1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan dan
peradaban membawa manusia pada keadaan yang semakin kompleks atas
kebutuhan. Di samping ini manusia juga berusaha untuk memaksimalkan
kebutuhannya, yaitu berupa barang-barang atau jasa baik dalam jenis kualitasnya.
Semua ini dilakukan dengan berbagai cara, usaha dan kesempatan yang ada.
Menurut Abraham Maslow, manusia dibagi dalam suatu hirearki yang
ditunjukkan dengan ilmu jenjang kebutuhan tersebut adalah kebutuhan Fisiologis,
kebutuhan harga diri dan kebutuhan pernyataan diri dari kebutuhan Fisiologis
biasanya dipenuhi terlebih dahulu dengan memperhatikan kebutuhan sandang,
pangan dan papan. Selama kebutuhan ini belum terpenuhi, individu tidak akan
memfokuskan diri dalam memenuhi kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi.
Sebaliknya jika kebutuhan yang paling mendasar telah terpenuhi, maka akan
muncul kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa kebutuhan bersifat
kompleks (Gibson,1995,p.97).
Di dalam usaha memenuhi kebutuan itu, tidak akan terlepas dari berbagai
pertimbangan-pertimbangan baik secara spontan, rutinitas maupun pertimbangan
yang telah mereka pelajari. Maka dapat disimpulkan bahwa konsumen di dalam
mengambil keputusannya untuk berperilaku dalam berbelanja tergantung atas
faktor-faktor berupa keuntungan yang didapat, lokasi, kelengkapan produk dan
harga. Sebagai dasar keputusan awal tempat merupakan faktor yang sangat
dominan dalam pertimbangan dalam menganbil keputusan berbelana. Karena
2
pada akhirnya akan berhubung dengan harga, kualitas produk dan fasilitasfasilitas lain yang mendukung kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Di dalam mengambil keputusannya untuk membeli, konsumen selalu
melihat sikap terhadap hampir segala hal, termasuk keputusan di mana mereka
harus membeli baik barang atau jasa yang mereka kehendaki. Selain itu
dipengaruhi oleh perasaan rasional, perasaaan emosional dan kecenderungan
tindak seseorang yang menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap suatu
benda atau gagasan. Adapun pengertian dari suatu sikap dari ilmu pemasaran
adalah : Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bersikap
terhadap penawaran suatu produk atau jasa dalam masalah yang baik maupun
tidak baik, kurang baik, secara konsisten (Swastha dan Handoko, 1978, p.92).
Tingkah laku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Oleh karena itu baik pihakpihak pengusaha atau produsen harus mengetahui kerangka pemikiran berperilaku
yaitu lebih baik atau tidak menjadi objek. Untuk mengetahui hal tersebut
dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen, faktor-faktor yang
mempengaruhi terhadap sikap minat konsumen.
Minat mempunyai hubungan yang erat dengan proses pengambilan
keputusan untuk memilih, dalam hal ini memutuskan berbelanja atau tidak
berberbelanja. Minat berarti mempunyai perhatian khusus terhadap produk atau
jasa. Apabila konsumen mempunyai perhatian terhadap produk atau jasa itu baik,
3
Maka konsumen akan terlihat dalam usaha untuk memperoleh, mempergunakan,
menentukan produk dan jasa. Jadi minat mempunyai hubungan yang positif
dengan perilaku konsumen, yaitu mendorong untuk melakukan sesuatu untuk
memiliki produk atau jasa tersebut.
Sehingga, hal ini harus memperhatikan minat konsumen untuk berbelanja di
Mirota Batik Jl. Jendral Ahmad Yani 9 Yogyakarta, dalam memasarkan produkproduknya. Pihak pemasaran harus mampu mengubah minat terhadap perilaku
konsumen sampai proses pengambilan keputusan untuk berbelanja yaitu dengan
cara memberikan informasi yang jelas terhadap produk yang ditawarkan. Bertolak
dari definisi di atas penulis mencoba untuk meneliti minat dimana kebutuhan
barang dan jasa itu diperoleh. Di samping itu juga memberi masukan bagi
pengusaha agar dapat diolah menjadi acuan untuk strategi-strategi pemasaran.
Dengan ini penulis mengambil judul penelitian : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumen Terhadap Minat Berbelanja Di Mirota Batik
Malioboro”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut : Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat konsumen untuk
berbelanja di “Mirota Batik Malioboro Yogyakarta” ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
mempengaruhi minat konsumen berbelanja di Mirota Batik Malioboro
Yogyakarta.
4
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian terarah, dan kemampuan penulis terbatas maka masalah yang
dibahas yaitu :
A. Yang dimaksud konsumen disini adalah setiap individu yang berbelanja di
Mirota Batik Malioboro Yogyakarta
B. Untuk menentukan atribut apa yang akan digunakan, maka peneliti
melakukan wawancara dan menyebarkan kusioner sebanyak 15 orang
responden. Adapun atribut- atribut yang mempengaruhi konsumen adalah:
a.
Harga
b.
Keamanan
c.
Kualitas Produk
d.
Khas Keraton
e.
Kenyamanan Berbelanja
f.
Lokasi
C. Banyaknya kusioner yang diberikan adalah 100 orang responden.
1.5 Manfaat Penelitian
A. Bagi pihak pengusaha
Membantu pengusaha Mirota Batik Malioboro Yogyakarta dalam
menetapkan kebijakan untuk kegiatan pemasaran. Agar tetap survive di
dalam mengelola perusahaan dan dapat digunakan untuk mengembangkan
strategi pemasaran, terutama untuk menghadapi para pesaing sejenis.
5
B. Bagi Penulis
Sebagai penerapan ilmu teori dari bangku kuliah.
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
dikemukakan dalam perumusan masalah. Hipotesis tersebut harus diuji
kebenarannya atau tidak kebenarannya lewat pengumpulan dan penganalisaaan
data ( Darwanto dan Pangestu, 1987,p. 13).
Berdasarkan hipotesis sementara, peneliti beranggapan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen terhadap minat berbelanja di Mirota Batik
Malioboro Yogyakarta adalah harga, lokasi, kenyamanan, khas keraton,
keamanan, dan kualitas.
1.7 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Metode Pengmpulan data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang
diamati.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan
yang ada sebagai pelengkap dari data perusahaan.
6
2. Cara memperoleh data
a. Kuesioner
Memberikan data pertanyaan atau angket yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
b. Interview
Bertatap muka langsung dengan responden. Yaitu metode pengumpulan
data dengan cara penulis melakukan pengamatan langsung terhadap
perilaku konsumen.
3. Metode pengambilan sampel
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling. Definisi metode purposive sampling yaitu sampling di mana
pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel tersebut
representative
di sini sampelnya meliputi konsumen yang pernah
berbelanja di Mirota Batik Malioboro Yogyakarta.
Download