1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sumber Daya Manusia dipandang sebagai aset perusahaan yang penting,
karena manusia merupakan sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam
operasional suatu perusahaan. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia
dalam mempertahankan ketenagakerjaan itu penting. Dalam lingkungan operasional
perusahaan, turnover kerap terjadi. Berdasarkan Davoudi, et al (2013), tingginya
tingkat turnover pada umumya diakui sebagai salah satu fitur yang mencolok dari
karyawan bank. Retensi karyawan yang berdedikasi dapat memberikan bukti sebagai
kunci keberhasilan, karena adanya keseringan dalam pergantian karyawan dapat
menyebabkan sejumlah masalah, seperti tenaga kerja yang tidak memadai, biaya
perekrutan dan pelatihan karyawan baru, serta inefisiensi organisasi dan kurangnya
produktivitas Uludag, et al (2011). Sedangkan di Indonesia hasil survei Price water
house Cooper (PwC) tersebut menunjukkan sumber daya manusia di industri
perbankan sering berpindah-pindah perusahaan. Sebanyak 54% karyawan pindah
untuk tunjangan yang lebih baik. Sementara 37% karyawan menyatakan mencari
tempat kerja lain untuk peningkatan karir.
Kompensasi merupakan salah satu cara untuk menghargai kinerja karyawan
dalam sebuah perusahaan. Pemberian kompensasi dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan kerja karyawan, moral, dan mengurangi keinginan berpindah. Dalam
kompensasi, proses perbandingan sosial dengan orang lain yang relevan adalah
penentu utama dalam kepuasan kerja. Menurut Heneman dan Schwab dalam Misra et
al (2012) kepuasan gaji merupakan faktor penentu penting dari turnover dan niat
karyawan untuk meninggalkan organisasi.
Adapun kebijakan kompensasi pada bank Mayapada sekarang ini adalah
gaji paling rendahnya sesuai dengan UMP, gaji paling tinggi tergantung jabatan dan
kualifikasi setiap karyawan, serta kisaran kenaikan gaji karyawan dalam tiga tahun
terakhir ini adalah 10-15%.
Pada bank Mayapada, gaji pegawai biasanya ditetapkan dalam suatu skala
gaji yang dihasilkan dari proses evaluasi kinerja, yang mengacu pada harga pasar
yang diperoleh melalui salary survey dan ditetapkan oleh manajemen secara periodik
1
2
dan berkelanjutan. Penetapan gaji juga ditentukan oleh kesesuaian kompetensi yang
bersangkutan terhadap profil kompetensi posisi atau jabatan yang menjadi tanggung
jawab karyawan. Sedangkan untuk kenaikan gaji, ditetapkan berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan oleh manajemen. Kenaikan gaji didasarkan pada pertimbangan yang
menyangkut kinerja dan kemampuan keuangan perusahaan, dan prestasi kerja
pegawai, baik sebagai individu, tim, maupun organisasi. Tingkat inflasi nasional,
regional, maupun daerah juga dipertimbangkan dalam melakukan peninjauan atas
kebijakan kenaikan gaji secara berkala.
Salah satu cara untuk menekan terjadinya turnover karyawan, perusahaan
dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja adalah sikap individu
dan perilaku terhadap pekerjaan sendiri. Kepuasan kerja adalah suatu respon
emosional maupun afektif terhadap berbagai aspek dan hasil pekerjaan seseorang.
Namun berdasarkan fenomena di lapangan, kepuasan kerja telah menjadi suatu
keharusan untuk diwujudkan. Kepuasan kerja memiliki hubungan yang secara
langsung terhadap turnover di dalam perusahaan (Amah, 2009).
Menurut Alice Roshadi selaku Head of Human Resource Development di
perusahaan Bank Mayapada, tingkat turnover di perusahaan Bank Mayapada ratarata berada pada angka dibawah 10% per tahun. Bank Mayapada dapat
mempertahankan tingkat turnover di bawah 10% karena dapat mempertahankan
karyawannya dengan cara memberikan tunjangan jabatan setiap karyawan dan jika
karyawan tersebut ingin berpindah kepada perusahaan lain, HRD selalu bertanya
kepada setiap karyawan tersebut mengapa mereka ingin keluar dari Bank Mayapada.
Karena Bank Mayapada menganggap setiap karyawannya adalah aset perusahaan,
disebabkan sebelum mereka bekerja atau melayani nasabah mereka telah melakukan
training bagaimana cara bekerja dengan baik untuk melayani nasabah Bank
Mayapada, sehingga pada waktu karyawan tersebut ingin pindah ke Bank yang lain,
HRD selalu memaparkan bahwa anda bekerja di tempat Bank Mayapada dapat
mendidik karir dengan ilmu yang diberikan kepada setiap karyawan. Menurut
Sullivan (2009) di dalam Widjaja et al (2008) perusahaan harus menjaga tingkat
turnover karyawan dengan low performance agar tidak lebih dari 10% .Hal yang
sama juga didukung oleh Roseman di dalam jurnal Widjaja et al (2008) yang
menyatakan jika annual turnover di dalam suatu perusahaan melebihi angka 10%,
maka turnover di dalam perusahaan tersebut dapat dikategorikan tinggi.
3
Dengan melihat keterkaitan antara kebijakan kompensasi, kepuasan kerja
dan turnover maka penulis ingin melakukan penelitian pada Bank Mayapada untuk
mengetahui bagaimana dampak kebijakan kompensasi dan kepuasan kerja terhadap
perputaran karyawan (turnover) pada Bank tersebut.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan kompensasi dapat mempengaruhi turnover di Bank
Mayapada?
2. Apakah kepuasan kerja dapat mempengaruhi turnover di Bank Mayapada?
3. Apakah kebijakan kompensasi dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi
turnover di Bank Mayapada secara simultan?
1.3.
Ruang Lingkup
Penulis melakukan penelitian di Bank Mayapada, dengan menggunakan dua
divisi, yaitu divisi HRD dan divisi Audit dengan jumlah karyawan sebanyak 100
orang.
1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis pengaruh kebijakan kompensasi terhadap turnover di Bank
Mayapada.
2. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover di Bank
Mayapada.
3. Menganalisis pengaruh kebijakan kompensasi dan kepuasan kerja
terhadap turnover di Bank Mayapada secara simultan.
4
1.5.
Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan diperoleh dari hasil
penelitian ini:
1. Bagi Bank Mayapada:
A. Bank Mayapada dapat mengetahui mengenai pengaruh kebijakan
kompensasi dan kepuasan kerja terhadap turnover.
B. Mendapatkan rekomendasi kepada Bank Mayapada untuk mengurangi
tingkat turnover.
C. Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan kompensasi
yang dapat mengurangi turnover.
2. Bagi Peneliti Lain
A. Sebagai sumber referensi untuk mengembangkan lebih lanjut lagi
variabel kebijakan kompensasi.
B. Sebagai sumber referensi untuk mengembangkan lebih lanjut lagi
variabel kepuasan kerja.
C. Sebagai sumber referensi untuk mengembangkan lebih lanjut lagi
variabel turnover.
3. Bagi Pembaca
A. Sebagai informasi apakah kebijakan kompensasi berpengaruh pada
turnover.
B. Sebagai informasi apakah kepuasan kerja berpengaruh pada turnover.
C. Sebagai informasi apakah kebijakan kompensasi dan kepuasan kerja
berpengaruh pada turnover.
Download