Slide PPh Pasal 4(2)

advertisement
1 November 2014
Jenis pajak yang memiliki sifat final, dimana
si pembayar pajak tidak lagi dikenai kewajiban
untuk memasukkan obyek pajak dan pajak
yang bersangkutan kedalam perhitungan pajak
akhir tahun, karena pajak dan obyek pajak
tersebut sudah dianggap rampung, tuntas,
atau pasti.
lebih pada konteks Pajak Penghasilan (PPh),
karena dalam PPh ada ‘Perampungan’ yang
dilakukan setiap akhir tahun
1 November 2014
Kalau Sudah Kena
Pajak Final ??
Tidak Dapat Dikreditkan
Terhadap Total PPh Terutang
Pengeluaran dalam memperoleh
penghasilan (obyek PPh Final)
yang bersangkutan tidak boleh
dibiayakan secara fiskal.
1 November 2014
Kenapa Harus
Pajak Final ??
 perlu adanya dorongan dalam rangka
perkembangan investasi dan tabungan
masyarakat;
 kesederhanaan dalam pemungutan pajak;
 berkurangnya beban administrasi baik bagi
Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal
Pajak;
 pemerataan dalam pengenaan pajaknya; dan
 memperhatikan perkembangan ekonomi dan
moneter,
1 November 2014
PPh Psl 4 (2)
DIKENAKAN PPh FINAL :
1. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya,
bunga obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan
yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang
pribadi;
2. Penghasilan berupa hadiah undian;
3. Penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya,
transaksi derivatif yg diperdagangkan di bursa, dan transaksi
penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada
perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan
modal ventura;
4. penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate,
dan persewaan tanah dan/atau bangunan; dan
5. Penghasilan tertentu lainnya,
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah
1 November 2014
PP 131 Th. 2000
MENGATUR PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
BERUPA BUNGA DEPOSITO DAN BUNGA TABUNGAN
SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA
Bunga Deposito,
Bunga Tabungan, dan
Diskonto Sertifikat BI
TERMASUK BUNGA DARI DEPOSITO/TABUNGAN YANG
DITEMPATKAN DI LUAR NEGERI MELALUI BANK YANG
DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA
ATAU CABANG BANK LUAR NEGERI DI INDONESIA.
DIKENAKAN PPH FINAL
20% DARI JUMLAH BRUTO/
Tarif Sesuai TaxTreaty
Pengecualian
a. Bunga deposito dan tabungan serta diskonto, sepanjang
jumlah deposito/tabungan/SBI tidak melebihi Rp.
7.500.000,- dan bukan jumlah yang dipecah-pecah
b. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank
yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri
diIndonesia
c. Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh Dana
Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menkeu
sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan
sebagaimana dimaksud dalam UU Dana Pensiun  SKB
d. Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk pemerintah dalam
rangka pemilikan RS dan RSS, kaveling siap bangun untuk
RS dan RSS, atau rumah susun sederhana, untuk dihuni
sendiri
1 November 2014
Pihak Yang Dipotong :
a. WPDN
b. BUT
c. WPLN
Pemotong Pajak
a. Bank dan Bank Indonesia
b. Dana Pensiun yang pendiriannya telah
disahkan Menkeu, atas penjualan SBI
kepada pihak lain yang bukan Dana
Pensiun yang pendiriannya telah
disahkan Menkeu dan bukan bank
1 November 2014
Tn. Ahmad memiliki simpanan di bank berupa
deposito sebesar Rp 7 juta dengan bunga 12% per
tahun.
Berapa Bunga yang diterima Tn Ahmad setiap bulannya ??
Tn. Saddam memiliki simpanan di bank
berupa deposito sebesar Rp 14 juta
dengan bunga 12% per tahun.
Berapa Bunga yang diterima Tn Saddam setiap bulannya ??
Soal 1
1 November 2014
Atas simpanan di bank tersebut Tn.
Ahmad mendapat bunga setiap bulannya,
sebesar :
= Rp 7.000.000,- x 12% x 30/365
= Rp 69.041,Karena jumlah simpanan deposito Tn
Ahmad kurang dari
Rp 7.500.000,- maka atas bunga dari
Deposito Tn Ahmad tersebut tidak
dipotong pajak.
