PENGARUH PENERAPAN PSAK KONVERGENSI IFRS TERHADAP RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI DENGAN DNI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2007-2009 DAN 2014-2016 𝐃𝐚𝐧𝐮 𝐔𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝟏) , 𝐀𝐛𝐫𝐚𝐫 𝐎𝐞𝐦𝐚𝐫 𝟐) , 𝐀𝐫𝐢 𝐏𝐫𝐚𝐧𝐚𝐝𝐢𝐭𝐲𝐚𝟑) Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2),3) Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang Email : [email protected] 1) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh penerapan PSAK konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai informasi akuntansi. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan teknik purpose sampling sehingga diperoleh sampel 44 perusahaan pada periode sebelum penerapan konvergensi IFRS (2007-2009) dan setelah penerapan konvergensi IFRS (2014-2016). Analisis dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan nilai selisih mutlak, perbandingan nilai Adjusteed R² dan uji beda struktural Chow test. Hasil penelitian membuktikan adanya peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi setelah penerapan konvergensi IFRS. Hasil pengujian Chow test membuktikan bahwa terdapat perbedaan struktural antara periode sebelum dan setelah penerapan konvergensi IFRS. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan relevansi nilai informasi akuntansi setelah penerapan PSAK konvergensi IFRS. Kata kunci : relevansi nilai, laba per saham, nilai ekuitas per saham, arus kas dari aktivitas operasi, perubahan laba perusahaan, konvergensi IFRS. ABSTRACT This study aims to find empirical evidence the effect of implementation IFRS convergence PSAK on the value relevance of accounting information. The study was conducted on manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange using purposive sampling technique to obtain a sample of 44 companies in the period before implementation of IFRS convergence (2007-2009) and after implementation of IFRS convergence (2014-2016). Analysis was done by using multiple linear regression with absolute residual, comparing Adjusteed R² value and Chow test. The result proves that there is an increase in the value relevance of accounting information after the implementation of IFRS convergence. The result of Chow test prove that there are structural differences between the period before and after the implementation of IFRS convergence. This indicated that there is a change in the value relevance of accounting information after the implementation of IFRS convergence PSAK. Keywords: value relevance, earnings per share, book value per share, cash flow from operating activities, net income changes, IFRS convergence. 1 pada 8 Desember 2008 IAI mencanangkan PENDAHULUAN Globalisasi telah mendorong komitmen untuk melakukan konvergensi perkembangan hubungan kerjasama dan kegiatan melampaui ekonomi hingga mampu batasan negara sehingga IFRS dengan PSAK. Konvergensi IFRS diimplementasikan secara bertahap untuk mengurangi kegiatan investasi antar negara kini mudah perbedaan signifikan antara PSAK dan untuk membuat IFRS. Tahun 2008-2011 merupakan tahap investor awal dilakukan adopsi IFRS ke PSAK dan membuat pertimbangan dan menentukan persiapan infrastruktur yang diperlukan. keputusan berdasarkan informasi keuangan Selanjutnya pada tahun 2012 dilakukan yang disajikan dalam laporan keuangan. penerapan konvergensi Namun, masing-masing negara memiliki tahun 2015 penerapan korvergensi pada standar akuntansi berbeda yang dapat tahap kedua, dan pada tahun 2017 sebagai mengakibatkan penerapan konvergensi tahap ketiga. dilakukan. keputusan Dalam ekonomik, berbagai para permasalahan. tahap pertama, Standar akuntansi internasional diperlukan Salah satu tujuan dari konvergensi untuk menjamin dapat dibandingkannya IFRS yaitu untuk memberikan informasi (komparabilitas) laporan keuangan dan yang menyediakan informasi yang berkualitas pengguna laporan keuangan. Hal tersebut bagi pemakai laporan keuangan. Dengan karena IFRS mensyaratkan penggunaan standar akuntansi yang sama, maka akan principle base, fair value, dan disclosure mengurangi perbedaan laporan keuangan yang dapat mencerminkan realitas ekonomi sehingga menghilangkan hambatan arus dan modal ekonomi internasional. Menurut Kargin (dikutip oleh Suprihatin & Indonesia merupakan anggota dari lebih akurat pengungkapan Tresnaningsih, dan relevan yang 2013) lebih informasi bagi rinci. dalam organisasi IFAC yang harus patuh pada laporan keuangan memiliki relevansi nilai SMO (Statement Membership Obligation) jika informasi tersebut dapat dijadikan dengan dasar menggunakan International untuk memprediksi nilai pasar Financial Reporting Standards (IFRS) perusahaan. Informasi laporan keuangan sebagai standar akuntansi global. Selain itu, yang hasil dari pertemuan pemimpin negara relevansi informasi akuntansi adalah