Kapasitas produksi : 62 ton per tahun Bahan baku limbah

advertisement
KEGIATAN
KAJIAN TEKNO EKONOMI
INDUSTRI PENGOLAHAN KHITIN DAN KHITOSAN
DARI LIMBAH UDANG UNTUK BAHAN BAKU
INDUSTRI
2004
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Khitin dan khitosan
Industri farmasi, kesehatan,
kosmetika, makanan,
pengolah limbah, fotografi,
pelapis kayu
Bahan kimia hasil
pertanian dan bahan
baku industri
Aplikasi dan
kegunaan yang luas
Tersedianya bahan baku
khitin dan khitosan
Limbah udang
Indonesia belum
mempunyai industri khitin
dan khitosan
Khitin dan khitosan
dipenuhi oleh impor
Perlu dilakukannya kajian teknoekonomi pendirian
industri khitin dan khitosan
B. Tujuan Penelitian
1. Mendapatkan data dan informasi mengenai potensi
dan penyebaran bahan baku industri khitin dan
khitosan di Indonesia
2. Mengkaji kelayakan pendirian industri khitin dan
khitosan berbahan baku limbah udang berdasarkan
aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologis,
manajemen dan organisasi, legalitas dan hukum,
lingkungan, dan finansial serta ekonomi.
C. Hasil yang Diharapkan
1. Termanfaatkannya limbah industri pengolahan udang
(kulit udang) sehingga memberi nilai tambah bagi
masyarakat
2. Tersedianya informasi kelayakan pendirian industri
khitin dan khitosan
3. Berkembangnya industri khitin dan khitosan di
Indonesia dengan memanfaatkan potensi bahan
baku lokal
D. Ruang Lingkup
- Analisis aspek pasar dan pemasaran
- Analisis aspek teknis teknologis
- Analisis aspek manajemen dan organisasi
- Analisis aspek legalitas dan hukum
- Analisis aspek lingkungan
- Analisis aspek finansial dan ekonomi.
METODOLOGI
A. Kerangka Pemikiran
Studi Pustaka dan Pengumpulan Data
√ Aspek
√ Aspek
√ Aspek
√ Aspek
√ Aspek
√ Aspek
Mulai
Pasar dan Pemasaran
Teknis-Teknologis
Manajemen dan Organisasi
Legalitas dan Hukum
Lingkungan
Finansial dan Sosial Ekonomi
Tidak
Tabulasi Data
Ya
Data
Cukup
Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Potensi pasar, Derajat persaingan struktur pasar, Pangsa pasar,
Bauran pemasaran
Analisis Aspek Teknis Teknologis
Bahan baku, Lokasi, Kapasitas produksi, Teknologi Proses, Tata
letak pabrik
Lanjut
Kerangka Pemikiran (lanjutan)
Lanjut
Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi
Kebutuhan tenaga kerja, Struktur organisasi,
Deskripsi tugas
Analisis Aspek Legal Yuridis
Bentuk usaha, Prosedur perizinan, Perpajakan
Analisis Aspek Lingkungan
AMDAL, Potensi limbah industri khitin dan khitosan
Analisis Aspek Finansial dan Ekonomi
Asumsi, Sumber dana dan struktur pembiayaan, Biaya investasi,
Harga dan prakiraan penerimaan, Proyeksi laba rugi, Proyeksi
arus kas, Analisis titik impas, Kriteria kelayakan investasi,
Analisis Ekonomi
Selesai
Penyusunan Laporan
B. Pengumpulan Data
1. Data primer
Penelitian dan pengamatan langsung di
lapangan, laboratorium, industri dan
wawancara dengan pakar serta instansi
terkait
2. Data sekunder
Studi pustaka dan pencatatan data
yang tersedia pada instansi-instansi
terkait.
