BAB II - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
BAHAN RUJUKAN
2.1
Manajemen Produksi
Peranan manajemen dalam pelaksanaan system produksi adalah agar dapat
dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa
dalam jumlah yang ditetapkan dengan kualitas yang ditentukan dan dalm waktu
yang direncanakan dengan biaya yang serendah mungkin.
Dengan teknik manajemen produksi yang tepat, diharapkan perusahaan
dapat mencapai tujuannya yaitu dengan tetap terjamin kelangsungan hidupnya dan
berkembang melalui keuntungan perusahaan yang diperoleh.
Untuk lebih mengetahui tentang manajemen produksi penulis akan
membahas terlebih dahulu tentang manajemen.
2.1.1
Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen produksi tidak lepas dari pengertian manajemen.
Menurut Sofyan Assauri (Hal 12. 2001) bahwa manajemen adalah “suatu kegiatan
atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan menggunakan atau
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan orang lain”.
Sedangkan James A.F Stoner (Hal 4, 2000) mengemukakan;
“manajemen is the process of planning, organizing, leading, and
controlling the effort of organizational member member and the use the
other organizational recources in other to achive stated organization
goals”.
Definisi ini mengandung arti;
Manajemen merupakan suatu proses merencanakan, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan aktifitas dari anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya dalam mencapai tuuan yang telah ditetapkan.
4
5
Kesimpulan yang dapat ditarik dari definisi diatas adalah, sebagai berikut;
1. manajemen mempunyai tujuan tertentu, berhasil atau tidaknya tujuan itu
tergantung pada kemampuan menggunakan segala potensi yang ada.
2. manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan komperaktif
dalam usaha-usaha memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber-sumber
day lain.
Pengertian Produksi
Proses produksi merupakan suatu kegiatan untuk mengolah input
(memasukan) menjadi barang out put (keluaran). Hasil dari proses produksi bisa
berupa barang maupun jasa. Adapun yang dimaksud produksi menurut Sofyan
Assauri (Hal 11. 2001), adalah; “ suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan input (masukan) menjadi output (keluaran), mencakup
semua aktifitas atau kegiatan lain yang mendukung atau manajemen dalam
menghasilkan produk tertentu”.
Setiap kegiatan produksipada hakekatnya adalah merupakan suatu
kegiatan
pengolahan masukan (input) menjadi keluaran (output) yang bisa
menambah kegunaan (utility) baru yang lebih bermanfaat bagi barang atau jasa
tersebut.
Pengertian Manajemen Produksi
Proses produksi yang ada diatur, direncanakan dan dikoordinasikan oleh
manajemen agar tujuan dan sasaran perusahaan dapat tercapai. Kegiatan
manajemen proses produksi merupakan suatu cara untuk mengatur dan
merencanakan produksi secara teratur dan mencapai sasaran dan tujuan
perusahaan.
Adapun pengertian manajemen produksi menurut T. Hani Handoko (Hal
3. 2002) adalah; “usaha-usaha pengolahan secara optimal penggunaan sumbersumber dasar faktor produksi (tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan
tenaga kerja menjadi produk atau jasa”.
6
Pada dasarnya manajemen produksi merupakan pemanfaatan sumber daya
yang ada untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Berhasil atau tidaknya
manajemen produksi mengelola proses produksi tergantung pada kemampuan
memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimiliki.
Proses Produksi
2.2.1
Pengertian Proses Produksi
pada aktifitas suatu perusahaan, baik yang memproduksi barang maupun
jasa, dapat dibedakan dalam dua macam proses produksi yaitu proses yang
bersifat terputus-putus atau rutin dan proses yang berdasarkan pesanan atau job
order proses produksi, menurut Sofyan Assauri (Hal 75, 2001) adalah; “cara,
metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber tenaga kerja, mesin, bahan dan dana yang
ada”.
Dalam pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan perlu diadakan
perencanaan produksi, urutan proses produksi dan skedul produksi, yang satu
sama yang lainnya saling terkait yang mempunyai hubungan yang didasarkan atas
barang yang akan diprosesdan atas barang hasil produksi.
•
Perencanaan produksi
Perencanaan produksi menurut Agus ahyari (Hal 10, 2003) adalah;
“perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing
yang segera diproduksikan pada periode yang akan dating”.
Produk yang akan segera diproduksi ini belum merupakan semua dari produk
yang dapat diproduksikan.
•
Urutan proses produksi
Urutan proses produksi didalam perusahaan ada dua macam routing, yaitu
master route sheet dan route sheet. Master route sheet merupakan suatu
pedoman urutan penyelesaian proses produksi terhadap suatu produk di dalam
perusahaan dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.
Route sheet merupakan urutan penyelesaian pekerjaan dari salah satu bagian
atau salah satu seksi dalam perusahaan.
7
•
Skedul produksi
Skedul produksi mempelajari tentang kapan suatu proses produksi di mulai
serta kapan proses produksi tersebut selesai
•
Job lot shot
Job lot shot menurut Agus Ahyari (Hal 14, 2003) “merupakan peruasahaan
yang akan berproduksi atas dasar pesanan yang masuk kedalam perusahaan,
akan berproduksi jika terdapat pesanan yang masuk, jika tidak ada pesanan
secara teoritis perusahaan tidak akan berproduksi. Disamping kegiatan
produksi perusahaan tergantung pada pesanan yang masuk, maka desain
bentuk, ukuran, warna dan komponen tersebut akan di sesuaikan dengan selera
pemesan atau konsumen.
2.2.2
Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi pada perusahaan terdapat berbagai macam jenis proses
produksi. Tapi pada dasarnya proses produksi itu sendiri bertujuan untuk
menghasilkan produk atau jasa yang dapat memberikan keuntungan atau laba bagi
perusahaan.
Menurut Sofyan Assauri (Hal 78, 2001) proses produksi ada dua jenis:
1. Sifat-sifat atau ciri-ciri proses produksi yang terus
menerus (continuous
process) ialah:
a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar atau produksi
massa dengan variasi yang sangat kecil dan sudah di standarisir
b. Apabila terjadi salah satu mesin atau peralatan terhenti atau rusak, maka
seluruh proses produksi akan terhenti.
c. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses adalah lebih rendah
daripada manufacturing.
d. Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixet
yang menggunakan tenaga mesin seperti ban berjalan (conveyer)
2. Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus (intermitten
process) ialah:
8
a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan
variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
b. Proses produksi tidak mudah atau akan terhenti walaupun terjadi
kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan.
c. Biasanya bahan-bahan di pindahkan dengan peralatan handling yang dapat
fleksibel (variet path equipment) yang menggunakan tenaga manusia
seperti kereta dorong atau forklift.
d. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolakbalik sehingga perlu adanya ruang gerak (aisle) yang besar dan ruangan
tempat bahan-bahan dalam proses (work in process) yang besar.
Sedangkan menurut Agus Ahyari (Hal 15, 2003) dalam menejemen
produksi perencanaan sistem produksi, jenis produksi dapat dibedakan dalam
beberapa segi yaitu:
A. jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi.
Proses produksi ini melihat wujud dari proses produksi itu sendiri. Proses
produksi ini terbagi menjadi empat bagian yaitu:
1. proses produksi kimiawi
merupakan suatu proses produksi yang menitik beratkan pada adanya
proses analisa atas senyawa kimia, digunakan perusahaan-perusahaan yang
karena dari sifat produk menurut adanya perubahan kimiawi dalam
pelaksanaan proses produksi.
2. proses produksi perubahaan bentuk
merupakan suatu proses produksi dimana dalam proses produksinya
menitik beratkan pada adanya perubahan bentuk dari masukan menjadi
keluaran. Dengan demikian akan didapat penambahan manfaat dari barang
tersebut jika dibandingkan sebelum masuk proses produksi
3. proses produksi assembling
merupakan suatu proses produksi yang didalam proses produksinya akan
lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponenkomponen produk dari perusahaan.
9
4. proses produksi transportasi
merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa
pemindahan tersebut, maka barang atau manusia yang bersangkutan akan
mempunyai kegunaan.
B. jenis proses produksi ditinjau dari segi arus produksi
arus produksi sering disebut juga alur produksi. Alur produksi merupakan
aliran proses produksi dari bahan baku, sampai menjadi produk akhir dalam
perusahaan. Ditinjau dari segi arus proses produksi, dapat dipisahkan menjadi
dua bagian yaitu:
1. proses produksi terus menerus atau kontinyu
terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam
pelaksanaan proses produksi diperusahaan. Pola atau urutan pelaksanaan
proses produksi diperusahaan akan selalu sama antara pelaksanaan proses
produksi pada waktu lalu, pada saat sekarang dan pada waktu yang akan
dating.
2. proses produksi terputus-putus
akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam
perusahaan. Pola atau urutan pelaksanaan proses produksi yang digunakan
pada hari ini mungkin akan berbeda dengan pola pelaksanaan produksi
yang digunakan pada bulan lalu, demikian juga pola yang digunakan
sekarang mungkin tidak akan digunakan pada pelaksanaan prodksi yang
akan dating
C. jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi.
Atas dasar keutamaan proses ini, proses produksi dalam perusahaan pada
umumnya dapat dipisahkan menjadi dua kelompok yaitu:
1. kelompok proses produksi utama.
Merupakan proses produksi sesuai dengan tujuan produksi dan
didirikannya perusahaan. Produksi utama terdiri dari:
a. pusat produksi terputus-putus
b. pusat produksi terus menerus
c. pusat produksi terusat
10
merupakan suatu proses produksi dinamakan pelaksanaan pengolahan
bahan baku menjadi produkakhir akan melalui suatu proses
persenyawaan. Ketelitian dan ketepatan dari proses persenyawaan
yang dilakukan akan mempunyai pengaruh yang tidak kecil terhadap
jalannya proses produkdi
d. proses produksi yang sama
merupakan tipe proses produksi dimana terdapat beberapa pekerjaan
satu urutan yang dilaksanakan dalam proses produksi yang sama akan
tetapi akan menghasilkan produk yang berbeda-beda
e. pusat proses produksi khusus
merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan karena adanya
beberapa program secara khusus, adanya kepentingan khusus jika
proses produksi yang dilaksanakan dalam satu program telah selesai
maka proses produksi itu telah selesai.
2. kelompok proses produksi bukan utama
merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan adanya
kepentingan khusus dalam perusahaan. Kelompok produksi bukan utama
terdiri dari
a. penelitian
b. model
c. prototype
d. percobaan
e. demonstrasi
D) Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian produksi
Atas dasar penyelesaian proses produksi, produksi dalam perusahaan
diharapkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Menurut Agus Ahyari dalam buku Manajemen produksi perencanaan sistem
produksi (hal 83: 2003), proses tipe A produksi ini dibagi dalam beberapa tipe
yaitu:
11
a. Proses produksi tipe A
Merupakan suatu tipe proses produksi di mana dalam setiap tahao proses
yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat dioperasikan dengan mudah.
b. Proses produksi tipe B
Merupakan suatu proses produksi dimaksudkan di dalam penyelesaian
proses produksi dalam perusahaan akan terdapat ketergantungan dari
masing-masing proses produksi.
c. Proses produksi tipe C
Merupakan perusahan yang melaksanakan proses produksi dengan jalan
melaksanakan proses penggabungan
d. Proses produksi tipe D
Merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan
menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis
e. Proses produksi tipe E
Merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan jasa.
2.2.3
Sistem Produksi
Sistem produksi dipelajari dikarenakan perusahaan selalu melibatkan suatu
sistem produksi, selalu ada fungsi operasi dalam semua bidang usaha. Sistem
produksi yang dianggap penting adalah sistem manufaktur terdapat permintaan
barang-barang berwujud yang tak kunjung terpuaskan dan dalam rangka
memproduksi barang-barang ini mempunyai dasar-dasar pengorganisasian sumber
daya untuk menghasilkan suatu barang yang efektif. Kenyataan bahwa sistem
manufaktur mempunyai peran penting dimasyarakat. Dalam buku Manajemen
Produksi dan operasi Elwood S. Buffa menuliskan beberapa ahli mengenai
pengertian sistem produksi ini antara lain:
•
Leon Yousef (1975)
“A system can be defined as a set of inter related elements working within
an established from work of steps to accomplish predertimened goals”
Masing-masing pendapat tersebut mempunyai titik berat masing-masing,
namun pada dasarnya terdapat persamaan pendapat tentang sistem yaitu :
12
“Suatu gabungan dari beberapa unit dan element yang saling
menunjang untuk mencapai tujuan tertentu”
Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem produksi dalam perusahan
akan memerlukan suatu input yang kemudian diproses dalam sistem produksi dari
perusahaan untuk mendapatkan output.
•
Standford L. Opner (1986)
“ a system is defined as same going process of demands, each of which are
functionally and oprationally united in the achievement of objective”
•
Masukan sistem produksi
Untuk melaksanakan sistem produksi dalam suatu perusahan diperlukan
beberapa masukan untuk sistem produksi, yaitu bahan baku, tenaga kerja tak
langsung dan yang tersedia dan aset lainnya, bahan baku merupakan salah satu
masukan yang menjadi input dalam sistem produksi satu perusahaan. Tenaga
kerja langsung merupakan salah satu input dari sistem produksi yang dipakai
dalam satu perusahaan.
•
Sistem produksi dalam perusahaan
Terdapat beberapa susb sistem dimana masing-masing sub sistem akan
mempunyai unsur yang membentuk sub sistem lainnya. Sub sistem tersebut
adalah produk yang dapat diproduksikan, lokasi pabrik, letak atau susunan
fasilitas produk.
Lingkungan kerja dan standar produk
♦ Produk yang dikonsumsikan dan dihasilkan
Produk yang diproduksi bukan berarti seluruhnya diproduksi dalam
periode yang sama, melainkan akan dipergunakan sebagai dasar untuk
penyesuaian dalam sistem produksi perusahaan.
♦ Lokasi pabrik
Tempat di mana fasilitas teknis dan proses tersebut melaksanakan kegiatan
produk sehingga pemilihannya pun harus dipertimbangkan dengan sebaikbaiknya.
13
♦ Letak lokasi pabrik
Mempunyai pengaruh terhadap proses produksi perusahaan, susunan dari
masing-masing peralatan produksi sejauh mungkin dapat diusahakan
sebagai penunjang proses produksi dengan baik, sehingga produktivitas
perusahaan dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi.
♦ Lingkungan kerja
Lingkungan kerja harus dapat dipelihara agar terjadi kebersaman dalam
bekerja.
♦ Standar produksi
Penggunaan standar produksi akan mempermudah karyawan untuk
melaksanakan operasi perusahaan dan akan membantu program perluasan
perusahaan.
2.2.4
Fungsi Produksi dan Oprerasi
Setelah diketahui bahwa kegiatan produksi dan operasi merupakan
kegiatan mentransformasikan masukan menjadi keluaran yang berupa barang atau
jasa. Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggungjawaban
pengelolaan dan pentransformasian masukan menjadi keluaran yang akan dapat
memberikan hasil pendapat bagi perusahaan untuk melaksanakan fungsi produksi
diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan keterkaitan dan
menyatu serta menyeluruh dalam suatu sistem.
2.2.4.1 Proses Produksi dan Operasi
Proses produksi dan operasi yang dilakukan terkait dalam suatu sistem
sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
dimiliki, proses pengolahan menurut T. Hani Handoko (hal 122,2002), yaitu dapat
berupa:
a
Produksi secara keluaran besar, dimana pengolahan dilakukan untuk keluaran
produk yang bervariasi dengan keluaran produk lain, terutama variasi terlihat
dari bahan-bahan yang terbatas.
14
b
Produksi massa satu produk, dimana produksi dilakukan dalam jumlah banyak
dan dipertuntukkan bagi pasar, melalui perbedaan-perbedaan persediaan
barang jadi dan pada umumnya terdapat dalam industri pengolahan dan
rekayasa.
c
Sistem proses produksi produk, dimana produksi yang dihasilkan secara terusmenerus dalam suatu pola atau rancangan tertentu, seperti penyulingan
minyak atau produksi pupuk.
d
Proses konstruksi, dimana proses produksi yang dihasilkan dilakukan dengan
membangun
suatu
produk
dengan
menggunakan
bahan-bahan
yang
dikumpulkan suatu pengujian konstruksinya.
2.2.4.2 Jasa-jasa Penunjang
Jasa-jasa penunjang pengolahan produksi meliputi pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan untuk digunakan dan diorganisasikan serta
dikomunikasikan. Agar proses produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien
jasa-jasa penunjang tersebut menurut Drs. Muslich Anthoris, M.Sc. Ak (hal
69,2000) dari buku manajemen produksi dan operasi (Konsep dan Kerangka
Dasar) dapat berupa:
a. Desain produk, dimana banyak terjadi perubahan atau variasi dari produk
yang dihasilkan atau dibutuhkan konsumen.
b. Teknologi dimana perusahaan atau industri harus dapat mengikuti
perkembangan teknologi, dengan banyak teknologi berdampak pada
bidang:
-
Peralatan yang digunakan
-
Bahan yang diolah
-
Cara pengolahan yang lebih sederhana
c. Cara penggunaan sumber-sumber daya, dimana mesin dan peralatan serta
tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan
secara optimal dan dapat lebih efisien.
15
2.2.4.3 Perencanaan
Perencanaan berfungsi agar kegiatan dan operasi yang dilakukan dapat
terarah, pencapaian tujuan produksi dan fungsi produksi dapat terlaksana secara
efektif dan efisien. Perencanaan yang dilakukan dalam hubungan dengan fungsi
produksi menurut T. Hani Handoko (hal 223, 2002) dari buku Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu:
a. Perencanaan operasi atau proses produksi, mencakup jalur pengerjaan
(routing), jadwal kegiatan (skedulling), perencanaan beban pengerjaan
(coading), pengiriman perintah (dispatching) in follow up and finishing.
b. Perencanaan dan pengadaan berkaitan dengan penetapan besarnya
persediaan atau stock yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran
produksi
c. Perencanaan mutu, ditetapkan standar mutu yang dihasilkan yang harus
menjadi acuan dari kegiatan proses produksi yang dijalankan
d. Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia dari rencana produksi
dapat diketahui dan ditentukan berapa banyak sumber daya manusia yang
dibutuhkan
2.2.4.4 Pengendalian dan Pengawasan
Pengendalian dan pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin agar kegiatan produksi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dan jika terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat
dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai, kegiatannya:
a. Pengendalian produksi dan operasi, dilakukan untuk menjamin apa yang
telah ditetapkan dapat terlaksana
b. Pengendalian dan pengawasan persediaan, ditunjukan agar persediaan
yang ada tidak akan mengalami kekurangan dan dapat dijaga sampai
tingkat yang optimal sehingga biaya persediaan menjadi minimum
c. Pengendalian dan pengawasan mutu, dilakukan untuk menjamin mutu
produk yang dihasilkan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
16
d. Pengendalian dan pengawasan biaya, dilakukan atas beban penggunaan
bahan dan waktu dari utilisasi mesin dan tenaga kerja atau sumber daya
manusia serta tingkat keefektifan pemanfaatannya.
Download