nilai forum G20 di Washington DC pada tanggal buku, nilai laba, nilai arus kas dan harga 15 November 2008 juga menyepakati untuk pasar saham. memperkuat transparansi dan biasa digunakan untuk menilai Berbagai penelitian untuk mengetahui akuntanbilitas laporan keuangan. Sehingga, pengaruh 2 konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai informasi akuntansi telah perbandingan nilai Adjusteed R² dan uji dilakukan, namun terdapat perbedaan hasil beda struktural Chow test yang diperoleh sehingga menimbulkan research gap. Suprihatin dan Tresnaningsih TELAAH PUSTAKA (2013), Sinarto dan Christiawan (2014), Signaling Theory serta Wulandari dan Adiati (2015) Menurut Inayati (2016) signalling menemukan adanya peningkatan relevansi theory menjelaskan mengapa perusahaan pada IFRS. mempunyai dorongan untuk memberikan Sedangkan Anas (2014), Triandi dkk informasi laporan keuangan pada pihak (2015) dan Hayati (2016) menemukan eksternal, yang disebabkan karena adanya adanya penurunan nilai relevansi setelah asimetri informasi (asymmetri information) adopsi IFRS. Selain itu, hasil penelitian antara perusahaan dan pihak luar. Menurut Wulandari dan Adiati (2015) menunjukkan Wolk et al. (dikutip oleh Inayati, 2016) bahwa struktural salah satu cara untuk mengurangi informasi relevansi pada periode sebelum dan setelah asimetri adalah dengan memberikan sinyal konvergensi Hayati pada pihak luar, yaitu berupa informasi (2016) tidak menemukan adanya perbedaan keuangan yang dapat dipercaya dan akan relevansi setelah konvergensi IFRS. mengurangi penerapan terjadi konvergensi perbedaan IFRS, Penelitian ini sedangkan berbeda dengan ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini Menurut Sinaga (2014) apabila laba dilakukan perbandingan relevansi informasi meningkat akuntansi pada periode sebelum dan setelah merupakan penerapan konvergensi IFRS, yaitu pada menggambarkan kondisi perusahaan yang periode tahun 2007-2009 dan 2014-2016. baik. Dan sebaliknya, apabila laba menurun Penelitian dilakukan terhadap perusahaan maka informasi tersebut menjadi sinyal manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek buruk karena menggambarkan perusahaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk yang berada dalam kondisi tidak baik. menguji perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi menggunakan maka informasi tersebut baik karena sinyal Menurut Abdullah dan Fitriah (2016) pengembangan Signalling theory atau menyatakan buku dan nilai laba dengan penambahan perusahaan yang memiliki informasi lebih nilai arus kas dan perubahan laba. Analisis baik dilakukan linear terdorong untuk menyampaikan informasi berganda dengan nilai selisih mutlak, tersebut kepada calon investor agar harga regresi 3 mengenai pihak sinyal model Ohlson (1995) berdasarkan nilai menggunakan bahwa teori eksekutif perusahaannya akan saham perusahaannya meningkat dalam dasar adalah menyediakan ukuran pasar modal. mengenai kepentingan setiap saham biasa entitas induk atas kinerja entitas selama periode pelaporan. Harga Pasar Saham Menurut Inayati (2016) saham (stock) Menurut Scott (dikutip oleh Sinarto merupakan salah satu instrumen pasar dan Christiawan, 2014) salah satu informasi keuangan yang paling populer. Harga fundamental yang mempengaruhi harga saham cenderung untuk meningkat secara terus menerus dalam kondisi saham adalah informasi laba yang terdapat bullish pada laporan keuangan perusahaan. (kondisi di mana permintaan lebih banyak), dan cenderung untuk turun dalam kondisi Nilai Buku Per Saham bears (kondisi di mana permintaan lebih Menurut sedikit). Supply dan demand tersebut terjadi spesifik atas saham tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana (2016) sistem akuntansi di Indonesia sebelum penerapan karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya Inayati IFRS umumnya menggunakan konsep historical cost (biaya perolehan) yang menghasilkan nilai buku sebagai acuan perusahaan tersebut bergerak) maupun untuk menilai sebuah perusahaan untuk faktor yang sifatnya makro seperti tingkat berbagai kepentingan. Penggunaan nilai suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor- buku untuk mengukur secara langsung nilai faktor non ekonomi seperti kondisi sosial aktiva lancar dan liabilities dianggap dan politik, dan faktor lainnya. mudah, namun untuk menaksir nilai aktiva tetap dianggap mengalami kesulitan karena Nilai Laba Per Saham nilai bukunya selalu jauh berbeda dengan Dalam Standar Akuntansi Keuangan harga (2014:50.3) entitas menghitung jumlah laba menyebabkan per saham dasar atas laba rugi yang dapat historical cost Sebagai gantinya digunakanlah konsep fair dihitung dengan membagi laba rugi yang kepada konsep demikian mencerminkan nilai pasar yang sebenarnya. biasa entitas induk. Laba per saham dasar