C. Analisis Data
1. Analisis aspek pasar dan pemasaran
2. Analisis aspek teknis teknologis
3. Analisis aspek manajemen dan organisasi
4. Analisis aspek legalitas dan hukum
5. Analisis aspek lingkungan
6. Analisis aspek finansial dan ekonomi
Mulai
Tabulasi Data
a. Permintaan khitin dan khitosan Indonesia
b. Perusahaan produsen khitin dan khitosan dunia dan kapasitasnya
c. Persentase produksi khitin dan khitosan berdasarkan bahan baku
d. Aplikasi dan fungsi khitin dan khitosan
e. Harga khitin dan khitosan
Prakiraan Permintaan
Deret Waktu
Derajat Persaingan
Struktur Pasar
Potensi Pasar
Indonesia (PPI)
Tidak
Layak
Acuan Kapasitas
Perusahaan (AKP)
AKP < PPI ?
Tidak
Ya
Strategi Bauran Pemasaran
Strategi produk, Strategi harga, Strategi
distribusi dan Strategi promosi
Selesai
Diagram Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
Diagram Alir Tahapan Analisis Kajian Aspek Teknis Teknologis
Mulai
Tabulasi Data
a.
b.
c.
d.
e.
Ketersediaan dan harga bahan baku
b. Proses produksi khitin dan khitosan
Lokasi pabrik khitin dan khitosan
Kapasitas produksi
Mesin dan peralatan yang digunakan
Analisis Bahan Baku
Tersedia
cukup
Cari bahan baku
lain
Tidak
Ya
Analisis Lokasi
Perizinan, Kedekatan dengan bahan baku, Kedekatan dengan
pasar, Ketersediaan tenaga kerja, Kemudahan transportasi,
Tersedianya utilitas (air, listrik, bahan bakar)
Lanjut
Diagram Alir Tahapan Analisis Kajian Aspek Teknis
Teknologis (lanjutan)
Lanjut
Analisis Kapasitas dan Teknologi Proses Produksi
Teknologi Proses dan Kapasitas
Mesin dan Peralatan
Neraca Massa
Neraca Energi
Analisis Tata Letak Pabrik
Bagan Keterkaitan Aktivitas
Diagram Keterkaitan Kegiatan
Kebutuhan Ruang Produksi dan Alokasi Wilayah
Selesai
Mulai
Tabulasi Data
1. Tujuan perusahaan
2. Teknologi proses produksi, mesin dan peralatan serta ruangan proses produk
Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja
Analisis Struktur Organisasi
Analisis Deskripsi Tugas
Selesai
Diagram Alir Tahapan Analisis Pada Kajian
Aspek Manajemen dan Organisasi
Analisis legalitas dan hukum
1. Bentuk usaha
2. Prosedur perizinan dan
perpajakan
Analisis aspek lingkungan
1. Prosedur AMDAL
2. Potensi limbah industri
khitin dan khitosan
Analisis aspek finansial dan
ekonomi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BEP
NPV
IRR
Net B/C
PBP
Analisa sensitifitas
PASAR DAN PEMASARAN
A. Potensi Pasar
∎ Khitin dan khitosan belum tercantum dalam The
Harmonized Commodity Description and Coding System
(HS)
Tidak ada data impor khitin dan khitosan
∎ Khitin dan khitosan tidak tercantum dalam Klasifikasi
Komoditi Indonesia (KKI)
Tidak ada data produksi dan data
penggunaan khitin dan khitosan oleh
industri menengah dan industri besar