1 November 2014
Atas simpanan di bank tersebut Tn. Saddam mendapat
bunga setiap bulannya, sebesar :
= Rp 14.000.000,- x 12% x 30/365
= Rp 138.082,Karena jumlah simpanan deposito Tn Saddam melebihi Rp
7.500.000,- maka atas bunga dari Deposito Tn Saddam
tersebut dipotong pajak sebesar 20%.
= 20% x Rp 138.000,- (dibulatkan)
= Rp 27.600,Sehingga total bunga deposito yang diterima Tn Saddam
setiap bulannya adalah sebesar :
= Rp 138.000,00 – Rp 27.600,00
= Rp 110.400,1 November 2014
Rp. 1 M
= 1M/ 7,5 Jt.
= …..Bank ?
1 November 2014
1 November 2014
1 November 2014
Obligasi adalah surat utang atau surat utang negara yang
berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan
Bunga Obligasi adalah Imbalan yang diterima dan/atau
diperoleh pemegang obligasi dalam bentuk bunga
dan/atau diskonto
1 November 2014
Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa bunga Obligasi
PP 16 tahun 2009
a. Bunga dari Obligasi dengan kupon (interest bearing debt
securities) sebesar:
1) 15% (lima belas persen), bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT);
2) 20% (dua puluh persen) atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, bagi Wajib Pajak Luar Negeri selain
BUT,
dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan Obligasi (holding
Period)
b. Diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar:
1) 15% (lima belas persen), bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT);
2) 20% (dua puluh persen) atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) yang berlaku, bagi bagi Wajib Pajak Luar Negeri selain
BUT,
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi,
tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest)
1 November 2014
Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa bunga Obligasi
PP 16 tahun 2009
c. Diskonto dari obligasi tanpa bunga (non-interest bearing debt
securities) sebesar:
1)
2)
15% (lima belas persen), bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT);
20% (dua puluh persen) atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) yang berlaku, bagi Wajib Pajak Luar Negeri selain BUT,
dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi
d. Bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang
diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak
reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebesar :
1)
2)
3)
0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
5% (Lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan
15% (lima belas persen) untuk tahun 2014 dan seterusnya.
1 November 2014
1 November 2014
Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa bunga Obligasi
PP 16 tahun 2009
Pemotongan Pajak oleh :
a. Penerbit Obligasi atau kustodian selaku agen pembayaran yang
ditunjuk, atas bunga dan/atau diskonto yang diterima pemegang
obligasi dengan kupon pada saat jatuh tempo Bunga Obligasi,
dan diskonto yang diterima pemegang obligasi tanpa bunga pada
saat jatuh tempo obligasi; dan/atau
b. Perusahaan Efek, dealer, atau bank selaku pedagang perantara
dan/atau pembeli, atas bunga dan diskonto yang diterima penjual
obligasi pada saat transaksi.
1 November 2014
1 November 2014
Pajak Penghasilan atas Penghasilan berupa bunga Obligasi
PP 16 tahun 2009
TIDAK DILAKUKAN PEMOTONGAN
YANG DITERIMA OLEH :
1. Wajib Pajak Dana Pensiun yang pendirian atau
pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan
memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam pasal 4
ayat (3) huruf h UU PPh
2. Wajib Pajak bank yang didirikan di Indonesia atau cabang
bank luar negeri di Indonesia
1 November 2014
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2009
TENTANG
PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG
DIBAYARKAN OLEH
KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG
PRIBADI
1 November 2014
PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG
DIBAYARKAN OLEH
KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI
( PP 15 Tahun 2009 )
Penghasilan berupa bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi yang didirikan di
Indonesia kepada anggota koperasi orang
pribadi dikenai Pajak Penghasilan yang
bersifat final.