diatribusikan Kondisi dianggap tidak relevan lagi karena tidak diatribusikan kepada pemegang saham dapat pasarnya. value yang dipandang telah memberikan pemegang informasi terkini karena menggunakan saham biasa entitas induk (pembilang) harga pasar dimana aset dan kewajiban dengan jumlah rata-rata tertimbang saham dicatatkan di dalam laporan keuangan biasa yang beredar (penyebut) dalam satu berdasarkan model revaluasi. periode. Tujuan informasi laba per saham 4 Menurut Kuswanto, dkk. (2015) nilai buku ekuitas menggambarkan informasi yang disajikan oleh laporan jumlah keuangan untuk menangkap dan meringkas ekuitas pemegang saham dikurangi saham nilai perusahaan. Menurut Suprihatin dan preferen dan dilaporkan dalam laporan Tresnaningsih (2013) dari sudut pandang posisi keuangan perusahaan. Nilai buku investor, informasi adalah relevan jika ekuitas juga merupakan nilai aset bersih informasi tersebut berkontribusi terhadap yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu selisih keputusan dari total aset dikurang liabilitas yang adalah reliable jika informasi tersebut tepat dimiliki perusahaan. Nilai buku ekuitas menggambarkan kondisi ekonomi yang menggambarkan sesungguhnya. informasi mengenai besarnya nilai sumberdaya perusahaan investasinya dan informasi Menurut Puspitaningtyas (dikutip oleh dalam satuan moneter. Kuswanto, dkk. 2015) konsep relevansi nilai informasi tentang Arus Kas dari Aktivitas Operasi Dalam PSAK No. 2, paragraf 12 tahun akuntansi bagaimana menjelaskan investor bereaksi terhadap pengumuman informasi akuntansi. 2011 (dikutip oleh Sinaga, 2014) dijelaskan Relevansi jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas menginvestigasi hubungan empiris antara operasi yang nilai pasar saham dengan berbagai angka operasinya akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai merupakan menentukan apakah indikator dari nilai diarahkan perusahaan dapat menghasilkan arus kas manfaat yang cukup untuk melunasi pinjaman, analisis fundamental. Menurut Kuswanto, memelihara dkk. kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden melakukan investasi baru dan angka-angka untuk (2015) tersebut analisis dalam fundamental merupakan analisis yang dilakukan oleh tanpa investor guna mendapat data yang mengandalkan pada sumber pendanaan dari diperlukan untuk pengambilan keputusan luar. Menurut Sinaga (2014) arus kas dari investasi. aktivitas operasi pada umumnya berasal membuktikan bahwa kandungan informasi dari transaksi dan peristiwa lain yang bersifat bad news sementara jika harga mempengaruhi pendapatan laba atau rugi saham bersih perusahaan. digunakan bersifat good news. Harga naik saham maka yang informasi turun yang Menurut Abdullah dan Fitriah (2016) pada umumnya analisis relevansi nilai Relevansi Nilai Informasi Akuntansi Menurut Kargin (2013) relevansi nilai didefinisikan sebagai mengacu kemampuan pada kekuatan penjelas (explanatory power) dari sebuah regresi 5 antara harga/return saham dan laba bersih mensyaratkan entitas untuk menyajikan serta nilai buku ekuitas. informasi termasuk kebijakan akuntansi dengan cara menyediakan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan Standar Akuntansi Keuangan Menurut Inayati (2016) standar mudah dipahami. akuntansi yang berkualitas sangat penting untuk pengembangan pelaporan keuangan memiliki PSAK kualitas global. (Pernyataan Akuntansi Keuangan) yang Salah satu tujuan dari konvergensi struktur IFRS yaitu untuk memberikan informasi Indonesia yang Standar lebih pengguna disusun dan akurat laporan meningkatnya dan relevan keuangan. relevansi Dengan nilai keuangan, (IAI) yang merupakan organisasi profesi meningkatnya akuntan yang ada di Indonesia. IFRS laporan keuangan. Menurut Sinarto dan (International Christiawan (2014), Triandi dkk (2015), Reporting juga laporan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Financial maka bagi kualitas dan diikuti oleh informasi pada Standards) merupakan standar pencatatan Wulandari dan pelaporan akuntansi yang berlaku Suprihatin dan Tresnaningsih (2013) secara secara internasional yang dikeluarkan oleh teori IFRS memiliki relevansi nilai yang International Accounting Standard Boards lebih (IASB). karena penggunaan principle base, fair tinggi Adiati (2015), dibandingkan dan sebelumya value, disclosure (pengungkapan informasi) dan daya banding (komparabilitas) pada PSAK Konvergensi IFRS Dalam Standar Akuntansi Keuangan standar internasional. Menurut Barth, et al. (2014:1.3) tujuan laporan keuangan adalah (dikutip oleh Wulandari dan Adiati, 2015) untuk memberikan informasi mengenai kualitas informasi akuntansi meningkat posisi keuangan, kinerja keuangan, dan karena penggunaan fair value lebih dapat arus kas entitas yang bermanfaat bagi merefleksikan sebagian besar pengguna laporan keuangan perusahaan. Asbaugh