pengaruh penerapan psak konvergensi ifrs terhadap relevansi nilai

advertisement
PENGARUH PENERAPAN PSAK KONVERGENSI IFRS TERHADAP
RELEVANSI NILAI INFORMASI AKUNTANSI DENGAN DNI
SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2007-2009 DAN 2014-2016
𝐃𝐚𝐧𝐮 𝐔𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝟏) , 𝐀𝐛𝐫𝐚𝐫 𝐎𝐞𝐦𝐚𝐫 𝟐) , 𝐀𝐫𝐢 𝐏𝐫𝐚𝐧𝐚𝐝𝐢𝐭𝐲𝐚𝟑)
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
2),3)
Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
Email : [email protected]
1)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris pengaruh penerapan PSAK
konvergensi IFRS terhadap relevansi nilai informasi akuntansi. Penelitian dilakukan terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan teknik
purpose sampling sehingga diperoleh sampel 44 perusahaan pada periode sebelum penerapan
konvergensi IFRS (2007-2009) dan setelah penerapan konvergensi IFRS (2014-2016).
Analisis dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan nilai selisih mutlak,
perbandingan nilai Adjusteed R² dan uji beda struktural Chow test. Hasil penelitian
membuktikan adanya peningkatan relevansi nilai informasi akuntansi setelah penerapan
konvergensi IFRS. Hasil pengujian Chow test membuktikan bahwa terdapat perbedaan
struktural antara periode sebelum dan setelah penerapan konvergensi IFRS. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi perubahan relevansi nilai informasi akuntansi setelah penerapan
PSAK konvergensi IFRS.
Kata kunci : relevansi nilai, laba per saham, nilai ekuitas per saham, arus kas dari aktivitas
operasi, perubahan laba perusahaan, konvergensi IFRS.
ABSTRACT
This study aims to find empirical evidence the effect of implementation IFRS convergence
PSAK on the value relevance of accounting information. The study was conducted on
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange using purposive sampling
technique to obtain a sample of 44 companies in the period before implementation of IFRS
convergence (2007-2009) and after implementation of IFRS convergence (2014-2016).
Analysis was done by using multiple linear regression with absolute residual, comparing
Adjusteed R² value and Chow test. The result proves that there is an increase in the value
relevance of accounting information after the implementation of IFRS convergence. The
result of Chow test prove that there are structural differences between the period before and
after the implementation of IFRS convergence. This indicated that there is a change in the
value relevance of accounting information after the implementation of IFRS convergence
PSAK.
Keywords: value relevance, earnings per share, book value per share, cash flow from
operating activities, net income changes, IFRS convergence.
1
pada 8 Desember 2008 IAI mencanangkan
PENDAHULUAN
Globalisasi
telah
mendorong
komitmen untuk melakukan konvergensi
perkembangan hubungan kerjasama dan
kegiatan
melampaui
ekonomi
hingga
mampu
batasan
negara
sehingga
IFRS dengan PSAK.
Konvergensi IFRS diimplementasikan
secara
bertahap
untuk
mengurangi
kegiatan investasi antar negara kini mudah
perbedaan signifikan antara PSAK dan
untuk
membuat
IFRS. Tahun 2008-2011 merupakan tahap
investor
awal dilakukan adopsi IFRS ke PSAK dan
membuat pertimbangan dan menentukan
persiapan infrastruktur yang diperlukan.
keputusan berdasarkan informasi keuangan
Selanjutnya pada tahun 2012 dilakukan
yang disajikan dalam laporan keuangan.
penerapan konvergensi
Namun, masing-masing negara memiliki
tahun 2015 penerapan korvergensi pada
standar akuntansi berbeda yang dapat
tahap kedua, dan pada tahun 2017 sebagai
mengakibatkan
penerapan konvergensi tahap ketiga.
dilakukan.
keputusan
Dalam
ekonomik,
berbagai
para
permasalahan.
tahap pertama,
Standar akuntansi internasional diperlukan
Salah satu tujuan dari konvergensi
untuk menjamin dapat dibandingkannya
IFRS yaitu untuk memberikan informasi
(komparabilitas) laporan keuangan dan
yang
menyediakan informasi yang berkualitas
pengguna laporan keuangan. Hal tersebut
bagi pemakai laporan keuangan. Dengan
karena IFRS mensyaratkan penggunaan
standar akuntansi yang sama, maka akan
principle base, fair value, dan disclosure
mengurangi perbedaan laporan keuangan
yang dapat mencerminkan realitas ekonomi
sehingga menghilangkan hambatan arus
dan
modal ekonomi internasional.
Menurut Kargin (dikutip oleh Suprihatin &
Indonesia merupakan anggota dari
lebih
akurat
pengungkapan
Tresnaningsih,
dan
relevan
yang
2013)
lebih
informasi
bagi
rinci.
dalam
organisasi IFAC yang harus patuh pada
laporan keuangan memiliki relevansi nilai
SMO (Statement Membership Obligation)
jika informasi tersebut dapat dijadikan
dengan
dasar
menggunakan
International
untuk
memprediksi
nilai
pasar
Financial Reporting Standards (IFRS)
perusahaan. Informasi laporan keuangan
sebagai standar akuntansi global. Selain itu,
yang
hasil dari pertemuan pemimpin negara
relevansi informasi akuntansi adalah nilai
forum G20 di Washington DC pada tanggal
buku, nilai laba, nilai arus kas dan harga
15 November 2008 juga menyepakati untuk
pasar saham.
memperkuat
transparansi
dan
biasa
digunakan
untuk
menilai
Berbagai penelitian untuk mengetahui
akuntanbilitas laporan keuangan. Sehingga,
pengaruh
2
konvergensi
IFRS
terhadap
relevansi nilai informasi akuntansi telah
perbandingan nilai Adjusteed R² dan uji
dilakukan, namun terdapat perbedaan hasil
beda struktural Chow test
yang diperoleh sehingga menimbulkan
research gap. Suprihatin dan Tresnaningsih
TELAAH PUSTAKA
(2013), Sinarto dan Christiawan (2014),
Signaling Theory
serta
Wulandari
dan
Adiati
(2015)
Menurut
Inayati
(2016)
signalling
menemukan adanya peningkatan relevansi
theory menjelaskan mengapa perusahaan
pada
IFRS.
