pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia

advertisement
PEMANFAATAN BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
MENULIS DI KELAS XI
Eka Listya, Abdussamad, Deden Ramdani
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan
Email: [email protected]
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya standar kualitas buku pelajaran
bahasa Indonesia yang digunakan di sekolah-sekolah. pembelajaran menulis yang
satu di antaranya dipengaruhi oleh kualitas bahan ajar menulis yang terdapat dalam
buku pelajaran bahasa Inodonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pemanfaatan buku pelajaran bahasa Indonesia sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran menulis pada siswa kelas XI semester 1 SMA negeri 1 Rasau Jaya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbentuk kualitatif. Hasil analisis data
dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran menulis oleh guru maupun siswa sudah dimanfaatakn dalam tahap
pembelajaran, hanya saja pemanfaatan buku pelajaran masih belum dimanfaatan
secara eksplisit dalam tahap perencanaan oleh guru dan sebagai sumber belajar oleh
siswa.
Kata kunci: Pemanfaatan buku, sumber belajar, dan pembelajaran menulis
Abstrak: This research is motivated by the quality of teaching writing that one of
them is affected by the quality of the writing instructional materials contained in
Inodonesia language textbooks. This study aims to determine how the use of
Indonesian textbooks as a learning resource in the teaching of writing in the first
semester of grade XI students SMA 1 Rasau Jaya. This study uses descriptive
qualitative form. The results of the data analysis it can be concluded that the use of
the book as a learning resource in the teaching of writing by teachers and students
have been exploited in the learning stage, it's just the use of textbooks is still not used
explicitly in the planning stages by the teacher and as a learning resource by students.
Keyword: Utilization book, learning resources, and learning to write
K
eberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia tidak terlepas dari berbagai
komponen pendukungnya. Satu komponen di antaranya adalah buku pelajaran.
1
Dengan bantuan buku pelajaran bahasa Indonesia, guru terbantu dalam
mengembangkan materi pembelajaran dan siswa dapat mengikuti pemebelajaran
dengan maksimal.
Buku pelajaran merupakan panduan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Siswa dapat menjadikan buku pelajaran sebagai sumber gagasan, pengarah, dan
pemandu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan satu
dari tujuh fungsi buku pelajaran bahasa, yaitu sebagai sumber gagasan dan pendorong
kegiatan-kegiatan belajar mengajar di kelas.
Buku pelajaran merupakan penunjang terlaksananya kurikulum. Dalam
pengorganisasiannya, buku pelajaran harus mengikuti semua prinsip yang terkandung
dalam kurikulum. Oleh karena itu, guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran
harus dapat memilih buku yang berkualitas untuk disajikan kepada siswa agar tujuan
pembelajaran tercapai.
Buku pelajaran bahasa Indonesia sangat berpengaruh dalam pelaksanaan
pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan pendapat Cunningsworth
(dalam Sumardi, 2000: 1) yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
pengaruhnya lebih besar terhadap isi dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
selain buku pelajaran dan bahan ajar lainnya.
Berdasarkan pengalamana pada saat melaksanakan program pengalaman
lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Rasau Jaya buku yang digunakan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran yaitu buku terbitan Erlangga. Buku pembelajaran ini sudah
memenuhi kriteria buku yang berkualitas terbukti dengan pendekatan yang digunakan
dalam buku tersebut sudah sesuai dengan kurikulum. Dengan menggunakan
pendekatan komunikatif dan integratif. Berdasarkan hal itu, ditemukan kasus bahwa
hasil pembelajaran menulis pada siswa kelas XI masih sangat kurang. Kurangnya
keterampilan siswa dalam menulis disebabkan dari beberapa faktor seperti proses
pembelajaran, sumber belajar yang digunakan atau aktivitas siswa di dalam kelas. Hal
ini, yang membuat penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada pembelajaran
menulis berdasarkan pemanfaatan buku pelajaran yang digunakan sebagai sumber
belajar di dalam kelas.
Menurut Walker (dalam Riyanto, 2002: 5) belajar adalah suatu perubahan
dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada
sangkutpautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam
situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainya yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan belajar. Sedangkan menurut Winkel (1996: 53), belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap.