dan Pincus (dikutip dalam pembuatan keputusan ekonomik. oleh Selanjutnya juga dijelaskan dalam Standar menyatakan Akuntansi Keuangan (2014:1.5) bahwa dilakukan para dalam hampir seluruh keadaan, entitas meningkat setelah mencapai menggunakan penyajian laporan keuangan secara wajar dengan memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar Wulandari akuntansi juga 6 kondisi dan ekonomik Adiati, keakuratan analisis analisis IFRS, yang keuangan mengadopsi karena internasional 2015) atau standar menyaratkan pengungkapan kondisi keuangan yang lebih sebelum dan setelah penerapan PSAK rinci. konvergensi IFRS, maka digunakan kerangka konseptual sebagai berikut : KERANGKA PEMIKIRAN Untuk mengetahui perbedaan relevansi nilai informasi akuntansi pada periode GAMBAR 1 Kerangka Pemikiran Teoritis Sumber : Gambar diolah, 2017 2) Variabel Bebas (Independen) VARIABEL PENELITIAN 1) Variabel terikat (Dependen) Penelitian ini menggunakan earning per Penelitian ini menggunakan harga pasar share (EPS), book value per share (BVPS) saham (PRICE) sebagai variabel terikat. dan cash flow from operation activities Harga pasar saham adalah nilai saham di (CFOA) sebagai variabel bebas. Earning pasar per share (EPS) adalah nilai pendapatan modal keputusan yang investor merepresentasikan terhadap relevansi bersih perusahaan setahun setiap satuan laporan keuangan yang diukur pada tiga saham beredar yang dimiliki perusahaan. bulan setelah periode laporan. Karunarathe Pengukuran dan Rajapakse (dikutip oleh Suprihatin dan penghitungan sebagai berikut : Tresnaningsih, 2013) menyatakan hal ini EPS = dilakukan untuk merefleksikan harga pasar saham setelah laporan keuangan hasil audit diterbitkan. 7 dilakukan Laba Bersih Jumlah Saham Beredar dengan Book value per share (BVPS) adalah sebelumnya maka diberi nilai 1 (satu), nilai seluruh ekuitas setiap satuan saham sebaliknya apabila laba lebih kecil dari beredar tahun sebelumnya maka diberi nilai 0 (nol). yang Pengukuran dimiliki perusahaan. dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut : JENIS DAN SUMBER DATA Data yang digunakan merupakan data Total Ekuitas BVPS = Jumlah Saham Beredar sekunder yang diperoleh dari sumber eksternal, yaitu laporan keuangan dari Cash flow from operation activities kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (CFOA) adalah nilai arus kas dari aktivitas dan ikhtisar harga saham di website operasi setiap saham beredar yang dimiliki finance.yahoo.com. perusahaan. Pengukuran dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut : CFOA = POPULASI DAN SAMPEL Populasi Arus Kas dari Aktivitas Operasi Jumlah Saham Beredar penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih 3) Variabel Moderasi dengan Penelitian ini menggunakan variabel menggunakan teknik purpose dummy net income (DNI) sebagai variabel sampling. Menurut sugiyono (dikutip oleh moderasi. Dummy net income (DNI) adalah Inayati, 2016) purposive sampling adalah perubahan laba perusahaan periode tahun teknik ini terhadap tahun sebelumnya. Apabila pertimbangan laba tahun ini lebih besar dari tahun berdasarkan kriteria sebagai berikut : penentuan sampel tertentu. dengan Sampel dipilih TABEL 1 Kriteria Pemilihan Sampel KRITERIA PRE IFRS Perusahan manufaktur tercatat di BEI tahun 2017 Tidak memiliki IPO sebelum tahun 2007 Ketersediaan data tidak lengkap Konsisten terjadi kerugian pada tiap periode Disajikan dalam mata uang asing Memiliki nilai ekuitas negatif (defisiensi) Perubahan harga saham terlalu ekstrem Jumlah sampel perusahaan per tahun Data tersedia pada tiap periode Data dihilangkan karena penggunaan double log Data dihilangkan karena terdeteksi outlier Jumlah data Akhir 156 (53) (32) (8) (13) (3) (3) 44 132 (22) (11) 99 Sumber : Data sekundar yang diolah, 2017 8 POST IFRS 156 (53) (32) (8) (13) (3) (3) 44 132 (21) (8) 103 TOTAL 312 (106) (64) (16) (26) (6) (6) 88 264 (43) (19) 202 terdistribusi METODE ANALISIS DATA secara normal dapat Analisis data dilakukan menggunakan ditransformasi agar menjadi normal. Data program SPSS 23 melalui beberapa tahap yang tidak normal ditransformasikan ke pengujian, yaitu : deskriptif statistik, uji dalam asumsi klasik, regresi linear berganda menggunakan double log. Menurut Ghozali dengan nilai selisih mutlak (uji t, uji F dan (2016:41) setelah melakukan transformasi koefisien determinan) serta Chow test. untuk bentuk logaritma mendapatkan natural (Ln) normalitas data, langkah screening berikutnya yang harus dilakukan adalah mendeteksi adanya data HASIL DAN ANALISIS Sebelum melakukan perlu outlier. Data yang dideteksi sebagai outlier dilakukan uji asumsi klasik agar model kemudian dihapus karena kemungkinan regresi Pada akibat kesalahan dalam input data atau pengujian asumsi klasik, diketahui data karena adanya nilai ekstrim dan tidak yang dipakai