BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Media Demontrasi dan Media Gambar 2.1.1.1 Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi menurut Moedjono Cs. 1991/1992 dalam Prasetyo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Salatiga 2.1.1.1.1 Pengertian Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah suatu sumber cara menyajikan bahan pelajaran dimana guru atau narasumber atau orang lain dengan sengaja mempertunjukan atau memperagakan tindakan atau langkah-langkah proses yang disertai penjelasan, ilustrasi seperlunya dan siswa mengamati dengan seksama. 2.1.1.1.2 Kelebihan Metode Demonstrasi Metode demonstrasi yang akan penulis gunakan untuk melaksanakan pembelajaran matematika mempunyai kelebihan antara lain : a) Dapat memperjelaskan pemahaman siswa dengan mengamati peragaan dari guru b) Dapat memperkecil kemungkinan terjadinya pemahaman yang salah terhadap bahan pelajaran dibandingkan dengan mendengarkan ceramah dari guru. c) Siswa dapat memperoleh pengalaman langsung mengamati peragaan dalam demonstrasi. d) Dapat mempermudah pemusatan perhatian siswa, karena secara khusus dituntut mengamati secara seksama. e) Mendorong keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum diketahui selama kegiatan demonstrasi berjalan. 2.1.1.1.3 Kelemahan Metode Demonstrasi Selain metode demonstrasi mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan namun semua itu tergantung pada guru yang mengajar. Kelemahan-kelemahan itu antara lain : 6 7 a) Memerlukan waktu yang cukup lama b) Memerlukan persiapan yang matang, teliti dan cermat c) Memerlukan peralatan yang memadai siswa tidak salah persepsi. d) Belum tentu siswa dapat mendemonstrasikan ulang setelah menyaksikan peragaan guru. e) Tidak semua bahan pelajaran dari berbagai bidang studi tepat didemonstrasikan. 2.1.1.1.4 Peran Guru dan Siswa dalam Metode Demonstrasi 2.1.1.1.4.1 Peran Guru Dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi perbantuan media gambar guru mempunyai peranan penting antara lain : a. Guru secara jeli memilih bahan pelajaran yang tepat disajikan dengan demonstrasi. b. Guru perlu merancang langkah-langkah demonstrasi. c. Guru perlu menyiapkan peralatan yang akan dipergunakan d. Menentukan teknik-teknik yang sederhana dan mudah dimengerti oleh siswa 2.1.1.1.4.2 Peran Siswa Apabila guru dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi berperanan penting maka siswa pun juga mempunyai peranan penting karena siswa merupakan subyek dari pembelajaran. Peran itu antara lain : a. Siswa perlu memahami dan ikut mempersiapkan diri sebelum demonstrasi b. Dengan penuh konsentrasi mengikuti langkah demi langkah pada pelaksanaan demonstrasi. c. Pengajuan pertanyaan-pertanyaan hal-hal yang belum jelas d. Membuat catatan - catatan secara teliti terhadap hal-hal penting 2.1.1.1.5 Langkah-langkah Melaksanakan Demonstrasi Pelaksanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran mempunyai langkah – langkah yang harus dilaksanakan antara lain : a) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disajikan b) Guru menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan 8 c) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. d) Seluruh siswa memperhatikan dan menganalisa e) Tiap siswa / kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan. f) Guru dan siswa membuat kesimpulan 2.1.1.2. Media Gambar 2.1.1.2.1. Pengertian Media Gambar Media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyapaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Guru efektif dalam menggunakan media dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar dan siswa akan lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru (Suciati,2005). 2.1.1.2.2. Kelebihan Media Gambar Media gambar yang sering digunakan dalam pembelajaran mempunyai kelebihan antara lain : a) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa b) Menambah daya ingat pada pelajaran c) Meningkatkan motivasi dan minat belajar d) Memperjelas suatu yang masih bersifat abstrak e) Memberikan gambaran pengalaman yang lebih realistik 2.1.1.2.3. Tujuan dan Manfaat Media Gambar Penggunaan media gambar dalam pembelajaran mempunyai tujuan dan manfaat yang sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menguasai materi. Tujuan dan manfaat media gambar itu antara lain : a) Dengan media gambar dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme. b) Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar 9 c) Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar lebih mantap. d) Memberikan pengalaman yang nyata. e) Menumbuhkan penikiran yang teratur dan berkesinambungan. f) Membantu tumbuhnya pemikiran dan kemampuan berbahasa. g) Memeberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisien dan pengalaman belajar lebih sempurna. 