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: ”Perencanaan
proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
2
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar
peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. William H. Newman menjelaskan bahwa
perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan (dalam Abdul Majid, 2007:
15).
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang
disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah: 1) identitas mata pelajaran meliputi: a. satuan
pendidikan, b. kelas, c. semester, d. program studi, e. mata pelajaran atau tema
pelajaran, f. jumlah pertemuan; 2) standar kompetensi merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester
pada suatu mata pelajaran; 3) kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang
harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran; 4) indikator pencapaian
kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian
mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan; 5) tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar;
6) materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; 7)
alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar; 8) metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran; 9) kegiatan
pembelajaran Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkahlangkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan sebagai berikut : a. pendahuluan/pembuka, b. kegiatan inti terdiri atas,
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi; dan c. kegiatan penutup; 10) penilaian hasil
belajar yaitu prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan
dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian; 11)
sumber belajar yaitu Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi
3
dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan keempat atau keterampilan
terakhir dari empat keterampilan berbahasa yang dikuasai siswa. Menurut Tarigan
(1982: 21) menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang garfik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan
gambaran grafik itu. Selain itu, Sabarti, dkk. (dalam Epianus, 2006: 11) mengatakan
bahwa menulis merupakan suatu bentuk komunikasi, merupakan suatu proses
pemikiran yang dimulai dengan pemikiran tentang gagasan yang akan disampikan,
bentuk komunikasi yang berbeda dengan bercakap-cakap dalam tulisan tidak terdapat
intonasi, ekspresi wajah, gerak fisik, serta situasi yang menyertai percakapan,
merupakan suatu ragam komunikasi yang perlu dilengkapi dengan “alat-alat”
penjelasan serta aturan ejaan dan tanda baca, dan merupakan bentuk komunikasi
untuk menyampaikan gagasan penulisan dengan khalayak pembaca yang dibatasi
oleh jarak, tempat, dan waktu.
Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh
proses belajar seseorang. Kegiatan menulis sangat penting dalam era multimedia
sekarang ini, terutama dalam dunia pendidikan. Banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dari kegiatan menulis. Akhadiah, dkk. (1988: 1-2) mengemukakan
kegunaan menulis sebagai berikut: a) dengan menulis kita dapat lebih mengenali
kemampuan dan potensi diri kita. Kita mengetahui sampai dimana pengetahuan kita
tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu kita terpaksa berfikir, menggali
pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar; b) melalui
kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan. Kita terpaksa bernalar:
menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak
pernah kita lakukan jika kita tidak menulis; c) kegiatan menulis lebih banyak
menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang kita
tulis. Dengan demikian kegiatan menulis memperluas wawasan baik secara teoritis
maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan; d) menulis berarti
mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara
tersurat. Dengan demikian, kita dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih
samar bagi diri kita sendiri; e) memulai tulisan kita akan dapat meninjau serta menilai
gagasan kita sendiri secara lebih objektif; f) dengan menulis di atas kertas kita akan
lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara
tersurat, dalam konteks yang lebih konkret; g) tugas menulis menenai suatu topik
mendorong kita belajar secara aktif. Kita harus menjadi penemu sekaligus pemecah
masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi orang lain; h) kegiatan menulis
yang terencana akan membiasakan kita berpikir serta berbahasa secara tertib.
Tujuan pembelajaran menulis pada hakikatnya adalah membimbing dan
membina siswa agar mampu melakukan kegiatan menulis. Menurut Syafi’e (dalam
Abdussamad, 2002: 38) kemampuan menulis meliputi kemampuan menemukan
masalah yang akan ditulis, kepekaan terhadap kondisi bahasa, kemampuan menyusun
4
perencanaan tulisan, kemampuan menggunakan bahasa, kemampuan memulai
menulis, dan kemampuan memeriksa naskah karangan sendiri.