∎ Potensi pasar khitin dan khitosan diketahui dengan
cara mengetahui produk yang potensial disubtitusi oleh
khitin dan khitosan
∎ Kriteria produk yang potensial disubtitusi oleh khitin
dan khitosan :
1. Mempunyai kegunaan yang sama dengan khitin dan
khitosan
2. Jumlah penggunaannya besar
3. Diimpor dalam jumlah yang besar
4. Harganya sama atau lebih mahal
5. Harga khitin dan khitosan lebih baik/sebanding jika
dilihat dari kegunaannya
∎ Produk yang potensial disubtitusi oleh khitin dan
khitosan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Poly alumunium khlorida (HS 2827.32.000)
Alum (HS 2833.30.000)
Metanal (formaldehida) (HS 2912.11.000),
Lesitin dan fosfoaminolipid lainnya (HS 2923.20.000)
Emulsi peka cahaya (HS 370.71.000)
Ion exchanger berasal dari polimer (HS 3914.00.000
Impor dan Ekspor Produk yang Potensial Disubtitusi
oleh Khitin dan Khitosan
Nama Produk
Tahun
Poly alumunium khlorida
Impor (kg)
Ekspor (kg)
Alum
Impor (kg)
Metanal (formaldehida)
Ekspor (kg)
Impor (kg)
Ekspor (kg)
1996
823.338
266.000
755.529
100.730
5.189.832
-
1997
800.410
704.176
123.913
262.126
4.318.809
-
1998
807.458
55.620
43.878
1.192
3.446.745
-
1999
383.957
74.018
87.577
35.698
5.001.957
1.347.634
2000
562.956
617.880
361.267
2.500
10.007.642
516.000
2001
911.758
371.648
225.348
143.750
10.068.257
37.299
2002
1.246.962
314.125
132.638
82.732
6.399.174
-
2003
1.958.800
226.010
275.551
-
3.132.090
46.001
Impor dan Ekspor Produk yang Potensial Disubtitusi
oleh Khitin dan Khitosan
Nama Produk
Tahun
Lesitin
Emulsi peka cahaya
Ekspor (kg)
Ion exchanger
Impor (kg)
Ekspor (kg)
Impor (kg)
1996
3.788.399
41.230
122.627
35.750
1.364.590
1997
3.136.815
28.957
140.711
122.952
1.803.080
1998
1.817.199
-
123.596
-
2.001.047
3.788
1999
5.538.429
1.796
135.153
-
1.532.736
17.060
2000
3.223.844
262.016
128.742
-
2.229.004
3.470
2001
3.635.602
173.333
113.639
3.072.779
48.429
2002
3.238.267
447.136
134.448
-
2.986.967
5.853
2003
4.090.233
289.140
93.299
-
3.777.572
495.456
3.444
Impor (kg)
Ekspor (kg)
2.084
-
Impor dan Ekspor Produk yang Potensial Disubtitusi
oleh Khitin dan Khitosan
Forecasting menggunakan MINITAB 13
Hasil Forecasting Produk yang Potensial Disubtitusi
oleh Khitin dan Khitosan
Prakiraan (kg)
Tahun
Poly Alumunium
Khlorida
Alum
Metanal
(Formaldehida)
2004
2.547.121
354.138
1.293.698
Prakiraan (kg)
Tahun
2004
Lesitin dan
Fosfoaminolipid
lainnya
Emulsi Peka Cahaya
Ion Exchanger
dari Polimer
3.945.275
130.166
4.063.738
Pangsa pasar khitin dan khitosan = Hasil Forecasting
Produk yang Potensial Disubtitusi
oleh Khitin dan Khitosan
Pangsa pasar khitin dan khitosan =12.334 ton
B. PANGSA PASAR
∎ Pesaing banyak
∎ Pesaing berukuran besar
∎ Jenis produk sama
Pangsa pasar maks.
