8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Agency Theory dan Signaling Theory
Menurut Adiningsih, dkk (2001:106), agency theory membahas hubungan
antara pemberi kerja dan penerima amanah untuk melaksanakan pekerjaan.
Pemberi kerja (prinsipal) akan memberikan hak pada orang lain yang disebut agen
untuk menjalankan haknya. Kedua belah pihak diikat oleh kontrak yang
menyatakan hak dan kewajiban masing-masing. Pada tahap ini akan muncul apa
yang disebut signaling theory, yang didasarkan pada kewajiban perusahaan untuk
memberikan sinyal pada pemberi kerja atau pihak lain yang berkepentingan atas
apa yang telah dikerjakan.
Pada Agency Theory yang dimaksud prinsipal pada awalnya adalah
pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah manajemen
pengelola perusahaan. Prinsipal menyediakan fasilitas dan dana untuk
menjalankan perusahaan, dilain pihak manajemen mempunyai kewajiban untuk
mengelola apa yang diamanahkan oleh para pemegang saham kepadanya. Untuk
kepentingan tersebut, prinsipal akan memperoleh hasil berupa bagian laba,
sedangkan agen memperoleh gaji, bonus, dan berbagai macam kompensasi
lainnya.
Agen diwajibkan memberikan laporan periodik pada prinsipal tentang usaha
yang dijalankan. Prinsipal akan menilai kinerja melalui laporan keuangan yang
8
disampaikan kepadanya. Signaling theory membahas bagaimana sebaiknya dan
seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau kegagalan agen harus disampaikan.
Salah satu contoh pemberian sinyal adalah menyampaikan laporan laba
perusahaan yang dianggap dalam teori ini merupakan sinyal apakah agen berhak
berbuat sesuatu sesuai dengan kontrak atau tidak.
Kedua teori tersebut juga membahas masalah mengenai keterbatasan
perilaku rasional manusia (bounded rationality) dan tidak suka menanggung
resiko (risk avarse). Manusia pada umumnya menginginkan keuntungan sebesarbesarnya untuk diri sendiri dengan biaya pihak lain. Selain itu manusia juga
mempunyai kecenderungan menghindar dari resiko atas perbuatannya dan
berusaha mengkambinghitamkan orang lain. Keterbatasan sifat manusia ini
menyebabkan prinsipal dan agen saling mencari peluang untuk menguntungkan
diri sendiri atas biaya salah satu pihak. Dalam menghindari hal tersebut maka
diperlukan pihak ketiga yang bebas untuk menilai kinerja masing-masing,
terutama kinerja agen. Agen secara periodik memberikan sinyal yang ditujukan
pada masyarakat dan prinsipal bahwa mereka sudah berusaha dengan baik. Tugas
pihak ketiga untuk memeriksa kewajaran sinyal tersebut seringkali diwakili oleh
akuntan publik.
2.1.2 Profitabilitas
Menurut Riyanto (2001:331), rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menunjukkan
hasil
akhir
dari
sejumlah
kebijaksanaan
dan
keputusan.
Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
9
laba pada periode tertentu. Laba sebagai suatu pengukuran kinerja dan bagian dari
laporan keuangan perusahaan, merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan
atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi kecuali transaksi dengan
pemegang saham dalam suatu periode tertentu, Takarini dan Ekawati (2003).
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan direspon oleh investor.
Salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan
suatu perusahaan adalah Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA)
merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. ROA dapat
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio
ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Para investor akan menggunakan
rasio keuangan ini sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan obligasi
perusahaan. Selain itu dipergunakan juga untuk mengukur adanya jaminan atas
keamanan dana yang akan ditanamkan dalam perusahaan. Menurut Riyanto
(2001:336) ROA dapat dihitung dengan rumus:
ROA =
EAT
.............................................................(1)
Tot. Aktiva
Dimana:
EAT = Earning after tax
Tot.aktiva = total aktiva
2.1.3 Return Saham
Kesediaan investor untuk menyediakan dananya untuk diinvestasikan pada
suatu aset tertentu disebabkan adanya pendapatan saham yang diharapkan akan
10
direalisasi pada masa yang akan datang. Dalam konteks investasi sekuritas yang
berbentuk saham, investasi dapat memperoleh dua jenis potensi pendapatan yang
dapat diterima dari kepemilikan saham perusahaan yang berupa dividen dan
capital gain. Riyanto (1998:181) menyatakan bahwa nilai suatu saham ditentukan
oleh besarnya dividen yang diterima investor ditambah penerimaan hasil
penjualan saham. Sedangkan menurut Jogiyanto (2000:86) return merupakan
hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasi
(realized return) dan return ekpektasi (expected return). Return realisasi adalah
return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis, sedangkan
return ekpektasi adalah return yang diharapkan investor dimasa yang akan datang
dan sifatnya belum terjadi. Salah satu cara pengukuran return realisasi yang
banyak digunakan adalah return total yang didefinisikan sebagai return
keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu atau merupakan
penjumlahan dari capital gain (loss) dengan yield. Riyanto (2001:86)
merumuskan tingkat pendapatan saham (stock return) sebagai berikut:
R1 =
Pt
 Pt 1   Dt
........................................................(2)
Pt 1
Dimana: R1 = Return saham individual
Pt = Harga saham pada periode t
Pt-1 = Harga saham pada periode t-1
Dt = Besarnya dividen pada periode t
11
2.1.4 Aliran Kas bebas (free cash flow)
Laporan arus kas merupakan laporan yang berisikan informasi tentang arus
kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode, Widanaputra (2003). Tujuan
laporan arus kas (IAI:2000) adalah untuk memberikan informasi tentang arus kas
kepada para pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan untuk menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.
Terdapat beberapa definisi mengenai aliran kas bebas. (Jensen:1986, dalam
Widanaputra:2003) mendefinisikan aliran kas bebas sebagai kas yang tersisa
setelah seluruh proyek yang menghasilkan nilai sekarang bersih (net present
value) positif dilakukan. (Kieso dan Weygandt:1999, dalam Widanaputra:2003)
mendefinisikan aliran kas bebas sebagai jumlah aliran kas diskresinoer suatu
perusahaan yang dapat digunakan untuk tambahan investasi, melunasi utang,
membeli kembali saham perusahaan sendiri, atau menambah likuiditas
perusahaan. (Ross et al:2000, dalam Widanaputra:2003) mendefinisikan bahwa
aliran kas bebas sebagai kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada
kreditur atau pemegang saham yang tidak digunakan sebagai modal kerja
(working capital) atau investasi pada aset tetap. Aliran kas bebas menunjukkan
gambaran bagi investor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak
sekedar ”strategi” menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai
perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan pengeluaran modal, aliran kas
bebas akan mencerminkan dengan jelas mengenai perusahaan manakah yang
12
masih mempunyai kemampuan dimasa depan dan perusahaan mana yang tidak
memiliki kemampuan itu, (Uyara dan Tuasikal:2003).
Di Indonesia
free cash flow lebih banyak dipakai untuk membiayai
pengeluaran modal. Hal ini disebabkan masih kurangnya instrumen yang tersedia
sehingga perusahaan harus mengeluarkan sejumlah dana untuk menutupi
kekurangan tersebut, padahal dana tersebut seharusnya dibagikan sebagai dividen.
Bila dalam laporan keuangan itu tidak tercermin kecukupan laba dan aliran kas,
maka pasar akan menanggapi laporan itu dengan pasif karena tidak terlihat sinyal
yang dapat mencerminkan adanya peluang bagi pemegang saham untuk
memperoleh dividen dimasa depan. Sebaliknya pasar akan bereaksi bila tercermin
adanya aliran kas bebas yang dapat memberikan harapan pemegang saham untuk
memperoleh dividen dimasa depan (Uyara dan Tuasikal:2003).