METODE
Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk
meneliti suatu objek. Nawawi (2005: 61) mengatakan bahwa metode pada dasarnya
berarti cara yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Nawawi (2005: 83) mengemukakan bahwa metode deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang,
lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan pada fakta-fakta
yang tampak atau sebgaimana adanya.
Berkenaan dengan pengertian dan tujuan di atas, penggunaan metode
deskriptif dalam penelitian ini didasarkan atar pertimbangan berikut: a) Penelitian
dilakukan pada saat sekarang dengan masalah-masalah yang bersifat aktual; b)
Penelitian ini dimaksudkan untuk memecahkan masalah sebagaimana adanya
mengenai objek yang diteliti; c) Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan
atau melukiskan keadaan objek penelitian.
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk
penelitian kualitatif. Moleong (2012: 49) mengemukakan bahwa dalam penelitian
kualitatif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Berdasarkan pengertian tersebut, penggunaan bentuk penelitian kualitatif
dalam penelitian ini dikarenakan datanya bukan berupa angka-angka melainkan katakata. Penelitian ini juga berupa pendeskripsian kesesuaian sajian materi pembelajaran
menulis, kesesuian penyampain materi oleh guru dan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran menulis dengan buku Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
guru.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi kelas dan teknik penelitian langsung berupa wawancara. Adapun teknik
wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur
adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Penelitian yang menggunakan jenis
wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja (Moleong, 2012:
190).
Pengumpulan data ditempuh dengan teknik: (1) mempersiapkan pertanyaan
sesuai dengan masalah penelitian; (2) menata-urutan pertanyaan; (3) melaksanakan
wawancara; (4) mencatat hasil wawancara; dan (5) mengklasifikasikan hasil
wawancara sesuai dengan masalah penelitian.
Adapun alat bantu (intrumen penelitian) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: a) Panduan Wawancara: Panduan wawancara digunakan agar
wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. panduan ini
5
disusun tidak hanya berdasarkan ttujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti; b) Alat Perekam: Alat perekam berguna
sebagai alat bantu pada saat wawancara berlangsung, agar peneliti dapat
berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa harus berhenti untuk mencatat
jawaban-jawaban dari narasumber. Dalam pengumpulan data, alat perekam baru
dapat digunakan setelah mendapat ijin dari narasumber untuk mempergunakan alat
tersebut pada saat wawancara berlangsung; c) Catatan-catatan: Pencatatan adalah cara
mencatat data yang sudah tersedia disumber-sumber data. Dalam penelitian ini yaitu
dengan mencatat hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti dapat dari
dokumen-dokumen, arsip-arsip, literatur, catatan-catatan dan sebagainya yang
berkaitan dengan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar dalam
rencana penyusunan pembelajaran (RPP). Pada buku pelajaran Berbahasa
Indonesia kelas XI semester 1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam
aspek menulis yaitu sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2)
Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan dan; 3) Pembelajaran
menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis.
Pembelajaran menulis surat dagang
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber
belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis surat dagang oleh
guru. Dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah relevan
dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam buku. Hanya saja,
penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum dicantumkan secara
eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman pada buku pelajaran dalam perencanaan
kegiatan pembelajaran. Walaupun, dalam merancang RPP oleh guru buku pelajaran
sudah dicantumkan sebagai sumber belajar.
Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan
pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut.
Kegiatan pembelajaran
TAHAP
PEMBUKA
(Apresiasi)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
1. Mengecek kehadiran siswa
Bersahabat/
2. Guru menanyakan kepada siswa siapa komunikatif
yang orang tuanya berdagang/ berniaga.
6
INTI
Kepada yang bersangkutan guru bertanya
lebih lanjut bagaimana cara orang tua
melakukan pengadaan dan pemasaran
barang-barang dagangannya. Apakah
dalam proses tersebut terjadi proses surat
menyurat.
3. Siswa
diberi
kesempatan
untuk
mengungkapkan pengalaman nyata/
pengetahuannya tentang surat menyurat
dagang.
4. Guru menunjukkan bebrapa contoh surat
dagang/niaga.
Pertemuan ke-1
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan peran penting surat
menyurat dalam dunia bisnis
2. Siswa mencermati sebuah contoh surat
dagang
dan
diminta
untuk
mengidentifikasi sistematika dan pokokpokok isinya.