tidak nomal dan terjadi terdistribusi secara normal. Data yang telah masalah terdistribusi secara normal dapat dijelaskan baik Ghozali untuk analisis, digunakan. heteroskedastisitas. (2016:34) data Menurut yang tidak dalam tabel statistik deskriptif berikut : TABEL 2 Statistik Deskriptif MODEL 2 LnPRICE LnEPS LnBVPS LnCFOA DNI 0 1 PRE CONVERGENCE IFRS N 99 99 99 99 Min 3,50 -0,37 3,43 -1,05 Max 10,46 9,69 10,39 10,12 POST CONVERGENCE IFRS Mean 5,849 4,407 6,584 4,663 SD N 1,458 2,105 1,443 2,119 103 103 103 103 Pre Convergence IFRS N 99 99 Freq 21 78 Min 3,91 0,30 3,99 0,47 Max 11,87 9,00 10,10 9,12 Mean 7,037 4,159 6,563 4,448 SD 1,681 1,698 1,143 1,667 Post Convergence IFRS % N 21,2 78,8 103 103 Freq 39 64 % 37,9 62,1 Sumber : Data diolah, 2017 Nilai rata-rata PRICE pada periode pre- nilai rata-rata PRICE pada periode post- IFRS adalah 5,849 (dalam satuan Ln) IFRS adalah sebesar 7,037 (dalam satuan apabila dikonversi menjadi 346,887 dengan Ln) apabila dikonversi menjadi 1.137,969 nilai minimum 3,50 (konversi 33,115) dan dengan nilai minimum 3,91 (konversi maksimum 10,46 (konversi 34.891,551) 50,00) dan maksimum 11,87 (konversi serta simpangan baku 1,458. Sedangkan 142.499,960) serta simpangan baku 1,681. 9 Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi 24.296,632) serta simpangan baku 1,143. peningkatan nilai rata-rata harga saham per Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi lembar penerapan penurunan nilai rata-rata ekuitas per saham konvergensi IFRS dibandingkan sebelum pada saat setelah penerapan konvergensi penerapan IFRS, dengan besaran yang tidak IFRS dibandingkan sebelum penerapan merata. IFRS, dengan besaran yang tidak merata. pada saat setelah Nilai rata-rata EPS pada periode pre- Nilai rata-rata CFOA pada periode pre- IFRS adalah sebesar 4,407 (dalam satuan IFRS adalah 4,663 (dalam satuan Ln) Ln) apabila dikonversi menjadi 82,023 apabila dikonversi menjadi 105,953 dengan dengan nilai minimum -0,37 (konversi nilai minimum -1,05 (konversi 1,600) dan 0,691) dan maksimum 9,69 (konversi maksimum 10,12 (konversi 24.726,150) 16.158,420) serta simpangan baku 2,105. serta simpangan baku 2,119. Sedangkan Sedangkan nilai rata-rata EPS pada periode nilai rata-rata CFOA pada periode post- post-IFRS adalah sebesar 4,159 (dalam IFRS adalah sebesar 4,448 (dalam satuan satuan Ln) apabila dikonversi menjadi Ln) apabila dikonversi menjadi 85,456 64,007 0,30 dengan nilai minimum 0,47 (konversi (konversi 1,350) dan maksimum 9,00 1,600) dan maksimum 9,12 (konversi (konversi 8.131,570) serta simpangan baku 9.094,253) serta simpangan baku 1,667. 1,698. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai rata-rata laba per saham penurunan nilai rata-rata arus kas dari setelah akrivitas dengan nilai penerapan minimum konvergensi IFRS operasi pada saat setelah dibandingkan sebelum penerapan IFRS, penerapan konvergensi IFRS dibandingkan dengan besaran yang tidak merata. sebelum penerapan IFRS, dengan besaran Nilai rata-rata BVPS pada periode pre- yang tidak merata. IFRS adalah 6,584 (dalam satuan Ln) Variabel perubahan laba perusahaan apabila dikonversi menjadi 723,427 dengan (DNI) merupakan variabel dummy dimana nilai minimum 3,43 (konversi 30,877) dan bernilai 0 apabila terjadi penurunan laba maksimum 10,39 (konversi 32.532,667) bersih dari tahun sebelumnya, dan bernilai serta simpangan baku 1,443. Sedangkan 1 apabila terjadi kenaikan laba bersih dari nilai rata-rata BVPS pada periode post- tahun sebelumnya. Pada periode pre-IFRS IFRS adalah sebesar 6,563 (dalam satuan frekuensi perubahan laba bernilai 0 adalah Ln) apabila dikonversi menjadi 708,394 sebanyak 21 dengan persentase sebesar dengan nilai minimum 3,43 (konversi 21,2%, dan frekuensi perubahan laba 30,877) dan maksimum 10,10 (konversi bernilai 1 adalah sebanyak 78 dengan 10 persentase sebesar 78,8%. Sedangkan pada persentase sebesar 37,9%, dan frekuensi periode post-IFRS frekuensi perubahan perubahan laba bernilai 1 adalah sebanyak laba bernilai 0 adalah sebanyak 39 dengan 64 dengan persentase sebesar 62,1%. TABEL 3 Uji Asumsi Klasik MODEL 1 UJI ASUMSI KLASIK PRE IFRS MODEL 2 POST IFRS PRE IFRS POST IFRS 0,200 0,200 0,200 0,200 LnEPS 0,183. 5,479 0,270. 3,710 0,139. 7,174 0,234. 4,273 LnBVPS 0,175. 5,727 0,436. 2,294 0,155. 6,435 0,414. 2,414 LnCFOA 0,255. 3,921 0,262. 3,819 0,235. 4,253 0,233. 4,289 DNI - - 0,685. 1,460 0,871. 1,149 ABSLnEPS_DNI - - 0,321. 3,117 0,329. 3,036 ABSLnBVPS_DNI - - 0,314. 3,187 0,527. 1,897 ABSLnCFOA_DNI - - 0,386. 2,592 0,314. 