chondrichthyes - WordPress.com

advertisement
CHONDRICHTHYES
Ciri-ciri umum;
-ikan berahang
-Memiliki sirip berpasangan
-Lubang hidung berpasangan
-Mempunyai sisik
-Jantung beruang dua
-Rangka tulang rawan
-Memiliki endoskeleton yang terbuat dari tulang rawan
-Merupakan predator utama dilaut, indera pembau lebih
tajam daripada indera penglihatan
-Ikan pari berbentuk pipih dorsoventral, mencari makan di
laut yang dalam dan ada pemakan plankton. Alat gerak
anterior berpasangan dan berkembang dari sirip pektoral
-Chimera berbeda dengan ikan hiu dan pari karena
tergolong ikan purba
Klasifikasi CHONDRICHTHYES
Terbagi ke dalam dua sub
kelas:
1. Elasmobranchii (hiu, pari,
dan skate)
2. Holocephali (Kimera/hiu
hantu)
Sub Kelas Elasmobranchii
- Ordo Pleutrotremata
-Ordo Hypotremata
Sub Kelas Holocephali
- Ordo Chimaeriformes
Sand Tiger sharks
Mako sharks
Goblin sharks
Basking sharks
a) Secara morfologi









Kerangka tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang
ramping
Mulut berbentuk transversal
Memiliki 5-7 celah insang yang berada pada dinding lateral
tubuh
Memiliki spirakel dan claspers
Mencakup spesies yang beragam ukuran
Tubuh dilapisi kulit dermal denticles dengan bentuk sisik
plakoid
Kebanyakan hiu memiliki 8 sirip
Pinna pectronalis (sirip dada) pada hiu tidak terlalu besar
dan pada bagian sisi depan sirip dada tidak berlekatan
dengan bagian lateral kepala
Hiu memiliki sirip ekor heterocercal
Morfologi ikan hiu
Kerangka tulang rawan ikan hiu
Celah insang pada hiu
Spirakel pada ikan hiu
b) Secara fisiologi
1. Sistem Respirasi
Setiap kali mulut hiu dibuka maka air dari luar akan
masuk ke faring kemudian keluar lagi melalui celah
insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan
kartilago sebagai penyokong filament insang.
Spirakel juga membantu asupan air selama respirasi
dan terutama sangat berfungsi pada saat hiu berada di
dasar laut.
2. Sistem Pencernaan
•
•
•
•
•
•
Mulut : diperkuat oleh gigi yang disebut polipiodont
Farink : terdapat celah insang dan spirakel
Kerongkongan : pendek dan lebar
Lambung : tempat pancernaan secara kimia dan
mekanik.
Usus : memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas
bidang penyerapan dan memperrpanjang proses
digesti.
Rectum : dari usus makanan kemudian disalurkan ke
rectum dan dikeluarkan melalui kloaka.
3. Sistem Ekskresi
Terdiri dari sepasangan ginjal.
Urine dikumpulkan dalam tubulus segmental lalu menuju
ke ureter dikeluarkan ke papila urogenitalis dan bermuara
di kloaka bagian dorsal.
4. Sistem Reproduksi
Hiu secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual
antara jantan dan betina.
 Jantan :
• organ kopulasi disebut claspers yang digunakan
untuk pengiriman sperma
• Memiliki testis di ujung anterior tubuh
Clasper pada ikan hiu

Betina :
• ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam
rongga tubuh dan berpasangan
• Kulit hiu biru betina hampir dua kali lebih tebal
dibandingkan hiu jantan
Ada 3 model reproduksi :
 Vivipar (melahirkan)
Hiu betina menyediakan makanan bagi embrio yang
ada dalam tubuhnya melalui plasenta.
 Ovipar (bertelur)
Telur hiu diletakkan di ganggang atau koral. Setelah
telur aman telur tidak menerima perlindungan atau
makanan dari induknya.
 Ovovivipar
Telur dibuahi, menetas dan berkembang di dalam
tubuh hiu betina kemudian anak di lahirkan.
Ikan hiu saat melakukan kopulasi
Telur ikan hiu
Telur hiu bertanduk (Heterodontus
francisci)
Telur hiu swell (Cephaloscyllium
ventriosum)
Ikan hiu (hiu lemon) yang sedang melahirkan anaknya
5. Sistem Saraf
•
Sistem saraf pusat : otak dan Medulla Spinalis.
•
Sistem saraf tepi : 10 pasang saraf kranial dan saraf
spinal.
•
Sistem saraf otonom : saraf simpatik dan saraf
parasimpatik yang bekerja antagonis.
a) Secara Morfologi
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kerangka tulang rawan
Posisi dan bentuk mulutnya terminal
Memiliki 5-6 celah insang yang terletak pada bagian
ventral
Memiliki spirakel dan clasper
Mencakup spesies yang beragam ukuran
Tubuh dilapisi lendir dengan bentuk sisik plakoid
Sepasang sirip dada (pectoral fins) yang melebar dan
menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya
Bentuk tubuh gepeng melebar (depressed)
Ekor seperti cambuk, beberapa spesies terdapat satu
atau lebih duri penyengat di bagian ventral dan dorsal
(stingrays)
Morfologi ikan pari secara dorsal dan ventral
Celah insang pada ikan pari
Spirakel pada ikan pari
Sisik plakoid
b) Secara Fisiologi
1. Sistem Respirasi
Ikan pari melakukan respirasi dengan membuka dan
menghalau air ke dalam mulut dan menekan keluar
dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang dan
spiracle.
2. Sistem Pencernaan
Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus,
lambung, usus, kloaka, dan anus.
•
Mulut : terdapat rahang yang bergigi
•
Faring : terbuka dan berhubungan dengan 5 celah
insang
3. Sistem Ekskresi
•
•
Memiliki sepasang ginjal yang berbentuk memanjang
serta memiliki kelenjar pada permukaan kulitnya.
Kelenjar tersebut berfungsi untuk menghasilkan lendir
untuk melicinkan tubuh ikan sehingga memudahkan
gerakan ikan di dalam air.
4. Sistem Reproduksi
Ikan pari merupakan dioecious.
 Jantan :
•
Memilki sepasang klesper yang terletak di pangkal
ekor.
- muda : klasper lebih pendek dari sirip perut (pelfic
fin)
- remaja : klasper sama panjangnya dengan sirip
perut
- dewasa : klasper lebih panjang dari sirip perut
Claspers pada ikan pari
Perbandingan panjang clasper dan pelfic fin
pada ikan hiu dan pari

Betina :
•
Tidak dilengkapi klasper, tetapi lubang kelaminnya
mudah dilihat.
Ada 3 model reproduksi :
 Vivipar (Pastenague) = melahirkan
anaknya lahir serupa dengan induknya
 Ovipar (Rajdae) = bertelur
telur yang di erami dan menetas di luar tubuh induk
 Ovovivipar (pari manta)
telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya
Ikan pari yang sedang melakukan kopulasi
5. Sistem Saraf
•
Sel saraf pada ikan pari berkembang menjadi suatu
susunan yang kompleks dengan mengagabungkan
sistem sarafnya
•
sehingga pada beberapa spesies terdapat ikan yang
mampu menghasilkan aliran listik yang cukup besar
tegangannya sekitar 220V-650V, seperti pada ikan pari
torpedo.
•
Sekitar 5000 sel terdapat di bagian ekor
Download