2,5 % dari potensi pasar
(Fellows et. all.,1996)
308 ton (tahun 2004)
B. Strategi Bauran Pemasaran
1. Strategi Produk
∎ Pasar potensial
• Industri Kosmetika
• Industri yang menghasilkan
limbah cair dan logam berat
Perusahaan hanya
memasarkan khitosan
∎ Khitosan untuk
Industri Kosmetika
• Perawatan kulit
• Deodoran
• Perawatan rambut
Khitosan
Placebo
Sebelum perlakuan dengan air
Setelah perlakuan dengan air
Perbandingan Penggunaan Khitosan dan Placebo
Terhadap Ketahanan Air Pada Produk Sunscreen
Hasil Uji Deodoran Antara Khitosan dengan Triclosan
Penampang rambut setelah
mendapat 10 kali perlakuan
Khitosan
Penampang rambut setelah
mendapat 10 kali perlakuan 2%
PVP/VA kopolimer
Hasil Perlakuan Khitosan dan PVP/VA
Kopolimer Terhadap Rambut
Kekuatan Tarik Rambut yang diberi Beberapa Perlakuan
∎ Pengolah limbah cair
dan limbah yang
mengandung logam berat
•
•
•
•
•
•
•
•
•
∎ Khitosan
•
•
•
•
Biosorption
Tembaga (Cu)
Merkuri (Hg)
Kadmium (Cd)
Kromium (Cr)
Kobalt (Co)
Nikel (Ni)
Platina (Pt)
Timah (Zn)
Timah hitam (Pb)
Pemisahan selektif
Biodegradable
Regeneratif
Endapan tak
bermasalah
• Daya pemisahan
sangat baik
2. Strategi Harga
∎ Produk industri
∎ Strukrur Pasar
persaingan murni
∎ Lebih sensitif
terhadap penurunan
harga dibanding
kenaikan bahan baku
3. Strategi distribusi
∎ Produk industri
Harga khitosan
lebih rendah dari
harga yang berlaku
Rp. 322.327,58
Saluran level nol/saluran
pemasaran langsung
4. Strategi promosi
∎ Produk industri
Segmentasi khusus
TEKNIS TEKNOLOGIS
A. Bahan Baku
∎ Produksi udang Indonesia berdasarkan industri
pengolahannya : 571.725 ton pada tahun 2002 (BPS,
2003)
Limbah udang : 171.517 ton
∎ Kapasitas produksi perusahaan :62 ton per tahun
Bahan baku limbah udang yang
dibutuhkan : 1.260 ton
Bahan baku tercukupi
∎ Limbah udang PT. Istana Cipta Sembada (ICS),
Banyuwangi : 1800 ton per tahun
Mencukupi kebutuhan bahan baku
B. Lokasi Perusahaan
Metode Anaytical Hierarchy Process (AHP)
∎ Kriteria
∎ Alternatif
∎ Analisis
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kemudahan suplai bahan baku
Kedekatan dengan pasar
Sarana transportasi
Ketersediaan dan upah tenaga
kerja
Utilitas (listrik, air dll.)
Jakarta Utara
Banyuwangi
Pontianak
Tarakan
Ujung Pandang
Software Criterium Decision Plus
Banyuwangi
Hasil Penilaian Menggunakan Metoda AHP
C. Kapasitas Produksi
∎ 20 % dari pangsa pasar
62 ton per tahun
∎ Tahun 1
: 80 % kapasitas
∎ Tahun 2
: 90 % kapasitas
∎ Tahun 3-10 : 100 % kapasitas
D. Teknologi Proses
Diagram Alir Kualitatif Proses
Pengolahan Limbah
Udang Menjadi Khitin dan
Khitosan yang Diterapkan di
Pabrik
E. Tata Letak Pabrik
Diagram
Keterkaitan
Aktivitas
1 Ruang Penyimpanan Bahan Baku
1 Ruang Penyimpanan Bahan Baku
2 Penerimaan dan Gudang Bahan Lain
2 Penerimaan dan Gudang Bahan Lain
3 Tangki dan Pengolahan Air