2.1.1.2.4. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar Langkah-langkah penggunaan media gambar dalam pembelajaran perlu diketahui oleh guru karena sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Langkah-langkah itu antara lain : a) Langkah Persiapan Guru Guru menetapkan tujuan yang akan dicapai dan penggunaan gambar sehubungan dengan pelajaran yang akan dijelaskan. b) Langkah Persiapan Kelas Perlengkapan yang dibutuhkan sejumlah gambar foto tulisan baik dari majalah, buku, Koran atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. c) Langkah Penyajian Gambar Penyajian gambar dipasang pada papan tulis penting untuk dianalisis. d) Langkah Kegiatan Kegiatan belajar sebagai tindak lanjut dari penggunaan gambar tersebut. e) Evaluasi Guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap media gambar. 2.1.1.3. Langkah-langkah metode demonstrasi berbantuan media gambar Pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi berbantuan media gambar mempunyai langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh seorang guru. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : a. Guru menyajikan gambar sekilas materi yang akan disajikan. 10 b. Guru menyiapkan bahan-bahan atau alat yang diperlukan untuk menganalisa gambar yang berhubungan dengan materi c. Guru menunjuk salah satu siswa atau kelompok untuk mendemonstrasikan operasi hitung campuran bilangan bulat dengan gambar yang telah dipersiapkan. d. Seluruh siswa memperhatikan dan menganalisa. e. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya. f. Guru dan siswa membuat kesimpulan. 2.1.2. Pembelajaran Matematika 2.1.2.1. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fondamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (syah, 2003). Sudjana (1996) berpendapat, belajar adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku dan sikap, ketrampilan, kecakaban, keikhlasan serta perubahan aspek – aspek yang ada pada indivikasi yang belajar. Hamalik (2003) menyajikan dua divinisi umum tentang belajar antara lain : a. Belajar adalah medifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Slameto (2003) merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 11 Menurut Herman Hudoyo (1990) belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan, kegemaran dan sikap siswa terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang tersebut terjadi perubahan tingkah laku. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar terjadi bila ada interaksi antara orang dan lingkungannya yang akan menghasilkan perubahan tingkah laku pada berbagai aspek diantaranya pengetahuan, sikap dan ketrampilan. 2.1.2.2. Mengajar Terminologi belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antar keduanya terdapat hubungan yang erat dan saling mempengaruhi : a. Pengajaran dipandang sebagai persiapan hidup b. Pengajaran adalah suatu proses penyampaian c. Penguasaan penyampaian adalah tujuan utama d. Guru dianggap paling berkuasa e. Murid selalu bertindak sebagai penerima f. Pengajaran hanya berlangsung didalam kelas Slameto (2003), mengajar adalah penyerahan kebudayaan kepada anak didik yang berupa pengalaman dan kecakapan atau usaha untuk mewariskan, kebudayaan masyarakat kepada generasi berikutnya. Menurut De Quliy, mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada siswa dengan cara yang paling cepat dan tepat. 2.1.2.3. Pembelajaran Pembelajaran, merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu : belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pemberi pelajaran. Suherman (1992), mengatakan bahwa pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidikan serta antar peserta didik. 