2.1.5 Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Hubungan Profitabilitas dengan
Return Saham
Free Cash Flow adalah sumber dana internal perusahaan yang dapat
digunakan untuk pembayaran dividen, pembelian kembali saham perusahaan, atau
penginvestasian dalam aktiva tetap lainnya (Abdullah:2002). Kepemilikan free
cash flow memberikan sinyal yang baik bagi investor. Pada saat ini investor
sangat hati-hati dalam pengambilan keputusan investasi. Profitabilitas saja tidak
cukup memberikan sinyal kepada investor karena seringkali perusahaan
melakukan manajemen laba (Sugiri dan Abdullah:2003). Menurut (Ross et
al.2000, dalam Tarjo:2005) free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat
13
didistribusikan kepada kreditur atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk
modal kerja atau investasi pada aset tetap. Free cash flow biasanya menimbulkan
konflik antara pemegang saham dan manajer. Hal tersebut terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan diantara kedua belah pihak, yaitu pemegang saham
menginginkan sisa dana tersebut dibagikan untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Manajer berkeinginan dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyekproyek yang menguntungkan karena pada masa mendatang akan menambah
insentif bagi manajer.
ROA merupakan salah satu indikator kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. ROA yang tinggi diidentifikasi sebagai tingginya tingkat
profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi ROA menunjukkan bahwa perusahaan
telah menggunakan asetnya dengan efektif dan efisien dalam rangka
menghasilkan laba. Hal ini dapat memberi keyakinan kepada pemegang saham
bahwa perusahaan akan mampu memberikan return yang lebih besar dikemudian
hari. Pada saat ini investor lebih berhati-hati dalam menentukan investasi yang
dilakukan. Selain melihat indikator utama investor juga melihat indikator lain
dalam pengambilan keputusan investasi. Terkadang profitabilitas tidak cukup
mengungkapkan keadaan perusahaan sebenarnya karena perusahaan seringkali
melakukan manajemen laba. Manajemen laba yang dilakukan perusahaan dapat
membuat keputusan investasi menjadi kurang baik. Perusahaan selalu
berkeinginan untuk menunjukkan kinerja perusahaan melalui laba yang baik.
Investor dapat menggunakan profitabilitas sebagai indikator pengambilan
keputusan investasi yang dilakukan, namun untuk memperkuat keyakinan akan
14
investasi yang dilakukan dapat digunakan free cash flow. Free cash flow yang
dimiliki perusahaan dapat memberikan sinyal positif bagi investor yang
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dan memungkinkan
pembagian dividen.
2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian-penelitian mengenai hubungan profitabilitas terhadap return
saham dan free cash flow yang telah dilakukan sebelumya adalah sebagai berikut:
Negara (2004), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat
profitabilitas dan struktur hutang terhadap return saham dan mengetahui pengaruh
volume perdagangan terhadap hubungan antara tingkat profitabilitas dengan
return saham. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier
berganda. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tingkat
profitabilitas dan struktur hutang secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham, secara parsial ROA berpengaruh positif terhadap return
saham, total Debt To Total Capital Assets (DAR) berpengaruh positif terhadap
return saham. Setelah dimoderasi diperoleh hasil bahwa interaksi antara volume
perdagangan dengan ROA mampu dimoderasi. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah penggunaan variabel profitabilitas yaitu ROA.
Perbedaanya adalah variabel moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
free cash flow.
Suryaningsih (2005), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
free cash flow terhadap hubungan antara keputusan pendanaan dengan return
15
saham dan pengaruh free cash flow terhadap hubungan antara pembayaran dividen
dengan return saham. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis
regresi linier berganda. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
bahwa free cash flow mampu memperkuat hubungan antara keputusan pendanaan
dengan return saham dan free cash flow mampu memperkuat hubungan antara
pembayaran deviden dengan return saham. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah penggunaan free cash flow sebagai variabel
moderasi. Perbedaannya adalah pada penelitian ini mengetahui pengaruh
profitabilitas terhadap return saham.