3 Tangki dan Pengolahan Air
4 Ruang Pencucian
4 Ruang Pencucian
5 Ruang Pengeringan Limbah Udang
5 Ruang Pengeringan Limbah Udang
6 Ruang Penghancuran
6 Ruang Penghancuran
7 Ruang Demineralisasi
7 Ruang Demineralisasi
8 Ruang Deproteinasi
8 Ruang Deproteinasi
9 Ruang Pengeringan Khitin
9 Ruang Pengeringan Khitin
10 Ruang Penggilingan
10 Ruang Penggilingan
11 Ruang Deasetilasi
11 Ruang Deasetilasi
12 Ruang Pengeringan Khitosan
12 Ruang Pengeringan Khitosan
13 Ruang Penggilingan dan Pengemasan
13 Ruang Penggilingan dan Pengemasan
14 Ruang Penyimpanan Produk
14 Ruang Penyimpanan Produk
15 Ruang Pembangkit Uap
15 Ruang Pembangkit Uap
16 Ruang Pembangkit Tenaga
16 Ruang Pembangkit Tenaga
17 Ruang Pengolahan Limbah
17 Ruang Pengolahan Limbah
1
I
3
2
U
U - U
E
3 U
A 1
A
1
A
1
A
1
A
1
E
1
A
1
A
1
E
5
E
5
U
U
U
-
A
A
E
E
I
I
U
U
O
O
X
X
3
4
A
1 U 5
6
U - U
- U - U7
8
U - U - U
9
U - E - U - U
- U 3 E - U - U 10
11
U - U 3 X - U - U
- U - U 2 X - U - U 12
13
U - U - U 2 E - U - U
- U - U - U 3 X - U - U14
15
U - E - U - U 2 X - I - U
- U 3 U - U - U 2 U 5 U - X 16
- U - U - U - I - X 2 X 17
U - I
- U 3 X 2
X 2
I
U
U
E
U 3 U - U 3 U
U - U 2 U 2
- E - U - U - U - U - O U 3 U - U - I - U - O 4
- E - U - I 3 U - U 4
U 3 I - X 3 U - O
U 5 X 2 X - O 4
U - I 2 U 2 X 4
X 3 U - X 2
X 2 X - O 2
2 X 2 X 4
X 2 X 2
2 X 2
U 2
-
Absolute
Absolute
Especially important
Especially important
Important
Important
Unimportant
Unimportant
Ordinary
Ordinary
Undesirable
Undesirable
No
Alasan
No
Alasan
1 Urutan aliran proses
1 Urutan aliran proses
2 Pencegahan kontaminasi zat atau bau
2 Pencegahan kontaminasi zat atau bau
3 Kesamaan penggunaan utilitas
3 Kesamaan penggunaan utilitas
4 Memudahkan penampungan limbah
4 Memudahkan penampungan limbah
5 Kemudahan pengangkutan
5 Kemudahan pengangkutan
Diagram Keterkaitan Kegiatan
A: -
E: -
A: -
E: -
X: 1,2,9,10,12,13,14
X: 9,10,12,13
17
15
I: -
O: 4,5,7,8,11
A: -
E: -
A: 7
X: 1,2,3,9,12,13,14
E: 3
O: -
A: 11
E: 9,6,13
I:14
A: 10,12
O: E: 3
O: 17
O: -
A: 6
E: 3
8
7
4
O: 17
E: 10,12
I: A: 5,7
O: -
I: -
A: 11
E: 9,12
A: -
I: -
E: 3,10,13
X: -
I: -
11
I: 7,8,15
I: 15
A: 1,5
9
X: -
3
I: 3,7,8,11 O: -
X:
3,15,16,17
10
X:
9,10,12,13,16
X: -
I: 11,15
A: 8
X: 3,15,17
E:
4,7,8,11
X: -
16
I: -
A: -
O: E: 10,13
6
5
E: 6,10,12,14
X: 3,15,16,17
X; 3,15,16,17
12
13
O: -
I: -
E: X: -
O: -
I: A: -
1
O: 17
X: -
O: -
I: 2
O: -
A: -
E: X: 16,17
2
O: 17
E: 13
X: 16,17
14
I: 2,10
E: X: 16,17
I: A: 4,5
A: 4
O: -
I:
1,13,14
O: -
Alokasi Ruang Produksi
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Tenaga Kerja
∎ Tenaga Kerja Langsung
∎ Tenaga Kerja tak Langsung
Tabulasi Kebutuhan Tenaga Kerja Langsung
No
Proses Produksi/Ruang
Pekerja
2
Jabatan
Operator
-
Kepala Bagian
1
Jumlah
1
Ruang penyimpanan bahan baku
2
Ruang penerimaan dan gudang bahan lain
2
-
1
3
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Tangki dan pengolahan air
Pencucian
Pengeringan limbah udang
Penghancuran
Demineralisasi
Deproteinasi
Pengeringan khitin
Penggilingan khitin
Deasetilasi
Pengeringan khitosan
Penggilingan dan pengemasan
Ruang penyimpanan produk
Ruang pembangkit uap
Ruang pembangkit tenaga
Pengolahan limbah
Pengawasan mutu
2
2
2
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
1
1
4
3
1
5
1
3
1
3
1
2
1
3
1
2
1
5
1
1
13
3
2
41
Total
3
Jabatan dan Kualifikasi Tenaga Kerja
No
Jabatan
Kualifikasi
Jumlah
1
Presiden Direktur
S2 Berpengalaman (min. 5 tahun)
1
2
Direktur Pemasaran
S2 Pemasaran (min. 5 tahun)
1
3
Direktur Teknik
S2 Teknik (min. 5 tahun)
1
4
Direktur Produksi
S2 Kimia/Pangan (min.5 tahun )
1
5
Direktur HRD
S1 Psikologi (min. 5 tahun)
1
6
Direktur Keuangan
S2 Keuangan (min. 5 tahun)
1
7
Manajer Pemasaran
S1 Pemasaran (min. 2 tahun)
1
8
Manajer PPIC
S1 Teknik Industri (min. 2 tahun)
1
9
Manajer Maintenance
S1 Teknik (min. 2 tahun)
1
10
Manajer Produksi
S1 Kimia/Pangan (min. 2 tahun)
1
11
Manajer R & D
S1 Kimia/Pangan (min. 2 tahun)
1
12
Manajer SDM
S1 Psikologi/Tekn. Industri (min. 2 tahun)
1
13
Manajer Keamanan dan Kesra
S1 Psikologi/Tekn. Industri (min. 2 tahun)
1
14
Manajer Keuangan
S1 Keuangan (min. 2 tahun)
1
15
Manajer Pembelian
S1 Tekn. Industri/Keuangan (min. 2 Tahun)
1
16
Supervisor Produksi
S1 Kimia/Pangan
13
17
Operator Produksi
D3 Teknik, SMU/STM
13
18
Administrasi
D3/SMU
10
19
Keamanan
Sekolah Menengah
8
20
Supir
Sekolah Menengah
4
21
Pekerja
Sekolah Menengah
15
Total
78
Struktur Organisasi
Presiden
Direktur
Direktur
Pemasaran
Direktur Teknik
Direktur
Produksi
Direktur HRD
Manajer
Pemasaran
Manajer
PPIC
Manajer
Produksi
Manajer
SDM
Manajer
Keuangan
Manajer
Maintenanc
e
Manajer R &
D
Manajer
Keamanan
Manajer
Pembelian
Supervisor
Produksi
Pekerja dan
Operator
Produksi
Administrasi,
Keamanan &
Supir
Direktur
Keuangan
LEGAL YURIDIS
A.Bentuk Usaha
Perseroan Terbatas (PT)
B.Prosedur Perizinan
•
•
•
•
Izin Usaha Industri (IUI),
Izin Perluasan dan Tanda Daftar Industri (TDI)
izin Undang Undang gangguan (UUG/HO)
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
LINGKUNGAN
AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
1.KA-ANDAL
2.ANDAL
3.RKL dan RPL
FINANSIAL
A. Asumsi
•Umur ekonomi proyek 10 tahun
•Nilai sisa bangunan : 50 %
•Nilai tanah tetap
•Nilai sisa mesin dan peralatan : 10 %
•Biaya pemeliharaan : 3 %
•Biaya asuransi :2 % per tahun
•Nilai depresiasi dengan Metode Sum-of-Years Digits
Depreciation (SYD).
•Kapasitas produksi : 62 ton per tahun
•Bahan baku limbah udang : 1260 per tahun.
•Suku bunga :22 % per tahun
•Debt Equity Ratio (DER) : 70:30
•Biaya investasi = biaya investasi tetap +
biaya modal kerja satu tahun
•10 % khitosan pada tahun diproduksi tidak terjual.
