Terdampar, Hiu Paus Mati

advertisement
SENIN, 29 AGUSTUS 2016
Ditjen Perikanan Buka
Gerai Perizinan di Pati
PATI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam hal ini
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Ditjen PT) membuka gerai perizinan kapal ukur ulang di Kabupaten Pati. Gerai perizinan tersebut terselenggara berkat kerja sama intensif KKP dengan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla).
Direktur Pengendalian Penangkapan Ikan pada KKP Saifuddin
mengungkapkan, gerai perizinan tersebut merupakan implementasi dari
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 11/Permen-KP/2016
tentang Standar Pelayanan Minimun Gerai Perizinan Kapal Penangkap
Ikan Hasil Pengukuran Ulang. Hal ini telah selaras dengan instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pem-bangunan
Industri Perikanan Nasional. Di antaranya adalah percepatan penerbitan
izin penangkap ikan. KKP bersama Kemenhub selalu bersama dalam
pelaksanaan Gerai Perizinan Terpadu Satu Pintu On the Spot.
‘’Sejak dibuka pada 22 Agustus 2016 hingga 27 Agustus 2016, telah
diproses surat izin usaha penangkapan ikan (SIUP) sebanyak 83 kali, cek
fisik alat penangkap ikan 88 kali, permohonan surat izin usaha penangkapan ikan (SIPI) 71 kali, dan permohonan buku kapal perikanan 51
kali,’’kata Saifuddin saat mengumumkan hasil pengukuran ulang kepada pemilik kapal di TPI Juwana Unit II, Kabupaten Pati, Sabtu (27/8).
Ia menjelaskan, selama ini kapal-kapal perikanan di wilayah tersebut
memiliki izin provinsi. Dengan pengukuran ulang dan pelaksanaan gerai
perizinan, maka menjadi izin pusat. KKP memastikan kapal hasil ukur
ulang akan mendapat alokasi disesuaikan dengan ketersediaan sumber
daya perikanan, misalnya di wilayah WPP-711 atau Laut Natuna.
Berdasarkan permohonan yang masuk, nelayan Pantura telah mendapatkan alokasi yang disesuaikan dengan ketersediaan alokasi. ‘’Ini
patut diapresiasi. Semakin banyak permohonan dan semakin banyak
SIUPdan SIPI yang diterbitkan, maka semakin banyak kapal dengan alat
tangkap ramah lingkungan yang beroperasi. Makin lestari sumber daya
perikanan, maka semakin meningkat kesejahteraaan nelayan lokal dan terwujudlah cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia,’’tuturnya.
Plh Dirjen Perikanan Tangkap Dr Agus Suherman mengatakan, gerai
perizinan yang semakin dekat dan memudahkan pemilik kapal ini tidak
lepas dari kerja keras Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo,
Kabupaten Pati, yang mengawal perizinan dari awal hingga akhir.Acara
itu juga dihadiri Kepala PPPBajomulyo Pati, Japar Lumban Gaol yang
mengajak pengusaha dan nelayan untuk berubah. Banyaknya subsidi
yang diberikan pemerintah menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah
dalam memberikan kemudahan pengurusan perizinan kapal. (dwa-37)
SM/Mohamad Sobirin
HIU PAUS DIKUBUR : Seekor hiu paus terdampar di pantai Menganti, Kecamatan Kesugihan. Hiu tersebut dikubur karena tak bisa bertahan hidup. Besarnya tubuh ikan itu membuat penguburan dibantu dengan menggunakan ekskavator. (78)
Terdampar, Hiu Paus Mati
CILACAP- Seekor hiu paus (Rhincodon
typus) terdampar di Pantai Menganti, Desa
Menganti, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten
Cilacap. Hiu tersebut pertama kali ditemukan
warga setempat pada Sabtu (27/8) sekitar
pukul 04.00.
SM/dok
SERAHKAN SIUP : Direktur Pengendalian Penangkapan
Ikan (PPI Ditjen Perikanan Tangkap, Saifuddin, menyerahkan dokumen SIUP secara simbolis kepada salah seorang
pemilik kapal. (37)
Titik Soeharto Minta Petani
Tembakau Diselamatkan
YOGYAKARTA - Hati-hati dengan wacana harga
rokok Rp 50 ribu per bungkus karena siapa tahu ada
agenda lain dengan wacana tersebut. ‘’Sudah bukan
rahasia umum bahwa kampanye kesehatan dan
antirokok didanai dari luar negeri,’’ kata Titiek Soeharto,
Wakil Ketua Komisi IV DPR di Yogyakarta, Sabtu (27/8).
Seperti diketahui bahwa wacana harga rokok Rp 50
ribu per bungkus menuai pro dan kontra di masyarakat.
Ada yang setuju tapi juga banyak yang menentang
dengan berbagai argumentasi. Maka isu tersebut masih
dibicarakan banyak orang.
Meski pemerintah sudah membantah soal kenaikan
harga cukai rokok namun Titiek Soeharto meminta
pemerintah harus waspada dengan agenda tersembunyi dari pihak asing yang bertujuan akhirnya
mematikan rokok kretek yang ada di Indonesia.
‘’Bukan rahasia umum, penelitian tentang tembakau,
kampanye antitembakau didanai oleh luar negeri yang
punya maksud tertentu agar masyarakat Indonesia
sehat,’’ katanya. Karena Indonesia merupakan konsumsi rokok kretek terbanyak.
Perokok Terbesar
Masyarakat Indonesia, menurut Titiek, bukan rahasia
merupakan perokok yang jumlahnya sangat besar dan
rokok mereka rokok kretek. Dengan isu atau wacana
tersebut dipastikan mereka resah. ‘’Kalau memang
benar dinaikkan pasti akan mencari rokok alternatif lainnya. Bisa rokok ilegal bahkan membuat rokok lintingan
yang tidak terkena pajak cukai,” katanya.
Politisi Golkar ini yakin jika wacana itu diterapkan
maka penjualan rokok kretek di Indonesia akan turun.
Sebaliknya rokok ilegal akan menjamur dan pemerintah
tidak akan mendapatkan tambahan pajak dari cukai
rokok.
Parahnya lagi, lanjut dia, petani tembakau akan
gulung tikar, pabrik akan mem-PHK buruhnya besarbesaran dan pedagang asongan juga akan kolaps karena jualannya tidak laku. Oleh karena itu, mantan istri
Prabowo Subianto ini berharap pemerintah berhati-hati
jika ingin menaikkan pajak cukai demi menambahkan
pendapatan pajak cukai rokok.
Di sisi lain masih ada cara bisa ditempuh pemerintah
untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia yang
semakin bertambah banyak. ‘’Menaikkan cukai rokok
agar kesehatan masyarakat meningkat saya sepakat,’’
ujar Titiek Soeharto. ‘’Tapi jangan sampai justru membunuh orang yang bukan perokok, seperti petani tembakau, buruh pabrik rokok dan pedagang asongan
rokok,’’ tambah dia.(sgt-52)
Saat ditemukan hiu paus
dengan panjang sekitar enam
meter dan berat lebih dari satu ton
tersebut itu dalam kondisi sekarat.
Meski sempat didorong agar
kembali ke laut oleh orang-orang
yang ada di pantai, namun upaya
itu gagal. Akhirnya hiu besar ter-
sebut mati. Petugas dari
Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan pada
Kementerian Kelautan dan
Perikanan Cilacap, yang mendapat laporan adanya ikan hiu terdampar, langsung datang ke
lokasi. Namun saat petugas
datang ikan tersebut sudah mati.
‘’Kondisinya sudah mati.
Meski begitu dipastikan tidak ada
luka di tubuhnya,’’ kata Kepala
Satker Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan
pada Kementerian Kelautan dan
Perikanan Cilacap, Eko Sondo
Suprapto.
Proses Alami
Dikatakan, petugas belum bisa
memastikan apa sebab hiu paus
itu terdampar. Namun, petugas
meyakini kematiannya merupakan proses alami.
Ikan hiu yang sudah mati tersebut akhirnya dikuburkan di darat,
tidak jauh dari lokasi terdamparnya, sekitar pukul 11.00, Sabtu .
Karena besarnya ikan, proses
penguburan dilakukan menggunakan alat berat ekskavator.
‘’Ini sesuai prosedur yang ada.
Ikan yang ditemukan dalam
keadaan sudah mati di kubur
karena tidak mungkin dikembalikan ke laut,’’tambah Eko.
Proses penguburan menjadi
tontotan warga yang berada di
pantai. Ini karena peristiwa terdamparnya ikan besar dan proses
penguburannya merupakan kejadian yang jarang terjadi.
Hiu paus adalah hiu pemakan
plankton yang merupakan spesies ikan terbesar di dunia. Cucut
ini mendapatkan namanya, karena ukuran tubuhnya yang besar
dan kebiasaan makannya dengan
menyaring air laut menyerupai
kebanyakan jenis paus.
Disebut pula dengan nama
geger lintang (dari bahasa Jawa:
punggung berbintang) dan hiu
tutul (nama yang cenderung
menyesatkan, karena banyak
jenis cucut yang berpola tutul),
merujuk pada pola warna di
punggungnya yang bertotoltotol, serupa bintang di langit.
Hiu ini mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat, dan dapat hidup hingga berusia 70 tahun.
Spesies ini dipercaya berasal
dari sekitar 60 juta tahun yang
lalu.(G21-78)
Hindari Minum Jamu Tanpa Resep Dokter
BANYUMAS - Perilaku yang
kurang sehat akibat gaya hidup
menjadi faktor risiko utama
penyakit ginjal. Untuk mencegah
SM/dok
CEK ASUPAN GIZI : Wakil Bupati Banyumas dokter Budi
Setyawan didampingi Dirut RSU Banyumas dokter AR Siswanto
Budiwiyoto MKes, mengecek asupan gizi pasien yang menjalani
diet di RSUD Banyumas, belum lama ini. (37)
penyakit tersebut, perlu menghindari mengonsumsi minuman
keras serta menghindari minum
obat atau jamu penghilang rasa
sakit tanpa resep dokter.
Menurut Kepala Instalasi Gizi
Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Banyumas Fachrurozi
SGz, selain menghindari konsumsi minuman keras dan obat atau
jamu tanpa resep, agar terhindar
dari penyakit ginjal kronis, seseorang juga harus menjaga pola
makan yang sehat dan berolahraga
secara teratur.
‘’Penyakit ginjal kronik merupakan salah satu jenis penyakit
tidak menular. Faktor risiko perilaku yang kurang sehat merupakan
risiko utama terjadinya penyakit
ginjal kronik,’’ ungkap dia pada
sosialisasi pentingnya diet yang
baik bagi penderita penyakit ginjal
kronik, belum lama ini, di RSUD
Banyumas.
Menurut dia, pasien penyakit
ginjal kronik harus memperhatikan asupan cairan, protein,
garam, vitamin, dan mineral yang
dikonsumsi sehari-hari. Jika terlalu banyak cairan saja dapat
meningkatkan tekanan darah yang
akan menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan pasien akan lebih
mudah lelah dan merasa lemas.
Gangguan Pencernaan
Penderita penyakit ginjal kronik, di antaranya akan mengalami
gangguan saluran pencernaan
(mual muntah), hipertensi odema
(bengkak), anemia, dan sistem
kekebalan tubuh menurun.
Fachrurozi menjelaskan, penyebab utama penyakit ginjal kronik di Indonesia diestimasi
menyerupai di negara Barat seperti di Amerika, yaitu karena diabetes mellitus (30%), hipertensi
(26%), dan glomerulonefritis atau
radang ginjal (14%).
‘’Penyakit ginjal kronik tahap
terminal (parah), tidak bisa disembuhkan dan memerlukan pengobatan dalam jangka waktu lama.
Dalam kondisi tersebut diperlukan
terapi pengganti untuk mempertahankan hidup penderita, yaitu
hemodialisis, peritoneal dialisis,
dan transplantasi ginjal,’’ tutur
Fachrurozi.
RSUD Banyumas sebagai salah
satu rumah sakit rujukan, kata dia,
telah membuka pelayanan untuk
pasien gagal ginjal kronik dengan
pelayanan yang memadai. Di
antaranya dengan pengaturan diet
yang baik, penderita penyakit ginjal kronik agar bisa mengurangi
berbagai masalah komplikasi,
memperlambat laju penurunan
fungsi ginjal, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. (G23-37)
Muhammadiyah Percepat Kemajuan Kesehatan
BLORA - Majelis Pembina
Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah
(PWM) Jawa tengah menggelar
Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil)
selama tiga hari, 19-21 Agustus.
Forum yang berlangsung di Hotel
Allium, Cepu, Blora, itu mencetuskan sejumlah program kerja
untuk percepatan kemajuan, terutama di bidang kesehatan.
Ketua MPKU PWM Jawa
Tengah dokter Ibnu Naser Arrohimi SAg MMR mengemukakan,
Muhammadiyah memiliki amal
usaha di bidang kesehatan dan
pendidikan yang tumbuh besar
bersama persyarikatan Muhammadiyah. Langkah tersebut dilakukan juga dengan memperkuat
jaringan pendidikan kesehatan
berupa pelayanan kesehatan
Muhammadiyah/’Aisyiyah.”Ko-
laborasi keduanya akan mewujudkan sinergitas yang hebat,”
katanya dalam Rakerwil yang
dihadiri Ketua Pimpinan Muhammadiyah KH Marpudji Ali.
Sinergitas lembaga pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan ditandai dengan penandatanganan MoU antara MPKU
PWM Jawa Tengah dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/’Aisyiyah. Langkah itu untuk
meningkatkan daya saing global
sekaligus mewujudkan visi MPKU Jawa Tengah, yakni menjadi
jaringan pelayanan kesehatan dan
pendidikan kesehatan yang hebat.
KH Marpudji Ali menyatakan,
Muhammadiyah sebagai gerakan
dakwah dengan semangat Penolong Kesengsaraan Oemoem,
yang bersinergi dengan pendidikan, merupakan bagian dari imple-
mentasi Surat Ali Imran Ayat 102.
Rakerwil mengundang 33 pimpinan rumah sakit Muhammadiyah/’Aisyiyah, 31 klinik
Muhammadiyah/’Aisyiyah, 17
dekan/pimpinan perguruan tinggi
Muhammadiyah/’Aisyiyah, dan
unsur lain dari Jawa Tengah.
Rakerwil yang juga dihadiri
Wakil Bupati Blora dan Bupati
Bojonegoro itu, dilakukan penandatanganan tahap pertama MoU
pemasangan mesin hemodialisa di
11 rumah sakit dan pembelian CT
Scan 16 Slices di enam rumah
sakit secara serentak.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah
KH M Tafsir MAg berharap,
dengan Rakerwil seluruh elemen
terkait dapat bergotong-royong menyukseskan program serta kebijakan MPKU Jateng. (H49-37)
SM/dok
TEKEN MOU : Pimpinan MPKU PWM Jawa Tengah menandatangani MoU dengan pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah di
Jawa Tengah, baru-baru ini. (37)
Download