Dyatmika (2004), penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris
mengenai hubungan ROA terhadap return saham. Teknik analisis yang digunakan
adalah teknik analisis regresi linier berganda. Kesimpulan yang diperoleh adalah
bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan ROA sebagai salah satu
variabel penelitian. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini digunakan free cash
flow sebagai variabel moderasi.
Suwitra (2003), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
rasio profitabilitas terhadap tingkat pengembalian investasi saham. Teknik analisis
yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Kesimpulan yang
diperoleh adalah bahwa rasio profitabilitas secara serempak berpengaruh terhadap
tingkat pengembalian investasi saham. Rasio profitabilitas berdasarkan EVA
secara parsial mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi dan
rasio profitabilitas berdasarkan pendekatan ROI dan ROE secara parsial tidak
16
mempunyai pengaruh yang terhadap tingkat pengembalian investasi. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah meneliti pengaruh
profitabilitas terhadap return saham (pengembalian investasi). Perbedaannya
adalah dalam penelitian ini digunakan ROA sebagai rasio profitabilitas.
Antara (2004), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio
profitabilitas terhadap return saham dan pengaruh kepemilikan saham oleh publik
terhadap hubungan profitabilitas dengan return saham. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa ROA secara parsial tidak mempunyai
pengaruh terhadap return saham, sedangkan ROA dan EPS secara simultan
berpengaruh terhadap return saham dan terdapat pengaruh kepemilikan saham
oleh publik terhadap hubungan EPS dengan return saham, namun tidak ada
pengaruh kepemilikan saham oleh publik terhadap ROA dengan return saham.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah meneliti pengaruh
profitabilitas terhadap return saham. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini
hanya digunakan ROA sebagai rasio profitabilitas.
Uyara dan Tuasikal (2003), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh moderasi aliran kas bebas terhadap hubungan rasio pembayaran dividen
dan pengeluaran modal dengan earning response coefficients. Teknik analisis
yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Kesimpulan yang
diperoleh adalah bahwa rasio pembayaran dividen dan earning response
coefficients berbanding lurus sebelum diregresi dan aliran kas bebas mampu
mempengaruhi hubungan rasio pembayaran dividen dan earning response
17
coefficients, bahwa pengeluaran modal tidak dapat menjelaskan variasi earning
response coefficients dan aliran kas bebas tidak berpengaruh terhadap hubungan
antara pengeluaran modal dan earning response coefficients. Persamaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan moderasi aliran kas bebas.
Perbedaannya adalah dalam penelitian ini meneliti hubungan profitabilitas dengan
returnsaham.
18
Tabel 2.1. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya
No Nama Peneliti
Objek
Variabel Penelitian
Penelitian
dan Pengukuran
Variabel
1. Negara
Perusahaan
DV: return saham
Food
& IV
: struktur
Beverage
hutang
diukur
yang
dengan DAR (total
terdaftar di debt to total capital
BEJ periode assets)
dan
2000-2002
profitabilitas diukur
dengan ROA MV:
volume
perdagangan
2. Dyatmika
Perusahaan DV: Return saham
manufaktur IV: ROA
yang listed
di BEJ
3.
Suryaningsih
Perusahaan
manufaktur
di BEJ
DV: return saham
IV:
keputusan
pendanaan
MV: Free cash flow
4.
Suwitra
Perusahaan DV:
tingkat
indeks LQ- pengembalian
45 di BEJ
investasi
dengan
stock return
Teknik
Analisis
Data
teknik
analisis
regresi
linier
berganda
teknik
analisis
regresi
linier
berganda
teknik
analisis
regresi
linier
berganda
teknik
analisis
regresi
linier
19
Hasil Penelitian
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
bahwa tingkat profitabilitas dan struktur hutang secara
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham, secara parsial ROA berpengaruh positif terhadap
return saham, total debt to total capital assets (DAR)
berpengaruh positif terhadap return saham. Setelah
dimoderasi diperoleh hasil bahwa interaksi antara
volume perdagangan dengan ROA mampu dimoderasi
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa
berpengaruh positif terhadap return saham
ROA
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah
bahwa free cash flow mampu memperkuat hubungan
antara keputusan pendanaan dengan return saham dan
free cash flow mampu memperkuat hubungan antara
pembayaran deviden dengan return saham
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa rasio
profitabilitas secara serempak berpengaruh nyata
terhadap tingkat pengembalian investasi saham. Rasio
profitabilitas berdasarkan EVA secara parsial mempunyai
IV:
profitabilitas berganda
dengan ROI, ROE,
dan EVA
5.