3,180 LnEPS 0,305 0,746 0,400 0,947 LnBVPS 0,834 0,351 0,734 0,581 LnCFOA 0,338 0,751 0,350 0,679 DNI - - 0,932 0,578 ABSLnEPS_DNI - - 0,080 0,870 ABSLnBVPS_DNI - - 0,164 0,790 ABSLnCFOA_DNI - - 0,963 0,842 2,219 1,960 2,146 1,927 Normalitas (K-S test) Multikolinearitas (tolerance. VIF) Heteroskedastisitas (Glejser test) Autokorelasi (DW test) Sumber : Data diolah, 2017 Hasil uji statistik KolmogorovSmirnov menunjukkan bahwa pada periode pre-IFRS dan post-IFRS lebih nilai besar dari 0,10 serta nilai VIF kurang dari signifikansi semua model regresi pada 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa periode pre-IFRS dan post-IFRS adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas. 0,200 lebih besar dari 0,05. Hal ini Hasil dari uji Glejzer menunjukkan membuktikan bahwa sebaran data yang bahwa nilai signifikansi variabel semua digunakan berdistribusi secara normal. model regresi pada periode pre-IFRS dan Dari tabel di atas diketahui nilai tolerance variabel LnEPS, post-IFRS adalah lebih besar dari 0,05. Hal LnBVPS, ini membuktikan bahwa tidak terjadi gejala LnCFOA dan DNI semua model regresi heteroskedastisitas. 11 GAMBAR 2 Uji Autokorelasi Durbin-Watson Sumber : Gambar diolah, 2017 Nilai Durbin-Watson model regresi 1 Durbin-Watson model regresi 2 pada pada periode pre-IFRS adalah 2,219 dan periode pre-IFRS adalah 2,146 dan pada pada periode post-IFRS adalah 1,960 lebih periode post-IFRS adalah 1,927 lebih besar besar dari batas atas dU dan kurang dari (4- dari batas atas dU dan kurang dari (4-dU), dU), sehingga dapat disimpulkan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak tidak terjadi autokorelasi. Sedangkan nilai terjadi autokorelasi. TABEL 4 Uji Parsial (t), Simultan (F) dan Koefisien Determinan VARIABEL Konstanta LnEPS LnBVPS LnCFOA DNI ABSLnEPS_DNI ABSLnBVPS_DNI ABSLnCFOA_DNI Nilai F Adjusted R² MODEL 1 PRE IFRS POST IFRS Koefisien Nilai P Koefisien Nilai P 1,710 0,015 3,737 0,000 0,071 0,545 0,878 0,000 0,522 0,003 -0,119 0,201 0,084 0,394 0,096 0,241 33,307 161,663 0,497 0,825 Sumber : Data diolah, 2017 12 MODEL 2 PRE IFRS POST IFRS Koefisien Nilai P Koefisien Nilai P 6,042 0,000 7,014 0,000 0,064 0,818 1,445 0,000 0,868 0,001 -0,141 0,190 0,157 0,463 0,234 0,102 -0,052 0,680 -0,046 0,531 -0,490 0,098 -0,083 0,603 0,452 0,110 -0,198 0,128 -0,219 0,339 0,328 0,034 15,433 72,409 0,508 0,831 Pada model regresi 1 periode pre-IFRS bahwa nilai buku (BVPS) pada periode nilai signifikansi EPS adalah 0,545 lebih setelah penerapan konvergensi IFRS tidak dari 0,05 dan nilai t hitung 0,607 kurang berpengaruh signifikan terhadap harga dari t tabel 1,98498 (two tailed) sehingga pasar saham (PRICE). Nilai signifikansi disimpulkan bahwa nilai laba (EPS) pada CFOA adalah 0,241 lebih dari 0,05 dan periode sebelum penerapan konvergensi nilai t hitung 1,180 kurang dari t tabel IFRS tidak berpengaruh signifikan terhadap 1,98498 (two tailed) sehingga disimpulkan harga Nilai bahwa nilai arus kas (CFOA) pada periode signifikansi BVPS adalah 0,003 kurang dari setelah penerapan konvergensi IFRS tidak 0,05 dan nilai t hitung 3,016 lebih dari t berpengaruh signifikan terhadap harga tabel pasar saham (PRICE). pasar saham 1,98498 (two (PRICE). tailed) sehingga disimpulkan bahwa nilai buku (BVPS) pada periode penerapan signifikansi interaksi variabel DNI dengan konvergensi IFRS berpengaruh signifikan EPS adalah 0,098 lebih dari 0,05 sehingga terhadap harga pasar saham (PRICE). Nilai disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak signifikansi CFOA adalah 0,394 lebih dari memperkuat pengaruh laba per saham 0,05 dan nilai t hitung 0,856 kurang dari t terhadap harga pasar saham. Signifikansi tabel sehingga interaksi variabel DNI dengan BVPS disimpulkan bahwa nilai arus kas (CFOA) adalah 0,110 lebih dari 0,05 sehingga pada penerapan disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak berpengaruh memperkuat pengaruh nilai buku per saham signifikan terhadap harga pasar saham terhadap harga pasar saham. signifikansi (PRICE). interaksi variabel DNI dengan CFOA 1,98498 sebelum Pada model regresi 2 periode Pre-IFRS (two periode konvergensi IFRS tailed) sebelum tidak Pada model regresi 1 periode post- adalah 0,339 lebih dari 0,05 sehingga IFRS Nilai signifikansi EPS adalah 0,000 disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak kurang dari 0,05 dan nilai t hitung 11,125 memperkuat lebih dari t tabel 1,98498 (two tailed) aktivitas operasi terhadap harga pasar sehingga disimpulkan bahwa nilai laba saham.Karena sifat variabel DNI yang (EPS) pada periode setelah penerapan IFRS mempengaruhi kekuatan hubungan tetapi berpengaruh signifikan terhadap harga tidak berinteraksi dengan predictor (EPS, pasar saham (PRICE). Nilai signifikansi BVPS dan CFOA) serta tidak berhubungan BVPS adalah 0,201 lebih dari 0,05 dan dengan criterion (PRICE) dan predictor, nilai t hitung -1,288 kurang dari t tabel maka disimpulkan bahwa DNI merupakan 1,98498 (two tailed) sehingga disimpulkan 13 pengaruh arus kas dari variabel homologizer moderator variabel (moderator potensial). pure moderator (moderator murni). Pada