Liputan Khusus – Tim Pelayanan Adik Asuh

advertisement
Resensi Film: Angels and Demons, Antara Agama dan Ilmu Pengetahuan
Satu lagi film layar lebar yang diangkat dari novel laris karangan Dan Brown, Angels and Demons.
Masih cukup segar dalam ingatan, pengarang ini dulu sukses dengan buku fiksi kontroversialnya
berjudul The Da Vinci Code. Buku dan film pertama ini banyak menuai kritik dan penolakan karena
secara kontroversial berspekulasi mengenai sejarah Gereja Katolik dan aspek-aspek Kristiani.
Penasaran akan seperti apa film keduanya ini bercerita, saya pun memutuskan untuk menonton film
ini.
Cerita dimulai dengan kesedihan umat Katolik Roma atas kematian
Paus di Roma. Selama masa kekosongan takhta Paus ini,
kepemimpinan Kota Vatikan dan jemaat Katolik berada di tangan
Camerlengo Patrick McKenna, seorang dengan posisi Kepala Rumah
Tangga Kepausan yang bisa disamakan dengan perdana menteri.
Selama masa kekosongan ini pula, Camerlengo bertugas untuk
menjaga situasi dan kondisi Kota Vatikan selama masa pemilihan
Paus baru oleh Dewan Suci Gereja Katolik Roma.
Bersamaan dengan kematian Paus, terjadi pembunuhan atas salah
satu ilmuwan CERN, organisasi riset nuklir di Eropa, dengan simbol
ambigram Illuminati panas dicap pada dadanya. Illuminati
diceritakan adalah suatu kelompok rahasia yang lama sudah musnah
dan punya sejarah bertahun-tahun bertentangan dengan Gereja
Katolik. Pertentangan ini disebabkan perbedaan pemahaman ilmu
pengetahuan yang dianut kelompok ini dengan pemahaman yang
dianut gereja dan pengikutnya pada jaman dahulu.
Kematian ilmuwan CERN, yang juga merupakan seorang penganut Katolik taat dan selanjutnya
penculikan atas 4 orang Kardinal calon kuat Paus baru memicu kesimpulan bagi Camerlengo bahwa
proses pemilihan Paus baru dalam bahaya serangan generasi baru Illuminati. Penculik meninggalkan
petunjuk bahwa keempat Kardinal tersebut akan dibunuh di empat tempat yang berbeda di Roma dan
puncaknya adalah peledakan bom nuklir antimateri hasil riset CERN yang bisa memusnahkan seluruh
penduduk kota dalam waktu singkat. Swiss Guard dan Kepolisian Vatikan dibantu dengan ahli simbolRobert Langdon- dan ilmuwan CERN- Vittorio Vetra-,
berusaha menyingkap teka-teki yang
ditinggalkan penculik guna menyelamatkan keempat kardinal berikut kota Roma dari peledakan
massal.
Berbeda dengan film sebelumnya, The Da Vinci Code, Angels and Demons merupakan film adaptasi
yang mengangkat isu pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Satu di antaranya adalah
konsep penciptaan yang selama ini masih menjadi perdebatan. Antara keyakinan bahwa Tuhan-lah
yang menciptakan langit bumi dan segala isinya atau keyakinan ilmu Teori Bing Bang dan evolusilah
yang menyebabkan kita ada. Pada akhirnya, film ini tidak mencoba memberi kesimpulan keyakinan
mana yang benar - satu hal yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan kesimpulan akhir yang
kontroversial dari film Da Vinci Code. Agama dan ilmu adalah dua hal berbeda yang tidak perlu
diperdebatkan. Satu hal yang saya amini, ilmu pengetahuan seharusnya dipakai untuk memuliakan
nama Tuhan. Seperti Lukas, salah satu murid Kristus yang berprofesi sebagai dokter, saatnya bagi kita
jemaat muda untuk mengaplikasikan ilmu dan didikan yang kita terima untuk menjadi berkat bagi
orang lain di sekitar kita.
“Go back to work, change the world.” – Robert Langdon to Vittorio Vetra.
-ky-
Download