Elaborasi
1. Siswa mencermati bahasa (redaksional
kalimat, diksi, gaya tuturan) surat
dagang.
2. Dengan
panduan
guru,
siswa
merumuskan sistematika, struktur isi, dan
ragam bahasa surat niaga.
3. Guru menyebutkan dan menjelaskan
jenis-jenis surat dagang.
4. Siswa mencermati contoh-contoh surat
dagang yang disajikan di buku teks dan
melulai
berdiskusi
kelompok
mengidentifikasi jenisnya.
5. Siswa mempersentasikan hasil kerja
kelompoknya di muka kelas dan
ditanggapi oleh kelompok yang lain.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang
belum diketahui
Pertemuan ke-2 (90)
Eksplorasi
1. siswa menulis serangkaian surat dagang,
mulai dari surat penawaran sampai
Kreatif
Kreatif
7
pengajuan klaim.
2. Siswa saling menukarkan dan mengedit
surat hasil karangannya.
Elaborasi
1. Siswa memperbaiki karangan suratnya
berdasarkan catatan hasil penyuntingan
teman.
PENUTUP
(Internalisasi
refleksi)
dan
1. Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji
Teori untuk mereview konsepkonsep penting tentang surat
niaga/dagang yang telah dipelajari.
2. Siswa diajak untuk merefleksikan
nilai-nilai serta kecakapan hidup
(live skill) yang bias dipetik dari
pembelajaran.
3. Siswa
didorong
untuk
mempraktikkan kompetensi menulis
surat dagang yang telah dikuasainya
untuk keperluan hidup sehari-hari.
Bersahabat/
kominukatif
(kutipan lampiran 1 RPP 1 halaman 90-93 )

Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber
belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis proposal oleh guru.
Pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam penyusunan RPP masih belum
tercantum secara jalas. Namun, dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang
oleh guru sudah relevan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam
buku. Hanya saja, penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum
dicantumkan secara eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman buku pelajaran dalam
perencanaan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Walaupun, dalam
merancang RPP oleh guru buku pelajaran sudah dicantumkan sebagai sumber belajar.
Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan
pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut.
8
Kegiatan Pembelajaran
TAHAP
PEMBUKA
(Apresiasi)
INTI
PENUTUP
(Internalisasi
refleksi)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa


Bersahabat/
Mengecek kehadiran siswa
Siswa ditanya mengenai pengertian dan komunikatif
tujuan penulisan proposal.
 Siswa ditanya mengenai manfaat
penulisan proposal.
Kreatif
Eksplorasi
1. Siswa membaca dan memahami contoh
proposal di dalam buku teks.
2. Siswa mengidentifikasi komponen atau
unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah
proposal.
Elaborasi
1. Siswa menulis proposal sesuai dengan
keperluan dengan menerapkan kalimat
tunggal.
2. Siswa membahas proposal dalam
kelompok kesil untuk mendapatkan
masukan perbaikan.
3. Siswa memperbaiki proposal susunannya
berdasarkan masukkan dari teman.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui
1. Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teori
Bersahabat/
dan
untuk mereview konsep-konsep penting
Kominukatif
tentang surat niaga/dagang yang telah
dipelajari
2. Siswa diajak untuk merefleksikan nilainilai serta kecakapan hidup (live skill)
yang bias dipetik dari pembelajaran
(kutipan lampiran 2 RPP 2 halaman 97-98 )
9
Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber
belajar dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menulis daftar pustaka dan
catatan kaki oleh guru. Dari tahapan perencanaan pembelajaran di atas, pemanfaatan
buku sebagai sumber belajar dalam penyusunan RPP masih belum tercantum secara
jalas. Namun, dari langkah-langkah pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah
relevan dengan langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam buku. Hanya saja,
penggunaan buku dalam perencanaan pembelajaran masih belum dicantumkan secara
eksplisit. Misalnya, menuliskan halaman buku pelajaran pada perencanaan kegiatan
pembelajaran. Walaupun, dalam merancang RPP oleh guru buku pelajaran sudah
dicantumkan sebagai sumber belajar.
