MEP- SARAHA EFEKNF MENUJU TERNAK DAN IKAN SEHATTANPA EFEK RESIDU Oleh: Drs. Sukanto, M. Kes* PENDAHULUAN Usaha peternakan {sapi, kerbau, kambing, unggas) dan perikanan merupakan usaha kecilyang banyak diusahakan oleh masyarakat. Berdasarkan data statistik Ditjen Peternakan Deptan Rl 2005 produksi daging di lndonesia hampir mencapai 900 ton per tahun. Produksi daging Jawa Tengah menduduki urutan ke empat sebesar 54.L4O ton per tahun setelah Jabar, Jatim dan DKljaya. Galangbres Bralingmascakeb {Tegal, Pemalang, Brebes, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, dan Banjarnegara) merupakan sentra produksi ternak unggas ayam pedaging di wilayah JATENG bagian barat dan selatan. Hal ini menunjukkan perkembangan ternak ayam Broiler cukup oesat. Budidaya ayam Broiler rnempunyai beberapa xeungg-uiian diband,mg denga:t budidaya ternak lainnya: 1) hanya membutuhkan lahan yang sempit, 2)waktu pemelinaraan pendet" umur 35 hari sudah dipanen, 3) tekhnologinya sederhana, 4) sapronakannya tersedia dan nnr.:cian didapat, 5)terdapat pola kemitraan, 6) produknya mudah dipasarkan. Namun beberapa hal yang menjadi kendala pemeliharaan ayam Broiler adalah: harga produk jual tidak stabil, dan 2) timbul wabah penyakit 1) infeki mikrobial yang tidak te*endali. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang ternak unggas diantaranya adalah: Colibacillosis, Coccidiosis, Egg Droup Syndrome, Gumboro, Salmonellosis, DN (Disnakkan Kab. Bms, 2010). Kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit infeksi tersebut dapat mencapai 10-90%. Kerugian terbesar mencapai 90% ditlami pada usaha ternak unggas yang terkena Colibacillosis. Pada usaha peternakan yang menerapkan [iqsekuriti dengan menggunakan vaksin secara teratur kerugian bio.unsoed.ac.id akibat wabah penyakit dapat ditekan hingga 10%. Namun demikian pemakaian vaksin, obat dan desinfekan secara teratur akan membawa dampak pada tingginya biaya pemeliharaan dan akr:muiasi residu obat pada daging. 1. Materi disampaikan Pada Program KKN Desa Binangun Kec. Kemojing Kab. Cilacap * Dosen Fakuhas Biologi UNSOED, Purwokerto Pengeluaran biaya untuk pembelian obat, vaksin dan desinfektan pada ternak mencapai Rp 400-Rp500/ekor/siklus pemeliharaan. Tingginya biaya ini masih belum bisa menjamin bahwa panen akan mencapai populasi 90o/o darijumlah DOC yang dipelihara. Dilain pihak tuntutan konsumen akan daging ayam yang sehat dan bebas dari residu efek baik dari obat-obatan maupun kemikalin semakin meningkat, lebih-lebih setelah merebaknya issue flu burung. Berdasarkan kenyataan tersebut maka Fakultas Biologi Unsoed dengan misinya menjadikan pusat pengembangan spesius indigenous dalam memecahkan segala permasalahan di lingkungan masyarakat secara berkelanjutan melalui hasil-hasil kegiatan KP, PKl, penelitian skripsi para mahasiswa dan hasil-hasil penelitian para dosen serta pengabdian masyarakat baik inter maupun antar Fakultas dalam wadah Lembaga Pengabdian Masyarakat telah mengembangkan suatu biotekhnologi dalam pemeliharaan ayam pedaging yang dapat menekan penggunaan obat-obatan, kemikalia, dan mendapatkan produk ayam yang sehat melalui aplikasi MEP*. MEP* merupakan kepanjangan dari Mikroba Efektif Produktif yang positif handal menyehatkan ternak. Probiotik MEP* merupakan kultur campur isolat bakteri indigenous non patogen, gram positif yang terdiri dan : Loctobacillus brevis, l-octaboci!