Koperasi
yang melakukan pembayaran
bunga simpanan kepada anggota koperasi
orang pribadi, wajib memotong Pajak
Penghasilan yang bersifat final pada saat
pembayaran
1 November 2014
PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG
DIBAYARKAN OLEH
KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI
( PP 15 Tahun 2009 )
Besarnya Pajak Penghasilan adalah:
0% (nol persen) untuk penghasilan berupa
bunga
simpanan
sampai
dengan
Rp240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu
rupiah) per bulan; atau
10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto
bunga untuk penghasilan berupa bunga
simpanan lebih dari Rp240.000,00 (dua
ratus empat puluh ribu rupiah) per bulan.
1 November 2014
PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA SIMPANAN YANG
DIBAYARKAN OLEH
KOPERASI KEPADA ANGGOTA KOPERASI ORANG PRIBADI
( PP 15 Tahun 2009 )
Contoh perhitungan PPh atas bunga simpanan:
 Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp240.000,00 untuk masa
Januari, maka PPh terutang : ???
 Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp245.000,00 untuk masa
Januari, maka PPh terutang : ???
 Bunga dibayarkan pada bulan April sebesar Rp500.000,00 dengan
rincian:
 Bulan Januari Rp. 250.000,00
 Bulan Februari Rp. 150.000,00
 Bulan Maret Rp. l00.000,00
maka PPh terutang : ???
Soal 3
1 November 2014
1. Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp
240.000,00 untuk masa Januari, maka PPh
terutang 0% x Rp 240.000,00 = Rp 0,00
2. Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp
245.000,00 untuk masa Januari, maka PPh
terutang 10% x Rp 245.000,00 = Rp24.500,00
3. Maka yang dikenakan PPh 10% adalah bunga
bulan Januari sebesar 10% x Rp 250.000,00 =
Rp 25.000,00 dan untuk bulan Februari dan
Maret RP 0,00
1 November 2014
PPh ATAS PENGHASILAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DARI
TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM ATAU PENGALIHAN PENYERTAAN
MODAL PADA PERUSAHAAN PASANGAN USAHANYA
PP No. 4 Tahun 1995
 Tarif 0,1%
 Perusahaan pasangan usaha adalah perusahaan yang
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. merupakan perusahaan kecil, menengah, atau
yang melakukan
kegiatan dalam sektor-sektor
usaha
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
dan
b. sahamnya tidak diperdagangkan di
bursa efek
di Indonesia.
1 November 2014
Pajak Penghasilan atas Hadiah Undian
PP No. 132 tahun 2000 tanggal 15
Desember 2000
Objek pemotongan:
hadiah undian, dengan nama dan dalam
bentuk apapun
Tarif pemotongan
25% dari jumlah
bruto
Sifat pemotongan
Final
1 November 2014
HADIAH
Lomba, Penghargaan,
Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan
Undian
PPh Final
= 25% Bruto
WP BADAN
PPh Psl 23
= 15% Bruto
WPLN
PPh Psl 26
= 20 % Bruto
WPOP
PPh Psl 21
= Psl 17 x Bruto
Bulan april 2008 ini merupakan bulan
keberuntungan bagi Boni (Atlet Renang),
karena hari jumat kemaren dia
mendapatkan sebuah kijang innova undian
dari Bank Miun, senilai Rp 200 juta,
disamping itu beberapa hari sebelumnya
dia memenangkan kejurda renang DKI
dengan hadiah uang tunai sebesar 35 juta.
Berapa Pajak yang terutang ??
