SELLING is MARKETING But MARKETING is not Selling Judul tips

advertisement
SELLING is MARKETING But MARKETING is not Selling
Judul tips praktis di atas sangat menarik dan merupakan tips Strategi Pemasaran
perdana yang akan tampil pada web Training Pemasaran. Saya berharap Tips praktis
mengenai strategi pemasaran, strategi membangun merek berkarakter, saluran distribusi
masa kini, dll dapat saya sampaikan ke praktisi bisnis setiap minggu. Jadi jangan lupa
mampir ke web Training Pemasaran.
Kembali pada Topik perdana ini, ternyata masih banyak yang menyama artikan
pengertian Selling dan Marketing, padahal ke duanya sangat berbeda jauh. Kesalahan
yang sering kita dapati misalnya: “ Dicari tenaga Marketing berpengalaman, memiliki
kendaraan sendiri “, padahal yang dimaksud sebenarnya adalah tenaga salesman atau
salesgirl. Kesalahan berikutnya adalah menyamakan pengertian Marketing dan
Promotion. Seakan akan perusahaan yang sudah melakukan kegiatan promosi dianggap
sudah menerapkan pendekatan marketing. Lantas apakah yang dimaksud dengan
marketing dan apakah yang dimaksud dengan selling ?
Philip Kotler, professor marketing yang sangat terkenal mengatakan “Marketing
is the science and art of exploring, creating and delivering value to satisfy the needs and
wants of a target market maintaining loyalty at a profit.” Artinya pemasaran itu
sebenarnya ilmu dan seni yang menggali, menciptakan dan menyampaikan nilai untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dengan tujuan agar pelanggan setia
dan perusahaan mampu mendapatkan laba. Sebagai pemasar, kita harus menggali
keinginan pelanggan yang terpendam yang belum dilayani oleh pesaing. Baru baru ini
muncul developer yang menawarkan apartemen dengan cicilan satu juta rupiah. Wow
peminatnya sangat meledak. Tentu saja kualitas harus oke sesuai pasar sasaran harga satu
jutaan. Bila ini dapat diwujudkan, maka developer tersebut mampu melakukan delivering
value yang memuaskan pelanggan. Jadi Pemasar, bukan hanya melakukan pekerjaan
selling saja melainkan mampu “menangkap” kegelisahan kebutuhan calon pelanggan,
kemudian merealisasikan produk nya dan menyampaikan kepada pelanggan agar
pelanggan puas.
Ada pendapat lain yang mengatakan Marketing is about ensuring that businesses
can sell as many products as possible in order to make profits. Artinya, bahwa dengan
menerapkan konsep marketing sesungguhnya kita pasti bisa melakukan penjualan seperti
yang sudah kita bahas di atas. Namun jika kita hanya menggunakan konsep selling dalam
bisnis saat persaingan sudah sangat ketat, maka solusi satu satunya adalah PERANG
HARGA. Jika ini dilakukan terus menerus, maka perusahaan akan terancam bangkrut.
Tidak ada perusahaan yang melakukan perang harga dapat bertahan dalam jangka
panjang. Perang harga berarti menggali kubur sendiri. Perusahaan yang menggunakan
pendekatan selling hanya memikirkan omzet atau market share saja. Mereka kurang
memikirkan kepuasan pelanggan. Yang penting perusahaan untung. Padahal market
share dapat mudah berkurang dengan cepat jika pelanggan meninggalkan perusahaan
tersebut.
Perusahaan yang menggunakan pendekatan marketing selalu memikirkan
kepuasan pelanggan. Mereka melakukan survei kepuasan pelanggan, menjual produk
yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan, menetapkan harga yang menurut
pelanggan sangat bernilai, menyediakan tempat / lokasi penjualan yang nyaman disertai
layanan yang mengesankan bagi pelanggan, melakukan promosi yang jujur dan tidak
menipu pelanggan. Tindakan inilah yang harus dilakukan oleh perusahaan yang
menggunakan pendekatan marketing.
Jadi, ada perbedaan yang sangat mendasar tentang selling dan marketing. Selling
hanya sekedar menjual produk, sedangkan marketing mengajak kita berpikir tentang
kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan yang belum terpenuhi dan bagaimana
perusahaan mampu mewujudkan semua itu.
Untuk menjadi perusahaan yang berorientasi pada Marketing, maka perlu
memperhatikan hal hal berikut :
1. Tetapkan pelanggan potensial yang akan dilayani. Dengan kata lain tetapkan
target pasar atau pasar sasaran terlebih dulu.
2. Galilah keinginan, kebutuhan dan harapan mereka
3. Temukan kebutuhan sesungguhnya dari pasar sasaran tersebut
4. Merancang produk, harga, distribusi dan promosi untuk mendekati pasar sasaran
tersebut.
Jika kita menerapkan pendekatan marketing, maka sesungguhnya bisa secara otomatis
melakukan selling. Namun sebaliknya jika hanya menerapkan pendekatan selling, maka
kita tidak melihat kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Pokoknya, salesman
harus bisa menjual dan mencapai target penjualan. Kepuasan pelanggan bukan prioritas
utama. Dan saat ini pada era average product dimana produk relatif sama, maka
perusahaan yang menggunakan pendekatan selling akan kesulitan menjual, kecuali kalau
mau banting harga.
Sudah siapkan Anda menghadapi Persaingan Bebas ASEAN 2015 ?
Info lebih lanjut silahkan kunjungi www.trainingpemasaran.com
Download