{us dettbare€kii, rsc?obocrilus Jocrrg dan Cellulomanas cellscea. Bersifat Amiblftik, ProteotriUk" SelulooliUh dan non i,lpolitik- Ser''ca mampu menghasilkan vitamin gLZ,C, dan K. Disamping itu kuhur MEPt bersifut antagonisterhadap E. Coli, Salmonella, Shigelo, Vibrio, Aeromonas hydrophylo, dan Pseudomanos. Adanya kemampuan memecah bahan makanan oleh aktivitas enzim-enzim yang dihasilkan jasad probiotik MEP'dan mensintesa vitamin-vitamin tersebut akan membantu proses pencernaan pakan dalam usus sehingga mudah diserap dan aktifitas metabolismenya menjadi lebih baik. Adanya sifut antagonis beberapa agen penyakit darijasad MEP* ayam tumbuh pesat dan sehat. TUJUAN Kegiatan ini bertujuan untuk sosialisasi penerapan dan pengembangan Tekhnologi Tepat Terpadu guna meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak ikan yang sehat tanpa efek residu. 1. bio.unsoed.ac.id Materi disampaikan Pada Program KKN Desa Binangun Kec. Kemojing Kab. Cilacap * Dosen Fakuttas Biologi UNSOED, Purwokerto APLIKASI MEP* penggunaan MEP* cukup melalui air minum dengan dosis satu ml untuk setiap liter yang air minum. penggunaan selama 21 hari secara terus menerus sudah membentuk homogenitas memadai untuk menghambat patogen dalam saluran pencernaan. Dengan demikian ayam akan menjadi sehat dan kebal terhadap serangan penyakit' Hal-hal yang perlu dihindari adalah penggunaan air yang berkaporit, p€nyemprotan dengan desinfektan atau formalin karena dapat membunuh mikrobia yang dikembangkan dalam probiotik. Keuntungan lain adalah tempat air minum tidak perlu di cuci tiap hari, bahkan liter dapat digunakan lebih darisatu kali pemeliharaan. penggunaan probiotik MEP* pada budidaya ayam pedaging dapat menekan biaya operasional penggunaan OVK (Obat, Vaksin, dan Kemikalia) sebesar 5O-8Oo/o, mengurangi polusi lingkungan karena kotoran relative tidak berbau busuk, kotoran relative kering, relatif sedikit lalat serta angka kematian ternak relatif rendah yaitu dibawah 2,5/o. FCR rata-rata 1,555 dengan indeks produksi di atas 292. KINERJA MEP* Xineria NO 1 i2 I i ffiiotik &n i*an il/lEP* Pada euddaya Temak KINERJA DISKRIPSI Kecernaan Pakan Protein Meningkat 1,5 kali lipat. Serat Kasar Meningkat 2,5 kali lipat. MEP* menghasilkan vitamin B, C, dan K yang penting Sintesis Vrtamin bagi metabolisme tubuh. 3 Jumlah Entero Efektif menghambat pertumbuhan Bacteriaceae Entero Bacteriaceae patogen dalam saluran pencernaan Patogen sebesar 54,53%. 4 Kekebalan Tubuh lyam Broiler I Meningkatkan respon kekebalan tubuh ayam i berupa bio.unsoed.ac.id I Peningkatan : I it. Jumlah makropage dari 108 menjadi 5.103 ceillnnl. :. b. Aktivitas Vagositosisi dari 21,33% menjadi 59%. c. Jumlah limfosit dari 23,57% menjadi 46,57':6. d. Tetah terujl ayam rnenjaditoleran terhadap infuksi Dosen Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto It (flu gurung), dengan titer antibodi terhadap Al yang rendah tetapi ayam tetap hidup sehat' Kadar Lemak Daging Kadar lemak daging dada ayam organik dengan Dada