mempunyai dorongan untuk memberikan
Sedangkan Anas (2014), Triandi dkk
informasi laporan keuangan pada pihak
(2015) dan Hayati (2016) menemukan
eksternal, yang disebabkan karena adanya
adanya penurunan nilai relevansi setelah
asimetri informasi (asymmetri information)
adopsi IFRS. Selain itu, hasil penelitian
antara perusahaan dan pihak luar. Menurut
Wulandari dan Adiati (2015) menunjukkan
Wolk et al. (dikutip oleh Inayati, 2016)
bahwa
struktural
salah satu cara untuk mengurangi informasi
relevansi pada periode sebelum dan setelah
asimetri adalah dengan memberikan sinyal
konvergensi
Hayati
pada pihak luar, yaitu berupa informasi
(2016) tidak menemukan adanya perbedaan
keuangan yang dapat dipercaya dan akan
relevansi setelah konvergensi IFRS.
mengurangi
penerapan
terjadi
konvergensi
perbedaan
IFRS,
Penelitian
ini
sedangkan
berbeda
dengan
ketidakpastian
mengenai
prospek perusahaan yang akan datang.
penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini
Menurut Sinaga (2014) apabila laba
dilakukan perbandingan relevansi informasi
meningkat
akuntansi pada periode sebelum dan setelah
merupakan
penerapan konvergensi IFRS, yaitu pada
menggambarkan kondisi perusahaan yang
periode tahun 2007-2009 dan 2014-2016.
baik. Dan sebaliknya, apabila laba menurun
Penelitian dilakukan terhadap perusahaan
maka informasi tersebut menjadi sinyal
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
buruk karena menggambarkan perusahaan
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
yang berada dalam kondisi tidak baik.
menguji perbedaan relevansi nilai informasi
akuntansi
menggunakan
maka
informasi
tersebut
baik
karena
sinyal
Menurut Abdullah dan Fitriah (2016)
pengembangan
Signalling
theory
atau
menyatakan
buku dan nilai laba dengan penambahan
perusahaan yang memiliki informasi lebih
nilai arus kas dan perubahan laba. Analisis
baik
dilakukan
linear
terdorong untuk menyampaikan informasi
berganda dengan nilai selisih mutlak,
tersebut kepada calon investor agar harga
regresi
3
mengenai
pihak
sinyal
model Ohlson (1995) berdasarkan nilai
menggunakan
bahwa
teori
eksekutif
perusahaannya
akan
saham perusahaannya meningkat dalam
dasar
adalah
menyediakan
ukuran
pasar modal.
mengenai kepentingan setiap saham biasa
entitas induk atas kinerja entitas selama
periode pelaporan.
Harga Pasar Saham
Menurut Inayati (2016) saham (stock)
Menurut Scott (dikutip oleh Sinarto
merupakan salah satu instrumen pasar
dan Christiawan, 2014) salah satu informasi
keuangan yang paling populer. Harga
fundamental yang mempengaruhi harga
saham cenderung untuk meningkat secara
terus
menerus
dalam
kondisi
saham adalah informasi laba yang terdapat
bullish
pada laporan keuangan perusahaan.
(kondisi di mana permintaan lebih banyak),
dan cenderung untuk turun dalam kondisi
Nilai Buku Per Saham
bears (kondisi di mana permintaan lebih
Menurut
sedikit). Supply dan demand tersebut terjadi
spesifik
atas
saham
tersebut
(kinerja perusahaan dan industri
dimana
(2016)
sistem
akuntansi di Indonesia sebelum penerapan
karena adanya banyak faktor, baik yang
sifatnya
Inayati
IFRS
umumnya
menggunakan
konsep
historical cost (biaya perolehan) yang
menghasilkan nilai buku sebagai acuan
perusahaan tersebut bergerak) maupun
untuk menilai sebuah perusahaan untuk
faktor yang sifatnya makro seperti tingkat
berbagai kepentingan. Penggunaan nilai
suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-
buku untuk mengukur secara langsung nilai
faktor non ekonomi seperti kondisi sosial
aktiva lancar dan liabilities dianggap
dan politik, dan faktor lainnya.
mudah, namun untuk menaksir nilai aktiva
tetap dianggap mengalami kesulitan karena
Nilai Laba Per Saham
nilai bukunya selalu jauh berbeda dengan
Dalam Standar Akuntansi Keuangan
harga
(2014:50.3) entitas menghitung jumlah laba
menyebabkan
per saham dasar atas laba rugi yang dapat
historical
cost
Sebagai gantinya digunakanlah konsep fair
dihitung dengan membagi laba rugi yang
kepada
konsep
demikian
mencerminkan nilai pasar yang sebenarnya.
biasa entitas induk. Laba per saham dasar
diatribusikan
Kondisi
dianggap tidak relevan lagi karena tidak
diatribusikan kepada pemegang saham
dapat
pasarnya.
value yang dipandang telah memberikan
pemegang
informasi terkini karena menggunakan
saham biasa entitas induk (pembilang)
harga pasar dimana aset dan kewajiban
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
dicatatkan di dalam laporan keuangan
biasa yang beredar (penyebut) dalam satu
berdasarkan model revaluasi.
periode. Tujuan informasi laba per saham
4
Menurut Kuswanto, dkk. (2015) nilai
buku
ekuitas
menggambarkan
informasi yang disajikan oleh laporan
jumlah
keuangan untuk menangkap dan meringkas
ekuitas pemegang saham dikurangi saham
nilai perusahaan. Menurut Suprihatin dan
preferen dan dilaporkan dalam laporan
Tresnaningsih (2013) dari sudut pandang
posisi keuangan perusahaan. Nilai buku
investor, informasi adalah relevan jika
ekuitas juga merupakan nilai aset bersih
informasi tersebut berkontribusi terhadap
yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu selisih
keputusan
dari total aset dikurang liabilitas yang
adalah reliable jika informasi tersebut tepat
dimiliki perusahaan. Nilai buku ekuitas
menggambarkan kondisi ekonomi yang
menggambarkan
sesungguhnya.
informasi
mengenai
besarnya nilai sumberdaya perusahaan
investasinya
dan
informasi
Menurut Puspitaningtyas (dikutip oleh
dalam satuan moneter.