Terkait dengan pemanfaatan buku sebagai sumber belajar dalam perencanaan
pembelajaran, dapat dilihat dari kutipan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
dengan tahapan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran
TAHAP
PEMBUKA
(Apresiasi)
INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
1. Mengecek kehadiran siswa
Bersahabat/
2. Siswa
ditanya
mengenai
alasan komunikatif
penyususnan catatan kaki dan daftar
pustaka
3. Siswa ditanya mengenai referensi yang
bisa disusun menjadi catatan kaki dan
daftar pustaka
Kreatif
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan memahami pengertian
dan fungsi catatan kaki
2. Siswa melengkapi karya tulis dengan
daftar pustaka dan catatan kaki
Elaborasi
Siswa berdiskusi untuk:
1. Memahami pengertian dan fungsi catatan
kaki
2. Mengidentifikasi unsur-unsur catatan
kaki.
3. Memahami cara menyusun catatan kaki
4. Menyusun catatan kaki
5. Mengidentifikasi unsur-unsur daftar
pustaka
6. Memahami cara menyusun daftar
10
PENUTUP
(Internalisasi
refleksi)
pustaka
7. Menyusun
daftar
pustaka
untuk
melengkapi karya tulis
Secara bergantian juru bicara kelompok
mempersentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya.
Siswa memberikan tanggapan atas persentasi
kelompok lain.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, siswa:
1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui
2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum
diketahui.
1. Siswa diminta menjelaskan kesulitan
dan
yang dialaminya dalam menyususn
catatan kaki dan daftar pustaka
2. Siswa
diminta
mengungkapkan
pendapatnya mengenai karya tulis apa
saja yang bias dilengkapi dengan catatan
kaki dan daftar pustakas
Bersahabat/
Kominukatif
(kutipan lampiran 3 RPP 3 halaman 103-105 )
B. Pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pada buku pelajaran Berbahasa Indonesia kelas XI
semester 1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam aspek menulis yaitu
sebagai berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2) Pembelajaran menulis
proposal untuk berbagai kegiatan dan; 3)Pembelajaran menulis daftar pustaka
dan catatan kaki dalam karya tulis.
Pelaksanaan pembelajaran menulis surat dagang
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas
pada tanggal 10 September 2013, guru sudah melakukan tahapan-tahapan
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah
dirancang sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku
sebagai sumber belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
guru. Hal ini, dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran
berlangsung.
Pelaksanaan pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas
pada tanggal 18 September 2013, guru juga melakukan tahapan-tahapan pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber
11
belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru. Hal ini,
dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam
karya tulis
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis di dalam kelas
pada tanggal 25 September 2013, guru juga melakukan tahapan-tahapan pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Terkait dengan hal itu, dapat dilihat pemanfaatan buku sebagai sumber
belajar pada saat pelaksaan sudah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh guru. Hal ini,
dapat dilihat dari implementasi buku pada saat pembelajaran berlangsung.
C. Hasil pemanfaatan buku pelajaran bahasa indonesia sebagai sumber belajar bagi
siswa di dalam kelas. Pada buku pelajaran Berbahasa Indonesia kelas XI semester
1 terbitan Erlangga terdapat tiga kompetensi dalam aspek menulis yaitu sebagai
berikut: 1) Pembelajaran menulis surat dagang; 2) Pembelajaran menulis proposal
untuk berbagai kegiatan dan; 3) Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan
kaki dalam karya tulis.
Pembelajaran menulis surat dagang
Berdasarkan hasil pengamatan di dalam kelas dan hasil wawancara dari
beberapa siswa yang dipilih secara acak yang dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran pada tanggal 10 September 2013. Sebagian besar siswa yang
diwawancara tidak memahami bagaimana cara membuat surat penawaran yang baik
dan benar. Pada saat mengerjakan tugas secara mandiri, terbukti tidak ada siswa yang
berusaha untuk memperoleh buku yang dijadikan guru sebagai sumber belajar di
dalam kelas. Ketika siswa menemukan kesulitan pada saat mengerjakan tugas, siswa
lebih senang menggunakan sumber lain misalnya mencari contoh-contoh dari
internet. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat jelas buku pelajaran sebagai sumber
belajar oleh siswa masih belum dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil pengamatan
penulis di dalam kelas, siswa tidak sepenuhnya memanfaatkan buku pelajaran yang
hanya dibagikan pada saat proses pembelajaran berlangsung saja.
Pembelajaran menulis proposal untuk berbagai kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa siswa yang dipilih secara acak
yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada tanggal 18 September 2013.
Sebagian besar siswa yang diwawancara tidak memahami bagaimana cara membuat
proposal yang baik dan benar. Ketika mengerjakan tugas secara mandiri siswa tidak
menggunakan buku pelajaran yang digunakan oleh guru sebagai sumber belajar di
dalam kelas. Terbukti tidak ada siswa yang berusaha untuk memperoleh buku
tersebut sebagai sumber belajar. Ketika siswa menemukan kesulitan pada saat
mengerjakan tugas, siswa lebih senang menggunakan sumber lain seperti mencari
contoh-contoh dari internet. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat jelas buku
12
pelajaran sebagai sumber belajar oleh siswa masih belum dimanfaatkan dengan baik.
Dari hasil pengamatan penulis di dalam kelas, siswa tidak sepenuhnya memanfaatkan
buku pelajaran yang hanya dibagikan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Pembelajaran menulis daftar pustaka dan catatan kaki dalam karya tulis
Walaupun jumlah buku masih sangat kurang, tetapi dalam proses
pembelajaran menulis catatan kaki dan daftar pustaka siswa dapat memahami
bagaimana penulisan yang sesuai dengan kaidahnya. Berdasarkan hasil wawancara
dari beberapa siswa yang dipilih secara acak yang dilakukan setelah kegiatan
pembelajaran pada tanggal 25 September 2013, semua siswa yang diwawancara telah
memahami bagaimana cara menulis catatan kaki dan daftar pustaka yang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pembelajaran menulis catatan kaki dan daftar
pustaka siswa juga memanfaatkan buku pelajaran sebagai sumber belajar menulis
dengan baik. Hal ini, dapat dilihat dari kemampuan siswa memahami bagaimana cara
menulis catatan kaki dan daftar pustaka. Siswa juga mencatat semua hal-hal penting
dalam penulisan catatan kaki dan daftar pustaka. Berdasarkan pemaparan di atas,
dapat dilihat secara jelas bahwa dalam pembelajaran menulis daftaar pustaka dan
catatan kaki siswa sudah memanfaatkan buku pelajaran sebagai sumber belajar baik
ketika pembelajaran di dalam kelas maupun pembelajaran secara mandiri. Karena,
siswa sudah mencatata hal-hal penting yang terdapat pada penulisan catatan kaki dan
daftar pustaka.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakuakan, dapat disimpulkan
tentang pemanfaatan buku pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XI sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran menulis. Pemanfaatan buku sebagai sumber belajar baik
oleh guru maupun siswa sudah dimanfaatan dengan baik, hanya saja pemanfaatan
buku masih belum digunakan secara eksplisit.
Saran
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakuakan, penulis memeberikan
saran kepada pihak sekolah agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik satu
diantara yang mempengaruhi hal tersebut adalah buku pelajaran. Dengan kurangnya
buku pelajaran pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung hal ini dapat
mengakibatkan proses belajar tidak akan berjalan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad. 2002. Kualitas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SMU. Tesis pada
Program Pasca Sarjana di Universitas Negeri Semarang (Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia).
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1996. Menulis. Jakarta: Depdikbud.
13
Epianus. 2006. Implementasi Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia 2004 dalam
Pembelajaran Menulis di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 2 Pontianak
Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi pada FKIP Untan Pontianak.
Gulo, W. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: Rosda Karya.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sudibiyo, Bambang. 2007. Permendiknas No. 41 Tahun 2007. Jakarta: Depdiknas
Sumardi. 2000. Penggunaan dan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa Indonesia SD
Jakarta: Grasindo.
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
14
Download