I dengan kadar I probiotik MEP* lebih rendah dibanding I lemak daging dada ayam kampung maupun ayam l'l I--l I broiler konvensional I I {2%;2,1%;2,275%}' I Kadar lemak daging paha ayam or.g.nif hampir sama Paha dibanding ayam kampung yang lebih rendah dan lebih rendah daripada ayam broiler konvensional L, o/o; {L,45a/o} L,92Yol. H'rsit .n'rtisis taboratorium klinik menunjukan bahwa sampel darah tidak mengandung residu unsur Hg2*, Pb, dan Cd. Secara umum penampilan daging ayam organik lebih Penampilan baik dibandingkan dengan ayam broiler konvensional I dan hampir sama dengan dagrng ayam kamcLlr€ Llrrnur 4 h:lan- lMEp* berefuk posrcgf Sistem reProduksi mempercepat kernatargan i gonad sehingga fuse pnoduki telur 5 mirgu hbih I produksi tebift paniar€ I gasik pada ayam betina, fuse dan mencegah kemandulan. Produk telur tahan selama penyimpanan lebih dar 35 hari pada kondisi suhu kamar, dengan performa kuning telur terbungkus membrana vitelina yang tetap utuh bulat MANFAAT bio.unsoed.ac.id Aplikasi MEP* dalam sistem budidaya ternak dan ikan adalah 1. Praktis dan sederhana serta ramah lingkungan' 2. (E' Coli: EPEC, Sslnw/|€tlo Efektif menghambat pertr.rmbuhan beberapa kuman patogen hydruphylia, Pseudamsws typhii, s. Pulorum, shygelta dysentrioe, v. cholerae, Aeromanas 97,5% atau lebih' sp.). menekan angka kematian hingga 2,5% dengan lulus hidup mDalKan rogram nangun Dosen Fakuhas Biologi UNSOED, Purwokerto berarti aplikasi MEP* dapat menekan biaya operasional sebagai pengganti ovK 50%. Disamping itu, perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi dengan bobot 3. Efisien yang sebesar (denganOVK). Bobot badan yang dihasilkan lebih sedikit daripada hasil budidaya tanpa MEP* panen hasil budidaya dengan MEP* lebih besar yaitu mencapai 200-400 gram/ekor daripada tanpa MEP* (dengan oVK)selama waktu pemeliharaan 35 hari. (FcR 1,56). 4. Teruji ternak dari hasil aplikasi MEP* dapat mencegah penyakit infeksi colibacillosis, terhadap Al HsNl' coccidiosis, egg droup syndrome, gumboro, salmonellosis, ND dan toleran 5. pelet ikan dibasahi Penggunaan MEP+ pada ikan dapat dilakukan dengan cara tiap 1kg (disemprot) menggunakan 1 gelas air dingin yang dicampur 1ml MEP+ dan dibiarkan 10 menit agar meresap lebih dalam. Selanjutnya siap diberikan dengan cara ditebarkan. Aplikasi MEP+ pada proses penetasan telur ikan dilakukan dengan cara memberikan tiap 1 berdasarkan kapasitas volume air dalam tempat penetasan dengan dosis 1ml MEP+ 5. penggantian isi bokor air. pemberian probiotik MEP+ cukup sekalidiawal hingga selesaiatau persen air dalam usahanya. Dengan cara demikian daya tetas telur dapat mencapai 100 pemberian pakan, Aplikasi MEp+ pada tahap pembesaran benih dapat diberikan bersamaan 7. yaitu dengan cara tiap kg pakan/pelet dibasahi dengan campuran 2 geias airtawar dan 1r'nl L4F3* tErseraE 6eaT MEP+ dan diaduk hingga merata serta dibiarkan 10 nnent agEi a'dtlt pakan tersebut. selanjutnya langsung bisa dr[berilcanr pada fiikam" Fada sffiern hldmat@ hinn lntensif- c,lnlln secara intensif pemberian pakan disarankan 5%. Pada sistern bud"td'ar sernl pemberian pakan sebanyak 3% dari total biomassa ikan yang dipeliiura' Fernbet'ran Paffir dilakukan