Kuswanto, dkk. 2015) konsep relevansi
nilai
informasi
tentang
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Dalam PSAK No. 2, paragraf 12 tahun
akuntansi
bagaimana
menjelaskan
investor
bereaksi
terhadap pengumuman informasi akuntansi.
2011 (dikutip oleh Sinaga, 2014) dijelaskan
Relevansi
jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas
menginvestigasi hubungan empiris antara
operasi
yang
nilai pasar saham dengan berbagai angka
operasinya
akuntansi yang dimaksudkan untuk menilai
merupakan
menentukan
apakah
indikator
dari
nilai
diarahkan
perusahaan dapat menghasilkan arus kas
manfaat
yang cukup untuk melunasi pinjaman,
analisis fundamental. Menurut Kuswanto,
memelihara
dkk.
kemampuan
operasi
perusahaan,
membayar
deviden
melakukan
investasi
baru
dan
angka-angka
untuk
(2015)
tersebut
analisis
dalam
fundamental
merupakan analisis yang dilakukan oleh
tanpa
investor
guna
mendapat
data
yang
mengandalkan pada sumber pendanaan dari
diperlukan untuk pengambilan keputusan
luar. Menurut Sinaga (2014) arus kas dari
investasi.
aktivitas operasi pada umumnya berasal
membuktikan bahwa kandungan informasi
dari transaksi dan peristiwa lain yang
bersifat bad news sementara jika harga
mempengaruhi pendapatan laba atau rugi
saham
bersih perusahaan.
digunakan bersifat good news.
Harga
naik
saham
maka
yang
informasi
turun
yang
Menurut Abdullah dan Fitriah (2016)
pada umumnya analisis relevansi nilai
Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Menurut Kargin (2013) relevansi nilai
didefinisikan
sebagai
mengacu
kemampuan
pada
kekuatan
penjelas
(explanatory power) dari sebuah regresi
5
antara harga/return saham dan laba bersih
mensyaratkan entitas untuk menyajikan
serta nilai buku ekuitas.
informasi termasuk kebijakan akuntansi
dengan cara menyediakan informasi yang
relevan, andal, dapat dibandingkan dan
Standar Akuntansi Keuangan
Menurut
Inayati
(2016)
standar
mudah dipahami.
akuntansi yang berkualitas sangat penting
untuk
pengembangan
pelaporan
keuangan
memiliki
PSAK
kualitas
global.
(Pernyataan
Akuntansi Keuangan) yang
Salah satu tujuan dari konvergensi
struktur
IFRS yaitu untuk memberikan informasi
Indonesia
yang
Standar
lebih
pengguna
disusun dan
akurat
laporan
meningkatnya
dan
relevan
keuangan.
relevansi
Dengan
nilai
keuangan,
(IAI) yang merupakan organisasi profesi
meningkatnya
akuntan yang ada di Indonesia. IFRS
laporan keuangan. Menurut Sinarto dan
(International
Christiawan (2014), Triandi dkk (2015),
Reporting
juga
laporan
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
Financial
maka
bagi
kualitas
dan
diikuti
oleh
informasi
pada
Standards) merupakan standar pencatatan
Wulandari
dan pelaporan akuntansi yang berlaku
Suprihatin dan Tresnaningsih (2013) secara
secara internasional yang dikeluarkan oleh
teori IFRS memiliki relevansi nilai yang
International Accounting Standard Boards
lebih
(IASB).
karena penggunaan principle base, fair
tinggi
Adiati
(2015),
dibandingkan
dan
sebelumya
value, disclosure (pengungkapan informasi)
dan daya banding (komparabilitas) pada
PSAK Konvergensi IFRS
Dalam Standar Akuntansi Keuangan
standar internasional. Menurut Barth, et al.
(2014:1.3) tujuan laporan keuangan adalah
(dikutip oleh Wulandari dan Adiati, 2015)
untuk memberikan informasi mengenai
kualitas informasi akuntansi meningkat
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
karena penggunaan fair value lebih dapat
arus kas entitas yang bermanfaat bagi
merefleksikan
sebagian besar pengguna laporan keuangan
perusahaan. Asbaugh dan Pincus (dikutip
dalam pembuatan keputusan ekonomik.
oleh
Selanjutnya juga dijelaskan dalam Standar
menyatakan
Akuntansi Keuangan (2014:1.5) bahwa
dilakukan
para
dalam hampir seluruh keadaan, entitas
meningkat
setelah
mencapai
menggunakan
penyajian
laporan
keuangan
secara wajar dengan memenuhi SAK
terkait.
Penyajian
secara
wajar
Wulandari
akuntansi
juga
6
kondisi
dan
ekonomik
Adiati,
keakuratan
analisis
analisis
IFRS,
yang
keuangan
mengadopsi
karena
internasional
2015)
atau
standar
menyaratkan
pengungkapan kondisi keuangan yang lebih
sebelum dan setelah penerapan PSAK
rinci.
konvergensi
IFRS,
maka
digunakan
kerangka konseptual sebagai berikut :
KERANGKA PEMIKIRAN
Untuk mengetahui perbedaan relevansi
nilai informasi akuntansi pada periode
GAMBAR 1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber : Gambar diolah, 2017
2) Variabel Bebas (Independen)
VARIABEL PENELITIAN
1) Variabel terikat (Dependen)
Penelitian ini menggunakan earning per
Penelitian ini menggunakan harga pasar
share (EPS), book value per share (BVPS)
saham (PRICE) sebagai variabel terikat.
dan cash flow from operation activities
Harga pasar saham adalah nilai saham di
(CFOA) sebagai variabel bebas. Earning
pasar
per share (EPS) adalah nilai pendapatan
modal
keputusan
yang
investor
merepresentasikan
terhadap
relevansi
bersih perusahaan setahun setiap satuan
laporan keuangan yang diukur pada tiga
saham beredar yang dimiliki perusahaan.
bulan setelah periode laporan. Karunarathe
Pengukuran
dan Rajapakse (dikutip oleh Suprihatin dan
penghitungan sebagai berikut :
Tresnaningsih, 2013) menyatakan hal ini
EPS =
dilakukan untuk merefleksikan harga pasar
saham setelah laporan keuangan hasil audit
diterbitkan.
7
dilakukan
Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
dengan
Book value per share (BVPS) adalah
sebelumnya maka diberi nilai 1 (satu),
nilai seluruh ekuitas setiap satuan saham
sebaliknya apabila laba lebih kecil dari
beredar
tahun sebelumnya maka diberi nilai 0 (nol).
yang
Pengukuran
dimiliki
perusahaan.
dilakukan
dengan
penghitungan sebagai berikut :
JENIS DAN SUMBER DATA
Data yang digunakan merupakan data
Total Ekuitas
BVPS =
Jumlah Saham Beredar
sekunder yang diperoleh dari sumber
eksternal, yaitu laporan keuangan dari
Cash flow from operation activities
kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia
(CFOA) adalah nilai arus kas dari aktivitas
dan ikhtisar harga saham di website
operasi setiap saham beredar yang dimiliki
finance.yahoo.com.
perusahaan. Pengukuran dilakukan dengan
penghitungan sebagai berikut :
CFOA =
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Jumlah Saham Beredar
penelitian
ini
adalah
perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih
3) Variabel Moderasi
dengan
Penelitian ini menggunakan variabel
menggunakan
teknik
purpose
dummy net income (DNI) sebagai variabel
sampling. Menurut sugiyono (dikutip oleh
moderasi. Dummy net income (DNI) adalah
Inayati, 2016) purposive sampling adalah
perubahan laba perusahaan periode tahun
teknik
ini terhadap tahun sebelumnya. Apabila
pertimbangan
laba tahun ini lebih besar dari tahun
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
penentuan
sampel
tertentu.
dengan
Sampel
dipilih
TABEL 1 Kriteria Pemilihan Sampel
KRITERIA
PRE IFRS
Perusahan manufaktur tercatat di BEI tahun 2017
Tidak memiliki IPO sebelum tahun 2007
Ketersediaan data tidak lengkap
Konsisten terjadi kerugian pada tiap periode
Disajikan dalam mata uang asing
Memiliki nilai ekuitas negatif (defisiensi)
Perubahan harga saham terlalu ekstrem
Jumlah sampel perusahaan per tahun
Data tersedia pada tiap periode
Data dihilangkan karena penggunaan double log
Data dihilangkan karena terdeteksi outlier
Jumlah data Akhir
156
(53)
(32)
(8)
(13)
(3)
(3)
44
132
(22)
(11)
99
Sumber : Data sekundar yang diolah, 2017
8
POST IFRS
156
(53)
(32)
(8)
(13)
(3)
(3)
44
132
(21)
(8)
103
TOTAL
312
(106)
(64)
(16)
(26)
(6)
(6)
88
264
(43)
(19)
202
terdistribusi
METODE ANALISIS DATA
secara
normal
dapat
Analisis data dilakukan menggunakan
ditransformasi agar menjadi normal. Data
program SPSS 23 melalui beberapa tahap
yang tidak normal ditransformasikan ke
pengujian, yaitu : deskriptif statistik, uji
dalam
asumsi klasik, regresi linear berganda
menggunakan double log. Menurut Ghozali
dengan nilai selisih mutlak (uji t, uji F dan
(2016:41) setelah melakukan transformasi
koefisien determinan) serta Chow test.
untuk
bentuk
logaritma
mendapatkan
natural
(Ln)
normalitas
data,
langkah screening berikutnya yang harus
dilakukan adalah mendeteksi adanya data
HASIL DAN ANALISIS
Sebelum
melakukan
perlu
outlier. Data yang dideteksi sebagai outlier
dilakukan uji asumsi klasik agar model
kemudian dihapus karena kemungkinan
regresi
Pada
akibat kesalahan dalam input data atau
pengujian asumsi klasik, diketahui data
karena adanya nilai ekstrim dan tidak
yang dipakai tidak nomal dan terjadi
terdistribusi secara normal. Data yang telah
masalah
terdistribusi secara normal dapat dijelaskan
baik
Ghozali
untuk
analisis,
digunakan.
heteroskedastisitas.
(2016:34)
data
Menurut
yang
tidak
dalam tabel statistik deskriptif berikut :
TABEL 2 Statistik Deskriptif
MODEL 2
LnPRICE
LnEPS
LnBVPS
LnCFOA
DNI
0
1
PRE CONVERGENCE IFRS
N
99
99
99
99
Min
3,50
-0,37
3,43
-1,05
Max
10,46
9,69
10,39
10,12
POST CONVERGENCE IFRS
Mean
5,849
4,407
6,584
4,663
SD
N
1,458
2,105
1,443
2,119
103
103
103
103
Pre Convergence IFRS
N
99
99
Freq
21
78
Min
3,91
0,30
3,99
0,47
Max
11,87
9,00
10,10
9,12
Mean
7,037
4,159
6,563
4,448
SD
1,681
1,698
1,143
1,667
Post Convergence IFRS
%
N
21,2
78,8
103
103
Freq
39
64
%
37,9
62,1
Sumber : Data diolah, 2017
Nilai rata-rata PRICE pada periode pre-
nilai rata-rata PRICE pada periode post-
IFRS adalah 5,849 (dalam satuan Ln)
IFRS adalah sebesar 7,037 (dalam satuan
apabila dikonversi menjadi 346,887 dengan
Ln) apabila dikonversi menjadi 1.137,969
nilai minimum 3,50 (konversi 33,115) dan
dengan nilai minimum 3,91 (konversi
maksimum 10,46 (konversi 34.891,551)
50,00) dan maksimum 11,87 (konversi
serta simpangan baku 1,458. Sedangkan
142.499,960) serta simpangan baku 1,681.
9
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi
24.296,632) serta simpangan baku 1,143.
peningkatan nilai rata-rata harga saham per
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi
lembar
penerapan
penurunan nilai rata-rata ekuitas per saham
konvergensi IFRS dibandingkan sebelum
pada saat setelah penerapan konvergensi
penerapan IFRS, dengan besaran yang tidak
IFRS dibandingkan sebelum penerapan
merata.
IFRS, dengan besaran yang tidak merata.
pada
saat
setelah
Nilai rata-rata EPS pada periode pre-
Nilai rata-rata CFOA pada periode pre-
IFRS adalah sebesar 4,407 (dalam satuan
IFRS adalah 4,663 (dalam satuan Ln)
Ln) apabila dikonversi menjadi 82,023
apabila dikonversi menjadi 105,953 dengan
dengan nilai minimum -0,37 (konversi
nilai minimum -1,05 (konversi 1,600) dan
0,691) dan maksimum 9,69 (konversi
maksimum 10,12 (konversi 24.726,150)
16.158,420) serta simpangan baku 2,105.
serta simpangan baku 2,119. Sedangkan
Sedangkan nilai rata-rata EPS pada periode
nilai rata-rata CFOA pada periode post-
post-IFRS adalah sebesar 4,159 (dalam
IFRS adalah sebesar 4,448 (dalam satuan
satuan Ln) apabila dikonversi menjadi
Ln) apabila dikonversi menjadi 85,456
64,007
0,30
dengan nilai minimum 0,47 (konversi
(konversi 1,350) dan maksimum 9,00
1,600) dan maksimum 9,12 (konversi
(konversi 8.131,570) serta simpangan baku
9.094,253) serta simpangan baku 1,667.
1,698. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi
penurunan nilai rata-rata laba per saham
penurunan nilai rata-rata arus kas dari
setelah
akrivitas
dengan
nilai
penerapan
minimum
konvergensi
IFRS
operasi
pada
saat
setelah
dibandingkan sebelum penerapan IFRS,
penerapan konvergensi IFRS dibandingkan
dengan besaran yang tidak merata.
sebelum penerapan IFRS, dengan besaran
Nilai rata-rata BVPS pada periode pre-
yang tidak merata.
IFRS adalah 6,584 (dalam satuan Ln)
Variabel
perubahan laba perusahaan
apabila dikonversi menjadi 723,427 dengan
(DNI) merupakan variabel dummy dimana
nilai minimum 3,43 (konversi 30,877) dan
bernilai 0 apabila terjadi penurunan laba
maksimum 10,39 (konversi 32.532,667)
bersih dari tahun sebelumnya, dan bernilai
serta simpangan baku 1,443. Sedangkan
1 apabila terjadi kenaikan laba bersih dari
nilai rata-rata BVPS pada periode post-
tahun sebelumnya. Pada periode pre-IFRS
IFRS adalah sebesar 6,563 (dalam satuan
frekuensi perubahan laba bernilai 0 adalah
Ln) apabila dikonversi menjadi 708,394
sebanyak 21 dengan persentase sebesar
dengan nilai minimum 3,43 (konversi
21,2%, dan frekuensi perubahan laba
30,877) dan maksimum 10,10 (konversi
bernilai 1 adalah sebanyak 78 dengan
10
persentase sebesar 78,8%. Sedangkan pada
persentase sebesar 37,9%, dan frekuensi
periode post-IFRS frekuensi perubahan
perubahan laba bernilai 1 adalah sebanyak
laba bernilai 0 adalah sebanyak 39 dengan
64 dengan persentase sebesar 62,1%.
TABEL 3 Uji Asumsi Klasik
MODEL 1
UJI ASUMSI KLASIK
PRE IFRS
MODEL 2
POST IFRS
PRE IFRS
POST IFRS
0,200
0,200
0,200
0,200
LnEPS
0,183. 5,479
0,270. 3,710
0,139. 7,174
0,234. 4,273
LnBVPS
0,175. 5,727
0,436. 2,294
0,155. 6,435
0,414. 2,414
LnCFOA
0,255. 3,921
0,262. 3,819
0,235. 4,253
0,233. 4,289
DNI
-
-
0,685. 1,460
0,871. 1,149
ABSLnEPS_DNI
-
-
0,321. 3,117
0,329. 3,036
ABSLnBVPS_DNI
-
-
0,314. 3,187
0,527. 1,897
ABSLnCFOA_DNI
-
-
0,386. 2,592
0,314. 3,180
LnEPS
0,305
0,746
0,400
0,947
LnBVPS
0,834
0,351
0,734
0,581
LnCFOA
0,338
0,751
0,350
0,679
DNI
-
-
0,932
0,578
ABSLnEPS_DNI
-
-
0,080
0,870
ABSLnBVPS_DNI
-
-
0,164
0,790
ABSLnCFOA_DNI
-
-
0,963
0,842
2,219
1,960
2,146
1,927
Normalitas (K-S test)
Multikolinearitas (tolerance. VIF)
Heteroskedastisitas (Glejser test)
Autokorelasi (DW test)
Sumber : Data diolah, 2017
Hasil uji statistik KolmogorovSmirnov
menunjukkan
bahwa
pada periode pre-IFRS dan post-IFRS lebih
nilai
besar dari 0,10 serta nilai VIF kurang dari
signifikansi semua model regresi pada
10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa
periode pre-IFRS dan post-IFRS adalah
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
0,200 lebih besar dari 0,05. Hal ini
Hasil dari uji Glejzer menunjukkan
membuktikan bahwa sebaran data yang
bahwa nilai signifikansi variabel semua
digunakan berdistribusi secara normal.
model regresi pada periode pre-IFRS dan
Dari tabel di atas diketahui nilai
tolerance
variabel
LnEPS,
post-IFRS adalah lebih besar dari 0,05. Hal
LnBVPS,
ini membuktikan bahwa tidak terjadi gejala
LnCFOA dan DNI semua model regresi
heteroskedastisitas.