12 Menurut Usman (2001), Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran Inplen suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga pembelajaran matematika di Sekolah Dasar yang merupakan satu bidang pengajaran yang membutuhkan kekhususan dalam strategi pembelajarannya karena matematika adalah ilmu yang bersifat abstrak seperti yang dikemukakan oleh (Sumarno, 2002 : 1.4). Guru matematika di Sekolah Dasar mempunyai tugas yang kompleks. Tugas tersebut antara lain adalah memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan memanfaatkan dengan baik cara peserta didik bbelajar matematika. Memahami cara mengajarkan matematika yang efektif, menerapkan cara memanfaatkan alat Bantu belajar yang diperlukan sehingga pelajaran metamatika itu tersusun sedemikian rupa sehingga pengertian yang terdahulu mendasari pengertian berikutnya. Menurut Russefendi (1989 : 25) dalam modul Esential dan Sulit Pada Pembelajaran Matematika SD (2001), Universitas Terbuka menyatakan bahwa : “Program matematika supaya diberikan secara bertahap agar anak secara bertahap dapat mengkonsolidasikan konsep-konsep melalui kegiatan praktis maupun teoritis.” Siswa Sekolah Dasar mulai dilatih untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah. Oleh karena itu guru harus terampil pula menyusun dan menyelesaikan permasalahan yang sesuai dengan kondisi siswa Sekolah Dasar. Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar matematika di Sekolah Dasar adalah mempelajari setiap konsep secara bertahap untuk mendapatkan pengertian, hubungan-hubungan, simbol-simbol kemudian mengaplikasi kan konsep-konsep kesituasi yang baru. 13 2.2. Kajian Hasil-hasil Penelitian Yang Relevan Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Ibu Hanik Rosydah seorang guru dari SD Negeri Gundih ternyata penerapan metode demonstrasi berbantuan media gambar dapat mengangkatkan hasil belajar matematika kelas 4, SDN Gundih pada materi operasi hitung bilangan pecahan. Dari penelitian tersebut terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Dimana pada pra siklus tuntas hanya 50% dari 44 siswa pada siklus pertama yang tuntas 75% artinya ada 33 siswa dan pada siklus kedua ada peningkatan lagi dari 75% menjadi 90,9% atau 40 siswa. Disamping itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Bapak Karjinanto, S.Pd guru SD Negeri Sumberagung yang menggunakan metode demonstrasi berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPA dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sumberagung Semester I Tahun 2010/2011. Dari hasil penelitian tersebut terjadi peningkatan hasil belajar siswa dimana pada pra siklus siswa hanya mengalami ketuntasan 55 % dari 40 siswa artinya yang tuntas hanya 22 siswa. Setelah ada perbaikan pembelajaran pada siklus I terjadi peningkatan 75 % dan siklus II meningkat kembali menjadi 90 %. Karena keberhasilan tersebut maka diduga dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas V semester I SD Negeri Jatilor pada tahun 2012 / 2013. 2.3. Kerangka Pikir Anak pada usia sekolah dasar sangat membutuhkan media nyata untuk memahami obyek media matematika yang abstrak. Menurut Jean Peaget bahwa anak umur 6 - 12 tahun adalah tahab oprasional kongkrit sehingga sangat membutuhkan gambaran - gambaran yang nyata. Jrumble Buner berpendapat bahwa belajar matematika akan lebih berhasil jika pertama tama menekankan pada konsep dan struktur. Berdasarkan pendapat diatas maka dengan penetapan metode demonstrasi berbantuan media gambar diduga dapat meningkatkan hasil belajar matematika di kelas V SDN Jatilor. Dengan kondisi tersebut maka kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 14 Kondisi awal Tindakan Kondisi akhir Guru belum menerapkan metode demonstrasi dengan berbantuan media gambar. a) Hasil belajar Matematika rendah b) Keaktifan siswa rendah c) Pembelajaran berpusat pada guru Guru Menerapkan metode demonstrasi dengan berbantuan media gambar. a) Pelaksanaan siklus I b) Pelaksanaan siklus II a) Hasil belajar meningkat b) Aktivitas siswa meningkat c) Ketrampilan guru dalam mengajar baik Dari skema diatas jelas bahwa pada kondisi awal sebelum menggunakan metode demonstrasi hasil belajar rendah dan siswa kurang aktif pembelajaran hanya berpusat pada guru. Setelah pembelajaran dilakukan dengan metode Demonstrasi dan dengan berbantuan media gambar diduga hasil akhirnya akan meningkat. 2.4. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas yaitu melalui penerapan metode demonstrasi dengan berbantuan media gambar diduga dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas V SDN Jatilor semester I tahun pelajaran 2012 / 2013 pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat.