Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen

advertisement
RANCANG BANGUN
APLIKASI PENYIMPANAN BARANG
DI CEVA LOGISTICS
Jalu Prayogi
04 41010 0273
Latar Belakang Masalah



Ceva Logistik didirikan pada tahun 2007, adalah sebuah
perusahaan logistik yang dapat menyediakan semua layanan
logistik yang dibutuhkan oleh klien.
Sekarang ini Ceva mempunyai sebuah kontrak logistik dengan
Michelin Indonesia, dimana
Michelin Indonesia ini adalah
pemegang lisensi dari Michelin untuk pemasaran produk yang
berupa ban di wilayah Indonesia.
Dalam kontraknya, Ceva sebagai pihak third party logistic (3PL)
menyediakan sebuah gudang dan menangani proses logistik untuk
produk dari klien.
Latar Belakang Masalah
Perumusan Masalah

Bagaimana merancang bangun sistem informasi manajemen
penyimpanan dengan standard requirement dari klien untuk
mencari lokasi penyimpanan dan pengambilan produk yang
berupa ban.
Pembatasan Masalah

Hanya menangani masalah dalam gudang (proses inbound,
manajemen penyimpanan, proses outbound).

Hanya 3 produk yang ditangani, yaitu : Passenger Car (TC),
Light Truck (LT), Truck and Bus (PL).

Tidak menangani proses import produk.

Tidak menangani pemilihan transporter.

Tidak menangani proses penagihan ke customer.
Tujuan

Merancang bangun sistem informasi manajemen penyimpanan
dengan standard requirement dari klien untuk mencari lokasi
penyimpanan dan pengambilan produk yang berupa ban.
Landasan Teori

Third Party Logistic (3PL)

Warehouse Management System (WMS)

Manajemen Penyimpanan

Michelin Putaway Standard
Third Party Logistic (3PL)

Berdasarkan Badan Supply Chain Management Profesional, Third Party
Logistic (3PL) dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang menyediakan
beberapa layanan logistik untuk digunakan oleh pelanggan.

Penyedia layanan 3PL biasanya mengkhususkan diri pada pekerjaan yang
terintegrasi, yaitu pelayanan gudang dan transportasi yang dapat di buat
dan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan kondisi pasar,
permintaan, dan kebutuhan layanan pengiriman untuk produk dan
materialnya.
Third Party Logistic (3PL)

Perusahaan 3PL menyewakan fasilitas seperti gudang, mereka
berinvestasi dengan membangun fasilitas sendiri pada lokasi
yang strategis dalam jaringan transportasi atau dekat dengan
pasar
utama,
atau
dalam
beberapa
kasus
mereka
membangun pada lokasi yang spesifik, yang dekat dengan
fasilitas pelanggan.

Pergudangan pada 3PL digunakan untuk mengelola inventori,
baik barang baku ataupun barang jadi.
Warehouse Management System (WMS)

Saat ini WMS bukan hanya mengelola dalam lingkup gudang
saja, WMS berlaku lebih lebar lagi yang melebihi lingkup
fisik.

Manajemen inventori, perencanaan inventori, manajemen
biaya, teknologi komunikasi dan aplikasi IT akan digunakan
dengan semua yang berhubungan pada manajemen gudang.
Warehouse Management System (WMS)

Manajemen
gudang
berhubungan
dengan
penerimaan,
penyimpanan, dan perpindahan barang, normalnya barang
jadi ke tempat penyimpanan sementara atau ke pelanggan
akhir.

Tujuan dari manajemen gudang adalah membantu optimalisasi
biaya dari waktu penyelesaian pesanan dengan cara
mengelola sumberdaya secara ekonomis.
Warehouse Management System (WMS)

“Detail untuk persiapan dan pemrosesan menggunakan WMS
bisa saja sangat berbeda dari vendor software satu dengan
yang lain, bagaimanapun juga logika dasarnya akan
menggunakan kombinasi dari barang, lokasi, jumlah, ukuran,
dan informasi pesanan untuk memeriksa dimana menaruh,
dimana mengambil, dan urutan kegiatan yang harus dilakukan
untuk pekerjaan ini” (Piasecki, 2003)
Manajemen Penyimpanan

“Penyimpanan barang adalah menempatkan barang dalam
kondisi tunggu untuk di order atau dipersiapkan untuk diproses
selanjutnya.
Penyimpanan
dilakukan
karakteristik
sesuai
dengan
barang”
(http://logistikindonesia.blogspot.com/2010/07/penyimpana
n-barang.html, diakses 22 Mei 2012).
Manajemen Penyimpanan

Putaway adalah aktifitas penempatan barang yang telah dicek
(sesuai dengan dokumen) menuju ke tempat penyimpanan barang
dengan aman dan sesuai dengan lokasi yang disediakan.

Putaway dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu direct putaway
atau penempatan barang secara langsung ke tempat dan directed
putaway atau penempatan barang yang diarahkan oleh sebuah
sistem.
Michelin Putaway Standard

Jika tidak ada stok untuk produk

Jika ada stok untuk produk, dan ada satu lokasi yang terisi
sebagian

Jika ada stok untuk produk, dan ada dua lokasi yang terisi
sebagian
Perancangan Sistem
Model Pengembangan
Dokumen SO
Dokumen Outbound
Dokumen Inbound
Dokumen PO
Logistik Spesialis
Michelin
Admin Warehouse
Manajer Logistik
Ceva
Inbound Outbound
Info Barang
Database
Lokasi Pengambilan
Lokasi Penyimpanan
Mengambil Barang
Barang di Outbound Area
Operator
Info Barang
Menyimpan Barang
Inventory
Operator
Barang di Inbound Area
Metodologi Penelitian
Perancangan Sistem
Dokumen Cycle Count
Dokumen Outbound
Dokumen Inbound
Manajer
Logistik
Ceva
Dokumen Adjustment
Logistik
Spesialis
Michelin
Dokumen Good Receipt
Dokumen PO
0
Dokumen Stok
Dokumen SO
Dokumen Ship Load
Sistem Penyimpanan
Barang
+
Dokumen Order Transport
Manifest List
Transporter
Dokumen Stok Masuk
Dokumen Stok Keluar
Download