11
GAMBAR 2 Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Sumber : Gambar diolah, 2017
Nilai Durbin-Watson model regresi 1
Durbin-Watson model regresi 2 pada
pada periode pre-IFRS adalah 2,219 dan
periode pre-IFRS adalah 2,146 dan pada
pada periode post-IFRS adalah 1,960 lebih
periode post-IFRS adalah 1,927 lebih besar
besar dari batas atas dU dan kurang dari (4-
dari batas atas dU dan kurang dari (4-dU),
dU), sehingga dapat disimpulkan bahwa
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
tidak terjadi autokorelasi. Sedangkan nilai
terjadi autokorelasi.
TABEL 4 Uji Parsial (t), Simultan (F) dan Koefisien Determinan
VARIABEL
Konstanta
LnEPS
LnBVPS
LnCFOA
DNI
ABSLnEPS_DNI
ABSLnBVPS_DNI
ABSLnCFOA_DNI
Nilai F
Adjusted R²
MODEL 1
PRE IFRS
POST IFRS
Koefisien Nilai P Koefisien Nilai P
1,710
0,015
3,737
0,000
0,071
0,545
0,878
0,000
0,522
0,003
-0,119
0,201
0,084
0,394
0,096
0,241
33,307
161,663
0,497
0,825
Sumber : Data diolah, 2017
12
MODEL 2
PRE IFRS
POST IFRS
Koefisien Nilai P Koefisien Nilai P
6,042
0,000
7,014
0,000
0,064
0,818
1,445
0,000
0,868
0,001
-0,141
0,190
0,157
0,463
0,234
0,102
-0,052
0,680
-0,046
0,531
-0,490
0,098
-0,083
0,603
0,452
0,110
-0,198
0,128
-0,219
0,339
0,328
0,034
15,433
72,409
0,508
0,831
Pada model regresi 1 periode pre-IFRS
bahwa nilai buku (BVPS) pada periode
nilai signifikansi EPS adalah 0,545 lebih
setelah penerapan konvergensi IFRS tidak
dari 0,05 dan nilai t hitung 0,607 kurang
berpengaruh signifikan terhadap harga
dari t tabel 1,98498 (two tailed) sehingga
pasar saham (PRICE). Nilai signifikansi
disimpulkan bahwa nilai laba (EPS) pada
CFOA adalah 0,241 lebih dari 0,05 dan
periode sebelum penerapan konvergensi
nilai t hitung 1,180 kurang dari t tabel
IFRS tidak berpengaruh signifikan terhadap
1,98498 (two tailed) sehingga disimpulkan
harga
Nilai
bahwa nilai arus kas (CFOA) pada periode
signifikansi BVPS adalah 0,003 kurang dari
setelah penerapan konvergensi IFRS tidak
0,05 dan nilai t hitung 3,016 lebih dari t
berpengaruh signifikan terhadap harga
tabel
pasar saham (PRICE).
pasar
saham
1,98498
(two
(PRICE).
tailed)
sehingga
disimpulkan bahwa nilai buku (BVPS)
pada
periode
penerapan
signifikansi interaksi variabel DNI dengan
konvergensi IFRS berpengaruh signifikan
EPS adalah 0,098 lebih dari 0,05 sehingga
terhadap harga pasar saham (PRICE). Nilai
disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak
signifikansi CFOA adalah 0,394 lebih dari
memperkuat pengaruh laba per saham
0,05 dan nilai t hitung 0,856 kurang dari t
terhadap harga pasar saham. Signifikansi
tabel
sehingga
interaksi variabel DNI dengan BVPS
disimpulkan bahwa nilai arus kas (CFOA)
adalah 0,110 lebih dari 0,05 sehingga
pada
penerapan
disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak
berpengaruh
memperkuat pengaruh nilai buku per saham
signifikan terhadap harga pasar saham
terhadap harga pasar saham. signifikansi
(PRICE).
interaksi variabel DNI dengan CFOA
1,98498
sebelum
Pada model regresi 2 periode Pre-IFRS
(two
periode
konvergensi
IFRS
tailed)
sebelum
tidak
Pada model regresi 1 periode post-
adalah 0,339 lebih dari 0,05 sehingga
IFRS Nilai signifikansi EPS adalah 0,000
disimpulkan bahwa peningkatan laba tidak
kurang dari 0,05 dan nilai t hitung 11,125
memperkuat
lebih dari t tabel 1,98498 (two tailed)
aktivitas operasi terhadap harga pasar
sehingga disimpulkan bahwa nilai laba
saham.Karena sifat variabel DNI yang
(EPS) pada periode setelah penerapan IFRS
mempengaruhi kekuatan hubungan tetapi
berpengaruh signifikan terhadap harga
tidak berinteraksi dengan predictor (EPS,
pasar saham (PRICE). Nilai signifikansi
BVPS dan CFOA) serta tidak berhubungan
BVPS adalah 0,201 lebih dari 0,05 dan
dengan criterion (PRICE) dan predictor,
nilai t hitung -1,288 kurang dari t tabel
maka disimpulkan bahwa DNI merupakan
1,98498 (two tailed) sehingga disimpulkan
13
pengaruh
arus
kas
dari
variabel
homologizer
moderator
variabel
(moderator potensial).
pure
moderator
(moderator
murni).