model regresi 2 periode Post- Hasil dari uji F membuktikan bahwa IFRS signifikansi interaksi variabel DNI setiap variabel independen dalam kedua dengan EPS adalah 0,603 lebih dari 0,05 model regresi secara serentak (simultan) sehingga disimpulkan bahwa peningkatan berpengaruh terhadap variabel dependen. laba tidak memperkuat pengaruh laba per Dalam model 1 pada periode sebelum saham saham. penerapan konvergensi IFRS nilai F hitung Signifikansi interaksi variabel DNI dengan (33,307) lebih dari F tabel (2,70) dengan BVPS adalah 0,128 lebih dari 0,05 signifikansi 0,000 < 0,05 serta pada periode sehingga disimpulkan bahwa peningkatan setelah penerapan konvergense IFRS nilai laba tidak memperkuat pengaruh nilai buku F hitung (161,663) lebih dari F tabel (2,70) per saham terhadap harga pasar saham. dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Selain signifikansi interaksi variabel DNI dengan itu, dalam model regresi 2 pada periode CFOA adalah 0,034kurang dari 0,05 sebelum penerapan konvergensi IFRS nilai sehingga disimpulkan bahwa peningkatan F hitung (15,433) lebih dari F tabel (2,11) laba memperkuat pengaruh arus kas dari dengan signifikansi 0,000 < 0,05 serta F aktivitas operasi terhadap harga pasar hitung (72,409) lebih dari F tabel (2,11) saham. Karena sifat variabel DNI yang dengan signifikansi 0,000 < 0,05. terhadap harga pasar mempengaruhi kekuatan hubungan tetapi Nilai adjusted R² model regresi 1 pada tidak berinteraksi dengan predictor (EPS, periode setelah penerapan konvergensi BVPS) serta tidak berhubungan dengan IFRS adalah 0,825 lebih besar dari periode criterion (PRICE) dan predictor, maka sebelum penerapan konvergensi IFRS yang disimpulkan merupakan hanya 0,497. Selain itu, nilai ajusted R² moderator model regresi 2 pada periode setelah (moderator potensial). Sedangkan sifat penerapan konvergensi IFRS adalah 0,831 variabel DNI yang mempengaruhi kekuatan juga lebih besar dari periode sebelum hubungan dengan penerapan konvergensi IFRS yang hanya predictor (CFOA) serta tidak berhubungan 0,508. Hasil ini membuktikan bahwa terjadi dengan peningkatan variabel bahwa DNI homologizer dan berinteraksi criterion disimpulkan bahwa (PRICE), DNI maka merupakan relevansi nilai informasi akuntansi setelah diterapkannya PSAK konvergensi IFRS 14 TABEL 5 Uji Chow test NOTASI RSSr RSS1 RSS2 RSSur k n1 n2 F hitung F tabel KETERANGAN Residual sum of square (2007-2009) & (2014-2016) Residual sum of square (2007-2009) Residual sum of square (2014-2016) RSS1 + RSS2 Jumlah indikator Jumlah amatan periode pre-IFRS Jumlah amatan periode post-IFRS ((RSSr-RSSur)/k) / ((RSSur)/(n1+n2-2k))) MODEL 1 286,59 101,58 48,87 150,46 3 99 103 59,11 2,65 MODEL 2 393,03 95,30 45,51 140,80 7 99 103 48,11 1,72 Sumber : Data diolah, 2017 Hasil dari uji Chow test pada model operasi (CFOA) pada periode sebelum regresi 1 menunjukkan bahwa nilai F penerapan konvergensi IFRS karena hitung (59,11) lebih dari F tabel (2,65). mampu memperkuat pengaruh terhadap Selain itu, hasil uji Chow test pada model harga pasar saham (PRICE). regresi 2 juga menunjukkan bahwa nilai F Hasil perbandingan nilai Adjusteed R² hitung (48,11) lebih dari F tabel (1,72). Hal membuktikan terjadi peningkatan relevansi ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan nilai informasi akuntansi pada periode struktural relevansi nilai antara periode setelah sebelum dan setelah penerapan PSAK IFRS. Hasil ini sesuai dengan penelitian konvergensi IFRS. Suprihatin penerapan dan PSAK konvergensi Tresnaningsih (2013), Sinarto dan Christiawan (2014) serta SIMPULAN Wulandari dan Adiati (2015). Hal ini Penelitian menemukan penerapan terhadap ini bukti PSAK relevansi bertujuan empiris untuk membuktikan dengan diterapkannya PSAK pengaruh konvergensi IFRS mampu meningkatkan konvergensi nilai IFRS informasi relevansi informasi keuangan. Selain akuntansi itu, sesuai laporan dengan akuntansi. Dari hasil uji nilai selisih penelitian Wulandari dan Adiati (2015) mutlak, IFRS hasil dari uji Chow test membuktikan terbukti mampu meningkatkan relevansi bahwa terdapat perbedaan struktural antara nilai laba (EPS) terhadap harga pasar periode sebelum dan setelah penerapan saham (PRICE). Secara umum peningkatan konvergensi IFRS. Hal ini membuktikan laba (DNI) merupakan variabel moderator bahwa terjadi perubahan relevansi nilai potensial (homologizer moderator), dan informasi hanya menjadi moderator murni (pure PSAK konvergensi IFRS. penerapan konvergensi moderator) terhadap arus kas dari aktivitas 15 akuntansi setelah penerapan SARAN sehingga dapat mengurangi keakuratan 1) Investor dapat membuat keputusan untuk dilakukan generalisasi. ekonomik menggunakan informasi nilai laba per saham (EPS) 3) Penelitian ini hanya dilakukan pada untuk periode sebelum penerapan konvergensi berinvestasi dalam pasar modal karena IFRS (2007-2009) dan periode akhir penerapan konvergensi IFRS mampu setelah penerapan konvergensi IFRS meningkatkan (2014-2016), tanpa perkembangan pengaruh relevansi nilai laba terhadap harga pasar saham. 