Soal 4
1 November 2014
 Hadian Undian, kijang innova senilai Rp
200 juta :
= 25% x Rp 200 juta
= Rp 50 juta
 Hadian Lomba Renang senilai Rp 35
juta :
= 5% x Rp 25 juta = Rp 1.250.000,= 10% x Rp 10 juta = Rp 1.000.000,-
 Boni akan dipotong PPh Final 4(2)
sebesar Rp 50 juta o/ Bank Miun, dan
PPh Pasal 21 sebesar Rp 2.250.000,o/penyelenggara
1 November 2014
PP 14 Th. 1997
KEPMENKEU NO. 282/KMK.04/1997
MENGATUR PENGENAAN PAJAK ATAS
TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA
PENGH. DARI TRANSAKSI PENJUALAN
SAHAM DI BURSA DIPUNGUT PPH
BERSIFAT FINAL

BUKAN SAHAM PENDIRI :
PPH FINAL : 0.1% X NILAI TRANSAKSI PENJUALAN

SAHAM PENDIRI :
PPH FINAL : 0.1% DARI NILAI TRANSAKSI PENJUALAN DITAMBAH
0.5% X NILAI PASAR SAHAM PADA SAAT PENAWARAN
UMUM PERDANA (IPO)
-> PPH FINAL 0,5% DISETOR SENDIRI
Pemotong pajak: Penyelenggara bursa efek
PP 48 Th. 1994
Diubah Terakhir Dg. PP 71 Th. 2008
PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
PPH FINAL DIKENAKAN ATAS PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
MELIPUTI:
•
PENJUALAN, TUKAR-MENUKAR, PERJANJIAN PEMINDAHAN HAK, PELEPASAN HAK,
PENYERAHAN HAK, LELANG, HIBAH, ATAU CARA LAIN YANG DISEPAKATI DENGAN PIHAK
LAIN SELAIN PEMERINTAH;
•
PENJUALAN, TUKAR-MENUKAR, PELEPASAN HAK, PENYERAHAN HAK, ATAU CARA LAIN YANG
DISEPAKATI DENGAN PEMERINTAH GUNA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, TERMASUK
PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG TIDAK MEMERLUKAN PERSYARATAN
KHUSUS;
YANG DILAKUKAN OLEH:
• WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI atau BADAN -> FINAL
BESARNYA TARIF PPH ADALAH :
•
5% DARI JUMLAH BRUTO ( NILAI YANG TERTINGGI ANTARA NILAI BERDASARKAN AKTA
PENGALIHAN HAK DENGAN NJOP
• 1% ATAS PENGALIHAN HAK ATAS RS DAN RSS YANG DILAKUKAN OLEH PENGUSAHA
YANG USAHA POKOKNYA MELAKUKAN PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
PP 48 Th. 1994
Diubah Terakhir Dg. PP 71 Th. 2008
TIDAK DIKENAKAN PPH FINAL ATAS PENGHASILAN DARI PENGALIHAN HAK ATAS
TANAH DAN BANGUNAN DALAM HAL:
•
WP ORANG PRIBADI YANG PENGHASILANNYA DIBAWAH PTKP DAN JUMLAH PENGHASILAN
BRUTO DARI PENGALIHAN HAK ATAS TANAHNYA KURANG DARI RP. 60.000.000
•
ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MENERIMA ATAU MEMPEROLEH PENGHASILAN DARI
PENGALIHAN HAK ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN KEPADA PEMERINTAH GUNA
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG MEMERLUKAN
PERSYARATAN KHUSUS.
•
SEHUBUNGAN DENGAN HIBAH YANG DIBERIKAN KEPADA KELUARGA SEDARAH DALAM
GARIS KETURUNAN LURUS SATU DERAJAT, DAN BADAN KEAGAMAAN, BADAN PENDIDIKAN,
BADAN SOSIAL TERMASUK YAYASAN, KOPERASI ATAU OP USAHA MIKRO DAN KECIL YANG
DITETAPKAN OLEH PERATURAN MENTERI KEUANGAN SEPANJANG TIDAK ADA HUBUNGAN
DENGAN USAHA, PEKERJAAN, KEPEMILIKAN, ATAU PENGUASAAN PIHAK-PIHAK YANG
BERSANGKUTAN.*
•
SEHUBUNGAN DENGAN WARISAN
PMK Nomor 245/PMK.03/2008
Harta hibah, bantuan, atau sumbangan yang diterima oleh :
a.
keluarga sedarah dalam garis
keturunan lurus satu derajat;
b.
badan keagamaan;
c.
badan pendidikan;
d.
badan sosial termasuk yayasan dan koperasi; atau
e.
orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil,
dikecualikan sebagai objek Pajak Penghasilan.
1 November 2014
PMK Nomor 245/PMK.03/2008
(1)
Keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat adalah
orang tua dan anak kandung.