Antara
Perusahaan
manufaktur
di BEJ
6.
Uyara
dan Perusahaan
Tuasikal
yang
terdaftar di
BEJ
DV: return saham
IV:
profitabilitas
dengan ROA dan
EPS
MV: kepemilikan
saham
teknik
analisis
regresi
linier
berganda
DV:
earning
response
coefficients
IV:
Rasio
pembayaran
dividen
dan
pengeluaran modal
MV: Free cash flow
teknik
analisis
regresi
linier
berganda
Keterangan:
- Dependent Variabel: DV
- Independent Variabel: IV
- Moderation Variabel: MV
20
pengaruh nyata terhadap tingkat pengembalian investasi
dan rasio profitabilitas berdasarkan pendekatan ROI dan
ROE secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap tingkat pengembalian investasi
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa ROA secara
parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap return
saham, sedangkan ROA dan EPS secara simultan
berpengaruh terhadap return saham dan terdapat
pengaruh kepemilikan saham oleh publik terhadap
hubungan EPS dengan return saham, namun tidak ada
pengaruh kepemilikan saham oleh publik terhadap ROA
dengan return saham
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa rasio
pembayaran dividen dan earning response coefficients
berbanding lurus sebelum diregresi dan aliran kas bebas
mampu memperngaruhi hubungan rasio pembayaran
dividen dan earning response coefficients, bahwa
pengeluaran modal tidak dapat menjelaskan variasi
earning response coefficients dan aliran kas bebas tidak
berpengaruh terhadap hubungan antara pengeluaran
modal dan earning response coefficients
2.3 Rumusan Hipotesis
Dalam penelitian (Susanti:2000), (Dyatmika:2004), (Negara:2004), dan
(Jogiyanto dan Chendrawati:1999) menyimpulkan bahwa rasio profitabilitas yaitu
ROA (return on assets) berpengaruh terhadap return saham. Bertolak belakang
dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Antara:2004), dan (Nilawati:2004)
(Krisnawan:2003), (Suwitra:2003),
diperoleh kesimpulan bahwa profitabilitas
(ROA) tidak berpengaruh terhadap return saham.
H1: profitabilitas berpengaruh terhadap return saham.
Analisis berbasis arus kas dapat menggunakan pendekatan arus kas total
yang dibagi menjadi tiga komponen yaitu operating, investing, dan financing.
Menurut (White et al:1997, dalam Widanaputra 2003) Free cash flow merupakan
pendekatan potensial yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan
tersebut. Free cash flow (FCF) merupakan sumber dana internal perusahaan yang
penggunaannya tergantung pada kebijakan manajer. Penggunaan disini adalah
pembayaran deviden, pembelian kembali saham perusahan, atau penginvestasian
dalam
aktiva
tetap
atau
aktiva
lainnya
(Abdullah:2002).
Menurut
(Widanaputra:2003) perusahaan yang memiliki rasio pembayaran deviden yang
tinggi dan FCF yang tinggi akan direspon positif oleh pasar. Konflik hasil pada
penelitian sebelumnya mengenai pengaruh profitabilitas terhadap return saham
mengindikasikan terdapat faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut dan FCF
dapat digunakan sebagai penguat informasi bagi investor.
H2: free cash flow mempunyai pengaruh terhadap hubungan profitabilitas
dengan return saham.
21
Download