Pada model regresi 2 periode Post-
Hasil dari uji F membuktikan bahwa
IFRS signifikansi interaksi variabel DNI
setiap variabel independen dalam kedua
dengan EPS adalah 0,603 lebih dari 0,05
model regresi secara serentak (simultan)
sehingga disimpulkan bahwa peningkatan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
laba tidak memperkuat pengaruh laba per
Dalam model 1 pada periode sebelum
saham
saham.
penerapan konvergensi IFRS nilai F hitung
Signifikansi interaksi variabel DNI dengan
(33,307) lebih dari F tabel (2,70) dengan
BVPS adalah 0,128 lebih dari 0,05
signifikansi 0,000 < 0,05 serta pada periode
sehingga disimpulkan bahwa peningkatan
setelah penerapan konvergense IFRS nilai
laba tidak memperkuat pengaruh nilai buku
F hitung (161,663) lebih dari F tabel (2,70)
per saham terhadap harga pasar saham.
dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Selain
signifikansi interaksi variabel DNI dengan
itu, dalam model regresi 2 pada periode
CFOA adalah 0,034kurang dari 0,05
sebelum penerapan konvergensi IFRS nilai
sehingga disimpulkan bahwa peningkatan
F hitung (15,433) lebih dari F tabel (2,11)
laba memperkuat pengaruh arus kas dari
dengan signifikansi 0,000 < 0,05 serta F
aktivitas operasi terhadap harga pasar
hitung (72,409) lebih dari F tabel (2,11)
saham. Karena sifat variabel DNI yang
dengan signifikansi 0,000 < 0,05.
terhadap
harga
pasar
mempengaruhi kekuatan hubungan tetapi
Nilai adjusted R² model regresi 1 pada
tidak berinteraksi dengan predictor (EPS,
periode setelah penerapan konvergensi
BVPS) serta tidak berhubungan dengan
IFRS adalah 0,825 lebih besar dari periode
criterion (PRICE) dan predictor, maka
sebelum penerapan konvergensi IFRS yang
disimpulkan
merupakan
hanya 0,497. Selain itu, nilai ajusted R²
moderator
model regresi 2 pada periode setelah
(moderator potensial). Sedangkan sifat
penerapan konvergensi IFRS adalah 0,831
variabel DNI yang mempengaruhi kekuatan
juga lebih besar dari periode sebelum
hubungan
dengan
penerapan konvergensi IFRS yang hanya
predictor (CFOA) serta tidak berhubungan
0,508. Hasil ini membuktikan bahwa terjadi
dengan
peningkatan
variabel
bahwa
DNI
homologizer
dan
berinteraksi
criterion
disimpulkan
bahwa
(PRICE),
DNI
maka
merupakan
relevansi
nilai
informasi
akuntansi setelah diterapkannya PSAK
konvergensi IFRS
14
TABEL 5 Uji Chow test
NOTASI
RSSr
RSS1
RSS2
RSSur
k
n1
n2
F hitung
F tabel
KETERANGAN
Residual sum of square (2007-2009) & (2014-2016)
Residual sum of square (2007-2009)
Residual sum of square (2014-2016)
RSS1 + RSS2
Jumlah indikator
Jumlah amatan periode pre-IFRS
Jumlah amatan periode post-IFRS
((RSSr-RSSur)/k) / ((RSSur)/(n1+n2-2k)))
MODEL 1
286,59
101,58
48,87
150,46
3
99
103
59,11
2,65
MODEL 2
393,03
95,30
45,51
140,80
7
99
103
48,11
1,72
Sumber : Data diolah, 2017
Hasil dari uji Chow test pada model
operasi (CFOA) pada periode sebelum
regresi 1 menunjukkan bahwa nilai F
penerapan
konvergensi
IFRS
karena
hitung (59,11) lebih dari F tabel (2,65).
mampu memperkuat pengaruh terhadap
Selain itu, hasil uji Chow test pada model
harga pasar saham (PRICE).
regresi 2 juga menunjukkan bahwa nilai F
Hasil perbandingan nilai Adjusteed R²
hitung (48,11) lebih dari F tabel (1,72). Hal
membuktikan terjadi peningkatan relevansi
ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan
nilai informasi akuntansi pada periode
struktural relevansi nilai antara periode
setelah
sebelum dan setelah penerapan PSAK
IFRS. Hasil ini sesuai dengan penelitian
konvergensi IFRS.
Suprihatin
penerapan
dan
PSAK
konvergensi
Tresnaningsih
(2013),
Sinarto dan Christiawan (2014) serta
SIMPULAN
Wulandari dan Adiati (2015). Hal ini
Penelitian
menemukan
penerapan
terhadap
ini
bukti
PSAK
relevansi
bertujuan
empiris
untuk
membuktikan dengan diterapkannya PSAK
pengaruh
konvergensi IFRS mampu meningkatkan
konvergensi
nilai
IFRS
informasi
relevansi
informasi
keuangan.
Selain
akuntansi
itu,
sesuai
laporan
dengan
akuntansi. Dari hasil uji nilai selisih
penelitian Wulandari dan Adiati (2015)
mutlak,
IFRS
hasil dari uji Chow test membuktikan
terbukti mampu meningkatkan relevansi
bahwa terdapat perbedaan struktural antara
nilai laba (EPS) terhadap harga pasar
periode sebelum dan setelah penerapan
saham (PRICE). Secara umum peningkatan
konvergensi IFRS. Hal ini membuktikan
laba (DNI) merupakan variabel moderator
bahwa terjadi perubahan relevansi nilai
potensial (homologizer moderator), dan
informasi
hanya menjadi moderator murni (pure
PSAK konvergensi IFRS.
penerapan
konvergensi
moderator) terhadap arus kas dari aktivitas
15
akuntansi
setelah
penerapan
SARAN
sehingga dapat mengurangi keakuratan
1) Investor dapat membuat keputusan
untuk dilakukan generalisasi.
ekonomik menggunakan informasi nilai
laba
per
saham
(EPS)
3) Penelitian ini hanya dilakukan pada
untuk
periode sebelum penerapan konvergensi
berinvestasi dalam pasar modal karena
IFRS (2007-2009) dan periode akhir
penerapan konvergensi IFRS mampu
setelah penerapan konvergensi IFRS
meningkatkan
(2014-2016),
tanpa
perkembangan
pengaruh
relevansi
nilai
laba
terhadap harga pasar saham.
2) Pembuat standar akuntansi keuangan
hendaknya
meneruskan
melakukan
terhadap
relevansi nilai informasi akuntansi pada
komitmen
konvergensi
mengetahui
tiap tahun secara bertahap.
standar
4) Penelitian
ini
hanya
menggunakan
akuntansi internasional (IFRS) untuk
variabel bebas laba per saham (EPS)
meningkatkan relevansi dan kualitas
nilai buku per saham (BVPS), arus kas
informasi laporan keuangan.
dari aktivitas operasi (CFOA); variabel
3) Perusahaan
hendaknya
perkembangan
mengikuti
pemberlakuan
moderasi perubahan laba (DNI); serta
revisi
variabel dependen harga pasar saham
standar akuntansi terbaru konvergensi
IFRS
sehingga
memiliki
(PRICE)
laporan
keuangan yang mampu memberikan
AGENDA PENELITIAN MENDATANG
informasi yang baik sebagai bahan
1. Penelitian
pertimbangan
dalam
selanjutnya
menambahkan
membuat
sebaiknya
perusahaan
dengan
bidang operasi lain selain manufaktur
keputusan.
sebagai
objek
penelitian
untuk
KETERBATASAN
menmperoleh kesimpulan yang lebih
1) Penelitian ini hanya dilakukan terhadap
akurat.
2. Penelitian
perusahan manufaktur yang terdaftar di
selanjutnya
sebaiknya
Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak
menggunakan teknik pemilihan sampel
mewakili seluruh perusahaan dengan
lain
bidang operasi lainnya.
meningkatkan
sampling
mempertimbangkan
kriteria
acak
agar
keyakinan
dapat
untuk
dilakukan generalisasi kesimpulan yang
2) Penelitian ini menggunakan teknik
purpose
secara
lebih akurat.
dengan
3. Penelitian
dan
selanjutnya
sebaiknya
ketersedian data yang memungkinkan
menambahkan tahun penelitian atau
sampel tidak mewakili populasinya,
menyertakan
16
periode
penerapan
sebelum
dan
dengan
tahun
setelah
konvergensi
berurutan
PSAK
untuk
Convergence
IFRS.
Jurnal
Praktik Bisnis, Vol. 5, No. 1, h. 67-78.
mengetahui perkembangan pengaruh
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Standar
konvergensi IFRS terhadap relevansi
Akuntansi
nilai informasi akuntansi pada setiap
selanjutnya
efektif
1
Indonesia.
sebaiknya
menambahkan variabel (pengaruh) lain
untuk
per
Januari 2015. Jakarta: Ikatan Akuntansi
tahap penerapan.
4. Penelitian
Keuangan
mengetahui
relevansi
Inayati, S.R. 2016. Relevansi Nilai Laba
nilai
dan Nilai Buku Sebelum dan Setelah
informasi akuntansi yang disajikan
Intetnational
dalam laporan keuangan.
Standards (IFRS) serta Pengaruhnya
Financial
Reporting
Terhadap Harga Saham (Studi Pada
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Abdullah, M.W. dan A.L. Fitriah. 2016.
Pengaruh
Akuntansi
Terhadap
Relevansi
Keuangan
Dengan
Rinjani, Vol. 4, No. 4.
Konservatisme
Nilai
Laporan
Kualitas
Kargin, S. 2013. The Impact of IFRS on the
Laba
Value
Relevance
of
Accounting
Sebagai Variabel Moderasi. Assets, Vol.
Information : Evidence from Turkish
6, No. 2, h. 223-260.
Firm.
Penerapan IFRS Terhadap Relevansi
Informasi
Journal
of
Economics and Finance, Vol. 5, No. 4.
Anas, W.D. 2014. Analisis Pengaruh
Nilai
International
Kuswanto, R., P.A. Rambe dan S. Ruwanti.
Akuntansi,
2015.
Relevansi
Nilai
Informasi
http:ejournal.unp.ac.id. Diakses tanggal
Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur
31 Juli 2017.
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Ghozali,
I.
2016.
Aplikasi
Pada
Analisis
31 Juli 2017.
23, Edisi Kedelapan. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ohlson, J.A. 1995. Earnings, Book Values
and Dividens in Equity Valuation.
Hayati, M. 2016. Value Relevance of
Information
based
2013-2014",
http:jurnal.umrah.ac.id. Diakses tanggal
Multivariete dengan Program IBM SPSS
Accounting
Tahun
Contemporary Accounting Research, 11,
On
661-687.
17
Sinaga, I. 2014. Pengaruh Earning Per
Yahoo
Finance.
2017.
http:finance.
Share Dan Cash Flow Per Share
yahoo.com. Diakses tanggal 1 Agustus
Sebelum
2017.
Dan Sesudah
Terhadap
Restatement
Return
Saham,
http:digilib.unila.ac.id. Diakses tanggal
10 September 2017.
Sinarto, R. J. dan J. J. Christiawan. 2014.
Pengaruh Penerapan IFRS terhadap
Relevansi
Nilai
Laba
Laporan
Keuangan. Tax & Accounting Review,
Vol. 4, No. 1.
Suprihatin, S. dan E. Tresnaningsih. 2013.
Dampak
Konfergensi
International
Financial Reporting Standards terhadap
Nilai Relevansi Informasi Akuntansi.
Jurnal
Akuntansi
dan
Keuangan
Indonesia, Vol. 10, No. 2, h.171-183.
Triandi, Suratno, dan N. Ahmar. 2015.
Value Relevance dan IFRS Adoption di
Indonesia : Investigasi pada Perusahaan
LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Media
Riset Akuntansi, Auditing & Informasi,
Vol. 15, No. 1.
Wulandari, T.R. dan A.K. Adiati. 2015.
Perubahan
Relevansi
Nilai
dalam
Informasi Akuntansi Setelah Adopsi
IFRS.
Jurnal
Akuntansi
Multiparadigma, Vol. 6, No. 3, h. 412420.
18
Download