(2)
Badan keagamaan adalah badan keagamaan yang kegiatannya
semata-mata mengurus tempat-tempat ibadah dan/atau
menyelenggarakan kegiatan di bidang keagamaan, yang tidak
mencari keuntungan.
(3) Badan pendidikan adalah badan pendidikan yang kegiatannya
semata-mata menyelenggarakan pendidikan yang tidak mencari
keuntungan.
1 November 2014
PMK Nomor 245/PMK.03/2008
(4)
Badan sosial termasuk yayasan dan koperasi adalah
badan sosial yang kegiatannya semata-mata
menyelenggarakan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1 November 2014
pemeliharaan kesehatan;
pemeliharaan orang lanjut usia (panti jompo);
pemeliharaan anak yatim-piatu, anak atau orang
terlantar, dan anak atau orang cacat;
santunan dan/atau pertolongan kepada korban
bencana alam, kecelakaan, dan sejenisnya;
pemberian beasiswa;
pelestarian lingkungan hidup; dan/atau
kegiatan sosial lainnya.
yang tidak mencari keuntungan.
PMK Nomor 245/PMK.03/2008
(5)
a.
b.
1 November 2014
Orang pribadi yang menjalankan usaha mikro
dan usaha kecil adalah orang pribadi yang
menjalankan usaha mikro dan usaha kecil yang
memiliki dan menjalankan usaha produktif yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp 2.500.000.000,00 (dua miyar lima ratus
juta rupiah).
PAJAK PENGHASILAN ATAS
PENGHASILAN ATAS USAHA JASA KONSTRUKSI
DASAR HUKUM
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2008
BERLAKU SURUT PER 1 JANUARI 2008
TARIF DAN DASAR PENGENAAN PPh
USAHA JASA KONSTRUKSI
IMBALAN JASA
KONSTRUKSI
FINAL
JASA
PERENCANAAN
& PENGAWASAN
JASA
PELAKSANAAN
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA KECIL
2%
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI USAHA
MENENGAH ATAU
KUALIFIKASI BESAR
3%
YG TIDAK MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
4%
YG MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
4%
DARI JUMLAH PEMBAYARAN ATAU JUMLAH PENERIMAAN YG
MERUPAKAN BAGIAN NILAI KONTRAK TIDAK TERMASUK PPN
YG TIDAK MEMILIKI
KUALIFIKASI
USAHA
6%
 PT. Makmur sedang melakukan pekerjaan
renovasi pabrik di kawasan industri bekasi,
nilai pengadaan sebesar 800 juta, proyek
tersebut dikerjakan oleh PT. Bangun Saja
(perusahaan yang memenuhi kualifikasi
usaha kecil), sementara perencanaan dan
pengawasan dikerjakan oleh perusahaan
lain.
Berapa PPh terutang yang harus dipotong
oleh PT. Makmur atas pembayaran kepada
PT. Bangun Saja ?
Soal 5
1 November 2014
PPh Sewa Tanah/Bangunan
PP 29 Th. 1996 jo PP 05 Th. 2002
Dasar Hukum
Objek
• PP 29/1996 jo PP 5/2002
• 120/KMK.03/2002
• KEP-227/PJ/2002
Sewa tanah dan atau bangunan:
tanah, rumah, rusun, apartemen, kondominium,
Gd perkantoran, pertokoan,
pertemuan dan bagiannya, rumah kantor,
toko, rumah toko, gudang dan bangunan industri
Tarif
DPP
10 % Final
Jumlah Bruto:
semua jumlah yang dibayar atau terutang dengan nama
dan dalam bentuk apapun
Dlm perjanjian terpisah atau disatukan
Pajak Penghasilan atas penghasilan dari
persewaan tanah dan/atau bangunan
PP No. 5 Tahun 2002 juncto Keputusan Dirjen Pajak
No. KEP-227/PJ./2002
Pemotong pajak:
Penyewa, dalam hal penyewa adalah Badan Pemerintah,
subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan,
bentuk usaha tetap, kerjasama operasi,
perwakilan
perusahaan luar negeri lainnya, dan orang pribadi yang
ditetapkan oleh Dirjen Pajak.