2) Pembuat standar akuntansi keuangan hendaknya meneruskan melakukan terhadap relevansi nilai informasi akuntansi pada komitmen konvergensi mengetahui tiap tahun secara bertahap. standar 4) Penelitian ini hanya menggunakan akuntansi internasional (IFRS) untuk variabel bebas laba per saham (EPS) meningkatkan relevansi dan kualitas nilai buku per saham (BVPS), arus kas informasi laporan keuangan. dari aktivitas operasi (CFOA); variabel 3) Perusahaan hendaknya perkembangan mengikuti pemberlakuan moderasi perubahan laba (DNI); serta revisi variabel dependen harga pasar saham standar akuntansi terbaru konvergensi IFRS sehingga memiliki (PRICE) laporan keuangan yang mampu memberikan AGENDA PENELITIAN MENDATANG informasi yang baik sebagai bahan 1. Penelitian pertimbangan dalam selanjutnya menambahkan membuat sebaiknya perusahaan dengan bidang operasi lain selain manufaktur keputusan. sebagai objek penelitian untuk KETERBATASAN menmperoleh kesimpulan yang lebih 1) Penelitian ini hanya dilakukan terhadap akurat. 2. Penelitian perusahan manufaktur yang terdaftar di selanjutnya sebaiknya Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak menggunakan teknik pemilihan sampel mewakili seluruh perusahaan dengan lain bidang operasi lainnya. meningkatkan sampling mempertimbangkan kriteria acak agar keyakinan dapat untuk dilakukan generalisasi kesimpulan yang 2) Penelitian ini menggunakan teknik purpose secara lebih akurat. dengan 3. Penelitian dan selanjutnya sebaiknya ketersedian data yang memungkinkan menambahkan tahun penelitian atau sampel tidak mewakili populasinya, menyertakan 16 periode penerapan sebelum dan dengan tahun setelah konvergensi berurutan PSAK untuk Convergence IFRS. Jurnal Praktik Bisnis, Vol. 5, No. 1, h. 67-78. mengetahui perkembangan pengaruh Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Standar konvergensi IFRS terhadap relevansi Akuntansi nilai informasi akuntansi pada setiap selanjutnya efektif 1 Indonesia. sebaiknya menambahkan variabel (pengaruh) lain untuk per Januari 2015. Jakarta: Ikatan Akuntansi tahap penerapan. 4. Penelitian Keuangan mengetahui relevansi Inayati, S.R. 2016. Relevansi Nilai Laba nilai dan Nilai Buku Sebelum dan Setelah informasi akuntansi yang disajikan Intetnational dalam laporan keuangan. Standards (IFRS) serta Pengaruhnya Financial Reporting Terhadap Harga Saham (Studi Pada DAFTAR PUSTAKA Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Abdullah, M.W. dan A.L. Fitriah. 2016. Pengaruh Akuntansi Terhadap Relevansi Keuangan Dengan Rinjani, Vol. 4, No. 4. Konservatisme Nilai Laporan Kualitas Kargin, S. 2013. The Impact of IFRS on the Laba Value Relevance of Accounting Sebagai Variabel Moderasi. Assets, Vol. Information : Evidence from Turkish 6, No. 2, h. 223-260. Firm. Penerapan IFRS Terhadap Relevansi Informasi Journal of Economics and Finance, Vol. 5, No. 4. Anas, W.D. 2014. Analisis Pengaruh Nilai International Kuswanto, R., P.A. Rambe dan S. Ruwanti. Akuntansi, 2015. Relevansi Nilai Informasi http:ejournal.unp.ac.id. Diakses tanggal Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur 31 Juli 2017. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Ghozali, I. 2016. Aplikasi Pada Analisis 31 Juli 2017. 23, Edisi Kedelapan. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ohlson, J.A. 1995. Earnings, Book Values and Dividens in Equity Valuation. Hayati, M. 2016. Value Relevance of Information based 2013-2014", http:jurnal.umrah.ac.id. Diakses tanggal Multivariete dengan Program IBM SPSS Accounting Tahun Contemporary Accounting Research, 11, On 661-687. 17 Sinaga, I. 2014. Pengaruh Earning Per Yahoo Finance. 2017. http:finance. Share Dan Cash Flow Per Share yahoo.com. Diakses tanggal 1 Agustus Sebelum 2017. Dan Sesudah Terhadap Restatement Return Saham, http:digilib.unila.ac.id. Diakses tanggal 10 September 2017. Sinarto, R. J. dan J. J. Christiawan. 2014. Pengaruh Penerapan IFRS terhadap Relevansi Nilai Laba Laporan Keuangan. Tax & Accounting Review, Vol. 4, No. 1. Suprihatin, S. dan E. Tresnaningsih. 2013. Dampak Konfergensi International Financial Reporting Standards terhadap Nilai Relevansi Informasi Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 10, No. 2, h.171-183. Triandi, Suratno, dan N. Ahmar. 2015. Value Relevance dan IFRS Adoption di Indonesia : Investigasi pada Perusahaan LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, Vol. 15, No. 1. Wulandari, T.R. dan A.K. Adiati. 2015. Perubahan Relevansi Nilai dalam Informasi Akuntansi Setelah Adopsi IFRS. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol. 6, No. 3, h. 412420. 18