperlukan untuk melancarkan mekanisme kerja perpustakaan (pustakawan). Pola komunikasi memiliki peran dalam pencapaian sistem pelayanan untuk meningkatkan minat baca pengunjung, maka dari itu perlumya lembaga perpustakaan dan pustakawan menggunakan komunikasi sebagai perangkat (alat atau media) pelayanan yang paling efektif dan efisien untuk mengetahui kebutuhan dan keluhan masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat. Oleh karena itu dalam etika layanan perpustakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara, komunikasi memegang peran yang sangat penting karena hampir seluruh aktivitas pelayanan dan kerja di lingkungan perpustakaan tidak terlepas dari komunikasi baik komunikasi verbal seperti komunikasi langsung yang mengunakan kata dengan tulisan, serta menggunakan komunikasi non verbal seperti bell tanda istrahat dan gambar rokok yang diberi tanda silang serta gambar arah penunjuk jalan. Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam melakukan pelayanan lebih mengutamakan kemampuan berkounikasi karena setiap masyarakat yang berkunjung merasa senang karena pustakawan dalam melayani sangat baik utamanya cara berkomunikasinya dalam menyampaikan informasi baik secara lisan, maupun tulisan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang : “Pola Komunikasi Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan” 3 METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provensi Sulawesi Tenggara. Pengambilan lokasi tersebut berdasarkan kondisi perpustakaan yang memadai untuk dilakukannya interaksi dengan pustakawan. Subyek dan Informan Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pustakawan di Kantor Dines Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 15 orang. Informan di pilih sebanyak 6 orang yang mewakili pustakawan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara, diantaranya : 1 orang Pustakawan Penyelia. 1 orang Pustakawan Mahir. 1 orang pustakawan Pelaksana. 1 orang Pustakawan Utama. 1 orang Pustakawan Muda. 1 orang Pustakawan ahli. Teknik Penentuan Informan Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling (secara sengaja), yaitu informan dilakukan berdasarkan tujuan dan kebutuhan peneliti, dengan pertimbangan bahwa informan mampu memberikan keterangan terhadap permasalahan yang mengenai Pola Komunikasi Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan minat baca. 4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian adalah studi kepustakaan (Library Study), yaitu mengkaji berbagai literature yang dihubungkan dengan permasalahan penelitian ini. Studi Lapangan (Feld Study), yaitu pengumpulan data dengan menggunakan penelitian secara langsung dilapangan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Keberhasilan pustakawan dalam meningkatkan pelayanan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara sangat dibutuhkan dengan adanya pola komunikasi antara pustakawan dengan pemustaka. Pola komunikasi yang berjalan baik dalam organisasi khususnya perpustakaan akan memberikan dampak positif dalam peningkatan pelayanan pada masyarakat karena pola komunikasi sangat diperlukan untuk melancarkan mekanisme kerja organisasi. Pola komunikasi memiliki peran dalam pencapaian sistem pelayanan untuk meningkatkan minat baca pengunjung. Adapun pola komunikasi yang dilakukan oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan minat baca secara garis besar dibagi atas tiga adalah sebagai berikut : 1. Komunikasi satu arah berupa penyampaian informasi yang dilakukan oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara melalui media. Media yang dimaksud adalah poster, leaflet/brosur, flood stand, etalase, dan 5 media komunikasi grafis lainnya yang dapat dibaca secara langsung oleh para pengunjung di dalam ruangan layanan Perpustakaan. 2. Komunikasi dua arah berupa komunikasi yang saling bergantian memberikan informasi. Misalanya antara pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara dan salah-satu pengunjung dalam ruangan layanan Perpustakaan. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikkasi dua arah ini sama halnya dengan komunikasi antar pribadi. 3. Komunikasi multi arah berupa komunikasi yang berlangsung antara pustakawan dengan beberapa pemustaka yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara yang saling berinteraksi melalui diskusi dalam ruangan layanan perpustakaan dengan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak. Pola komunikasi merupakan suatu cara dalam melancarkan komunikasi, komunikator untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada komunikan baik menggunakan pola komunikasi verbal maupun nonverbal oleh karena itu setiap pustakawan dituntut mampu menciptakan komunikasi yang menyenangkan sehingga kemampuan berkomunikasi harus dilatih oleh setiap pustakawan agar proses penyampaian pesan berhasil dan memberi kesan positif. 6 KESIMPULAN Pola komunikasi pustakawan adalah suatu rencana yang dilakukan oleh Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk meningkatkan minat baca pemustaka. Adapun pola komunikasi yang dilakukan oleh pustakawan dalam meningkatkan minat baca yaitu pola komunikasi satu tahap, dua tahap, dan multi tahap. Dari ketiga pola komunikasi yang dilakukan oleh pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara, sangat mendukung peningkatan dalam meningkatkan minat baca pemustaka karena pola komunikasi merupakan suatu cara dalam melancarkan komunikasi, komunikator untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada komunikan baik menggunakan pola komunikasi verbal maupun nonverbal. 7 DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Buku Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. . 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi (edisi revisi). Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Efendy, Onong Uchana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. . 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lasa HS, (2005). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media. Littlejohn,Stephen W., dan Foss,Karen A. 2009. Teori Komunikasi (edisi 9). Jakarta:Salemba Humanika Mudjito, 1994. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Mulyana, Deddy. (2007). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya. 8 Supriyanto. 2006. Peran Perpustakaan dan Pustakawan dalam Meningkatkan Minat dan Budaya Baca.Jakarta : Bumi Aksara. Sutarno NS. 2006 . Perpustakaan Dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Suwarno, Wiji. 2011. Pengetahuan Dasar Kepustakaan; Sisi Penting Perpustakaan dan Pustakawan. Bogor: Ghalia Indonesia. Undang-Undang RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Umum. B. Sumber Lain Aidha, 2012. La Thazan, hhtp://kertaskecilkita.blogspot.com/2012/01/manfaat- membaca-buku.html. Diakses tanggal 08/11/2016, pukul 10.30 9