1 November 2014
Pasal 1
KEP-50/PJ./1994
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang ditunjuk sebagai pemotong Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 Undang-undang Nomor 7
Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10
Tahun 1994 yang selanjutnya disebut sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal
23, adalah :
a. Akuntan, Arsitek, Dokter, Notaris, Pejabat Pembuat Akte Tanah (PPAT)
kecuali PPAT tersebut adalah Camat, pengacara, dan konsultan, yang
melakukan pekerjaan bebas;
b. Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan
pembukuan.
Pasal 2
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 Wajib memotong Pajak Penghasilan Pasal 23 atas pembayaran berupa
sewa.
Pasal 3
Kepala Kantor Pelayanan Pajak menerbitkan Surat Keputusan Penunjukan
sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23 kepada Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang telah
terdaftar sebagai Wajib Pajak.
SEWA HARTA
TANAH-BANGUNAN KENDARAAN
ANGK DARAT
PPh Final
10% x Bruto
PPh Psl 23
2% x Bruto
HARTA LAINNYA
PPh Psl 23
2% x Bruto
PT. Rental mempunyai beberapa rumah, ruko,
dan gudang untuk disewakan, dibulan April ini
dibuat kontrak baru perjanjian sewa menyewa
antara PT. Rental dengan dua penyewa, yaitu
PT. Adil Sejahtera yang menyewa gudang
dengan nilai sewa Rp 95 juta dan Tn. Gendut
yang menyewa salah satu rumah dengan nilai
sewa sebesar Rp 30 juta.
Bagaimana Aspek perpajakan atas transaksi
diatas ?
Soal 6
1 November 2014
Atas transaksi sewa menyewa tersebut PT. Adil
Sejahtera harus memotong PPh Final pasal 4(2)
atas pembayaran sewa kepada PT. Rental sebesar
10% (Rp 9,5juta) dan membuat bukti potong atas
nama PT. Rental dan menyetorkan pemotongan
tersebut serta melaporkan dalam SPT Masa.
Sementara itu, karena Tn Gendut bukan WP OP
yang ditunjuk sebagai pemotong pajak, maka PPh
Pasal 4(2) yang terutang atas sewa rumah tersebut
harus disetor sendiri oleh PT. Rental, sebesar 10%
(Rp 3 juta).
Tapi kalau, Tn Gendut telah ditunjuk sebagai
Pemotong Pajak, ia wajib memotong PPh Final
pasal 4(2) sebesar Rp 3 jt, membuat bukti potong,
menyetorkan
pemotongan
tersebut
dan
melaporkan dalam SPT Masa.
1 November 2014
PPh Final Pasal 17 2C
Tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang
dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan
bersifat final.
1 November 2014
PP No. 19 Tahun 2009 Tentang PPh atas Dividen Yang
Diterima atau Diperoleh WP OP Dalam Negeri
Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak
Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat
final.
Pengenaan Pajak Penghasilan dilakukan melalui
pemotongan oleh pihak yang membayar atau pihak lain
yang ditunjuk selaku pembayar dividen.