pada pagi dan sore hari{2% pagi dan 3% sore hari unturkyang Intensfr atau L5* pagi dan 1,5% sore hari untuk yang semi intensif)' Periode pemberian pakan dilaku*an perubahan jumlah pakan yang diberikan yaitu tiap 10 hari sekali. Jumlah oakan trap perubahan menjadi jumlah pakan awal kali {1,8 sampai 2} untuk ienis ikan [eh, bawal, nLia dan kalper. Untuk ikan gurami 1,4 indek pengalinya. Teknik budidaya dengan cara dernfrkian dapat meningkatkan produktivitas perikanan hingga 1,8 kali lipat dibanding cara budidafa yang tanpa penggunaan probiotik MEP+ g. Aplikasi MEP+ pada ternak ruminansia dapat menceghah penyakit infeksi bakterial dan gungal, membantu pencernaan pakan, meningkatkan daya serap bio.unsoed.ac.id zat makanan, meningkatkan efisiensi pakan, merangsang nafsu makan dan memacu pertumbuhan ternakDengan demikian pola budidaya ternak seperti ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas ternak dengan BBH (Bobot badan harian) sebanyak 1,35k9/hr. 9. Aplikasi MEp+ pada tanaman kacang panjang meningkatkan produktivitas hingga 3 kall iipat- Artinya sekali tanam kacang panjang dapat berproduksi hingga 3 kali periode pan€n' Priode Dosen Fakultas Biologi UNSOED, Punvokerto pertama berproduksi dan berhenti hingga daun rontok, kemudian dilakukan penyemprotan bersemi bagian batang dan pengocoran tanah perakaran akan merangsang batang tanaman dan tumbuh lebih lebat, disusul pembungaan dan pembuahan. Demikian selanjutnya telah dilakukan hal yang sama pada periode berikutnya. Teknik budidada seperti ini dilakukan pada petani ikan di Beji Kecamatan Kedungbanteng BMS' KESIMPUI-AI{ Aplikasi MEp* pada sistem budidaya ternak dan ikan mengurangi biaya operasional yang dipelihara, pembelian OVK sebesa r SOYa, lulus hidup mencapai 97% atau lebih dari DOC dengan produk meningkatkan produktivitas ternak 200-400 gram/ekor selama pemeliharaan 35 hari menggunakan OVK' daging yang sehat tanpa residu efek dibandingkan dengan sistem konvensional pada ternak besar efektif meningkatkan produktivitas dengan PBBH mencapai 1,2 - 1,56 kg atau (rataan 1,36kg)/hr. PENUTUP Makalah ini masih terlalu singkat, namun kiranya dapat digunakan sebagai bahan awal untuk merupakan mencoba memulai memelihara ayam pedaging. Pengalaman dalam memelihara ayam yang sangat berharga untuk diaplikasikan pada masyarakat luas. Apabila ingin rrendatam' ilmu pemeliharaan ayam pedaging dapat ditambah dengan membaca buku-buku pemeliharaan a!.a{rl pedaging. PUSTAKA l-actk Acid Hagi.T. and T. Hoshimo. 2009. Screening and Characterization Of Potential Probiotic Bacteria from cultured common Carp lntestine. Biosci. Biotechnol' Biochem.,73(70' 14791483). Ryndi 20.. aces mbah gogle sukanto dan T.R. sutardi. 200g. pengembangan Budidaya Ayam Broiler secara Nonkonvensional Melalui pemberian Probiotik MEP+. lurnal Pengembangan dan Peneropan Teknologi Vl (11:397-tt09 Widiyastuti E., Sukanto dan Siti Rukayah 2011. Pengelolaan Air Terbatas dan lntroduksi Probiotik MEp+ pada Budidaya Mina Sayur Aquaponik Suatu UpaYa Konservasi Lingkungan perdesaan Berkelanjutan Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM UNSOED' bio.unsoed.ac.id Purwkerto. + Dosen Fakuhas Biologi UNSOED, Punrokerto