HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN KARNIVORA, 9 Fakta Menarik

advertisement
HIU TERBESAR JINAK DAN BUKAN
KARNIVORA,
9 Fakta Menarik Tentang Hiu Paus
Bertepatan dengan perayaan hari paus internasional yang jatuh pada Selasa (30/8/2016),
masyarakat dunia ditantang untuk bisa menjaga kelestarian hiu paus sampai waktu tak terbatas. Di
Indonesia, tantangan tersebut juga berlaku, karena hiu paus adalah ikan yang bisa ditemui di hampir
seluruh wilayah Indonesia.
Untuk bisa menjaga hiu paus, perlu pemahaman yang luas tentang hewan laut tersebut. Apa saja
itu, Mongabay jabarkan seperti di bawah ini.
1. Hiu paus adalah ikan terbesar dan masuk dalam kelompok hiu (Rhincodon typus). Namun,
meski besar, per individu dikenal jinak kepada manusia dan hewan laut lainnya. Dia juga
memiliki gigi yang berukuran 6mm saja dan tidak setajam hewan laut kelompok hiu lainnya;
2. Di Indonesia, hiu paus dikenal juga dengan sebutan hiu totol atau gurano bintang. Penamaan
tersebut muncul karena fisik hiu paus dipenuhi pola totol-totol di seluruh kulitnya. Yang unik,
seperti sidik jari manusia, masing-masing individu hiu paus dipastikan memiliki pola totol-totol
yang berbeda;
3. Hiu Paus ini mampu hidup seperti usia manusia. Per individu, rerata hiu paus mampu hidup
hingga usia 70 tahun. Selain itu, karena sosoknya yang raksasa, hiu paus dipercaya adalah
hewan laut dari masa pra sejarah dan keberadaannya diperkirakan sudah sejak 60 juta tahun
lalu;
4. Pergerakan hiu paus sangat lambat dan bisa mencapai 5 km/jam saja. Karena lambat, hiu paus
bisa saja terkena insiden tabrakan dengan kapal laut. Tetapi meski lamban, hiu paus mampu
menyelam hingga kedalaman 1.000 meter. Dan ternyata, walau jago di perairan dalam, lokasi
favorit hiu paus ada di perairan dangkal sekitar 50 meter saja;
5. Sejak 2013, Pemerintah RI melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengeluarkan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status
Perlindungan Penuh Ikan Hiu Paus. Dengan demikian, terhitung sejak waktu tersebut, Hiu Paus
dilindungi secara penuh di Indonesia. Perlindungan tersebut sangat penting dilakukan, karena
Hiu Paus di Indonesia masih menjadi perburuan liar. Selain Indonesia, negara lain yang sudah
mengeluarkan perlindungan penuh, adalah Filipina, India, dan Taiwan;
hiu paus (Rhincodon typus) di perairan Hiu Paus di perairan Teluk Cendrawasih, Kabupaten Nabire, Papua
Barat. Foto : Conservation International Indonesia
6. Bersama hiu lain yang masuk dalam kelompok hiu, perkembangbiakan hiu paus berjalan sangat
lambat dan itu membuat mereka rentan dari ancaman kepunahan. Seperti dilansir Dalam Daftar
Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN Red List), hiu paus ditetapkan
berstatus vulnerable (atau rentan punah);
7. Sebagai predator di lautan tropis dan perairan hangat, keberadaan hiu paus memberi manfaat
untuk menjaga keseimbangan ekosistem (rantai makanan) perairan laut, dan menjaga
kelestarian biota laut langka (eksotik). Selain itu, juga menjaga nilai dan keanekaragaman
sumberdaya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi
bagi masyarakat melalui pengembangan pariwisata bahari berbasis ikan hiu paus;
Bayang tubuh hiu paus yang terlihat di Desa Botu Barani, Kecamatan Bone Pesisir, Kabupaten Bone
Bolango, Gorontalo. Foto: Christopel Paino
8. Meski memiliki mulut yang besar dan fisik yang raksasa, hiu paus tetaplah hewan laut yang
jinak. Dia memakan plankton atau di Indonesia Timur makanannya dikenal dengan sebutan ikan
furi.
Mulut hiu paus lebar 1.5 meter dan berisikan 10 lembaran penyaring dan sekitar 300 hingga 350
deret gigi kecil-kecil. Ikan ini juga memiliki lima pasang insang berukuran besar. Dua mata yang
kecil terletak di ujung depan kepalanya yang datar dan lebar. Warna tubuhnya umumnya keabuabuan dengan perut putih; tiga gigir memanjang terdapat di masing-masing sisi tubuhnya, serta
lukisan bintik-bintik dan garis kuning keputih-putihan yang membentuk pola kotak-kotak. Kulitnya
memiliki ketebalan 10 sentimeter.
Sirip punggung dan sirip dada masing-masing sepasang. Pada hewan muda, sirip ekornya lebih
panjang yang sebelah atas, sementara pada hewan dewasa sirip ini lebih berbentuk seperti
bulan sabit.
9. D Indonesia, hiu paus bisa ditemukan di seluruh perairan yang beriklim tropis dan hangat.
Namun, kemunculannya baru diketahui di sejumlah daerah saja seperti Nabire dan Kaimana
(Papua Barat), Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sabang (Aceh), Situbondo (Jawa Timur), dan
Nusa Tenggara.
Seekor hiu paus yang diselamatkan dari jaring di perairan Raja Ampat Papua beberapa waktu lalu. Spesies
ini kini mendapat status perlindungan resmi dari pemerintah RI lewat peraturan setingkat menteri. Foto:
CI/Mark Edmann
Demikian fakta-fakta tentang ikan terbesar di dunia, hiu paus. Semoga penjelasan tersebut bisa
memberi pemahaman singkat namun padat kepada Anda semua, pembaca Mongabay. Tak perlu
menunggu besok atau nanti, jika Anda ingin hiu paus tetap ada di Indonesia, jagalah dari sekarang.
Sebarkan pemahaman tentang hewan laut tersebut kepada lingkungan Anda sekitar. Tanamkanlah
nilai-nilai konservasi kepada mereka. Hiu paus berhak untuk hidup panjang dan leluasa di Bumi
Pertiwi ini.
“Selamat hari hiu paus internasional!
Download