1 November 2014
1 November 2014
1 November 2014
PAJAK PENGHASILAN
FINAL PASAL 15
1 November 2014
Merupakan PPh yang dihitung dengan norma
penghitungan khusus untuk wajib pajak
tertentu, dimana pajaknya dihitung dengan
tarif efektif tertentu dari penghasilan bruto
Tujuan :
Untuk menghindari kesukaran dalam
menghitung besarnya Penghasilan Kena
Pajak bagi golongan Wajib Pajak
tertentu tersebut
1 November 2014
Pemotongan PPh Pasal 15
PEMOTONGAN PAJAK ATAS PEMBAYARAN KPD
PERUSAHAAN PELAYARAN DAN PENERBANGAN
PELAYARAN
DLM NEGERI
Atas Pengangkutan Orang/
Barang
PPh Final = 1,2% dari Ph Bruto
PENERBANGAN
DLM NEGERI
Atas Pengangkutan Orang/
Barang dengan cara Charter
PPh Tdk Final = 1,8% dari Ph Bruto
PELAYARAN DAN
PENERBANGAN LUAR
NEGERI YG PUNYA BUT
Atas Pengangkutan Orang/
Barang
PPh Final = 2,64% dari Ph Bruto
Tarif Pelayaran Dalam Negeri
Norma Penghasilan Neto
Tarif PPh (maksimal)
Jumlah PPh Pasal 15 :
(4% X 30% )
=
=
4%
30%
=
1,2%
FINAL
1 November 2014
Tarif Penerbangan Dalam
Negeri
Norma Penghasilan Neto
Tarif PPh (maksimal)
Jumlah PPh Pasal 15 :
(6% X 30% )
=
=
6%
30%
=
1,8%
TDK FINAL
1 November 2014
Tarif Pelayaran/Penerbangan Luar Negeri
Norma Penghasilan Neto
Tarif PPh (maksimal)
Jumlah PPh Pasal 15 :
(6% X 30% )
Laba setelah PPh Pasal 15 :
(6% - 1,8%)
Tarif PPh Pasal 26(4) maksimal
Jumlah PPh pasal 26(4):
( 4,2% X 20% )
Tarif efektif :
( 1,8% + 0,84%)
=
=
6%
30%
=
1,8%
4,2%
=
=
20%
=
0,84%
=
2,64%
FINAL
1 November 2014
Penghasilan Bruto
 Perusahaan Pelayaran/Penerbangan Luar Negeri :
Semua nilai penggantian dari pengangkutan orang dan atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari
pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
 Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri :
Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari
pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri berdasarkan
perjanjian charter.
 Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri :
Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang, termasuk
penghasilan penyewaan kapal yang dilakukan dari :
- pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lainnya di Indonesia
- pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia
- pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia
- pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia.
1 November 2014
Perusahaan Pelayaran/Penerbangan Luar Negeri :
Semua nilai penggantian dari pengangkutan orang dan atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari
pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
LN
Pelabuhan
Pelabuhan
√
√
DN
Pelabuhan
1 November 2014
√
Pelabuhan
Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri :
Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia atau dari
pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri berdasarkan
perjanjian charter.
LN
Pelabuhan
Pelabuhan
√
√
DN
Pelabuhan
1 November 2014
√
Pelabuhan
LN
Pelabuhan
Pelabuhan
√
√
√
DN
Pelabuhan
√
Pelabuhan
Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri :
Seluruh penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang, termasuk
penghasilan penyewaan kapal yang dilakukan dari :
- pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lainnya di Indonesia
- pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia
- pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia
- pelabuhan dari luar Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia.
1 November 2014
Pelayaran/Penerbangan LN
PT. Bekasi Raya mencarter pesawat US Airlines
(maskapai internasional) untuk mengangkut barang –
barang hasil produksinya ke Amerika, ongkos yang
harus dibayar PT. Bekasi Raya sebesar Rp 150 juta
Soal 8
1 November 2014
Penerbangan DN
PT. Bekasi Raya juga mencarter pesawat dari Emprit
Airlines (maskapai dalam negeri) untuk mengangkut
barang – barang ke daerah – daerah lain di Indonesia,
dengan ongkos carter Rp 100 juta
Soal 9
1 November 2014
Pelayaran DN
Untuk menghemat biaya tinggi PT. Bekasi Raya
mencarter kapal dari Gabus Lines (maskapai
pelayaran nasional), dengan ongkos carter yang harus
dibayar sebesar Rp 50 juta
Soal 10
1 November 2014
PEMOTONGAN PAJAK bagi WP LUAR NEGERI YANG MEMPUNYAI
KANTOR PERWAKILAN DAGANG DI INDONESIA
 Penghasilan neto sebesar 1% (satu persen) dari nilai ekspor bruto.
 Pelunasan Pajak Penghasilan adalah sebesar 0,44% (empat puluh
empat per seribu) dari nilai ekspor bruto dan bersifat final.
 nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai
kantor perwakilan dagang di Indonesia dari penyerahan barang
kepada orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat
kedudukan di Indonesia.
1 November 2014
TERIMA KASIH
1 November 2014
Download