•Harga jual naik setiap dua tahun sekali sebesar 11,5 %
•Biaya operasional naik setiap tahun sekali sebesar 5,75 %
B. Sumber Dana dan Struktur Pembiayaan
∎ Kredit investasi bank, 70 % =Rp. 16.295.810.039,00
∎ Modal sendiri, 30% = Rp. 6.983.918.588,00
∎ Total biaya investasi = 23.279.728.627,00.
C. Biaya Investasi
Komposisi Biaya Investasi Tetap
No.
Komponen
Nilai (Rp.)
Persentase (%)
1
Lahan
3.447.600.000
23,00
2
Bangunan produksi
2.298.400.000
15,33
3
Persiapan (perizinan, AMDAL,
paten)
126.400.000
0,84
4
Pekerjaan sipil dan struktur
lain
3.688.477.000
5
Peralatan umum
1.872.578.000
12,49
6
Mesin dan peralatan
3.555.401.000
23,72
14.988.856.000
100
Total
24,61
Komposisi Modal Kerja Industri Khitosan
No.
Komponen
Nilai (Rp.)
A
Biaya Tetap
1
Tenaga kerja tak langsung
2
Persentase (%)
1.536.000.000
18,53
Administrasi
473.760.000
5,71
3
Pemasaran
954.077.867
11,51
4
Depresiasi
1.370.528.472
16,53
5
Asuransi
154.527.580
1,86
6
Riset dan Pengembangan
(R&D)
954.077.867
11,51
7
Biaya pemeliharaan
523.008.950
6,31
5.965.980.736
71,96
1.057.576.896
12,76
6.538.505
0,08
Subtotal
B
Biaya Variabel
1
Bahan bahan mentah
2
Bahan kemasan
3
Bahan bakar
427.976.352
5,16
4
Tenaga kerja langsung
832.800.000
10,04
Subtotal
2.324.891.753
28,04
Total
8.290.872.490
100,00
D. Harga Pokok dan Harga Jual Khitosan
No
Komponen
Jumlah
1 Biaya operasional (Rp)
8.290.872.489,63
2 Bunga modal investasi (Rp)
23.082.838,45
3 Bunga modal kerja (Rp)
12.767.943,63
4 Angsuran (Rp)
1.665.431.785,98
Total
5 Jumlah produk (kg)
6 Harga Pokok (Rp)
7 Margin keuntungan
8 Harga jual (Rp/kg)
9 Prakiraan penerimaan (Rp)
9.992.155.057,69
62.000,00
161.163,79
1,00
322.327,58
19.984.310.115,38
E. Proyeksi Laba Rugi
Nilai (Tahun 1)
Uraian
A
Penerimaan
1 Penjualan produk
10.871.464.703
Total A
B
10.871.464.703
Pengeluaran
1 Biaya tetap
5.965.980.736
2 Biaya variabel
2.324.891.753
Total B
Laba kotor (A - B)
C
8.290.872.490
2.580.592.213
Pembayaran bunga
1 Bunga modal investasi
23.082.838
2 Bunga modal kerja
12.767.944
Total C
Laba sebelum pajak ((A -B) -C)
Pajak penghasilan
Laba Bersih
35.850.782
2.544.741.431
745.922.429
1.798.819.002
E. BEP
F. Kriteria Kelayakan Investasi
G. Analisa Sensitivitas
NPV (Rp.)
IRR (%)
Net B/C
PBP
(tahun)
Harga bahan baku dan bahan
pembantu naik 347%
(34.914.254)
22,022
0.9987
4,83
Harga bahan baku dan bahan
pembantu naik 346 %
23.083.632
22,072
1.0009
4,82
Harga jual turun 23,04 %
(3.400.892)
22,054
0.9999
4,69
Harga jual turun 23,03 %
2.803.085
22,061
1.0001
4,69
Biaya investasi tetap naik 74,63 %
(1.001.895)
22,061
1.0000
4,60
Biaya investasi tetap naik 74,62 %
913.094
22,062
1.0000
4,60
Perubahan
KESIMPULAN
•Analisis aspek pasar dan pemasaran
•Teknis dan teknologis
•Manajemen dan organisasi
•Legal yuridis
•Lingkungan
•Finansial
Layak untuk didirikan.
Download